S KIM 1200217 Chapter1

(1)

1

Siti Rizka Salehah, 2016

PEMISAHAN DAN PEMURNIAN SENYAWA METIL PIPERAT DARI EKSTRAK METANOL TUMBUHAN CABE JAWA (Piper retrofractum Vahl. ) ASAL JAWA BARAT

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Tumbuhan genus Piper (Piperaceae) merupakan tanaman penghasil rempah

dan fitofarmaka yang penting, baik ditinjau dari pemenuhan kebutuhan bumbu

dan obat tradisional bagi masyarakat maupun bagi industri makanan, minuman,

jamu, dan obat. Berdasarkan penelusuran literatur, penyelidikan fitokimia dari

genus Piper telah dilakukan dengan mengisolasi sejumlah besar senyawa

metabolit sekunder seperti alkaloid/amida, lignan/neolignan, propenil fenol,

flavonoid, triterpen, steroid, kawapirona dan Piperolida (Sengupta et al., 1987;

Jensen et al.,1993; Wu et al., 1997). Berbagai aktivitas biologis yang berhasil

diidentifikasi diantaranya seperti antioksidan, antimikroba, antijamur,

antitirosinase, antikolinesterase, antitubercolosis, antiplasmodial, anti-inflamasi,

antileishmanial, dan aktivitas insektisida (Yamaguchi et al., 2006; Lie dkk., 2006;

Hardik et al., 2007; Siddiqui dkk., 2004; Salleh et al., 2014).

Salah satu golongan utama senyawa metabolit sekunder yang ada pada

tumbuhan Piper adalah alkaloid. Penelitian lebih spesifik terhadap senyawa

golongan alkaloid pada genus Piper adalah ditemukan senyawa yang merupakan

chemical marker dari tumbuhan genus Piper yaitu piperin. Apabila ditinjau dari

jalur biogenesis, senyawa piperin memiliki senyawa prekursor yaitu metil piperat

yang dapat pula dijadikan prekursor utnuk senyawa lain dari golongan alkaloid

yang banyak ditemukan pada genus piper. Metil piperat sendiri telah berhasil

diisolasi dari spesies piper longum yang menunjukkan adanya aktivitas biologis

yang berpotensi untuk penghambatan pemicu penyakit parkinson dan alzheimer

(lee et al., 2008). Selain dari piper longum, metil piperat pun telah ditemukan

pada piper chaba (Morikawa et al., 2003).

Berdasarkan hal tersebut, maka perlu dilakukan penelitian mengenai

pemisahan dan pemurnian metil piperat pada spesies lain. Salah satu spesies yang

(2)

2

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

menarik untuk diteliti adalah cabe jawa atau cabe jamu (Piper retrofractum Vahl.)

yang merupakan tanaman fitofarmaka berasal dari jawa barat. Isolasi

senyawa-senyawa metabolit sekunder dari cabe jawa ini masih sangat jarang dilakukan,

maka perlu dilakukannya isolasi senyawa metil piperat yang merupakan prekursor

dari senyawa piperin yang lazim ditemukan pada tanaman dari genus Piper.

Pada penelitian ini akan dilaporkan mengenai bagaimana proses pemisahan

dan pemurnian senyawa metabolit sekunder metil piperat dari tumbuhan cabe

jawa berasal dari jawa barat. Iklim dan ekosistem yang berbeda dapat

menghasilkan senyawa metabolit sekunder yang berbeda karena merupakan hasil

respon tanaman terhadap lingkungannya.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan hal-hal yang telah dikemukakan di atas, rumusan masalah

penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Bagaimanakah proses pemisahan dan pemurnian metil piperat dari

ekstrak buah cabe jawa asal jawa barat ?

2. Bagaimanakah penentuan struktur senyawa metil piperat hasil isolasi

berdasarkan pendekatan spektroskopi ?

1.3 Batasan Masalah

Pada penelitian ini akan dilaporkan cara mengisolasi dan menentukan

struktur senyawa metil piperat yang terdapat dalam ekstrak metanol buah cabe

jawa.

1.4 Tujuan Penelitian

Tujuan pada penelitian ini adalah mengetahui cara mengisolasi dan

memurnikan serta menentukan struktur senyawa metil piperat dari ekstrak

(3)

3

1.5 Manfaat Penelitian

Hasil yang didapatkan dari penelitian ini diharapkan mampu memberikan

sumbangan terhadap ilmu pengetahuan dan teknologi terutama mengenai isolasi

dan identifikasi senyawa metil piperat yang berasal dari ekstrak buah cabe jawa

(Piper retrofractum Vahl.).

1.6 Sistematika Penulisan

Untuk mempermudah dalam pembuatan skripsi, perlu diperhatikan dalam

penyusunnannya. Oleh karena itu sistematika skripsi yang baik dan benar sangat

diperlukan. Secara garis besar skripsi dapat dibagi menjadi tiga bagian, yaitu

awal, isi, dan akhir. Cukup sederhana, berikut adalah sistematika skripsi secara

umum. Bagian awal skripsi terdiri dari halaman judul, lembar pengesahan, lembar

pernyataan, kata pengantar, abstrak, ucapan terima kasih, daftar isi, daftar gambar,

daftar tabel, dan daftar lampiran.

Bagian isi skripsi terdiri dari lima bab yaitu: BAB I Pendahuluan, dalam

hal ini penulis menguraikan tentang latar belakang, rumusan masalah, tujuan

penelitian, batasan penelitian, manfaat penelitian, dan sistematika skripsi. Latar

belakang penelitian membahas tentang kerangka pemikiran penelitian yang

digunakan. Rumusan masalah mencakup masalah-masalah yang dimunculkan

dalam penelitian. Tujuan penelitian berisi tentang tujuan untuk memecahkan

masalah yang diangkat pada penelitian. Batasan penilitian berisi tentang batas

penelitian yang dilakukan pada penelitian. Manfaat penelitian berisi tentang

manfaat penelitian secara keseluruhan. Sistematika penulisan berisi tentang

sistematika penulisan skripsi secara keseluruhan.

BAB II Tinjauan pustaka, yaitu bab yang menguraikan tentang kajian

pustaka baik dari buku-buku ilmiah, maupun sumber-sumber lain yang

mendukung penelitian ini. BAB III Metodologi penelitian, yaitu bab yang

menguraikan tentang objek penelitian, variabel, metode penelitian, metode

pengumpulan data, dan metode analisis data. BAB IV Hasil penelitian dan

pembahasan, yaitu bab yang menguraikan tentang hasil penelitian dan

(4)

4

bab yang berisi simpulan hasil dan saran serta hasil penelitian. Bagian akhir