• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II LANDASAN TEORI

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "BAB II LANDASAN TEORI"

Copied!
31
0
0

Teks penuh

(1)

BAB II

LANDASAN TEORI

2.1. Konsep Dasar Sistem

Pada dasarnya sistem banyak memberikan manfaat dalam mengambil keputusan, serta memahami lingkungan yang saling berhubungan satu sama lain dan bersama-sama berfungsi untuk mencapai tujuan tertentu. Menurut Jogiyanto (2009:34), “Sebuah sistem terdiri dari dua bagian, yaitu struktur dan proses, dari sistem tersebut dan proses adalah sistem yang lebih menekankan pada prosesnya, pendekatan prosedur akan lebih mengena untuk menggambarkan sistem tersebut, atas bagian-bagian atau komponen yang terpadu untuk satu tujuan”.

2.1.1. Tujuan Sistem Informasi

Tujuan dari sistem informasi adalah menghasilkan informasi. Menurut Jogiyanto (2009:36), “Informasi (information) adalah data yang diolah menjadi bentuk yang berguna bagi para pemakainya”.

2.1.2. Pengertian Sistem

Menurut Sutabri (2012:11), “Sistem adalah sebuah sistem terdiri dari atas bentuk bagian-bagian atau komponen yang terpadu untuk satu tujuan”. Model dasar dari bentuk sistem ini adalah adanya masukan, pengolahan, dan keluaran.

Akan tetapi, sistem ini dapat dikembangkan hingga menyertakan media penyimpanan. Sistem dapat terbuka dan tertutup akan tetapi sistem informasi

(2)

biasanya terbuka. Artinya, sistem tersebut dapat menerima beberapa masukan dari lingkungan luarnya.

2.1.3. Karakteristik Sistem

Menurut Sutabri (2012:20), “Setiap sistem memiliki karakteristik tertentu”. Karakteristik sistem adalah sebagai berikut ini:

1. Komponen Sistem

Suatu sistem terdiri dari sejumlah komponen yang saling berinteraksi, artinya saling bekerja sama membentuk satu kesatuan.

2. Batasan Sistem

Ruang lingkup sistem merupakan daerah yang membatasi antara sistem dengan lingkungan luarnya. Batasan sistem ini memungkinkan suatu sistem pandang sebagai satu kesatuan yang tidak dapat dipisah-pisahkan.

3. Lingkungan Luar Sistem

Bentuk apapun yang ada diluar ruanglingkup atau batasan sistem yang mempengaruhi operasi sistem tersebut disebut lingkungan luar sistem.

4. Penghubung Sistem

Merupakan suatu media yang menghubungkan antara satu sistem dengan subsitem lainnya.

5. Masukan Sistem

Energi yang dimasukan sistem, yang dapat berupa pemeliharaan (Maintenance input) dan masukan sinyal (Signal input).

6. Keluaran Sistem

(3)

Keluaran merupakan hasil dari energi yang diolah dan diklasifikasikan menjadi keluaran yang berguna. Keluaran ini merupakan masukan untuk subsistem yang lain.

7. Pengolahan Sistem

Pengolahan sistem merupakan suatu sistem yang dapat mempunyai suatu proses yang akan merubah masukan menjadi keluaran.

8. Sasaran Sistem

Sasaran sistem merupakan suatu sistem yang mempunyai tujuan dan sasaran yang pasti dan bersifat deterministik (dapat dipredeksi). Suatu sistem dikatakan berhasil bila mengenai sasaran dan tujuan yang telah direncanakan.

2.1.4. Klasifikasi Sistem

Menurut Sutabri (2012:22), “Sistem dapat diklasifikasikan dari beberapa sudut pandang”, adalah :

1. Sistem abstrak dan sistem fisik

Sistem abstrak dan sistem fisik adalah sistem yang berupa pemikiran atau ide- ide yang tidak tampak secara fisik, misalnya sistem teologi, yaitu sistem yang berupa pemikiran hubungan antara manusia dengan Tuhan, sedangkan sistem fisik merupakan sistem yang ada secara fisik, misalnya sistem komputer, sistem produksi, sistem penjualan, sistem administrasi personalia, dan lain sebagainya.

2. Sistem alamiah dan sistem buatan manusia

Sistem alamiah dan sistem buatan manusia adalah sistem yang terjadi melalui proses alam, tidak dibuat oleh manusia, misalnya sistem perputaran bumi,

(4)

terjadinya siang malam, dan pergantian musim. Sedangkan sistem buatan manusia merupakan sistem yang melibatkan interaksi manusia dengan mesin yang disebut human machinesystem.

3. Sistem determinasi dan sistem probalistik

Sistem determinasi dan sistem probalistik adalah yang berinterkasi dengan tingkah laku yang dapat diprediksi disebut system deterministic. Sistem komputer adalah contoh dari sistem yang tingkah lakunya dapat dipastikan berdasarkan program-program komputer yang dijalankan. Sedangkan sistem yang bersifat probabilistic adalah sistem yang kondisi masa depannya tidak dapat diprediksi karena mengandung unsur probabilistic.

4. Sistem terbuka dan sistem tertutup

Sistem terbuka dan sistem tertutup adalah merupakan sistem yang tidak berhubungan dan tidak terpengaruh oleh lingkungan luarnya. Sistem ini bekerja secara otomatis tanpa campur tangan pihak luar. Sedangkan sistem terbuka adalah sistem yang berhubungan dan dipengaruhi oleh lingkungan luarnya. Sistem ini menerima masukan dan menghasilkan keluaran untuk sub sistem lainnya.

2.1.5. Daur Hidup Sistem

Menurut Sutabri (2012:27), “Siklus hidup sistem (system life cycle) adalah proses evolusioner yang diikuti dalam menerapkan sistem atau subsistem informasi berbasis komputer”. Siklus hidup sistem terdiri dari serangkaian tugas yang erat mengikuti langkah-langkah pendekatan sistem karena tugas-tugas tersebut mengikuti pola yang teratur dan dilakukan secara top down. Siklus hidup

(5)

sistem yang sering disebut sebagai pendekatan air terjun (waterfall approach) bagi pembangunan dan pengembangan sistem.

Beberapa fase atau tahapan dari daur hidup suatu sistem:

1. Mengendalikan adanya kebutuhan

Kebutuhan dapat terjadi sebagian hasil perkembangan dari organisasi dan volume yang meningkat melebihi kapasitas dari sistem yang ada.

2. Pembangunan sistem

Suatu proses atau seperangkat prosedur yang harus diikuti untuk menganalisis kebutuhan yang timbul dan membangun suatu sistem untuk dapat memenuhi kebutuhan tersebut.

3. Pemasangan sistem

Setelah tahap pembangunan selesai, sistem akan dioperasikan. Pemasangan sistem merupakan tahap yang penting dalam daur hidup sistem. Di dalam peralihan dari tahap pembangunan menuju tahap operasional terjadi pemasangan sistem yang sebenarnya yang merupakan langkah akhir dari suatu pembangunan sistem.

4. Pengoperasian sistem

Program-program komputer dan prosedur-prosedur pengoperasian yang membentuk suatu sistem informasi semuanya bersifat statis, sedangkan organisasi ditunjang oleh sistem informasi tadi.

5. Sistem menjadi usang

Perubahan yang terjadi begitu drastis sehingga tidak dapat diatasi hanya dengan melakukan perbaikan-perbaikan pada sistem yang berjalan.

(6)

2.1.6. Konsep Dasar Informasi

Menurut Sutabri (2012:29), “Informasi adalah data yang telah diklasifikasikan atau diinterpretasikan untuk digunakan dalam proses pengambilan keputusan”. Sistem pengolahan informasi mengelola data menjadi informasi atau tepatnya mengolah data dari bentuk tidak berguna menjadi berguna bagi penerimanya. Nilai infromasi berhubungan dengan keputusan maka informasi menjadi tidak diperlukan keputusan dapat berkisar dari keputusan berulang sederhana sampai keputusan strategis jangka panjang. Nilai informasi dilukiskan paling berarti data konteks sebuah keputusan.

2.1.7. Konsep Dasar Sistem Informasi

Menurut Sutabri (2012:46), “Sistem informasi adalah sistem didalam suatu organisasi yang mempertemukan kebutuhan pengolahan transaksi harian yang mendukung fungsi operasi organisasi yang bersifat manajerial dengan kegiatan strategis dari suatu organisasi untuk dapat menyediakan kepada pihak luar tertentu dengan laporan-laporan yang diperlukan”.

Sistem Informasi terdiri dari komponen-komponen yang disebut blok bangunan yaitu:

1. Blok Masukan

Input mewakili data yang masuk kedalam sistem informasi. Input yang

dimaksud adalah metode dan media untuk menangkap data yang akan dimasukan, yang dapat berupa dokumen-dokumen dasar.

2. Blok Model

(7)

Blok ini terdiri dari kombinasi prosedur, logika, dan model matematik yang akan memanipulasi data input dan data yang tersimpan di basis data dengan cara yang sudah tertentu untuk menghasilkan keluaran yang diinginkan.

3. Blok Keluaran

Produk dari sistem informasi adalah keluaran yang merupakan informasi yang berkualitas dan dokumentasi yang berguna untuk semua tingkatan manajemen serta semua pemakai sistem.

4. Blok Teknologi

Teknologi digunakan untuk menerima input, menjalankan model, menyimpan dan mengakses data, menghasilkan dan mengirimkan keluaran, dan membantu pengendalian dari sistem secara keseluruhan.

5. Blok Basis Data

Merupakan kumpulan data yang saling berkaitan dan berhubungan satu sama lain, tersimpan di perangkat keras komputer dan menggunakan perangkat lunak untuk memanipulasinya.

6. Blok Kendali

Pengendalian perlu dirancang dan diterapkan untuk menyakinkan bahwa hal- hal yang dapat merusak sistem dapat dicegah ataupun bila terlanjur terjadi kesalahan-kesalahan dapat langsung cepat diatasi.

2.1.8. Pengertian Informasi

Informasi merupakan suatu data yang diproses menjadi bentuk yang berguna bagi pemakainya.

(8)

Menurut Sutabri (2012:34), “Suatu informasi harus memenuhi persyaratan sebagaimana dibutuhkan oleh seorang manajer dalam rangka pengambilan keputusan yang harus segera dilakukan”. Berdasarkan persyaratan itu informasi dalam manajemen diklasifikasikan sebagai berikut:

1. Informasi yang tepat waktu

Pada hakekatnya makna informasi yang tepat waktu adalah sebuah informasi yang tiba pada manajer sebelum suatu keputusan diambil sebab seperti telah diterangkan dimuka, informasi adalah pengambilan keputusan.

2. Informasi yang revelan

Informasi yang bernilai adalah informasi yang berharga untuk suatu pengambilan keputusan. Seperti yang telah dijelaskan didepan, suatu keputusan adalah hasil pilihan dari sejumlah alternatif tersebut, informasi ini akan mempunyai nilai pendukung yang amat berharga dan memiliki manfaat bagi suatu pengambilan keputusan.

3. Informasi yang dapat dipercaya

Suatu informasi harus dapat dipercaya dalam manajemen karena hal ini sangat penting menyangkut citra organisasi, terlebih bagi organisasi dalam bentuk perusahaan yang bergerak dalam persaingan bisnis. Masalah kepercayaan ini senantiasa mendapat perhatian yang seksama dari pemimpin. Informasi yang disampaikan baik kepada seseorang maupun ke suatu organisasi harus betul- betul diyakini kebenarannya.

Kualitas suatu informasi tergantung dari tiga hal menurut Sutabri (2012:41) yaitu:

(9)

1. Akurat

Informasi harus bebas dari kesalahan-kesalahan dan tidak menyesatkan. Akurat juga berarti informasi harus jelas mencerminkan maksudnya.

2. Tepat Waktu

Informasi yang datang pada si penerima tidak boleh terlambat. Informasi yang sudah usang tidak akan mempunyai nilai lagi karena informasi merupakan landasan dalam pengambilan keputusan. Bila pengambilan keputusan terlambat maka dapat berakibat fatal bagi organisasi.

3. Relevan

Informasi tersebut mempunyai manfaat bagi pemakainnya. Relevansi informasi untuk orang satu dengan yang lainnya berbeda, misalnya informasi sebab musibah kerusakan mesin produksi pada akutan perusahaan adalah kurang relevan dan akan lebih relevan apabila ditunjukan kepada ahli teknis perusahaan. Sebaliknya, informasi mengenai harga pokok produksi untuk ahli teknik merupakan informasi yang kurang relevan, tetapi sangat relevan untuk seorang akutan perusahaan.

2.1.9. Pengertian Penggajian

Menurut Moch. Tofik, S.E. (2010:2), “Gaji adalah yang dibayarkan perusahaan kepada para karyawannya”. Gaji merupakan hak bagi karyawan yang telah bekerja pada suatu perusahaan ataupun organisasi. Dengan gaji yang didapatkan karyawan dapat memenuhi kebutuhan hidupnya, gaji pun dapat memotivasi agar karyawan bekerja lebih giat dan bertanggung jawab atas pekerjaannya.

(10)

2.1.10. Pengertian Visual Basic 6.0

Menurut Madcom (2010:2), “Visual Basic 6.0 merupakan bahasa pemograman yang cukup populer dan mudah untuk dipelajari”. Dapat membuat program dengan aplikasi GUI (Graphical User Interface) atau program yang memungkinkan pemakai komputer berkomunikasi dengan komputer tersebut dengan menggunakan modus grafik atau gambar.

Fungsi masing-masing tombol pada toolbar standar adalah:

1. Add Project adalah menambahkan project baru.

2. Add From adalah menambahkan item

3. Menu Edittor adalah menampilkan kotak dialog media editor.

4. Open project adalah membuat project yang sudah dibuat sebelumnya.

5. Save Project Group adalah menyimpan project.

6. Cut adalah memindahkan kontrol yang ada di jendela form atau teks yang ada di jendela code atau properties.

7. Copy adalah menyalin kontrol yang ada di jendela code dan properties.

8. Paste adalah menempelkan kontrol atau teks yang sudah dipotong dengan perintah cut atau disalin dengan perintah copy.apat disejajarkan dengan form, tetapi tidak mengandung objek dan bentuk standar.

9. Find adalah mencari teks pada jendela kode.

10. Undo adalah membatalkan suatu perintah yang dijalnkan sebelumnya.

11. Redo adalah mengulang suatu perintah yang pernah dibatalkan.

12. Start adalah menjalankan program.

13. Break adalah menghentikan program yang sedang dijalankan untuk sementara.

(11)

14. End adalah menghentikan program yang sedang dijalankan 15. Project Explorer adalah menampilkan jendela project explorer.

2.1.11. Pengembangan Perangkat Lunak

Menurut Rosa A.s (2013:28), Model SLDC air terjun sering juga disebut model sekuensial linier (sequential linear) atau alur hidup klasik (classic life cycle). Model air terjun menyediakan pendekatan alur hidup perangkat lunak

secara sekuensial atau terurut dimulai dari analisis, desain, pengodean, pengujian dan tahap pendukung (support) ”. Model ini melingkupi aktivasi-aktivasi:

a. Analisa Kebutuhan Perangkat Lunak

Proses pengumpulan kebutuhan dilakukan secara intensif untuk menspesifikasikan kebutuhan perangkat lunak agar dapat dipahami perangkat lunak seperti apa yang dibutuhkan oleh pengguna. Spesifikasi kebutuhan perangkat lunak pada tahap ini perlu di dokumentasikan.

b. Desain

Desain perangkat ini adalah proses multi langkah yang fokus pada desain pembuatan program perangkat lunak termasuk struktur data, arsitektur data, arsitekstur perangkat lunak, representasi antar muka, dan proses pengkodean.

Tahap ini menstranslasi kebutuhan perangkat lunak dari tahap analisis kebutuhan representasi desain agar dapat diimplementasikan menjadi program menjadi tahap selanjutnya. Desain perangkat lunak yang dihasilkan pada tahap ini juga perlu di dokumentasikan.

(12)

c. Pembuatan kode program

Desain harus di translasikan kedalam program perangkat lunak. Hasil dari tahp ini adalah program komputer sesuai dengan desain yang dibuat pada tahap desain.

d. Pengujian

Pengujian fokus pada perangkat lunak secra dari segi lojik dan fungsional dan memastikan bahwa semua bagian sudah diuji. Hal ini dilakukan untuk meminimalisir kesalahan (error) dan memastikan keluaran yang dihasilkan sesuai dengan yang diinginkan.

e. Pendukung (support) atau pemeliharaan (maintenance)

Tidak menutup kemungkinan sebuah perangkat lunak mengalami perubahan ketika sudah dikirim ke user. Perubahan bisa terjadi karena adanya kesalahan yang muncuk dan tidak terdeteksi saat pengujian atau perangkat lunak harus beradaptasi dengan lingkungan baru. Tahapan pendukung atau pemeliharaan dapat mengulangi pengembangan mulai dari analisis spesifikasi untuk perubahan perangkat lunak yang sudah ada, tapi tidak mungkin untuk membuat perangkat lunak baru.

Berikut metode-metode Pengembangan Perangkat Lunak (Model Proses Pengembangan Perangkat Lunak) yaitu metode Waterfall, prototype, RAD dan Model Sekuensial Linier.

1. Model Waterfall

Model Waterfall merupakan pendekatan yang sistematis dan berurutan (sekuensial). Pengembangan perangkat lunak yang dimulai dengan spesifikasi kebutuhan pengguna dan berlanjut melalui tahapan-tahapan perancanaan,

(13)

pemodelan, kontruksi, serta penyerahaan sistem peranggkat lunak ke para pelanggan atau pengguna, yang diakhiri dengan dukungan berkelanjutan pada perangkat lunak lengkap yang dihasilkan.

Komunikasi

permulaan proyek teknik untuk mendapatkan spesifikasi kebutuhan

pengguna Komunikasi

permulaan proyek teknik untuk mendapatkan spesifikasi kebutuhan

pengguna

Perencanaan

membuat prakiraan- prakiraan penjadwalan,

pelacakan Perencanaan

membuat prakiraan- prakiraan penjadwalan,

pelacakan

Pemodelan analisis perancangan

Pemodelan analisis perancangan

Kontruksi

Penulisan kode-kode program pengujian

Kontruksi

Penulisan kode-kode program pengujian

Penyerahan sistem/

perangkat lunak ke para pelanggan /

pengguna

Pengiriman dukungan terhadap pengguna

umpan balik Penyerahan sistem/

perangkat lunak ke para pelanggan /

pengguna

Pengiriman dukungan terhadap pengguna

umpan balik

Sumber: Pressman (2012:46)

Gambar II.1.

Model Waterfall

2. Metode Prototype

Menurut Nugroho, “Metode prototyping cocok digunakan sebagai metode

pengembangan SIM bagi organisasi”. Metode prototype meliputi, organisasi yang berisiko tinggi, sistem yang inovatif, perilaku pemakai yang sukar ditebak, penyelesaian pengembangan SIM yang cepat dan perkiraan penggunaan SIM yang pendek.

Identifikasi kebutuhan organisasi Identifikasi

kebutuhan organisasi

Kembangkan prototype Kembangkan

prototype

Prototype dapat diterima

Prototype dapat diterima

Gunakann prototype

dalam operasional

Gunakann prototype

dalam operasional

Tidak

Ya

Sumber: Nugroho (2008:111)

Gambar II.2.

Pengembangan prototype

(14)

2.2. Teori Pendukung

Bab ini berisikan teori-teori pendukung dalam pembuatan suatu sistem sistem. Didalam merancang sebuah sistem diperlukan suatu peralatan yang dapat mendukung tercipta nya sebuah rancangan. Pelaratan pendukung (tool system) merupakan alat yang digunakan untuk menggambarkan bentuk logika model dari suatu sistem dengan menggunakan simbol, lambang, diagram, yang menunjukan secara tepat arti fisiknya.

2.2.1. Diagram Alir Data (Data Flow Diagram)

Menurut Nugroho (2008:113), “Diagram Alir Data adalah sebuah alat dokumentasi grafik yang menggunakan simbol-simbol untuk menjelaskan proses”.

DAD hanya menggambarkan empat macam simbol. Simbol-simbol tersebut adalah:

a. Komponen Luar (external entity)

Digambarkan dalam simbol bujur sangkar yang digunakan untuk menggambarkan awal dan akhir data, external entity, dapat berupa orang, organisasi, atau sistem lainnya yang akan memberikan input atau menerima output dari sistem atas.

Sumber: Nugroho (2008:114)

(15)

Gambar II.3.

External Entity b. Arus Data (Data Flow)

Digambarkan dengan anak panah digunakan untuk arah dari proses sistem.

Data Flow ini digunakan menggambarkan suatu aliran data yang berjalan.

Sumber: Nugroho (2008:114)

Gambar II.4.

Arus Data c. Proses (Process)

Digambarkan dengan simbol lingkaran yang digunakan untuk menunjukan kegiatan yang dilakukan oleh orang, mesin, atau, komputer, dari hasil suatu alir data yang masuk proses untuk dihasilkan alir data yang keluar dari proses.

Sumber: Nugroho (2008:114)

Gambar II.5.

Proses d. Simpanan Data (Data Store)

Digunakan untuk menggambarkan suatu tempat untuk menyimpan atau mengambil data yang diperlukan.

Sumber: Nugroho (2008:114)

Gambar II.6.

(16)

Data Store

Menurut Sutabri (2012:119), ada beberapa tahapan sebelum membuat gambar DAD yaitu:

1. Aturan Main Data Flow Diagram

Bentuk rambu-rambu atau aturan main yang baku dan berlaku dalam penggunaan data flow diagram untuk membuat model sistem adalah sebagai berikut:

a. Di dalam data flow diagram tidak boleh menghubungkan antara satu external entity dengan external entity lainnya secara langsung.

b. Di dalam data flow diagram tidak boleh menghubungkan antara data store dengan data store secara langsung.

c. Di dalam data flow diagram tidak boleh menghubungkan antara data store dengan external entity secara langsung

d. Setiap proses harus ada data flow yang dimasukan dan ada juga data flow yang keluar.

2. Teknik Membuat Data Flow Diagram

Teknik atau cara yang digunakan didalam membuat data flow diagram adalah:

a. Mulai dari umum dan tingkatan yang lebih tinggi, kemudian diuraikan atau dijelaskan sampai yang lebih detail atau tingkatan yang lebih rendah, yang lebih dikenal dengan istilah TOP-DOWN ANALYSIS.

b. Jabarkan proses yang terjadi didalam data flow diagram sedetail mungkin sampai tidak dapat diuraikan lagi.

(17)

c. Periharalah konsistensi proses yang terjadi di dalam DFD, mulai dari diagram yang tingkatannya lebih tinggi sampai dengan diagram yang tingkatanya lebih rendah.

d. Berikanlah label yang bermakna untuk setiap simbol yang digunakan seperti:

1) nama jelas untuk External Entity.

2) nama jelas untuk Process.

3) nama jelas untuk Data Flow.

4) nama jelas untuk Data Store.

3. Tahapan Proses Pembuatan DAD a. Diagram Konteks

Diagram ini dibuat untuk menggambarkan sumber serta tujuan yang akan diproses dengan kata lain diagram tersebut untuk menggambarkan sistem secara umum atau global dari keseluruhan sistem yang ada.

b. Diagram Nol

Diagram ini dibuat untuk menggambarkan tahapan proses yang ada didalam diagram konteks yang penjabarannya lebih terperinci.

c. Diagram Detail

Diagram ini di buat untuk menggambarkan arus data lebih mendetail lagi dari tahapan proses yang ada di dalam diagram nol.

2.2.1. Kamus Data (Dictonary Data)

Menurut Nugroho (2008:121), ”Kamus data (Dictonary Data) adalah sebuah penjelasan tertulis lengkap dari data yang diisikan kedalam database”.

kumpulan elemen-elemen atau simbol-simbol yang digunakan untuk membantu

(18)

dalam penggambaran atau pengindetifikasikan setiap field atau file di dalam sistem”. Fungsi kamus data adalah sebagai katalog yang menjelaskan lebih detail DAD (Diagram Alir Data) yang mencangkup proses, data flow, data store. Selain itu juga untuk menghindari penggunaan kata-kata yang sama karena kamus data disusun secara abjad.

1. Isi Kamus Data a. Nama Arus Data

Nama arus data di catat dikamus data berdasarkan arus data yang mengalir di DAD (Diagram Alir Data), sehingga apabila DAD dibaca dan memerlukan penjelasan lebih lanjut tentang arus data tertentu di DAD dapat langsung mencarinya dengan mudah pada kamus data.

b. Alias

Alias atau nama lain dari data dituliskan bila nama lain ini ada. Alias perlu ditulis karena data yang sama mempunyai sama dengan yang berbeda untuk orang atau departemen satu dengan yang lainnya.

c. Bentuk Data

Bentuk data perlu dicatat di kamus data, karena dapat digunakan untuk mengelompokkan kamus data kedalam kegunaannya sewaktu perancangan sistem.

d. Arus Data

Arus data merupakan dari mana data mengalir dan kemana dia akan menuju. Keterangan arus data ini perlu dicatat di kamus data agar memudahkan mencari arus data di dalam flow diagram.

e. Penjelasan

(19)

Untuk lebih memperjelas lagi tentang makna dari arus data yang dicacat di kamus data dapat diisi dengan keterangan-keterangan tentang arus data tersebut.

f. Periode

Periode ini merupakan kapan terjadinya arus data ini. Periode ini perlu dicatat di kamus data karena dapat digunakan untuk mendefinisikan kapan input data harus di masukan kedalam sistem. Kapan proses program harus

dilakukan dan laporan-laporan harus dihasilkan.

g. Volume

Volume yang perlu di catat di dalam kamus data adalah tentang volume rata-rata dan volume puncak dari arus data. .

h. Struktur Data

Struktur data menunjukan arus data yang dicatat pada kamus data yang terdiri dari item-item atau elemen-elemen data.

i. Tipe data

Tipe data digunakan untuk membuat spesifikasi format masukkan maupun keluaran suatu data.

Tabel II.1.

Notasi Tipe Data

Notasi Karakter

X Setiap karakter 9 Angka numeric A Karakter alphabet

Z Angka nol ditampilkan sebagai spasi kosong . Titik, sebagai pemisah ribuan

, Koma, sebagai pemisah pecahan - Hypen, sebagai tanda penghubung

(20)

/ Slash, sebagai tanda pembagi Sumber : Nugroho (2008:13)

j. Struktur Data

Menunjukan arus data yang dicatat pada kamus data yang terdiri dari elemen-elemen data yang disebut dengan item data, sehingga secara prinsip struktur data ini dapat digambarkan dengan menyebutkan nama dari item- item datanya. Untuk menunjukan informasi-informasi tambahan ini kamus data dipergunakan notasi-notasi sebagai berikut :

Tabel II.2.

Notasi Struktur Data

Notasi Karakter

= Terdiri dari + Dan (And)

() Pilih (boleh ya atau tidak) {} Pengulangan proses (iterasi)

[] Pilih salah satu pilihan

I Pemisahan pilihan didalam tanda []

* Keterangan atau catatan

@ Petunjuk (key field) Sumber : Nugroho (2008:13)

2.2.2. Pengertian Basis Data

Menurut Jogiyanto (2009:46), “Basis data adalah kumpulan dari data yang berhubungan satu dengan yang lainnya, tersimpan di perangkat lunak untuk memanipulasinya”. Dari definisi tersebut, terdapat tiga hal yang berhubungan dengan basis data, yaitu sebagai berikut ini:

1. Data itu sendiri yang diorganisasikan dalam bentuk basis data.

2. Simpanan permanen untuk menyimpan basis data tersebut.

3. Perangkat lunak untuk memanipulasi basis datanya.

Definisi mengenai MySQL yaitu:

(21)

a. Pengertian MySQL

Menurut Abdul Kadir (2010:10), ”Mysql (My Structure Query Language) adalah salah satu database manajemen sistem (DBMS) perangkat lunak ini bersifat fleksibel dan cepat”. Aktivitas yang terkait dengan data yang didukung oleh perangkat lunak yaitu:

1). Menyimpan data kedalam tabel.

2). Menghapus data dalam tabel.

3). Mengubah data dalam tabel.

4). Mengambil data yang tersimpan dalam tabel.

5). Memungkinkan untuk memilih data tertentu yang diambil.

6). Memungkinkan untuk melakukan pengaturan hak akses terhadap data.

2.2.3. ERD (Entity Relationship Diagram)

Menurut Nugroho (2011:57) “ERD adalah perinci yang merupakan representasi logika dari data suatu organisasi atau area bisnis tertentu”. Model ini juga kan membantu pada saat melakukan analisis dan perancangan basis data, karena model data ini akan menunjukan bermacam-macam data yang dibutuhkan dan hubungan antara data.

1. Komponen Elemen Entity Relationship Diagram (ERD) a. Entitas

Entitas digambarkan dengan sebuah persegi panjang. Entitas adalah sesuatu objek lainnya.

(22)

Gambar II. 7.

Entitas Sumber : Nugroho (2011:62) b. Relasi

Relasi adalah hubungan antara suatu himpunan entitas dengan himpunan entitas yang lainnya. Relasi merupakan hubungan yang berarti entitas dengan entitas lainnya.

Gambar II. 8.

Relasi Sumber : Nugroho (2011:62) c. Atribut

Atribut adalah properti deskriptif yang dimiliki oleh setiap anggota dari himpunan entitas.

Gambar II.9.

Atribut Sumber : Nugroho (2011:62) d. Atribut Kunci (key)

Atribut kunci merupakan atribut yang unik yang dapat digunakan membedakan suatu entitas dengan entitas lainnya.

NimNim

(23)

Gambar II.10.

Atribut Key Sumber : Nugroho (2011:56) e. Atribut Komposit (Composite)

Beberapa atribut ternyata dapat dipecah (didekomposisi) menjadi beberapa komponen. Suatu contoh yang paling umum adalah atribut alamat.

Jalan

Jalan KotaKota Kode PosKode Pos

Alamat Alamat

Gambar II.11.

Atribut Komposit Sumber : Nugroho (2011:66)

f. Atribut Bernilai Banyak (Multivalue Attribute)

contohnya mahasiswa yang memiliki NIM lebih dari satu. Meskipun demikian, ada kasus-kasus tertentu ketika suatu atribut memiliki nilai lebih dari satu untuk suatu entitas tertentu.

Mahasiswa Mahasiswa

HobiHobi

NimNim NamaNama

Gambar II.12.

Atribut Multivalue Attribute Sumber : Nugroho (2011:67)

(24)

Derajat relasi adalah jumlah entitas yang berpartisipasi dalam suatu relasi. Derajat relasi yang umum dijumpai pada penggambaran diagram E-R adalah satu (unary), dua (binary) serta tiga binari (ternary). Beberapa macam derajat relasi yaitu:

a. Unary Relationship

Unary Relationship adalah model relationship yang terjadi diantara entity yang berasal dari entity set yang sama.

Karyawan

Karyawan 1 MenikahMenikah M

Gambar II.13.

Atribut Unary Relationship Sumber : Nugroho (2011:73)

b. Binary Relationship

Binary Relationship adalah relasi yang melibatkan dua entitas.

Pegawai

Pegawai M MenikahMenikah N

Kuliah Kuliah

Gambar II.14.

Atribut Binary Relationship Sumber : Nugroho (2011:74)

c. Ternary Relationship

Ternary Relationship adalah relasi berderajat tiga yaitu, relasi tunggal yang menghubungkan tiga entitas yang berbeda. Relasi berderajat tiga berbeda dengan relasi biner.

(25)

Harga Perunit

Harga Perunit Cara PengirimanCara Pengiriman

Menyediakan Menyediakan Penyedia

Penyedia GudangGudang

Komponen Komponen

Gambar II.15.

Atribut Tenary Relationship Sumber : Nugroho (2011:75)

3. Kardinalitas

Kardinalitas relasi menunjukan jumlah maksimum yang dapat berelasi dengan entitas pada entias lain. Terdapat tiga macam kardinalitas relasi yang tedapat pada ERD, yaitu:

a. Satu ke satu (One To One)

Satu ke Satu adalah tingkat hubungan satu kesatu, dinyatakan dengan satu kejadian pada entitas pertama. Pada contoh yang pertama, relasi menikah menghubungkan setiap instansasi entitas karyawan yang satu dengan yang lainnya dengan hubungan satu ke-satu.

Karyawan

Karyawan 1 menikahimenikahi 1

karyawan karyawan

Gambar II.16.

Diagram Kardinalitas One to One Sumber : Nugroho (2011:73)

b. Satu ke Banyak (One To Many)

(26)

Satu Ke Banyak adalah satu ke banyak antara instansi entitas yang satu dengan yang lainnya. Contoh nya karyawan memimpin karyawan yang lainnya.

Karyawan

Karyawan 1 memimpinmemimpin m

karyawan karyawan

Gambar II.17.

Diagram Kardinalitas One to One Sumber : Nugroho (2011:73)

c. Banyak ke Banyak (Many to Many)

Tingkat hubungan banyak ke banyak terjadi jika pada sebuah entitas akan mempunyai banyak hubungan dengan kejadian pada entitas lainnya. Baik dilihat dari sisi entitas yang pertama, maupun dilihat dari entitas yang kedua. Contohnya, karyawan berteman dengan karyawan lainnya.

Karyawan

Karyawan m Berteman denganBerteman dengan m

karyawan karyawan

Gambar II.18.

Diagram Kardinalitas Many to Many Sumber : Nugroho (2011:73)

2.2.4. Pengertian Logical Record Structure (LRS)

Menurut Frieyadie (2007:13) “Sebelum tabel dibentuk dari field atau atribut entitas secara fisik atau level internal, maka harus dibuatkan suatu bentuk relasional model yang dibuat secara logic atau level external dan konsep, dari pernyataan tersebut dibutuhkan yang tersebut dibutuhkan ”.

LRS merupakan hasil dari pemodelan Entity Relationship (ER) beserta atributnya sehingga bisa terlihat hubungan – hubungan antar entitas.

(27)

Gambar II.19.

Logical Record Structure Sumber : Frieyadie (2007)

2.2.5. Pengkodean

Menurut Fatansyah (2012:105), “Pengkodean dibedakan menjadi dua yaitu pengkodean ekternal dan pengkodean internal. Pengkodean ekternal yaitu mewakili pengkodean yang telah digunkan secara terbuka dan dikenal dengan baik oleh para pemakai awam sedangkan pengkodean internal yaitu diterapkan pada pembuatan key alternatif seperti kode_dos”.

Kode dapat dibentuk dari kumpulan angka, huruf, dan karakter-karakter khusus. Angka merupakan simbol yang banyak digunakan pada sistem kode.

Akan tetapi kode yang berbentuk angka lebih dari 6 digit akan sangat sulituntuk diingat.

1. Petunjuk Pembuatan Kode

Beberapa kemungkinan susunan digit (angka), huruf dan karakter-karakter khusus dapat dirancang ke dalam bentuk kode. Didalam merancang suatu kode harus diperhatikan beberapa hal, yaitu sebagai berikut ini.

a. Harus mudah diingat

(28)

Supaya kode mudah diingat, maka dapat dilakukan dengan cara menghubungkan kode tersebut dengan objek yang mewakili dengan kodenya.

b. Harus unik

Kode harus unik untuk masing-masing item yang diwakilinya. Unik berarti tidak ada kode yang kembar.

c. Harus fleksibel

Kode harus fleksibel sehingga memungkinkan perubahan-perubahan atau penambahan item baru dapat ditetapkan diwakili oleh kode.

d. Harus efesien

Kode harus sependek mungkin, selain mudah diingat juga akan efesien bila direkam disimpan luar komputer.

e. Harus konsisten

Bila mana mungkin, kode harus konsisten dengan kode yang telah dipergunakan.

f. Harus distandardisasi

Kode distandardisasi untuk seluruh tingkatan dan departemen dalam organisasi.

g. Spasi dihindari

Spasi dalam kode sebaiknya dihindari, karena dapat menyebabkan kesalahan didalam menggunakannya.

h. Hindari karakter yang mirip

Karakter-karakter yang hampir mirip serupa bentuk dan bunyi pengucapannya sebaiknya tidak digunakan dalam kode.

(29)

i. Panjang kode harus sama

Masing-masing kode yang sejenis harus mempunyai panjang yang sama.

2. Tipe dari kode

Ada beberapa macam tipe dari kode yang dapat digunakan didalam sistem informasi, diantaranya adalah:

a. Kode Mnemonik

Kode mnemonik digunakan untuk tujuan supaya mudah diingat.

b. Kode Urut

Kode Urut disebut juga dengan kode seri merupakan kode yang nilainya urut antara suatu kode dengan kode berikutnya.

c. Kode Blok

Kode Blok mengklafikasikan item ke dalam kelompok blok tertentu yang mencerminkan satu klafikasi tertentu atas dasar pemakaian maksimum kedalam yang diharapkan.

2.2.7. HIPO

Menurut Nugroho (2011:118), “HIPO adalah suatu teknik menyusun diagram yang menunjukkan input, output dan proses yang mengubah input menjadi output”. Diagram HIPO terdiri atas dua bagian, yaitu diagram hierarki atau Visual Table of Content (VTOC) dan Diagram fungsional rinci yang akan menunjukkan input, output dan proses.

Gambar diagram HIPO (Hirarchy Plus Input Process Output) dan diagram rinci yaitu:

(30)

1. VTOC (Visual Table of Contents)

Merupakan diagram pertama dari HIPO yang terdiri dari satu atau lebih diagram hirarki. Diagram ini berisikan nama dan nomor identifikasi dari semua program HIPO untuk diagram ringkas dan rinci secara terstruktur.

Sistem penjualan

kredit 0.0

Merekam Data Penjalan

1.0

Menghapus Data Penjualan

3.0 Koreksi

Data Penjualan

2.0

Update file Indul Langganan

1.2 Update file

induk Persediaan

1.3

Mencetak laporan Penjualan

4.0

Rekam file Transaksi Piutang

1.4

Rekam file Transaksi Penjualan

1.5 Masukkan

Data Penjualan

1.1

Laporan Penjualan Mingguan

4.2 Laporan Penjualan

Bulanan 4.3

Laporan Penjualan Selesmon

4.4 Laporan Penjualan

Daerah 4.5 Laporan

Penjualan Harian

4.1

Gambar II.20.

Visual Table of Contents Sumber : Nugroho (2011)

2. Diagram Rinci

Berisikan elemen-elemen dasar sistem, menerangkan fungsi-fungsi khusus, menampilkan item-item masukan dan keluaran secara rinci (yaitu nama field input yang digunakan atau keluaran yang dihasilkan), dan memberikan referensi terhadap diagram HIPO yang lain seperti flowchart dan tabel keputusan dari logika yang rumit.

(31)

No faktur

File Traksaksi Penjualan

Kode Langganan

File Induk Langganan

File Induk Persedian

Data Barang

1. Memasukkan data tanggal dan periksa kebeneran data tanggal A. Bila tanggal tidak sah diulangi B. Jika sah diteruskan memasukkan data berikutnya

2. Memasukkan data kode langganan:

A. Bila langgganan tidak ada ulangi B. Bila langganan ada teruskan masukkan data berikutnya.

3. Memasukkan data kode langganan:

A. Bila langgganan tidak ada ulangi B. Bila langganan ada teruskan masukkan data berikutnya.

4. Memasukkan data barang yang dipesan dan diperiksa kebenarannya A. Bila kode barang=’999999’ berarti selesai masukkan data barang B. Bila kode barang tidak ada ulangi C. Hitung total penjualan

5. Memasukkan potongan penjualan

1

6

5

5

5

5

5

5

5

5 5

5

5 2

1

Data Penjualan

5 4

Gambar II.21.

Diagram Rinci Sumber : Eko Nugroho (2011)

Gambar

Gambar II.3.
Diagram  ini  dibuat  untuk  menggambarkan  sumber  serta  tujuan  yang  akan  diproses  dengan  kata  lain  diagram  tersebut  untuk  menggambarkan  sistem  secara umum atau global dari keseluruhan sistem yang ada
Tabel II.1.
Tabel II.2.
+7

Referensi

Dokumen terkait

Keeratan hubungan panjang total dengan karakter pembanding pada bagian sirip di Bengkalis yang memiliki korelasi sangat kuat terdapat pada karakter PDSP, TSP, TSA dan

Maka dari itu, penulis mengadakan suatu penelitian untuk dapat memahami lebih lanjut tentang Evaluasi Kinerja BPBD Kabupaten Badung dan faktor pendukung serta penghambat

Data yang digunakan untuk monitoring dan evaluasi kehadiran mahasiswa dalam proses pembelajaran diambil dari data Sistem Informasi Kampus (Sisfokampus) sebagai media bagi dosen

Puji dan syukur panjatkan kepada Tuhan yang Maha Esa, kelimpahan rahmat dan karunia Nya sehingga dapat menyelesaukan tesis tentang “ Pengaruh Kompensasi dan

Perjanjian gadai pada dasarnya sama dengan perjanjian pada umumnya yaitu suatu perbuatan dengan mana satu orang atau lebih mengikatkan dirinya terhadap satu orang lain atau

c. Mahasiswa dan Lulusan: 1) Secara kuantitatif, jumlah mahasiswa baru yang diterima Prodi PAI relatif stabil dan di atas rata-rata dibandingkan dengan jumlah

Kesimpulan yang dapat diambil dari survei pasar perancangan dan pengembangan produk Mouth Mirror Multifungsi adalah sebagai berikut:. Strategi pemasaran yang dilakukan yaitu

Terdapat delapan permasalahan utama terkait jalan pertanian di Provinsi Jambi yang menyangkut aspek pendanaan dan aspek teknis lainnya, seperti konektivitas,