GUBERNUR KEPULAUAN BANGKA BELITUNG PERATURAN GUBERNUR KEPULAUAN BANGKA BELITUNG
NOMOR 21.a TAHUN 2013 TENTANG
PEDOMAN UMUM DAN ALOKASI DANA TRANSFER PROGRAM SATU MILYAR UNTUK TIAP KECAMATAN MENUJU
PEMBANGUNAN “EFEKTIF, MERATA, ADIL DAN SELARAS (SATAM EMAS)” PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG
TAHUN ANGGARAN 2013
DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR KEPULAUAN BANGKA BELITUNG,
Menimbang : a. bahwa dalam rangka pelaksanaan Program Satu Milyar Untuk Tiap Kecamatan Menuju Pembangunan "Efektif, Merata, Adil dan Selaras (SATAM EMAS)", dapat berjalan sesuai dengan tujuannya, perlu menetapkan Pedoman Umum dan Alokasi Dana Transfer Program Satu Milyar untuk Tiap Kecamatan Menuju Pembangunan "Efektif, Merata, Adil Dan Selaras (SATAM EMAS)" Provinsi Kepulauan Bangka Belitung Tahun Anggaran 2013; b. bahwa dalam rangka pelaksanaan Program
sebagaimana dimaksud huruf a perlu penetapan alokasi Dana Transfer Program Satu Milyar Untuk Tiap Kecamatan Menuju Pembangunan “Efektif, Merata, Adil dan Selaras (SATAM EMAS)” Tahun 2013 yang dialokasikan ke Kabupaten/Kota;
Mengingat : 1. UndangUndang Nomor 27 Tahun 2000 tentang Pembentukan Provinsi Kepulauan Bangka Belitung (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2000 Nomor 217, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4355);
2. UndangUndang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara (Lembiran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 47, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4286); 3. UndangUndang Nomor 1 Tahun 2004 tentang
Perbendaharaan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 5, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4355); 4. UndangUndang Nomor 32 Tahun 2004 tentang
Pemerintahan Daerah (Lembiran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 125, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4437) sebagaimana telah diubah, terakhir dengan undang Undang Nomor 12 Tihun 2008 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 59 Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4844);
5. UndangUndang Nomor 12 Tahun 2011 tentang Pembentukan Peraturan Perundangundangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2011 Nomor 82, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5234);
6. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 140); 7. Peraturan Pemerintah Nomor 39 Tahun 2006
tentang Tata Cara Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2006 Nomor 82, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4663);
9. Peraturan Pemerintah Nomor 6 Tahun 2008 tentang Pedoman Evaluasi Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 19, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4805);
10. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 sebagaimana telah diubah dua kali dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 21 lahun 2011 tentang Perubahan atas Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2011 Nomor 310); 11. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 37 Tahun
2012 tentang Pedoman Penyusunan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Tahun Anggaran 2013 (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2012 Nomor 508);
12. Peraturan Daerah Nomor 13 Tahun 2007 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Provinsi Kepulauan Bangka Belitung Tahun 20052025 (Lembaran Daerah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung Tahun 2007 Nomor 6 Seri E);
13. Peraturan Daerah Nomor 6 Tahun 2012 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung Tahun 2012 2017 (Lembaran Daerah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung Tahun 2012 Nomor 3 Seri E);
14. Peraturan Daerah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung Nomor 8 Tahun 2012 tentang Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Tahun Anggaran 2013 (Lembaran Daerah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung Tahun 2012 Nomor 3 Seri A).
MEMUTUSKAN :
BAB I
KETENTUAN UTUIUM Pasal 1
1. Pemerintah pusat, selanjutnya disebut Pemerintah, adalah Presiden Republik Indonesia yang memegang kekuasaan pemerintahan Negara Republik Indonesia sebagaimana dimaksud dalam UndangUndang Dasar Negara Republik lndonesia Tahun 1945. 2. Pemerintahan daerah adalah penyelenggaraan
urusan pemerintahan oleh pemerintah daerah dan DPRD menurut asas otonomi dan tugas pembantuan dengan prinsip otonomi seluasluasnya dalam sistem dan prinsip Negara Kesatuan Republik Indonesia sebagaimana dimaksud dalam Undang Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945.
3. Pemerintah daerah adalah Gubernur, Bupati, atau Walikota, dan perangkat daerah sebagai unsur penyelenggara pemerintahan daerah.
4. Dewan Perwakilan Rakyat Daerah yang selanjutnya disebut DPRD adalah lembaga perwakilan rakyat daerah sebagai unsur penyelenggara pemerintahan daerah.
5. Otonomi daerah adalah hak, wewenang, dan kewajiban daerah otonom untuk mengatur dan mengurus sendiri urusan pemerintahan dan kepentingan masyarakat setempat sesuai dengan peraturan perundangundangan.
6. Daerah otonom, selanjutnya disebut daerah, adalah kesatuan masyarakat hukum yang mempunyai batasbatas wilayah yang berwenang mengatur dan mengurus urusan pemerintahan dan kepentingan masyarakat setempat menurut prakarsa sendiri berdasarkan aspirasi masyarakat dalam sistem Negara Kesatuan Republik Indonesia.
7. Peraturan daerah selanjutnya disebut Perda adalah peraturan daerah provinsi dan/atau peraturan daerah kabupaten/kota.
9. Desa atau yang disebut dengan nama lain, selanjutnya disebut desa, adalah kesatuan masyarakat hukum yang memiliki batas batas wilayah yang berwenang untuk mengatui dan mengurus kepentingan masyarakat setempat, berdasarkan asalasul dan adat istiadat setempat yang diakui dan dihormati dalam sistem Pemerintahan Negara Kesatuan Republik Indonesia. 10. Anggaran Pendapatan Belanja Daerah yang
selaniutnya disingkat APBD adalah rencana keuangan tahunan pemerintah daerah yang dibahas dan disetujui bersama oleh Pemerintih Daerah dan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah dan ditetapkan dengan Peraturan Daerah.
11. Satuan Keria Perangkat Daerah yang selanjutnya disingkat SKPD adalah perangkat daerah pada pemerintah daerah selaku pengguna anggaran/pengguna barang.
12. Satuan Kerja Pengelola Keuangan Daerah yang selaniutnya disingkat SKPKD adalah perangkat daerah pada pemerintah daerah selaku pengguna anggaran/pengguna barang, yang juga melaksanakan pengelolaan keuangan daerah.
13. Pendapatan daerah adalah semua hak daerah yang diakui sebagai penambah nilai kekayaan bersih dalam periode tahun anggaran yang bersangkutan. 14. Hibah adalah pemberian uang/barang atau jasa dari
pemerintah daerah kepada pemerintah atau pemerintah daerah lainnya, perusahaan daerah, masyarakat dan organisasi kemasyarakatan, yang secara spesifik telah ditetapkan peruntukannya, bersifat tidak wajib dan tidak mengikat, serta tidak secara terus menerus yang bertujuan untuk menunjang penyelenggaraan urusan pemerintah daerah.
15. Bantuan sosial adalah pemberian bantuan berupa uang/barang dari pemerintah daerah kepada individu, keluarga, kelompok dan/atau masyarakat yang sifatnya tidak secara terus menerus dan selektif yang bertujuan untuk melindungi dari kemungkinan terjadinya resiko sosial.
sosial yang ditanggung oleh individu, keluarga, kelompok dan/atau masyarakat sebagai dampak krisis sosial, krisis ekonomi, krisis politik, fenomena alam dan bencana alam yang jika tidak diberikan belanja bantuan sosial akan semakin terpuruk dan tidak dapat hidup dalam kondisi wajar.
17. Organisasi kemasyarakatan adalah organisasi yang dibentuk oleh anggota masyarakat warga negara Republik Indonesia secara sukarela atas dasar kesamaan kegiatan, profesi, fungsi, agama, dan kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa, untuk berperan serta dalam pembangunan dalam rangka mencapai tujuan nasional dalam wadah Negara Kesatuan Republik Indonesia yang berdasarkan Pancasila termasuk organisali non pemerintahan yang bersifat nasional dibentuk berdasarkan ketentuan perundangundangan.
18. Kabupaten/Kota adalah Kabupaten/Kota yang ada di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung.
19. Kecamatan adalah Kecamatan yang ada di Kabupaten/Kota yang ada di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung.
20. Desa/Kelurahan adalah Desa/Kelurahan yang ada di Kabupaten/Kota yang ada di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung.
21. Dana Transfer adalah dana bantuan keuangan kepada Kabupaten/Kota yang dilakukan oleh Pemerintah Provinsi.
22. Program Satu Milyar untuk Satu Kecamatan Menuju Pembangunan Efektif, Merata, Adil dan Setara atau yang disebut dengan Progam SATAM EMAS, merupakan Bantuan Keuangan Pemerintah Provinsi kepada masingmasing Kecamatan yang ada di masingmasing Kabupaten/Kota.
BAB II RUANG LINGKUP
Pasal 2
jawaban serta monitoring dan evaluasi Program SATAM EMAS yang bersumber dari APBD Provinsi Kepulauan Bangka Belitung.
(2) Dana transfer untuk Program SATAM EMAS dimaksudkan untuk membantu mendukung percepatan pembangunan daerah yaitu pemerataan pembangunan Kabupater/Kota dalam Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, membantu meningkatkan kemampuan keuangan daerah guna mengatasi kesenjangan fiskal Kabupaten/Kota dalam melaksanakan pembangunan, membantu Kabupaten/Kota dalam mengurangi angka kemiskinan dan pengangguran, serta membantu pelaksanaan urusan pemerintahan daerah Kabupaten/Kota yang tidak tersedia dan atau kurang alokasi dananya.
(3) Kegunaan dana transfer ke Kabupaten/Kota untuk Program SATAM EMAS adalah bagian dari Belanja Bantuan Keuangan kepada Kabupaten/Kota dalam APBD Provinsi Kepulauan Bangka Belitung Tahun 2013.
Pasal 3
(1) Kelompok Sasaran Penerima Program SATAM EMAS adalah :
a. Kepala Keluarga (KK) pra sejahtera beserta anggota keluarganya dan bagi UMKM adalah yang berskala mikro menurut UndangUndang Nomol 20 Tahun 2008 sesuai dengan database hasil verifikasi Bappeda Provinsi Kepulauan Bangka Belitung Tahun 2012.
b. KK di luar database hasil verifikasi Bappeda Provinsi Kepulauan Bangka Belitung tahun 2012, dengan ketentuan apabila semua KK pada huruf (a) di atas telah terakomodir seluruhnya.
data pendidikan anak.
(3) Bantuan program SATAM EMAS diberikan kepada Kepala Keluarga beserta keluarganya secara berkelompok yang akan diatur pada juknis.
(4) Penerima bantuan pemerintah untuk Kabupaten/Kota/Kecamatan/Kelurahan dan Desa ditetapkan oleh Pemerintah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung.
(5) Pemberian dana bantuan transfer Program SATAM EMAS ditetapkan dengan Keputusan Kepala Daerah.
BAB III PERENCANAAN
Pasal 4
(1) Penyusunan rencana kegiatan SATAM EMAS pada tingkat Kecamatan berdasarkan Pedoman Umum Program SATAM EMAS.
(2) penyusunan kegiatan SATAM EMAS sebagaimana dimaksud ayat (1) berdasarkan hasil pembahasan dan kajian dari Bappeda Kabupaten/Kota untuk disampaikan kepada Gubernur Kepulauan Bangka Belitung, c.q. Bappeda dan Statistik Provinsi Kepulauan Bangka Belitung.
(3) penyusunan rencana kegiatan SATAM EMAS Provinsi dilaksanakan Dinas/Instansi atau SKPD terkait berkoordinasi dengan Bappeda dan Statistik Provinsi Kepulauan Bangka Belitung.
BAB IV PENGANGGARAN
Pasal 5
(1) program SATAM EMAS Tahun 2013 dialokasikan sebesar Rp 47.000.000.000,00 (Empat puluh tujuh milyar rupiah) melalui dana transfer Bantuan Keuangan Provinsi Kepulauan Bangka Belitung kepada Kabupaten/Kota yang akan diberikan kepada 47 (empat puluh tujuh) Kecamatan dalam wilayah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung.
untuk Program SATAM EMAS beserta besaran alokasinya ditetapkan dalam rapat Tim Anggaran Pemerintah Daerah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung dengan Badan Anggaran Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung. (3) Dana transfer dialokasikan melalui Belanja Bantuan Keuangan kepada Kabupaten/Kota dalam APBD Provinsi Kepulauan Bangka Belitung Tahun 2013. (4) Rincian daerah penerima dan besaran alokasi Dana
Transfer untuk masingmasing Kabupaten/Kota sebagaimana tersebut dalam Lampiran I yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Pedoman Umum ini.
(5) Daerah yang menerima alokasi Dana Transfer tidak diperkenankan melakukan pergeseran alokasi antar wilayah kecamatan.
(6) penganggaran dan Pelaksanaan Kegiatan Program SATAM EMAS tahun 2013 mengacu kepada peraturan perundangundangan yang berlaku tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah. (7) Khusus untuk kegiatan pemberian penguatan modal
bagi Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM), serta untuk kegiatan strategis kecamatan yang berbentuk uang, tetap dianggarkan pada SKPD Kecamatan.
Pasal 6
(1) Dana Transfer merupakan bagian dari pendapatan daerah dan dianggarkan dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Kabupaten/Kota Tahun 2013 pada kelompok Lain lain Pendapatan yang Sah.
Pasal 7
Kabupaten/Kota wajib menggunakan dana transfer tersebut dalam rangka pelaksanaan Program SATAM EMAS yang dijabarkan dalam kegiatan pada SKPD Kecamatan.
Pasal 8
(1) Kabupaten/Kota penerima dana transfer untuk Program SATAM EMAS agar menganggarkan dana pendukung diluar alokasi sebagaimana tercantum pada lampiran yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Pedoman Umum ini.
(2) Dana pendukung dianggarkan sebesar minimal 10% (sepuluh persen) yang diperuntukkan dalam rangka kelancaran pelaksanaan program dimaksud pada Kecamatan dan instansi terkait.
(3) Dana pendukung dianggarkan dalam APBD Kabupaten/Kota.
(4) Dana pendukung dipergunakan untuk pelaksanaan monitoring, evaluasi, pelaporan, pembinaan, rapat koordinasi serta administrasi kegiatan.
(5) Alokasi anggaran dana transfer tidak dapat dipergunakan untuk penyediaan anggaran:
a. sewa (contoh: gedung kantor, kendaraan operasional);
b. administrasi kegiatan (contoh: gaji, honor, lembur, alat tulis kantor);
c. pelatihan; dan
d. perjalanan dinas pegawai daerah. BAB V
PELAKSANAAN DAN PENATAUSAHAAN Pasal 9
(1) Dana transfer sebagaimana dimaksud dalam Pasal 5 digunakan untuk kegiatan antara lain :
a. bedah rumah; b. penguatan UMKM;
d. revitalisasi rumput laut dan/atau optimalisasi perikanan tangkap;
e. revitalisasi lada;
f. program strategis kecamatan yang memerlukan penanganan cepat; serta
g. kegiatan prioritis lainnya yang tergambar dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah provinsi Kepulauan Bangka Belitung Tahun 20122017.
(2) Kabupaten/Kota dapat memilih kegiatan di atas sesuai dengan prioritas pembangunan masing masing daerah yang menjadi kebutuhan daerah. (3) Kabupaten/Kota dapat menentukan kegiatan
prioritas lainnya dengan terlebih dahulu mendapatkan rekomendasi dari Gubernur Kepulauan Bangka Belitung, c.q. Bappeda Provinsi Kepulauan Bangka Belitung.
(4) Alokasi dana transfer sebagaimana di atas dialokasikan untuk kegiatan:
a. bedah rumah maksimal sebesar Rp10.000.000,00 (sepuluh juta rupiah) per unit rumah yang dibedah untuk membiayai pembelian bahan/material bangunan, upah tenaga kerja dan pajak yang secara teknis akan diatur lebih laniut;
b. penguatan modal bagi UMKM maksimal sebesar Rp5.000.000,00 (lima juta rupiah) per pelaku usaha dan disalurkan melalui Koperasi dengan jenis bantuan dapat berupa uang dan/atau sarana/peralatan usaha;
c. bantuan sarana dan prasarana pertanian dengan nilai maksimal Rp30.000.000,00 (tigapuluh juta rupiah) per kelompok masyarakat;
d. revitalisasi rumput laut dan/atau pengadaan prasarana tangkap sebesar Rp50.000.000,00 (lima puluh juta rupiah) per unit bagi Kelompok Masyarakat dengan jenis bantuan berupa uang dan/atau sarana/prasarana budidaya rumput laut dan/atau perikanan tangkap;
Pasal 10
(1) Besaran alokasi dana transfer Program SATAM EMAS tahun 2013 untuk masingmasing Kabupaten/Kota ditentukan dengan jumlah kecamatan yang terdapat pada Kabupaten/Kota yang bersangkutan ;
(2) Kriteria umum penerima dana program/kegiatan SATAM EMAS adalah masyarakat di kecamatan dengan mengacu pada database yang telah ditetapkan, sedangkan kriteria khusus ditetapkan oleh Pemerintah Kabupaten/Kota berdasarkan karakteristik masingmasing daerah.
BAB VI
PELAKSANA KEGIATAN PROGRAIN SATAM EMAS Pasal 11
(1) Pelaksana Kegiatan Program SATAM EMAS yang berasal dari dana transfer untuk Kabupaten/Kota adalah Kecamatan, dengan ketentuan :
a. Camat menyusun perencanaan, melaksanakan, monitoring dan evaluasi kegiatan SATAM EMAS tingkat Kecamatan.
b. Camat bertanggung jawab atas keberhasilan pelaksanaan kegiatan SATAM EMAS di masing masing Kecamatan.
c. Camat menyampaikan laporan setiap triwulan serta laporan akhir tahun kepada Bupati/Walikota, c.q. Kepala Bappeda Kabupaten/Kota dengan tembusan SKPD terkait di Kabupaten/Kota.
(2) Teknis pelaksanaan kegiatan Program SATAM EMAS diatas diatur Iebih lanjut dengan Petunjuk Teknis yang disusun oleh SKPD terkait di Kabupaten/Kota.
BAB VII PENYALURAN DANA
(1) Penyaluran Dana Transfer untuk Program SATAM EMAS Tahun 2013 dilakukan dengan cara pemindahbukuan dari Rekening Kas Umum Daerah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung ke Rekening Kas Umum Daerah Kabupaten/Kota penerima. (2) Penyaluran Dana Transfer sebagaimana dimaksud
pada ayat (1) dilakukan secara bertahap sebagai berikut:
a. Tahap I (pertama) sebesar 30% (tiga puluh persen) dari total dana yang akan ditransfer; b. Tahap II (kedua) sebesar 40% (empat puluh
persen) dari total dana yang akan ditransfer; c. Tahap III (ketiga) sebesar 30% (tiga puluh persen)
dari total dana yang akan ditransfer.
(3) Penyaluran tahap I (pertama) dilaksanakan setelah peraturan daerah mengenai APBD mencantumkan penerimaan Dana transfer diterima oleh Kepala Dinas Pendapatan, Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, serta melampirkan Surat Pernyataan kesanggupan melaksanakan Program SATAM EMAS sesuai dengan format sebagaimana ditetapkan dalam Lampiran II Peraturan Gubernur Kepulauan Bangka Belitung ini. (4) Penyaluran tahap II dan tahap III dilaksanakan setelah penyerapan anggaran tahap I dan tahap II mencapai minimal 70% (tujuh puluh persen) dari dana yang sudah ditransfer.
(5) Dalam hal Kabupaten/Kota belum mencantumkan penerimaan Dana Transfer untuk Kegiatan SATAM EMAS dalam APBD maka Program SATAM EMAS tidak dapat dilaksanakan pada tahun anggaran tersebut.
(6) Penyaluran dana tahap III (ketiga) seperti yang dimaksud pada ayat (2), pencairannya dilaksanakan paling lambat tanggal 1 Desember 2013.
BAB VIII
PELAPORAN DAN PERTANGGUNGJAWABAN Pasal 13
setiap triwulan kepada Gubernur Kepulauan Bangka Belitung, c.q. Kepala Bappeda dan Statistik Provinsi Kepulauan Bangka Belitung.
(2) Laporan Program SATAM EMAS sebagaimana dimaksud pada ayat (1) disusun oleh Camat disampaikan kepada Tim Koordinator Kabupaten/Kota untuk selanjutnya disampaikan kepada Gubernur Kepulauan Bangka Belitung.
Pasal 14
(1) Laporan sebagaimana dimaksud pada pasal (13) diterima paling lambat tanggal 15 setiap berakhirnya triwulan yang bersangkutan.
(2) Laporan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) disusun dengan format sebagaimana tercantum dalam Lampiran III dan Lampiran IV yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Pedoman Umum ini.
BAB IX
MONITORING DAN EVALUASI Pasal 15
(1) Untuk menunjang pencapaian sasaran dan tujuan serta keberhasilan program SATAM EMAS perlu dibentuk Tim Koordinasi.
(2) Tim Koordinasiterdiri dari :
a. Tim Koordinasi Provinsi ditetapkan dengan Keputusan Gubernur Kepulauan Bangka Belitung.
b. Tim Koordinasi Kabupaten/Kota dengan Surat Keputusan BupatiMalikota.
(3) Tugas Tim Koordinasi adalah melakukan koordinasi perencanaan dan pembinaan, melakukan evaluasi dan monitoring pelaksanaan Program SATAM EMAS sebagai bahan masukan untuk perbaikan pelaksanaan pada tahun berikutnya.
Pasal 16
SATAM EMAS sebagaimana yang diharapkan, perlu dilakukan monitoring dan evaluasi terhadap pelaksanaannya untuk mengetahui perkembangan pelaksanaan Program SATAM EMAS.
(2) Monitoring dan Evaluasi dilaksanakan oleh Tim Provinsi, Tim Kabupaten/Kota atau dilaksanakan secara bersamasama antara Tim Provinsi dan Tim Kabupaten/Kota secara berkala setiap semester atau disesuaikan dengan kebutuhan.
(3) Hasil dari monitoring dan evaluasi merupakan salah satu bahan pertimbangan pelaksanaan program SATAM EMAS ke depan dan untuk dikoordinasikan dengan pihakpihak terkait pada setiap level pemerintahan untuk mencari solusi pemecahan permasalahan.
Pasal 17
(1) program SATAM EMAS Provinsi Kepulauan Bangka Belitung berlaku sejak Tahun 2013.
(2) program SATAM EMAS yang dilaksanakan Pemerintah Kabupaten/Kota harus sudah dapat dimanfaatkan oleh masyarakat paling lambat pada akhir Tahun Anggaran.
BAB X
KETENTUAN PENUTUP Pasal 18
Segala sesuatu yang belum diatur dalam Peraturan Gubernur ini akan diatur lebih lanjut.
Pasal 19
Peraturan Gubernur ini berlaku pada tanggal diundangkan dan mempunyai daya laku surut terhitung sejak tanggal 1 Januari 2013.
Ditetapkan di Pangkalpinang pada tanggal 10 April 2013
GUBERNUR
KEPULAUAN BANGKA BELITUNG, dto
EKO MAULANA ALI Diundangkan di Pangkalpinang
pada tanggal 10 April 2013
SEKRETARIS DAERAH PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG,
dto
IMAM MARDI NUGROHO