PERANCANGAN JARINGAN WIDE AREA NETWORK PADA PT. JASINDO LINTASTAMA
Johan Bastari
AMIK Bina Sarana Informatika Bekasi e-mail: Johan.jhn@bsi.ac.id
Abstrak
Dalam upaya peningkatan profesionalitas perusahaan maka dari itu PT. Jasindo Lintastama harus membuat suatu jaringan yang handal, aman dan efisien oleh karena itu jaringan WAN (Wide Area Network) adalah kumpulan dari LAN atau Workgroup yang dihubungkan dengan menggunakan alat komunikasi modem dan jaringan Internet, dari atau ke kantor pusat dan kantor cabang, maupun antar kantor cabang. Dengan sistem jaringan ini, pertukaran data antar kantor dapat dilakukan dengan cepat serta dengan biaya yang relatif murah. Sistem jaringan ini dapat menggunakan jaringan Internet yang sudah ada, untuk menghubungkan antara kantor pusat dan kantor cabang atau dengan PC Stand Alone atau Notebook yang berada di lain kota maupun negara.
Kata Kunci: WAN, PT. Jasindo Lintastama, Pertukaran data
1. Pendahuluan
Perkembangan teknologi khususnya komputer dalam beberapa tahun terakhir ini sangat pesat. Bahkan kini jaringan komputer global sangat dibutuhkan dan sudah menjadi keharusan bagi setiap organisasi perusahaan, sejalan dengan itu yang kini menjadi populer dan sudah menjadi suatu kebutuhan bagi sebuah perushaan adalah internet. Beberapa tahun blakangan ini perkembangan jaringan global sudah merambah dari kota metropolitan ke kota- kota besar.
Perkembangan tekhnologi informasi sering menjadi suatu fenomena yang dapat dipandang sebagai sebuah trend. Sadar ataupun tidak dalam mengikuti dan menggunakan, setiap orang, industri, maupun kantor merasa perlu untuk mengikuti trend teknlogi.
Perkembangan teknologi informasi dalam arti menggunakan teknologi tersebut sangat besar biayanya. Apalagi hanya mengikuti perkembangan tersebut tampa mengerti betul apa dan bagaimana teknologi tersebut.
Akan ketidaktahuan biaya yang dikeluarkan untuk menggunakan teknologi tersebut baik untuk pembelian perangkat, pemasangan dan pengaturan konfigurasi serta penanganan apabila terjadi kegagalan operasi. Bagi yang tidak menguasai teknologi tersebut, kecuali membayar tenaga yang kompeten untuk menangani maslah tersebut.
Oleh karena itu biaya mengikuti trend teknologi tidak saja diperlukan untuk pembelian alat dan pemasanganya, tetapi juga perlu biaya tambahan lain untuk pemeliharaan agar peralatan tetap beroprasi
dan digunakan sebagaimana mestinya, untuk menghindari pemborosan dan ketidaksiapan tersebut maka diperlukan suatu manajemen teknologi jaringan yang handal.
PT. Jasindo Lintastama perusahaan yang bergerak dibidang pengiriman barang, yang memiliki cabang yang ada di beberapa kota di Indonesia, merupakan suatu keharusan untuk dapat membangun sebuah jaringan yang dapat mengintegrasikan seluruh kantor cabang yang ada secara realtime, sehingga dapat mendukung operasional yang jauh lebih cepat dan dengan biaya operasional yang sangat rendah. Maka dari itu untuk menyelesaikan permasalahan yang ada di PT. Jasindo Lintastama, yaitu dengan membuat suatu sistem jaringan yang bisa menggabungkan antar cabang, yaitu berupa sistem jaringan WAN (Wide Area Network).
2. Metode Penelitian A. Studi Literatur 1. Router
Router adalah perangkat yang akan melewatkan paket IP dari suatu jaringan ke jaringan yang lain (Wardana), menggunakan metode addressing dan protokol tertentu untuk melewatkan paket data tersebut. Router memiliki kemampuan melewatkan paket IP dari satu jaringan ke jaringan lain yang mungkin memiliki banyak jalur diantara keduanya. Router-router yang saling terhubung dalam jaringan internet turut serta dalam sebuah algoritma routing terdistribusi untuk menentukan jalur terbaik yang dilalui paket IP dari sistem ke sistem lain. Proses routing dilakukan secara hop by hop. IP tidak
mengetahui jalur keseluruhan menuju tujuan setiap paket. IP routing hanya menyediakan IP address dari router berikutnya yang menurutnya lebih dekat ke host tujuan.
Router bekerja pada layer tiga (3) OSI (Open System Interconnection) yang sering digunakan untuk melakukan segementasi pada jaringan LAN.
Fungsi dari Router adalah sebagai berikut:
a. Membaca alamat logika atau ip address source dan destination untuk menentukan routing dari suatu LAN ke LAN lainnya.
b. Menyimpan routing table untuk menentukan rute terbaik antara LAN ke WAN.
c. Perangkat di layer 3 OSI Layer.
d. Bisa berupa ―box‖ atau sebuah OS yang menjalankan sebuah daemon routing.
2. LAN
LAN (Local Area Network) adalah jaringan komunikasi data berkecepatan tinggi dengan fault-tolerant, dengan cakupan area secara geografis relatife lebih kecil (lokal) (Rachman dan Yugianto). Secara umum LAN biasanya menghubungkan beberapa work station, personal computer, printer dan peralatan jaringan lainya.
3. WAN
Wide Area Network (WAN), jangkauanya mencakup daerah geografis yang luas.
Sering kali mencakup sebuah negara bahkan benua, dengan kata lain WAN merupakan suatu sistem jaringan komunikasi data yang mencakup area geografis yang relative luas denagn menggunakan fasilitas transmisi yang disediakan ―common carrier‖ seperti Telkom (Rachman dan Yugianto). WAN terdiri dari kumpulan mesin-mesin yang bertujuan untuk menjalankan program- program (aplikasi) pemakai.
4. VPN (Virtual Private Network)
Virtual Private Network (VPN) adalah suatu jaringan private yang menggunakan infrastruktur jaringan publik (Junaedi), VPN biasanya digunakan pada perusahaan yang memiliki beberapa kantor cabang. Dengan menggunakan jaringan VPN sebuah perusahaan bisa saling mengakses jaringan lokal masing-masing kantor cabang, seperti masih dalam satu jaringan Local Area Network (LAN).
B. Metode Penelitian
1. Analisa Dan Perancangan sistem
Pada tahap ini dilakukan analisa kebutuhan sistem yang akan dibuat dan menjadi dasar untuk perancangan sistem, seperti perancangan topologi yang digunakan, penentuan alamat ip address
masing –masing router dan ip address semua client yang terhubung ke jaringan.
2. Implementasi
Pada tahap ini di lakukan pengaturan konfigurasi pada setiap router yang ada baik router yang ada di kantor pusat maupun kantor yang ada di cabang, adapun langkah- langkah yang di lakukan adalah:
a. Konfigurasi Router Pusat Jakarta b. Konfigurasi Router Cabang Surabaya c. Konfigurasi Router Cabang Semarang 3. Pengujian
Pada tahapan ini dilakukan pengujian sistem apakah sudah sesuai dengan tujuan penelitaian atau belum dengan cara melakukan uji koneksi antar router dan uji koneksi antar client.
3. Pembahasan
A. Perancangan Sistem 1. Rancangan Topologi
Topologi jaringan pada sistem perancangan ini sama seperti sistem yang sudah digunakan sekarang, yaitu menggunakan topologi star, karena kelebihan dari topologi star ini sangat cocok untuk digunakan pada implementasi jaringan menggunakan teknologi VPN IP melalui jaringan MPLS. Jaringan LAN yang ada di kantor pusat maupun cabang terkoneksi kesatu titik jaringan MPLS milik salah satu NSP. Berikut topologi sistem jaringan perancanganya.
VPN IP MPLS Network Internet
Server DC DHCP Modem VPN IP
switch
Client
Server DC DHCP Modem VPN IP
switch
Branch Office Semarang Branch Office Surabaya
switch
switch
Client fierwall
Proxy Server Web Server
Mail Server DC & DHCP Server
Database Server
Client
Head Office Jakarta
Modem VPN IP Modem
Cisco Router 2801 Cisco Router
2801
Cisco Router 2801
Cisco Router 2801
Gambar III.1 Topologi Jaringan
Pada gambar 1 diatas dapat dilihat bahwa setiap kantor cabang yang berada dibeberapa lokasi dapat terhubung ke kantor pusat di Jakarta menggunakan media VPN IP MPLS, dimana seluruh komputer yang
ada dapat terhubung secara langsung antara satu dengan yang lainnya seolah-olah berada dalam satu jaringan LAN. Hal ini memungkinkan karena dengan Cisco Router yang terpasang di setiap kantor saling terhubung dengan MPLS Network milik NSP, yang dapat menghubungkan IP Address Private atau IP Address Lokal yang dimiliki oleh setiap kantor via Cisco Router.
Prinsip kerja dari VPN IP MPLS tersebut adalah menghubungkan masing-masing kantor yang ada di cabang dengan kantor yang ada di pusat sebagai Backhole. Router- router disini berfungsi untuk melewatkan paket-paket data yang datangnya dari IP Adress yang berbeda segmen, perhatikan tabel rancangan IP Address yang akan digunakan di masing-masing lokasi kantor.
Tabel 1.Pembagian Rancangan IP Address
Kemudian dari pembagian IP Address tersebut, Router akan mengirimkan paket- paket data ke jaringan WAN melalui Modem VPN IP.
2. Konfigurasi Router Pusat jakarta
Pada perancangan ini kantor Jakarta dijadikan sebagai bachole antara cabang Surabaya dan Semarang, adapun desain rancangan PT. Jasindo Lintastama seperti pada gambar III.2
Gambar III.2
Desain Perancangan Topologi
Adapun untuk konfigurasi ip address Router Pusat jakarta dan ip address client pada kantor pusat adalah sebagai berikut:
a. Router Cusco 2801
1).Interface 0/0 IP = 192.168.10.65 Subnet Mask = 255.255.255.224
2).Serial 0 IP = 172.17.10.6 Subnet Mask = 255.255.255.252 3).Serial 1 IP = 172.17.10.9 Subnet Mask = 255.255.255.252 b. PC 1 = 192.168.10.66 Subnet Mask = 255.255.255.224 Gateway = 192.168.10.33 c. PC 2 = 192.168.10.67 Subnet Mask = 255.255.255.224 Gateway = 192.168.10.33
d. PC 3 = 192.168.10.68 Subnet Mask = 255.255.255.224 Gateway = 192.168.10.33 e. Konfigurasi router Jakarta
Router>enable Router#config t
Router(config)#hostname Jakarta Jakarta(config)#enable secret password Jakarta(config)#line vty 0 4
Jakarta(config-line)login
Jakarta(config-line)password P@ssw0rd Jakarta(config-line)exit
Jakarta(config)#interface fastethernet0/0 Jakarta(config-if)#ip address 192.168.10.65 255.255.255.224
Jakarta(config-if)#description link to LAN Jakarta
Jakarta(config-if)#no shutdown Jakarta(config-if)#^z
Jakarta#config t
Jakarta(config)#interface serial0
Jakarta(config-if)#ip address 172.17.10.6 255.255.255.252
Jakarta(config-if)#description link to WAN Jakarta
Jakarta(config-if)#bandwidth 512 Jakarta(config-if)#clock rate 500000 Jakarta(config-if)#no shutdown
Jakarta(config-if)#exit
Jakarta(config)#interface serial1
Jakarta(config-if)# ip address 172.17.10.6 255.255.255.252
Jakarta(config-if)#no shutdown Jakarta(config-if)#exit
Jakarta(config)#router rip Jakarta(config-router)#network 192.168.10.0
N o.
Lokasi Network Id Subnet Mask 1. Jakarta 192.168.10.3
3/27
255.255.25 5.224 2. Suraba
ya
192.168.20.6 5/27
255.255.25 5.224 3. Semar
ang
192.168.30.9 7/27
255.255.25 5.224
Jakarta(config-router)#network 172.17.10.0
Jakarta(config-router)#^z
Jakarta#copy running-config startup- config
Jakarta#
3. Konfigurasi Router Cabang Surabaya Adapun untuk konfigurasi ip address Router Cabang surabaya dan ip address client pada Cabang surabaya adalah sebagai berikut:
a. Router Cisco 2801
1). Interface 0/0 IP = 192.168.10.33 Subnet Mask = 255.255.255.224
2). Serial 0 IP = 172.17.10.5
Subnet Mask = 255.255.255.252 b. PC 1 = 192.168.10.34 Subnet Mask = 255.255.255.224 Gateway = 192.168.10.33 c. PC 2 = 192.168.10.35 Subnet Mask = 255.255.255.224 Gateway = 192.168.10.33
d. PC 3 = 192.168.10.36 Subnet Mask = 255.255.255.224 Gateway = 192.168.10.33 e. Konfigurasi Router Cabang Surabaya
Router>enable Router#config t
Router(config)#hostname Surabaya Surabaya(config)#enable secret password Surabaya(config)#line vty 0 4
Surabaya(config-line)login
Surabaya(config-line)password P@ssw0rd Surabaya(config-line)exit
Surabaya(config)#interface fastethernet0/0 Surabaya(config-if)#ip address
192.168.10.33 255.255.255.224
Surabaya(config-if)#description link to LAN Surabaya
Surabaya(config-if)#no shutdown Surabaya(config-if)#^z
Surabaya#config t
Surabaya(config)#interface serial0
Surabaya(config-if)#ip address 172.17.10.5 255.255.255.252
Surabaya(config-if)#description link to WAN Surabaya
Surabaya(config-if)#bandwidth 128 Surabaya(config-if)#clock rate 100000 Surabaya(config-if)#no shutdown Surabaya(config-if)#exit
Surabaya(config)#router rip Surabaya(config-router)#network 192.168.10.0
Surabaya(config-router)#network 172.17.10.0
Surabaya(config-router)#^z
Surabaya#copy running-config startup- config
Surabaya#
4. Konfigurasi Router Cabang Semarang Adapun untuk konfigurasi ip address Router cabang Semarang dan ip address client pada cabang Semarang adalah sebagai berikut:
a. Router Cisco 2801
1). Interface 0/0 IP = 192.168.10.97 Subnet Mask = 255.255.255.224
2). Serial 0 IP = 172.17.10.10 Subnet Mask = 255.255.255.252 b. PC 1 = 192.168.10.98 Subnet Mask = 255.255.255.224 Gateway = 192.168.10.33 c. PC 2 = 192.168.10.99 Subnet Mask = 255.255.255.224 Gateway = 192.168.10.33
d. PC 3 = 192.168.10.100 Subnet Mask = 255.255.255.224 Gateway = 192.168.10.33 e. Konfigurasi Router Cabang Semarang
Router>enable Router#config t
Router(config)#hostname Semarang Semarang(config)#enable secret password Semarang(config)#line vty 0 4
Semarang(config-line)login
Semarang(config-line)password P@ssw0rd Semarang(config-line)exit
Semarang(config)#interface fastethernet0/0 Semarang(config-if)#ip address
192.168.10.33 255.255.255.224
Semarang(config-if)#description link to LAN Semarang
Semarang(config-if)#no shutdown Semarang(config-if)#^z
Semarang#config t
Semarang(config)#interface serial0 Semarang(config-if)#ip address 172.17.10.5 255.255.255.252
Semarang(config-if)#description link to WAN Semarang
Semarang(config-if)#bandwidth 128 Semarang(config-if)#clock rate 100000 Semarang(config-if)#no shutdown Semarang(config-if)#exit
Semarang(config)#router rip Semarang(config-router)#network 192.168.10.0
Semarang(config-router)#network 172.17.10.0
Semarang(config-router)#^z
Semarang#copy running-config startup- config
Semarang#
B. Hasil Pengujian
Pengujian di lakukan dengan melakukan uji koneksi dari Router pusat Jakarta ke Router cabang surabaya dan Router cabang Semarang, pengetesan koneksi juga di lakukan dari PC Client kantor pusat Jakarta ke Pc Client kantor cabang Surabaya dan Pc Client kantor cabang Semarang.
1. Pengujian Koneksi Antar Router
Gambar III.3 Hasil Tes Koneksi Antar Router 2. Pengujian Koneksi Antar Client
Gambar III.4
Hasil Tes Koneksi Antar Client
5. Simpulan
Dengan Pemanfaatan teknologi jaringan Wide Area Network pada PT. Jasindo Lintastama ini dapat mempercepat dalam proses pertukaran data antar cabang, dan yang paling penting adalah aplikasi-aplikasi yang ada di kantor pusat dapat dengan mudah diakses dari kantor cabang manapun sehingga mempermudah dalam sharing data.
Referensi
Junaedi, F. Tunneling dan VPN. Mikrotik, 2010.
Rachman, Oscar dan Gin Gin Yugianto.
TCP/IP Dalam DuniaInformatika Dan Telekomunikasi. Bandung:
Informatika, 2008.
Wardana, A. Modul Basik Mikrotik Router OS. Jakarta, 2006.
Wendy, Aris dan SS Ahmad Ramadhan.
Membangun VPN Linux Secara Cepat. Yogyakarta: Andi, 2005.
Wijaya, Hendra. Belajar sendiri Cisco ADSL Router , PIX Firewall dan VPN.
Jakarta: PT. Gramedia, 2003.
—. Belajar Sendiri Cisco Router. Jakarta: PT.
Gramedia, 2006.