• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Sejarah Singkat Berdirinya SMA Negeri 1 Gorontalo

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Sejarah Singkat Berdirinya SMA Negeri 1 Gorontalo"

Copied!
11
0
0

Teks penuh

(1)

1 BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Gambaran Umum Lokasi Penelitian

4.1.1 Sejarah Singkat Berdirinya SMA Negeri 1 Gorontalo

SMA Negeri 1 Gorontalo adalah Sekolah Menengah Atas yang pertama berdiri di Grorontalo. Terletak persis ditengah-tengah Kota Gorontalo, sekolah ini sejak didirikan pertama kalinya belum pernah mengalami perubahan tempat.

Bermula dari sebuah sekolah setingkat SMP pada zaman Belanda (MULO).

Kemudian berubah menjadi Sekolah Menengah Atas (AMS) dan pada tanggal 1 Agustus 1951 resmi menjadi Sekolah Menengah Atsas (SMA) Negeri 1 Gorontalo.

Dilihat dari usia dan perjalanan sejarah sekolah ini adalah sekolah menengah atas tertua di Gorontalo. Dalam perjalanannya sejak berdiri pertama kalinya hingga sekarang sekolah ini mengalami pergantian kepemimpinan sebanyak 13 (tiga belas) kali.

4.1.2 Profil Sekolah

Nama Sekolah : SMA Negeri 1 Gorontalo

Alamat : Jl. M.H.Thamrin No. 8

Kelurahan Ipilo

Kecamatan Kota Timur Provinsi Gorontalo

No. Telepon (0435) 821247 Fax (0435) 821247

(2)

2

E-mail smansa_gtlo@yahoo.co.id Web-site smansagtlo.sch.id 4.1.2.1 Motto

Way For Your Future 4.1.2.2 Visi

Mewujudkan insan indonesia yang unggul, mandiri, kompetitif, berwawasan IPTEK dan IMTAQ, berpijak pada pendidikan karakter dan budaya bangsa serta mampu bersaing ditingkat dan internasional.

4.1.2.3 Misi

a. Membina dan membekali siswa dengan budi pekerti luhur dan terpuji sesuai dengan nilai-nilai pendidikan karakter dan budaya bangsa.

b. Meningkatkan kualifikasi dan profesionalisme guru.

c. Meningkatkan kompetensi guru dibidang ICT dan Bahasa Inggris.

d. Melaksanakan pembelajaran aktif, kreatif, inovatif, dan menyenangkan yang ditunjang oleh sarana dan prasarana pembelajaran yang memadai.

e. Memberdayakan potensi kecerdasan siswa baik dalam IPTEK dan IMTAQ serta meningkatkan daya saing siswa secara internasional.

f. Menciptakan lulusan yang dapat diterima di Perguruan Tinggi terbaik, baik Perguruan Tinggi Negeri maupun Swasta.

g. Menciptakan lingkungan sekolah yang bersih, rapi, dan bebas dari polusi.

h. Menumbuhkan budaya bersih bagi semua komponen pendidikan.

i. Menghasilkan siswa-siswa yang berprestasi dibidang akademik maupun non akademik baik ditingkat regional, nasional dan internasional.

(3)

3 4.1.2.4 Tujuan Sekolah

a. Meningkatkan keimanan dan ketakwaan terhadap Tuhan Yang Maha Kuasa b. Meningkatkan prilaku akhlak mulia.

c. Mepersiapkan peserta didik untuk melanjutkan ke pendidikan tinggai.

d. Meningkatkan kualifikasi dan profesionalisme guru.

e. 70% guru memiliki kemampuan dalam memanfaatkan TIK dan mampu berbahasa inggris.

f. Memilki saran dan prasarana pendukung pembelajaran yang memadai.

g. 50% warga sekolah dapat mengembangkan penelitian ilmiah dan olimpiade mata pelajaran.

h. Memilki 5 (lima) team olahraga terlatih (sepak bola, volly ball, basket, bulutangkis dan renang).

i. Memiliki group seni musik dan seni tari yang trelatih.

4.1.3 Keadaan Tenaga Pendidik

Guru adalah salah satu faktor penting dalam meningkatkan mutu serta kualitas pendidikan, sama halnya dalam proses pembelajaran guru merupakan salah satu penentu dalam berhasil atau tidaknya tujuan pembelajaran, sehingga profesionalitas dan mutu guru perlu diperhatikan. Berikut ini disajikan keadaan guru SMA Negeri 1 Gorontalo berdasarkan status dinas.

(4)

4

Tabel 1 : Keadaan Guru SMA Negeri 1 Gorontalo Berdasarkan Status Dinas GURU MENURUT STATUS

PNS NON PNS

MATA PELAJARAN L P JL MATA PELAJARAN L P JL

PKN IPA IPS

MATEMATIKA BAHASA INDONESIA BAHASA INGGRIS

AGAMA ISLAM / NON ISLAM BP / BK

OLAHRAGA PENDIDIKAN SENI TEHNIK INFORMATIKA BAHASA ASING MUATAN LOKAL

- 1 4 3 1 3 1 1 4 1 3 - -

2 2 PKN IPA IPS

MATEMATIKA BAHASA INDONESIA BAHASA INGGRIS

AGAMA ISLAM / NON ISLAM BP / BK

OLAHRAGA PENDIDIKAN SENI TEHNIK INFORMATIKA BAHASA ASING MUATAN LOKAL

- - - - - 1 - - - - - 1 -

- - 1 - - - - - - - - - -

- - 1 - - 1 - - - - - 1 -

JUMLAH 22 51 73 JUMLAH 2 1 3

(5)

5

Berikut disajikan keadaan Guru berdasarkan tingkat pendidikan :

Tabel 2 :Keadaan Guru SMA Negeri 1 Gorontalo Berdasarkan Tingkat Pendidikan

PENDIDIKAN GURU

STRATA PENDIDIKAN JUMLAH GURU

JUMLAH

L P

SLTA D1 D2 D3 S1 S2

- - - - 17

7

- - - - 47

5

- - - - 64 12

JUMLAH 24 52 76

4.1.4 Keadaan Siswa

Selain guru, siswa juga merupakan faktor penting dalam menghasilkan mutu pendidikan, sumber daya siswa (kualitas dan kuantitas) merupakan hal yang perlu diperhatikan. Berikut disajikan tabel keadaan siswa pada Tahun 2012-2013

Tabel 3 : Keadaan Siswa SMA Negeri 1 Gorontalo

JENIS KELAMIN

KLS X

KELAS XI KELAS XII

BHS IPA IPS AGAMA JMLH BHS IPA IPS AGAMA JMLH

LAKI-LAKI 105 - 61 51 - 112 54 75 - 129

PEREMPUAN 205 - 110 37 - 147 128 60 - 188

TOTAL 310 - 171 88 - 259 182 135 - 317

(6)

6 4.2 Deskripsi Data Hasil Penelitian 4.2.1 Deskripsi Variasi Mengajar Guru

Dari hasil penyebaran angket pada responden yaitu siswa Kelas XI IPS SMA Negeri 1 Gorontalo dengan sampel berjumlah 48 orang, diperoleh nilai median sebesar 84,05, modus = 82,5, rata-rata = 83,56, dan simpangan baku = 6,20.

Dari data penelitian diperoleh data terbesar 96, dan data terkecil 70 sehingga rentang data (R) = 26, banyaknya kelas (K) = 6, dan panjang kelas (P) = 5.

(lampiran 5). Distribusi frekuensi untuk pengamatan variabel X (Variasi Mengajar Guru) dapat dilihat pada grafik berikut:

Gambar 2 : Distribusi Frekuensi Variabel X 4.2.1 Deskripsi Motivasi Belajar Siswa

Dari hasil penyebaran angket pada responden yaitu siswa Kelas XI IPS SMA Negeri 1 Gorontalo dengan sampel berjumlah 48 orang, diperoleh nilai median sebesar 82,7, modus = 80,7, rata-rata = 82,58, dan simpangan baku = 5,24.

0 2 4 6 8 10 12 14 16

70-74 75-79 80-84 85-89 90-94 95-99

Frekuensi

Batas Kelas

Frekuensi

(7)

7

Dari data penelitian diperoleh data terbesar 96, dan data terkecil 73 sehingga rentang data (R) = 23, banyaknya kelas (K) = 6, dan panjang kelas (P) = 4.

(lampiran 5). Distribusi frekuensi untuk pengamatan variabel Y (Motivasi Belajar Siswa) dapat dilihat pada grafik berikut:

Gambar 3 : Distribusi Frekuensi Variabel Y 4.2.3 Pengujian Normalitas Data

Dalam pengujian normalitas data, penulis menggunakan uji chi-kuadrat (X²). Pengujian ini dilakukan terhadap skor data variabel X (Variasi Mengajar Guru) serta skor data variabel Y (Motivasi Belajar Siswa).

1. Uji Normalitas Data Variasi Mengajar Guru

Dari hasil pengujian normalitas data pada variabel X (Variasi Mengajar Guru) menunjukkan harga X²hitung = 2,29 sedangkan dari daftar distribusi frekuensi harga X²daftar dengan menggunakan derajat kebebasan 0,05 , yaitu X²daftar (0,95)(5) = 11,070 . dengan demikian dapat dilihat bahwa X²hitung < X²daftar = 2,29 < 11,070 .

0 2 4 6 8 10 12 14 16 18

73-76 78-80 81-84 85-88 89-92 93-96

Frekuensi

Batas Kelas

Frekuensi

(8)

8

Maka data hasil penelitian untuk variabel X berasal dari populasi yang berdistribusi normal (lampiran 6).

2. Uji Normalitas Data Motivasi Belajar Siswa

Dari hasil pengujian normalitas data pada variabel Y (Motivasi Belajar Siswa) menunjukkan harga X²hitung = 5,11 sedangkan dari daftar distribusi frekuensi harga X²daftar dengan menggunakan derajat kebebasan 0,05 , yaitu X²daftar (0,95)(5) = 11,070 . dengan demikian dapat dilihat bahwa X²hitung < X²daftar = 5,11 < 11,070 . Maka data hasil penelitian untuk variabel Y berasal dari populasi yang berdistribusi normal (lampiran 6).

4.3 Pengujian Hipotesis

Dalam melakukan pengujian hipotesis, terlebih dahulu diadakan pengujian- pengujian sebagai berikut : mencari persamaan regresi, uji linieritas, uji keberartian, menghitung koefisien korelasi serta menguji keberartian koefisien korelasi.

4.3.1 Mencari Persamaan Regresi

Dalam mencari persamaan regresi digunakan persamaan Ŷ = + . Setelah melakukan perhitungan (lampiran 7), maka diperoleh persamaan regresi sebagai berikut : Ŷ = 30,75 + 0,62 , hal ini menujukkan bahwa setiap terjadi perubahan sebesar satu unit pada variabel X (Variasi Mengajar Guru), maka akan diikuti oleh perubahan rata-rata variabel Y (Motivasi Belajar Siswa) sebesar 0,62 unit.

(9)

9 4.3.2 Uji Koefisien Regresi

Dari uji koefisien regresi yang telah dilakukan (Lampiran 7), diperoleh hasil thitungtdaftar 5,002,04. Sehingga dapat dinyatakan bahwa hipotesis dalam penelitian ini dapat diterima, bahwa variasi mengajar guru memiliki pengaruh positif terhadap motivasi belajar siswa.

4.3.3 Uji Linieritas dan Keberartian

Dalam uji linieritas, persamaan regresi dapat dikatakan linieritas dan dapat diterima, jika Fhitung < Fdaftar. Berdasarkan pada hasil perhitungan Analisis Varians (ANAVA) yang dapat dilihat pada tabel sebagaimana terlampir (lampiran 7), diperoleh hasil Fhitung = 0,38 sedangakan dari daftar distribusi frekuensi diperoleh Fdaftar (0,95)(20,26) = 1,99 . Karena 0,38 < 1,99 maka dapat dikatakan bahwa persamaan regresi adalah linieritas dan diterima. Yang berarti Variasi Mengajar Guru memiliki hubungan garis lurus dengan motivasi belajar siswa.

Sedangkan dalam uji keberartian, persamaan regresi dapat diterima dan berarti, jika Fhitung > Fdaftar. Berdasarkan hasil pengujian keberartian diperoleh Fhitung =35,46 sedangkan dari daftar distribusi frekuensi diperoleh harga Fdaftar

(0,99)(1,46) = 7,21 . Karena 35,46 > 7,21 maka dapat dikatakan bahwa uji keberartian persamaan regresi dapat diterima atau berarti. Hal ini menunjukkan bahwa Variasi Mengajar Guru memiliki hubungan yang signifikan atau berarti dengan Motivasi Belajar Siswa.

(10)

10 4.4 Pembahasan

Berdasarkan hasil pengujian yang telah dilakukan atas hipotesis yang ditetapkan dalam penelitian ini, yaitu “ Diduga Variasi Mengajar Guru Memiliki Pengaruh Positif Terhadap Motivasi Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Ekonomi di Kelas XI IPS SMA Negeri 1 Gorontalo”, maka dapat dibuktikan bahwa variasi mengajar guru memiliki pengaruh terhadap motivasi belajar siswa.

Uji normalitas data atas variabel X dan variabel Y menunjukkan bahwa populasi variabel berdistribusi normal. Hal ini dapat dilihat dari uji chi-kuadrat yang telah dilakukan. Dimana X²hitung < X²daftar , untuk variabel X diperoleh X²hitung

sebesar 2,29 sedangkan X²daftar sebesar 11,070 dan untuk variabel Y diperoleh X²hitung sebesar 5,11. Maka uji yang digunakan selanjutnya adalah uji regresi dan uji koefisien regresi, pengujian ini dilakukan dengan maksud untuk mengukur seberapa besar pengaruh variasi mengajar guru terhadap motivasi belajar siswa. Dari hasil pengujian diperoleh Persamaan Regresi Yˆ30,750,62X yang berarti bahwa setiap terjadi perubahan sebesar satu unit pada variabel X (variasi mengajar guru), maka akan diikuti oleh perubahan rata-rata variabel Y (motivasi belajar) sebesar 0,62 unit. Dan dari uji koefisien regresi yang telah dilakukan diperoleh hasil

00 ,

5

hitung

t sedangkan tdaftar 2,04, sehingga dapat dilihat bahwa thitungtdaftar, yang berarti bahwa hipotesis dalam penelitian ini dapat diterima, yaitu variasi mengajar guru memiliki pengaruh positif terhadap motivasi belajar siswa

Untuk membuktikan persamaan regresi berpola linier dan berarti maka dilanjutkan dengan uji Linieritas dan Keberartian. Uji Linieritas dapat diterima jika Fhitung < Fdaftar, dari hasil pengujian diperoleh Fhitung sebesar 0,38 sedangkan Fdaftar

(11)

11

1,99. Sehingga dapat dikatakan bahwa persamaan regresi diatas adalah Linieritas dan dapat diterima. Dalam artian bahwa Variasi Mengajar Guru memiliki hubungan garis lurus dengan Motivasi Belajar Siswa. Dan untuk Uji Keberartian, Fhitung >

Fdaftar, dalam pengujian ini diperoleh Fhitung sebesar 35,46 sedangkan Fdaftar 7,21. Sehingga dapat dikatakan bahwa persamaan regresi diatas dapat diterima atau berarti. Dalam artian bahwa Variasi Mengajar Guru memiliki pengaruh yang signifikan terhadap Motivasi Belajar Siswa.

Dari pengujian yang telah dilakukan terbukti bahwa Variasi Mengajar Guru memiliki pengaruh terhadap Motivasi Belajar Siswa, variasi mengajar guru dibutuhkan dalam proses pembelajaran untuk dapat mengatasi kebosanan siswa dalam mengikuti kegiatan pembelajaran, sehingga peneliti berargumen bahwa dalam proses pembelajaran guru diharapkan untuk dapat melakukan variasi mengajar untuk membangkitkan motivasi belajar siswa. Hal ini dapat terwujud apabila guru senantiasa memperhatikan hal-hal yang merupakan komponen dari variasi mengajar itu sendiri.

Gambar

Tabel 1 : Keadaan Guru SMA Negeri 1 Gorontalo Berdasarkan Status Dinas  GURU MENURUT STATUS
Tabel 2 :Keadaan Guru SMA Negeri 1 Gorontalo Berdasarkan Tingkat Pendidikan
Gambar 2 : Distribusi Frekuensi Variabel X  4.2.1 Deskripsi Motivasi Belajar Siswa
Gambar 3 : Distribusi Frekuensi Variabel Y  4.2.3 Pengujian Normalitas Data

Referensi

Dokumen terkait

Segala puji bagi Allah SWT penulis panjatkan atas rahmat serta hidayahNya, sehingga pada saat ini penulis dapat menyelesaikan tesis yang berjudul “Pelestarian Budaya Piil

Berdasarkan pengamalan industri takaful, syarikat merupakan wakil (al-Wakil) kepada peserta dan peserta sebagai pewakil (al-muwakkil), skim takaful atau dana yang diuruskan

Hasil Wawancara dengan Ibu Nur Azizah Selaku pembeli atau pelangan hasil budidaya ikan tambak, wawancara dilakukan tgl.. Indramanyu, Subang, Sumedang, Bandung, Sukabumi, Bogor

Jadi dalam penelitian ini fenomena yang akan diteliti adalah mengenai keadaan penduduk yang ada di Kabupaten Lampung Barat berupa dekripsi, jumlah pasangan usia

“Jenis Penyakit” Menampilkan list jenis penyakit unggas (√) Berhasil ( ) Tidak Berhasil Memilih tombol “Diagnosa” Menampilkan gejala-gejala penyakit (√) Berhasil

a. Pemberian modal kerja dalam bentuk pembiayaan Qard} al-Hasan Bentuk pemberdayaan yang dilakaukan BMT Mandiri Sejahtera Karangcangkring Dukun Gresik adalah

Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT karena berkat rahmat- Nya penulis dapat menyelesaikan penulisan skripsi dengan judul “Hubungan Caregiver Self-efficacy dengan

Perbedaan dari ketiga video profile tersebut dengan Perancangan Video Profil sebagai Media Informasi Pada Lorin Solo Hotel adalah dilihat dari konsep video dengan