• Tidak ada hasil yang ditemukan

BUPATI BANGKA TENGAH PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG SALINAN PERATURAN BUPATI BANGKA TENGAH NOMOR 96 TAHUN 2016 TENTANG

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BUPATI BANGKA TENGAH PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG SALINAN PERATURAN BUPATI BANGKA TENGAH NOMOR 96 TAHUN 2016 TENTANG"

Copied!
30
0
0

Teks penuh

(1)

BUPATI BANGKA TENGAH

PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG

SALINAN

PERATURAN BUPATI BANGKA TENGAH NOMOR 96 TAHUN 2016

TENTANG

KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI, SERTA TATA KERJA DINAS PANGAN

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BUPATI BANGKA TENGAH,

Menimbang : bahwa untuk melaksanakan ketentuan Pasal 4 Peraturan Daerah Nomor 10 Tahun 2016 tentang Pembentukan dan Susunan Perangkat Daerah Kabupaten Bangka Tengah, perlu menetapkan Peraturan Bupati tentang Kedudukan, Susunan Organisasi, Tugas dan Fungsi, serta Tata Kerja Dinas Pangan;

Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 27 Tahun 2000 tentang Pembentukan Provinsi Kepulauan Bangka Belitung (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2000 Nomor 217, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4033);

2. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2003 tentang Pembentukan Kabupaten Bangka Selatan, Kabupaten Bangka Tengah, Kabupaten Bangka Barat dan Kabupaten Belitung Timur di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 25, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4268);

3. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 6, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5494);

(2)

4. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 244, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5587), sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan Undang- Undang Nomor 9 Tahun 2015 tentang Perubahan Kedua atas Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 58, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5679);

5. Peraturan Pemerintah Nomor 18 Tahun 2016 tentang Perangkat Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2016 Nomor 114, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5887);

6. Peraturan Daerah Nomor 10 Tahun 2016 tentang Pembentukan dan Susunan Perangkat Daerah Kabupaten Bangka Tengah (Lembaran Daerah Kabupaten Bangka Tengah Tahun 2016 Nomor 240);

MEMUTUSKAN :

Menetapkan : PERATURAN BUPATI TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI, SERTA TATA KERJA DINAS PANGAN.

BAB I

KETENTUAN UMUM Pasal 1

Dalam Peraturan Bupati ini yang dimaksud dengan:

1. Daerah adalah Kabupaten Bangka Tengah.

2. Bupati adalah Bupati Bangka Tengah.

3. Pemerintah Daerah adalah Bupati Bangka Tengah sebagai unsur penyelenggara Pemerintahan Daerah yang memimpin pelaksanaan urusan pemerintahan yang menjadi kewenangan Daerah otonom.

4. Sekretaris Daerah adalah Sekretaris Daerah Kabupaten Bangka Tengah.

5. Dinas Pangan adalah Dinas Pangan Kabupaten Bangka Tengah.

6. Kepala Dinas adalah Kepala Dinas Pangan Kabupaten Bangka Tengah.

7. Sekretaris Dinas adalah Sekretaris Dinas Pangan Kabupaten Bangka Tengah.

8. Unit Pelaksana Teknis Dinas yang selanjutnya disebut UPT Dinas Daerah adalah unit pelaksana tugas teknis pada Dinas Pangan Kabupaten Bangka Tengah.

(3)

9. Jabatan Fungsional adalah kedudukan yang menunjukkan tugas, tanggung jawab, wewenang dan hak seorang Pegawai Negeri Sipil dalam menjalankan tugas pokok dan fungsi keahlian dan atau keterampilan tertentu untuk mencapai tujuan organisasi dan bersifat mandiri.

BAB II

KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI Bagian Kesatu

Kedudukan Pasal 2

(1) Dinas Pangan merupakan unsur pelaksana urusan pemerintahan di bidang pangan dan penyuluhan.

(2) Dinas Pangan dipimpin oleh seorang Kepala Dinas yang berada dibawah dan bertanggung jawab kepada Bupati melalui Sekretaris Daerah.

Bagian Kedua Tugas Pasal 3

Dinas Pangan mempunyai tugas membantu Bupati dalam melaksanakan urusan pemerintahan di bidang pangan dan penyuluhan yang menjadi kewenangan Daerah dan tugas pembantuan yang diberikan kepada Daerah.

Bagian Ketiga Fungsi Pasal 4

Untuk menyelenggarakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3, Dinas Pangan mempunyai fungsi sebagai berikut:

a. perumusan kebijakan sesuai dengan lingkup tugasnya;

b. pelaksanaan kebijakan sesuai dengan lingkup tugasnya;

c. pelaksanaan evaluasi dan pelaporan sesuai dengan lingkup tugasnya;

d. pelaksanaan administrasi dinas sesuai dengan lingkup tugasnya; dan

e. pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh Bupati sesuai dengan tugas dan fungsinya sepanjang tidak bertentangan dengan peraturan perundang-undangan.

(4)

BAB III

SUSUNAN ORGANISASI, PENJABARAN TUGAS DAN FUNGSI Bagian Kesatu

Susunan Organisasi Pasal 5

(1) Susunan organisasi Dinas Pangan:

a. Kepala Dinas, terdiri atas:

1. Sekretariat, membawahkan:

a) Subbagian Umum, Kepegawaian dan Keuangan;

dan

b) Subbagian Perencanaan.

2. Bidang Pangan, membawahkan:

a) Seksi Kerawanan Pangan;

b) Seksi Penganekaragaman dan Konsumsi Pangan; dan

c) Seksi Keamanan Pangan.

3. Bidang Sumber Daya Manusia, Kelembagaan dan Penyuluhan, membawahkan:

a) Seksi Sumber Daya Manusia;

b) Seksi Kelembagaan; dan c) Seksi Penyuluhan.

b. UPT Dinas Daerah; dan

c. Kelompok Jabatan Fungsional.

(2) Struktur organisasi Dinas Pangan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) sebagaimana tercantum pada lampiran yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Peraturan Bupati ini.

Bagian Kedua

Penjabaran Tugas dan Fungsi Paragraf 1

Kepala Dinas Pasal 6

Kepala Dinas mempunyai tugas membantu Bupati dalam memimpin, menyelenggarakan, mengatur, membina, mengendalikan, mengoordinasikan, memantau, mengevaluasi, dan mempertanggungjawabkan seluruh kebijakan, program dan kegiatan Dinas Pangan berdasarkan ketentuan peraturan perundang-undangan.

(5)

Pasal 7

Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 6, Kepala Dinas mempunyai fungsi sebagai berikut:

a. pelaksanaan penyusunan dan pelaksanaan kebijakan Daerah dalam merencanakan, menetapkan, mengatur, mengoordinasikan, mengendalikan, mengevaluasi dan memonitoring pelaksanaan di bidang pangan dan penyuluhan;

b. perumusan kebijakan teknis di bidang pangan dan penyuluhan, yang meliputi:

1. perencanaan dan penyusunan program dan kegiatan Dinas Pangan; dan

2. penyusunan rencana kebijakan Daerah bidang pangan dan penyuluhan.

c. pembantuan penyelenggaraan tugas Bupati;

d. pemenuhan undangan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah sebagai mitra penyelenggara Pemerintahan Daerah;

e. pengkajian dan perumusan kebijakan teknis di bidang pangan dan penyuluhan;

f. perumusan visi dan misi serta menetapkan rencana strategis (Renstra) dan Rencana Kerja (Renja) Dinas Pangan;

a. pemberian dukungan atas penyelenggaraan Pemerintahan Daerah di bidang Pangan dan Penyuluhan;

b. pembinaan dan pelaksanaan tugas di bidang pangan dan penyuluhan;

c. pelaksanaan administrasi ketatausahaan Dinas Pangan;

d. pembinaan Unit Pelaksana Teknis Balai Penyuluh Pertanian, Perikanan dan Kehutanan;

e. pengoordinasian dan kerja sama dengan perangkat Daerah/instansi terkait di bidang pangan dan penyuluhan;

f. penyusunan rencana dan program kerja Dinas Pangan, sebagai pedoman pelaksanaan tugas;

g. pelaksanaan monitoring dan evaluasi hasil pelaksanaan tugas di bidang pangan dan penyuluhan;

h. pelaporan dan pertanggungjawaban tugas Dinas Pangan sesuai dengan bidang tugas baik secara operasional maupun administrasi kepada Bupati melalui Sekretaris Daerah;

i. pembinaan administrasi ketatausahaan yang meliputi urusan umum, kepegawaian dan keuangan;

j. penelaahan, penyusunan dan perumusan peraturan perundang- undangan di bidang pangan dan penyuluhan;

k. penyampaian laporan tentang kegiatan Dinas Pangan secara berkala dan tepat waktu kepada Bupati melalui Sekretaris Daerah;

l. pemberian saran dan pertimbangan kepada Bupati tentang langkah dan tindakan yang perlu diambil dalam bidang tugasnya;

(6)

m. penilaian prestasi bawahan sebagai bahan pertimbangan dalam pengembangan karier;

n. pembinaan pegawai/staf yang ada dibawahnya;

o. pemantauan dan pengevaluasian pelaksanaan tugas bawahan agar sasaran dapat tercapai sesuai dengan program dan kegiatan berdasarkan ketentuan yang berlaku; dan

p. pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai dengan lingkup tugasnya sepanjang tidak bertentangan dengan peraturan perundang-undangan.

Paragraf 2 Sekretariat

Pasal 8

(1) Sekretariat, dipimpin oleh seorang Sekretaris Dinas yang dalam pelaksanaan tugasnya berada dibawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Dinas.

(2) Sekretaris sebagaimana dimaksud pada ayat (1) mempunyai tugas membantu Kepala Dinas memimpin, menyelenggarakan, mengatur, membina, mengendalikan, mengoordinasikan, memantau, mengevaluasi dan mempertanggungjawabkan pelaksanaan tugas pada lingkup Sekretariat, serta mengoordinasikan bidang- bidang sesuai dengan lingkupnya berdasarkan ketentuan peraturan perundang-undangan.

(3) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Sekretaris Dinas mempunyai fungsi sebagai berikut:

a. pengoordinasian, pengendalian dan pengawasan pelaksanaan tugas yang ditetapkan oleh Kepala Dinas;

b. pengoordinasian subbagian yang berada di bawahnya;

c. pengoordinasian, pengendalian dan pembinaan administrasi umum atas pelaksanaan program dan kegiatan Dinas Pangan;

d. pengoordinasiaan penyusunan rencana anggaran, program dan kegiatan Dinas Pangan, yang meliputi:

1. Rencana Kerja Anggaran (RKA); dan

2. Dokumen Pelaksanaan Anggaran (DPA)/Dokumen Pelaksanaan Perubahan Anggaran (DPPA).

e. pengoordinasian dan penyampaian penyusunan laporan Dinas Pangan, yang meliputi:

1. laporan realisasi fisik dan keuangan;

2. Rencana Strategis (Renstra);

3. rencana kerja perangkat Daerah;

4. Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP);

5. Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (LPPD);

(7)

6. Laporan Keterangan Pertanggungjawaban (LKPJ) Bupati;

7. Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD);

8. Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD);

9. laporan penggunaan dana yang bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Provinsi, dan/atau Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) bila ada; dan

10. laporan lain bila diminta oleh instansi terkait.

f. penyelesaian tindak lanjut hasil pemeriksaan oleh pengawas fungsional;

g. pengelolaan urusan kepegawaian, urusan keuangan, perlengkapan, rumah tangga, surat menyurat, protokol, hubungan masyarakat dan pembuatan laporan, dan pengelolaan administrasi umum lainnya;

h. penyusunan rencana sekretariat berdasarkan rencana kerja Dinas Pangan;

i. pengelolaan dokumentasi kearsipan;

j. pelaporan hasil pelaksanaan tugas program dan kegiatan kepada atasan;

k. pengoordinasian tugas staf yang ada di bawah pengawasan Sekretariat;

l. pemberian saran dan pertimbangan kepada Kepala Dinas tentang langkah dan tindakan yang perlu diambil dalam bidang tugasnya;

m. penilaian hasil kerja bawahan untuk bahan pengembangan karier;

n. pemantauan dan pengevaluasian pelaksanaan tugas bawahan agar sasaran dapat tercapai sesuai dengan program dan kegiatan berdasarkan ketentuan yang berlaku;

o. pembinaan pegawai/staf yang ada di bawahnya;

p. pemantauan, evaluasi dan pelaporan; dan

q. pelaksanaan tugas-tugas lain yang diberikan oleh atasan sepanjang tidak bertentangan dengan peraturan perundang-undangan.

Pasal 9

Sekretariat sebagaimana dimaksud dalam Pasal 8 ayat (1), membawahkan:

a. Subbagian Umum, Kepegawaian dan Keuangan; dan b. Subbagian Perencanaan.

Pasal 10

(1) Subbagian Umum, Kepegawaian dan Keuangan dipimpin oleh seorang kepala subbagian yang dalam pelaksanaan tugasnya berada dibawah dan bertanggung jawab langsung kepada Sekretaris Dinas.

(8)

(2) Subbagian Umum, Kepegawaian dan Keuangan sebagaimana dimaksud pada ayat (1), mempunyai tugas membantu Sekretaris Dinas dalam memimpin, menyelenggarakan, mengatur, membina, mengendalikan, mengoordinasikan, memantau, mengevaluasi, dan mempertanggungjawabkan pelaksanaan tugas pada Subbagian Umum dan Kepegawaian sesuai dengan lingkupnya berdasarkan ketentuan peraturan perundang- undangan.

(3) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (2), Subbagian Umum, Kepegawaian dan Keuangan, mempunyai fungsi sebagai berikut:

a. penyusunan rencana Subbagian Umum, Kepegawaian dan Keuangan sesuai dengan rencana kerja Dinas Pangan;

b. pelayanan urusan umum yang meliputi :

1. perlengkapan, rumah tangga, surat menyurat, protokol, hubungan masyarakat dan pengelolaan administrasi umum lainnya;

2. penyusunan kebutuhan rencana anggaran Subbagian Umum, Kepegawaian dan Keuangan;

3. pengiriman, pencatatan dan penyerahan surat, penomoran dan pengendalian, penelitian kebenaran terhadap isi surat, tujuan surat dan kelengkapan lampiran surat;

4. penyelesaian surat-surat Dinas Pangan meliputi pendistribusian sesuai disposisi pimpinan, pengetikan, penyelesaian dengan komputer, penataan dan penyimpanan serta penyusunan arsip;

5. penyediaan alat tulis kantor, penggunaan stempel, operator telepon dan faksimile, perpustakaan, pramutamu, dan pengemudi kendaraan operasional Dinas Pangan;

6. penyelenggarakan administrasi barang inventarisasi dinas mulai dari rencana kebutuhan, penggunaan dan perawatan serta inventaris ruangan sampai penghapusan inventaris;

7. penyelenggaraan urusan rumah tangga Dinas Pangan meliputi kebersihan dan perawatan kantor, pengaturan rapat Dinas dan tata usaha pimpinan, pengaturan penggunaan/penanggung jawab rumah dinas, kendaraan dinas termasuk perpanjangan STNK;

8. pengelolaan administrasi perlengkapan dan urusan rumah tangga;

9. penyelenggaraan kegiatan keprotokolan, hubungan masyarakat, serta pembuatan dan penyampaian laporan kegiatan berkala seluruh bidang di lingkungan Dinas Pangan kepada Kepala Dinas;

10. penyiapan bahan dan menyusun penataan organisasi dan tata laksana; dan

(9)

11. pemberian pelayanan administrasi kepada seluruh bidang di lingkungan Dinas Pangan.

c. pelaksanaan dan pelayanan urusan kepegawaian yang meliputi:

1. pengumpulan, pengolahan, penyimpanan dan memeliharaan data kepegawaian;

2. pengusulan kenaikan pangkat Pegawai Negeri Sipil;

3. pengusulan kenaikan gaji berkala Pegawai Negeri Sipil;

4. pengusulan cuti Pegawai Negeri Sipil maupun non Pegawai Negeri Sipil;

5. pengusulan pemberian penghargaan;

6. pengusulan Pegawai Negeri Sipil maupun non Pegawai Negeri Sipil berprestasi;

7. pengusulan batas usia pensiun;

8. pengusulan peninjauan masa kerja;

9. pelaksanaan penegakan disiplin Pegawai Negeri Sipil maupun non Pegawai Negeri Sipil;

10. penganalisisan kebutuhan jumlah Pegawai Negeri Sipil maupun non Pegawai Negeri Sipil;

11. pengusulan penambahan/pengurangan jumlah tenaga Pegawai Negeri Sipil maupun non Pegawai Negeri Sipil;

12. penganalisis/pengkajian bidang kepegawaian;

13. fasilitasi pengisian angka kredit bagi tenaga fungsional tertentu;

14. fasilitasi dan penyiapan bahan dalam rangka pengisian DP3 atau Sasaran Kinerja Pegawai (SKP);

dan

15. penyelenggaraan daftar kehadiran pegawai;

d. pelaksanaan dan pelayanan urusan keuangan yang meliputi:

1. penyusunan rencana Subbagian Keuangan sesuai dengan rencana kerja Dinas Pangan;

2. penyusunan rencana keuangan sesuai dengan rencana kerja Dinas Pangan;

3. pembuatan program kerja keuangan;

4. pelaksanaan urusan-urusan administrasi keuangan sesuai dengan peraturan perundang- undangan;

5. penyiapan bahan dalam rangka penyusunan Rencana Kegiatan Anggaran (RKA);

6. pelaksanaan pembukuan keuangan anggaran secara sistematis sesuai dengan peraturan perundang-undangan;

7. pengoordinasian pelaksanaan tugas-tugas perbendaharaan rutin/gaji;

8. penyusunan daftar gaji dan tunjangan serta melaksanakan pembayarannya;

9. penyiapan bahan penyusunan rencana penerimaan dan anggaran belanja dinas;

(10)

10. pemfasilitasian administrasi keuangan dan perbendaharaan;

11. penyelenggaraan pembukuan, perhitungan dan verifikasi anggaran;

12. pengurusan keuangan perjalanan dinas pegawai, datasering, biaya pindah, biaya operasional dan penyelesaiannya;

13. penyusunan daftar gaji dan tunjangan serta pelaksanaan pembayarannya;

14. pemfasilitasian penyelesaian tindak lanjut hasil pemeriksaaan; dan

15. penataan dokumen keuangan dan penyusunan laporan realisasi anggaran.

e. penilaian hasil kerja bawahan untuk bahan pengembangan karier;

f. pengoordinasian tugas staf yang ada di bawah pengawasan subbagian umum dan kepegawaian;

g. pelaksanaan pengelolaan urusan umum dan kepegawaian;

h. pelaporan hasil pelaksanaan tugas program dan kegiatan kepada atasan;

i. pengoordinasian tugas staf yang ada di bawah pengawasan Subbagian Umum, Kepegawaian dan Keuangan;

j. pemberian saran dan pertimbangan kepada Sekretaris Dinas tentang langkah dan tindakan yang perlu diambil dalam bidang tugasnya;

k. penilaian hasil kerja bawahan untuk bahan pengembangan karier;

l. pemantauan dan pengevaluasian pelaksanaan tugas bawahan agar sasaran dapat tercapai sesuai dengan program dan kegiatan berdasarkan ketentuan yang berlaku;

m. pembinaan pegawai/staf yang ada di bawahnya;

n. pemantauan, evaluasi dan pelaporan; dan

o. pelaksanaan tugas-tugas lain yang diberikan oleh atasan sepanjang tidak bertentangan dengan peraturan perundang-undangan.

Pasal 11

(1) Subbagian Perencanaan dipimpin oleh seorang kepala subbagian yang dalam pelaksanaan tugasnya berada dibawah dan bertanggung jawab langsung kepada Sekretaris Dinas.

(2) Subbagian Perencanaan sebagaimana dimaksud pada ayat (1), mempunyai tugas membantu Sekretaris Dinas dalam memimpin, menyelenggarakan, mengatur, membina, mengendalikan, mengoordinasikan, memantau, mengevaluasi, dan mempertanggungjawabkan pelaksanaan tugas pada Subbagian Perencanaan sesuai dengan lingkupnya berdasarkan ketentuan peraturan perundang-undangan.

(11)

(3) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (2), Subbagian Perencanaan mempunyai fungsi sebagai berikut:

a. penyusunan rencana Subbagian Perencanaan sesuai dengan rencana kerja Dinas Pangan;

b. penghimpunan, pengelolaan, dan penyajian data dan bahan dalam rangka perencanaan program, kegiatan dan anggaran Dinas Pangan;

c. perencanaan, pengoordinasian, pembinaan, pengendalian dan pengawasan program dan kegiatan pada Subbagian Perencanaan;

d. pelaksanaan penyusunan rencana strategis dan rencana kerja tahunan Dinas Pangan;

e. pelaksanaan penyusunan rencana kegiatan Dinas Pangan;

f. pelaksanaan SIM perencanaan Dinas Pangan;

g. pelaksanaan penyusunan rencana kebijakan umum anggaran, dan rencana plafon anggaran sementara Dinas Pangan;

h. pelaksanaan perumusan dan penyusunan, yang meliputi:

1. indikator kerja;

2. penyusunan laporan kinerja tahunan;

3. laporan kinerja lima tahunan;

4. laporan penyelenggaraan dinas tahunan;

5. laporan hasil monitoring dan evaluasi (monev) kegiatan;

6. laporan analisa ketercapaian pembangunan fisik tahunan; dan

7. laporan analisa ketercapaian kegiatan nonfisik tahunan.

i. penghimpunan, pengelolaan, dan penyajian data dan bahan dalam rangka perencanaan program, kegiatan dan anggaran dinas;

j. penyusunan laporan Dinas Pangan, yang meliputi:

1. laporan realisasi fisik dan keuangan;

2. Rencana Strategis (Renstra);

3. rencana kerja perangkat Daerah;

4. Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP);

5. Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (LPPD);

6. Laporan Keterangan Pertanggungjawaban (LKPJ) Bupati;

7. Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD);

8. Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD);

9. laporan penggunaan dana yang bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Provinsi, dan/atau Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) bila ada; dan

10. laporan lain bila diminta oleh instansi terkait.

(12)

k. penyusunan rencana kegiatan Dinas Pangan berkoordinasi dengan bidang lain pada Dinas Pangan;

l. penyusunan rencana Anggaran, program dan kegiatan berkoordinasi dengan bidang lain pada Dinas Pangan, yang meliputi:

a. Rencana Kerja Anggaran (RKA); dan

b. Dokumen Pelaksanaan Anggaran (DPA)/Dokumen Pelaksanaan Perubahan Anggaran (DPPA).

m. penghimpunan bahan dan data berkenaan dengan tugasnya;

n. penyiapan bahan koordinasi dan penyusunan daftar usulan pelaksanaan anggaran;

o. pengevaluasian semua pelaksanaan program dan kegiatan;

p. pelaksanaan analisis, interprestasi laporan pengawasan fungsional untuk penyelesaian tindak lanjut kegiatan rutin dan pembangunan;

q. pelaporan hasil pelaksanaan tugas program dan kegiatan kepada atasan;

r. pengoordinasian tugas staf yang ada di bawah pengawasan Subbagian Perencanaan;

s. pemberian saran dan pertimbangan kepada Sekretaris Dinas tentang langkah dan tindakan yang perlu diambil dalam bidang tugasnya;

t. penilaian hasil kerja bawahan untuk bahan pengembangan karier;

u. pemantauan dan pengevaluasian pelaksanaan tugas bawahan agar sasaran dapat tercapai sesuai dengan program dan kegiatan berdasarkan ketentuan yang berlaku;

v. pembinaan pegawai/staf yang ada di bawahnya;

w. pemantauan, evaluasi dan pelaporan; dan

x. pelaksanaan tugas-tugas lain yang diberikan oleh atasan sepanjang tidak bertentangan dengan peraturan perundang-undangan.

Paragraf 3 Bidang Pangan

Pasal 12

(1) Bidang Pangan dipimpin oleh seorang kepala bidang yang dalam pelaksanaan tugasnya berada dibawah dan bertanggung jawab langsung kepada Kepala Dinas.

(2) Bidang Pangan sebagaimana dimaksud pada ayat (1), mempunyai tugas membantu Kepala Dinas dalam memimpin, menyelenggarakan, mengatur, membina, mengendalikan, mengoordinasikan, memantau, mengevaluasi, dan mempertanggungjawabkan pelaksanaan tugas pada Bidang Pangan sesuai dengan lingkupnya berdasarkan ketentuan peraturan perundang- undangan.

(13)

(3) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (2), Bidang Pangan mempunyai fungsi sebagai berikut:

a. perencanaan, pengoordinasian, pembinaan, pengendalian dan pengawasan program dan kegiatan Bidang Pangan sesuai dengan rencana kerja Dinas Pangan;

b. pengoordinasian penyusunan rencana Bidang Pangan sesuai dengan rencana kerja Dinas Pangan;

c. pelaksanaan penetapan kebijakan Bidang Pangan;

d. penyiapan pelaksanaan koordinasi, penyusunan bahan rumusan kebijakan Daerah dan kebijakan mengenai ketersediaan, penanganan kerawanan pangan dan koordinasi penyediaan infrastruktur pangan, dan sumber daya pendukung pangan lainnya;

e. pemberian pendampingan pelaksanaan kegiatan dan pemantauan, evaluasi serta pelaporan kegiatan mengenai ketersediaan, penanganan kerawanan pangan dan koordinasi penyediaan infrastruktur pangan, dan sumber daya pendukung pangan lainnya;

f. pemberian pendampingan pelaksanaan kegiatan dan pemantauan, evaluasi serta pelaporan kegiatan mengenai ketersediaan, penanganan kerawanan pangan dan koordinasi penyediaan infrastruktur pangan, dan sumber daya pendukung pangan lainnya;

g. penyiapan bahan penyusunan program dan kegiatan, koordinasi, pengaturan, pengendalian dan evaluasi mengenai ketersediaan, penanganan kerawanan pangan dan koordinasi penyediaan infrastruktur pangan, dan sumber daya pendukung pangan lainnya;

h. penyiapan bahan penyusunan program dan kegiatan, koordinasi, pengaturan, pengendalian dan evaluasi mengenai ketersediaan, penanganan kerawanan pangan dan koordinasi penyediaan infrastruktur pangan, dan sumber daya pendukung pangan lainnya;

i. penyiapan pelaksanaan koordinasi, penyusunan bahan rumusan kebijakan daerah, pelaksanaan kebijakan dan pendampingan pelaksanaan kegiatan distribusi, harga dan cadangan pangan;

j. penyiapan pemantapan program dan kegiatan serta pelaksanaan pemantauan, evaluasi dan pelaporan kegiatan distribusi, harga dan cadangan pangan;

k. penyiapan koordinasi penyediaan dan penyaluran pangan pokok atau pangan lainnya dalam rangka stabilitas pasokan dan harga pangan;

l. penyiapan bahan rumusan kebijakan harga minimum pangan lokal yang tidak ditetapkan oleh pemerintah pusat;

m. penyediaan data informasi pasokan dan harga pangan serta pengembangan jaringan distribusi;

n. penyiapan pengelolaan cadangan pangan Pemerintah Daerah;

(14)

o. penyaiapan bahan penyusunan program, koordinasi, pengaturan, pengendalian dan evaluasi mengenai distribusi, harga dan cadangan pangan;

p. penyiapan pelaksanaan koordinasi, penyusunan bahan rumusan kebijakan Daerah, penyiapan pelaksanaan kebijakan serta pendampingan kegiatan mengenai konsumsi pangan, penganekaragaman konsumsi pangan, dan keamanan pangan;

q. penyiapan pelaksanaan komunikasi, informasi dan edukasi penganekaragaman konsumsi pangan;

r. penyiapan bahan penyusunan program, koordinasi, pengaturan, pengendalian dan evaluasi serta pelaksanaan pemantauan, evaluasi dan pelaporan, mengenai konsumsi pangan, penganekaragaman konsumsi pangan, dan keamanan pangan;

s. pelaporan hasil pelaksanaan tugas program dan kegiatan kepada atasan;

t. pengoordinasian tugas staf yang ada di bawah pengawasan Bidang Pangan;

u. pemberian saran dan pertimbangan kepada Kepala Dinas tentang langkah dan tindakan yang perlu diambil dalam bidang tugasnya;

v. penilaian hasil kerja bawahan untuk bahan pengembangan karier;

w. pemantauan dan pengevaluasian pelaksanaan tugas bawahan agar sasaran dapat tercapai sesuai dengan program dan kegiatan berdasarkan ketentuan yang berlaku;

x. pembinaan pegawai/staf yang ada di bawahnya;

y. pemantauan, evaluasi dan pelaporan; dan

z. pelaksanaan tugas-tugas lain yang diberikan oleh atasan sepanjang tidak bertentangan dengan peraturan perundang-undangan.

Pasal 13 Bidang Pangan, membawahkan:

a. Seksi Kerawanan Pangan;

b. Seksi Penganekaragaman dan Konsumsi Pangan; dan c. Seksi Keamanan Pangan.

Pasal 14

(1) Seksi Kerawanan Pangan dipimpin oleh seorang kepala Seksi yang dalam pelaksanaan tugasnya berada dibawah dan bertanggung jawab langsung kepada Kepala Bidang Pangan.

(15)

(2) Seksi Kerawanan Pangan sebagaimana dimaksud pada ayat (1), mempunyai tugas membantu Kepala Bidang Pangan dalam memimpin, menyelenggarakan, mengatur, membina, mengendalikan, mengoordinasikan, memantau, mengevaluasi, dan mempertanggungjawabkan pelaksanaan tugas pada Seksi Kerawanan Pangan sesuai dengan lingkupnya berdasarkan ketentuan peraturan perundang-undangan.

(3) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1) Seksi Kerawanan Pangan mempunyai fungsi sebagai berikut:

a. penyusunan rencana Seksi Kerawanan Pangan sesuai dengan rencana kerja Dinas Pangan;

b. pembantuan Kepala Bidang Pangan dalam melaksanakan koordinasi perencanaan kegiatan pembangunan di bidang Pelayanan Pendaftaran Penduduk;

c. perencanaan, pengoordinasian, pembinaan, pengendalian dan pengawasan program dan kegiatan Seksi Kerawanan Pangan;

d. penyusunan program dan kegiatan tahunan;

e. penyiapan bahan koordinasi, bahan analisis, bahan penyusunan rencana dan pelaksanaan kegiatan, pendampingan kegiatan, pemantauan, evaluasi, supervisi dan pelaporan kegiatan serta penyiapan bahan pengebangan jaringan informasi mengenai ketersediaan pangan;

f. penyiapan bahan koordinasi ketersediaan pangan dalam rangka menghadapi Hari Besar Keagamaan Nasional (HBKN);

g. penyiapan bahan koordinasi, bahan analisis, bahan penyusunan rencana dan pelaksanaan kegiatan, bahan pendampingan serta bahan pemantauan, evaluasi dan pelaporan kegiatan penyediaan infrastruktur pangan dan sumber daya pendukung pangan lainnya;

h. penyiapan bahan koordinasi, bahan analisis, bahan penyusunan rencana dan pelaksanaan, bahan pendampingan kegiatan mengenai penanganan kerawanan pangan;

i. penyiapan bahan intervensi penanganan Daerah rawan pangan;

j. penyiapan bahan penyusunan dan analisis sistem kewaspadaan pangan dan gizi;

k. penyiapan data dan informasi kerentanan dan pangan Daerah;

l. penyiapan bahan koordinasi, bahan analisis, bahan penysusunan rencana dan pelaksanaan kegiatan, bahan pendampingan, bahan pemantuan, evaluasi dan pelaporan, serta penyiapan data da informasi rantai pasok dan jaringan mengenai distribusi pangan;

(16)

m. penyiapan pengembangan kelembagaan distribusi pangan untuk meningkatkan akses masyarakat terhadap pangan;

n. penyiapan bahan koordinasi, bahan analisis, bahan penyusunan rencana, bahan pendampingan kegiatan, bahan pemantauan, evaluasi dan pelaporan kegiatan, serta bahan pengkajian di bidang pasokan dan harga pangan;

o. penyiapan pengumpulan data harga pangan di tingkat produsen dan konsumen untuk panel harga;

p. penyiapan bahan koordinasi, bahan analisis, bahan penyusunan rencana dan pelaksanaan kebijakan, bahan pendampingan, serta bahan pemantauan, evaluasi, dan pelaporan kegiatan mengenai cadangan pangan;

q. penyiapan penyediaan dan pengelolaan cadangan pangan Pemerintah Daerah (pangan pokok dan pangan pokok lokal);

r. penyiapan pemanfaatan cadangan pangan Pemerintah Daerah;

s. pelaporan hasil pelaksanaan tugas program dan kegiatan kepada atasan;

t. pengoordinasian tugas staf yang ada di bawah pengawasan Seksi Kerawanan Pangan;

u. pemberian saran dan pertimbangan kepada kepala bidang tentang langkah dan tindakan yang perlu diambil dalam bidang tugasnya;

v. penilaian hasil kerja bawahan untuk bahan pengembangan karier;

w. pemantauan dan pengevaluasian pelaksanaan tugas bawahan agar sasaran dapat tercapai sesuai dengan program dan kegiatan berdasarkan ketentuan yang berlaku;

x. pembinaan pegawai/staf yang ada di bawahnya;

y. pemantauan, evaluasi dan pelaporan; dan

z. pelaksanaan tugas-tugas lain yang diberikan oleh atasan sepanjang tidak bertentangan dengan peraturan perundang-undangan.

Pasal 15

(1) Seksi Penganekaragaman dan Konsumsi Pangan dipimpin oleh seorang kepala Seksi yang dalam pelaksanaan tugasnya berada dibawah dan bertanggung jawab langsung kepada Kepala Bidang Pangan.

(2) Seksi Penganekaragaman dan Konsumsi Pangan sebagaimana dimaksud pada ayat (1), mempunyai tugas membantu Kepala Bidang Pangan dalam memimpin, menyelenggarakan, mengatur, membina, mengendalikan, mengoordinasikan, memantau, mengevaluasi, dan mempertanggungjawabkan pelaksanaan tugas pada Seksi Penganekaragaman dan Konsumsi Pangan sesuai dengan lingkupnya berdasarkan ketentuan peraturan perundang- undangan.

(17)

(3) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1) Seksi Penganekaragaman dan Konsumsi Pangan mempunyai fungsi sebagai berikut:

a. penyusunan rencana Seksi Penganekaragaman dan Konsumsi Pangan sesuai dengan rencana kerja Dinas Pangan;

b. perencanaan, pengoordinasian, pembinaan, pengendalian dan pengawasan program dan kegiatan Seksi Penganekaragaman dan Konsumsi Pangan;

c. penyusunan program dan kegiatan tahunan;

d. penyiapan bahan koordinasi, bahan analisis, bahan penyusunan rencana dan pelaksanaan kegiatan, bahan pendampingan serta bahan pemantauan, evaluasi dan pelaporan kegiatan mengenai konsumsi pangan, promosi penganekaragaman pangan, dan pengembangan pangan lokal;

e. penyiapan penghitungan konsumsi pangan;

f. penyiapan pemanfaatan lahan perkarangan untuk pangan keluarga;

g. penyiapan bahan koordinasi, bahan analisis, bahan penyusunan rencana dan pelaksanaan kegiatan, bahan pendampingan, bahan pemantauan, evaluasi dan pelaporan kegiatan promosi penganekaragaman konsumsi pangan, dan pengembangan pangan lokal;

h. penyiapan bahan promosi konsumsi pangan yang Beragam, Bergizi Seimbang dan Aman (B2SA) berbasis sumber daya lokal;

i. penyiapan bahan pelaksanaan gerakan konsumsi pangan nonberas dan nonterigu;

j. penyiapan bahan kerja sama antarlembaga pemerintah, swasta, dan masyarakat dalam percepatan penganekaragaman konsumsi pangan berbasis sumber daya lokal;

k. penyiapan bahan pemanfaatan lahan pekarangan untuk pangan keluarga;

l. penyiapan bahan pengembangan pangan pokok lokal;

m. pelaporan hasil pelaksanaan tugas program dan kegiatan kepada atasan;

n. pengoordinasian tugas staf yang ada di bawah pengawasan Seksi Pengenekaragaman dan Konsumsi Pangan;

o. pemberian saran dan pertimbangan kepada kepala bidang tentang langkah dan tindakan yang perlu diambil dalam bidang tugasnya;

p. penilaian hasil kerja bawahan untuk bahan pengembangan karier;

q. pemantauan dan pengevaluasian pelaksanaan tugas bawahan agar sasaran dapat tercapai sesuai dengan program dan kegiatan berdasarkan ketentuan yang berlaku;

r. pembinaan pegawai/staf yang ada di bawahnya;

s. pemantauan, evaluasi dan pelaporan; dan

t. pelaksanaan tugas-tugas lain yang diberikan oleh atasan sepanjang tidak bertentangan dengan peraturan perundang-undangan.

(18)

Pasal 16

(1) Seksi Keamanan Pangan dipimpin oleh seorang kepala Seksi yang dalam pelaksanaan tugasnya berada dibawah dan bertanggung jawab langsung kepada Kepala Bidang Pangan.

(2) Seksi Keamanan Pangan sebagaimana dimaksud pada ayat (1), mempunyai tugas membantu Kepala Bidang Pangan dalam memimpin, menyelenggarakan, mengatur, membina, mengendalikan, mengoordinasikan, memantau, mengevaluasi, dan mempertanggungjawabkan pelaksanaan tugas pada Seksi Keamanan Pangan sesuai dengan lingkupnya berdasarkan ketentuan peraturan perundang-undangan.

(3) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1) Seksi Keamanan Pangan mempunyai fungsi sebagai berikut:

a. penyusunan rencana Seksi Keamanan Pangan sesuai dengan rencana kerja Dinas Pangan;

b. perencanaan, pengoordinasian, pembinaan, pengendalian dan pengawasan program dan kegiatan Seksi Keamanan Pangan;

c. penyusunan program dan kegiatan tahunan;

d. penyiapan bahan koordinasi mengenai kelembagaan keamanan pangan, pengawasa keamanan pangan, dan kerja sama dan informasi keamanan pangan;

e. penyiapan bahan analisis mengenai kelembagaan keamanan pangan, pengawasa keamanan pangan, dan kerja sama dan informasi keamanan pangan;

f. penyiapan bahan penyusunan rencana dan pelaksanaan kegiatan mengenai kelembagaan keamanan pangan, pengawasa keamanan pangan, dan kerja sama dan informasi keamanan pangan;

g. penyiapan bahan pendampingan kegiatan mengenai kelembagaan keamanan pangan, pengawasan keamanan pangan, dan kerja sama dan informasi keamanan pangan;

h. penyiapan bahan pemantauan, evaluasi dan pelaporan kegiatan mengenai kelembagaan keamanan pangan, pengawasan keamanan pangan, dan kerja sama dan informasi keamanan pangan;

i. penyiapan bahan untuk sertifikasi jaminan keamanan pangan segar;

j. penyiapan bahan Jejaring Keamanan Pangan Daerah (JKPD);

k. penyiapan bahan komunikasi, informasi dan edukasi keamanan pangan;

l. pelaporan hasil pelaksanaan tugas program dan kegiatan kepada atasan;

(19)

m. pengoordinasian tugas staf yang ada di bawah pengawasan Seksi Keamanan Pangan;

n. pemberian saran dan pertimbangan kepada kepala bidang tentang langkah dan tindakan yang perlu diambil dalam bidang tugasnya;

o. penilaian hasil kerja bawahan untuk bahan pengembangan karier;

p. pemantauan dan pengevaluasian pelaksanaan tugas bawahan agar sasaran dapat tercapai sesuai dengan program dan kegiatan berdasarkan ketentuan yang berlaku;

q. pembinaan pegawai/staf yang ada di bawahnya;

r. pemantauan, evaluasi dan pelaporan; dan

s. pelaksanaan tugas-tugas lain yang diberikan oleh atasan sepanjang tidak bertentangan dengan peraturan perundang-undangan.

Paragraf 4

Bidang Sumber Daya Manusia, Kelembagaan dan Penyuluhan Pasal 17

(1) Bidang Sumber Daya Manusia, Kelembagaan dan Penyuluhan dipimpin oleh seorang kepala bidang yang dalam pelaksanaan tugasnya berada dibawah dan bertanggung jawab langsung kepada Kepala Dinas.

(2) Bidang Sumber Daya Manusia, Kelembagaan dan Penyuluhan sebagaimana dimaksud pada ayat (1), mempunyai tugas membantu Kepala Dinas dalam memimpin, menyelenggarakan, mengatur, membina, mengendalikan, mengoordinasikan, memantau, mengevaluasi, dan mempertanggungjawabkan pelaksanaan tugas pada Bidang Sumber Daya Manusia, Kelembagaan dan Penyuluhan sesuai dengan lingkupnya berdasarkan ketentuan peraturan perundang-undangan.

(3) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (2), Bidang Sumber Daya Manusia, Kelembagaan dan Penyuluhan mempunyai fungsi sebagai berikut:

a. perencanaan, pengoordinasian, pembinaan, pengendalian dan pengawasan program dan kegiatan Bidang Sumber Daya Manusia, Kelembagaan dan Penyuluhan sesuai dengan rencana kerja Dinas Pangan;

b. pelaksanaan penetapan kebijakan Bidang Sumber Daya Manusia, Kelembagaan dan Penyuluhan;

c. penyiapan bahan dan rencana program kebijakan pembangunan Bidang Sumber Daya Manusia, Kelembagaan dan Penyuluhan;

(20)

d. penyusunan:

1. kebijakan teknis, perencanaan, program kerja dan evaluasi pelaksanaan tugas Bidang Sumber Daya Manusia, Kelembagaan, dan Penyuluhan; dan

2. penyusunan dan penelaahan peraturan perundang- undangan di bidang Sumber Daya Manusia, Kelembagaan, dan Penyuluhan.

e. penyediaan bahan informasi Bidang Sumber Daya Manusia, Kelembagaan dan Penyuluhan;

f. pengelolaan penyusunan rencana dan program kerja Bidang Sumber Daya Manusia, Kelembagaan, dan Penyuluhan;

g. pendistribusian dan pemberian petunjuk pelaksanaan tugas kepada bawahan;

h. pembinaan dan memotivasi bawahan dalam pelaksanaan tugas, peningkatan produktivitas dan pengembangan karir bawahan dan penyuluh;

i. pemantauan, pengendalian, pengevaluasian dan penilaian pelaksanaan tugas bawahan dan penyuluh;

j. penerapan kebijakan dan pedoman Sumber Daya Manusia, kelembagaan, dan penyuluhan;

k. pembinaan penyelenggaraan penyuluhan;

l. penetapan kelembagaan penyuluhan sesuai dengan norma dan standar yang berlaku;

m. penyelenggaraan sistem dan penyebaran informasi sumber daya manusia, kelembagaan, dan penyuluhan;

n. pelaksanaan:

1. promosi produk hasil usaha pertanian;

2. bimbingan penerapan pedoman kerja sama/kemitraan usaha;

3. analisa usaha di bidang pertanian;

4. pembinaan kelembagaan, manajemen usaha dan kerja sama/kemitraan usaha di bidang pertanian;

5. sosialisasi dan penerapan hasil penelitian dan pengembangan teknologi di bidang pertanian;

6. pelatihan kepada pelaku utama dan pelaku usaha;

7. pembinaan pengembangan kelembagaan petani;

8. evaluasi perkembangan kelembagaan petani;

9. bimbingan penerapan metode penyuluhan;

10. pelatihan bagi penyuluh dan bimbingan supervisi operasional penyuluhan;

11. bimbingan sistem kerja penyuluhan;

12. identifikasi faktor penentu; dan 13. penyusunan monografi wilayah.

o. peningkatan kapasitas suber daya manusia dan kelembagaan penyuluhan;

p. pengoordinasian dengan perangkat Daerah terkait dalam rangka pelaksanaan kegiatan Bidang Sumber Daya Manusia, Kelembagaan, dan Penyuluhan;

q. pengoordinasian penyusunan rencana dan pelaksanaan anggaran lingkup Bidang Sumber Daya Manusia, Kelembagaan, dan Penyuluhan;

(21)

r. pelayanan penyuluhan pertanian;

s. pengumpulan data untuk bahan penyusunan program dan program penyuluhan;

t. pengevaluasian, monitoring dan pelaporan pelaksanaan tugas/kegiatan Bidang Sumber Daya Manusia, Kelembagaan, dan Penyuluhan;

u. pelaporan hasil pelaksanaan tugas program dan kegiatan kepada atasan;

v. pengoordinasian tugas staf yang ada di bawah pengawasan Bidang Sumber Daya manusia, Kelembagaan dan Penyuluhan;

w. pemberian saran dan pertimbangan kepada Kepala Dinas tentang langkah dan tindakan yang perlu diambil dalam bidang tugasnya;

x. penilaian hasil kerja bawahan untuk bahan pengembangan karier;

y. pemantauan dan pengevaluasian pelaksanaan tugas bawahan agar sasaran dapat tercapai sesuai dengan program dan kegiatan berdasarkan ketentuan yang berlaku;

z. pembinaan pegawai/staf yang ada di bawahnya;

aa. pemantauan, evaluasi dan pelaporan; dan

bb. pelaksanaan tugas-tugas lain yang diberikan oleh atasan sepanjang tidak bertentangan dengan peraturan perundang-undangan.

Pasal 18

Bidang Sumber Daya Manusia, Kelembagaan dan Penyuluhan membawahkan:

a. Seksi Sumber Daya Manusia;

b. Seksi Kelembagaan; dan c. Seksi Penyuluhan.

Pasal 19

(1) Seksi Sumber Daya Manusia dipimpin oleh seorang kepala Seksi yang dalam pelaksanaan tugasnya berada dibawah dan bertanggung jawab langsung kepada Kepala Bidang Sumber Daya Manusia, Kelembagaan dan Penyuluhan.

(2) Seksi Sumber Daya Manusia sebagaimana dimaksud pada ayat (1), mempunyai tugas membantu Kepala Bidang Sumber Daya Manusia, Kelembagaan dan Penyuluhan dalam memimpin, menyelenggarakan, mengatur, membina, mengendalikan, mengoordinasikan, memantau, mengevaluasi, dan mempertanggungjawabkan pelaksanaan tugas pada Seksi Sumber Daya Manusia sesuai dengan lingkupnya berdasarkan ketentuan peraturan perundang-undangan.

(22)

(3) Seksi Sumber Daya Manusia sebagaimana dimaksud pada ayat (2), mempunyai fungsi sebagai berikut:

a. penyusunan rencana Seksi Sumber Daya Manusia sesuai dengan rencana kerja Dinas Pangan;

b. perencanaan, pengoordinasian, pembinaan, pengendalian dan pengawasan program dan kegiatan Seksi Sumber Daya Manusia;

c. penyusunan program dan kegiatan tahunan;

d. penyiapan:

1. bahan perumusan kebijakan teknis Seksi Sumber Daya Manusia;

2. bahan pemberian dukungan atas penyelenggaraan pemerintahan Daerah Seksi Sumber Daya Manusia;

3. bahan pembinaan dan pelaksanaan tugas Seksi Sumber Daya Manusia;

4. bahan penyusunan perencanaan dan program kerja Seksi Sumber Daya Manusia sebagai pedoman pelaksanaan tugas;

5. bahan pendistribusian dan pemberian petunjuk pelaksanaan tugas kepada bawahan dan penyuluh;

6. bahan pembinaan dan memotivasi bawahan dalam pelaksanaan tugas, peningkatan produktivitas dan pengembangan karir bawahan dan penyuluh;

7. bahan pemantauan, pengendalian, pengevaluasian dan penilaian pelaksanaan tugas bawahan dan penyuluh;

8. bahan penyusunan rencana pengembangan, penyebarluasan informasi teknologi pertanian;

9. bahan pengujian, kajian, demonstrasi plot dan demonstrasi cara;

10. bahan identifikasi kebutuhan teknologi yang diperlukan masyarakat petani;

11. bahan rekayasa teknologi tepat guna;

12. bahan pengembangan sistem usaha tani yang menguntungkan petani;

13. bahan pengoordinasian pada lembaga/balai penelitian pertanian;

14. bahan pelaporan hasil evaluasi, monitoring dan pengawasan Seksi Sumber Daya Manusia kepada Kepala Bidang Sumber Daya Manusia, Kelembagaan, dan Penyuluhan;

15. bahan pembinaan dan upaya peningkatan produksi, peningkatan daya fungsi lahan serta pengembangan agribisnis; dan

16. bahan pengoordinasian dengan perangkat Daerah terkait dalam rangka peningkatan sumber daya manusia.

e. pelaporan kepada Kepala Bidang Sumber Daya Manusia, Kelembagaan, dan Penyuluhan setiap selesai melaksanakan tugas/penugasan;

(23)

f. penyiapan bahan penyusunan rencana dan pelaksanaan anggaran Seksi Sumber Daya Manusia;

g. penyiapan bahan evaluasi dan laporan pelaksanaan tugas/penugasan kegiatan Seksi Sumber Daya Manusia, sesuai ketentuan yang berlaku;

h. pelaporan hasil pelaksanaan tugas program dan kegiatan kepada atasan;

i. pengoordinasian tugas staf yang ada di bawah pengawasan Seksi Sumber Daya Menusia;

j. pemberian saran dan pertimbangan kepada kepala bidang tentang langkah dan tindakan yang perlu diambil dalam bidang tugasnya;

k. penilaian hasil kerja bawahan untuk bahan pengembangan karier;

l. pemantauan dan pengevaluasian pelaksanaan tugas bawahan agar sasaran dapat tercapai sesuai dengan program dan kegiatan berdasarkan ketentuan yang berlaku;

m. pembinaan pegawai/staf yang ada di bawahnya;

n. pemantauan, evaluasi dan pelaporan; dan

o. pelaksanaan tugas-tugas lain yang diberikan oleh atasan sepanjang tidak bertentangan dengan peraturan perundang-undangan.

Pasal 20

(1) Seksi Kelembagaan dipimpin oleh seorang kepala Seksi yang dalam pelaksanaan tugasnya berada dibawah dan bertanggung jawab langsung kepada Kepala Bidang Sumber Daya Manusia, Kelembagaan dan Penyuluhan.

(2) Seksi Kelembagaan sebagaimana dimaksud pada ayat (1), mempunyai tugas membantu Kepala Bidang Sumber Daya Manusia, Kelembagaan dan Penyuluhan dalam memimpin, menyelenggarakan, mengatur, membina, mengendalikan, mengoordinasikan, memantau, mengevaluasi, dan mempertanggungjawabkan pelaksanaan tugas pada Seksi Kelembagaan sesuai dengan lingkupnya berdasarkan ketentuan peraturan perundang-undangan.

(3) Seksi Kelembagaan sebagaimana dimaksud pada ayat (2), mempunyai fungsi sebagai berikut:

a. penyusunan rencana Seksi Kelembagaan sesuai dengan rencana kerja Dinas Pangan;

b. perencanaan, pengoordinasian, pembinaan, pengendalian dan pengawasan program dan kegiatan Seksi Kelembagaan;

c. penyusunan program dan kegiatan tahunan;

d. penyiapan bahan perumusan kebijakan teknis Seksi Kelembagaan;

(24)

e. penyiapan bahan pemberian dukungan atas penyelenggaraan pemerintahan Daerah Seksi Kelembagaan;

f. penyiapan bahan pembinaan dan pelaksanaan tugas Seksi Kelembagaan;

g. penyiapan bahan penyusunan rencana dan program kerja Seksi Kelembagaan sebagai pedoman pelaksanaan tugas;

h. penyiapan bahan pendistribusian dan pemberian petunjuk pelaksanaan tugas kepada bawahan dan penyuluh;

i. penyiapan bahan pembinaan dan memotivasi bawahan dalam pelaksanaan tugas, peningkatan produktivitas dan pengembangan karir bawahan dan penyuluh;

j. penyiapan bahan pemantauan, pengendalian, pengevaluasian dan penilaian pelaksanaan tugas bawahan dan penyuluh;

k. penyiapan bahan perencanaan kebijakan arah pembinaan balai penyuluhan pertanian;

l. penyiapan bahan perumusan, penetapan sistem dan metode pembinaan kelompok tani;

m. penyiapan bahan koordinasi penyusunan kebijakan permodalan kelompok tani;

n. penyiapan bahan perumusan langkah-langkah menuju balai penyuluhan sebagai klinik agribisnis;

o. penyiapan bahan inventarisasi, identifikasi, pola penumbuhan kelembagaan penyuluhan, penilaian kelas kemampuan kelompok tani, bimbingan kelompok tani dan menjalin hubungan kemitraan dengan pihak lain;

p. penyiapan bahan inventarisasi, identifikasi, pola penyediaan sarana prasarana penyuluhan, pengadaan, produktivitas sarana prasarana penyuluhan;

q. penyiapan bahan analisis kebutuhan, penyusunan kelas kemampuan kelompok tani, bimbingan administrasi kelompok tani, bimbingan penyusunan Rencana Definitif Kelompok/Rencana Definitif Kebutuhan Kelompok (RDK/RDKK);

r. penyiapan bahan koordinasi dengan perangkat Daerah terkait dalam rangka peningkatan kelembagaan;

s. pemberian laporan kepada Kepala Bidang Kelembagaan, Sumber Daya Manusia dan Penyuluhan setiap selesai melaksanakan tugas/penugasan;

t. pelaporan hasil pelaksanaan tugas program dan kegiatan kepada atasan;

u. pengoordinasian tugas staf yang ada di bawah pengawasan Seksi Kelembagaan;

v. pemberian saran dan pertimbangan kepada kepala bidang tentang langkah dan tindakan yang perlu diambil dalam bidang tugasnya;

w. penilaian hasil kerja bawahan untuk bahan pengembangan karier;

Referensi

Dokumen terkait

(4) Dalam hal rancangan APB Desa tahun anggaran berikutnya sebagaimana dimaksud pada ayat (3), telah ditetapkan, sisa Dana Desa tersebut dapat digunakan mendahului penetapan

(2) Peta batas kawasan perencanaan RTBL Kawasan Kelurahan Dul dan Desa Beluluk Kecamatan Pangkalanbaru sebagaimana dimaksud pada ayat (1), tercantum dalam Lampiran

(2) Daftar permintaan pembayaran Tambahan Penghasilan yang ditandatangani oleh kepala Perangkat Daerah yang bersangkutan sebagaimana dimaksud pada ayat (1), harus

untuk dapat menggunakan hak atas Cuti melahirkan sebagaimana dimaksud dalam huruf a, PNS yang bersangkutan mengajukan permintaan secara tertulis kepada Bupati atau

Daerah, sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan Undang-Undang Nomor 9 Tahun 2015 tentang Perubahan Kedua atas Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014

(1) Seksi Perlindungan Perempuan, Informasi Gender dan Anak dipimpin oleh seorang kepala Seksi yang dalam pelaksanaan tugasnya berada dibawah dan bertanggung jawab

Perangkat Daerah yang menyelenggarakan urusan di bidang Pajak dan/atau UPTD melakukan pendataan lapangan untuk menentukan perhitungan Pajak reklame atas dasar

pembangunan atau rehabilitasi atau peningkatan sumber air bersih milik Desa (mata air/tandon penampungan air hujan/sumur bor, Dan lain-lain), setiap Desa hanya