• Tidak ada hasil yang ditemukan

S PEA 1001199 Chapter1

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "S PEA 1001199 Chapter1"

Copied!
11
0
0

Teks penuh

(1)

Umi Kulsum, 2014

Pengaruh Prestasi Praktik Kerja Industri (Prakerin) terhadap Minat Berwisata Siswa

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Penelitian

Untuk menghadapi zaman globalisasi, dimana perkembangan ilmu

pengetahuan dan teknologi yang semakin tinggi seperti sekarang ini, suatu negara

harus mempunyai sumber daya manusia yang berkualitas. Bangsa Indonesia

sebagai negara berkembang dituntut untuk terus meningkatkan kualitas sumber

daya manusia agar dapat mempertahankan eksistensinya.Sumber daya manusia

yang unggul dan berkualitas merupakan kunci utama yang diperlukan untuk

menghadapi persaingan yang semakin ketat.Oleh karena itu, manusia harus dapat

meningkatkan keterampilan, pengetahuan, nilai-nilai, sikap, dan kompetensi yang

dimilikinya sehingga dapat menyikapi perubahan yang terjadi dalam

lingkungannya dengan baik.

Dengan adanya zaman globalisasi ini menyebabkan persaingan yang

semakin ketat di dalam dunia kerja.Persaingan yang terjadi di dunia kerja

menuntut tenaga kerja yang unggul dan berkualitas.Tenaga kerja yang kalah

dalam bersaing dan tidak dapat terserap oleh dunia kerja menyebabkan terjadinya

pengangguran.Apalagi setelah terjadinya krisis global ini, angka pengangguran

terdidik semakin serius. Seperti yang disebutkan dalam wacana sebagai berikut: “Tanpa krisis keuangan global (global financial crisis), Indonesia sebenarnya sudah dihadapkan pada ancaman ledakan pengangguran terdidik yang semakin tinggi. Ancaman itu semakin serius dengan adanya krisis global.” (Sumber: Kompas, Kamis, 11 Desember 2008).

Tersedianya sumber daya manusia yang berkualitas dapat diciptakan

melalui pendidikan. Karena dalam pendidikan akan terdapat proses pembelajaran

(2)

Umi Kulsum, 2014

Pengaruh Prestasi Praktik Kerja Industri (Prakerin) terhadap Minat Berwisata Siswa

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

sehingga akan tercipta sumber daya manusia yang mempunyai kecakapan, kreatif,

dan mandiri sebagaimana yang tercantum dalam Undang-Undang No. 20 Tahun

2003 tentang tujuan pendidikan nasional: Pendidikan nasional bertujuan untuk

berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia bertakwa kepada

Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, cakap, kreatif, mandiri, dan

menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggungjawab.

Sekolah sebagai lembaga pendidikan formal memiliki peran penting dalam

menyiapkan lulusan sebagai tenaga kerja yang siap pakai dalam bidang dan

jenjang pendidikannya.Namun, kenyataan yang terjadi di lapangan menunjukkan

bahwa masih banyaknya lulusan yang belum bekerja sehingga menyebabkan

terjadinya pengangguran struktural yaitu pengangguran yang disebabkan oleh

penganggur yang mencari lapangan pekerjaan tidak mampu memenuhi

persyaratan yang ditentukan pembuka lapangan kerja.

Banyaknya lulusan yang belum mendapatkan pekerjaan menyebabkan

angka pengangguran di Indonesia yang cukup tinggi. Berikut ini adalah data

penduduk menurut pendidikan tertinggi yang ditamatkan tahun 2012-2013:

Tabel 1.1

(3)

Umi Kulsum, 2014

Pengaruh Prestasi Praktik Kerja Industri (Prakerin) terhadap Minat Berwisata Siswa

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

7 Diploma I,II,III/Akademi 3,32 2,72 2,69

8 Universitas 7,12 6,05 5,88

Total 6,32 6,14 5,92

Sumber: Dokumen Badan Pusat Statistik 2013

Berdasarkan Tabel 1.1 dapat diketahui bahwa jumlah pengangguran terbuka

pada tahun 2012 bulan Februari sebanyak 7.614.241 orang atau 6,32% dan

padabulan Agustus tahun 2012 terjadi penurunan sebanyak 0,18% menjadi 6,14%,

dan pada tahun 2013 bulan Februari juga terjadi penurunan sebanyak 0,22%

menjadi 5,92%. Sehingga dapat diartikan bahwa tingkat pengangguran terbuka di

Indonesia pada tahun 2012 sampai tahun 2013 mengalami penurunan, namun

angka7.170.523 atau 5,92%masih merupakan jumlah pengangguran yang cukup

tinggi untuk Indonesia. Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui pula bahwa

jumlah pengangguran dari lulusan SMK (Sekolah Menengah Kejuruan) pada

bulan Februari 2012 sebanyak 990.325 orang (13,01%). Pada bulan Agustus 2012

terjadi peningkatan sebanyak 50.940 sehingga menjadi 1.041.265 orang (14,37%).

Pada bulan Februari 2013 terjadi penurunan menjadi 847.052 orang (11,81%).

Secara keseluruhan jumlah pengangguran cenderung mengalami penurunan pada

bulan Februari 2013, namun untuk lulusan SMA, SMP, dan SD ke bawah

mengalami peningkatan.

Untuk mengatasi masalah pengangguran pemerintah sebaiknya menciptakan

lapangan pekerjaan yang lebih banyak danmendirikan tempat-tempat pelatihan

keterampilan, seperti kursus menjahit, kursus elektronik, pelatihan membuat

kerajinan tangan, atau BLK (Balai Latihan Kerja) yang didirikan di daerah -

daerah selama beberapa bulan. Dengan cara ini orang yang tidak berpendidikan

tinggi nantinyabisa bekerja dengan modal keterampilan yang sudah dapatkan dari

pelatihan tersebut. Selain program dari pemerintah, masyarakat pun diharapkan

dapat berpartisipasi untuk menyerap tenaga kerja yang menganggur dengan cara

(4)

Umi Kulsum, 2014

Pengaruh Prestasi Praktik Kerja Industri (Prakerin) terhadap Minat Berwisata Siswa

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Menurut Schumpeter (Alma, 2009: 24), “seorang wirausaha adalah orang

yangmelihat adanya peluang kemudian menciptakan sebuah organisasi

untukmemanfaatkan peluang tersebut”. Sedangkan menurut Zimmerer (Kasmir,

2008:17), “kewirausahaan sebagai suatu proses penerapan kreativitas dan inovasi

dalam memecahkan persoalan dan menemukan peluang untuk memperbaiki

kehidupan (usaha)”. Dengan berwirausaha maka akan tercipta lapangan kerja baru

yang dapat menyerap tenaga kerja yang masih menganggur. Namun, minat untuk

berwirausaha masyarakat Indonesia masih rendah. Ini terlihat dari jumlah

wirausahawan yang tidak begitu tinggi, seperti yang dinyatakan oleh Hendro

(2011:5) di bawah ini:

Perkembangan prosentase jumlah wirausahawan di Indonesia tidak begitu pesat. Padahal jumlah wirausahawan yang mandiri dan sukses akan menjadi lokomotif ekonomi Indonesia yang mampu mengatasi tingkat pengangguran pasif maupun aktif dan pada akhirnya mampu mengatasi tingkat kemiskinan yang absolut atau permanen.

Jumlah wirausahawan yang rendah dikarenakan minat berwirausaha

masyarakat yang masih kurang.Hal ini disebabkan adanya beberapa pendapat

masyarakat yang memandang sebelah mata terhadap profesi wirausaha.Pada

kenyataannya masyarakat lebih memilih profesi sebagai pegawai baik pegawai

negeri maupun pegawai swasta karena merupakan profesi yang lebih dipandang

dan diminati oleh masyarakat sekitar.Begitupun pandangan sebagian orang tua

yang menyekolahkan anaknya hingga jenjang yang tinggi agar kelak menjadi

pegawai negeri maupun swasta.

Untuk menghadapi masalah pengangguran yang cukup serius, Martanti

(2008:5) yang dikutip oleh Bona Januar juga mengemukakan bahwa:

Salah satu terobosan yang perlu dilakukan untuk mengatasi pengangguran di negeri ini adalah dengan membuka lapangan kerja baru, melatih

tenaga-tenaga muda untuk menjadi entrepreneurship dalam setiap jenjang

(5)

Umi Kulsum, 2014

Pengaruh Prestasi Praktik Kerja Industri (Prakerin) terhadap Minat Berwisata Siswa

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Salah satu lembaga pendidikan formal tingkat menengah adalah Sekolah

Menengah Kejuruan (SMK).UU No. 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional Pasal 15 menyebutkan bahwa, “Pendidikan kejuruan merupakan pendidikan menengah yang mempersiapkan peserta didik untuk bekerja dalam bidang tertentu”. Sedangkan tujuan dari SMK seperti yang tercantum dalam kurikulum SMK Dikmenjur (2008:9) menyatakan bahwa SMK bertujuan untuk

menciptakan siswa atau lulusan:

1. Memasuki lapangan kerja dan mengembangkan sikap profesional.

2. Mampu memilih karier, mampu berkompetensi dan mengembangkan

diri.

3. Menjadi tenaga kerja tingkat menengah untuk mengisi kebutuhan dunia

usaha/dunia industri saat ini dan masa yang akan datang.

4. Menjadi tenaga kerja yang produktif, adaptif, dan kreatif.

Namun, melihat pada Tabel 1.1 diatas menunjukkan bahwa angka

pengangguran dari lulusan SMK cukup tinggi.Hal ini dikarenakan para lulusan

yang tidak diterima ketika melamar pekerjaan yang mungkin karena belum

memenuhi persyaratan yang diminta oleh dunia kerja.Mereka hanya menunggu

dan berusaha untuk diterima bekerja di dunia usaha/dunia industri saja.Mereka

tidak berminat untuk mendirikan suatu usaha.Minat untuk mendirikan usaha

kecil-kecilan atau berwirausaha dapat dikatakan masih sangat kurang.

Kenyataan yang sama juga terjadi pada salah satu SMK di Kota Bandung.

SMK Bina Warga Bandung adalah sekolah menengah kejuruan swasta kelompok

bisnis dan manajemen, yang mendapatkan akreditasi A dan menjadi salah satu

sekolah swasta unggulan di Kota Bandung. Berikut ini adalah data rekapitulasi

penelusuran tamatan/lulusan SMK Bina Warga Bandung tahun pelajaran

2010-2011:

Tabel 1.2

Rekapitulasi KeterserapanLulusan/Tamatan

(6)

Umi Kulsum, 2014

Pengaruh Prestasi Praktik Kerja Industri (Prakerin) terhadap Minat Berwisata Siswa

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Tahun Pelajaran 2010/2011

Sumber: Dokumen SMK Bina Warga Bandung, 2011

Berdasarkan tabel diatas, diperoleh informasi bahwa sebanyak 55,21% dari

jumlah lulusan telah melapor kepada BKK SMK Bina Warga Bandung. Sisanya

sebanyak 44,79% lulusan belum memberikan informasi ke BKK bahwa yang

bersangkutan telah bekerja, berwirausaha, atau melanjutkan pendidikan ke

perguruan tinggi. Dari data tersebut diketahui bahwa lulusan yang bekerja di

dunia usaha/dunia industri sebanyak 47,88%, berwirausaha sebanyak 1,16%, dan

melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi sebanyak 6,18%. Dapat disimpulkan

bahwa minat berwirausaha para lulusan sangat rendah yaitu sebanyak 1,16%.

Untuk menciptakan lulusan SMK yang berkompeten dan siap kerja,

Direktorat Pendidikan Menengah Kejuruan menyelenggarakan pendidikan dalam

bentuk Pendidikan Sistem Ganda (PSG). Dalam Pendidikan Sistem Ganda,

dipadukan secara sistematik dan sinkron antara program pendidikan di sekolah

dengan program penguasaan keahlian yang diperoleh melalui kegiatan belajar

langsung pada bidang pekerjaan yang relevan dan terarah untuk mencapai

penguasaan kemampuan keahlian tertentu.Pendidikan sistem ganda ini

diimplementasikan dalam bentuk programPraktik Kerja Industri (Prakerin).

Dalam buku jurnal praktik kerja industri (2010:2) disebutkan bahwa tujuan

praktik kerja industri adalah sebagai berikut:

1. Menghasilkan tenaga kerja yang memiliki keahlian profesional.

2. Memperkokoh Link and Match antara sekolah dengan dunia usaha dan

dunia industri

3. Meningkatkan efisiensi proses pendidikan dan pelatihan tenaga kerja

(7)

Umi Kulsum, 2014

Pengaruh Prestasi Praktik Kerja Industri (Prakerin) terhadap Minat Berwisata Siswa

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

4. Memberi pengakuan dan penghargaan terhadap pengalaman kerja

sebagai bagian dari proses pendidikan.

SMK Bina Warga Bandung sebagai lembaga pendidikan yang menghasilkan

tenaga kerja dan wirausahawan dituntut untuk menyiapkan lulusan siap kerja dan

mampu berusaha mandiri dengan tingkat intensi berwirausaha yang

tinggi.Menurut Katz & Gartner (dalam Indarti dan Rostiani, 2008:4) intensi

kewirausahaan diartikan sebagai proses pencarian informasi yang dapat digunakan

untuk mencapai tujuan pembentukan suatu usaha.Berdasarkan Entrepreneurial

Intention Based Models yang digagas oleh Linan, faktor-faktor yang

mempengaruhi intensi berwirausaha seseorang digambarkan seperti di bawah ini :

Gambar 1.1 Entrepreneurial Intention-Based Models

Sumber: Linan (2005)

Dalam model Entrepreneurial Intention-Based Models, intensi seseorang

untuk berwirausaha dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitusikapnya dalam

memandang kewirausahaan (Personal Attitude) dan persepsinya tentang norma

sosial yang mempengaruhinya dalam memandang kewirausahaan (Perceived

Social Norms) yang merupakan bagian dari persepsi keinginan (Perceived

Desirability), serta persepsi tentang kelayakan atau kemampuan dirinya dalam

berwirausaha (Perceived Feasibility/ Self Efficacy). Untuk membentuk intensi ini

Entrepreneurial Knowledge

Perceived Desirability

Perceived Feasibility (self-efficacy)

Personal Attitude

Perceived Social Norms

(8)

Umi Kulsum, 2014

Pengaruh Prestasi Praktik Kerja Industri (Prakerin) terhadap Minat Berwisata Siswa

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

tentunya didahului dengan adanya minat dalam diri seseorang untuk menjadi

wirausaha. Slameto (2003:14) menyatakan bahwa:

Minat adalah suatu rasa lebih suka dan rasa ketertarikan pada suatu hal atau aktivitas tanpa ada yang menyuruh. Minat pada dasarnya adalah penerimaan akan suatu hubungan antara diri sendiri dengan dunia luar diri. Semakin kuat atau semakin dekat hubungan tersebut semakin besar minat.

Dalam melaksanakan kegiatan praktik kerja industri siswa belajar

mempraktikkan dan mengaplikasikan ilmu yang diperoleh di bangku sekolah di

dunia industri. Siswa dapat melihat dan memahami kegiatan nyata yang akan

terjadi di dalam dunia usaha/dunia industri yang akan dijalaninya kelak ketika

lulus sekolah. Hal tersebut tentunya dapat menimbulkan minat siswa dalam

berwirausaha nantinya.Alma (2009: 9) menyatakan bahwa “faktor yang dapat

men-dorong untuk membuka usaha atau menjadi seorang wirausaha dipengaruhi oleh

dorongan dari keluarga, pengalaman, keadaan ekonomi, keadaan lapangan kerja dan

sumber daya yang tersedia”.Oleh karena itu, pengalaman yang didapat siswa ketika

melaksanakan praktik kerja industri dan keadaan lingkungan kerja di tempat prakerin

dapat menumbuhkan minat berwirausaha siswa.

Selain itu, untuk menumbuhkan minat berwirausaha siswa tidak hanya

dengan pemberian teori di dalam kelas saja namun ada beberapa tahapan yang

harus dilalui dan diluar lingkungan sekolah sehingga siswa dapat memahami

lingkungan kerja yang sebenarnya yang akan dihadapi, seperti yang dikemukakan

oleh Purwanto (2002:16) berikut ini:

(9)

Umi Kulsum, 2014

Pengaruh Prestasi Praktik Kerja Industri (Prakerin) terhadap Minat Berwisata Siswa

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Beberapa penelitian terdahulu yang relevan dengan penelitian ini antara lain yang dilakukan oleh Isky Fadli Fu’adi, dkk (2009). Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, terdapat hubungan yang signifikan antara minat berwirausaha

dengan prestasi praktik industri siswa kelas XII yaitu sebesar 0,662.Begitu pula

penelitian yang dilakukan oleh Aditya Indra Putra (2009). Hasil penelitian

menunjukkan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan dari praktik kerja industri

terhadap minat berwirausaha sebesar 43,32%.

Selain itu, hasil penelitian yang dilakukan oleh Mahardhika Setia

Kusumawardani dan Umi Rochayati (2012) menunjukkan bahwa terdapat

pengaruh positif dan signifikan antara prestasi praktik kerja industri dan prestasi

belajar kewirausahaan terhadap minat berwirausaha yang ditunjukkan dengan

nilai korelasi sebesar 0,428 dan sumbangan efektif sebesar 18,4%. Adapun

penelitian yang dilakukan oleh Dewangga(2011) menunjukkan hasil bahwa

prestasi praktik kerja industri berpengaruh sebesar 26,73% terhadap minat

berwirausaha siswa kelas XII di SMK Negeri 11 Bandung.

Berdasarkan uraian latar belakang masalah di atas maka peneliti tertarik

melakukan penelitian yang berjudulPengaruh Prestasi Praktik Kerja Industri

(Prakerin) terhadap Minat Berwirausaha Siswa Kelas XI AkuntansiSMK Bina

Warga Bandung Tahun Ajaran 2013/2014.

1.2 Rumusan Masalah Penelitian

Berdasarkan latar belakang masalah diatas, diperoleh rumusan masalah

sebagai berikut:

1. Bagaimana gambaran prestasi Praktik Kerja Industri siswa kelas XI

Akuntansi SMK Bina Warga Bandung tahun ajaran 2013/2014

2. Bagaimana gambaran minat berwirausaha siswa kelas XI Akuntansi SMK

(10)

Umi Kulsum, 2014

Pengaruh Prestasi Praktik Kerja Industri (Prakerin) terhadap Minat Berwisata Siswa

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

3. Bagaimana pengaruh prestasi Praktik Kerja Industri terhadap minat

berwirausaha siswa kelas XI AkuntansiSMK Bina Warga Bandung tahun

ajaran 2013/2014

1.3 Maksud dan Tujuan Penelitian

Berdasarkan uraian latar belakang dan rumusan masalah di atas, maka

maksud dari penelitian ini adalah untuk mengetahui dan melakukan kajian secara

ilmiah tentang variabel prestasi Prakerin (Praktik Kerja Industri) dan variabel

minat berwirausaha serta pengaruh antara kedua variabel tersebut.

Tujuan dari penelitian ini adalah:

1. Memperoleh gambaran prestasi Praktik Kerja Industri siswa kelas XI

Akuntansi SMK Bina Warga Bandung tahun ajaran 2013/2014

2. Memperoleh gambaran minat berwirausaha siswa kelas XI AkuntansiSMK

Bina Warga Bandung tahun ajaran 2013/2014

3. Memverifikasi seberapa besar pengaruh prestasi Praktik Kerja Industri

terhadap minat berwirausaha siswa kelas XI AkuntansiSMK Bina Warga

Bandung tahun ajaran 2013/2014

1.4 Kegunaan Penelitian

1. Teoritis

Penelitian ini diharapkan dapat dijadikan sebagai salah satu kajian

untuk menambah pengetahuan tentang praktik kerja industri dan minat

berwirausaha serta sebagai kajian bagi peneliti lainnya dan masyarakat luas

dalam mengembangkan bidang kajian yang sejenis.

2. Praktis

Secara praktis penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat

sebagai berikut:

a. Bagi sekolah, penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi

(11)

Umi Kulsum, 2014

Pengaruh Prestasi Praktik Kerja Industri (Prakerin) terhadap Minat Berwisata Siswa

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

berwirausaha siswa yang bermanfaat untuk mengambil kebijakan dalam

pengembangan program Praktik Kerja Industri (Prakerin) dan

peningkatan minat berwirausaha siswa setelah lulus sekolah dalam

mengurangi pengangguran dan membuka lapangan pekerjaan.

b. Bagi siswa, penelitian ini diharapkan dapat memberikan pengetahuan dan

masukan tentang pentingnya melaksanakan Praktik Kerja Industri

Gambar

Gambar 1.1 Entrepreneurial Intention-Based Models

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan pemaparan pada latarbelakang masalah tersebut, maka yang menjadi identifikasi masalah dalam kajian penelitian ini adalah penduduk yang melakukan

Meskipun menggambarkan relasi, representasi dengan graf juga dapat menggambarkan tingkat urgensi kebutuhan manusia dengan teknik pewarnaan simpul. Penulis tidak menggunakan

1. Daya/kapasitas mesin injeksi kurang. Desain barang plastic injection yang tidak tepat. Ada kesalahan pada desain dan profil dies. Pemilihan material yang tidak tepat. Setting

Berdasarkan uji lanjut Tukey menunjukkan bahwa rata-rata pertumbuhan tinggi terbesar adalah bibit seleksi yang dihasilkan dari provenans Sungai Runtin, sedangkan pertumbuhan

1) Cadangan Devisa, Produk Domestik Bruto, dan Kurs dollar Amerika Serikat secara simultan berpengaruh signifikan terhadap impor bahan baku industri di Indonesia pada

Kapabilitas Manajemen Proses – Kemampuan kreativitas, koordinasi, pencatatan, pengelolaan proses pada proses manajemen untuk mencapai kualitas yang lebih tinggi yang

[1] Barotrauma merupakan segala sesuatu yang diakibatkan oleh tekanan kuat yang tiba-tiba dalam ruangan yang berisi udara pada tulang temporal, yang diakibatkan oleh kegagalan

user mengklik prediksi wilayah Jakarta Utara maka juga akan masuk ke halaman input kriteria bencana.. Namun pilihan yang akan dipilih user lebih sedikit dibandingkan untuk