• Tidak ada hasil yang ditemukan

Penerapan Group Investigation berbasis Mind Mapping untuk Meningkatkan Kualitas Pembelajaran IPS di Kelas V SD Negeri Gumawang 02 Pecalungan Batang.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Penerapan Group Investigation berbasis Mind Mapping untuk Meningkatkan Kualitas Pembelajaran IPS di Kelas V SD Negeri Gumawang 02 Pecalungan Batang."

Copied!
1
0
0

Teks penuh

(1)

viii ABSTRAK

Mahardhika, Tutut. 2011. Penerapan Group Investigation berbasis Mind Mapping untuk Meningkatkan Kualitas Pembelajaran IPS di Kelas V SD Negeri Gumawang 02 Pecalungan Batang. Sarjana PGSD Universitas Negeri Semarang. Pembimbing I: Dra. Sumilah, M.Pd. dan Pembimbing II: Dra. Kurniana Bektiningsih, M.Pd.

Kata kunci: kualitas pembelajaran, group investigation, mind mapping.

Pembelajaran IPS di SD N Gumawang 02 masih menggunakan metode pembelajaran klasikal yang terpusat pada guru (teacher centered). Keadaan ini membuat kualitas pembelajaran menjadi rendah dengan ketuntasan belajar klasikal 21%.

Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah apakah penerapan model pembelajaran koopertif tipe Group Investigation berbasis Mind Mapping dapat meningkatkan keterampilan guru kelas V, aktivitas dan hasil belajar IPS siswa kelas V SD Negeri Gumawang 02 Pecalungan Batang?

Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan keterampilan guru kelas V, aktivitas dan hasil belajar IPS melalui penerapan model pembelajaran koopertif tipe Group Investigation berbasis Mind Mapping di kelas V SD N Gumawang 02 Pecalungan Batang.

Metode yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan prosedur Penelitian Tindakan Kelas (PTK) dengan tahap-tahap perencanaan, tindakan, observasi dan refleksi. Subyek penelitian ini adalah guru dan siswa kelas V SDN Gumawang 02 yang berjumlah 14. Variabel yang diselidiki adalah keterampilan guru, aktivitas siswa dan hasil belajar siswa. Instrumen yang digunakan adalah lembar observasi dan soal tes dengan teknik analisis deskriptif kualitatif dan kuantitatif.

Hasil penelitian menunjukkan keterampilan guru dalam pembelajaran siklus I diperoleh persentase 68% pada kategori cukup, siklus II diperoleh persentase 78% pada kategori baik dan siklus III diperoleh persentase 90% kategori sangat baik. Aktivitas siswa pada siklus I diperoleh persentase 54% kategori kurang, siklus II diperoleh persentase 65% kategori cukup dan siklus III menjadi 86% pada kategori sangat baik. Hasil belajar siswa pada siklus I mendapatkan nilai rata-rata 64 dengan ketuntasan belajar 50%, pada siklus II diperoleh rata-rata 74 dengan ketuntasan belajar klasikal 85% dan pada siklus III mendapatkan nilai rata-rata 84 dengan ketuntasan klasikal mencapai 100%.

Referensi

Dokumen terkait

Setelah dilakukan recountouring area tersebut akan disebari tanah pucuk sehingga siap untuk dilakukan penanaman, dengan terlebih dahulu pada lapisan top soil diberi cover crop

Langkah-langkah PBL meliputi 5 fase menurut Arends (2008), yaitu: 1) memberikan orientasi tentang permasalahannya kepada siswa, yaitu guru membahas tujuan pelajaran dan

bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a, b, dan c, perlu menetapkan Peraturan Menteri Keuangan tentang Penyusunan Rencana Tindak dan Monitoring

Another important characteristic of the food industry is the high frequency of new product introductions (Fisher et al., 1994; Beer, 2001; Maloni & Brown, 2006); this

PEMISAHAN DAN PEMURNIAN SENYAWA METIL PIPERAT DARI EKSTRAK METANOL TUMBUHAN CABE JAWA (Piper retrofractum Vahl. ) ASAL JAWA BARAT.. Universitas Pendidikan Indonesia

[r]

Lokasi Tipikal Kerusakan Pile Saat Gempa Besar Terjadi (Antonio

Dalam penentuan tinggi muka air laut pada penelitian penelitian ini dilakukan relatif terhadap titik base , sehingga model separasi sederhana tidak dipakai dalam