• Tidak ada hasil yang ditemukan

Aplikasi Multi Criteria Decision Making Menggunakan Metode Promethee

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "Aplikasi Multi Criteria Decision Making Menggunakan Metode Promethee"

Copied!
11
0
0

Teks penuh

(1)

Aplikasi Multi Criteria Decision Making Menggunakan Metode Promethee

Nurul Hadi1, Yuli Fitrisia2 & Wawan Yunanto3

1Program Studi Sistem Informasi Politeknik Caltex Riau, Pekanbaru 28265, email:nurul.hadi90@gmail.com

2Program Studi Teknik Komputer Politeknik Caltex Riau, Pekanbaru 28265, email:uli@pcr.ac.id

3Program Studi Sistem Informasi Politeknik Caltex Riau, Pekanbaru 28265, email:wawan@pcr.ac.id

Abstrak

Pada masa sekarang, perkembangan komputer dan teknologi lainnya semakin mendominasi kehidupan masyarakat. Kebutuhan akan komputerisasi di segala bidang pun terus meningkat.

Salah satunya dalam hal pendukung keputusan. Promethee sebagai salah satu model sistem pendukung keputusan yang merupakan bagian dari Multi Criteria Decision Making digunakan untuk membantu pengguna untuk menentukan pilihan berdasarkan kriteria-kriteria yang ditentukan. Sistem ini bersifat dinamis dari segi kriteria dan alternatif. Sistem pendukung keputusan dibangun menggunakan metode promethee, berbasis web dengan bahasa pemrograman ASP.NET dan MySQL sebagai database. Output yang dihasilkan dari sistem pendukung keputusan ini adalah peringkat dari alternatif yang telah diinputkan berdasarkan kriteria inputan pengguna.

Kata kunci: Metode Promethee, Multi Criteria Decision Making, ASP.NET, MySQL Abstract

At this time, the increase of the development of computers and other technologies dominate the public life. It gives impact for computerization in all areas for example in decision support system. Promethee as one of decision support system model, is apart of multi criteria decision making that used to help user to make decision according to the specified criteria. This system have dynamic criteria and alternative. The system built with promethee method, ASP.NET and MySQL. The results of this research is a decision support system built on Promethee method that can determine the sequence of alternatives from a variety of choices chosen by user based on user input criteria.

Keywords: Methods Promethee, Multi Criteria Decision Making, ASP.NET, MySQL.

1. Pendahuluan

Seiring dengan perkembangan zaman, perkembangan komputer dan teknologi lainnya semakin banyak mendominasi kehidupan masyarakat. Kebutuhan akan komputerisasi di segala bidang pun turut meningkat. Salah satunya dalam hal pendukung keputusan. Masyarakat selalu menuntut diberinya kemudahan dalam permasalahan mereka dengan memanfaatkan teknologi yang ada. Salah satu permasalahan yang dihadapi adalah ketika seseorang harus dihadapkan oleh beberapa pilihan dalam menentukan suatu keputusan.

Pemanfaatan teknologi dapat diimplementasikan dengan pembuatan suatu sistem pendukung keputusan dengan perhitungan beberapa kriteria yang dimiliki untuk mendapatkan nilai yang memperkuat akan diambilnya suatu keputusan. Pembuatan aplikasi untuk

(2)

pengambilan keputusan dapat menggunakan berbagai metode yang disesuaikan dengan kebutuhan pengguna. Salah satu metode yang digunakan yaitu Promethee.

Promethee adalah salah satu metode penentuan urutan (prioritas) dalam analisis multikriteria. Masalah pokoknya adalah kesederhanaan, kejelasan, dan kestabilan. Dugaan dari dominasi kriteria yang digunakan dalam Promethee adalah penggunaan nilai dalam hubungan outranking. Semua parameter yang dinyatakan mempunyai pengaruh nyata menurut pandangan ekonomi (Suryadi dan Ramdhani, 2000).

Sistem pendukung keputusan ini dibangun menggunakan metode Promethee dimana alternatif dan kriteria disesuaikan dengan kebutuhan pengguna. Metode Promethee ini dipilih karena sistem pendukung keputusan menggunakan metode Promethee dapat menganalisa beberapa kriteria dan alternatif yang dibandingkan dan memberikan urutan alternatif yang terbaik sesuai dengan kriteria tertentu. Sehingga dapat membantu pengguna untuk menyelesaikan permasalahan.

Tujuan dari sistem yang telah dibangun ini adalah :

1. Mengimplementasikan metode Promethee dalam pengambilan suatu keputusan.

2. Dapat membuat sistem pendukung keputusan dinamis dimana kriteria dan alternatif dapat disesuaikan dengan kebutuhan pengguna.

3. Dapat membuat tutorial berupa modul yang dapat digunakan dalam mata kuliah Sistem Pendukung Keputusan (SPK), khususnya tentang metode Promethee.

Perumusan masalah dari sistem yang telah dibangun ini adalah :

1. Bagaimana merancang suatu aplikasi berbasis web untuk mengimplementasikan metode Promethee dalam pengambilan keputusan.

2. Bagaimana membuat sistem pendukung keputusan dinamis dimana kriteria dan alternatif dapat disesuaikan dengan kebutuhan pengguna.

3. Bagaimana cara membuat tutorial sistem pendukung keputusan menggunakan metode Promethee untuk mendukung mata kuliah SPK.

2. Tinjauan Pustaka

Promethee adalah salah satu metode penentuan urutan (prioritas) dalam analisis multikriteria. Masalah pokoknya adalah kesederhanaan, kejelasan, dan kestabilan. Dugaan dari dominasi kriteria yang digunakan dalam Promethee adalah penggunaan nilai dalam hubungan outranking. Semua parameter yang dinyatakan mempunyai pengaruh nyata menurut pandangan ekonomi [1].

Langkah-langkah perhitungan menggunakan metode Promethee adalah sebagai berikut [2]:

1. Menentukan beberapa alternatif.

2. Menentukan beberapa kriteria.

3. Menentukan tipe penilaian, dimana tipe penilaian memiliki 2 tipe yaitu, tipe maksimum dan minimum.

4. Menentukan tipe preferensi kriteria yang digunakan.

5. Menentukan nilai parameter yang akan dimasukkan ke dalam tipe preferensi kriteria.

6. Melakukan perhitungan secara berpasangan satu – persatu berdasarkan tipe preferensi kriteria yang digunakan.

7. Menghitung nilai indeks preferensi kriteria berdasarkan rata-rata bobot, kemudian membuat hubungan outranking.

8. Menentukan peringkat dengan menghitung leaving flow, entering flow dan net flow.

(3)

Keenam fungsi preferensi tersebut meliputi:

1. Kriteria Biasa (Usual Criterion)

Dimana d merupakan selisih nilai criteria

Pada kasus ini, tidak ada beda antara a dan b jika dan hanya jika ; apabila nilai kriteria pada masing-masing alternatif memiliki nilai berbeda, pembuat keputusan membuat preferensi mutlak untuk alternatif memiliki nilai yang lebih baik [1].

2. Kriteria Quasi (Quasi Criterion)

Kriteria ini memiliki alternatif preferensi yang sama penting selama nilai H(d) dari masing-masing alternatif untuk kriteria tertentu tidak melebihi nilai q, dan apabila selisih hasil evaluasi untuk masing-masing alternatif melebihi nilai q maka terjadi bentuk preferensi mutlak [1].

3. Kriteria dengan Preferensi Linier

Selama nilai selisih memiliki nilai yang lebih rendah dari p, preferensi dari pembuat keputusan meningkat secara linier dengan nilai d. Jika nilai d lebih besar dibandingkan dengan nilai p, maka terjadi preferensi mutlak [1].

4. Kriteria Level (Level Criterion)

Jika |d| berada diantara nilai q dan p, hal ini berarti situasi preferensi yang lemah ( ) [1].

5. Kriteria dengan Preferensi Linier dan Area yang tidak Berbeda

6. Kriteria Gaussian (Gaussian Criterion)

σ a alah nilai antara q an p q σ p)

(4)

Fungsi ini bersyarat apabila nilai σ telah itentukan [1].

Perhitungan arah preferensi dipertimbangkan berdasarkan nilai indeks. Perangkingan yang di gunakan dalam metode Promethee meliputi tiga bentuk antara lain [1] :

a. leaving flow ( )

Untuk setiap nilai node a dalam grafik nilai outrangking ditentukan berdasarkan leaving flow dengan persamaan:

dimana menunjukkan preferensi bahwa alternatif a lebih baik dari alternatif x.

Leaving flow adalah jumlah dari yang memiliki arah menjauh dari node a dan hal ini merupakan karakter pengukuran outrangking.

b. Enter Flow ( )

Sedangkan secara simetris dapat ditentukan nilai Entering Flow dengan persamaan:

dimana menunjukkan preferensi bahwa alternatif x lebih baik dari alternatif a.

Entering flow diukur berdasarkan karakter outrangking dari a.

c. Net Flow ( )

Pertimbangan dalam penentuan net flow diperoleh dengan persamaan :

Semakin besar nilai leaving flow dan semakin kecil entering flow maka alternatif tersebut memiliki kemungkinan dipilih yang semakin besar. Perangkingan dalam Promethee I dilakukan secara parsial, yaitu didasarkan pada nilai leaving flow dan entering flow. Sedangkan Promethee II termasuk perangkingan kompleks karena didasarkan pada nilai net flow masing- masing alternatif yaitu alternatif dengan nilai net flow lebih tinggi menempati satu peringkat yang lebih baik [1].

3. Perancangan

Perancangan yang telah dibuat pada sistem ini adalah perancangan flowchart dan class diagram.

Flowchart buat kasus baru digunakan untuk menunjukkan proses dari pembuatan kasus baru. Flowchart ini ditunjukkan pada Gambar 1 seperti dibawah ini.

(5)

Mulai

Input Nama Kasus

Input jumlah kriteria Input jumlah alternatif

Promethee

Output rangking alternatif

Simpan ?

Ya

Tidak

Akhir Simpan Kasus

Gambar 1 Flowchart buat kasus baru.

Flowchart Algoritma Promethee digunakan untuk menunjukkan proses-proses dari metode Promethee. Flowchart ini ditunjukkan pada Gambar 2 seperti dibawah ini.

(6)

Mulai

Input alternatif dan Input kriteria

Pilih tipe penilaian dan Pilih tipe preferensi kriteria

Menentukan nilai parameter

Perhitungan berpasangan untuk setiap alternatif

Menghitung nilai indeks preferensi

Menghitung leaving flow

Menghitung entering flow

Menghitung net flow

Akhir

Gambar 2 Flowchart algoritma promethee.

Berikut penjelasan use case pada perancangan aplikasi ini dan gambar use case diagram yang terlihat pada Gambar 3.

Masukkan nilai parameter

Konfirmasi status member

Admin Status member

<<include>>

Validasi Login admin Login_admin

<<extend>>

<<include>>

Guest Registrasi Konfirmasi Data Registrasi

<<include>>

Validasi Login member Member

Load Kasus Konfirmasi Simpan

Login_member

<<include>>

<<extend>>

Simpan Kasus

<<include>>

Buat Kasus Baru

<<extend>>

Masukkan nilai tiap alternatif

<<extend>>

Ubah nilai tiap alternatif

<<extend>>

Output Rangking alternatif

<<extend>>

Ubah nilai parameter

<<extend>>

<<extend>>

<<extend>>

<<extend>>

(7)

Gambar 3 Usecase diagram aplikasi multi criteria decision making menggunakan metode promethee.

Berikut penjelasan ERD pada perancangan aplikasi ini dan gambar ERD yang terlihat pada Gambar 4.

Gambar 4 ERD aplikasi multi criteria decision making menggunakan metode promethee.

4. Pengujian dan Analisa

Berikut ini adalah hasil pengujian dari pembuatan sistem yang telah dibangun.

Gambar 5 Halaman input kasus baru.

Gambar 5 adalah halaman untuk membuat kasus baru dengan memasukkan data kasus seperti judul kasus, jumlah alternatif dan jumlah kriteria.

(8)

Gambar 6 Halaman input data alternatif dan kriteria.

Gambar 6 adalah halaman untuk memasukkan data alternatif dan data kriteria. Jika data berhasil di masukkan maka akan tampil halaman seperti Gambar 7.

(9)

Gambar 7 Halaman tabel nilai alternative menggunakan pembobotan AHP.

Gambar 7 adalah halaman untuk memasukkan nilai tiap alternatif sesuai kriteria yang ditentukan. Nilai di masukkan oleh decision maker. Jika nilai tiap alternatif berhasil di masukkan maka akan tampil halaman seperti Gambar 8.

Gambar 8 Halaman input nilai parameter.

Gambar 8 adalah halaman untuk memasukkan nilai parameter. Jika nilai parameter berhasil di masukkan maka akan tampil halaman perangkingan seperti Gambar 9.

Gambar 9 Halaman hasil perankingan alternatif.

Gambar 9 adalah halaman perangkingan dari setiap alternatif. Perangkingan berdasarkan nilai tiap alternatif, nilai parameter, tipe preferensi kriteria dan tipe penilaian yang diinputkan oleh pengguna.

(10)

Gambar 10 Grafik analisa kuesioner pengguna.

Berdasarkan hasil pengujian sistem dengan kuesioner yang diberikan kepada 26 mahasiswa yang pernah belajar sistem pendukung keputusan dan 4 orang dosen didapatkan hasil bahwa sebanyak 60% responden menyatakan setuju bahwa halaman web ini membantu responden dalam mempelajari sistem pendukung keputusan menggunakan metode promethee. Sebanyak 50% responden menyatakan sangat setuju bahwa fungsi-fungsi dalam sistem sudah berjalan. Sebanyak 43% responden menyatakan setuju bahwa sistem ini memberikan kemudahan kepada pengguna. Sebanyak 47% responden menyatakan sangat setuju bahwa sistem ini memberikan informasi yang lengkap tentang metode promethee kepada pengguna.

5. Kesimpulan

Setelah dilakukan proses pengujian pada Proyek Akhir ini, maka dapat ditarik kesimpulan bahwa:

1. Aplikasi Multi Criteria Decision Making Menggunakan Metode Promethee ini sudah berjalan sesuai dengan hasil perhitungan Metode Promethee yang dilakukan secara manual.

2. Aplikasi Multi Criteria Decision Making Menggunakan Metode Promethee ini bersifat dinamis dimana kriteria dan alternatif disesuaikan kebutuhan pengguna.

3. Aplikasi Multi Criteria Decision Making Menggunakan Metode Promethee ini di dukung dengan tutorial.

Daftar Pustaka

[1] Prasetia, Dimas Satria.(2009). Sistem Pendukung Keputusan dengan Metode Promethee Studi Kasus Penerima Beasiswa Percikan Iman. Bandung : Universitas Komputer Indonesia.

[2] Subakti, Irfan. (2002). Sistem Pendukung Keputusan. Surabaya: Institut Teknologi Sepuluh Nopember.

[3] Suryadi, K & Ali Ramdhani. (2000). Sistem Pendukung Keputusan suatu Wacana Struktural Idealisasi dan Implementasi Konsep Pengambilan Keputusan. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.

(11)

Gambar

Gambar 1  Flowchart buat kasus baru.
Gambar 2  Flowchart algoritma promethee.
Gambar 3  Usecase diagram aplikasi multi criteria decision making menggunakan metode  promethee
Gambar 6  Halaman input data alternatif dan kriteria.
+3

Referensi

Dokumen terkait

Bioakarisida Ekstrak Daun Mimba (Azadirachta indica A. Juss) dan Bunga Cengkeh (Syzygium aromaticum L.) terhadap Tungau penyebab Penyakit Krepes pada Jamur Kuping

Dari hasil pembahasan perancangan prototyping smart parking berbasis arduino uno dapat diambil kesimpulan yaitu sistem parking ini dapat terkendali dengan sensor

dengan mengisolasi peptaibol menggunakan KLT preparatif mengikuti metode yang didiskripsikan oleh Chutrakul et al. Produksi dilakukan minimum sepuluh cawan petri untuk

penelitian ini adalah formasi biofilm terdeteksi pada semua sample dan adenoid yang diambil dari pasien dengan otitis media kronik dengan efusi menunjukkan

Informasi yang diterima dari jaringan primer atau komunikasi massa mungkin dapat memperkuat opini mahasiswa kedokteran, si A dan si B bahwa pelayanan kesejahteraan masyarakat

Urutan atribut mulai dari yang tertinggi dan menjadi priorotas perbaikan layanan kesehatan instalasi rawat inap RSD Mardi Waluyo Blitar dari hasil analisis PGCV

Seluruh Peserta yang mewakili daerahnya / Kontingen Daerah diharuskan mengikuti DEFILE Pembukaan All Indonesian Ham Festival 2007 yang akan diadakan pada hari Sabtu,14 Juli

Yaitu dengan mengklik resistor pada devices kemudian klik dua kali pada root sheet proteus dan lakukan langkah tersebut hingga muncul 8 buah resistor (R1-R8).. Ubah