• Tidak ada hasil yang ditemukan

S KIM 0902325 CHAPTER 1

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "S KIM 0902325 CHAPTER 1"

Copied!
6
0
0

Teks penuh

(1)

1 Indah Puspita Sari, 2014

Pengembangan multimedia pembelajaran senyawa karbon dengan konteks obat herbal Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Peningkatan kemampuan dan pemahaman terhadap sains dan teknologi merupakan kunci kemajuan suatu bangsa. Hal ini berdampak pada dibutuhkannya sumber daya manusia yang berkompeten dan scientific literate dalam mengejar pesatnya perkembangan sains dan teknologi. Pendidikan merupakan salah satu alat yang diharapkan dapat mencetak sumber daya manusia yang berkompeten

dan scientific literate. Hal ini sejalan dengan tujuan kurikulum 2013 yaitu

mempersiapkan manusia Indonesia agar memiliki kemampuan hidup sebagai pribadi dan warga negara yang beriman, produktif, kreatif, inovatif, dan afektif serta mampu berkontribusi pada kehidupan bermasyarakat, berbangsa, bernegara, dan peradaban dunia. (Permendikbud 2013)

Salah satu dasar pengembangan kurikulum 2013 adalah untuk menjawab tantangan eksternal antara lain terkait dengan arus globalisasi dan berbagai isu yang terkait dengan masalah lingkungan hidup, kemajuan teknologi dan informasi, kebangkitan industri kreatif dan budaya, dan perkembangan pendidikan di tingkat internasional.

Pendidikan sains (Ilmu Pengetahuan Alam, IPA), khususnya kimia sebagai bagian dari pendidikan pada umumnya berperan penting untuk menyiapkan peserta didik yang mampu berpikir kritis, kreatif, logis, dan berinisiatif dalam menanggapi isu di masyarakat yang diakibatkan oleh dampak perkembangan sains

dan teknologi (Depdiknas, 2006).

Keikutsertaan Indonesia di dalam studi International Trends in

International Mathematics and Science Study (TIMSS) dan Program for

International Student Assessment (PISA) sejak tahun 1999 juga menunjukkan

(2)

Dalam pembelajaran sains yang diterapkan di sekolah selama ini, siswa beranggapan bahwa sains merupakan pelajaran yang terpisah dari tempat mereka berada (Hoolbrook, 2005). Hal tersebut menyebabkan siswa tidak mampu

mengaitkan dan menggunakan konsep-konsep sains yang dipelajarinya untuk menyelesaikan permasalahan dalam kehidupan sehari-hari. . Maka pembelajaran sains di sekolah seharusnya diarahkan pada konteks aplikasi sains sebagai wahana untuk meningkatkan literasi sains siswa Indonesia.

PISA 2000 dan 2003 menetapkan tiga dimensi besar literasi sains dalam pengukurannya, yakni kompetensi/proses sains, konten/pengetahuan sains dan konteks aplikasi sains.

Konteks PISA mencakup bidang-bidang aplikasi sains dalam seting personal, sosial dan global, yaitu: (1) Kesehatan; (2) sumber daya alam; (3) lingkungan; (4) bahaya; (5) perkembangan mutakhir sains dan teknologi. Konteks aplikasi sains dalam bidang kesehatan yang dapat digunakan sebagai wahana peningkatan literasi sains adalah obat herbal khas Indonesia.

Dari sekitar 283 jenis tanaman obat, ada 12 jenis tanaman yang paling sering dipakai. Dua belas jenis tanaman itu ialah temulawak, jahe, lempuyang gajah, cabe jawa, kedawung, lengkuas, lempuyang wangi, kencur, pula sari, kunyit, bangle dan adas. Jahe, kunyit dan temulawak merupaka jenis rimpang yang paling banyak dikenal oleh masyarakat karena khasiatnya sebagai obat, ketiga tanaman terebut memiliki manfaat berkaitan dengan unsur-unsur kimia yang dikandungnya. Ketiga senyawa tersebut mengandung zat aktif yang merupakan turunan senyawa karbon. (Wiryowidagdo, 2004)

(3)

Senyawa karbon merupakan salah satu konsep kimia yang cukup abstrak dan sulit dipahami siswa SMU. Hal itu didasarkan pada penelitian tindakan kelas yang dilakukan di SMU Negeri 7 Pontianak. Dari hasil survey tahun 2003

ditemukan bahwa hanya 44% dari 82 siswa yang tergolong berada di atas tingkat ketuntasan belajar tentang senyawa karbon. Hasil wawancara dengan beberapa siswa terungkap bahwa materi ini tergolong sulit karena menuntut siswa untuk mengembangkan nalar dan penguasaan beberapa konsep yang mendasari konsep senyawa karbon.

Konsep-konsep yang bersifat abstrak tersebut dapat divisualisasikan dengan menggunakan multimedia pembelajaran. Pemanfaatan pembelajaran dengan menggunakan multimedia menjadi suatu solusi dalam peningkatan kualitas pembelajaran dan menjadikan suatu alternatif keterbatasan kesempatan mengajar yang dilakukan pendidik

Multimedia pembelajaran merupakan kombinasi antara teks, seni, suara, animasi, dan video yang disampaikan melalui komputer atau peralatan elektronik dan digital yang berguna untuk memudahkan proses belajar mengajar, dalam rangka mengefektifkan komunikasi antara guru dan siswa

Pembelajaran dengan multimedia sangat potensial untuk meningkatkan kemampuan literasi sains siswa. Berdasarkan studi PISA juga terungkap, penggunaan komputer sebagai produk teknologi informasi dan komunikasi berhubungan erat dengan pencapaian akademik yang tinggi (Harisson, et al., dalam OECD, 2009).

Dengan adanya multimedia pembelajaran, akan membantu keefektifan

(4)

Berdasarkan ulasan pada latar belakang di atas, maka penelitian dengan judul “Pengembangan Multimedia Pembelajaran Topik Senyawa Karbon Menggunakan Konteks Obat” perlu dilakukan.

B. Identifikasi dan Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah dikemukakan, maka rumusan masalah pokok dalam penelitian ini adalah “Bagaimana pengembangan multimedia pembelajaran kimia pada topik senyawa karbon menggunakan konteks obat herbal khas Indonesia”. Untuk mempermudah pengkajian secara sistematis terhadap permasalahan yang diteliti, maka rumusan masalah tersebut dirinci menjadi sub-sub masalah sebagai berikut.

1. Bagaimana bentuk multimedia yang merepresentasikan bahan ajar senyawa karbon dengan konteks obat herbal?

2. Bagaimana integrasi tahapan pembelajaran literasi sains pada multimedia yang dikembangkan?

3. Bagaimana kualitas multimedia pembelajaran topik senyawa karbon dengan konteks obat herbal yang dikembangkan?

4. Bagaimana tanggapan siswa dan guru terhadap multimedia pembelajaran yang dikembangkan?

C. Tujuan Penelitian

Terkait dengan rumusan masalah yang ada, maka penelitian ini bertujuan untuk memperoleh multimedia pembelajaran topik senyawa karbon dengan konteks obat herbal.

D. Batasan Masalah

(5)

E. Manfaat Penelitian

Dari penelitian ini diharapkan diperoleh berbagai manfaat bagi siswa, guru, peneliti dan lembaga terkait. Adapun manfaat yang diharapkan adalah

sebagai berikut: 1. Bagi siswa

 Mempermudah siswa dalam memahami materi kimia dalam kaitannya dengan konteks yang ril di kehidupan.

 Meningkatkan minat belajar siswa dalam mempelajari kimia. 2. Bagi guru

 Tersedianya informasi keterkaitan pembelajaran kimia yang bersifat masa kini dengan kehidupan di sekitar siswa.

 Tersedianya multimedia pembelajaran kontekstual berbasis literasi sains.

 Meningkatkan motivasi guru untuk lebih kreatif dan inovatif dalam membelajarkan kimia.

3. Bagi peneliti lain

 Memberikan informasi mengenai keberhasilan penggunaan multimedia pembelajaran kontekstual berbasis literasi sains.

 Menjadi acuan atau bahan pertimbangan dalam melaksanakan penelitian yang sejenis.

4. Bagi lembaga terkait

 Memberikan masukan dalam meningkatkan kualitas pembelajaran khususnya dalam pembelajaran kimia.

F. Struktur Organisasi Skripsi

Skripsi ini tersusun atas lima bab disertai dengan lampiran-lampiran pelengkapnya, yakni Bab I Pendahuluan, Bab II Kajian Pustaka, Bab III Metode Penelitian, Bab IV Hasil Penelitian dan Pembahasan serta Bab V Kesimpulan dan Saran.

(6)

penelitian terdahulu yang terkait dengan penelitian yang dilakukan. Bab III yaitu metode penelitian berisikan mengenai langkah-langkah yang dilakukan dalam penelitian, instrumen yang digunakan serta teknik pengolahan data dari instrumen

yang digunakan. Bab IV yaitu hasil penelitian dan pembahasan berisikan hasil penelitian dan pembahasan dari tahap studi pendahuluan dan tahap pengembangan model. Bab V berisikan kesimpulan mengenai multimedia pembelajaran topik ikatan kimia dengan konteks keramik dan saran untuk penelitian lebih lanjut. Kemudian daftar pustaka berisi rujukan yang digunakan dalam penelitian ini dan lampiran-lampiran yang ada dalam penelitian ini.

Setiap bab yang disajikan terbagi lagi kedalam bagian. Bab I yaitu Pendahuluan terdiri dari: latar belakang penelitian, identifikasi dan perumusan masalah, tujuan penelitian, batasan masalah, manfaat penelitian, dan struktur organisasi. Bab II yaitu Kajian Pustaka terdiri dari: literasi sains, pembelajaran berbasis literasi sains, multimedia pembelajaran, evaluasi multimedia pembelajaran, model pengembangan multimedia pembelajara dan konten pembelajaran senyawa karbon. Bab III yaitu Metode Penelitian terdiri dari: lokasi dan subjek penelitian, desain penelitian, metode penelitian, alur penelitian, definisi operasional, instrumen penelitian dan teknik pengumpulan data. Bab IV yaitu Hasil Penelitian dan Pembahasan terdiri dari: hasil penelitian dan pembahasan terhadap temuan-temuan yang diperoleh dari hasil penelitian. Bab V yaitu Kesimpulan dan Saran terdiri dari kesimpulan dan saran.

Referensi

Dokumen terkait

Pekerjaan : Pengadaan Jasa Konsultansi Perencanaan Pembangunan Gedung Kantor Pengadilan Agama Taliwang Tahap III.. Lokasi :

1) Bhakti sosial, merupakan program tahunan yang dilakukan oleh SMK Komputama Majenang dengan tujuan melatih siswa-siswi akan sadar dalam mengembangkan kecerdasan

Setiap kapal yang berlayar mempunyai nahkoda yang memiliki peran yang penting dalam perjalanan tugas nahkoda kapal sebagai Pemimpin Kapal bertanggungjawab dalam membawa

[r]

Perkapolri No 14 tahun 2007 tentang penanganan gelandangan dan pengemis antara lain mengatur tentang cara preventif dan penegakan hukum dalam menangani gelandang dan pengemis. PP

PENGARUH PELAKSANAAN PROGRAM KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (K3) TERHADAP KINERJA KARYAWAN PADA BAGIAN PRODUKSI DI PT. Hasil perhitungan r 11 dibandingkan dengan r tabel pada

Setelah ditemukan koneksi dengan nama “muslimin”, handphone tersebut dapat mengakses komputer server untuk memantau ruang, pada defaultnya , handphone yang penyusun gunakan (

Semut ini memiliki cara hidup yang khas yaitu merajut daun-daun dengan menggunakan larva sebagai penghasil benang pada pohon untuk membuat sarang.. Semut rangrang