• Tidak ada hasil yang ditemukan

1. KTP yang sah (2 lembar), SKK yang sah (2 lembar), SPAJ yang sah (2. 4. KTP yang sah (2 lembar), SKK yang sah (2 lembar), SPAJ yang sah (2

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "1. KTP yang sah (2 lembar), SKK yang sah (2 lembar), SPAJ yang sah (2. 4. KTP yang sah (2 lembar), SKK yang sah (2 lembar), SPAJ yang sah (2"

Copied!
20
0
0

Teks penuh

(1)

KETERANGAN

1. KTP yang sah (2 lembar), SKK yang sah (2 lembar), SPAJ yang sah (2 lembar), Slip Setoran (3 lembar), BP3 yang ditandatangani (4 lermbar), KDBS (2 lembar)

2. Arsip

3. BP3 (1 lembar)

4. KTP yang sah (2 lembar), SKK yang sah (2 lembar), SPAJ yang sah (2 lembar), Slip Setoran (3 lembar), BP3 yang ditandatangani (4 lermbar), KDBS (2 lembar)

5. Mengecek KDBS

6. KTP yang sah (2 lembar), SKK yang sah (2 lembar), SPAJ yang sah (2 lembar), Slip Setoran (3 lembar), BP3 yang ditandatangani (4 lermbar), KDBS yang sah (2 lembar)

7. Membuat nomor polis

8. KTP yang sah (2 lembar), SKK yang sah (2 lembar), SPAJ yang sah (2 lembar), Slip Setoran (3 lembar), BP3 yang ditandatangani (4 lermbar), KDBS yang sah (2 lembar), no.polis (4 lembar)

9. KTP yang sah (2 lembar), SKK yang sah (2 lembar), SPAJ yang sah (2 lembar), Slip Setoran (3 lembar), BP3 yang ditandatangani (4 lermbar), KDBS yang sah (2 lembar), no.polis ditandatangani (4 lembar)

10. Arsip

11. Nomor polis (4 lembar) 12. Menandatangani nomor polis

(2)

13. Nomor polis yang ditandatangani (4 lembar)

14. KTP yang sah (2 lembar), SKK yang sah (2 lembar), SPAJ yang sah (2 lembar), Slip Setoran (3 lembar), BP3 yang ditandatangani (4 lermbar), KDBS yang sah(2 lembar), no.polis ditandatangani (4 lembar)

15. Arsip

16. Nomor polis (1 lembar)

1.1.2.1. Diagram Konteks

Diagram Konteks merupakan digram alir data dan sebuah informasi yang menggambarkan sistem dalam satu lingkarang dan menggambarkan proses dalam suatu sistem secara keseluruhan.

Nasabah Kepala Perwakilan

SI Asuransi

Logistik

No polis yg sah (1 lembar) Dt nasabah, dt kesehatan, dt

KTP, BP3,slip setoran, no. polis Dt nasabah, dt

kesehatan, dt KTP

Slip setoran yg di tanda tangan Slip setoran untuk di tanda

tangan

BP3 yang sah (1 lembar),no polis (1 lembar)

No polis yang di tanda tangan No polis yang akan

di tanda tangan

Gambar 4.2 Diagram Konteks Yang sedang berjalan

(3)

1.1.2.2. Data Flow Diagram

Data Flow Diagram digunakan untuk menggambarkan sistem yang telah ada atau yang akan di kembangkan,tanpa mempertimbangkan lingkungan fisik, aliran data maupun tempat penyimpanan datanya, dengan orientasi perkembangan terstruktur. Beberapa symbol yang di capai oleh Data Flow Diagram adalah external entity, process dan data store.

NASABAH

1.0 Mengecek dt

nasabah

2.0 Membuat slip setoran & BP3

3.0 Mengecek dt nasabah,slip setoran &

membuat KDBS

4.0 Mengecek dt nasabah & KDBS

5.0 Membuat no

polis KEPALA

PERWAKILAN

LOGISTIK

Formulir surat

permintaan asuransi Dt nasabah

Slip setoran

Slip setoran yang di tanda tangan

Slip setoran KDBS

Slip setoran, dt nasabah, KDBS

No polis untuk di tanda tangan

Slip setoran, dt nasabah, KDBS Dan No polis untuk di tanda tangan

BP3 dan no polis yang di tanda tangan

Gambar 4.3 DFD sistem penerimaan nasabah yang sedang berjalan

(4)

1.1.3. Evaluasi Sistem yang berjalan

Dari analisa sistem yang sedang berjalan, terdapat beberapa kekurangan diantaranya:

1. Proses dilakukan secara manual sehingga dalam melayani nasabah memerlukan waktu relatif lama

2. Pencatatan dokumen nasabah dari suatu bagian ke bagian lain secara manual dapat menyebabkan peulisan yang tidak baik sama antar bagian sehingga dalam prosesnya kurang efektif dan efisien

3. Dengan adanya proses yang berulang –ulang menyebabkan proses menjadi lebih lama karena menuggu persetujuan pejabat Kepala Cabang yang kadang – kadang pejabat Cabang tidak berada di tempat.

1.2. Usulan Perancangan Sistem

4.2.1. Tujuan Perancangan Sistem

Setelah melakukan analisa terhadap sistem yang sedang berjalan maka untuk membuat suatu sistem yang baru kita dapat mengetahui gambaran sistem yang akan di bangun. Tahap pembangunan dan pengerjaan sistem inilah yang disebut dengan tahap desain sistem, yaitu tahap dimana suatu sistem dapat terbentuk dengan mengacu pada analisa sistem yang berjalan.

Berdasarkan hasil analisa terhadap sistem penerimaan nasabah yang sedang berjalan di PT. Asuransi Jiwasraya (Persero) Kantor Cabang Bandung Timur, maka selanjutnya akan di jelaskan mengenai perancangan sistem yang baru mengenai kelemahan-kelemahan dan permasalahan yang ada pada sistem yang

(5)

sedang berjalan. Pemecahan masalah ini mempunyai tujuan supaya sistem yang baru mampu mengolah data penerimaan nasabah yang dibutuhkan dengan lebih efektif dan efisien.

1.2.2. Perancangan Prosedur yang Diusulkan 1.2.2.1. Flow Map

Dalam merancang sebuah flowmap harus di analisa prosedur yang sedang berjalan, setelah melakukan analisa terhadap sistem yang sedang berjalan maka perlu adanya perancangan aliran dokumen yang lebih efektif dan efisien.

Untuk mengenal aliran dokumen yang dirancang dalam sistem yang baru lebih jelasnya dapat dilihat pada gambar 4.4 berikut

(6)

KETERANGAN

1. KTP (2 lembar), SKK (2 lembar), SPAJ (2 lembar) 2. Mengisi SPAJ dan SKK

3. KTP (2 lembar), SKK yang telah diisi (2 lembar), SPAJ yang telah diisi (2 lembar)

4. KTP (2 lembar), SKK yang telah diisi (2 lembar), SPAJ yang telah diisi (2 lembar)

5. Mengecek SPAJ, SKK, KTP

6. KTP yang sah (2 lembar), SKK yang sah (2 lembar), SPAJ yang sah (2 lembar)

7. Arisp KTP yang sah, SKK yang sah, SPAJ yang sah 8. Input data nasabah

9. Database nasabah

10. Cetak slip setoran & BP3

11. Slip Setoran (2 lembar), BP3 (3 lermbar) 12. Slip Setoran (2 lembar)

13. Menandatangani slip setoran

14. Slip Setoran yang sudah di tanda tangan (2 lembar) 15. Slip Setoran di tanda tangan (2 lembar), BP3 (3 lermbar) 16. Slip Setoran di tanda tangan (2 lembar), BP3 (3 lermbar) 17. Mengcek slip setoran dan BP3

18. Slip Setoran di tanda tangan (2 lembar), BP3 (3 lermbar) 19. Cetak KDBS

(7)

20. KDBS Slip Setoran di tanda tangan (2 lembar), BP3 (3 lermbar) 21. Arsip BP3, KDBS, slip setoran

22. KDBS, Slip Setoran di tanda tangan (2 lembar), BP3 (3 lermbar) 23. Cetak no polis

24. No polis, KDBS, Slip Setoran di tanda tangan (2 lembar), BP3 (3 lermbar) 25. No polis, KDBS, Slip Setoran di tanda tangan (2 lembar), BP3 (3 lermbar) 26. Arsip slip setoran, BP3, KDBS, polis

27. Polis (1 lembar), BP3 (1 lembar) 28. No Polis (2 lembar)

29. Menandatangani no polis

30. Polis yang di tanda tangani (2 lembar) 1.2.2.2. Diagram Konteks

Diagram konteks adalah gambaran lingkuo suatu sistem, yaitu keterkaitan sistem dengan lingkungan. Lingkup sistem ini ditentukan dari besarnya pengaruh dari data yang diterimah dan informasi yang dihasilkan lingkungan ini diwakili oleh entitas – entitas luar. Dimana digambarkan tentang entitas yang memberikan sesuatu kepada atau dari sistem.

Berikut dapat dilihat pada gambar 4.5 mengenai diagaram konteks sistem penerimaan nasabah di PT. Asuransi Jiwasraya (persero) Kantor Cabang Bandung Timur Yang diusulkan.

(8)

NASABAH

SI ASURANSI

KEPALA PERWAKILAN Polis yang akan di tanda tangan

Polis yang di tanda tangan Dt nasabah, dt kesehatan

Slip setoran yang di tanda tangan

Slip setoran

BP3

Gambar 4.5 Diagram Konteks yang di Usulkan

1.2.2.3. Data Flow Diagram

Data Flow Diagram, yaitu menggambarkan sistem yang ada pada diagram konteks menjadi beberapa proses utama yang terjadi antar entitas yang terlibatdalam perancangan sistem permohonan pembiayaan individual. Data flow diagram sering digunakan untuk menggambarkan suatu sistem yang telah ada atau sistem baru yang akan dikembangkan secara logika tanpa mempertimbangkan lingkungan fisik dimana data tersebut disimpan.

Data flow diagram merupakan alat bantu grafis untuk mewujudkan dan menganalisis pergerakan data yang melalui suatu sistem baik manual maupun otomatis. Data flow diagram usulan dari sistem penerimaan nasabah di PT.

Asuransi Jiwasraya (Persero) Kantor Cabang Bandung Timur adalah sebagai berikut :

(9)

NASABAH

1.0 Input dt nasabah

2.0 Cetak BP3

3.0 Cetaj polis

KEPALA PERWAKILAN 4.0

Tanda tangan polis

File masalah

Dt_nasabah Dt_nasabah

Dt_nasabah

Dt_nasabah

Dt_BP3

Polis Untuk dTTD BP3 & polis yg dTTD

Gambar 4.6 DFD yang diusulakan

1.2.2.4. Kamus Data

Kamus data berfungsi untuk membantu pelaku sistem untuk mengerti aplikasi secar detail dan pengorganisasian semua elemn data yang digunakan dalam sistem secara persis sehingga pemakai dan menganalisis punya dasar pengertian yang sama tentang masukan, keluaran, penyimpanan data dan proses.

1. Data Nasabah

Nama Arus Data : Data Nasabah

Alias : -

Bentuk Data : Dokumen

Aliran Arus Data : Data Nasabah – 1.0, 1.0-2.0, 1.0- File Nasabah

(10)

Elemen Data : No. Sp, Tanggal Sp, Nama Lengkap, No. identitas, Jenis Identitas, Warga Negara, Nama Ibu Kandung, Tempat/Tanggal Lahir, Jenis Kelamin, Bidang Pekerjaan, Jabatan, Penghasilan perbulan, Tinggi Badan, Berat Badan, Alamat Surat, RT, RW, Kode Pos, propinsi, kab/kodya, kode negara, telepon, kode wilayah dan nomor, HP, Kode wilayah dan nomor

2. Data Tertanggung

Nama Arus Data : Data Tertanggung

Alias : -

Bentuk Data : Dokumen

Aliran Arus Data : Data Ketentuan Asuransi – 5.0, 5.0-6.0, 5.0- File Tertanggung, File Tertanggung-90

Elemen Data : nomor klien, nama lengkap, no.identitas, Jenis Identitas, Warga Negara, Nama Ibu Kandung, Tempat/Tanggal Lahir, Jenis Kelamin, Bidang Pekerjaan, Jabatan, Penghasilan perbulan, Tinggi Badan, Berat Badan, Alamat Surat, No. Telepon 3. Penerima Benefit

Nama Arus Data : Penerima Benefit

Alias : -

Bentuk Data : Dokumen

(11)

Aliran Arus Data : 2.0- File Penerima Benefit, File Penerima Benefit-9.0

Elemen Data : nama_penerima_benefit, no_klien, jenis klien, tempat_lahir, tanggal lahir, jeniskelamin, hubungan

4. Riwayat keluarga

Nama arus data : Riwayat Keluarga

Alias : -

Bentuk data : dokumen

Aliran arus data : 3.0 - file riwayat keluarga, 3.0 – 4.0

Elemen data : Keluarga Ayah, Ibu, Istri/Suami, Saudara Laki-Laki, Saudara Perempuan, Anak Kandung, Masih Hidup, Jumlah,Kesehatan, Umur, Sudah Meninggal, Sebab, Jumlah, Umur

5. Ketentuan Asuransi

Nama Arus Data : Ketentuan Asuransi

Alias : -

Bentuk Data : Dokumen

Aliran Arus Data : 4.0-5.0, 4.0- File Ketentuan Asuransi

Elemen Data : macam asuransi, valuta, cara pembayaran premi, cara pelunasan premi, mulai berlaku asuransi, uang

(12)

pertanggungan, masa asuransi, masa pembayaran premi, besar premi, uang pertanggungan tambahan, premi jaminan tambahan

6. Polis yang dimiliki

Nama arus data : Polis yang dimiliki

Alias : -

Bentuk data : dokumen cetak computer

Aliran arus data : 6.0-7.0,6.0-file polis yang dimiliki

Elemen data : No_Polis, Uang Asuransi, Premi, nama Perusahaan Asuransi, Status Polis

7. Surat Keterangan Kesehatan (SKK)

Nama arus data : Surat Keterangan Kesehatan (SKK)

Alias : -

Bentuk data : dokumen cetak computer

Aliran arus data : 7.0-file SKK

Elemen data : nama penyakit, tanggal sakit, lama sakit, nama dokter, alamat dokter, kondisi, status, keterangan

(13)

1.2.2.5. Normalisasi

Normalisai merupakan suatu proses untuk mengubah suatu relasi yang didalamnya terdapat masalah anormalisasi atau ketidaknormalan antara 2 buah relasi atau lebih. Normalisasi digunakan oleh para perancang data base untuk melakukan verifikasi terhadap tabel – tabel yang telah dibuat, sehingga tidak menimbulkan redudansi atau penumpukan data dan masalah pada saat data diperbaharui atau dihapus.

Unnormalisasi

Nasabah : No. Sp, Tanggal Sp, Nama Lengkap, No. identitas, Jenis Identitas, Warga Negara, Nama Ibu Kandung, Tempat/Tanggal Lahir, Jenis Kelamin, Bidang Pekerjaan, Jabatan, Penghasilan perbulan, Tinggi Badan, Berat Badan, Alamat Surat, RT, RW, Kode Pos, propinsi, kab/kodya, kode negara, telepon, kode wilayah dan nomor, HP, Kode wilayah dan nomor, nomor klien, nama lengkap, no.identitas, Jenis Identitas, Warga Negara, Nama Ibu Kandung, Tempat/Tanggal Lahir, Jenis Kelamin, Bidang Pekerjaan, Jabatan, Penghasilan perbulan, Tinggi Badan, Berat Badan, Alamat Surat, No. Telepon, nama_penerima_benefit, no_klien, jenis klien, tempat_lahir, tanggal lahir, jeniskelamin, hubungan, Keluarga, Ayah, Ibu, Istri/Suami, Saudara Laki-Laki, Saudara Perempuan, Anak Kandung, Masih Hidup, Jumlah,Kesehatan, Umur, Sudah Meninggal, Sebab, Jumlah, Umur, macam asuransi, valuta, cara pembayaran premi, cara pelunasan premi,

(14)

mulai berlaku asuransi, uang pertanggungan, masa asuransi, masa pembayaran premi, besar premi, uang pertanggungan tambahan, premi jaminan tambahan, No_Polis, Uang Asuransi, Premi, nama Perusahaan Asuransi, Status Polis, nama penyakit, tanggal sakit, lama sakit, nama dokter, alamat dokter, kondisi, status, keterangan

Normalisasi Pertama

Untuk mendapatkan criteria-kriteria normalisasi, harus direkonstruksi semua table menjadi satu table. Lalu diterapkan kriteria-kriteria normalisai hingga kita mendapatkan sejumlah table yang telah normal.

Nasabah : No. Sp, Tanggal Sp, Nama Lengkap, No. identitas, Jenis Identitas, Warga Negara, Nama Ibu Kandung, Tempat/Tanggal Lahir, Jenis Kelamin, Bidang Pekerjaan, Jabatan, Penghasilan perbulan, Tinggi Badan, Berat Badan, Alamat Surat, RT, RW, Kode Pos, propinsi, kab/kodya, kode negara, telepon, kode wilayah dan nomor, HP, Kode wilayah dan nomor, nomor klien, nama lengkap, no.identitas, Warga Negara, Nama Ibu Kandung, nama_penerima_benefit, hubungan, Keluarga, Ayah, Ibu, Istri/Suami, Saudara Laki-Laki, Saudara Perempuan, Anak Kandung, Masih Hidup, Jumlah,Kesehatan, Umur, Sudah Meninggal, Sebab, Jumlah, Umur, macam asuransi, valuta, cara pembayaran premi, cara pelunasan premi, mulai berlaku asuransi, uang pertanggungan, masa asuransi, masa pembayaran premi, besar premi, uang pertanggungan tambahan, premi jaminan tambahan,

(15)

No_Polis, Uang Asuransi, Premi, nama Perusahaan Asuransi, Status Polis, nama penyakit, tanggal sakit, lama sakit, nama dokter, alamat dokter, kondisi, status, keterangan

Normalisasi Kedua

Nasabah : nama_penerima_benefit, no_klien, jenis klien, tempat_lahir, tanggal lahir, jenis kelamin, hubungan, nama lengkap, no.identitas, Jenis Identitas, Warga Negara, Nama Ibu Kandung, Tempat/Tanggal Lahir, Bidang Pekerjaan, Jabatan, Penghasilan perbulan, Tinggi Badan, Berat Badan, Alamat Surat, No. Telepon, Keluarga Ayah, Ibu, Istri/Suami, Saudara Laki-Laki, Saudara Perempuan, Anak Kandung, Masih Hidup, Jumlah,Kesehatan, Umur, Sudah Meninggal, Sebab, Jumlah, Umur

Asuransi : No_Polis, Uang Asuransi, Premi, nama Perusahaan Asuransi, Status Polis, macam asuransi, valuta, cara pembayaran premi, cara pelunasan premi, mulai berlaku asuransi, uang pertanggungan, masa asuransi, masa pembayaran premi, besar premi, uang pertanggungan tambahan, premi jaminan tambahan

Normalisasi ketiga

Nasabah : nomor klien, no polis, No. Sp, Tanggal Sp, Nama Lengkap, No.

identitas, Jenis Identitas, Warga Negara, Nama Ibu Kandung, Tempat/Tanggal Lahir, Jenis Kelamin, Bidang Pekerjaan, Jabatan, Penghasilan perbulan, Tinggi Badan, Berat Badan, Alamat Surat, RT,

(16)

RW, Kode Pos, propinsi, kab/kodya, kode negara, telepon, kode wilayah dan nomor, HP, Kode wilayah dan nomor

Daftar Penerima Benefit : no polis, No. Sp nama_penerima_benefit, no_klien, jenis klien, tempat_lahir, tanggal lahir, jeniskelamin, hubungan

Tertanggung : no polis, No. Sp, nomor klien, nama lengkap, no.identitas, Jenis Identitas, Warga Negara, Nama Ibu Kandung, Tempat/Tanggal Lahir, Jenis Kelamin, Bidang Pekerjaan, Jabatan, Penghasilan perbulan, Tinggi Badan, Berat Badan, Alamat Surat, No. Telepon

Riwayat Keluarga : Keluarga Ayah, Ibu, Istri/Suami, Saudara Laki-Laki, Saudara Perempuan, Anak Kandung, Masih Hidup, Jumlah,Kesehatan, Umur, Sudah Meninggal, Sebab, Jumlah, Umur

Ketentuan Asuransi : macam asuransi, valuta, cara pembayaran premi, cara pelunasan premi, mulai berlaku asuransi, uang pertanggungan, masa asuransi, masa pembayaran premi, besar premi, uang pertanggungan tambahan, premi jaminan tambahan

Polis yang dimiliki : No_Polis, Uang Asuransi, Premi, nama Perusahaan Asuransi, Status Polis

(17)

SKK : nama penyakit, tanggal sakit, lama sakit, nama dokter, alamat dokter, kondisi, status, keterangan

1.2.2.6. ERD (entity relationship diagram)

Dalam model data entity relationship menggunakan entity dan atribut. Entity adalah objek yang mempunyai eksistensi dan terdefinisi dengan baik. Himpunan entity yang sejenis disebut entity set. Untuk modul dari ER digambarkan dengan symbol empat persegi panjang, sedangkan relationship set yang merepakan hubungan yang terjadi antara entity set digambarkan dengan symbol layang- layang.

Rancangan usulan ERD sistem informasi pembuatan database sistem penerimaan nasabah di PT. Asuransi Jiwasraya (persero) Kantor Cabang Bandung Timur menunjukkan hubungan penyimpanan antar DFD, dugunakan untuk hubungan antar data. Rancangan ERD dapat dilhat pada gambar berikut ini:

(18)

Ketentuan

Asuransi memiliki

memiliki Asuransi

Polis yang

dimiliki NASABAH

SKK

Tertanggung

Penerima benefit Riwayat Keluarga memiliki

memiliki memiliki

memiliki memiliki

1 1

1

N 1

1

1

1

1 1

1 1

N 1

Gambar 4.7 ERD

1.2.2.7. Relasi Tabel

Suatu file yang terdiri dari beberapa group elemen yang berulang – ulang perlu diorganisasikan kembali, proses untuk mengorganisaikan file untuk menghilangkan group elemen yang berulang in disebut relasi antar tabel. Proses relasi antar tabel merupakan pengelompokan data menjadi tabel – tabel yang menunjukkan entity dan relesinya yang berfungsi untuk mengakses data item data sedemikian rupa sehingga data base tersebut mudah dimodifikasi. Adapun bentuk relasi antar tabel dari sistem yang diusulkan adalah sebagai berikut :

(19)

file_nasabah PK No. Sp PK no klien PK no polis

tanggal SP nama lengkap no identitas jenis identitas warga negara nama ibu kandung tempat/tanggal lahir jenis kelamin bidang pekerjaan jabatan

penghasilan/bulan tinggi badan berat badan alamat surat RT RW kode pos propinsi kab ko negara kode wilayah

Riwayat_Keluarga PK nomor klien

keluarga ayah ibu

istri/suami saudara laki-laki saudara perempuan anak kandung masih hidup jumlah kesehatan umur

sudah meninggal sebab

jumlah umur Daftar_Penerima_Benefit

PK nomor klien

nama penerima benefit jenis klien

tempat lahir jenis kelamin hubungan

polis_yg_dimiliki PK no polis

uang asuransi premi

nama perusahaan status polis File_Tertanggung

PK Nomor klien

nama lengkap no identitas jenis identitas warga negara nama ibu kandung

Ketentuan_Asuransi PK nomor polis

macam asuransi valuta

cara pembayaran premi cara pelunasan premi mulai berlaku asuransi besar uang

Gambar 4.8 Relasi Tabel

(20)

1.2.3. Evaluasi Terhadap Sistem yang diusulkan atau dirancang

Dari sistem yang diusulkan terdapat beberapa kelebihan di bandingkan dengan sistem yang lama diantaranya Penggunaan sistem yang lama belum begitu maksimal dikarenakan penginputan data nasabah dari satu bagian ke bagian lain diinputkan masing-masing menyebabkan penulisan yang tidak baik sama antar bagian sehingga dalam prosesnya kurang efektif dan efisien.

Dibutuhkan suatu persedian operasional sebagai sarana penunjang kearah implementasi otomatisasi perkantoran, sehingga sistem ini menjadi lebih tepat guna. Untuk membangun sistem komputerisasi diperlukan pemberian pelatihan kepada karyawan untuk menjalankan sistem yang baru agar nasabah dapat terlayani dengan cepat ketika melakukan penginputan data nasabah pada PT.

Asuransi Jiwasraya (Persero) Kantor Cabang Bandung Timur. Dapat mengembangkan sistem yang baru ini dengan menggunakan website secara online di internet sehingga nasabah baru dapat dengan langsung menginput datanya untuk menjadi nasabah dan tidak perlu datang langsung ke perusahaan.

Gambar

Diagram  Konteks merupakan digram alir data dan sebuah  informasi  yang  menggambarkan sistem dalam satu lingkarang dan menggambarkan proses dalam  suatu sistem secara keseluruhan
Gambar 4.3 DFD sistem penerimaan nasabah yang sedang berjalan
Gambar 4.5 Diagram Konteks yang di Usulkan
Gambar 4.6 DFD yang diusulakan
+2

Referensi

Dokumen terkait

Untuk menghindari terjadinya hal-hal tersebut maka dilakukan perancangan dan pembuatan pintu gerbang yang dapat membuka dan menutup secara otomatis.. Cara kerja

Setelah dilakukan promosi kesehatan melalui pemberian leaflet diketahui berdasarkan diagram 8 diketahui bahwa motivasi responden untuk menyusui secara eksklusif

Setelah mengetahui dengan jelas permasalahan apa yang terjadi di dalam SMA Negeri 1 Padang, maka akan dibahas mengenai analisis hingga dapat ditentukan hasilnya dan

Alur penelitian yang dilakukan ditunjukkan pada Gambar 4. Secara garis besar penelitian ini dibagi menjadi tiga tahapan, yaitu tahapan segmentasi, tahapan pengukuran fitur dan

Peraturan ini menegaskan bahwa PS adalah “sistem pengelolaan hutan lestari yang dilakukan dalam kawasan hutan negara atau hutan hak/hutan adat yang dilaksanakan

Anak yang lahir dari perkawinan yang sah dari seorang ayah Warga Negara Indonesia dan ibu warga negara asing.. Anak yang lahir dari perkawinan yang sah dari seorang ayah

1) setiap orang yang sebelum berlakunya UU tersebut telah menjadi WNI. 2) anak yang lahir dari perkawinan yang sah dari ayah dan ibu WNI. 3) anak yang lahir dari perkawinan yang

Selain itu, DEA merupakan suatu metodologi yang digunakan untuk mengetahui nilai efisiensi dari suatu unit pengambilan keputusan atau unit kerja yang bertanggung