• Tidak ada hasil yang ditemukan

IR PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "IR PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA"

Copied!
17
0
0

Teks penuh

(1)

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Di era modern saat ini, musik telah menjadi salah satu komponen yang selalu ada dalam kehidupan manusia. Musik dapat didengar dan ditemukan di mana saja; seperti di tempat umum, lantunan pengiring suasana di dalam cafe-cafe yang ramai dikunjungi orang, bahkan digunakan sebagai pengiring acara televisi, baik acara tersebut bersifat informatif maupun untuk menghibur. Awalnya, musik hanya dapat dinikmati melalui alat pemutar musik seperti radio. Nilai positif dari radio adalah ukurannya tidak terlalu besar sehingga dapat dengan mudah dibawa kemana saja. Namun seiring dengan perkembangan jaman dan teknologi, keberadaan radio mulai tergeser oleh televisi. Melalui televisi kita dapat menikmati visual yang bergerak dengan audio untuk melengkapi tayangan yang disediakan pada televisi. Tidak hanya itu, berkat perkembangan teknologi audio visual, penemuan rhythm game yaitu game berbasis ritme lagu menjadi salah satu pilihan alternatif dalam menikmati musik.

Anime, kependekan dari animation yang berarti animasi, merupakan kependekan yang kerap digunakan untuk menyebut film/seri kartun yang diciptakan di Jepang. Contoh dari anime Jepang yang terkenal antara lain adalah Naruto, Kimetsu no Yaiba, Detective Conan, Boku no Hero Academia, dan lain- lain. Anime Jepang terkenal bersifat hiburan dengan beberapa pesan moral yang terkandung dalam ceritanya, dengan remaja yang memiliki rentang

(2)

umur SMP sampai SMA bahkan orang dewasa sebagai target audiensnya. Namun, bukan berarti anime dengan target audiens anak-anak sedikit. Beberapa anime yang diperuntukkan anak-anak dengan rentang umur TK atau SD adalah Doraemon, Pokemon, Digimon, dan lain-lain. Salah satu anime yang diperuntukkan untuk anak-anak adalah serial Aikatsu!.

Dalam website official Aikatsu!, disebutkan bahwa Aikatsu! merupakan permainan arkade yang menggunakan kartu sekaligus serial anime dan manga yang dirilis oleh Bandai, perusahaan yang memiliki spesialisasi dalam bidang mainan, video game, arcade, anime, dan taman hiburan.. Permainan kartu arkade Aikatsu! diluncurkan pada bulan Oktober 2012, sementara serial anime yang diproduksi oleh Sunrise mulai ditayangkan di TV Tokyo dari 8 Oktober 2012.

Penayangan anime yang ditujukan bagi anak perempuan ini berhenti pada tanggal 31 Maret 2016. Seri ini lalu dilanjutkan dengan Aikatsu! Stars pada 7 April 2016.

Aikatsu! berkisah tentang keseharian Hoshimiya Ichigo dan teman-temannya di akademi Starlight, akademi untuk orang-orang yang bertujuan menjadi idol.

Terdapat sistem kartu kostum di mana setiap murid harus pintar mengkombinasikan desain baju, sepatu, dan aksesoris untuk mengikuti audisi dan menapakkan kaki lebih jauh di kehidupan idol di dunia mereka.

Bertemakan idol, Aikatsu! juga merilis lagu original yang digunakan dalam permainan arkade kartu dan anime. Digubah oleh monaca, lagu-lagu tersebut dinyanyikan oleh STAR☆ANIS, unit idol yang dibentuk khusus untuk

menyanyikan lagu-lagu Aikatsu!. STAR☆ANIS juga turut mengadakan konser

(3)

dengan membawakan lagu-lagu Aikatsu!. Walaupun STAR ☆ ANIS telah

dibubarkan, tradisi pembentukan idol untuk seri Aikatsu! masih berlanjut.

Ditujukan untuk penonton anak perempuan, tentunya desain karakter, baju, alur cerita, bahkan pembuatan lirik lagu disesuaikan dengan target audiensnya.

Karena tema serial Aikatsu! adalah idol, tiap episode penonton disuguhi dengan konflik sehari-hari Hoshimiya Ichigo dengan kisah dan pesan moral yang mudah diterima oleh anak-anak. Selain itu, setiap episode turut menggunakan sistem kartu kostum Aikatsu!, serta lagu-lagu idol energetik dengan tema dan amanat lirik yang beragam.

Lagu-lagu yang digubah ini tidak luput dari penulisan lirik juga. Karena ditujukan untuk audiens anak perempuan dengan rentang umur TK sampai SD, tentunya lirik-lirik yang ditulis diharapkan dapat sesuai dengan demografi tersebut.

Proses pembuatan lirik maupun pertimbangan dalam penggunaan kata dan makna tertentu, pastinya berbeda dengan penulisan lirik lagu yang demografinya ke khalayak umum dengan tema yang general seperti cinta atau kesedihan.

Jika ditelisik lebih jauh, lirik lagu sebenarnya tidak jauh berbeda dengan puisi. Perbedaan dari puisi dan lirik lagu hanyalah lirik lagu memiliki instrumen yang turut mengiringi, sementara puisi biasanya berbentuk tulisan saja. Lirik lagu sebagai karya kreatif seperti halnya puisi dibentuk oleh beberapa unsur yang terintegrasi terdiri atas unsur fisik dan unsur batin (Herminyoto, 2018: 26).

Menurut Ali dan Farida (2017: 51), dikemukakan bahwa puisi terdiri dari diksi, pengimajian/citraan (imagery), bahasa figuratif, rima dan ritma; hakikat atau

(4)

struktur batin puisi terdiri atas tema, amanat, perasaan, dan nada. Dapat dipastikan lirik lagu dan puisi adalah serupa walaupun bentuk pengekspresiannya agak berbeda.

Puisi termasuk dalam lingkup objek penelitian stilistika. Ini disebabkan oleh sangat dekatnya hubungan stilistika dengan gaya dan makna yang disebabkan olehnya. Telah disebutkan bahwa struktur batin puisi terdiri atas tema, amanat, perasaan, dan nada. Dalam puisi yang pendek dan memiliki ruang gerak yang dibatasi oleh rima dan ritme, penulis harus dengan jeli dan pintar dalam pemilihan diksi serta memilih gaya bahasa yang kiranya dapat menyampaikan maksud, amanat, dan perasaan dengan cara yang paling jitu.

Pengertian dari diksi adalah pilihan kata. Dalam kehidupan sehari- hari,pemilihan kata sebagai penyampai maksud untuk komunikasi termasuk penting demi menjembatani komunikasi antar manusia. Menurut Keraf (1987: 21), yang paling penting dari rangkaian kata adalah pengertian yang tersirat di balik kata yang digunakan. Ini dikarenakan bahwa dalam bersosialisasi, terutama dalam berkomunikasi antar manusia, yang paling penting adalah bagaimana cara untuk menyampaikan maksud kepada lawan bicara. Namun tentu saja, percakapan sehari-hari sangat berbeda dengan karya sastra seperti prosa maupun puisi walaupun esensinya adalah sama-sama untuk menyampaikan amanat dan perasaan.

Yang membedakan adalah percakapan sehari-hari tidak dibatasi oleh estetika, yang sangat lekat dengan stilistika, serta rima dan ritme.

(5)

Sementara itu, Susianti (2020) menuliskan bahwa gaya bahasa ialah pemanfaatan kekayaan bahasa, pemakaian ragam tertentu untuk memperoleh efek- efek tertentu, keseluruhan ciri bahasa sekelompok penulis sastra dan cara khas dalam menyampaikan pikiran dan perasaan, baik secara lisan maupun tertulis.

Secara hakikat kurang lebih sama dengan diksi, tetapi perbedaannya adalah bagaimana gaya bahasa dilihat secara keseluruhan kalimat, ketika diksi lebih berfokus kepada pemilihan kata.

Tentunya pemilihan diksi dan gaya bahasa untuk khalayak umum dan pemilihan diksi untuk audiens anak-anak berbeda jauh. Pasalnya, penulisan lirik lagu maupun puisi dapat dikatakan sebagai komunikasi satu arah. Ini didukung oleh pemikiran Ratna (2009: 124), bahwa pergesereran sudut pandang dari pengarang ke karya, dari karya ke pembaca merupakan ciri-ciri dinamika sastra sebagai sistem komunikasi satu pihak, ciri-ciri relevansi sastra terhadap kehidupan manusia di pihak lain. Ini menandakan bahwa selain memikirkan bagaimana cara untuk menggambarkan perasaan dan amanat yang disampaikan, penulis lirik lagu juga harus memikirkan bagaimana cara menyampaikan perasaan dan amanat tersebut dengan efektif kepada demografi yang dituju. Dan tentu saja, ini berarti pendekatan yang dilakukan oleh penulis lirik lagu dengan demografi remaja/dewasa akan berbeda dengan pendekatan oleh penulis lirik lagu dengan audiens anak-anak.

(6)

Perbedaan tersebut dapat dengan mudah dilihat dari contoh lirik yang ditujukan untuk audiens orang dewasa/remaja, dan contoh lirik yang akan dipergunakan dalam penelitian kali ini:

1) 前よりももっとやせた胸にちょっと

"チクッ"っとささるトゲがイタイ

星占いもあてにならないわ

Mae yori mo motto yaseta mune ni chotto

"Chiku" tto sasaru toge ga itai

Hoshiuranai mo ate ni naranai wa

Duri yang terjebak di hatiku dan terasa lebih sakit dari sebelumnya

Bahkan horoskop pun tak dapat meramalnya

2) 残酷な夢が夢で夢になるんだ

ほら挑戦待ってるよ

Zankoku na yume ga yume de yume ni naru nda

Hora chōsen matteru yo

(7)

Mimpi yang buruk hanyalah mimpi belaka

Lihat, tantangan menantimu

Lirik dari lagu pertama diambil dari lagu Sobakasu karya JUDY N MARY, sementara lirik lagu kedua diambil dari lagu opening anime Aikatsu! berjudul Signalize. Persamaan dari kedua lirik tersebut adalah penggunaan gaya bahasa metafora dalam lirik. Perbedaannya dapat dilihat bagaimana lirik lagu pertama menggambarkan rasa sakit yang dirasakan oleh penutur, yang bahkan diramalpun tidak tahu sumbernya dari mana. Sementara dalam lirik lagu kedua, dapat dilihat bahwa liriknya tentang meyakinkan pembaca/pendengar untuk tidak takut kepada bayang-bayang buruk, dan menghadapi langsung tantangan yang menghadang.

Bisa jadi dikarenakan oleh tema antara lirik yang berbeda, tetapi dapat dilihat dalam pemilihan kata pun lirik lagu pertama menggunakan perumpamaan, sementara lirik lagu kedua menggunakan bahasa langsung yang mudah dimengerti.

Dapat dibilang kedua lirik telah menggunakan gaya bahasa maupun diksi yang cocok untuk masing-masing audiens yang dituju.

Melihat perbedaan yang signifikan ini, peneliti terinspirasi untuk meneliti lagu-lagu dari anime Aikatsu!. Selain itu, peneliti juga ingin mengetahui gaya bahasa dan diksi apa saja yang sering digunakan dalam lagu-lagu Aikatsu! yang ditujukan untuk anak dengan rentang usia TK dan SD, terutama anak perempuan.

Peneliti ingin melihat lebih jauh apakah penggunaan diksi dan gaya bahasa dalam lagu dengan target audiens remaja sampai orang dewasa sama dengan lagu yang ditujukan untuk anak berumur TK sampai SD, serta mencari alasan dalam

(8)

perbedaan tersebut jika ada. Berdasarkan penjelasan diatas, maka penelitian ini akan dilanjutkan untuk menganalisis gaya bahasa dan diksi yang terdapat pada lagu Aikatsu! yang dimainkan dalam episode 1 sampai episode 25. Oleh sebab itu penulis tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul “Gaya Bahasa dan Diksi dalam Lagu Serial Anime Aikatsu! Episode 1-25”.

1.2 Rumusan Masalah

1. Bagaimana pemakaian diksi yang terdapat dalam lirik lagu Aikatsu!

dari episode 1 sampai episode 25?

2. Bagaimana pemakaian gaya bahasa yang terdapat dalam lirik lagu Aikatsu! dari episode 1 sampai episode 25?

1.3 Tujuan Penelitian

1. Mendiskripsikan dan menganalisis pemakaian diksi yang terdapat dalam lirik lagu Aikatsu! dari episode 1 sampai episode 25.

2. Mendiskripsikan dan menganalisis gaya bahasa yang terdapat dalam lirik lagu Aikatsu! dari episode 1 sampai episode 25.

1.4 Manfaat Penelitian

Manfaat yang dimiliki oleh penelitian ini ada dua, yaitu:

1.4.1 Manfaat Teoritis

Hasil dari penelitian yang akan dilaksanakan ini dapat dijadikan pembelajaran dalam bidang gaya bahasa dan diksi, baik gaya bahasa Jepang dan

(9)

Indonesia serta diksi bahasa Jepang dan Indonesia. Isi serta hasil penelitian ini juga diharapkan bisa menjadi referensi untuk penelitian dengan tema yang sama di masa depan, terutama yang berhubungan dengan gaya bahasa maupun diksi.

1.4.2 Manfaat Praktis

Hasil dari penelitian ini bisa menjadi sarana dalam memahami pembelajaran dalam bidang gaya bahasa dan diksi, baik bahasa Indonesia maupun bahasa Jepang. Penelitian ini juga dapat berguna bagi masyarakat umum yang ingin mempelajari tentang gaya bahasa dan diksi yang kerap digunakan dalam lirik lagu Jepang. Selain itu, penelitian ini diharapkan dapat memberi informasi serta inspirasi bagi penulis lirik lagu anak-anak dengan rentang umur TK maupun SD, baik penulis lirik berbahasa Indonesia maupun penulis lirik berbahasa Jepang.

1.5 Batasan Masalah

Anime Aikatsu! terdiri dari 4 season, dan 1 season terdiri dari 50 sampai 52 episode. Karena terlalu luas, peneliti memutuskan untuk membatasi penelitian ini pada analisa gaya bahasa dan diksi yang muncul pada lagu dalam anime Aikatsu dari episode 1 sampai episode 25. Peneliti juga membatasi penelitian pada analisis gaya bahasa dan diksi saja.

1.6 Tinjauan Pustaka

Tinjauan pustaka pada penelitian ini menggunakan tiga penelitian, dua berbahasa Indonesia dan satu berbahasa Jepang. Tinjauan pustaka pertama ialah

“Pemakaian Diksi dan Gaya Bahasa Pada Lirik Lagu L’ARC~EN~CIEL” oleh

(10)

Ghofur, lalu tinjauan pustaka kedua adalah “Gaya Bahasa dan Diksi pada Lirik Lagu Album The Power Source milik JUDY N MARY Tinjauan Stilistika” milik Syah. Sementara itu, judul dari tinjauan pustaka berbahasa Jepang adalah

“RADWIMPSとレトリックの関係について” (RADWIMPS to retorikku no

kankei ni tsuite) yang jika diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia berarti

‘Hubungan Antara Retorik dan RADWIMPS’ ditulis oleh Yuya Shobu.

Tinjauan pustaka pertama adalah penelitian yang dilakukan oleh Ghofur (2014) dengan judul “Pemakaian Diksi dan Gaya Bahasa Pada Lirik Lagu L’ARC~EN~CIEL”. Penelitian ini membahas penggunaan diksi dan gaya bahasa dari 7 lagu L’arc~En~Ciel dari album World’s Best Selection yang memiliki tema cinta dalam liriknya. Peneliti menggunakan teori stilistika dari Halliday, teori diksi Gorys Keraf yang diambil dari buku “Diksi dan Gaya Bahasa”, dan teori gaya bahasa yang ditulis Seto Kenichi, berjudul日本語のレトリック (Nihongo

no retorikku) yang berarti “Retorik dalam Bahasa Jepang”. Metode penelitian yang digunakan ialah deskriptif kualitatif. Dari banyaknya data yang telah diproses, ditemukan bahwa diksi yang paling sering digunakan adalah kata konotatif. Sementara itu, gaya bahasa yang paling sering digunakan adalah simile atau perumpamaan.

Persamaan dari penelitian oleh Ghofur dan penelitian yang akan dilakukan ini adalah topik yang membahas tentang gaya bahasa dan diksi. Landasan teori yang digunakan, maupun cara analisis data kurang lebih mirip. Yang membedakan penelitian ini dengan penelitian Ghofur adalah objek penelitian.

(11)

Penelitian Ghofur menggunakan lirik lagu L’arc~En~Ciel yang bertemakan cinta, dan masuk dalam album World’s Best Selection. Sementara, penelitian ini menggunakan lirik dari lagu-lagu yang ditayangkan dalam anime Aikatsu!

episode 1 sampai episode 25.

Tinjauan pustaka kedua yang digunakan merupakan penelitian yang ditulis oleh Syah (2017) dengan judul “Gaya Bahasa dan Diksi pada Lirik Lagu Album The Power Source milik JUDY N MARY Tinjauan Stilistika”. Kurang lebih sama seperti penelitian Ghofur, karena tinjauan pustaka dari penelitian tersebut adalah skripsi milik Ghofur, penelitian ini bertujuan untuk mencari tahu gaya bahasa dan diksi apa saja yang digunakan pada lirik lagu dari album JUDY N MARY yang berjudul “The Power Source”. Penelitian ini menggunakan teori gaya bahasa oleh Seto Kenichi dari bukunya yang berjudul 日本語のレトリック (Nihongo no

retorikku, Retorik dalam Bahasa Jepang), dan teori diksi oleh Gorys Keraf.

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode studi pustaka. Dalam hasil dari penelitian ditemukan 28 gaya bahasa yaitu metafora (11 data), simile (6 data), oxymoron (4 data), dan sinestesia (1 data). Sementara untuk diksi, ditemukan penggunaan kata konotatif, denotatif, dan kata asing.

Persamaan dari penelitian yang akan dilakukan dan penelitian oleh Syah adalah topik penelitian, karena membahas tentang gaya bahasa dan diksi. Teori yang digunakan juga sama, yaitu teori gaya bahasa milik Seto Kenichi dan teori diksi milik Gorys Keraf. Namun perbedaan dari kedua penelitian ini adalah objek penelitian. Penelitian Syah menggunakan lirik lagu JUDY N MARY yang terdapat

(12)

dalam album “The Power Source”, sementara penelitian ini menggunakan lirik lagu Aikatsu! dari episode 1 sampai episode 25. Selain objek penelitian, metode penelitian juga berbeda. Karena penelitian Syah menggunakan metode studi pustaka, sementara metode yang akan digunakan pada penelitian yang akan dilaksanakan ini menggunakan metode analisis deskriptif.

Tinjauan pustaka terakhir ialah “RADWIMPSとレトリックの関係につ

いて” (RADWIMPS to retorikku no kankei ni tsuite) yang berarti ‘Hubungan

Antara Retorik dan RADWIMPS’, ditulis oleh Yuya Shobu. Penelitian ini meneliti lirik RADWIMPS menggunakan retorik dalam bahasa Jepang. Dari penelitian yang telah dilangsungkan, gaya bahasa repetisi adalah gaya bahasa yang paling banyak ditemukan dalam lirik RADWIMPS. Kesimpulan dari penelitian ini adalah bagaimana penggunaan retorik dalam lirik RADWIMPS mempercantik dan membuat lirik-lirik lagu RADWIMPS mudah diterima oleh khalayak umum karena penggunaan gaya bahasa yang tepat dan bagaimana lirik- lirik RADWIMPS menyentuh kisah-kisah keseharian khalayak umum. Penelitian ini menjadi referensi untuk menganalisis data lirik lagu.

1.7 Landasan Teori

Penelitian ini menggunakan teori gaya bahasa Jepang, teorinya diambil dari buku karya Seto Kenichi yang berjudul retorik dalam bahasa Jepang (日本語

のレトリック). Terdapat berbagai macam majas yang ternyata kurang lebih sama

(13)

seperti macam-macam majas dalam bahasa Indonesia, seperti metafora, simile, personifikasi, sinestesia, zeugma, metonimi, sinekdok, hiperbola, litoses, tautologi, oximoron, Eufemisme, paralepsis, pertanyaan retorikal, repetisi, elipsis, antithesis, onomatopeia, klimaks, paradoks, ironi, dan alusi.

Untuk teori terakhir, teori yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah teori diksi dari buku yang berjudul “Diksi dan Gaya Bahasa” yang ditulis oleh Gorys Keraf. Di dalam buku ini, Keraf menulis bahwa pilihan kata, atau diksi, adalah cakupan makna yang berfungsi untuk menyampaikan pikiran, pembentukan kata-kata agar maksud yang ingin disampaikan tersampaikan dengan baik, dan pencarian bentuk kumpulan kata paling efektif agar pesan tersampaikan.

1.8 Metode Penelitian

Metode penelitian yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif kualitatif. Ketika objek penelitian yang berupa lirik lagu telah terkumpul, akan dilaksanakan analisis gaya bahasa dan diksi, lalu analisis tersebut akan disajikan secara deskriptif karena penelitian ini bersifat kualitatif. Batasan penelitian yang ditentukan oleh peneliti adalah lagu-lagu yang dimainkan dalam anime Aikatsu! dari episode 1 sampai episode 25, lagu-lagu yang dipilih adalah lagu pembuka, lagu penutup, dan lagu insert di dalam anime. Setelah mengumpulkan data yang berupa lirik lagu, penulis akan menerjemahkan data ke dalam bahasa Indonesia terlebih dahulu. Karena penelitian ini bersifat kualitatif, setelah data yang akan digunakan sebagai objek penelitian telah lengkap, data

(14)

akan dianalisis dan dijelaskan secara deskriptif. Dalam penelitian ini, data yang dijabarkan adalah data yang berupa lirik lagu Aikatsu! dari episode 1 sampai 25 yang nantinya dianalisis dengan teori gaya bahasa milik Seto Kenichi dan teori diksi milik Gorys Keraf. Penulis memilih lagu dari anime Aikatsu! karena ingin mengetahui diksi dan gaya bahasa yang sering digunakan dalam lagu yang muncul dalam anime Aikatsu!.

1.8.1 Teknik Pengumpulan Data

Pemilihan batas masalah episode 1 sampai episode 25 didasari oleh lagu- lagu yang berada dalam rentang batasan tersebut telah mencakup bagan lagu dalam anime dengan lengkap, yaitu lagu pembuka, lagu penutup, serta lagu insert.

Teknik yang digunakan untuk mengumpukan data adalah teknik simak-catat.

Sementara untuk proses pengumpulan data, adalah sebagai berikut:

1. Penulis mencari tahu lagu pembuka, penutup, dan insert yang dimainkan dalam anime Aikatsu dari episode 1 sampai 25.

2. Penulis mendengarkan versi penuh lagu-lagu tersebut, dan menuliskan liriknya.

3. Setelah itu, peneliti akan menerjemahkan lagunya ke dalam bahasa Indonesia demi memudahkan penelitian.

4. Terakhir, peneliti membedah lirik lagu, mengelompokkan lirik yang diasumsikan memiliki diksi maupun gaya bahasa di dalamnya.

Dari episode 1 sampai episode 25 terdapat 12 lagu, yaitu sebagai berikut:

(15)

1. Signalize! (Lagu pembuka pertama season 1) 2. Idol Katsudou (Lagu insert)

3. Calendar Girl (Lagu penutup pertama season 1) 4. prism spiral (Lagu insert)

5. Move On Now! (Lagu insert) 6. Angel Snow (Lagu insert)

7. Mayonaka Sky High (Lagu insert) 8. Trap of Love (Lagu insert)

9. Growing for a Dreams (Lagu insert) 10. Glass Doll (Lagu insert)

11. Thrilling Dream (Lagu insert) 12. Ponytail Afterschool (Lagu insert) 1.8.2 Teknik Analisis Data

Setelah data lirik lagu beserta terjemahannya sudah terkumpul, dilakukan analisis seperti berikut:

1. Menganalisis tiap lirik, dan membedakan antara lirik yang memiliki diksi dengan lirik yang memiliki gaya bahasa tertentu.

2. Mengelompokkan jenis diksi sesuai teori oleh Gorys Keraf, dan mengelompokkan baris maupun bait yang mengandung gaya bahasa yang dikemukakan oleh Seto Kenichi.

(16)

3. Melihat kecenderungan pemakaian diksi maupun gaya bahasa tertentu dalam lagu yang ditujukan untuk audiens anak-anak dalam rentang umur TK maupun SD, khususnya anak perempuan.

1.9 Sistematika Penelitian

Penelitian ini akan dibagi menjadi empat bab, yaitu:

1. Bab I yaitu Pendahuluan. Bab ini terdiri dari latar belakang, batasan masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, tinjauan pustaka, landasan teori, metode penelitian, dan sistematika penelitian.

2. Bab II adalah bab yang didedikasikan untuk membahas teori apa saja yang akan peneliti gunakan dan aplikasikan dalam penelitian.

3. Di dalam Bab III, peneliti menyertakan data serta hasil analisis data.

4. Bab IV adalah bab penutup, yaitu penjelasan tentang kesimpulan yang dapat ditarik dari hasil analisis data dan saran.

(17)

Referensi

Dokumen terkait

Selain itu, hasil studi menunjukkan bahwa efektivitas berbasis komputer sistem informasi akuntansi dapat direpresentasikan dalam keberhasilan penggunaan sistem ini dengan cara

Mobile banking merupakan aplikasi layanan yang disediakan bank untuk nasabah guna melakukan transaksi tanpa dibatasi ruang dan waktu pengguna hanya perlu menggunakan

Jawaban : Karena kadar air dari daun mimba segar (basah) adalah 57%, maka dalam penelitian ini digunakan daun mimba kering dengan tujuan agar jumlah daun yang

Teori yang terakhir yang dapat diterima pada abad ke XX yaitu teori yang diungkapkan oleh Alhazan (965-1038 SM) seorang Mesir di Iskandria yang berpendapat bahwa benda di sekitar

Materi pada kegiatan praktik pengalaman lapangan 2 yang terdiri dari pengajaran terbimbing dan mandiri adalah kompetensi-kompetensi yang harus dimiliki oleh guru, yaitu

Warna batuan berkaitan erat dengan komposisi mineral penyusunnya.mineral penyusun batuan tersebut sangat dipengaruhi oleh komposisi magma asalnya sehingga dari warna dapat diketahui

Jadi dari hasil penelitian ini yang menunjukkan metode pembelajaran Joyfull Learning berpengaruh terhadap hasil belajar peserta didik kelas V mata pelajaran Ilmu Pengetahuan

3.1.4 Menganalisis permasalahan konflik konflik yang terjadi di Indonesia dewasa ini 3.1.5 Menilai upaya bangsa Indonesia dalam menghadapi ancaman disintegrasi bangsa 3.1