• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB II TINJAUAN PUSTAKA"

Copied!
12
0
0

Teks penuh

(1)

6 BAB II

TINJAUAN PUSTAKA A. Penelitian Terdahulu

Dalam penelitian ini peneliti mengungkapkan hasil penelitian yang telah diteliti oleh peneliti terdahulu. Diantara penelitian terdahulu yang berkaitan dengan penelitian saat ini adalah:

Tabel 2.1 Penelitian Terdahulu

No

Nama, Tahun, Judul, dan Volume Jurnal

Penelitian

Hasil Penelitian Persamaan dan Perbedaan 1 Sunariani,

Suryadinatha

Dan Mahaputra (2017).

Pemberdayaan Usaha Mikro Kecil Dan Menengah (Umkm) Melalui Program Binaan Di Provinsi Bali Jurnal Ilmiah Manajemen dan Bisnis Volume 2 No 1 Tahun 2017

Program binaan UMKM dan Analitical Hierarchy process yang dilakukan memberikan hasil maksimal untuk pemberdayaan

UMKM di Provinsi

Bali. Dengan

pemberdayaan

tersebut akan memberikan

peningkatan secara signifikan

pertumbuhan ekonomi pasar domestik dan Internasional di Provinsi Bali. Kendala yang dihadapi UMKM yaitu modal usaha

Persamaan:

- Penelitian ini dengan penelitian

sebelumnya

memiliki persamaan menggunakan ruang lingkup

Pemberdayaan UMKM.

- Penelitian ini dengan penelitian terdahulu memiliki fokus penelitian yaitu UMKM

Perbedaan:

- Objek penelitian yang digunakan oleh penelitian

sebelumnya berada di Kota Bali

(2)

seperti Kredit Usaha Rakyat (KUR), proses produksi, sumber daya manusia, kekurangan pemasok bahan baku, dan pemasaran.

Program binaan UMKM di Provinsi Bali dilakukan secara bersinergi dengan pemerintah,

Perbankan, BUMN, Koperasi, LPD, BUMD, Perguruan

Tinggi dan

berkolaborasi melalui Inkubator bisnis.

sedangkan untuk penelitian saat ini menggunakan

UMKM di seluruh Indonesia tepatnya di Bank BRI Pusat Jakarta.

- Penelitian ini fokus pada Pemberdayaan UMKM di Bank BRI, sedangkan penelitian

sebelumnya fokus pada pemberdayaan UMKM melalui program binaan Provinsi Bali.

2 Menurut Dahlan (2017). Peran Pengabdian Pada Masyarakat Dalam Pemberdayaan Usaha Mikro, Kecil Dan Menengah (UMKM).

Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol. 1, No. 2, April 2017

Variabel inovasi berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja UMKM, akan tetapi perubahan lingkugan eksternal belum terbukti memperkuat hubungan antara inovasi dengan kinerja UMKM. Untuk itu dipandang perlu, bagi

pelaku UMKM

khusunya di RW 12

Persamaan:

- Penelitian ini dengan penelitian

sebelumnya

memiliki persamaan menggunakan ruang lingkup

Pemberdayaan UMKM.

- Penelitian ini dengan penelitian terdahulu memiliki fokus penelitian yaitu UMKM

(3)

Desa Cipacing selalu meningkatkan jiwa entrepreneurship, melayani konsumen dengan ramah dan menggunakan kata- kata berempati, tidak menggunakan modal kerja untuk kebutuhan konsumtif serta menjalin kerjasama dengan pemerintah dan calon pemodal.

Perbedaan:

- Objek penelitian yang digunakan oleh penelitian

sebelumnya berada di RW 12 Desa Cipacing, sedangkan untuk penelitian saat ini menggunakan pelaku UMKM di seluruh Indonesia tepatnya di Bank BRI Pusat Jakarta.

- Penelitian terdahulu fokus dalam Pengabdian Pada Masyarakat Dalam Pemberdayaan UMKM, sedangan penelitian saat ini membahas

pemberdayaan UMKM go ekspor.

3 Menurut Irfan (2019) , Ekonomi dan Bisnis Islam Universitas Islam Negeri Raden Intan Lampung, Analisis Peran Bank Syariah

Perkembangan usaha mikro selama tahun 2016-2018 , pada tahun 2017 jumlah UMKM sebanyak 99.302 unit, dalam hal ini menunjukkan peningkatan sebanyak

Persamaan :

- Penelitian ini dengan penelitian

sebelumnya

memiliki persamaan menggunakan ruang lingkup

(4)

Terhadap Pemberdayaan UMKM

Melalui Pembiayaan Murabahah

(Studi Bri Syariah KCP Sribhawono Lampung Timur) Desember 2019

4.144 dari tahun sebelumnya 2016 yaitu sebanyak 95.158.

Lalu peningkatan pesat sejumlah 69.000 di tahun 2019 dengan jumlah umkm 168.302 unit. Dalam hal ini membuktikan UMKM mampu bertahan dalam perekonomian global, banyaknya UMKM menciptakan peluang kerja yang cukup besar, sehingga sangat membantu

dalam upaya

mengurangi tingkat penggangguran.

UMKM lahir sebagai solusi dari sistem perekonomian yang sehat sehingga dapat meningkatkan

stabilisasi sistem ekonomi di Indonesia.

Pemberdayaan UMKM.

- Penelitian ini dengan penelitian terdahulu memiliki fokus penelitian yaitu UMKM

Perbedaan :

- Objek penelitian yang digunakan oleh penelitian

sebelumnya berada di KCP Sribhawono Lampung Timur , sedangkan untuk penelitian saat ini menggunakan

pelaku UMKM di seluruh Indonesia tepatnya di Bank BRI Pusat Jakarta.

- Penelitian terdahulu fokus dalam pembiayaan

Murabahah untuk pemberdayaan UMKM, sedangan penelitian saat ini membahas UMKM go ekspor.

(5)

4 Menurut Willem (2014), Ekonomi dan Bisnis Universitas Brawijaya, Peran Pembiayaan Kur Bri Terhadap

Perkembangan UMKM Di Kota Malang Dan Tingkat Kemampulabaan Bank Bri Di Unit Sawojajar (Studi Pada Unit BRI Sawojajar. Vol 3, No 1, 2014

Kredit Usaha Rakyat (KUR) merupakan program pemerintah

dalam rangka

pemberdayaan

UMKM. Program ini bekerja sama dengan pihak lain, salah satu bank BRI yang ikut berperan dalam pemberdayaan

UMKM melalui

program KUR ini. BRI selaku bank penyalur KUR terbesar dengan tingkat NPL yang

paling kecil

dibandingkan bank penyalur lainnya.

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui peran pembiayaan KUR BRI terhadap

perkembangan

UMKM di Kota

Malang dan

mengetahui pengaruh pembiayaan KUR BRI terhadap profitabilitas bank BRI.

Persamaan :

- Penelitian ini dengan penelitian

sebelumnya

memiliki persamaan menggunakan ruang lingkup

Pemberdayaan UMKM.

- Penelitian ini dengan penelitian terdahulu memiliki fokus penelitian yaitu UMKM

Perbedaan :

- Objek penelitian yang digunakan oleh penelitian

sebelumnya berada di BRI Unit Sawojajar Malang, sedangkan untuk penelitian saat ini menggunakan

pelaku UMKM di seluruh Indonesia tepatnya di Bank BRI Pusat Jakarta.

- Penelitian terdahulu fokus dalam pengembangan

(6)

UMKM melalui program KUR, sedangan penelitian saat ini membahas UMKM go ekspor.

B. Landasan Teori

1. Usaha Mikro Kecil dan Menengah

UMKM atau Usaha, Mikro, Kecil dan Menengah. UMKM diatur berdasarkan UU Nomor 20 tahun 2008 tentang Usaha Mikro Kecil dan Menengah. Dalam undang-undang tersebut dijelaskan bahwa sebuah perusahaan yang digolongkan sebagai UMKM adalah perusahaan kecil yang dimiliki dan dikelola oleh seseorang atau dimiliki oleh sekelompok kecil orang dengan jumlah kekayaan dan pendapatan tertentu.

Keberadaan UMKM dalam perekonomian Indonesia memiliki hal-hal yang sangat positif, diantaranya dapat menciptakan lapangan pekerjaan, menyediakan barang dan jasa, serta pemerataan usaha untuk mendistribusikan pendapatan nasional. Dengan peranan usaha mikro tersebut, posisi UMKM dalam pembangunan ekonomi nasional menjadi sangat penting.

UMKM memegang peranan yang sangat besar dalam memajukan perekonomian Indonesia. Selain sebagai salah satu alternatif lapangan kerja baru, UMKM juga mendorong laju pertumbuhan ekonomi pasca krisis moneter pada tahun 1997. Saat ini UMKM telah berkontribusi pada pendapatan daerah maupun pendapatan Negara Indonesia.

Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) memiliki peran sangat penting dalam perekonomian Indonesia. UMKM memiliki proporsi sebesar 99,99% dari total keseluruhan pelaku usaha di Indonesia atau sebanyak 56,54 juta unit. Usaha, Mikro, Kecil dan Menengah telah mampu membuktikan eksistensinya dalam perekonomian Indonesia. Ketika badai krisis moneter melanda Indonesia di tahun 1998 usaha kecil dan menengah yang relative

(7)

mampu bertahan dibandingkan dengan perusahaan besar. Karena mayoritas usaha bersekala kecil tidak bergantung pada modal dalam jumlah besar atau pinajaman dari luar dalam mata uang asing.

Tabel 2.2

Kriteria Usaha Mikro, Kecil, Menengah dan Besar Komponen Dunia

Usaha Kekayaaan Bersih Hasil Penjualan Tahunan Usaha Mikro <Rp 50 juta <Rp 300 juta

Usaha Kecil Rp 50 juta – Rp 500 juta Rp 300 – Rp 2,5 Milyar Usaha Menengah Rp 500 juta – Rp 10 Miliyar Rp 2,5 Milyar – Rp 50

Milyar

Usaha Besar .>Rp 10 Milyar >Rp 50 Milyar

Sumber : Pasal 6 Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2008 tentang Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM)

Pengertian Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah menurut Undang- Undang Nomor 20 Tahun 2008 tentang Usaha Mikro, Kecil dan Menengah adalah :

a. Usaha Mikro adalah usaha produktif milik orang perorangan dan/

atau badan usaha perorangan yang memenuhi kriteria Usaha Mikro sebagaimana diatur dalam Undang-Undang ini.

b. Usaha Kecil adalah usaha ekonomi produktif yang berdiri sendiri, yang dilakukan oleh orang perorangan atau badan usaha yang bukan merupakan anak perusahaan atau bukan cabang perusahaan yang dimiliki, dikuasai, atau menjadi bagian baik langsung maupun tidak langsung dari usaha menengah atau usaha besar yang memenuhi kriteria Usaha Kecil sebagaimana dimaksud dalam Undang-Undang ini.

c. Usaha Menengah adalah usaha ekonomi produktif yang berdiri sendiri, yang dilakukan oleh orang perseorangan atau badan usaha yang bukan merupakan anak perusahaan atau cabang perusahaan yang dimiliki, dikuasai, atau menjadi bagian baik langsung maupun

(8)

tidak langsung dengan Usaha Kecil atau usaha besar dengan jumlah kekayaan bersih atau hasil penjualan tahunan sebagaimana diatur dalam Undang-Undang ini.

2. Pemberdayaan

Istilah pemberdayaan dapat diartikan sebagai upaya memenuhi kebutuhan yang di inginkan oleh individu, kelompok dan masyarakat luas agar mereka memiliki kemampuan untuk melakukan pilihan dan mengontrol lingkungan agar dapat memenuhi keinginan-keinginannya, termasuk aksebilitas terhadap sumber daya yang terkait dengan pekerjaannya, aktivitas sosialnya, dan lain-lain.

Oleh sebab itu, World Bank (2001) memberi arti tetang pemberdayaan sebagai upaya untuk memberikan kesempatan dan kemampuan kepada suatu kelompok (masyarakat) untuk berani memberikan pendapat, ide atau gagasan, serta kemampuan, dan keberanian untuk memlilih sesuatu (metode, konsep, produk, tindakan, dan lain-lain), pemberdayan juga dapat diartikan sebagai upaya peningkatan kemampuan masyarakat.

Pemberdayaan memiliki arti perbaikan mutu hidup atau kesejahteran setiap individu dan masyarakat antara lain berarti:

a. Perbaikan ekonomi, terutama kecukupan pangan

b. Perbaikan kesejahteraan sosial (pendidikan dan kesehatan) c. Kemerdekaan dari segara bentuk penindasan

d. Terjaminnya keamanan

e. Terjaminnya hak asasi manusia yang bebas dari rasa takut dan kekhawatiran

Dukungan pembiayaan dari perbankan dan lembaga keuangan lainnya juga semakin meningkat. Dunia perbankan akan fokus memberikan kredit pada UMKM seperti PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero),Tbk. Selalu fokus dalam pemberdayaan UMKM melalui berbagai macam program agar UMKM naik kelas, karena sebagian pekerja di Indonesia paling bnayak dalam sektor UMKM.

(9)

Undang-Undang No. 20 Tahun 2008 pasal 3, tentang Usaha Mikro Kecil dan Menengah bertujuan menumbuhkan dan mengembangkan usahanya dalam rangka membangun perekonomian nasional berdasarkan demokrasi ekonomi yang berkeadilan. UMKM berperan dalam pembangunan perekonomian nasional melalui kontribusi terhadap, penciptaan lapangan pekerjaan, dan penyerapan tenaga kerja.

Disisi lain, UMKM juga menghadapi banyak sekali permasalahan, yaitu terbatasnya modal kerja, sumber daya manusia yang rendah, dan minimnya penguasaan ilmu pengetahuan serta teknologi. Kendala lain yang dihadapi UMKM adalah keterkaitan dengan prospek usaha yang kurang jelas serta perencanaan, visi dan misi yang belum mantap.

Pemberdayaan UMKM di era globalisasi harus bisa bersaing dan bisa menerobos pesaing di pasar global, seperti /mampu menumbuh kembangkan inovasi produk dan jasa, mengembangkan sumber daya manusia dan teknologi, serta memperluas kawasan pemasaran. Dalam hal ini harus dilakukan untuk menambah nilai jual UMKM itu sendiri, terutama agar dapat bersaing dipasar internasional, mengingat UMKM adalah sektor ekonomi yang mampu menyerap tenaga kerja terbesar di Indonesia.

3. UMKM Go Export

Pengertian ekspor adalah suatu kegiatan perdagangan dimana barang dan jasa di dalam negeri dijual dan dikirimkan ke luar negeri dengan tujuan untuk memperoleh keuntungan.Pendapat lain mengatakan, arti ekspor adalah suatu kegiatan ekonomi dimana terjadi proses penjualan dan pengiriman suatu produk (barang maupun jasa) dari dalam negeri ke negara lain dalam jumlah yang besar. Pada umumnya kegiatan ekspor dilakukan karena kebutuhan di dalam negeri sudah terpenuhi dan ada permintaan dari negara lain. Proses kegiatan ekspor tersebut harus melalui bea cukai di negara pengirim dan penerima barang dengan syarat dan ketentuan yang berbeda-beda di setiap negara.

(10)

UMKM go export adalah suatu program yang dibentuk oleh PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero), Tbk. Untuk memberdayakan UMKM agar dapat meemasuki pasar Internasional dan dapat memperkenalkan produk-produk Indonesia di pasar Global.

4. Analisis SWOT

Analisis SWOT adalah identifiasi atau faktor syistematis untuk merumuskan strategi perusahaan analisis ini di dasarkan logika yang dapat memaksimalkan kekuatan (strengths) dan peluang (opportunities), namun secara bersamaan dapat menimbulkan kelemahan (weaknesses)dan ancaman (threat). Proses pengambilan keputusan strategis yang selalu berkaitan dengan pengembangang tujuan, strategi , dan misi, dalam kebijakan perusahaan.

Dengan begitu perecanaan strategi (strategic planner) harus menganalisis faktor-faktor strategi perusahaan melalui (kekuatan, kelemahan , peluang, dan ancaman) dalam kondisi yang ada saat ini. Dalam hal ini disebut analisis situasi. Analisis yang cocok dalam situasi ini adalah analisis SWOT.

Sedangkan menurut Sinagian (2000), ada pembagian faktor-faktor strategis dalam analisi SWOT yaitu:

a. Kekuatan (strengths)

kekuatan yang dimiliki oleh suatu perusahaan adalahantara lain kompetisi khusus yang terdapat dalam organisasi yang berakibat pada pemilkikan keunggulan komparatif oleh unit usaha dipasaran. Dikatakan demikian karena bisnis memilki sumber kreatifitas, produk unik dan sebagainya yang membuat lebih kuat dari pada pesaing dalam memuaskan kebutuhan pasar dan direncanakan akan dilayani oleh satuan usaha yang bersangkutan.

b. Kelemahan (weaknesses)

Yang dimaksud dengan kelamahan adalah kekurangan atau keterbatasan dalam hal sumber daya manusia, keterampilan, dan kemampuan yang menjadi penghalang serius bagi kinerja organisasi.

c. Peluang (opportunities)

(11)

Peluang yaitu suatu situasi lingkungan yang dapat menguntungkan suatu bisnis.

d. Ancaman (threat)

Ancaman adalah suatu hambatan dalam berbisnis, jika tidak diatasi maka akan merugikan dan tidak dapat menguntungkan bagi suatu bisnis.

Tabel 2.3 Analisis SWOT Kekuatan

(strengths)

Kelemahan (weaknesses)

Peluang

(opportunities )

Strategi SO Strategi WO

Ancaman (threat)

Strategi ST Strategi WT

1) Strategi SO

Strategi ini dibuat berdasarkan asumsi perusahaan, yaitu dengan memanfaatkan seluruh kekuatan untuk merebut dan memanfaatkan peluang sebesar-besarnya.

2) Strategi ST

Strategi ST adalah strategi dalam menggunakan kekuatan yang dimiliki perusahaan untuk mengatasi ancaman.

3) Strategi WO

Strategi ini yang berdasarkan pemanfaatan peluang yang ada, dengan cara meminimalkan kelemahan yang ada.

(12)

4) Strategi WT

Strategi ini didasarkan pada kegiatan yang bersifat defensive dan berusahan meminimalisir kelemahan yang ada, serta menghindari ancaman.

Gambar

Tabel 2.1 Penelitian Terdahulu
Tabel 2.3 Analisis  SWOT  Kekuatan  (strengths)   Kelemahan  (weaknesses)   Peluang  (opportunities )  Strategi SO  Strategi WO  Ancaman  (threat)  Strategi ST  Strategi WT  1)  Strategi SO

Referensi

Dokumen terkait

masalah atau dilema moral. f) Pengenalan diri adalah kemampuan mengenali perilaku diri kita dan mengevaluasi secara kritis dan jujur.dalam pengenalan diri kemampuan

Penerapan pembelajaran metode mind mapping dapat meningkat kan aktivitas belajar dengan kriteria pengamatan terdiri dari kegiatan visual meliputi siswa mengamati

Penerapan Teknik Behavior Contract untuk Meningkatkan Tanggung Jawab Pribadi Siswa Kelas XI-IPS 3 dalam Mengikuti Layanan Bimbingan dan Konseling di SMA Negeri 2

Unsur “dengan sengaja menghubungkan atau memudahkan perbuatan cabul oleh orang lain dengan orang lain” adalah apabila seseorang melakukan suatu perbuatan yang mempunyai tujuan

Berdasarkan dari penelitian yang telah dilaksanakan, terdapat beberapa saran yang ingin peneliti paparkan, diantaranya yaitu sebagai berikut: (1) Untuk guru yang mengajar

[r]

pada saat terbentuknya Persero sebagai pengganti Pertamina, badan usaha milik negara tersebut wajib mengadakan Kontrak Kerja Sama dengan Badan Pelaksana untuk melanjutkan

Metode yang digunakan untuk mengisolasi piperin dari lada hitam adalah Soxhlet.. yang merupakan pemisahan satu atau beberapa bahan dari suatu padatan