• Tidak ada hasil yang ditemukan

DAFTAR ISI. 6. Efektivitas Ekstrak Bawang Putih (Allium Sativum L) Terhadap Kematian Larva Aedes Aegypti. Christine Vita Gloria Purba...

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "DAFTAR ISI. 6. Efektivitas Ekstrak Bawang Putih (Allium Sativum L) Terhadap Kematian Larva Aedes Aegypti. Christine Vita Gloria Purba..."

Copied!
12
0
0

Teks penuh

(1)

ISSN : 2252 - 4452

Volume 9 | No. 2 | Juni 2020 – Agustus 2020

DAFTAR ISI

1. Efektifitas Karbon Aktif Sekam Padi Dalam Menurunkan Kadar Besi (Fe) Air Sumur Gali di Dusun Perwira Desa Sidodadi Ramunia Kecamatan Beringin Kabupaten Deli Serdang.

Kuat Sitepu ... 1-15 2. Hubungan Pemakaian Alat Pelindung Diri Dengan Kejadian Kecelakaan Kerja Pada Buruh

Kelapa Sawit Di Kecamatan Kotarih Kabupaten Serdang Bedagai.

Jul Asdar Putra Samura ... 16-29 3. Hubungan Pengetahuan Ibu Tentang Sarana Air Bersih dan Penggunaan Jamban Dengan

Kejadian Kecacingan Di Kelurahan Syahmad Kecamatan Lubuk Pakam Kabupaten Deli Serdang.

Fadlillah Widyaningsih ... 30-42 4. Hubungan Pengetahuan Dan Sikap Pasien Terhadap Pencegahan Terjadianya Kekambuhan

Penyakit Jantung Koroner Di Rumah Sakit Umum Daerah Deli Serdang Lubuk Pakam.

Luci Riani Br Ginting ... 43-52 5. Pengaruh Terapi Bermain Puzzle Terhadap Kecemasan Anak Usia Pra Sekolah (3-5 Tahun)

Di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Deli Serdang Lubuk Pakam.

Sri Melda Br Bangun ... 53-66 6. Efektivitas Ekstrak Bawang Putih (Allium Sativum L) Terhadap Kematian Larva Aedes

Aegypti.

Christine Vita Gloria Purba ... 67-77 7. Hubungan Persepsi Tentang Pelayanan Prima dengan Kepuasan Pasien di Rumah Sakit Haji

Medan.

Dameria... 78-88 8. Efektivitas Ekstrak Kulit Durian (Durio Zibethinus Murr) Terhadap Kematian Nyamuk Aedes

Argypti.

Irmayani ... 89-90

(2)

43

HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP PASIEN TERHADAP PENCEGAHAN TERJADIANYA KEKAMBUHAN PENYAKIT JANTUNG

KORONER DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH DELI SERDANG LUBUK PAKAM

Luci Riani Br Ginting

Program Studi Ilmu Kesehatan Masyarakat INKES MEDISTRA Lubuk Pakam

ABSTRAK

Penyakit jantung koroner adalah penyakit yang terjadi karen rusaknya dinding pembuluh darah karena beberapa faktor risiko seperti radikal bebasyang terkandung di dalam rokok dan polusi, kolesterol tinggi, hipertensi, diabetes, kebiasaan merokok, dan sebagainya. Pada saat ini penyakit jantung merupakan penyebab kematian nomor satu di dunia. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan pengetahuan dan sikap pasien terhadap pencegahan terjadinya kekambuhan penyakit jantung koroner di RSUD Deli Serdang Lubuk Pakam. Jenis penelitian ini merupakan deskriptif korelatif, dengan menggunakan rancangan cross sectional. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh penderita jantung koroner yang di rawat inap, diambil dengan menggunakan teknik total

sampling. Data primer diperoleh melalui kuisioner yang berisikan pertanyaan langsung

kepada pasien jantung koroner. Analisa data dilakukan dengan menggunakan uji chi

square dengan taraf signifikan α = 0,05. Dari hasil analisis data pengetahuan pasien

terhadap pencegahan penyakit jantung koroner di dapat nilai p = 0,009 (α = 0,005) dengan p < 0,005 sehingga dapat di simpulkan bahwa ada hubungan yang signifikan antara pengetahuan pasien terhadap pencegahan terjadinya kekambuhan penyakit jantung koroner. Dari hasil analisis data sikap pasien terhadap pencegahan penyakit jantung koroner di dapat nilai p = 0,006 (α = 0,05) dengan p < 0,05 sehingga dapat disimpulkan bahwa ada hubungan yang signifikan antara sikap pasien terhadap pencegahan terjadinya kekambuhan penyakit jantung koroner. Dari hasil penelitian disarankan kepada pasien penderita penyakit jantung koroner agar mencaari informasi tentang penyakit jantung koronerserta menjaga pola hidupnya agar tidak terjainya kekambuhan kembali penyakit jantung koroner. Dan disarankan kepada perwat agar memberikan masukan dan pengetahuan kepada pasien untuk lebih menjaga pola hidup pasien.

(3)

44 PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Kemajuan perekonomian sebagai dampak dari pembangunan di

negara-negara sedang berkembang

sebagaimana di Indonesia menyebabkan perbaikan tingkat hidup. Hal ini menjadikan kesehatan masyarakat meningkat, di samping itu terjadi pula perubahan pola hidup. Perubahan pola hidup ini yang menyebabkan pola penyakit berubah, dari penyakit infeksi dan rawan gizi ke penyakit-penyakit degeneratif, diantaranya adalah penyakit

jantung dan pembuluh darah

(kardiovaskuler) dan akibat kematian yang ditimbulkannya (Supriyono, 2016).

Menyadari terjaadinya perubahan pola penyakit dari penyakit infeksi ke penyakit degeneratif serta endemisitas penyakit jantung dan pembuluh darah yang telah terjadi di negara-negara maju, pemerintah Republik Indonesia perlu menyusun kebijakan dan strategi baru pembangunan kesehatan. Sesuai visi dan misi kesehatan yaitu Masyarakat sehat yang mandiri dan berkeadilan (Kemenkes, 2017).

Dengan kebijakan dan strategi baru inim, perencanaan pembangunan dan pelaksaannya di semua sektor harus mampu mempertimbangkan dampak negatif dan positifnya terhadap kesehatan bagi individu, keluarga, dan masyarakat. Selain itu di sektor kesehatan sendiri upaya kesehatan yang dilakukan perlu lebih mengutamakan upaya-upaya preventif dan promotif yang proaktif, tanpa mengabaikan upaya kuratif dan rehabilitatif, sehingga

mampu meminimalkan terjdinya

penyakit infeksi, dan penyakit degeneratif, serta mencegah endemisitas penyakit jantung koroner dan pembuluh darah di Indonesia. Pada saat ini

penyakit jantung merupakan penyebab kematian nomor satu di dunia. Pada tahun 2015 setidaknya 12,5 juta atau setara dengan 30% kematian diseluruh dunia disebabkan oleh penyakit jantung. Menurut Badan Kesehatan Dunia (World Helath Organization), 60% dari seluruh penyebab kematian karena penyakit jantung koroner (Supriyono, 2016)

Penyakit jantung koroner juga merupakan penyebab kematian nomor satu di Amerika, berdasarkan Survei nasional Institute of Health di Washington DC pada tahun 2016 bahwa 1 dari 5 kematian orang di Amerika disebabkan oleh penyakit ini. Menurut prediksi WHO pada tahun 2016 dibandingkan dengan tahun 2010 akan terjadi peningkatan kasus sebanyak 57% di kawasan Asia Pasifik, 23% di Amerika dan sebanyak 24% di eropa (Maryono,2019).

Berdasarkan hasil survei kesehatan rumah tangga dilakukan secara berkala oleh Dapertemen Kesehatan menunjukan bahwa penyakit kardiovaskuler memberikan kontribusi sebesar 19,8% dari seluruh penyebab kematian pada tahun 2018 dan meningkat menjadi 24,4% pada tahun 2019 (Muttagin,2019).

Penyakit jantung koroner merupakan penyebab utama kematian di beberapa negara termasuk di Indonesia. Survei kesehatan nasional tahun 2018 menunjukkan sebab utama kematian penduduk Indonesia adalah penyakit jantung dan pembuluh darah sebesar 26,4% menurut penelitian Sarumpeat pada tahun 2017 menunjukan bahwa proporsi terbesar kelompok umur >55 tahun 49,1% laku-laki 66,7% batak 65,,2%, Islam 55,4%, pendidikan SD 15%, pekerjaan wiraswasta 21,3%, kawin 84,2%, daerah asal Medan 51,7%

(4)

45 sumber biaya sendiri 51,3% keluahan utama nyeri dada 69,3%, faktor risiko hipertensi 67,4%, obat-obatan 86,9% (Johan, 2019)

Di Indonesia, kasus penyakit jantung koroner semakin sering ditemukan karena pesatya perubahan gaya hidup. Proporsi penyakit ini meningkat tiap tahunnya, tahun 2012 kematian akibat penyakit jantung hanya 5,9% tahun 2013 meningkat menjadi 9,1% tahun 2014 melonjak menjadi 16%, dan tahun 2015 meningkat menjadi 19%. Sensus nasional tahun 2018 menunjukkan kematian akibat penyakit jantung koroner termasuk penyakit jantung koroner adalah sebesar 26,4% dan sampai saat ini penyakit jantung koroner juga merupakan penyebab utama kematian dini pada sekitar 40% dari sebab kematian laki-laki usia menengah (Supriyono, 2016).

Perbaikan kesehatan secara umum dan kemajuan teknologi kedokteran menyebabkan umur harapan hidup meningkat, sehingga jumlah penduduk lansia bertambah. Survei di tiga Kecamatan di daerah Jakarta Selatan pada tahun 2010 menunjukan prevalensi lansia melewati angka 155 yang sebelumnya diperkirakan hanya 7,5% bagi negara berkembang. Usia lansia yang didefinisikan sebagai umur 65 tahun ke atas diduga menigkatkan berbagai penyakit degeneratif yang bersifat multiorgan. Prevalensi penyakit jantung koroner di perkirakan mencapai 505 dan angka kematian 80% yang berarti setiap dua orang lansia satu mengidap penyakit jantung koroner dan jika terserang penyakit jantung koroner maka kematian demikian tinggi dan hanya 20% yang dapat diselamatkan (Tarmuji, 2014).

Berdasarkan data yang diperoleh di Rumah Sakit Umum Daerah Deli

Serdang pada tahun 2019, penderita jantung koroner yaitu sebanyak 94 orang sementara tercatat pada bulan Agustus hingga November pasien penderita jantung koroner yang datang ke Rumah sakit Umum Daerah Deli Serdang ada 30 penderita.

B. Indentifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang yang tercantum di atas maka dapat di indentifikasi masalah pada penyakit jantung koroner adalah sebagai berikut: 1. Kurangnya pengetahuan pasien

tentang pencegahan terjadinya kekambuhan kembali penyakit jantung koroner

2. Masih tingginya angka kejadian jantung koroner

3. Masih banyaknya masyarakat yang menerapkan pola hidup yang tidak sehat.

C. Batasan Masalah

Berkaitan dengan keterbatasan waktu, biaya, dan tempat penelitian maka peneliti hanya membatasi masalah yang akan diteliti yaitu hubungan pengetahuan dan sikap pasien terhadap pencegahan terjadinya kekambuhan penyakit jantung koroner di Rumah Sakit Umum Daerah Deli Serdang Lubuk Pakam.

D. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas peneliti merumuskan masalahnya yaitu: “ Bagaimana hubungan pengetahuan dan sikap pasien terhadap pencegahan terjadinya kekambuhan penyakit jantung koroner di Rumah Sakit Umum Daerah Deli Serdang Lubuk Pakam? ” E. Tujuan Penelitian

1. Tujuan Umum

Untuk mengetahui Hubungan

pengetahuan dan sikap pasien terhadap pencegahan kekambuhhan penyakit jantung koroner di Rumah

(5)

46 Sakit Umum Daerah Deli Serdang Lubuk Pakam.

2. Tujuan Khusus

a. Untuk mengetahui pengetahuan pasien terhadap jantung koroner di Rumah Sakit Umu Daerah Deli Serdang Lubuk Pakam.

b. Untuk mengetahui sikap pasien terhadap pencegahan kekambuhan penyakit jantung koroner di Rumah Sakit Umum Daerah Deli Serdang Lubuk Pakam.

c. Untuk mengetahui hubungan pengetahuan pasien terhadap

pencegahan terjadinya

kekambuhan jantung koroner di Rumah Sakit Umum Daerah Deli Serdang Lubuk Pakam.

d. Untuk mengetahui hubungan sikap pasien terhadap pencegahan terjadinya kekambuhan penyakit jantung koroner di Rumah Sakit Umum Daerah Deli Serdang Lubuk Pakam.

F. Manfaat Penelitian

Adapaun manfaat dari penelitian ini adalah: :

1. Bagi Pasien

Penelitian ini dapat menambah wawasan atau pengetahuan bagi pasien tentang pola hidup sehat dan pencegahan penyakit jantung koroner.

2. Bagi Rumah Sakit

Penelitian ini akan menambah masukan bagi tenaga kesehatan terutama dalam cara pencegahan terjdinya jantung koroner.

3. Bagi Profesi Kesehatan

Penelitian ini dapat menjadi masukan bagi profesi kesehatan terutama

dalam melakuakan promosi

kesehattan khususnya tentang jantung koroner.

4. Bagi Institusi Pendidikan

Penelitian ini akan menambah bahan bacaan, masukan dan menambah wawasan bagi mahasiswa tentang jantung koroner.

5. Bagi Peneliti

Menambah pengealaman bagi

peneliti dalam melakukan penelitian

dalam melakukan penelitian

khususnya tentang bagaimana hubungan pengetahuan dan sikap

pasien terhadap pencegahan

kekambuhan penyakit jantung koroner.

METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian

Jenis penelitian ini merupakan penelitian deskriptif korelatif yang bertujuan untuk menerangkan atau menggambarkan masalah penelitian yang terjadi berdasarkan karakteristik tempat, waktu, jenis kelamin. Sosial, ekonomi, pekerjaan, cara hidup (pola hidup), dan lain-lain. Dengan menggunakan rancangan penelitian

cross sectional yaitu rancangan penelitian yang pengukuran atau pengamatannya dilakukan sekali saja dan sekali waktu (Hidayat, 2018). B. Populasi Penelitian

Populasi dalam penelitian yaitu seluruh penderita jantung koroner yang dirawat inap di Rumah Sakit Umum Daerah Deli Serdang Lubuk Pakam pada bulan Agustus hingga November Tahun 2019 yaitu sebanyak 30 penderita.

C. Sampel Penelitian

Sampel merupakan populasi yang akan diteliti atau sebagian jumlah dari karakteristik yang dimiliki oleh populasi (Hidayat, 2018). Sampel pada penelitian ini adalah seluruh pasien penderita penyakit jantung koroner di Rumah

(6)

47 Sakit Umum Daerah Deli Serdang Lubuk Pakam sebanyak 30 penderita.

Teknik pengambilan samaapel yang digunakan dalam penelitian ini adalah menggunakan Total Sampling yaitu seluruh populasi diambil sebagai sampel. (Hidayat,2018).

D. Analisis Data

Melakukan Teknis (Analisis) dalam melakukan analisis khususnya terhadap data penelitian akan menggunakan ilmu statistik terapan yang disesuaikan dengan tujuan yang hendak di analisis.

1. Analisis Univariat

Analisis univariat bertujuan untuk menjelaskan atau mendeskripsikan karakteristik variabel pengetahuan dan sikap pasien dan variabel pencegahan penyakit jantung koroner. Bentuk analisis univariat tergantung dari jenis datanya. Untuk data kategorik digunakan nilai mean atau rata-rata, median, dan standar deviasi. Pada umumnya dalam analisis ini hanya menghasilkan distribusi frekuensi dari variabel masing-masing.

2. Analisis Bivariat

Analisis bivariat dilakukan apabila telah dilakukannya analisis univariat,

hasilnya akan diketahui

karakteristiknya atau distribusi setiap variabel. Analisis bivariat yang dilakukan terhadap dua variabel yang diduga berhubungan atau berkorelasi. Dengan menggunakan uji Chi Square. Maka dilakukan pengamatan

dengan taraf signifikan α = 0,05 (95%) pada hasil analisa data yaitu nilai p < 0,05 berarti Ho ditolak, Ha diterima.

HASIL PENELITIAN A. Karakteristik Responden

Gambaran karakteristik responden terdiri dari umur, jenis kelamin, agama, pendidikan, dan pekerjaan. Data yang

diperoleh menunjukkan bahwa

responden mayoritas berjenis kelamin laki-laki sebanyak 19 orang (63,3%), dan berjenis kelamin perempuan sebanyak 11 orang (36,7%).

Responden berumur 40-45

sebanyak 3 orang (10%), umur 46-50 sebanyak 9 orang (30%), dan umur 51-55 sebanyak 7 orang (30%) dan umur > 56 sebanyak 11 orang (36,7%).

Responden beragama Islam sebanyak 17 orang (56,6%), beragama Budha sebanyak 1 orang (3,3%), dan beragama Kristen sebanyak 12 orang (40%).

Responden berdasarkan pekerjaan IRT sebanyak 8 orang (26,7%), Wiraswasta sebanyak 12 orang (40%), dan PNS sebanyak 10 orang (33,3%).

Responden berpendidikan SD

sebanyak 1 orang (53,4%),

berpendidikan SMP sebanyak 4 orang (13,3%), berpendidikan SMA sebanyak 16 orang (53,4%), dan S1 sebanyak 9 orang (30%).

Tabel 4.1 Distribusi Frekuensi Berdasarkan Karakteristik Responden

No. Karakteristik Responden f % 1. Jenis kelamin 1. Laki-laki 19 63,3 2. Perempuan 11 36,7 Jumlah 30 100,0 2. Umur 1. 40-45 3 10 2. 46-50 9 30 3. 51-55 7 23,3 4. >56 11 36,7 Jumlah 30 100,0 3. Agama 1. Islam 12 56,6 2. Budha 12 40 3. Kristen 1 3,3 Jumlah 30 100,0 4. Pekerjaan 1. IRT 8 26,7 2. Wiraswasta 12 40 3. PNS 10 33,3 Jumlah 30 100,0

(7)

48 5. Pendidikan 1. SD 1 3,3 2. SMP 4 13,3 3. SMA 16 53,4 4. S1 9 30 Jumlah 30 100,0

B. Pengetahuan Pasien Terhadap

Pencegahan Jantung Koroner Tabel 4.2 Distribusi Frekuensi Respondem Berdasarkan pengetahuan Pasien Terhadap Jantung Koroner di Rumah Sakit Umum Daerah Deli Serdang Lubuk Pakam

No Pengetahuan f %

1. Baik 25 83,3

2. Sedang 5 16,7

3. Buruk - -

Jumlah 30 100,0

Pada tabel 4.2 diatas dapat dilihat bahwa distribusi dan presentase responden berdasarkan Pengetahuan Pasien Terhadap Jantung Koroner di Rumah Sakit Umum Daerah Deli Serdang, yang dianalisa dengan menggunakan analisa univariat yaitu dari 30 responden pengetahuan baik

sebanyak 25 orang (83,3%),

pengetahuan sedang sebanyak 5 orang (16,7%).

C. Sikap Pasien Terhadap

Pencegahan Jantung Koroner Tabel 4.3 Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Sikap Pasien terhadap Pencegahan Jantung Koroner di Rumah Sakit Umum Daerah Deli Serdang No Sikap f % 1. Baik 27 90 2. Sedang 3 10 3. Buruk - - Jumlah 30 100,0

Pada tabel 4.3 dapat dilihat bahwa distribusi dan presentase responden berdasarkan Sikap Pasien Terhadap Pencegahan Jantung Koroner di Rumah Sakit Umum Daerah Deli Serdang Lubuk Pakam, yang di analisa dengan

menggunakan analisa univariat yaitu dari 30 responden sikap baik sebanyak 27 orang (90%), sikap sedang sebanyak 3 orang (10%).

D. Hubungan Pengetahuan Pasien Terhadap Pencegahan Terjadinya Kekambuhan Penyakit Jantung Koroner.

Tabel 4.4. Hubungan Pengetahuan

Pasien Terhadap Pencegahan

Terjadinya Kekambuhan penyakit Jantung Koroner di Rumah Sakit Umum Daerah Deli Serdang

Dari Tabel 4.4 dapat dilihat Analisis hubungan Pengetahuan Pasien Terhadap Pencegahan Penyakit Jantung Koroner diukur dengan menggunakan uji chi square dan dianalisa dengan menggunakan analisa bivariat. Dari hasil analisi data didapat p=0,009 (α=0,05) dengan p < 0,05 sehingga dapat disimpulkan bahwa ada hubungan yang signifikan antara pengetahuan pasien Terhadap Pencgahan Penyakit Jantung Koroner Di Rumah Sakit Umum Deli Serdang Lubuk Pakam. E. Hubungan Sikap Pasien Terhadap

pencegahan Terjadinya

Kekambuhan Penyakit Jantung Koroner.

Tabel 4.5 Distribusi Hubunagn Sikap

Pasien Terhadap Pencegahan

Terjadinya Kekambuhan Penyakit Jantung Koroner Di Rumah Sakit Umum Daerah Deli Serdang Lubuk Pakam Pengeta huan Pasien Pencegahan Total P-Value Dilaku kan Tidak Dilakukan n % n % N % 0,006 Baik 21 70 6 20 27 90 Sedang 0 0 3 10 3 10 Buruk 0 0 0 0 0 0 Total 21 70 9 30 30 100

(8)

49 Dari Tabel 4.5 dapat dilihat Analisis hubungan Sikap Pasien Terhadap Pencegahan Penyakit Jantung Koroner diukur dengan menggunakan uji chi square dan di analisa dengan menggunakan analisa bivariat. Dari hasil analisis data didapat p = 0,006 (α = 0,05) dengan p < 0,05 sehingga dapat disimpulkan bahwa ada hubungan yang signifikan antara Sikap Pasien Terhadap Pencegahan Penyakit Jantung Koroner Di Rumah Sakit Umum Deli Serdang Lubuk Pakam.

PEMBAHASAN

A. Pengetahuan Pasien Terhadap

Pencegahan Penyakit Jantung

Koroner Di Rumah Sakit Umum Deli Serdang Lubuk Pakam Tahun 2012.

Dari hasil penelitian didapat bahwa distribusi dan persentase responden berdasarkan Pengetahuan Pasien Terhadap Jantung Koroner Di Rumah Sakit Umum Daerah Deli Serdang Lubuk Pakam, dari 30 responden pengetahuan baik sebanyak 25 orang (83,3%), pengetahuan sedang sebanyak 5 orang (16,7%). Hal ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Norhashimah dari 100 orang responden yang diteliti 49 orang(49%) yang mempunyai pengetahuan yang baik. Hal ini mungkin karena responden kurang mendapat informasi mengenai penyakit jantung koroner, karena pengetahuan seseorang di pengaruhi oleh pendidikan, media dan informasi

yang didapat. Hal ini sesuai dengan teori yang di kemukakan oleh Notoatmojdo (2016), tingat pendidikan dikaitkan dengan kemampuan dalam menyerap dan menerima informasi dalam bidang kesehatan dan keluarga,

bahwa makin tinggi tingkat

pengetahuan seseorang, semakin tinggi tingkat pemahamannya.

Hal ini menunjukan bahwa pendidikan sangat berperan dalam penyerapan dan pemahaman terhadap informasi dan pendidikan memiliki peranan penting dalam mempengaruhi pengetahuan seseorang. Makin tinggi penddikan makin mudah orang tersebut untuk menerima informasi.

Hal ini bertujuan melihat bahwa semakin tinggi pendidikan yang dimiliki responden, maka responden semakin

mudan dan berwawasan luas

mengetahui tentang penyakit jantung koroner.

B. Sikap Pasien Terhadap

Pencegahan Jantung Koroner Di Rumah Sakit Umum Daerah Deli Serdang Lubuk Pakam.

Dari hasil penelitian didapat bahwa distribusi dan persentase responden berdasarkan Sikap Pasien Terhadap Pencegahan Jantung Koroner Di Rumah Sakit Umum Daerah Deli Serdang Lubuk Pakam, dari 30 responden sikap baik sebanyak 27 orang (90%), sikap sedang sebanyak 3 orang (10%).

Pengetahuan mengenai suatu objek tidak sama dengan sikap terhadap objek itu. Pengetahuan saja belum jadi penggerak seperti halnya sikap. Pengetahuan mengenai suatu objek, baru menjadi sikap apabila pengetahuan itu disertai dengan kesiapan untuk bertindak. Sikap mempunyai segi motivasi, berarti segi dinamis untuk mencapai suatu tujuan. Sikap dapat

Sikap Pasien Pencegahan Total P-Value Dilakuk an Tidak Dilakuka n n % n % N % 0,006 Baik 21 70 6 20 27 90 Sedang 0 0 3 10 3 10 Buruk 0 0 0 0 0 0 Total 21 70 9 30 30 100

(9)

50 merupakan suatu pengetahuan, tetapi pengetahuan yang disertai kesediaan kecenderungan bertindak sesuai dengan pengetahuan tersebut (Purwanto, 2016).

Sikap responden yang negatif mengenai penyakit jantung koroner

disebabkan karena kurangnya

pemahaman tentang upaya pencegahan penyakit jantung koroner sehingga dapat terjadi. Menurut penelitian Hardiman menyatakan bahwa transisi epidemiologi di negara berkenmbang cenderung mengamalkan gaya hidup kebarat-baratan.

Sikap adalah juga respons tertutup seseorang terhadap stimulus atau objek tertentu, yang sudah melibatkan faktor pendapat dan emosi yang bersangkutan. Menurut beberapa ahli dalam Notoatmodjo (2016), dan Campbell

(1950) mendefinisikan sangat

sederhana, yakni :”An individual’s

attitude is syndrome of response consistency with regard to object”. Jadi

jelas, disini dikatakan bahwa sikap itu suatu sindroma atau kumpulan gejala dalam merespons stimulus atau objek, sehingga sikap itu melibatkan pikiran, perasaan, perhatian, dan gejala kejiwaan yang lain.

C. Hubungan Pengetahuan Pasien Terhadap Pencegahan Terjadinya Kekambuhan Jantung Koroner Di Rumah Sakit Umum Daerah Deli Serdang Lubuk Pakam.

Pengetahuan merupakan hasil tahu, dan ini terjadi setelah seseorang melakukan penginderaan terhadap suatu objek tertentu. Penginderaan terjadi melalui pancaindera manusia, yakni indera penglihatan, pendengaran, penciuman, rasa dan raba.

Dari hasil peneliian didapat bahwa dari 25 orang (83,3%) pasien yang berpengetahuan baik ternyata 20 orang (66,7%) mengetahui pencegahan

dan 5 orang (16,7%) tidak mengetahui pencegahan terjadinya kekambuhan jantung koroner, pasien yang berpengetahuan cukup sebanyak 5 orang (26,6%) ternyata 1 orang (3,3%) mengetahui pencegahan dan 4 orang (13,3%) tidak mengetahui pencegahan kekambuhan jantung koroner.

Analisis hubungan Pengetahuan Pasien Terhadap Pencegahan Penyakit Jantung Koroner diukur dengan menggunakan uji chi square. Dari hasil analisi data didapat nilai p = 0,009 (α = 0,05) dengan p > 0,05 sehingga dapat disimpulkan bahwa ada hubungan yang signifikan antara pengetahuan Pasien Terhadap Pencegahan Penyakit Jantung Koroner Di Rumah Sakit Umum Daerah Deli Serdang Lubuk Pakam.

D. Hubungan Pengetahuan Pasien Terhadap Pencegahan Terjadinya Kekambuhan Jantung Koroner Di Rumah Sakit Umum Daerah Deli Serdang Lubuk Pakam.

Sikap merupakan reaksi atau respon seseorang yang masih tertutup terhadap suatu stimulasi atau objek tertentu, yang sudah melibatkan faktor pendapat dan emosi yang bersangkutan (senang tidak senang, setuju tidak setuju, baik tidak baik).

Dari hasil penelitian didapat bahwa dari 27 orang (90%) pasien yang memiliki sikap baik ternyata 21 orang (70%) melakukan pencegahan dan 6

orang (20%) tidak melakukan

pencegahan terjadinya kekambuhan jantung koroner, pasien yang bersikap cukup sebanyak 0 orang (0%) ternyata 3 orang (10%) melakukan pencegahan terjadinya kekambuhan jantung koroner.

Analisis hubungan Sikap Pasien Terhadap Pencegahan Penyakit Jantung Koroner diukur dengan menggunakan uji chi square. Dari hasil analisis data didapat nilai p = 0,006 (α = 0,05)

(10)

51 dengan p > 0,05 sehingga dapat disimpulkan bahwa ada hubungan yang signifikan antara Sikap Pasien Terhadap Pencegahan Penyakit Jantung Koroner Di Rumah Sakit Umum Daerah Deli Serdang Lubuk Pakam.

KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan

1. Pengetahuan responden yang mempunyai pengetahuan yang baik sebanyak 25 responden (83,3%),

responden yang mempunyai

pengetahuan yang sedang sebany 5 responden (16,7%).

2. Sikap responden terhadap

pencegahan penyakit jantung koroner

mempunyai sikap yang baik

sebanyak 27 responden (90%) dan responden yang mempunyai sikap yang sedang sebanyak 3 responden (10%).

3. Ada hubungan yang bermakna antara Pengetahuan Pasien Terhadap Pencegahan Penyakit Jantung Koroner Di Rumah Sakit Umum Daerah Deli Serdang Lubuk Pakam (P value = 0,009 < 0,05)

4. Ada hubungan yang bermakna antara Sikap Pasien Terhadap Pencegahan Penyakit Jantung Koroner Di Rumah Sakit Umum Daerah Deli Serdang Lubuk Pakam (P value = 0,006 < 0,05).

B. Saran 1. Bagi Pasien

Diharapkan penelitian ini dapat

menambah informasi dan

pengetahuan bagi masyarakat tentang penyakit jantung.

2. Bagi Rumah Sakit

Hasil penelitian yang diperoleh diharapkan dapat menjadi masukan bagi setiap pelayanan kesehatan baik

di rumah sakit maupun di

Puskesmas, dapat memberikan

informasi dan dapat meningkatkan penerapan standar upaya terhadap pencegahan penyakit jantung koroner.

3. Bagi Profesi Kesehatan

Hasil penelitian yang diperoleh diharapkan dapat menjadi masukan bagi setiap pelayanan kesehatan terutama dalam melakukan promosi kesehatan khususnya tentang jantung koroner.

4. Bagi Institusi Pendidikan

Hasil penelitian ini akan menambah

bahan bacaan, masukan dan

menambah wawasan bagi mahasiswa tentang jantung koroner.

5. Bagi Peneliti

Hasil penelitian ini dapat bermanfaat sebagai referensi bagi peneliti selanjutnya dan dapat dikembangkan pada penelitian berikutnya dalam lingkup yang lebih luas.

DAFTAR PUSTAKA

Arora Anjali.2018. 5 Langkah

Mengenali dan Mencegah

Serangan Jantung. Jakarta: PT. Bhuana Ilmu Populer.

Baradera Mary, dkk. 2018. Seri

Asuhan Keperawatan Klien

Gangguan Kardiovaskuler.

Jakarta: EGC.

Kementerian Kesehatan RI. 2019.

Sistem Kesehatan Nasional.

Jakarta: Kementerian Kesehatan RI.

____________________. 2016.

Pharma Ceutical Care Untuk

Pasien Penyakit Jantung

Koroner : Fokus Sindrom

Koroner Akut. Jakarta:

Kementerian Kesehatan RI.

_____________________. 2017.

Sindrome Koroner Akut (SKA). http://www.gayahidupsehat.com.

(11)

52 Hidayat. A. Aziz Alimul. 2017. Metode

Penelitian Kebidanan dan

Teknik Analisa Data. Jakarta: Salemba Medika.

Hendra. 2018. Tingkat Pengetahuan. http:/www./wordpress.com Himapit. 2019. Penyakit Jantung

http://www.gayahidupsehat.com. Johan. 2017. Penyakit Jantung.

http://www.asianbrain.com.

____________. 2016. Kejadian

Jantung Koroner Akut.

http://www.library.usu.ac.id. Maryono. Djoko. 2019. Mitos dan

Fakta Seputar Penyakit

Jantung. Jakarta: PT. Bhuana Ilmu Populer.

Mubarak, dkk. 2017. Promosi

Kesehatan Sebuah Pengantar Proses Belajar Mengajar Dalam Pendidikan. Yogyakarta: Graha Ilmu.

Muhammad As’adi. 2019. Memahami

Bahaya Serangan Jantung,

Mengenal, Mengantisipasi dan Terapinya. Yogyakarta: Power Books (Ihdina).

Muttaqin Arif. 2019. Buku Ajar

Asuhan Keperawatan Klien

Dengan Gangguan Sistem

Kardiovaskuler. Jakarta:

Salemba Medika.

Notoatmodjo Soekidjo. 2016. Promosi Kesehatan Teori Dan Aplikasi. Jakarta: Rhineka Cipta.

___________________. 2016.

Metodologi Penelitian

Kesehatan. Jakarta : Rhineka Cipta.

Nugroho.2017. Jantung Koroner http://www.gayahidupsehat.com. Supriyono. 2016. Angka Kejadian

Jantung Koroner.

http://www.asianbrain.com.

Tarmuji.2016. Prevalensi Penyakit Jantung.

http://www.library.usu.ac.id. Taufik M. 2017. Prinsip-Prinsip

Promosi Kesehatan Dalam

Bidang Keperawatan. Jakarta: CV. Info Medika.

(12)

Gambar

Tabel  4.1  Distribusi  Frekuensi  Berdasarkan Karakteristik Responden
Tabel  4.4.  Hubungan  Pengetahuan  Pasien  Terhadap  Pencegahan  Terjadinya  Kekambuhan  penyakit  Jantung  Koroner  di  Rumah  Sakit  Umum Daerah Deli Serdang

Referensi

Dokumen terkait

Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh kepemilikan institusional, pengungkapan sukarela, dan manajemen laba terhadap biaya modal pada perusahaan sector

Berdasarkan Berita Acara Penetapan Pemenang Nomor : 800/10/PBJ-L3/PC/05/XI/2011 tanggal 02 November 2011 perihal Penetapan Pemenang Pekerjaan Pengadaan Container pada Dinas

Berdasarkan pembahasan di atas, ditemukan bahwa alih kode yang dilakukan oleh penutur di lingkungan rusunawa terjadi karena hal-hal sebagai berikut. 1) Ditinjau dari dimensi sosial

Pola pembinaan yang dilakukan oleh TK/TPA Al-Muliya Kelurahan Pannampu Kecamatan Tallo pada umumnya mengacu kepada pola pembinaan TK/TPA secara Nasional, yaitu

Alternatif pilihan jawaban pada skala kecerdasan emosional yang digunakan dalam penelitian ini dibedakan menjadi empat pilihan jawaban yaitu Alternatif pilihan jawaban

Berdasarkan latar belakang diatas, maka peneliti ingin mencoba meneliti pengaruh gerakan jari tangan dalam keterampilan menganyam kertas terhadap kemampuan menulis

Sebuah Tesis yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Magister Pendidikan (M.Pd.) pada Program Studi Pendidikan Kimia,. Sekolah

Sewaktu memandu terutamanya ketika di luar daerah, jika kenderaan anda terkandas dan keadaan memerlukan anda untuk bermalam sementara kerja pembaikian di jalankan, jika perlu