• Tidak ada hasil yang ditemukan

ANALISIS PEMETAAN BUDAYA ORGANISASI MENGGUNAKAN ORGANIZATIONAL CULTURE ASSESSMENT INSTRUMENT (OCAI) PADA PT BANDENG JUWANA ELRINA - Diponegoro University | Institutional Repository (UNDIP-IR)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "ANALISIS PEMETAAN BUDAYA ORGANISASI MENGGUNAKAN ORGANIZATIONAL CULTURE ASSESSMENT INSTRUMENT (OCAI) PADA PT BANDENG JUWANA ELRINA - Diponegoro University | Institutional Repository (UNDIP-IR)"

Copied!
94
0
0

Teks penuh

  • Penulis:
    • Ahmad Bukhori
  • Pengajar:
    • Dr. Suharnomo, SE., M.Si
  • Sekolah: Universitas Diponegoro
  • Mata Pelajaran: Manajemen
  • Topik: Analisis Pemetaan Budaya Organisasi Menggunakan Organizational Culture Assessment Instrument (OCAI) Pada PT Bandeng Juwana Elrina
  • Tipe: skripsi
  • Tahun: 2014
  • Kota: Semarang

I. PENDAHULUAN

Bab ini menjelaskan latar belakang, perumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, dan sistematika penulisan. Penelitian ini dilakukan untuk menganalisis budaya organisasi PT Bandeng Juwana Elrina dengan menggunakan OCAI, yang bertujuan untuk memahami budaya organisasi saat ini dan yang diharapkan di masa depan. Latar belakang menjelaskan pentingnya adaptasi perusahaan terhadap perubahan lingkungan untuk mempertahankan eksistensi dan daya saing.

1.1 Latar Belakang Masalah

Latar belakang menjelaskan tantangan yang dihadapi perusahaan dalam mempertahankan eksistensi di tengah persaingan yang ketat. Perubahan internal dan budaya organisasi yang kuat menjadi kunci untuk mencapai keunggulan kompetitif. Penelitian ini bertujuan untuk memetakan budaya organisasi PT Bandeng Juwana Elrina dan memberikan rekomendasi untuk perbaikan.

1.2 Perumusan Masalah

Perumusan masalah mencakup pertanyaan mengenai profil budaya saat ini dan harapan budaya di masa depan berdasarkan persepsi karyawan di berbagai jenjang jabatan. Hal ini penting untuk memahami kesenjangan antara kondisi saat ini dan aspirasi budaya yang diinginkan.

1.3 Tujuan dan Kegunaan Penelitian

Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui profil budaya organisasi saat ini dan yang diharapkan di masa depan. Kegunaan penelitian ini meliputi memberikan informasi bagi perusahaan, penulis, pihak lain, dan fakultas mengenai budaya organisasi yang ada dan rekomendasi untuk perbaikan.

1.4 Sistematika Penulisan

Sistematika penulisan dibagi menjadi lima bab. Bab I berisi pendahuluan, Bab II membahas tinjauan pustaka, Bab III menjelaskan metode penelitian, Bab IV menyajikan hasil dan analisis, dan Bab V berisi kesimpulan serta saran.

II. TINJAUAN PUSTAKA

Bab ini membahas teori-teori yang mendasari penelitian, termasuk pengertian, tipe, dan model budaya organisasi. Budaya organisasi dipandang sebagai elemen penting yang mempengaruhi perilaku dan kinerja karyawan. Berbagai pendekatan dan tipologi budaya organisasi diulas untuk memberikan gambaran yang komprehensif.

2.1 Landasan Teori

Landasan teori menjelaskan konsep budaya organisasi, definisi, dan pentingnya dalam konteks organisasi. Budaya organisasi berfungsi sebagai pedoman bagi anggota dalam mencapai tujuan organisasi, serta mempengaruhi interaksi dan komunikasi di dalamnya.

2.1.1 Pengertian Budaya Organisasi

Budaya organisasi didefinisikan sebagai sistem makna bersama yang dianut oleh anggota organisasi. Hal ini mencakup nilai-nilai, norma, dan keyakinan yang membedakan satu organisasi dari yang lain. Pemahaman ini penting untuk menganalisis bagaimana budaya berkontribusi terhadap kinerja organisasi.

2.1.2 Tipe Budaya Organisasi

Tipe budaya organisasi dibagi menjadi beberapa kategori, termasuk kultur klan, adhokrasi, pasar, dan hierarki. Setiap tipe memiliki karakteristik dan dampak yang berbeda terhadap perilaku dan kinerja organisasi. Memahami tipe budaya ini membantu dalam menganalisis budaya organisasi yang ada.

2.1.3 Model Budaya Organisasi

Model budaya organisasi menjelaskan hubungan antar elemen budaya. Schein, Rousseau, dan Hatch adalah beberapa tokoh yang mengembangkan model ini. Model-model ini membantu dalam memahami bagaimana budaya terbentuk dan berfungsi dalam organisasi.

III. METODE PENELITIAN

Bab ini menjelaskan desain penelitian, variabel, lokasi, metode pengumpulan data, dan analisis data. Metode OCAI digunakan untuk menganalisis budaya organisasi di PT Bandeng Juwana Elrina. Penelitian ini bersifat deskriptif kuantitatif, dengan responden dari berbagai jenjang jabatan.

3.1 Desain Penelitian

Desain penelitian ini bersifat deskriptif kuantitatif, bertujuan untuk menganalisis dan memetakan budaya organisasi PT Bandeng Juwana Elrina. Penelitian dilakukan dengan mengumpulkan data dari responden yang merupakan karyawan di berbagai jenjang jabatan.

3.2 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional

Variabel penelitian meliputi budaya organisasi yang dianalisis menggunakan instrumen OCAI. Definisi operasional menjelaskan bagaimana variabel tersebut diukur dan dianalisis dalam konteks penelitian ini.

3.3 Lokasi dan Waktu Penelitian

Penelitian dilakukan di PT Bandeng Juwana Elrina, Semarang, dengan waktu penelitian yang ditentukan untuk memastikan pengumpulan data yang efektif dan relevan dengan kondisi saat ini.

3.4 Populasi dan Penentuan Sampel

Populasi penelitian mencakup seluruh karyawan PT Bandeng Juwana Elrina. Sampel diambil dari berbagai jenjang jabatan untuk mendapatkan perspektif yang komprehensif mengenai budaya organisasi.

3.5 Jenis dan Sumber Data

Jenis data yang digunakan adalah data primer yang diperoleh dari kuesioner yang disebarkan kepada responden. Sumber data ini penting untuk mendapatkan informasi yang akurat mengenai budaya organisasi.

3.6 Metode Pengumpulan Data

Metode pengumpulan data dilakukan melalui penyebaran kuesioner yang berisi pertanyaan terkait budaya organisasi. Kuesioner dirancang untuk mengukur persepsi karyawan terhadap berbagai dimensi budaya.

3.7 Metode Pengolahan dan Alat Analisis Data

Data yang terkumpul akan dianalisis menggunakan metode deskriptif kuantitatif. Alat analisis yang digunakan akan membantu dalam menginterpretasikan hasil dan menarik kesimpulan dari data yang diperoleh.

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

Bab ini menyajikan hasil penelitian dan analisis yang dilakukan. Deskripsi objek penelitian, profil responden, dan pemetaan budaya organisasi berdasarkan persepsi berbagai jenjang jabatan di PT Bandeng Juwana Elrina akan dibahas secara mendalam.

4.1 Deskripsi Objek Penelitian

Deskripsi objek penelitian mencakup gambaran umum mengenai PT Bandeng Juwana Elrina, termasuk sejarah, visi, misi, dan struktur organisasi. Informasi ini penting untuk memahami konteks budaya organisasi yang dianalisis.

4.2 Profil Responden

Profil responden memberikan informasi mengenai karakteristik karyawan yang terlibat dalam penelitian, termasuk usia, pendidikan, dan masa kerja. Data ini membantu dalam menganalisis persepsi budaya berdasarkan latar belakang responden.

4.3 Karakteristik Responden

Karakteristik responden diuraikan untuk menunjukkan keragaman perspektif dalam analisis budaya organisasi. Pemahaman ini penting untuk menggali perbedaan persepsi di antara berbagai jenjang jabatan.

4.4 Pemetaan Budaya Menggunakan Metode OCAI

Pemetaan budaya dilakukan dengan menggunakan metode OCAI untuk mengidentifikasi profil budaya saat ini dan yang diharapkan di masa depan. Hasil analisis menunjukkan adanya perbedaan persepsi antara berbagai jenjang jabatan.

V. PENUTUP

Bab ini menyimpulkan hasil penelitian dan memberikan saran untuk perbaikan budaya organisasi di PT Bandeng Juwana Elrina. Kesimpulan diambil berdasarkan analisis yang telah dilakukan, serta rekomendasi untuk implementasi budaya yang sesuai dengan visi dan misi perusahaan.

5.1 Kesimpulan

Kesimpulan dari penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat perbedaan persepsi mengenai budaya organisasi antara Board of Director dan karyawan di jenjang yang lebih rendah. Hal ini menjadi perhatian penting dalam perumusan budaya organisasi yang lebih inklusif.

5.2 Saran

Saran diberikan untuk meningkatkan komunikasi dan kolaborasi dalam perubahan budaya organisasi. Perusahaan diharapkan dapat merumuskan budaya yang lebih kuat dan mendukung visi serta misi yang telah ditetapkan.

5.3 Keterbatasan Penelitian

Keterbatasan penelitian mencakup ruang lingkup yang terbatas dan kemungkinan bias dalam pengumpulan data. Hal ini perlu diperhatikan untuk penelitian selanjutnya agar lebih komprehensif.

5.4 Saran Penelitian Mendatang

Penelitian mendatang disarankan untuk mengeksplorasi lebih dalam mengenai implementasi budaya organisasi dan dampaknya terhadap kinerja karyawan. Penelitian longitudinal juga dapat memberikan wawasan yang lebih mendalam.

Referensi Dokumen

  • Organizational Culture Assessment Instrument ( Cameron dan Quinn )
  • Pengantar Manajemen ( Robbins )
  • Metodologi Penelitian ( Sugiono )
  • Statistika untuk Penelitian ( Ferdinand )
  • Metode Penelitian ( Umar )

Gambar

Gambar 2.1 Model Budaya Organisasi menurut Schein
Gambar 2.2 Model Budaya Organisasi menurut Rousseau
Gambar 2.3 Model Budaya Organisasi menurut Hatch
Tabel 2.1
+7

Referensi

Dokumen terkait

Apabila dikaitkan dengan hasil pemetaan budaya seluruh pegawai saat ini maka titik berat dari strategi peningkatan kualitas yang dapat dilakukan dalam jangka waktu pendek

Dalam wawancara yang dilakukan dengan stakeholder (alumni dan mahasiswa) mengenai layanan yang diberikan oleh karyawan FEB Undip, diperoleh kesimpulan bahwa pelayanan yang

Penelitian ini dilakukan bertujuan untuk mengetahui budaya organisasi saat ini pada Kaltim Post Samarinda, mengetahui budaya organisasi yang diharapkan tiga tahun

1) Pimpinan pada Universitas Hindu Indonesia merasakan budaya organisasi saat ini adalah Hierarchy dan budaya yang diinginkan adalah Clan. Seperti terlihat pada Gambar

Dengan dilakukannya pemetaan profil budaya saat ini dan harapan kedepan diharapkan dapat menjadi salah satu masukan bagi perusahaan agar dapat siap menghadapi

KESIMPULAN DAN SARAN Berdasarkan analisis pemetaan budaya organisasi dengan metode Organizational Culture Assesment Instrument OCAI tersebut dapat disimpulkan bahwa profil budaya

41 PENGELOMPOKKAN KULTUR BUDAYA FAKULTAS MENGGUNAKAN METODE ORGANIZATIONAL CULTURE ASSESSMENT INSTRUMENT OCAI Ni Putu Nurwita Pratami Wijaya Fakultas Bisnis Manajemen,

CONCLUSION Based on the explanation above, the profile organizational culture in Tasikmalaya Institute is based on the perception of lecturers and staff that the most dominant is clan