• Tidak ada hasil yang ditemukan

Previous 818163896 097 Karil

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Previous 818163896 097 Karil"

Copied!
23
0
0

Teks penuh

(1)

PELAKSANAAN PENERAPAN METODE COOPERATIF

LEARNING DALAM MENINGKATKAN PEMAHAMAN

SISWA KELAS VI SDN CIGADOG 1 PADA MATA

PELAJARAN IPA TENTANG MEMAHAMI PLANET

SEBAGAI TATA SURYA

Nama: DIMAN NIM: 818163896

Akun Gmail: [email protected]

ABSTRAK

Tujuan penelitian untuk mendeskripsikan peningkatan pemahaman siswa dengan metode cooperatif leraning pada siswa kelas VI SDN Cigadog 1 Kecamatan Cikelet - Garut. Bentuk penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas dengan menggunakan model siklus. Tiap siklus terdiri dari empat tahapan yaitu rencana, pelaksanaan, pengamatan, dan refleksi. Pada penelitian ini dilaksanakan sebanyak dua siklus, yaitu siklus I dan siklus II.Subjek penelitian adalah siswa kelas VI SDN Cigadog 1 Kecamatan Cikelet -Garut.

Teknik pengumpulan data menggunakan observasi dan tes tertulis, observasi untuk mendapatkan informasi tentang keaktifan siswa. Tes tertulis digunakan untuk mengukur pencapaian siswa. Data yang diperoleh adalah prestasi belajar .

Hasil penelitian ini adalah adanya peningkatan rata-rata nilai hasil belajar IPA yang diperoleh siswa dari sebelumnya. Pada prasiklus 58.90 kemudian pada tes siklus pertama 70.26 menjadi 74.21 pada siklus ke II. Kemudian adanya peningkatan presentase ketuntasan belajar siswa yang pada siswa awal 44.74% , siklus pertama 65.79%, kemudian siklus kedua menjadi 86.84%.

Berdasarkan hasil penelitian maka dapat disimpulkan bahwa pembelajaran IPA dengan metode cooperatif learning dapat meningkatkan hasil belajar I+PA pada siswa kelas VI SDN Cigadog 1 Kecamatan Cikelet - Garut.

Kata Kunci : IPA, Cooperatif learning, pemahaman siswa.

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

(2)

Terbuka yang sekaligus sebagai guru di tuntut untuk meningkatkan kemampuan profesional, yang didasarkan pada keluasan dan kedalman wawasan sebagai landasan dalam mengambil keputusan. Keputusan transaksional ketika melaksanakan pembeajaran.

Beberapa permasalahan yang nampak saat ini masih banyak guru belum mampu memilih bebrbagai metoda dalam pembelajaran secara tepat baik dalam pemilihan metode pembelajaran eksak maupun non eksak, demikian halnya penggunaan metoda pembelajaran pada mata peajaran IPA khususnya sehingga proses pembelajaran tidak berjalan efektif yang pada akhirnya berdampak pula kepada perolehan hasil belajar yang kurang maksimal.

Berdasarkan hasil evluasi akhir pada mata pelajaran IPA konsep “memahami planet sebagai anggota tata surya di kelas VI SDN Cigdog 1 Kecamatan Cikelet Kabupaten Garut, menunjukan tingkat penguasaan siswa terhadap materi pelajaran sangat rendah. Hal ini dapat ditunjukan dari 38 siswa yang mendapatkan nilai 70 keatas hanya 27 siswa, sedangkan KKM pada mata pelajaran IPA adalah 70. Keberhasilan proses pembelajaran hanya sekitar 44,74%.

Untuk mengatasi permasalahan yang dihadapi diperlukan usaha-usaha perbaikan dalam pelaksanaan pembelajaran, salah satunya yang dapat dilakukan guru melalui PTK (Penelitian Tindakan Kelas). PTK ini sebagai suatu usaha kerja yang patut dilakukan oleh guru profesional, karena ciri khas PTK adalah melakukan tindakan secara berulang untuk memperoleh hasil yang lebih baik.

1. Identifikasi Masalah

Dari latar belakang masalah yang telah di paparkan di atas dapat di identifikasi faktor-faktor penyebab yaitu antara lain:

a. Siswa masih belum mampu memahami konsep planet sebagai anggota tata surya

(3)

2. Analisis Masalah

Setelah ditemukan beberapa faktor penyebab pada identifikasi masalah diatas ditambah dengan hasil observasi diatas yang dibantu dengan teman sejawat, maka analisis masalah sebagai berikut:

a. Guru masih kurang maksimal daam mengarahkan diskusi didalam kelas b. Guru masih kurang maksimal memberi kesempatan kepada siswa untuk

mengajukan pertanyaan.

c. Guru masih kurang dalam membengkitkan semangat siswa.

d. Guru masih kurang adil dalam memberikan kesempatan waktu atau kesempatan kepada tiap kelompok.

3. Alternatif dan prioritas pemecahan masalah

Berdasarkan identifikasi dan analisis di atas terlihat bahwa masalah yang harus diperbaiki cukup kompleks sehingga perlu ditentukan satu prioritas pemecahan masalah sebagai tindak lanjut perbaikan pelaksanaan pembelajaran pada mata pelajaran IPA.

Alternatif pemecahan masalah yang dimaksud pada perbaikan pembelajaran tersebut antara lain:

a. Meningkatkan aktifitas belajar siswa

b. Memperhatikan jalannya proses kelas secara maksimal c. Meningkatkan hasil belajar siswa secara maksimal.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah, identifikasi masalah dan analisis masalah di atas, maka perbaikan pembelajaran sanagat dibutuhkan pada materi pembelajaran IPA tentang planet sebagai tata surya. Penulis mencoba melakukan perbaikan pada materi ajar tersebut, rumusan maslaah dalam penelitian perbaikan pembelajaran ini sebagai berikut:

(4)

2. Bagaimana hasil belajar siswa setelah penerapan metode kooperatif learning dalam meningkatkan pemahaman siswa tentang memahami konsep planet sebagai anggota tata surya?

C. Tujuan Penelitian Perbaikan Pembelajaran

Secara umum pelaksanaan perbaikan pada kajian ini adalah untuk meningkatkan profesionalisme guru dalam proses pembelajaran kaitannya dengan peningkatan perolehan hasil belajar siswa pada seluruh mata pelajaran dan khususnya pada mata pelajaran yang di jadikan penelitian pada saat ini, yakni menggunakan metode cooperatif learning pada pembelajaran IPA. Secara khusus tujuan dari perbaikan ini adalah:

1. Mendeskripsikan metode cooperatif learning dalam meningkatkan pemahaman siswa terhadap konsep memahami planet sebagai anggota tata surya.

2. Peningkatan perolehan hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPA melalui penerapan metode cooperatif learning.

D. Manfaat Penelitian

Dari pelaksanaan kegiatan perbaikan proses pembelajaran diharapkan bermanfaat bagi guru, siswa dan sekolah. Adapun manfaat tersebut antara lain:

1. Bagi Guru

a. Guru dapat berkembang secara profesional, karena dapat menunjukan bahwa guru dapat menilai dan memperbaiki pembelajaran yang dikelolanya.

b. Guru dapat meningkatkan kemampuan guru untuk menggunakan metoda pembelajaran pada proses pembelajaran.

c. Guru mendapat kesempatan untuk berperan aktif mengembangkan pengetahuan dan keterampilan

2. Bagi Siswa

(5)

b. Dapat meningkatkan kerjasama c. Dapat meningkatkan kegembiraan

d. Dapat meningkatkan pengalaman dalam hal memecahkan maslah 3. Bagi Sekolah

a. Dapat meningkatkan hasil kelulusan yang berkualitas

b. Dapat membantu sekolah untuk berkembang karena adanya peningkatan kualitas guru

c. Dapat menjadi acuan dalam menyusun program sekolah.

KAJIAN PUSTAKA

A. Kaitan Metoe Belajar dan Prestasi

Prestasi belajar siswa terjadi karena suatu proses yang aktif, kreatif, inovatif dan menyenangkan, tuntutan tersebut akan terjadi apabila guru merupakan salah satu sistem pembelajaran memiliki keterampilan untuk memilih metoda yang tepat dan membantu mempermudah pemahaman siswa terhadap materi yang disampaikan sehingga tujuan pembelajaran yang diharapkan akan tercapai.

1. Pengertian Metoda

Metoda merupakan suatu alat untuk mencapai tujuanpembelajaran yang telah ditentukan, oleh karena itu metoda yang tepat akan turut menentukan efektifitas dan efesiensi proses belajar mengajar.

2. Jenis-jenis Metode Pembelajaran

Ada eberapa jenis metode pembelajaran menurut buku metodologi Pendidikan Agama Islam (Depag:2001:103) diantaranya:

1. Metode Ceramah 2. Metode Tanggungjawab

3. Metode Diskusi (Cooperative Learning) 4. Metode Demonstrasi dan Eksperimen 5. Metode Tugas Belajar dan Resitasi 6. Metode Sosiodrama

(6)

8. Metode Karya Wisata 9. Metode Sistem Regu 10. Metode Narasumber

11. Metode Survey Masyarakat 12. Metode Simulasi

13. Metode Kasus 14. Metode Tutorial

15. Metode Curah Gagasan 16. Metode Studi Bebas

3. Metode Cooperative Learning dalam pembelajaran IPA di SD

Diskusi Kelompok (Cooperative Learning) merupakan metode yang kerap kali digunakan pada pembelajaran IPA. Diskusi kelomok sangat bermanfaat dalam Ilmu Pengetahuan Alam khususnya dalam membahas keberartian suatu data. Metode diskusi kelompok mempunyai kelebihan dan kekurangan diantaranya:

a. Kelebihan Metode Cooperatif Learning

1. Semua murid bebas mengemukakan pendapat atau bersifat demokratis.

2. Merupakan cara yang efektif untuk mengajukan permasalahan

3. Mempertinggi peran serta murid secara perorangan

4. Mendorong rasa persatuan dan mengembangkan rasa sosial 5. Mengembangkan kepemimpinan dan menghayati

kepemimpinan berama.

b. Kekurangan metode Cooperatif Learning

1. Biasanya pembicaraan didominasi oleh salah seorang peserta diskusi

(7)

B. Konsep Belajar IPA di SD

Menurut Asubel dalam bukunya Educational Psychology: A cognitif view dalam modul Pembelajaran IPA di SD oleh Amalia Sapriati, dkk. Penerbit Universitas Terbuka), menyatakan bahwa faktor yang paling penting yang mempengaruhi belajar ialah apa yang telah diketahui siswa. Pernyataan Ausubel inilah yang menjadi inti teori belajarnya, yaitu belajar bermakna.

Belajar secara verbal diajarkan melalui pengajaran langsung seperti ceramah dan sudah berlangsung selama bertahun- tahun. Penelitian tentang cara mengajar yang efektif yang baru saja dilakukan mengidikasikan bahwa jika informasi yang diinginkan dapat masuk kedalam memori atau ingatan, maka model pengajaran secara langsung adalah cara yang terbaik. Belajar secara verbal atau langsung adalah lebih efektif untuk diberikan dikelas- kelas bwah yaitu di kelas I sampai dengan kelas III, sedangkan untuk kelas atas yaitu mulai dari kelas IV sampai dengan kelas VI, maka pengajaran secara verbal kefektifannya akan semakin berkurang. David P. Ausubel menyebutkan bahwa pelajaran secara verbal adalah lebih efesien dari segi waktu yang diperlukan untuk m,enyajikan pelajaran dan menjanjikan bahwa siswa dapat mempelajari materi pelajaran dalam jumlah yang lebih banyak. Pengajaran secara verbal biasanya digunakan pada pengajaran secara tradisional. Misalnya guru kelas II SD menyurtuh siswa untuk melengkapi lembar kerja yang berisikan kata- kata baru dengan dibantu oleh kamus untuk mencari definisi dari kata- kata baru dengan dibantu oleh kamus untuk mencari definisi dari kata- kata dan kemudian menuliskan kedalam lembar kerja.

C. Tujuan Pembelajaran

(8)

pengetahuan sebanyak- banyaknya untuk menjdai cerdas atau membentuk intelektual, sedangkan sikap dan keterampilan diabaikan. Siswa lebih banyak menerima atau lebih banyak menhafal pengetahuan yang dibberikan melalui beberapa mata pelajaran, bahkan hanya mengingat ingat semua pengeatahuan yang dibacanya. Jadi hasil bacaan diulang-ulang kemudian di ekspresikan secara otomatis. Akibat cara belajar seperti ini, aspek pemahaman siswa kurang diperhatikan karena lebih diutamakan hasil hafalan atau penerimaan informasi yang berkaitan stimulus dan respon. Keberhasilan belajar sangat sangat dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu:

1. Fator dari dalam diri siswa yang berpengaruh terhadap hasil belajar diantaranya adalah kecakapan, minat, bakat, usaha, motivasi, perhatian, kelemahan dan kesehatan, serta kebiasaan siswa. salah satu hal penting dalam kegiatan belajar yang harus ditanamkan dalam diri siswa bahwa belajar yang dilakukan merupakan kebutuhan dirinya. Minat belajar berkaitan dengan seberapa besar individu merasa suka atau tida suka terhadap suatu materi yang dipelajari. minat inilah yang harus dimunculkan lebih awal dalam diri siswa. minat motivasi dan perhatian siswa dapat dikondisikan oleh guru.

2. Faktor dari luar diri siswayang mempengaruhi hasil belajar diantaranya adalah lingkungan fisik dan non fisik, lingkungan sosial budaya, lingkungan keluarga, program sekolah, guru, pelaksanaan pembelajaran, dan teman sekolah. Guru merupakan faktor yang paling berpengaruh terhadap proses maupun hasil belajar, sebab guru merupakan menejer atau sutradara dalam kelas.

PELAKSANAAN PENELITIAN PERBAIKAN PEMBELAJARAN A. Subjek, tempat dan waktu penelitian serta pihak yang membantu

(9)

pembelajaran 1 pembelajaran yaitu mata pelajaran IPA dengan konsep “Memahami Planet Sebagai Konsep Tata Surya”. Tindakan perbaikan pembelajaran ini dilaksanakan mulai tanggal 14 April sampai dengan 11 mei 2016.

Adapun jadwal pelaksanaan perbaikan pembelajaran untuk setiap siklus pada masing-masing mata pelajaran seperti yang tercantum pada tabel dibawah ini:

Tabel 3.1

Jadwal Pelaksanaan Perbaikan Pembelajaran

No Hari/ Tanggal Siklus Mata

Pelajaran Waktu 1 Kamis, 14 April 2016 Pra Siklus IPA 1 x 35 Menit 2 Kamis, 21 April 2016 Siklus IPA 1 x 35 Menit 3 Kamis, 11 Mei 2016 Siklus IPA 1 x 35 Menit

Siswa kelas VI di SD Cigadog 1 UPTD Penidikan Kecamatan Cikelet Kabupaten Garut berjumlah 38 orang siswa yang terdiri dari 13 orang siswa laki-laki dan 25 orang siswa perempuan. Kondisi geografis tempat tinggal mereka berada didaerah pedesaan, dengan sarana transfortasi dan informasi masih kurang memadai, sedangkan latar belakang pendidikan orang tua siswa mayoritas lulusan Sekolah Dasar (SD), walaupun demikian perhatian orang tua siswa terhadap pendidikan cukup baik.

Adapun pihak yang membantu terlaksananya penelitian ini: a. Bapak Mamun Paweka, S.Pd. (Kepala Sekolah SDN Cigadog 1) b. Bapat Tatan Suhyana, S.Pd.M.Si (Supervisor 2)

B. Desain Prosedur Perbaikan Pembelajaran

Prosedur yang ditempuh pada penelitian ini adalah : 1. Observasi dan identifikasi masalah

(10)

dengan guru sebagai teman sejawat dan beberapa siswa dari kelas tersebut yang berhubungan dengan pembelajaran IPA selama ini. Berdasarkan hasil observasi penelitian bersama teman sejawat mengidentifikasi pioritas masalah dan sejumlah masalah yang dihadapi serta segera mencari pemecahan masalahnya. Hasilnya bhwa yang menjadi obsesi guru untuk meningkatkan kualitas dan mutu guru dengan cara merancang atau merencanakan dan melakasanakan proses pembelajaran IPA dengan baik serta memperoleh hasil yang memuaskan.

2. Kegiatan Pra Tindakan a. Perencanaan b. Pelaksanaan c. Pengamatan d. Refleksi 3. Siklus 1

Perbaikan dalam pembelajaran ini menggunakan metoda cooperative learning dengan langkah-langkah sebagai berikut:

a. Perencanaan

 Menyampaikan tujuan pembelajaran

 Menyampaikan topik yang akan dipelajari

 Menjelaskan tentang konsep memahami planet sebagai anggota

tata surya

 Memberikan latihan-latihan soal

 Mengadakan tanya jawab

 Memberikan kesempatan kepada siswa untuk menuliskan

jawaban dipapan tulis

 Memberikan penguatan terhadap siswa yang menjawab benar.

 Menyimpulkan pelajaran

 Mengadakan evaluasi secara tertulis

(11)

Peneliti melaksanakan tindakan pembelajaran tentang konsep memahami planet sebagai anggota Tata Surya dikelas VI SDN Cigadog 1 dalam proses kegiatan belajar mengajar, peneliti menyampaikan tujuan pembelajaran, melakukan apersepri sesuai dengan materi, kemudian menuliskan topik pembelajaran pada papan tulis. Dalam kegiatan inti peneliti menyampaikan penjelasan tentang memahami planet sebagai anggota tata surya dengan menggunakan metoda cooperativelearning, kemudian siswa menunjukan nama pelanet yang disebutkan guru. Siswa yang benar diberi penguatan dengan pujian dan tepuk tanagn. Dikegiatan akhir peneliti melaksanakan evaluasi akhir.

c. Pengamatan

Guru melakukan perbaikan pembelajaran dibantu teman sejawat. Pengamat mengamati tindakan yang dilakukan guru dan siswa serta mendata hasil dan kemajuan yang dicapai oleh siswa dengan menggunakan lembar observasi (terlampir). Adapun hasil pengamatan yang dicatat oleh observator adalah ...

- Penggunaan konsep sudah sesuai dengan materi pembelajaran - Siswa kurang dilibatkan dalam pengerjaan soal-soal latihan - Hasil belajar siswa belum maksimal karena masih ada siswa

yang belum mencapai KKM untuk mata pelajaran IPA yaitu 70. d. Refleksi

Dari kegiatan dan pengamatan yang dilakukan dalam kegiatan pembelajaran meningkat kearah yang lebih baik diantaranya: - Penjelasan konsep pembelajaran sudah sesuai dengan materi

pembelajaran.

- Pemberian contoh-contoh soal latihan lebih sering diberikan - Siswa banyak dilibatkan dalam pembelajaran

(12)

- Aktivitas siswa sudah meningkat karen guru menggunkaan metode sudah baik diharapkan pada siklus kedua lebih maksimal lagi.

4. Siklus 2

a. Perencanaan

- Menyampaikan apersepsi berupa memberikan pertanyaan untuk mengaitkan konsep sebelum dengan konsep yang akan dipelajari.

- Menjelaskan materi tentang memahami planet sebagai anggota tata surya.

- Membimbing siswa dalam mengerjakan soal-soal latihan - Secara bergiliran siswa menuliskan dipapan tulis sesuai dengan

pertanyaan guru

- Memberi pernyataan kepada siswa yang bisa mengerjakan dengan benar

- Memberi penguatan kepada kelompok yang baik mengerjakan lembar kerja siswa dengan cara tepuk tangan dari seluruh siswa.

- Menyimpulkan pembelajaran

- Guru mengadakan evaluasi secara tertulis b. Pelaksanaan

(13)

latihan. Siswa secra bergiliran mengerjakan soal-soal latihan di papan tulis. Pada kegiatan mengadakan evaluasi akhir.

c. Pengamatan

Adapun hasil pengamatan siklus 2 sebagai berikut:

- Penggunaan metode cooperative learning sudah berjalan baik dalam memberi soal-soal latihankepada siswa.

- Siswa sudah dilibatkan maksimal dalam pembelajaran sehingga semua siswa aktif

- Hasil belajar siswa sudah maksimal karena siswa mencapai nilai KKM pelajaran IPA yaitu 70 keatas sebanyak 36 orang. d. Refleksi

Dari kajian dan pengamatan yang dilakukan dalam kegiatan pembelajaran, maka dapat diketahui bahwa pembelajaran diperoleh hasil yang baik. Hal ini dapat dilihat dari keberhasilan dari RPP II dengan perubahan perolehan nilai yang lebih baik. Siswa sudah mencapai KKM meningkat dari RPP 1.

Dari uraian kegiatan peaksanaan perbaikan pembelajaran, melalui 2 siklus tersebut terlihat adanya perubahan yang signifikan atau menuju kesempurnaan. Dari segi guru, siswa dan perangkat pembelajaran menunjukan hasil yang diperoleh memuaskan.

C. Teknik Analisis Data

Pengumpulan data dilakukan pada setiap aktivitas sesuai dengan petunjuk pelaksanaan penelitian tindakan kelas. (suyanto,1996) pada penelitian ini tahap-tahap pengumpulan data dilkukan pada waktu:

a. Observasi awal dan identifikasi awal

b. Pelaksanaan, analisis dan refleksi tindakan pembelajaran siklus 1 c. Pelaksanaan, analisis dan refleksi tindakan pembelajaran siklus 2 d. Evaluasi terhadap pelaksanaan siklus dan siklus 2

(14)

f. Menganalisis peningkatan dan pemahaman terhadap planet sebagai anggota tata surya.

Untuk mengetahui aktivitas guru dan siswa selama penelitian digunakan pedoman observasi data dari hasil pengamatan observasi terhadap aktivitas guru dan aktifitas siswa selama pembelajaran berlangsung dengan menggunakan rumus:

IPK= M

SMI x 100% Keterangan:

IPK= Indeks Prestasi Kelompok M = Rata-Rata

SMI = Skor Maksimal Ideal

Nilai rata-rata diambil dari hasil pretes dan postes dibagi dua Contoh:

M = nilai prestasi+nilai postes 2

= 60+80 2

= 70

IPK = M

SMI x 100%

= 70

100 x 100% = 70%

HASIL PENELITIAN PEMBAHASAN

A. Deskripsi Hasil Penelitian Perbaikan Pembelajaran

(15)

dengan Topik Planet sebagai anggota tata surya, pada siklus 1 dan siklus 2 yakni sebagai berikut:

Tabel 4.1

Hasil Evaluasi dan Perbaikan Siklus 1 dan Siklus 2 Pelajaran IPA Kelas VI SDN Cigadog 1 Tahun Pelajaran 2015-2016

(16)

25

Jumlah 2250 2670 2820

Rata-rata 58.90 70.26 74.21

Persentase 44.74 65.79 86.84

Penjelasan tabel 4.1 adalah sebagai berikut:

1. Pada pembelajaran awal atau pra siklus siswa yang tuntas belajarnya sebanyak 15 siswa, jika dipersentasikan 44,74%.

2. Pada siklus 1 siswa tuntas belajar cukup meningkat yaitu sebanyak 25 siswa jika dipersentasikan 65,79%.

3. Pada siklus 2 siswa tuntas belajar lebih meningkat yaitu sebanyak 33 siswa jika dipersentasikan 86,84%.

Dari hasil yang diperoleh, terdapat perbaikan hasil dari siklus 1 ke siklus 2. Dengan demikian pembelajaran yang telah dilakukan mengalami perubahan yang signifikan dalam arti memuaskan. Dilihat dari hasil rata-rata kelas pun sangat terlihat jelas bahwa nilai rata-rata-rata-rata kelas mengalami perubahan yang sangat menonjol.

Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel yaitu tabel data persentasi siswa tiap siklus:

(17)

Persentase Hasil evaluasi Pembeljaran IPA Siklus 1 Kelas VI SDN Cigadog 1 Tahun Pelajaran 2015-2016

No Nilai Frekuensi Jumlah Prosentase

1 40 - -

-2 50 - -

-3 60 13 780 34,21%

4 70 12 840 31,58%

5 80 12 960 31,58%

6 90 1 90 2,63%

7 100 - -

-Jumlah 38 2670 100%

Rata-rata 70,26

Tabel 4.3

Persentase Hasil Evaluasi Pembelajaran IPA Pda Siklus 2 Kelas VI SDN Cigadog 1 Tahun Pelajaran 2015-2016

No Nilai Frekuensi Jumlah Prosentase

1 40 - -

-2 50 - -

-3 60 5 300 13,16%

4 70 13 910 34,21%

5 80 19 1520 50,00%

6 90 1 90 2,63%

7 100 - -

-Jumlah 38 2820 100%

Rata-rata 74,21

Dalam proses pembelajaran bukan hanya hasil belajar yang berupa kuantitas saja melainkan keaktivan siswa dalam menggunakan dan menjawab pertanyaan serta mengemukakan pendapatpun harus diperhatikan. Adapun hasil pengamatan tentang aktivitas siswa pada siklus 1 adalah sebagai berikut:

Tabel 4.4

Data aktivitas siswa dalam pembelajaran IPA kelas VI Siklus 1

No Nama Siswa A BAktivitasC D Keterangan

1 2 3

Ajis

Aldi Repaldi

Aldi Tryana Pamungkas √ √

√ √

(18)
(19)

35 bertanya yang lebih dominan yakni 14 siswa (36,84%), sedangkan aspek yang paling rendah adalah aspek menjawab hanya 5 siswa (13,16%).

Pada siklus 2 aktifitas siswa dalam pelaksanaan pembelajaran sudah mengalami peningkatan, terlihat pada tabel berikut:

Tabel 4.5

Data aktivasi siswa pada pembelajaran IPA kelas VI Siklus 2

No Nama Siswa Aktivitas Keterangan

(20)

13

(21)

mengalami peningkatan hampir semua siswa aktif. Hal ini membuktikan bahwa aktifitas siswa dalam pembelajaran IPA dengan menggunakan metode cooperatif earning telah menunjukan bahwa siswa telah memahami pembelajaran yang disampaikan dengan predikat baik.

B. Pembahasan Hasil Penelitian Perbaikan Pembelajaran

Berdasarkan observasi dan hasil pelaksanaan perbaikan pembelajaran dapat dilihat pada tabel diatas, pada setiap siklus perbaikan meningkat baik dari nilai rata-rata maupun aktifitas siswapun cenderung meningkat. Ini mengidentifikasikan bahwa Penelitian Tindakan Kelas (PTK) merupakan salah satu souesi yang dianggap baik untuk meningkatkan proses pembelajaran.

Hasil observasi pada siklus 1 banyak siswa yang belum menguasai materi dan kurang memperhatikan karena selama proses pembelajaran, guru kurang memaksimalkan metoda yang diterapkan sehingga muri kurang memperhatikan dan kurang tertarik perhatiannya sehingga semangatnyapun lemah.

Setelah memaksimalkan metoda cooperatif learning dengan melibatka siswa dalam situasi belajar, sehingga pada siklus 2 semua siswa memperhatikan guru dan siswa pun menjdi tertarik, interaksi pada guru dan murid lebih terjalin, komunikasi dua arah semakin baik.

Melalui penelitian tindakan kelas (PTK) juga sangat membantu guru untuk melakukan evaluasi apakah proses pembelajarannya yang dilakukan memiliki keunggulansekaligus dapat mengungkapkan kelemahan baik dari segi metoda pembelajaran, pendekatan evaluasi, kemampuan menjelaskan, kemampuan memotivasi siswa dan yang lainnya yang berkaitan dengan proses pembelajaran dan pembelajaran pada tingkat sekolah dasar dan sebagai guru kelas.

(22)

IPA akan membuat pembelajaran lebih bermakna, lebih mudah dipahami dan diingat oleh siswa.

SIMPULAN DAN SARAN A. Simpulan

Dari hasil perbaikan pembelajaran yang telah dilaksanan dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut:

1. Pemahaman siswa terhadap materi memahami planet sebagai anggota tata surya dapat ditingkatkan melalui metoda cooperatif learning dengan cara guru membimbing siswa dalam menyelesaikan atau cara mengerjakan soalsoal latihan secara continou dari mulai latihan yang mudah dan sederhana sampai ke yang sedang dan yang sukar.

2. Hasil belajar siswa meningkat, baik dilihat dari aktifitas belajar maupun hasil rata-rata evaluasi. Hal ini terbukti dengan perolehan nilai evaluasi awal jumlah siswa yang menguasai pembelajaran sebanyak 15 siswa atau sekitar 44,74% dengan nilai rat-rata 58,90. Setelah dilaksanakan perbaikan bertambah menjadi 25 orang atau sekitar 65,79% dengn nilai rata-rata 70,26. Setelah dilaksanakan perbaikan pada siklus 2 lebih meningkat lagi menjadi 33 siswa atau sekitar 86,84% dengan nilai rata-rata 74,21.

B. Saran dan Tindak Lanjut

Berdasarkan kesimpulan diatas, ada beberapa konsep atau strategi yang sebaiknya oleh guru dalam meningkatkan kualitas pemahaman siswa terhadap materi diantaranya:

1. Dalam melaksanakan program perbaikan, guru hendaknya memfokuskan perhatian terhadap kelebihan dan kekurangan pembelajaran sebelumnya yang dirasakan kurang memuaskan.

(23)

3. Memotivasi siswa untuk bisa mengikuti pembelajaran dengan rasa senang dalam menghadapi permasalahan yang timbul, pembelajaran guru hendaknya bertukar fikiran saling mengisi dengan guru lain, baik dilingkungan sekolah dimana kita tempat melaksanakan tugas mau di kelompok kerja guru (KKG) untuk mencari alternatif pemecahan atau menyelesaikan masalah yang dihadapi.

DAFTAR PUSTAKA

Adams, Simon, et. all. 2001. Ensiklopedi Populer Anak. Jakarta: PT. Ichtiar Baru Van Hoeve.

Burnie, David, et. all. 2000. Visual Encyclopedia of Science. London: A Dorling indersley Book.

Corbeil, Jean Cloude, and Ariane Archambault. 2004. Kamus Visual.

Edisi Terbaru. QA. International.

Piaget (dalam Suherman, 2003: 40). Penggunaan alat peraga konkret. Diunduh dari (file:///D:/teori/Alat Peraga_WongKapetakanBlog.htm) pada tanggal 09 Oktober 2013.

Whitten, Tony. 2002. Indonesian Heritage : Tetumbuhan, Jakarta Buku

Antarbangsa

Wardani, IG.A.K. (2008). Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Universitas Terbuka.

Gambar

Tabel 4.1
Tabel 4.2
Tabel 4.3Persentase Hasil Evaluasi Pembelajaran IPA Pda Siklus 2 Kelas VI SDN
Tabel 4.5

Referensi

Dokumen terkait

( 2010) menyatakan bahwa terdapat beberapa kendala yang dihadapi dalam pelaksanaan kegiatan peningkatan profesionalisme guru, baik pada segi proses, isi, maupun dukungan

1. Peningkatan profesionalisme guru; Kepala MTs Al-Inayah Bandung telah berhasil dalam meningkatkan profesionalisme guru. Hal tersebut terlihat dari guru-guru di MTs

809 Mkl 809 Penggunaan Media Sumber Belajar Dalam Proses Belajar Mengajar Pendidikan 5 810 Mkl 810 Pentingnya Supervisi Pendidikan Sebagai Upaya Peningkatan Profesionalisme

Peningkatan rata-rata presentase proses pembelajaran sebagai berikut: pada kondisi awal hasil observasi aktivitas guru perolehan skor 46,7%, setelah pelaksanaan tindakan

Skripsi dengan judul *Upaya Peningkatan Kompet€nsi Profesionalisme Guru Dalam Proses Belajar Mengajar di Madrasah Mulnithi Azizstan Pattani Selatan Thailand'yang ditulis

Berbicara tentang kreativitas guru dalam kaitannya dengan proses belajar mengajar dalam meningkatkan prestasi belajar siswa, merupakan suatu hal yang harus dikerjakan

Perolehan skor per indicator pada penerapan model PjBL dalam meningkatkan minat belajar Secara umum hasil penelitian menunjukkan adanya peningkatan minat belajar peserta didik dalam

Guru juga harus terus dipacu kemampuannya melalui pelatihan-pelatihan dan pendidikan calon guru untuk meningkatkan kecakapan profesionalisme secara terus menerus.20 Dalam kaitannya