IMATERALISASI JAMINAN BENDA DALAM BENTUK CASH COLLAT ERAL
SEBAGAI JAMINAN PROYEK INFRA STRUKTUR
MELALUI MEKANISME SWIFT
Tarsisius Murwaj i
Fakul t as Hukum Uni ver sit as Padj adj aran, Bandung mt arsisius@yahoo. co. id
ABST RACT
The const r uct i on of i nf r ast r uct ur e pr oj ect s r equi r e l ar ge expenses, such as f or hi gh-way f undi ng r equi r ed f r om 2 t o 270 t r i l l i on r upi ah. The cost f or t he pr oj ect l oan i s usual l y der i ved f r om i nt er nat ional banks. Legal i ssues, among ot her s: we do not guar ant ee t he l egal syst em conduci ve t o use i n l ar ge f i nanci ng; corpor at e body and banki ng i nst i t ut i ons we consi der ed t o be of i nt er nat i onal standar d, and our l e-gal syst em i s r egar ded as t he count r y r i sk. The ot her hand many peopl e of Indonesi a who have col l at er al mat er i al , usual l y pur e gol d (pr eci ous met al s) t hat have been di i mat er i al i zat i on and i ncl uded i n t he account s of f or ei gn banks, such as UBS in Swi t zer l and, HSBC i n London and Hong Kong, and Bar cl ays Bank i n London. Such gu-ar ant ees may be used as t he basi s of t he i ssuance of bank gugu-ar ant ees and t hr ough t he mechani sm of Soci et y Wor l dwi de Int er bank Fi nanci al Tel ecommuni cat i ons (SWIFT) can be used as l oan col l at er al banks i n Indonesi a.
Key wor ds: bank guar ant y, SWIFT, secur i t y l aw, i nt er nat i onal banki ng syst em
ABSTRAK
Pembangunan proyek-proyek inf rast rukt ur memerl ukan biaya besar, misal nya unt uk pembiayaan j al an t ol diperl ukan bi aya mul ai 2 sampai 270 t ril i un rupiah. Biaya unt uk proyek t ersebut biasanya berasal dar i pinj aman bank-bank int ernasional . Permasa-l ahan hukumnya ant ara Permasa-l ain: si st em hukum j aminan kit a t idak kondusi f unt uk dipakai dal am pembiayaan besar; badan hukum dan l embaga perbankan kit a di anggap t idak
berst andar int er nasional ; dan sist em hukum kit a dianggap sebagai count r y r i sk. Pada
sisi l ai n banyak orang Indonesia yang mempunyai j ami nan benda, biasanya emas murni (l ogam mul ia) yang sudah diimat erial isasi dan dimasukkan dal am rekening
bank-bank asing sebagai cash col l at er al , misal nya UBS di Swi ss, HSBC di London dan
Hongkong dan Barcl ay Bank di London. Jaminan t ersebut dapat dij adikan dasar
penerbit an bank i nst r ument , misal nya bank gar ansi. Melal ui mekani sme Soci et y
dapat dij adikan j aminan kredit nominal besar pada bank-bank di Indonesia unt uk pembangunan inf rast rukt ur.
Kat a kunci: bank garansi, SWIFT, hukum j ami nan, sist em perbankan int ernasional
Pendahuluan
Pembangunan inf rast rukt ur, seper -t i j al an, pel abuhan dan bandara, mem-but uhkan bi aya besar. Sebagai cont oh unt uk pembangunan j al an tol yang pa-l ing pendek saj a, yait u r uas Topa-l Sore-ang-Pasirkoj a (Seroj a), sepanj ang 12 km yang menghubungkan pi nt u gerbang Tol Pasirkoj a-Sor eang (Ruas Tol Padal arang- Cil eunyi) dibut uhkan bi aya 2 t ril iun ru-piah dan unt uk proyek ruas j al an t ol yang panj ang misal kan Ruas Tol Sel at Sunda sepanj ang 29 KM dibut uhkan 270 t ril iun rupiah.
Dal am rangka pengurusan izin pe-ngel ol aan j al an t ol di Kement erian Pe-kerj aan Umum, perusahaan yang akan mengaj ukan permohonan izin pengel o-l aan j ao-l an t oo-l harus t ero-l ebi h dahuo-l u me-nunj ukkan r ekening yang membukt ikan ket ersediaan dana yang diperl ukan un-t uk pembiayaan j al an un-t ol yang dimohon izin pengel ol aannya. Dana sebesar it u hanya dapat diperol eh dari bank besar secara sindikasi at au l embaga pembiyaan int er nasional . Cal on pengel ol a j a-l an t oa-l , unt uk mendapat kan perset uj uan pendanaan t ersebut , harus memil iki j a-minan kebendaan yang nil ainya l ebi h besar, yait u 120-140% dari dana yang di-aj ukan. Dapat dipast ikan bahwa peru-sahaan-perusahaan nasional t idak me-mil iki j aminan kebendaan t er sebut
ka-rena j aminan yang mereka mil iki beru-pa: kendaraan, t anah at au deposit o ni-l ai sangat kecini-l . Sebagai akibat hokum-nya, pengel ol aan j al an t ol sebagi an be-sar j at uh ke t angan perusahaan asi ng yang memang memil iki dana dan j amin-an yamin-ang besar.
berupa t anah, rumah dan barang yang
Dal am rangka pembangunan inf ra-st rukt ur t er ut ama j al an t ol , pemberian kemudahan pel ayanan dan/ at au perizin-an dal am invest asi memperizin-ang sperizin-angat baik munt uk menunj ang pert umbuhan inves-t asi pada khususnya dan perinves-t umbuhan ekonomi pada umumnya. Bagi Indone-sia, sebagai negara yang sedang ber-kembang dan pada saat ini sedang bang-kit dari kr isis ekonomi, masuknya inves-kan pri nsip-prinsip pemerint ahan nyang baik sert a perat uaran
perundangan-un-dangan yang aspir at if 2. Berdasarkan ke-Tahun 2007 Tentang Penanaman Moda l”. Jurnal Ilmu Hukum
Padjadjaran, Vol. XXXII No. 1. April 2008 , Bandung: Unpad,
hlm. 20.
2
Didi Nursidi, “Peran Perizinan Dalam Pembangunan Daerah”,
Jurnal Ilmu Hukum Litigasi, Vol. 3 No. 1. Januari 2002, hlm. dasari pent ingnya memperhat ikan dan mel indungi mart abat kemanusiaan, yai-t u kesayai-t uan manusi a (human i nt egr i t y),
kebebasan (f r eedom) dan keadil an
(e-qual i t y).3
Pada era gl obal isasi, pemanf aat an invest asi asi ng ar us direncanakan secar a bij aksana dan memperhat ikan aspek hu-kum dan ekonomi secara seksama. Gl o-bal isasi memberikan kesempat an seka-l igus ket impangan. Fakt a menunj ukkan bahwa gl obal isasi dal am 40 t ahun t erak-hir i ni t el ah mel ahi rkan ket impangan
memenuhi harapan t ersebut4
3 Nurul Chotidjah, “Perlindungan Ha k Asasi Manusia mengenai
Hak-Hak Ekonomi Sosial dan Budaya Kaitannya Dengan Lingkungan Hidup”, Jurnal Ilmu Hukum Litigasi, Vol. 4 No. 3 Ok -tober 2003, hlm 223.
4 Bursok Arbenius dan Irawati Ha ndayani,. “Kajian Hukum
Ter-hadap Subsidi yang Diberikan Kepada Produk Pertanian Pokok Guna Menjaga Ketahanan Pangan Dikaitkan Dengan Agree -ment on Agriculture World Trad e Organization, Jurnal Ilmu
Hukum Padjadjaran, Vol. XXXII No. 2, Oktober 200 8,
Dal am rangka menj embat ani an-t ara kebuan-t uhan i nvesan-t asi asi ng dan per-l indungan t er hadap perekonomian nega-ra dan masyar akat , maka perbankan se-bagai l embaga int ermediasi antara pe-mil ik dana l ebi h dan pihak yang membu-t uhkan dana berperan penmembu-t i ng dal am rangka menyel araskannya. Invest asi a-sing mel al ui kredit perbankan yang ha-nya t erl aksana j ika ada kepercayaan masyarakat t erhadap i nst r uksi perban-kan. Ol eh karena it u, unt uk menj aga kepercayaan t ersebut perl u dil akukan
pengawasan5.
Perumusan Masalah
Berdasarkan uraian permasal ahan t er-sebut di at as, maka permasal ahan yang
akan penel it i bahas adal ah: Per t ama,
Bagaimana mekani sme imat eral i al isasi j aminan benda menj adi cash col l at er al sehingga dapat di j adikan j aminan inf
ra-st rukt ur mel al ui mekani sme SWIFT
(So-ci et y Wor l dwi de Int er bank Fi nan(So-ci al Te-l ecommuni cat i on)?; Kedua, Bagaimana kepast ian hukum perat ur an j aminan perbankan yang berl aku pada saat ini bagi para pengel ol a proyek inf rast rukt ur dal am rangka memperol eh kepercayaan penyal uran dana yang besar dari bank-bank sindikasi dan l embaga pembiayaan
int ernasional ?; Ket i ga, Hambat
an-ham-bat an apa yang t er j adi dal am hal peng-int egrasian si st em j aminan perbankan di Indonesia dengan Sist em SWIFT dal am t ransmisi j aminan keuangan int
erna-sional ? dan Keempat , Bagaimana
5 Zulkarnaen Sitompul, “Pembatasan Kepemilikan Bank:
Gagas-an Untuk Memperkuat Sistem Per bGagas-ankGagas-an” Jurnal Hukum
Bis-nis, Vol. 22 No. 6, Tahun 2003, Jakarta: Yayasan
Pengembang-an Hukum Bisnis, hlm. 36.
pekt if pengat uran imat erial i sasi j an benda menj adi t unai sebagai j amin-an pembiayaamin-an proyek i nf r ast r ukt ur da-l am pengembangan Hukum Perbankan Nasional ?
Met ode Penelit ian
Penel it ian i ni merupakan penelit i -an hukum normat if , karena obyek y-ang dit el it i adal ah norma-norma hukum baik berupa asas-asas maupun kaidah-kaidah yang mengat ur hubungan hukum, l em-baga hukum, maupun proses hukum. Spesif i kasi penel it ian ini adal ah diskripsi eval uat i f , karena set el ah mel akukan deskripsi t ent ang berbagai aspek hukum keperdat aan yait u pengat uran hukum j aminan yang sekar ang ini dij adikan da-sar hukum j aminan perbankan dan l em-baga pembiayaan. Sel anj ut nya penel it i mel akukan eval uasi dengan cara mel kukan edit hukum t erhadap hukum j a-minan dan mel akukan mit igasi (perbai-kan), sehingga dapat dipergunakan un-t uk j aminan proyek besar, dal am hal ini inf r ast r ukt ur .
UU No. 19 Tahun 2003 Tent ang Badan Usaha Mil i k Negara, Undang-undang No. 3 Tahun 2004 Tent ang perubahan At as UU No. 23 Tahun 1999 Tent ang Bank Indonesia, UU No. 40 Tahun 2007 Ten-t ang Perseroan TerbaTen-t as dan UU No. 20 Tahun 2008 Tent ang Usaha Mikro, Kecil dan Menengah. Bahan hukum sekunder, yait u bahan-bahan yang memberikan penj el asan t erhadap bahan hukum pri-mer, dal am penel it ian ini adal ah buku dan j urnal il miah hukum yang t el ah di-publ ikasikan. Bahan hukum t ersier, yai-t u bahan-bahan yang memberi kan pe-t unj uk maupun penj el asan pe-t erhadap ba-han hukum primer maupun baba-han hu-kum sekunder, dal am hal i ni sit us in-t ernein-t . Kedua, Penel it ian Lapangan. Da-l am haDa-l peneDa-l it i an yang diDa-l akukan meru-pakan penel it ian normat if , maka pene-l it ian pene-l apangan yang dipene-l akukan dimak-sudkan unt uk menunj ang penel it ian ke-pust akaan, yait u unt uk mel engkapi dat a sekunder, membukt ikan kebenar an f ak-t a hukum dan memperol eh inf ormasi -in-f ormasi dari para pemangku kepent ing-an ding-an menguj i ring-ancing-anging-an desain unt uk memperol eh val idasi di l apangan.
Teknik anal i sis yang dipergunakan adal ah anal i sis kual it at if , yait u mendes-kripsikan norma-norma hukum, mel aku-kan audit norma hukum dan mel akuaku-kan mit igasi (perbai kan) t er hadap norma hukum yang dit el it i. Lokasi penel it ian yang dipil ih adal ah Kot a dan Kabupat en Bandung, Propinsi Jaw a Barat dengan l asan pemil ihan: di sekit ar Bandung kan dibangun beberapa j al an t ol , ant a-ra l ain: ruas t ol Cil eunyi-Sumedang-Da-wuan (Ci semdawu), ruas Tol
Soreang-Pasirkoj a (Seroj a) dan r uas t ol Bandung Out er Ring Road dan Kant or Dinas Pe-kerj aan Umum Propinsi Jawa Barat ber-ada di kot a Bandung.
Pembahasan
Mekanisme Imat erialisasi Jaminan
Benda Menj adi Cash Collat eral
Dal am bisnis int ernasional , meru-pakan suat u kehar usan bahwa kel ancar-an t raksaksi f i nancar-ansial dancar-an kinerj a pel aku usaha agar sel al u mengindar i hambat an. Para pihak yang t erl ibat dal am suat u t ransaksi keuangan, unt uk mengant isi-pasi hal t er sebut , seringkal i mel ibat kan pihak ket iga dal am l ikuidit as dana. Gu-na mengakomodasi kepent i ngan terse-but , pel aku bisnis yang prof essional harus dapat memanf aat kan secara maksi mal j asa l embaga keuangan sepert i per -bankan6 .
Peran j asa l embaga perbankan se-bagai penunj ang akt i vit as bisnis, secar a prakt is adal ah dengan mel akukan
pe-nerbit an Inst rumen Bank (Bank Inst r
u-ment ). Inst rumen bank disediakan ol eh indust ri perbankan unt uk membant u pe-ningkat an dan perw uj udan kel ancaran segal a aspek bent uk usaha yang bersi f at berkel anj ut an.
Sal ah sat u produk indust ri perban-kan yang merupaperban-kan inst r umen bank yang penel it i f okuskan adal ah bank ga-ransi. Bank garansi mer upakan sal ah sa-t u inssa-t rumen yang dapasa-t dipergunakan dal am t ransaksi bisni s dan bent uk usaha l ainnya unt uk menj amin adanya kecu-kupan dan kemampuan dal am mel
6
kan t ransaksi f inansial . Penerbit an bank garansi yang dil akukan bank dan diberi-kan kepada nasabahnya merupadiberi-kan pe-l ayanan f asipe-l it as kredit secara pe-l angsung dari bank. Peran bank garansi dapat di-kat egorikan sebagai sal ah sat u kompo-nen i nt i dar i si st em t ransaksi f i nanci al , sert a dapat mel ayani kebut uhan pem-biayaan sert a memperl ancar mekanisme sist em pembayaran berbagai sekt or per-ekonomian. Kegunaan bank garansi da-l am beberapa sekt or per ekonomian ada-l ah sebagai pendukung j aminan arus barang dan j asa dar i pel aku usaha yang di -perunt ukkan kepada penggunanya.
Bank garansi merupakan pendkung dari sebagian besar pergerakan u-saha dan berkait an dengan per edaran yang dipergunakan sebagai al at t ukar a-t au al aa-t pembayaran, maupun sebagai benda berger ak yang memil iki nil ai e-konomi sehingga mekanisme kebi j akan monet er dapat berj al an. Hal-hal t er-sebut menunj ukkan bahwa bank garansi merupakan i nst r umen keuangan yang berperan pent i ng dal am menj al ankan kegiat an per ekonomian dan perdagang-an yperdagang-ang merupakperdagang-an suat u ikat perdagang-an t rperdagang-an- ran-saksi .
Perkembangan ekonomi yang se-makin maj u, sel al u mel ibat kan i ndust r i perbankan, sehingga f ungsi bank garansi sebagai secur i t y i nst r ument sel al u di-pergunakan dal am mengur angi resiko t ransaksi bi snis yang dapat diandal kan berkait an dengan per syarat an usaha se-hat sert a memberikan posisi yang l ebih baik bagi penerbit dan pener ima bank
garansi, karena memberikan ” bet t er
negot i abl e t er m and condi t i on” 7. Da-l am rangka menghadapi perkembangan dal am sist em keuangan dan j aminan gl obal yang didukung ol eh sistem t el e-komunikasi perbankan int er nasional t er-sebut , hukum perbankan dan hukum j a-minan dal am sist em hukum nasional harus dikembangkan dengan car a harmoni -sasi hukum dengan sist em keuangan dan j aminan int er nasional yang sudah
mene-rapkan Si st em SWIFT (Soci et y Wor l
dwi de Int er bank Fi nanci al Tel ecommuni -cat i on) dal am t ransmisi j aminan keu-angan i nt er nasional . SWIFT sebagai l em-baga int ernasional yang menyel enggara-kan j aringan t el ekomunikasi unt uk ke-seragaman bank-bank disel uruh dunia.
Keamanan dan keabsahan berit a dal am l al u l int as ant ar anggota adal ah hal yang membedakan SWIFT dengan sa-rana l ain sepert i publ i c net wor k at au t el ex. SWIFT memil iki kegunaan sebagai sist em ver if i kasi dal am dunia perban-kan dal am r angka memberiperban-kan suat u l e-git imasi at as bank garansi yang digu-nakan sebagai j aminan ut ama bagi par a pihak yang mel akukan t ransaksi bisni s at au bagi pemenuhan per syarat an suat u proyek at au pendampingan modal usa-ha, j uga merupakan inst rumen yang dapat diperj ual bel ikan karena memil iki ni -l ai ekonomi sebagai t r ansf er abl e t r a-di ng obj ect .
Bank gar ansi, secara khusus dit er -bit kan bagi nasabah yang sangat me-merl ukan j aminan yang kuat , agar peng-gunanya dapat dit uj ukan sebagai el e-men pert umbuhan ekonomi di
7
Roger Leroy Miller and Gaylord A.Jentz, 2005, Fundamental
sia. Hal ini diperl ukan, karena nasabah bank t erut ama kel ompok pengusaha t i-dak sel al u membut uhkan f asil it as dal am bent uk uang t unai sebagai modal unt uk mengembangkan bisnis, dal am t ran-saksi -t ranran-saksi t ert ent u seri ngkal i mem-but uhkan surat pernyat aan yang menj e-l askan kesediaan bank guna menj amin pemenuhan kewaj iban pihak nasabah a-pabil a saat t ert ent u nasabah lal ai me-l aksanakan kewaj ibannya.
Dal am kont eks pemberian kr edit unt uk infrast rukt ur, maka harus diper-t imbangkan berbagai resi ko yang ke-mungkinan besar t er j adi. Resi ko dapat dit erj emahkan sebagai adanya kemungkinan nasabah gagal membayar kew aj i
-bannya (non per f or mi ng) sehi ngga
kre-dit nya menj adi macet . kegagal an mem-bayar nasabah i ni dapat disebabkan o-l eh f akt or i nt ernao-l maupun f akt or
eks-t ernal nya dengan berbagai variannya8.
Berdasarkan prosedur perbankan dal am prakt ik t ransaksi bank garansi dil akukan mel al ui organisasi penyedi a l ayanan pesan f i nansial gl obal , yait u SWIFT, yang memil iki per an pent ing da-l am mengimbangi per kembangan Indus-t ri keuangan sehi ngga Indus-t anIndus-t angan kesi-apan sekt or j asa keuangan unt uk set iap anggot a negara pengguna SWIFT. Bank garansi secar a pr akt is merupakan ins-t rumen perbankan yang ins-t idak dapains-t di-pisahkan dal am mengat ur al ur pemba-yaran j aminan di ant ara inst itusi keu-angan masing-masing negara. Sampai
saat i ni t ransmisi bank dil akukan
mel al ui SWIFT yang berkol aborasi
8
Ferdinand T. Andi Lolo, “Kredit Macet: Resiko Bisnis Atau Pi-dana?”, Jurnal Legal Review, Vol. 1 No. 1, Juni 2010, hlm. 50.
dengan komunit as pengguna dan t el ah mel akukan st andar isasi pert ukar an pe-san ol eh organi sasi yang mel akukan bis-nis keuangan. Pada bisni s int er nasional yang menggunakan bank garansi sebagai al at bert ransaksi dengan menggunakan SWIFT, merupakan kesempat an besar bagi sesama pel aku bisni s unt uk sal i ng berbagi inf ormasi mengenai prakt ek-prakt ek t erbaik dal am indust ri serta menyepakat i j al an t erbai k unt uk
beker-j asama khususnya dal am ruang non
kompet it if demi memenuhi t unt utan sekt or keuangan Indonesia.
Imat erial isasi j aminan pada dasar -nya merupakan t ransf ormasi dari j amin-an kebendaamin-an t ert ent u, misal nya emas ke dal am nil ai nominal mat a uang t er-t ener-t u uner-t uk sel anj uer-t nya dimasukkan ke dal am rekening t ersebut . Benda yang
dij aminkan disimpan dal am save deposi t
box pada bank t ersebut . Sebagai cont oh imat erial isasi yang t el ah dil akukan ada-l ah: emas seber at 1. 350. 000 kg yang di-imat erial isasikan sebesar $ 35 mil iar dan disimpan di Union Bank of Sw it -zerl and A. G. (UBS) Dokumen-dokumen yang dit erbit kan dal am rangka imat
eria-l isasikan meeria-l iput i: Acknowl edgment As
Proses imat er ial isasi t ersebut di -mul ai dengan permohonan pemil ik at au
orang yang dikuasakan (Legal mandat e),
benda-benda j aminan misal nya emas murni (f i xed col l at er al ) disimpan pada
suat u bank, kemudian ol eh penil ai
(ap-pr ai sal ) i ndependen dinil ai harganya da-l am bent uk mat a uang suat u negara mi-sal nya dol l ar AS. Sel anj ut nya nil ai t erse-but dimasukkan kedal am rekeni ng bank dan dapat dij adikan j aminan pinj aman at au kredit l embaga pembiayaan at au bank. Jaminan inil ah yang dimaksud de-ngan cash col l at er al .
Imat erial isasi j aminan benda (f i -xed col l at er al ) sampai menj adi cash co-l co-l at er aco-l ini merupakan anaco-l ogi dengan penerbit an uang. Bedanya kal au uang it u dit erbit kan ol eh bank sent ral dan
dapat dicairkan, sedangkan cash col l
at er al diat erbiat kan ol eh suaat u bank dan at i -dak dapat dicai rkan, t et api dapat dipin-dahbukukan. Pada masa yang akan da-t ang, cash col l at er al i ni dapat di f ung-sikan sebagai surat ber harga dan dapat dipersamakan dengan uang gi ral .
Pemil ik dapat mengaj ukan permo-honan penerbit an bank gar ansi at as da-sar cash col l at er al t ersebut . Sel anj ut-nya, dengan mekanisme SWIFT, bank garansi t ersebut dapat menj amin kre-dit bank dari negara yang menjadi ang-got a SWIFT. Dal am hal t erj adi wanpres-t asi pinj aman awanpres-t au krediwanpres-t, maka
di-l akukan pendebet an nidi-l ai uang dari cash
col l at er al dengan cara pemindahbukuan keuangan dari rekeni ng cash col l at er al pemil ik pada bank penerbit bank garan-si kepada bank pemberi kredit at au pin-j aman.
Sist em pengi riman bank garansi di
-l akukan me-l a-l ui kode Message Type
(MT) dal am SWIFT t r ansmi ssi on, dal am t ransaksi bank garansi proses penerbit
-annya adal ah mel al ui SWIFT MT 799. MT
799 mer upakan pr e advi se yait u f ormat yang menggunakan kode awal an angka “ 7” sebagai pemberit ahuan pert ama un-t uk berun-t ransaksi dan j uga menerangkan at as keberadaan dana yang menj adi j a-minan bank garansi. Format MT 799 ini dapat digunakan ol eh bank penerima dengan t uj uan unt uk di ver if i kasi agar segal a sesuat u yang t ert era didal amnya
sesuai dengan kepent ingan benef i ci ar y
pert ama.
Set el ah bank penerima menerima MT 799 kemudian dit indakl anj uti de-ngan mengi rim bal asan MT 199 sebagai bent uk kesediaan dan i nst ruksi kepada bank penerbit agar mengi rim MT 760 yang merupakan t ransmisi kedua dar i pengiriman bank garansi. MT 760 meru-pakan bukt i ket erangan j aminan yang mengikat at as bank gar ansi yang dapat
dipergunakan dal am menindakl anj ut i
proses t ransaksi perbankan t erut ama dal am penj aminan dana, sehingga bank penerima dapat segera memberi kan
a-t au mengucurkan dana kepada benef i t
-ci ar y set el ah f i nal ver i f i cat i on dengan mengirim MT 199 at au MT 999, maka segal a kewaj iban dapat dipenuhi dan diket ahui bahwa bank membl okir dana at au aset dan memil iki nil ai lebih dar i j uml ah nominal yang dicant umkan da-l am bank garansi.
dunia manapun dengan korban pot ensial
yang sangat l uas.10
Kepast ian Hukum Jaminan di Indone-sia dalam Proyek Besar
biasanya berupa pembiayaan j angka panj ang minimal 5 t ahun dan maksimal 20 t ahun. Dal am rent ang wakt u yang panj ang t ersebut , bi asanya j aminan be-rupa t anah seri ngkal i mengal ami peru-bahan perunt ukan, sehi ngga menyul
it-kan unt uk dieksekusi. Keenam,
pendo-kument asian surat -surat j aminan. Bukt i j aminan berupa surat-sur at perl u dido-kument asikan secara aman dal am j ang-ka wakt u yang l ama. Dal am hal kr edit dengan j uml ah yang besar, t ent unya di-perl ukan j aminan yang banyak karena j aminan-j aminan t ersebut nil ainya ke-cil , berart i sur at -surat bukt i j aminannya pun banyak. Dengan demikian masal ah penyimpanan dokumen surat-surat j a-minan pun menimbul kan permasal ahan. Berdasarkan uraian t er sebut di a-t as hukum j aminan di Indonesi a bel um sepenuhnya menj amin kepast ian hukum dal am proyek inf rast rukt ur dengan dana besar yang berasal dari bank at au l em-baga pembiayaan int ernasional . Seem-bagai sol usinya adal ah dengan mengint ensif -kan penggunaan Inst rumen Bank yang kuat dan t er j amin kepast ian dal am pen-j aminan, dal am hal ini Bank Garansi (BG). Penerbit an BG yang berlaku saat ini menyul it kan para pengusaha inf ra-st rukt ur, kar ena harus mempunyai se-j uml ah dana dan at au aset se-j aminan ben-da unt uk menut up kerugian kal au t er-j adi wanprest asi. Dengan demiki an, pe-nerbit an BG yang ber asal dar i j aminan kebendaan menj adi j aminan t unai yang sel anj ut nya dij adikan dasar penerbit an BG, merupakan sol usi yang t epat . Peng-usaha t idak perl u menyiapkan jaminan benda, karena ada pemil ik j aminan
ben-da yang suben-dah mel akukan mel akukan i-mat erial isasi j aminan benda miliknya dan sudah menj adi j aminan t unai , sert a siap di j aminkan ke bank-bank di negara-negar a anggot a SWIFT.
Hambat an-hambatan Dalam Penerapan SWIFT di Indonesia
Dal am penel it ian l apangan dapat diket ahui bahw a sist em SWIFT sul it di-t erapkan di Indonesia baik ol eh perusa-haan menengah at aupun ol eh
perusaha-an besar, dengperusaha-an al asperusaha-an: Per t ama,
Hambat an Hukum. Dal am prakt ek hu-kum di Indonesia, l embaga peradil an, not aris dan badan hukum, t ermasuk perseroan t erbat as ol eh bank dan l em-baga pembiayaan asing di anggap ber-sif at l okal dan t radisional . Penyebabnya adal ah hukum perj anj ian yang berl aku di Indonesia masih t erj emahan dar i
Bu-ku III Bur ger l i j ke Wet boek, prakt ek
pengadil an dan birokrasi yang bersi f at KKN (korupsi , kol usi dan nepot isme). A-kibat hukumnya adal ah hukum Indonesi a menj adi “ count r y r i sk” yang dihindar i ol eh para pel aku bisnis i nt ernasional , perbankan dan l embaga pembiayaan in-t ernasional . Sebagai akibain-t hukum dari hambat an hukum adal ah digunakanya hukum asing dan f orum asi ng sebagai l embaga peradil an yang dipakai dal am kont rak-kont rak perbankan.
ha-rus mendi rikan peha-rusahaan di Singapu-ra, memakai pengacara dan not ari s Si-ngapur a, mempergunakan Bank Si ngapu-ra dan akan memperbesar biaya yang harus dikel uarkan. Hambat an non hu-kum l ainnya adal ah harus ada perorang-an at au badperorang-an hukum yperorang-ang memiliki a-set yang dij aminkan, dapat berupa aa-set t et ap (f i xed col l at er al ), at au aset beru-pa uang t unai (cash col l at er al ), yang a-kan dij adi a-kan j aminan dal am sist em SWIFT. Jaminan aset t ersebut sudah di-simpan di bank-bank int er nat ional , mi-sal nya Uni on Bank Swi st er l and (UBS) di Jenewa Swiss, Hongkong Shyanghai Bank Corporat ion (HSBC) London at au Barcl ay Bank di London. Jaminan t ersebut dise-wa ol eh pengguna j aminan (debit ur ) de-ngan harga 6-8% dari Aset j aminan yang disewa. Besarnya aset j aminan adal ah 140% dari pl af on kredit . Sebagai cont oh, biaya SWIFT t erl al u besar, yait u US $ 194, 000, 00 at au set ara dengan Rp. 2 mil iar, biaya ini t ent unya t idak mudah diperol eh para pengusaha l okal, karena pengusaha pi nj am kredit perbankan di
Indonesia Rp 2 mil iar sudah sul it .
Sement ara it u, biaya pej abat bank khusus (Bank Of f i cer ), not aris publ ik, dan konsul t an hukum perbankan di l uar neger i sangat besar. Sebagai cont oh, bi-aya unt uk pendiri an badan hukum yang berst andar i nt er nasional , misal nya didi-rikan di Singapura, yait u British Virgi n Isl and harus mengel uar kan biaya pendi-rian sebesar $ 30, 000, 00.
Perspekt if Penerapan Sist em Jaminan Tunai di Indonesia
Penerapan sist em j aminan t unai
dan t ransmisi keuangan mel al ui SWIFT di Indonesi a t idak mudah, perl u
persi-apan ber upa pembenahan “ l egal i nf r
a-st r uct ur e” , yang mel iput i hukum per-j anper-j ian, hukum per-j aminan, hukum perbankan, debi rokr at isasi per adil an dan peri -zinan. Pembenahan ini memang harus
direncanakan dengan sebaik-baiknya.
Pembenahan ini memerl ukan waktu
yang sangat l ama. Tanpa adanya pem-benahan l egal i nf r ast r uct ure t ersebut , maka f akt a hukum sepert i sekarang t e-t ap berl anj ue-t . Ironisnya seor ang WNI yang punya uang at au proyek besar pun t erpaksa har us menj adi orang Singapur a at au or ang Hongkong dengan cara men-dirikan per usahaan dan membuka reke-ning bank di kedua negar a t ersebut un-t uk dapaun-t mener apkan sisun-t em SWIFT.
Pembenahan l egal i nf r ast r uct ure
(inf rast rukt ur hukum) t er sebut berart i t erj adi pengembangan pranat a: hukum perdat a, hukum perbankan dan pena-naman modal . Sel ain it u j uga akan di-l akukan pengembangan kedi-l embagaan, mul ai dari not aris, peradil an dan l emba-ga t erkait sert a peneemba-gakan hukum.
Penyerahan nyat a (f ei t el i j ke l eve-r i ng) dal am gadai t idak dimaksudkan unt uk mel akukan peral i han hak mil ik, bahkan Pasal 1152 ayat (2) KUH Perdat a menegaskan bahwa hak gadai t idak sah apabil a bar ang gadai t et ap dibiarkan dal am kekuasaan pemberi gadai, at au-pun apabil a barang t ersebut kembal i ke-t angan pemberi gadai ake-t as kemauan kredit or.12
Pengembangan l egal i nf r ast r uct ur t ersebut dapat mengakibat kan perubah-an paradigma baru dal am sist em hukum j aminan di Indonesia. Paradigma yang sedang dianut sekarang bahw a barang j aminan dit uj ukan sebagai obyek pel u-nasan kredit at au pinj aman pembiayaan proyek, karena apabil a t erj adi wanprest asi, maka barang j aminan wanprest ersebuwanprest di -j ual mel al ui l el ang dan hasil nya unt uk pel unasan t unggakan hut ang. Dal am pa-radigma baru, benda yang dij aminkan t et ap dimil iki ol eh pemohon imat eria-l isasi, apabieria-l a t er j adi wanprest asi, maka nil ai benda it u yang dial ihkan mel al ui pemindahbukuan unt uk pel unasan
kre-dit bank. Berdasarkan hal t ersebut , cash
col l at er al t ersebut hakikat nya sama de-ngan uang gi ro (gi ral ).
Dal am prakt ek perbankan int erna-sional , imat eri al isasi t ersebut sudah menj adi kebiasaan dal am dunia perban-kan, dengan produk yang ber upa bank garansi (BG), at au st andby l et t er of cr e-di t (SBLC). Dal am pr akt ek perbankan e-di Indonesia, imat erial i sasi dari j aminan benda menj adi j aminan t unai belum
12 Sigit Ardianto dan Ahmad Fikri, “Permasalahan Hukum
Seputar Gadai Ganda dan Gadai Ulan g” Jurnal Ilmu Hukum Pa
-djadjaran, Vol. XXXIV No. 2. Oktober 2009, Bandung: Unpad, hlm 4.
diat ur dan j arang dil akukan karena ba-nyaknya hambat an. Berdasarkan UU No. 23 Tahun 1999 Tent ang Bank Indonesi a yang t el ah diubah dengan UU No. 3 Ta-hun 2004 Tent ang Perubahan At as UU No. 23 Tahun 1999 mempunyai kewe-nangan unt uk mengat ur perbankan di Indonesia. Dengan kewenangan t ersebut Bank Indonesia dapat dil akukan unt uk imat erial isasi j aminan mel al ui 2 al t er-nat if , yait u: Per t ama, mer evi si: hukum perj anj ian, hukum j aminan dan hukum badan hukum, yait u UU No. 19 Tahun 2003 Tent ang Badan Usaha Mil ik Negara, UU No. 40 Ta-hun 2007 Tent ang Per-seroan Terbat as dan UU No. 20 Tahun 2008 Tent ang Usaha Mi kro, Kecil dan Menengah. Dengan revisi sist em hukum ini diharapkan t ransmisi cash col l at er al mel al ui SWIFT dapat diat ur dan masuk ke Indonesia sehingga dapat menj amin kredit besar dari bank-bank nasional maupun int ernasional yang berdomisil i
di Indonesia. Kedua, yait u Bank
Indone-sia mengat ur sist em imat erial isasi j a-minan dan SWIFT unt uk t ingkat nasional dengan dasar perj anj ian gadai. Penga-t uran i ni harus benar-benar memper-hat ikan harmonisasi pengat ur an secar a int ernasional sehingga dapat
dihubung-kan secara onl i ne. Pengat uran ini
meng-akibat kan paradigma sist em hukum j a-minan benar-benar berubah, dar i para-digma t radisional menj adi par apara-digma modern yang ef i kt if , ef i sien dan dengan j aminan kepast ian hukum yang kuat .
Pengembangan inf r ast rukt ur hu-kum t ersebut mengakibat kan konsep
ekonomi t ent ang kel angkaan dana
infra-st rukt ur dapat disel esaikan t anpa me-nimbul kan masal ah baru yang l ebi h be-sar. Konsep pembangunan hukum harus bert uj uan memf asil it asi agar memu-dahkan t er j adinya ef isiensi, produksi dan dist ribusi dal am rangka peni ngkat an kesej aht er aan masyarakat 13.
Perpekt if yang l ai n adal ah banyak-nya aset j aminan berupa yang di simpan di bank-bank int ernasional yang dimil iki orang-orang Indonesi a, berupa emas yang sudah di imat erial i sasi dal am ben-t uk bank garansi, siap dij adikan j aminan t unai (cash col l at er al ). Sist em SWIFT, apabil a sudah dit erapkan di Indonesia, maka semua proyek inf rast rukt ur yang permohonan kr edit nya sudah diset uj ui ol eh bank nasional maupun int er nasio-nal dapat dij amin dengan bank j aminan t unai. Dengan demiki an permasal ahan j aminan unt uk proyek-proyek inf rast ruk-t ur daparuk-t disel esaikan.
Prinsip kehat i-hat ian har us dipe-gang t eguh dal am imat eri al isasi j aminan benda (f i xed col l at er al ) menj adi j amin-an t unai (cash col l at er al ), karena ada-nya hal yang sul it bagi negar a yang se-dang berkembang unt uk mencipt akan kondisi pasar yang mendekat i sist em
pa-sar yang ada di negara maj u.14 Dal am
rangka membukt ikan keni scayaan ima-t erial isasi j aminan benda (f i xed col l a-t er al ) menj adi j aminan j aminan a-t unai (cash col l at er al ), penel it i mencoba me-l akukan imat eri ame-l isasi emas mur ni j um-l ah t ert ent u di suat u bank nasionaum-l
13 Jusup Anwar, “Pendekatan Analisis Ekonomi Terhadap Hukum
Nasional”, Jurnal Ilmu Hukum Litigasi, Vol. 4 No. 1 Oktober 2003, hlm. 72.
14
Yeti Sumiati, “Pengaruh Privatisasi Dalam Pembangunan Eko-nomi”, Jurnal Ilmu Hukum Litigasi, Vol. 4 No. 1 Oktober 2003, hlm. 52.
ngan mekani sme: penyer ahan, penaksir -an harga, pemasuk-an ke rekening b-ank dan t er nyat a dapat dij adikan jaminan kredit penel it i pada bank t ersebut .
Penel it i sangat mengharapkan bah-wa f akt a hukum ini perl u dit indakl anj ut i ol eh para penel it i l ain, t er utama yang sedang menempuh program dokt or (S3) yang dal am disert asinya menyusun “ Sis-t em ImaSis-t erial isasi Hukum Jaminan Ben-da Menj adi Jaminan Tunai” . Penel it i a-kan mendukung dan mengizi na-kan t ul isan art ikel ini menj adi dasar dan dit indak-l anj ut i daindak-l am disert asi yang akan akan dil akukan ol eh mahasiswa S3.
Penutup Kesimpulan
Imat erial isasi j aminan kebendaan dil akukan dengan menyimpan benda yang dij aminkan pada suat u bank ang-got a SWIFT. Set el ah benda-benda t erse-but diregist r asi sel anj ut nya dil akukan penaksi ran nominal ol eh ahl i penaksi r harga (appr ai sal ), sel anj ut nya dimasuk-kan kedal am r ekening giro bank at as na-ma pemil ik, kemudian dit erbit kan doku-men-dokumen ol eh bank dan at as per-mohonan pemil ik dapat dil akukan pen-j aminan pi npen-j aman at au kredit perban-kan pada bank anggot a SWIFT melal ui mekanisme SWIFT.
berkait an dengan penerapan hukum j aminan. Permasal ahan t ersebut ant ar a l ain: menyangkut nil ai j aminan, j eni s j aminan, per ubahan nil ai proyek dan eksekusi j aminan. Dal am proyek inf ra-st rukt ur nil ai proyek yang sangat besar mengakibat kan t idak dapat mengguna-kan j aminan berupa t anah, mobil , ru-mah dan sebagainya. Sel ain it u, dal am proyek inf rast r ukt ur sering t erj adi peru-bahan harga, misal nya t unt ut an masya-rakat akan kenai kan harga t anah yang sangat t idak waj ar. Dengan demikian hukum j ami nan di Indonesia bel um memberikan kepast i an hukum j aminan t erhadap proyek besar, khususnya i nf r a st rukt ur.
Hambat an-hambat an yang t erj adi dal am hal pengint egrasian sist em j a-minan perbankan di Indonesia dengan sist em SWIFT (Soci et y Wor l dwi de Int er-bank Fi nanci al Tel ecommuni cat ion) da-l am t ransmisi j aminan keuangan int er-nasional adal ah hambat an hukum dan non hukum. Hambat an hukum menyang-kut pengat uran hukum j aminan yang mengikut i pr akt ek pembiayaan yang re-l at if kecire-l , manakare-l a menghadapi kembangan yang baru, yait u kredit per-bankan yang besar, maka hukum j amin-an menj adi t idak ef ekt if , t idak ef isien dan kurang menj amin kepast ian. Ham-bat an non hukum menyangkut besar nya biaya SWIFT, sert a besarnya biaya-biaya l ain sebagai akibat hambat an hukum.
Perpekt if pengat uran dan penerap-an sist em j aminpenerap-an t unai di Indonesia sa-ngat baik, kar ena unt uk pembangunan proyek-proyek inf rast rukt ur, t erut ama j al an t ol dibut uhkan dana yang sangat
besar yang ber asal dari bankbank int er -nasional . Penyusunan l egal i nf r a st r uc-t ur e (inf rasuc-t r ukuc-t ur hukum) uc-t idak menga-l ami kesumenga-l it an, karena pada hakikat nya imat erial isasi j aminan benda menj adi j aminan t unai dapat dikembangkan de-ngan dasar perj anj ian gadai. Per kem-bangan t eknol ogi el ekt ronik t erut ama int ernet yang semaki n mel uas di Indo-nesia mempermudah t ransmisi keuang-an mel al ui mekkeuang-anisme SWIFT. Selai n it u, ket er sediaan yang cukup at as kepe-mil ikan j aminan kebendaan ol eh orang Indonesia dan yang sudah di j adikan j a-minan t unai berpot ensi besarnya pengu-saha Indonesia unt uk memperol eh akses j aminan t unai .
Saran
Berdasarkan anal i sis t er sebut , pe-nul is mengaj ukan saran:
Per t ama, Dal am upaya pembiaya-an int ernasional unt uk inf rast rukt ur se-baiknya Bank Indonesia mengat ur imt erial isasi j aminan benda menjadi j aminan t unai yang dapat dit ransf ormasi -kan mel al ui SWIFT. Dua al t er nat i f dapat dil akukan ol eh Bank Indonesia dal am mengat urnya, yait u: al t ernat i f pert ama dil akukan dengan mengi nt egr asikan sis-t em j aminan sis-t unai i nsis-t er nasional yang sudah berj al an ke dal am sist em j aminan di Indonesia, Al t ernat if kedua, membngun dan mengat ur sendi ri sist em j a-minan t unai di Indonesia yang kemudian diint egr asikan dal am sist em int er nasio-nal .
Indo-nesia, sehingga memungkinkan penj a-minan kredit yang besar dengan memperhat ian pr insip ef isiensi dan ef ekt ivi t as. Sel ain it u, dapat mew uj udkan har -monisasi si st em hukum j aminan di Indo-nesia dan int ernasional .
Ket i ga, Perl u adanya par adigma (par adi gm) dal am pembangunan sist em hukum j ami nan di Indonesia yang ber-st andar int ernasional , sehingga siber-st em SWIFT ini t idak mengal ami kesul it an masuk ke Indonesia. Sel ain it u, perl u
pengopt imal an kepemil ikan j aminan
benda berupa emas dan berl ian ol eh o-rang Indonesi a yang t el ah dij adikan j a-minan t unai di bank-bank st andart in-t ernasional di l uar negeri .
Keempat , Perl u t indak l anj ut dar i art ikel ini unt uk dit el it i ol eh para pe-nel it i dari : Bank Indonesia, Depart emen Hukum dan Perundang-Undangan sert a para pr akt isi hukum unt uk menyusun konsep inf rast rukt ur hukum dan menga-t ur sismenga-t em imamenga-t er ial isasi j aminan benda menj adi j aminan t unai sert a t ransmisi keuangannya.
DAFTAR PUSTAKA
Anwar, Jusup. “ Pendekat an Anal isis
E-konomi Terhadap Hukum Nasio-nal ” , Jur nal Il mu Hukum Li t i gasi. Vol . 4 No. 1 Okt ober 2003.
Arbenius, Bursok dan Irawat i Handayani . “ Kaj ian Hukum Terhadap Subsidi yang diberikan kepada Produk Per -t anian Pokok Guna Menj aga Ke-t a-hanan Pangan Dikait kan dengan
Agreement on Agr icul t ure Worl d
Trade Organizat ion” . Jur nal Il mu
Hukum Padj adj ar an. Vol . XXXII No. 2. Okt ober 2008. Bandung: Unpad;
Ardiant o, Sigit dan Ahmad Fikri. “ Per -masal ahan Hukum Seput ar Gadai
Ganda dan Gadai Ul ang” . Jur nal Il
-mu Hukum Padj adj ar an. Vol . XXXIV No. 2. Okt ober 2009. Bandung: Unpad;
Chot idj ah, Nurul . “ Perl indungan Hak A-sasi Manusia Mengenai Hak-Hak E-konomi Sosial dan Budaya Kit annya
dengan Lingkungan Hidup” . Jur nal
Il mu Hukum Li t i gasi. Vol . 4 No. 3 Okt ober 2003;
Harahap, Yahya. 1988. “Segi -segi
Hu-kum Per j anj i an” . Bandung: Al um-ni.
Ibrahim, Johanes. “ Kaidah dan Asas
Hu-kum Perbankan dal am Dal am
mengant isipasi Ti ndak Pidana Pen-cucian uang Mel al ui Tr ansaksi
ke-uangan. Khususnya Perbankan”.
Jur nal Il mu Hukum Li t i gasi. Vol . 5 No. 2. Juni 2004;
Leroy, et al l . 2005 “ Fundament al of Bu-si ness Law” . USA: Thomson Sout h-West ern:
Lol o, Ferdinand T Andi. “ Kredit Macet : Resiko Bisnis At au Pidana?” .Jur nal Legal Revi ew. Vo. 1 No. 1. Juni 2010;
Murw aj i , Tarsi sius. “ Dampak Ot onomi Daerah Terhadap Invest asi Pert am-bangan” . Jur nal Il mu Hukum Li t i-gasi . Vol . 5 No. 3 Okt ober 2004; Nurl inda, Ida. ” Pengat uran Hak At as
Tent ang Penanaman Modal ” . Jur -nal Il mu Hukum Padj adj ar an. Vol . XXXII No. 1. April 2008. Bandung: Unpad;
Nursidi , Didi. “ Peran Perizinan Dal am
Pembangunan Daerah” . Jur nal
Il-mu Hukum Li t i gasi. Vol . 3 No. 1. Januar i 2002;
Sit ompul , Zul karnaen. “ Pembat asan
Ke-pemi l i kan Basnk: Gagasan Unt uk Memper kuat Si st em Per bankan” . Jur nal Hukum Bi sni s. Vol . 22 No. 6 Tahun 2003. Jakart a: Yayasan Pe-ngembangan Hukum Bisnis;
Sumiat i, Yet i. “ Pengar uh Pr ivat i sasi
Da-l am Pembangunan Ekonomi” . Jur
-nal Il mu Hukum Li t i gasi . Vol . 4 No. 1 Okt ober 2003;
Suseno, Sigid. “ Cybercrime. Pengat uran dan Penegakan Hukumnya di Indo-nesia dan Ameri ka Serikat ” . Jur nal Il mu Hukum Padj adj ar an. Vol . XXXIII No. 1. Apr il 2009. Bandung: Unpad;
Suyat no, Thomas. 1993. “Kel embagaan
Per bankan” . Jakart a: Gramedi a Pust aka Ut ama.