SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PENERAPAN SISTEM INFORMASI BERDASARKAN BUDAYA ORGANISASI MENGGUNAKAN METODE ORGANIZATIONAL CULTURE
ASSESSMENT INSTRUMENT DAN COMPETING VALUES FRAMEWORK
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari
Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Komputer
Program Studi Ilmu Komputer
Oleh:
ERIK ROMADONA 1002371
PROGRAM STUDI ILMU KOMPUTER
FAKULTAS PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA
SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PENERAPAN SISTEM INFORMASI BERDASARKAN BUDAYA ORGANISASI MENGGUNAKAN METODE ORGANIZATIONAL CULTURE
ASSESSMENT INSTRUMENT DAN COMPETING VALUES FRAMEWORK
Oleh
Erik Romadona
Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana pada Fakultas Pendidikan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam
© Erik Romadona 2014
Universitas Pendidikan Indonesia
Desember 2014
Hak Cipta dilindungi undang-undang.
Skripsi ini tidak boleh diperbanyak seluruhya atau sebagian,
SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PENERAPAN SISTEM INFORMASI BERDASARKAN BUDAYA ORGANISASI MENGGUNAKAN METODE ORGANIZATIONAL CULTURE
ASSESSMENT INSTRUMENT DAN COMPETING VALUES FRAMEWORK
Oleh:
Erik Romadona
1002371
DISETUJUI DAN DISAHKAN OLEH:
Pembimbing 1
Budi Laksono Putro, M.T
NIP. 197607102010121002
Pembimbing 2
Asep Wahyudin, M.T
NIP. 197112232006041001
Mengetahui
Ketua Program Studi Ilmu Komputer
Jajang Kusnendar, MT
Erik Romadona, 2014
Sistem pendukung keputusan penerapan sistem informasi berdasarkan budaya organisasi menggunakan metode OCAI dan CVF
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PENERAPAN SISTEM INFORMASI BERDASARKAN BUDAYA ORGANISASI
MENGGUNAKAN METODE OCAI DAN CVF
Erik Romadona (NIM 1002371), erik.romadona@student.upi.edu
ABSTRAK
Budaya organisasi memiliki peran yang sangat strategis untuk mendorong dan
meningkatkan efektifitas kinerja organisasi, sebagai instrumen untuk menentukan
arah organisasi, mengarahkan apa yang boleh dilakukan dan yang tidak boleh
dilakukan, cara mengalokasikan sumber daya organisasional, dan sebagai alat
untuk menghadapi masalah dan peluang dari lingkungan internal dan eksternal.
Setiap organisasi berusaha untuk meningkatkan efisiensi dan efektifitas kinerja
organisasi dengan mengadopsi dan mengimplementasikan sebuah Sistem
Informasi. Namun seringkali terjadi kegagalan dalam pemanfaatan Sistem
Informasi yang didominasi oleh faktor manusia seperti tidak cocok dengan budaya
kerja atau budaya organisasi baru, etika, dan kebijakan dengan penggunaan
Sistem Informasi serta adanya keterbatasan keahlian. Oleh karena itu, suatu
organisasi harus mengetahui sistem informasi yang sesuai dengan budaya
organisasinya. Penelitian ini menyajikan sebuah metode untuk membuat Sistem
Pendukung Keputusan yang dapat memecahkan permasalahan penerapan sistem
informasi berdasarkan budaya organisasi. Metode yang digunakan untuk
mengukur budaya organisasi adalah Organizational Culture Assessment
Instrument (OCAI), dimana metode ini biasa digunakan untuk mengukur budaya
organisasi yang ada pada Competing Values Framework (CVF). Dan dengan
menggunakan Culture-Information System Fit Framework dapat digunakan untuk
memberikan informasi mengenai rekomendasi sistem informasi yang sesuai
dengan budaya organisasi.
Erik Romadona, 2014
Sistem pendukung keputusan penerapan sistem informasi berdasarkan budaya organisasi menggunakan metode OCAI dan CVF
Erik Romadona, 2014
Sistem pendukung keputusan penerapan sistem informasi berdasarkan budaya organisasi menggunakan metode OCAI dan CVF
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
DECISION SUPPORT SYSTEM APPLICATION OF INFORMATION SYSTEM BASED ORGANIZATIONAL CULTURE USING OCAI AND
CVF METHOD
Erik Romadona (NIM 1002371), erik.romadona@student.upi.edu
ABSTRACT
Organizational culture has a strategic role to promote and improve the
effectiveness of the organization's performance, as an instrument for determining
the direction of the organization, directing what should be done and what should
not be done, how to allocate organizational resources, and as a tool to deal with
problems and opportunities of the internal and external environment. Every
organization seeks to improve the efficiency and effectiveness of the
organization’s performance by adopting and implementing an Information System. But often there is a failure in the utilization of information system that is
dominated by human factors such as incompatible with the work culture or a new
organizational culture, ethics, and policy with the use of information system as
well as the limitations of expertise. Therefore, an organization must know
appropriate information systems with organizational culture. This study presents a
method to make a decision support system that can solve the problems of
implementation of information system based on organizational culcture. The
method used to measure organizational culture is the Organizational Culture
Assessment Instrument (OCAI), where this method is used to measure
organizational culture that exist in Competing Values Framework (CVF). And by
using the Culture-Information System Fit Framework can be used to provide
information regarding the recommendations of information systems in accordance
with the organizational culture.
Erik Romadona, 2014
Sistem pendukung keputusan penerapan sistem informasi berdasarkan budaya organisasi menggunakan metode OCAI dan CVF
Erik Romadona, 2014
Sistem pendukung keputusan penerapan sistem informasi berdasarkan budaya organisasi menggunakan metode OCAI dan CVF
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ... i
UCAPAN TERIMA KASIH ... ii
ABSTRAK ... iv
ABSTRACT ... v
DAFTAR ISI ... vi
DAFTAR GAMBAR ... viii
DAFTAR TABEL ... ix
BAB I PENDAHULUAN ... 1
1.1 Latar Belakang ... 1
1.2 Perumusan Masalah ... 4
1.3 Batasan Masalah ... 4
1.4 Tujuan Penelitian ... 5
1.5 Manfaat Penelitian ... 5
1.6 Sistematika Penulisan ... 6
BAB II TINJAUAN PUSTAKA ... 8
2.1 Hasil Penelitian Terdahulu ... 8
2.2 Sistem Pendukung Keputusan...9
2.3 Budaya Organisasi ... 10
2.4 Organizational Culture Assessment Instrument (OCAI) ... 12
2.5 Competing Values Framework (CVF) ... 15
2.6 Culture-Information System Fit Framework ... 18
Erik Romadona, 2014
Sistem pendukung keputusan penerapan sistem informasi berdasarkan budaya organisasi menggunakan metode OCAI dan CVF
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
3.1 Desain Penelitian ... 22
3.2 Metode Penelitian ... 24
3.3 Alat dan Bahan Penelitian ... 26
3.4 Lokasi Penelitian ... 27
BAB IVHASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 28
4.1 Program Studi Ilmu Komputer dan Pendidikan Ilmu Komputer...28
4.2 Analisis Permasalahan ... 31
4.3 Proses Pengumpulan Data ... 31
4.4 Analisis Perhitungan Manual Metode OCAI dan CVF ... 32
4.5 Analisis Proses Penentuan Sistem Informasi Menggunakan Culture-Information System Fit Framework ... 44
4.6 Pengembangan Perangkat Lunak ... 46
4.7 Pengujian ... 62
4.8 Hasil Pengujian ... 62
BAB VKESIMPULAN DAN SARAN ... 66
5.1 Kesimpulan ... 66
5.2 Saran ... 66
Erik Romadona, 2014
Sistem pendukung keputusan penerapan sistem informasi berdasarkan budaya organisasi menggunakan metode OCAI dan CVF
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2. 1 Perhitungan OCAI ... 15
Gambar 2. 2 Competing Values Framework ... 16
Gambar 2. 3 Culture-Information System Fit Framework ... 20
Gambar 3. 1 Skema Desain Penelitian ... 22
Gambar 3. 2 Model Sekuensial Linear ... 25
Gambar 4. 1 Hasil AMI Prodi di FPMIPA UPI (S1)...29
Gambar 4. 2 Grafik Hasil Perhitungan OCAI ... 43
Gambar 4. 3 Perancangan Antarmuka Halaman Login dan Pendaftaran Organisasi ... 49
Gambar 4. 4 Perancangan Antarmuka Halaman Utama Super Admin ... 49
Gambar 4. 5 Perancangan Antarmuka Halaman Utama Admin ... 50
Gambar 4. 6 Perancangan Antarmuka Halaman Kelola Organisasi ... 51
Gambar 4. 7 Perancangan Antarmuka Halaman Kelola Pertanyaan... 51
Gambar 4. 8 Perancangan Antarmuka Halaman Kelola User ... 52
Gambar 4. 9 Perancangan Antarmuka Pengisian Kuesioner ... 53
Gambar 4. 10 Perancangan Antarmuka Halaman Hasil Analisis ... 53
Gambar 4. 11 Physical Data Model ... 54
Gambar 4. 12 Antarmuka Halaman Login dan Pendaftaran Organisasi ... 55
Gambar 4. 13 Antarmuka Halaman Utama Super Admin ... 56
Gambar 4. 14 Antarmuka Halaman Utama Admin ... 56
Gambar 4. 15 Antarmuka Halaman Kelola Organisasi ... 57
Gambar 4. 16 Antarmuka Halaman Kelola Pertanyaan ... 57
Gambar 4. 17 Antarmuka Halaman Kelola Budaya Organisasi ... 58
Gambar 4. 18 Antarmuka Halaman Kelola User ... 59
Erik Romadona, 2014
Sistem pendukung keputusan penerapan sistem informasi berdasarkan budaya organisasi menggunakan metode OCAI dan CVF
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Gambar 4. 20 Antarmuka Halaman Hasil Analisis ... 61
Gambar 4. 21 Grafik Hasil Perhitungan OCAI Menggunakan Kertas ... 64
Erik Romadona, 2014
Sistem pendukung keputusan penerapan sistem informasi berdasarkan budaya organisasi menggunakan metode OCAI dan CVF
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
DAFTAR TABEL
Tabel 2. 1 Kuesioner OCAI ... 12
Tabel 2. 2 Klasifikasi Sistem Informasi ... 19
Tabel 4. 1 Hasil Evaluasi Pembelajaran Dosen ... 28
Tabel 4. 2 Hasil AMI 20 Prodi S1 Terbaik UPI Tahun 2011-2013 ... 30
Tabel 4. 3 Pengisian Kuesioner OCAI ... 33
Tabel 4. 4 Hasil Penjumlahan dari 88 Responden ... 36
Tabel 4. 5 Hasil Akhir Perhitungan OCAI ... 42
Tabel 4. 6 Klasifikasi Sistem Informasi ... 44
Tabel 4. 7 Hasil Akhir Perhitungan OCAI dari 90 Responden...63
Erik Romadona, 2014
Sistem pendukung keputusan penerapan sistem informasi berdasarkan budaya organisasi menggunakan metode OCAI dan CVF
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Budaya organisasi merupakan kumpulan nilai-nilai yang membantu anggota
organisasi memahami tindakan yang dapat diterima dan yang tidak dapat diterima
dalam organisasi. Budaya organisasi memiliki peran yang sangat strategis untuk
mendorong dan meningkatkan efektifitas kinerja organisasi, sebagai instrumen
untuk menentukan arah organisasi, mengarahkan apa yang boleh dilakukan dan
yang tidak boleh dilakukan, cara mengalokasikan sumber daya organisasional,
dan sebagai alat untuk menghadapi masalah dan peluang dari lingkungan internal
dan eksternal. Hal yang paling mendasar dari budaya organisasi adalah sebagai
sistem kontrol sosial bagi anggota organisasi untuk mengendalikan perilaku yang
diharapkan agar sesuai dengan tujuan organisasi (Schein, 2004).
Konsep budaya telah menjadi hal yang utama dalam bidang antropologi
sejak awal mula dan memperoleh perhatian dalam perkembangan awal studi
organisasi. Konsep budaya dalam teori organisasi, merupakan salah satu dimensi
dalam memahami perilaku organisasi. Konsep ini menjadi penting dalam teori
ekonomi dan manajemen saat ini, dalam era globalisasi, ketika banyak perusahaan
multinasional beroperasi diberbagai negara dengan berbagai ragam budaya yang
berbeda (Laksono Putro, 2010).
Kebutuhan untuk mendiagnosa dan mengelola budaya organisasi semakin
penting karena meningkatnya kebutuhan untuk menggabungkan dan membentuk
budaya organisasi yang berbeda sebagai perubahan sturktural yang telah terjadi.
Semakin pentingnya budaya organisasi juga merupakan akibat dari meningkatnya
ketidakpastian lingkungan eksternal dimana organisasi beroperasi. Organisasi
Erik Romadona, 2014
Sistem pendukung keputusan penerapan sistem informasi berdasarkan budaya organisasi menggunakan metode OCAI dan CVF
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
karena mereka beradaptasi dan merespon tantangan dan perubahan lingkungan
3
Setiap organisasi berusaha untuk meningkatkan efisiensi dan efektifitas
kinerja organisasi dengan mengadopsi dan mengimplementasikan sebuah Sistem
Informasi. Namun seringkali terjadi kegagalan dalam pemanfaatan Sistem
Informasi yang didominasi oleh faktor manusia seperti tidak cocok dengan budaya
kerja atau budaya organisasi baru, etika, dan kebijakan dengan penggunaan
Sistem Informasi serta adanya keterbatasan keahlian (Murahartawaty, 2013).
Maka dari itu penting bagi setiap organisasi mengetahui dan memahami budaya
organisasinya secara spesifik, karena setiap budaya organisasi memiliki keunikan
yang berbeda satu sama lain.
Penelitian ini dilakukan di Universitas Pendidikan Indonesia, Fakultas
Pendidikan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Program Studi Ilmu
Komputer dan Pendidikan Ilmu Komputer. Alasan peneliti melakukan penelitian
di lembaga tersebut karena diketahui bahwa pada data evaluasi pembelajaran
FPMIPA semester 1 tahun 2013 menyatakan bahwa masih ada dosen pada
Program Studi Ilmu Komputer dan Pendidikan Ilmu Komputer yang mendapat
nilai di bawah 3, dimana skala penilaian adalah 4.
Evaluasi pembelajaran adalah penilaian yang diberikan mahasiswa kepada
dosen. Penilaian yang diberikan merupakan penilaian mahasiswa terhadap
pengajaran dosen yang dirasakan mahasiswa pada saat kuliah.
Selain itu pada hasil Audit Mutu Internal (AMI) tahun 2013 di Fakultas
Pendidikan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Program Studi Ilmu
Komputer berada pada peringkat 8 dan Program Studi Pendidikan Ilmu Komputer
berada pada peringkat terakhir dari 11 Program Studi yang ada di Fakultas
Pendidikan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam.
Sehingga diketahui dari data hasil AMI Universitas Pendidikan Indonesia.
Program Studi Ilmu Komputer dan Pendidikan Ilmu Komputer dari tahun 2011
sampai 2013, Program Studi tersebut tidak pernah masuk 20 Program Studi S1
terbaik tahun 2011 sampai tahun 2013.
Audit Mutu Internal adalah proses pemeriksaan dan penilaian dari
program-program terhadap keputusan dan kinerja manajemen dalam organisasi yang telah
4
9001-2000 dan ISO 19011-2002 yang menyatakan bahwa audit sistem manajemen mutu merupakan “verifikasi dan pemeriksaan terhadap efektifitas dan aktifitas organisasi yang berkaitan dengan mutu”. Berdasarkan data-data yang ada mengenai hasil evaluasi dan hasil AMI (Audit Mutu Internal) yang belum
menunjukkan hasil maksimal yang didapat oleh Program Studi Ilmu Komputer
dan Pendidikan Ilmu Komputer. Salah satu aspek yang dinilai dalam AMI adalah
sistem pembelajaran. Sistem pembelajaran ini meliputi Rencana Pelaksanaan
Pembelajaran (RPP), silabus dan Satuan Acara Perkuliahan (SAP), dan
rekapitulasi nilai. Salah satu penyebab belum maksimalnya hasil AMI adalah
budaya organisasi, yaitu beberapa dosen jarang menyampaikan silabus dan SAP
pada awal perkuliahan atau tidak mempublikasikannya, dan beberapa dosen
jarang memberikan rekapitulasi nilai.
Salah satu cara untuk meningkatkan kinerja organisasi adalah dengan
mengadopsi dan mengimplementasikan sistem informasi. Namun seringkali
terjadi kegagalan dalam pemanfaatan sistem informasi yang salah satu
penyebabnya adalah budaya organisasi atau budaya kerja. Oleh sebab itu, perlu
adanya sistem pendukung keputusan yang bisa memberikan informasi kepada
pemimpin organisasi tentang sistem informasi yang sesuai dengan budaya
organisasi.
Competing Values Framework (CVF) merupakan salah satu konsep yang
dapat digunakan untuk mendiagnosis budaya organisasi. Model ini merumuskan
budaya organisasi berdasarkan fenomena karakteristik dominan organisasi, model
manajerial dan kepemimpinan, cara pengelolaan karyawan, perekat organisasi,
strategi yang diterapkan dan kriteria keberhasilan (Cameron dan Quinn, 2006).
Organizational Culture Assessment Instrument (OCAI) merupakan instrumen
penilaian budaya organisasi saat ini dan masa yang akan datang. OCAI berupa
kuesioner yang terdiri dari 6 kategori berdasarkan model Competing Values
Framework. Berdasarkan Competing Values Framework dapat dibuat kerangka
kerja yang komprehensif untuk menjelaskan bagaimana kesesuaian antara budaya
5
manajer untuk menciptakan budaya organisasi yang tepat yang sesuai dengan
penggunaan sistem informasi tertentu (Wang dan Yeoh, 2009).
Berdasarkan pemaparan tersebut, maka perlu adanya Sistem Pendukung
Keputusan Penerapan Sistem Informasi Berdasarkan Budaya Organisasi
menggunakan Metode Organizational Culture Assessment Instrument (OCAI) dan
Competing Values Framework (CVF) sebagai pendukung keputusan pemimpin
organisasi untuk menerapkan sistem informasi yang sesuai dengan budaya
organisasi yang ada sehingga dapat meningkatkan efisiensi dan efektifitas kinerja
organisasi.
1.2 Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, maka masalah dalam penyusunan penelitian ini dirumuskan sebagai berikut: “Bagaimana membangun perangkat lunak yang mampu membantu pemimpin organisasi mengetahui Sistem Informasi
yang sesuai dengan budaya organisasi yang ada di Program Studi Ilmu Komputer dan Pendidikan Ilmu Komputer?”. Adapun masalah-masalah sekunder yang mendukung permasalahan utama di atas adalah :
1. Bagaimana implementasi metode Organizational Culture Assessment
Instrument (OCAI) untuk mengukur budaya organisasi?
2. Bagaimana implementasi metode Competing Values Framework (CVF)
untuk menentukan jenis budaya organisasi?
3. Bagaimana menentukan sistem informasi yang sesuai dengan budaya
organisasi berdasarkan Culture-Information System Fit Framework?
1.3 Batasan Masalah
Agar pembahasan tidak meluas dan memfokuskan sasaran penelitian
diperlukan adanya pembatasan masalah. Adapun pembatasan masalah dalam
penelitian ini adalah :
1. Tempat penelitian bertempat di Program Studi Ilmu Komputer dan
6
2. Sumber data yang digunakan berasal dari hasil penyebaran kuesioner
yang dilakukan terhadap mahasiswa Ilmu Komputer dan Pendidikan
Ilmu Komputer angkatan 2012.
3. Hasil rekomendasi sistem informasi berdasarkan hasil penelitian yang
dilakukan oleh Shan Wang dan William Yeoh.
1.4 Tujuan Penelitian
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui cara membangun
perangkat lunak berbasis web yang diimplementasikan untuk memberikan
informasi Sistem Informasi apa saja yang sesuai dengan budaya organisasi yang
ada saat ini.
1. Menerapkan metode Organizational Culture Assessment Instrument
(OCAI) untuk mengukur budaya organisasi.
2. Menerapkan Competing Values Framework (CVF) untuk menentukan
jenis budaya organisasi.
3. Untuk mengetahui cara menentukan sistem informasi yang sesuai
dengan budaya organisasi berdasarkan Culture-Information System Fit
Framework.
1.5 Manfaat Penelitian
Manfaat dari penelitian ini yang diharapkan dapat memberikan manfaat baik
secara langsung maupun secara tidak langsung bagi pihak yang berkepentingan,
sebagai berikut :
1. Bagi Peneliti
a. Menambah wawasan ilmu pengetahuan tentang cara perancangan
dan pembuatan perangkat lunak berbasis web.
b. Mengetahui proses analisis data kualitatif dan kuantitatif.
2. Bagi Program Studi
a. Dapat mengetahui budaya organisasi yang sedang berkembang pada
7
b. Dapat mengetahui budaya organisasi yang diinginkan oleh anggota
organisasi dalam hal ini mahasiswa pada masa yang akan datang.
c. Dapat mengetahui sistem informasi apa saja yang harus ada sesuai
dengan budaya organisasi yang berkembang saat ini.
3. Bagi Universitas
a. Dapat menjadi sumbangan karya ilmiah disiplin ilmu Sistem
Informasi.
b. Dapat dijadikan sebagai acuan bagi peneliti lain yang berniat
mengkaji permasalahan atau topik yang sama.
1.6 Sistematika Penulisan
Untuk mempermudah penulisan Skripsi ini, penulis membuat suatu
sistematika yang terdiri dari :
BAB I PENDAHULUAN
Bab ini menguraikan tentang latar belakang masalah, perumusan masalah,
batasan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian dan sistematika
penulisan.
BAB II KAJIAN PUSTAKA
Bab ini memaparkan tentang teori yang digunakan untuk menyelesaikan
permasalahan. Sebagai tinjauan terhadap beberapa literatur terkait dengan
topik penelitian meliputi uraian mengenai konsep budaya organisasi.
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
Bab ini menjelaskan tentang konsep pedekatan studi, jenis dan sumber data
serta metodologi penelitian yang akan menjadi petunjuk dalam proses
penelitian sampai dengan analisis yang dioperasionalkan, alat dan bahan
penelitian, desain penelitian, instrumen penelitian, dan implementasi serta
membahas mengenai tahapan yang dilakukan dalam mengimplementasikan
8
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Bab ini berisi hasil pengolahan data dan informasi terhadap hasil penelitian
meliputi hasil analisis budaya organisasi. Hasil analisis penelitian dapat
menjadi bagian dari upaya untuk menyesuaikan organisasi dengan keadaan
yang ada saat ini dan pembuktian metode OCAI berdasarkan CVF dalam
menyelesaikan masalah pengukuran budaya organisasi. Serta hasil analisis
rekomendasi sistem informasi berdasarkan budaya organisasi menggunakan
metode Culture-Information System Fit Framework.
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
Bab ini berisi kesimpulan yang berisi pencapaian tujuan dari penelitian yang
dilakukan dan saran yang bersisi hal-hal atau tujuan dari pembuatan sistem
yang dirasa belum sempurna atau tidak tercapai, serta langkah
Erik Romadona, 2014
Sistem pendukung keputusan penerapan sistem informasi berdasarkan budaya organisasi menggunakan metode OCAI dan CVF
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
BAB III
METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian
Desain penelitian merupakan tahapan yang akan dilakukan oleh penulis
untuk memberikan gambaran serta kemudahan dalam melakukan penelitian.
Erik Romadona, 2014
Sistem pendukung keputusan penerapan sistem informasi berdasarkan budaya organisasi menggunakan metode OCAI dan CVF
23
Tahapan penelitian yang akan dilakukan meliputi langkah-langkah berikut:
1. Studi Literatur
Tahap studi literatur merupakan tahapan mempelajari metode-metode
yang akan digunakan pada penelitian ini, yaitu mempelajari metode
Competing Values Framework dan Organizational Culture Assessment
Instrument. Sumber bacaan berupa buku, jurnal, maupun bahan bacaan
yang didapatkan dari internet.
Buku karya Kim S. Cameron dan Robert E. Quinn yang berjudul
“Diagnosing And Changing Organizational Culture Based On The Competing Values Framework” yang diterbitkan pada tahun 2006
menjadi sumber dalam mempelajari metode Competing Values
Framework dan Organizational Culture Assessment Instrument. Selain
buku tersebut, jurnal milik Budi Laksono Putro dan Agus Pratondo
(2010) dan Murahartawaty (2013) menjadi sumber yang digunakan
untuk mempelajari metode Competing Values Framework dan
Organizational Culture Assessment Instrument.
Untuk sumber yang digunakan dalam mempelajari cara menentukan
Sistem Informasi yang sesuai dengan budaya organisasi digunakan
jurnal milik Shan Wang dan William Yeoh (2009) yang berjudul “How
does Organizational Culture Affect IS Effectiveness : A
Culture-Information System Fit Framework”.
2. Pengumpulan Data
Proses pengumpulan data didapatkan berdasarkan studi literatur dan
penyebaran kuesioner.
3. Data Penelitian
Data penelitian ini merupakan bahan acuan yang dibutuhkan untuk
melakukan perancangan dan pengembangan perangkat lunak yang
didapatkan berdasarkan hasil dari studi literatur dan penyebaran
kuesioner kepada responden.
24
Melakukan pengolahan data menggunakan metode yang digunakan yaitu
Organizational Culture Assessment Instrument (OCAI) untuk mengukur
budaya organisasi, selanjutnya menggunakan metode Competing Values
Framework (CVF) untuk menentukan jenis budaya organisasi
berdasarkan hasil dari OCAI dan menggunakan metode
Culture-Information System Fit Framework untuk menentukan Sistem Informasi
yang sesuai berdasarkan hasil pengukuran budaya organisasi.
5. Pengembangan Perangkat Lunak
Tahap pengembangan sistem dilakukan berdasarkan metode sekuensial
linear yang terdiri dari tahapan-tahapan analysis, design, code dan
testing.
6. Uji Coba Lapangan
Tahap ini merupakan pengujian terhadap perangkat lunak yang sudah
dibuat. Pengujian dilakukan terhadap beberapa responden yang telah
melakukan pengisian kuesioner secara manual.
7. Kesimpulan
Kesimpulan merupakan tahap akhir dari uraian proses penelitian dengan
menyimpulkan permasalahan yang ada.
3.2 Metode Penelitian 3.2.1 Studi Pendahuluan
Penelitian ini didahului dengan studi literatur untuk mencari referensi dan
teori yang relevan dengan permasalahan yang diambil. Adapun referensi tersebut
meliputi :
1. Competing Values Framework (CVF).
2. Organizational Culture Asessment Instrument (OCAI).
3. How does Organizational Culture Affect IS Effectiveness: A
25
3.2.2 Metode Pengumpulan Data
Penulis melakukan penelitian dengan melakukan penyebaran kuesioner di
Program Studi Ilmu Komputer dan Pendidikan Ilmu Komputer Fakultas
Pendidikan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Pendidikan
Indonesia.
3.2.3 Metode Pengembangan Perangkat Lunak
Di dalam proses pembangunan perangkat lunak digunakan model
sekuensial liniear (Pressman, 2002). Berikut adalah tahapan-tahapan dari proses
pengembangan perangkat lunak dengan model sekuensial linear:
Gambar 3. 2 Model Sekuensial Linear
(Dikutip dari Rekayasa Perangkat Lunak Pendekatan Praktisi, 2002)
Model sekuensial linear dapat dijelaskan sebagai berikut :
1. Analysis
Dalam tahap ini, dilakukan proses pengumpulan kebutuhan perangkat
lunak yang akan dibuat.
2. Design
Dalam tahap ini, melakukan spesifikasi arsitektur perangkat lunak
secara keseluruhan. Sehingga dapat memberikan gambaran apa yang
seharusnya dikerjakan sebelum mengimplementasikan kepada kode
program berserta gambaran antarmuka perangkat lunak.
26
Tahap ini adalah tahap pemrograman. Dalam tahap ini adalah hasil
implementasi dari desain yang telah dibuat dan diubah ke dalam
code-code yang dapat dimengerti oleh mesin.
4. Test
Tahap ini adalah pengujian terhadap fungsi-fungsi yang ada pada
perangkat lunak yang dibangun. Sehingga akan diketahui apakah
fungsi-fungsi tersebut sesuai dengan yang dibutuhkan ataukah masih
terdapat kesalahan-kesalahan yang perlu diperbaiki.
3.3 Alat dan Bahan Penelitian 3.3.1 Alat Penelitian
Pada penelitian ini digunakan alat berupa perangkat keras dan perangkat
lunak:
1. Perangkat Keras
a. Processor Intel Core i5
b. RAM 2GB DDR2
c. Harddisk 320GB
d. VGA Nvidia GeForce 310M 1GB
2. Perangkat Lunak
a. Sistem Operasi Windows 8 64 bit
b. Framework CodeIgniter dan Bootstrap
c. Mysql
d. Web Browser (Google Chrome dan Firefox)
3.3.2 Bahan Penelitian
Bahan-bahan yang digunakan dalam penelitian ini antara lain:
1. Data budaya organisasi berdasarkan metode Competing Values
Framework. Data yang dimaksud jenis budaya organisasi dan
deskripsinya.
2. Pertanyaan-pertanyaan dalam penentuan budaya organisasi
27
manajemen pegawai, perekat organisasi, penekanan strategi dan
kriteria kesuksesan.
3. Rekomendasi sistem informasi berdasarkan budaya organisasi
berdasarkan pada penelitian yang dilakukan oleh Shan Wang dan
William Yeoh.
3.4 Lokasi Penelitian
Tempat : Program Studi Ilmu Komputer dan Pendidikan Ilmu
Komputer Fakultas Pendidikan Matematika dan Ilmu
Erik Romadona, 2014
Sistem pendukung keputusan penerapan sistem informasi berdasarkan budaya organisasi menggunakan metode OCAI dan CVF
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
1.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian sistem rekomendasi sistem informasi
berdasarkan budaya organisasi menggunakan metode OCAI dan CVF, maka dapat
diambil beberapa kesimpulan sebagai berikut :
1. Pada penelitian ini berhasil mengimplementasikan metode
Organizational Culture Assessment Instrument (OCAI) untuk
mendapatkan hasil budaya organisasi yang dimiliki oleh suatu
organisasi. Untuk mendapatkan hasil budaya organisasi digunakan
kuesioner yang menilai 6 dimensi kunci organisasi, yaitu karakteristik
dominan, kepemimpinan organisasi, manajemen pegawai, perekat
organisasi, penekanan strategi dan kriteria kesuksesan. OCAI
digunakan untuk mengukur budaya organisasi saat ini dan budaya
organisasi yang diharapkan di masa yang akan datang.
2. Pada penelitian ini berhasil mengimplementasikan metode Competing
Values Framework (CVF) untuk menentukan jenis-jenis budaya
organisasi yang ada pada suatu organisasi. Jenis-jenis budaya organisasi
berdasarkan CVF, yaitu clan, adhocracy, hierarchy dan market.
3. Pada penelitian ini berhasil mengimplementasikan Culture-Information
System Fit Framework untuk menentukan sistem informasi yang sesuai
dengan budaya organisasi yang dimiliki oleh suatu organisasi.
Erik Romadona, 2014
Sistem pendukung keputusan penerapan sistem informasi berdasarkan budaya organisasi menggunakan metode OCAI dan CVF
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
‘Tak ada gading yang tak retak’, maka dari itu kritik dan saran yang membangun sangat penting untuk perbaikan penelitian ini. Saran yang diberikan
dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :
1. Diharapkan sistem berikutnya memberikan tambahan sistem informasi
67
2. akan menambah pengetahuan mengenai jenis sistem informasi yang
ada.
3. Penelitian selanjutnya diharapkan dalam penentuan sampel
menggunakan nilai e (error) yang lebih kecil, sehingga hasil keakuratan
Erik Romadona, 2014
Sistem pendukung keputusan penerapan sistem informasi berdasarkan budaya organisasi menggunakan metode OCAI dan CVF
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
DAFTAR PUSTAKA
Laksmi Riani, A. (2011). Budaya Organisasi. Yogyakarta: Graha Ilmu.
Ibrahim Indrawijaya, A. (2010). Teori, Perilaku, dan Budaya Organisasi.
Bandung: Refika Aditama.
Prabu Mangkunegara, A. (2008). Perilaku dan Budaya Organisasi. Bandung:
Refika Aditama.
Schein, E.H. (2004). Organizational Culture and Leadership. San Fransisco:
Jossey-Bass.
Cameron, K.S. dan Quinn, R.E. (2006). Diagnosing and Changing Organizational
Culture Based on the Competing Values Framework. San Fransisco: Jossey-Bass.
Murahartawaty. (2013). Analisis Pengaruh Budaya Organisasi Terhadap
Efektivitas Implementasi Sistem Informasi (Studi Kasus: Perguruan Tinggi XYZ).
Seminar Nasional Aplikasi Teknologi Informasi (SNATI) 2013.
Laksono Putro, B. dan Pratondo, A. (2010). Kultur Organisasi Menggunakan
Hofstede dan OCAI Terhadap Strategi Penerapan Teknologi Informasi (Studi
Kasus: Perguruan Tinggi XYZ). Seminar Nasional Aplikasi Teknologi Informasi
(SNATI) 2010.
Pressman, S.R. (2002). Rekayasa Perangkat Lunak Pendekatan Praktisi (Buku
Satu). Yogyakarta: Andi.
Laudon, K. dan Laudon, J. (2006). Management Information Systems: Managing
Erik Romadona, 2014
Sistem pendukung keputusan penerapan sistem informasi berdasarkan budaya organisasi menggunakan metode OCAI dan CVF
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Surendro, K. (2006). Budaya Organisasi Sebagai Indikator Pengukuran Kesiapan
Pemerintah Dalam Menerapkan E-Government. Seminar Nasional Aplikasi
69
Wang, S. dan Yeoh, W. (2009). How does Organizational Culture Affect IS
Effectiveness: A Culture-Information System Fit Framework. International
Conference on Electronic Commerce and Business Intelligence 2009.
Turban, Efraim. (2005). Decision Support Systems and Intelligent Systems.