• Tidak ada hasil yang ditemukan

STATISTIC AND TRAFFIC MEASUREMENT SUBSYSTEM (STS) ON APG43 MSC-S BLADE CLUSTER PADA NETWORK SWITCHING SUBSYSTEM (NSS) PT. INDOSAT TBK SEMARANG

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "STATISTIC AND TRAFFIC MEASUREMENT SUBSYSTEM (STS) ON APG43 MSC-S BLADE CLUSTER PADA NETWORK SWITCHING SUBSYSTEM (NSS) PT. INDOSAT TBK SEMARANG"

Copied!
7
0
0

Teks penuh

(1)

Makalah Seminar Kerja Praktek

STATISTIC AND TRAFFIC MEASUREMENT SUBSYSTEM (STS) ON APG43 MSC-S BLADE CLUSTER

PADA NETWORK SWITCHING SUBSYSTEM (NSS) PT. INDOSAT TBK SEMARANG

Achmad Chusnul Khuluqi (L2F008001)

Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro, Jl. Prof. Sudharto, Tembalang, Semarang, Indonesia

Abstrak

Dengan adanya perkembangan pesat dari teknologi GSM ( Global System for Mobile Technology ) di negara Eropa membawa dampak bagi seluruh dunia. Sekarang ini pelanggan GSM sudah lebih dari milyaran pelanggan . Untuk mengimbangi perkembangan GSM yang semakin meningkat maka para provider mulai banyak bermunculan dan berlomba-lomba menawarkan fasilitas yang semakin canggih dalam teknologi telekomunikasi. GSM terdiri dari Mobile Station (MS), Base Station Sub-system (BSS), Network Sub-System (NSS), Operation and Support System (OSS). Pada bagian NSS terdapat suatu perangkat MSC ( Mobile Switching Center) . MSC berfungsi sebagai switching pada jaringan telekomunikasi , perutean , charging, billing dan fungsi call setup.

Salah satu terobosan terbaru dari MSC adalah MSC-Server Blade Cluster. MSC-S BC menggunakan konsep cluster-cluster sehingga dapat mengatasi jumlah pelanggan lebih banyak. Sala satu fungsi di dalam MSC-S BC adalah Statistic and Traffic Measurement Subsystem (STS). STS dapat mengkoleksi, memproses, menyimpan, dan menentukan data statistik.

Keywords : GSM, NSS, MSC-S BC, STS

I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang.

Sekarang ini teknolgi dan ilmu pengetahuan berkembang begitu pesat.Bisa juga dikatakan bahwa dunia telekomunikasi sekarang ini bisa dikatakan sebagai bidang yang mengalami kemajuan paling pesat. Pada masa dahulu berkomunkasi denagn sesorang yang berada jauh sungguh sangat sulit. tapi dengan perkembangan teknologi sekarang ini berkomunikasi dengan siapa saja,kapan saja, dan dimana saja terasa sangat mudah.

Karena pesatnya kemajuan teknologi telekomunikasi maka akan diimbangi oleh banyaknya pengguna jasa GSM. Hal ini diwujudkan dengan semakin banyaknya operator penyedia layanan yang berlomba-lomba meningkatkan kehandalannya. Baik dalam segi teknologi, aplikasi jaringan maupun manajemen pemasarannya. Kehandalan jaringan juga merupakan masalah penting yang harus benar- benar dijaga kualitasnya karena berpengaruh terhadap unjuk kerja jaringan. Unjuk kerja jaringan yang kehandalannya kurang bagus dapat menyebabkan permasalahan komunikasi pada jaringan GSM maupun CDMA.

PT Salah satu terobosan terbaru untuk memenuhi kebutuhan konsumen yang semakin

mempunyai alternative lain ketika operator menginginkan lebih daru 2 MSC Server berada dalam satu rak dalam lokasi yang sama dengan kapasitas yang lebih besar dan untuk mempersiapkan perkembangan teknologi di masa mendatang. MSC-S BC ini mempunyai salah satu fungsi yaitu Statistic and Traffic Measurement Subsystem (STS).

1.2. Maksud dan Tujuan.

Tujuan penulisan laporan kerja praktek ini adalah :

1. Mengetahui sistem jaringan GSM secara umum di PT Indosat Tbk Semarang.

2. Memberikan gambaran secara umum tentang Mobile Switching Center (MSC) di PT Indosat Tbk Semarang.

3. Memberikan gambaran secara umum Statistic and Traffic Measurement Subsystem (STS).

1.3. Batasan Masalah.

 Laporan kerja praktek kali ini akan membahas tentang komunikasi GSM dan Mobile Switching Center (MSC).

Pembahasan yang ada tidak akan terlalu banyak. Hanya secara umum saja.

 Laporan ini juga membahas tentang Statistik and Traffic Measurement Subsystem (STS) dimana STS tersebut merupakan suatu fungsi

(2)

II. DASAR TEORI

2.1 Global System for Mobile Communication (GSM)

2.1.1 Sejarah Perkembangan GSM

Global System for Mobile Communication (GSM) merupakan standar yang diterima secara global untuk komunikasi selular digital. GSM adalah nama group standardisasi yang dimapankan pada tahun 1982 untuk menghasilkan standar telepon bergerak di Eropa.

Perkembangan GSM ini dilatarbelakangi oleh keadaan di tiap-tiap negara Eropa pada saat itu yang masih menggunakan system telekomunikasi wireless yang analog dan tidak compatible antara negara, sehingga tidak memungkinkan dilakukannya roaming antar negara. Standar sistem komunikasi ini

dikembangkan oleh European

Telecommunication Standard Institute (ETSI) pada tahun 1988 dan diperkirakan banyak negara lainnya diluar Eropa akan turut menggunakan teknologi GSM.

2.1.2 Arsitektur Jaringan GSM

Pada arsitektur GSM kita mengenal empat subsystem utama yang sekilas memiliki tugas dan peran sendiri-sendiri sebagai berikut : 1. Mobile Station (MS), merupakan alat komunikasi yang dibutuhkan pelanggan untuk dapat mengakses layanan yang telah disediakan oleh operator GSM

2. Base Station Subsystem (BSS), memiliki fungsi utama sebagai pengirim dan penerima sinyal radio dari dan menuju Mobile Station (MS).

3. Network and Switching Subsystem (NSS), berperan dalam melakukan pengawalan dan control switch pada BSS.

4. Operating Support Subsystem (OSS), merupakan bagian yang berfungsi untuk mengoperasikan dan menyediakan maintenance bagi keduanya (BSS dan NSS).

Gambar 1 Arsitektur GSM

2.2 Mobile Switching Center Server Blade Cluster (MSC-S BC)

2.2.1 Mobile Switching Center (MSC)

MSC adalah network element central dalam sebuah jaringan GSM. Semua hubungan (voice pusat call/transfer data) yang dilakukan oleh mobile subscriber selalu menggunakan MSC sebagai pembangunan hubungannya.

Pada perkembangannya MSC dibagi menjadi :

1. MSC Monolitik, yaitu terdiri atas MSC dan MGW. MSC berfungsi untuk pengaturan signaling dan control , sedangkan MGW berfungsi untuk pengaturan voice.

2. MSC In Pool : MSC-S Blade Cluster , yaitu MSC yang terdiri dari multi MSC (beberapa MSC Blade).

MSC-S memberikan kontrol yang efisien dan terpusat dari didistribusikan switching yang disediakan oleh Mobile Media Gateway (M- MGw), memastikan fleksibel, desain jaringan biaya yang efektif, dan evolusi halus ke jaringan inti all-IP. MSC juga menjalankan fungsi-fungsi kontrol lainnya seperti:

Ø Switching dan call routing

MSC mengendalikan call set-up, supervisi dan berhubungan dengan perangkat- perangkat lain, termasuk routing panggilan dari MS ke jaringan lain seperti PSTN.

Ø Comunication

MSC menyelenggarakan komunikasi HLR, VLR, BSC, atau juga dengan MSC lainnya.

Ø Charging

Sebuah MSC terdiri atas fungsi untuk charging pembicaraan bergerak selama pembicaraan maka informasi charging disimpan di pusat billing

.

(3)

2.2.2 Arsitektur MSC-S BC

Secara garis besar komponen penyusun MSC-S BC yang terlihat pada gambar tersusun dari MSC Blades, TSC Blades (Transit Calls), SPX (Signaling Proxy), IS Infrastrcture, including IP Line Board (IPLB).

Berikut adalah konfigurasi minimum dari MSC-S BC :

Gambar 2 Konfigurasi minimum MSC-S BC

2.2.3 Hardware MSC-S BC

Hardware dari MSC-S BC disini memerlukan 2 kabinet :

Gambar 3 Konsep Hadware MSC-S BC

Dari gambar di atas terdapat 6 sub rak atau disebut dengan magazine.

 2 sub rak untuk SPX&APG

 2 sub rak untuk IS yaitu IS1 dan IS2 IP traffic diarahkan via IP Line Boards yang terletak pada IS1.

 2 sub rak untuk Optional Hardware dimana TDM dan ATM berlalu lintas.

Berikut ini adalah gambar asli dari hardware MSC-S BC:

Gambar 4 Hadware asli MSC-S BC

Hardware MSC-S BC terletak di dalam Enhanced Generic Ericsson Magazine (EGEM).

1 EGEM berarti 1 magazine / subrak.

Gambar 5 Enhanced Generic Ericsson Magazine (EGEM)

2.3 APG43

APG adalah salah satu hardware dalam MSC-S BC. APG berada dalam satu rak dengan SPX. APG43 merupakan platform aplikasi melengkapi AXE Center Processor dengan menyediakan penyimpanan persisten, kapasitas pengolahan tambahan dan konektivitas eksternal berdasarkan protokol komunikasi yang terbuka- standar.

(4)

Berikut ini merupakan overview dari APG43:

Gambar 7 APG43 overview

APG43 yang berada di dalam EGEM mempunyai beberapa board (papan) seperti :

 2x APUB (Adjunct Processor Unit Board) yaitu GEP (Generic Ericson Processor) board dengan CPU, Flashdisk, Systemdisk, dan Memory.

 2x GED/Disk (Generic Ericsson Disk) Board dengan data disks (dual ported SAS disks).

 1x GED/DVD (Generic Ericsson Disk) Board dengan DVD yang memuat SATA DVD (Optional Board)

 1x GEA (Generic Ericsson Alarm) Board dengan alarm collector dan tampilan alarm command mediator (Optional Board).

Berikut ini adalah gambar dari board yang berada dalam APG43 :

Gambar 8 Adjunct Processor Unit Board(APUB) APUB adalah APG board utama. APG menggunakan 2 board yaitu APUB-A dan APUB-B dengan sistem operasi Windows Server 2003 Cluster.

Gambar 9 Generic Ericsson DATA DISK (GED DISK)

GED/DISK adalah data disk dengan performansi yang tinggi. Data disk menyimpan semua yang dibutuhkan dan dihasilkan oleh CP di dalam hard disk yang lebih.

Gambar 10 Generic Ericsson DATA DVD (GED DVD)

GED/DVD merupakan DVD biasa dengan dual layer, read dan write. Merupakan Optional Hardware karena hanya terdapat pada rak kedua dalam APG. Hal ini dikarenakan APG membutuhkan media external untuk membaca dan menyimpan backup data.

Gambar 11 Generic Ericsson Alarm (GEA) GEA merupakan penghubung ke arah alarm external. GEA digunakan APG untuk menerima external alarm dari suatu tempat yang akan dikirimkan ke alarm sentral.

(5)

III. ISI

3.1 Statistic and Traffic Measurement Subsystem (STS)

3.1.1 Gambaran tentang STS

Statistic and Traffic

Subsystem (STS) merupakan sebuah aplikasi yang bekerja sebagai IO system

mengekstrak data statistik dari CP dan AP blok.

STS memformat data statistik dan mempunyai kemampuan untuk penjadwalan, penyimpanan, output dan transfer ke lokal

customer OSS.

Dalam STS dapat menghitung berbagai macam data statistik, antara lain seperti:

Channel assignment, Location update, Paging, Handover, HLR, SMS statistik, GPRS, Signalling network, dll.

Secara umum STS mempunyai beberapa fungsi yaitu :

• Pengkoleksi data statistik

• Pemprosesan data statistik

• Penyimpanan data statistik

• Penentapan data statistik

3.1.2 Proses dalam STS

Gambar 12 Proses dalam STS

Dari gambar di atas merupakan dasar dari proses STS :

1. STS mengambil counter rules AP.

Statistic and Traffic Measurement

.1 Gambaran tentang STS

Statistic and Traffic Measurement (STS) merupakan sebuah aplikasi IO system (AP) dan mengekstrak data statistik dari CP dan AP blok.

mformat data statistik dan mempunyai kemampuan untuk penjadwalan, penyimpanan, output dan transfer ke lokal user atau ke Dalam STS dapat menghitung berbagai macam data statistik, antara lain seperti:

Channel assignment, Location update, Paging, Handover, HLR, SMS statistik, GPRS,

Secara umum STS mempunyai beberapa Pengkoleksi data statistik

Pemprosesan data statistik Penyimpanan data statistik Penentapan data statistik

Proses dalam STS

Dari gambar di atas merupakan dasar STS mengambil counter rules dari CP dan

3. STS memproses data statistik tersebut

4. Data statistik yang telah diproses diberikan ke post processing system.

3.1.3 Provisioning Provisioning

mengeluarkan output yang ada dalam form file dan menampilkan data statistik ke layar. Format file yang ada berupa Load File

Output file dapat direquest menggunakan perintah demand

menggunakan Measuring Pr Saat provisioning

dapat mengirim file ke remote host dengan menggunakan Generic Output Handler

atau operator secara manual mentransfer form file AP dengan menggunakan

Protocol (FTP).

Berikut ini adalah langkah dalam provisioning data satatistik :

Gambar 13 Provisioning

Dari gambar di atas menunjukkan langkah langkah STS dalam proses provisioning data : 1. Remote user meminta data statistik (dengan

demand atau otomatis)

2. STS mengambil data statistik dari Measurment DataBase

3. STS memproses data statistik dan menyimpan output file di

directory.

4. Jika remote user untuk ditransfer ke

menggunakan GOH, STS memberitahukan GOH bahwa file tersebut siap ditransfer.

5. GOH mengambil file tersebut dari data statistik tersebut.

Data statistik yang telah diproses diberikan ke post processing system.

Data Statistik

adalah proses mengeluarkan output yang ada dalam form file dan menampilkan data statistik ke layar. Format Load File (LF) dan ASN.1.

Output file dapat direquest menggunakan atau secara otomatis Measuring Program (MP).

provisioning data berlangsung, STS dapat mengirim file ke remote host dengan Generic Output Handler (GOH) atau operator secara manual mentransfer form file AP dengan menggunakan File Transfer

Berikut ini adalah langkah-langkah data satatistik :

Provisioning data statistik Dari gambar di atas menunjukkan langkah- langkah STS dalam proses provisioning data :

meminta data statistik (dengan demand atau otomatis)

STS mengambil data statistik dari Measurment DataBase (MDB) internal.

STS memproses data statistik dan menyimpan output file di STS delivery

remote user meminta file tersebut nsfer ke remote destination menggunakan GOH, STS memberitahukan GOH bahwa file tersebut siap ditransfer.

GOH mengambil file tersebut dari STS

(6)

6. GOH mengirim file tersebut ke remote destination.

7. Jika GOH tidak digunakan, user memulai FTP untuk melakukan manual transfer dari file tersebut.

8. File tersebut dikirim ke remote destination dengan FTP Protocol.

3.1.4 Command Handling

Berikut adalah command yang digunakan untuk mengeluarkan data statistik : stmotls

stmfo -i -z LF -p 60 -b 201101280600 -s 201101280800 VLR

stmfo -i -z LF -p 60 -b 201102170600 -s 201102170800 GPRSGS

keterangan :

stmotls (Statistic and Traffic Measurement, Configuration and Status, List)

stmfo (Statistic and Traffic Measurement, File Output)

-i

Initiate LF generation -z outputformat

Set the output format for files being outputted -p period

Set period of summarising -b begintime

Set begin time for generation -s stoptime

Set stop time for generation

3.1.5 Contoh Data Statistik Tabel 1 Data Statistik SMS

DATA 11021700 00135

11021701 00135 NSMSSMRLTOT 743047 281864

NSMSSRSUCC 658753 231964 NSMSCMTOT 669272 237658 NSMSRDOTOT 391227 133197 NSMSCDOTOT 376810 126736 NSMSCAOSUCC 371387 123969 Keterangan :

- NSMSSMRLTOT

(Jumlah permintaan untuk pengiriman pesan singkat ke MS)

- NSMSSRSUCC

(Jumlah pesan singkat yang berhasil dikirim ke MS)

- NSMSCMTOT

(Jumlah mengirim pesan singkat ke MS) - NSMSRDOTOT

(Jumlah permintaan untuk pengiriman pesan singkat dari MS)

- NSMSCDOTOT

(Jumlah menerima pesan singkat dari MS) - NSMSCAOSUCC

(Jumlah pesan singkat yang berhasil diterima dari MS)

Data statistik tersebut diolah menggunakan rumus – rumus statistik sebagai berikut :

Mobile Terminated SMS 1. SMS_MTSENT

SMS Mobile Terminated Sent

[SMS yang dikirim ke MSC / VLR dari jumlah total SMS-GMSC Permintaan untuk pengiriman SMS ke MSC]

2. SMS_MT_SUCC

SMS Mobile Terminated Successful Sent [Keberhasilan pengiriman SMS ke MSC dari Total Jumlah pengiriman SMS ke MSC / VLR]

Mobile Originated SMS 3. SMS_MOSENT

SMS Mobile Originated Sent

[SMS dikirim ke Service Center (SC) dari Total Jumlah Permintaan awal untuk pengiriman SMS ke SC]





4. SMS_MO_SUC

SMS Mobile Originated Successful Sent [Keberhasilan transfer SMS awal dari jumlah Total SMS Diterima dari Mobile di SMS-IWMSC]





(7)

Setelah dihitung maka didapat :

Tabel 2 Data statistik SMS setelah diolah DATA 11021700

00135

11021701 00135 SMS_MTSENT 90.07 % 84.32 % SMS_MT_SUCC 98.43 % 97.6 %

SMS_MOSENT 96.31 % 95.15 % SMS_MO_SUCC 98.56 % 97.82 % Dari tabel di atas terlihat bahwa nilai persennya mendekati 100 %, hal itu menunjukkan bahwa proses pengiriman SMS dalam MSC berjalan dengan baik.

IV. PENUTUP 4.1 Kesimpulan

Dari Kerja Praktek yang telah dilakukan dapat diambil beberapa kesimpulan diantaranya:

1. Jaringan GSM terbagi dalam beberapa bagian, yaitu : Mobile Station (MS), Base Station Subsystem (BSS), Network Switching Subsystem (NSS), Operating Support Subsystem (OSS).

2. MSC ( Mobile Switching Center) adalah suatu perangkat pada NSS yang berfungsi sebagai switching dan routing, pengaturan panggilan, charging, generating bills, serta berkomunikasi dengan HLR , VLR , BSC, atau dengan MSC lainnya.

3. MSC-S BC (Mobile Switching Center Service Blade Cluster) adalah perngkat MSC model terbaru yang dapat menghandle lebih banyak pelanggan dalam satu cluster.

4. APG43 mempunyai suatu fungsi yaitu STS (Statistic and Traffic Measurement Subsystem). STS dapat mengkoleksi, memproses, menyimpan, dan menentukan data statistik.

4.2 Saran

Saran yang dapat penulis berikan adalah : 1. Diperlukan maintenance yang serius karena

MSC merupakan center dari semua jaringan komunikasi GSM di NSS.

2. Dalam hal monitoring statistik hendaknya dilakukan secara rutin.

DAFTAR PUSTAKA

[1] Ericsson, “Introducing and Overview MSC-S R 14.0 Blade Cluster” , Ericsson , 2009.

[2] Ericsson, “APG43 Operation and Maintenance” , Ericsson , 2008. [3] Ericsson, “MSC STS User-Formulas,

Eicsson GSM System R7”, Ericsson, 2009.

[4] ……http://www.indosat.com. [5] ……http://www.ericsson.com.

BIOGRAFI

Achmad Chusnul Khuluqi (L2F008001).

Lahir di Kudus, 02 Desember 1990. Telah menempuh pendidikan di SD Islam Hidayatullah Semarang, SMP Islam Hidayatullah Semarang, dan SMA Negeri 4 Semarang. Saat ini sedang menempuh pendidikan tinggi di jurusan Teknik Elektro Universitas Diponegoro pada konsentrasi elektronika telekomunikasi.

Semarang, April 2011 Mengetahui, Dosen Pembimbing

Kerja Praktek

Ajub Ajulian, ST.MT NIP. 197107191998022001

Referensi

Dokumen terkait

Namun tema Tugas Akhir yang membahas tentang “Preservasi Rekaman Suara” sebelumnya telah diambil oleh Yasminda Haru Fajarini, Pogram Studi Kearipan Universitas Gadjah

Data yang sudah disimpan tadi (Ms.Excel) kemudian buka di surfer8. Hal ini dilakukan untuk membuat penampang masing-masing lintasan. 3.2.3 Langkah pembuatan Penampang lintasan

Tujuan dari penulisan tugas akhir ini adalah untuk menciptakan media pembelajaran multimedia yang nantinya dapat membatu siswa dalam memahami materi dan juga membantu guru dalam

Kemudian anda klik file tugas yang telah diupload mahasiswa, untuk mendownload file tersebut akan menampilkan gambar sebagai berikut

Pembentukan LKMS-BWM sebagaimana tersebut di muka telah dilakukan diberbagai wilayah dan pada tahap awal memilih Pondok Pesantren yang memenuhi kriteria-kriteria tertentu

Peneliti menetapkan kesalahan tipe 1 sebesar 5%, hipotesis satu arah, kesalahan tipe 2 sebesar 10%, dan perbedaan rerata minimal antara sebelum dan sesudah suplementasi Fe yg

Dalam penelitian ini Data yang digunakan dalam penelitian ini berasal dari beberapa publikasi yang dikeluarkan Badan Pusat Statistika (BPS) Jawa Timur untuk

pembuatan penyususnan laporan akuntabilitas kinerja instasi pemerintah (LAKIP) yang seharusna sudah dikerjakan. Ketepatan waktu , contohnya pada saat peneliti melakukan