• Tidak ada hasil yang ditemukan

Kuncahyo, SKM, MA Kepala KKP Kelas II Palembang

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Kuncahyo, SKM, MA Kepala KKP Kelas II Palembang"

Copied!
67
0
0

Teks penuh

(1)
(2)

Ringkasan Eksekutif Laporan Kinerja Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas II Palembang TA 2017

Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) Kelas II Palembang sebagai Unit Pelaksana Teknis (UPT) Direktorat Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kementerian Kesehatan Republik Indonesia berupaya untuk mencapai sasaran kinerja yang telah ditetapkan dalam Rencana Aksi Kegiatan (RAK) 2015-2019, Perjanjian Kinerja Tahun Anggaran 2017, dan Rencana Kinerja Tahunan Tahun Anggaran 2017.

Sebagai tolak ukuran keberhasilan pencapaian sasaran kinerja tersebut, KKP Kelas II Palembang telah menetapkan 11 (sebelas) Indikator Kinerja.

Pencapaian persentase 11 (sebelas) Indikator Kinerja tahun 2017 rata-rata sebesar 105,41%. Ada 4 (empat) indikator yang pencapaiannya diatas target yang ditetapkan, seperti :

1. Persentase alat angkut yang diperiksa sesuai standar kekarantinaan kesehatan sebesar 117%;

2. Persentase pelabuhan/bandara yang melaksanakan kegiatan deteksi dini penyakit tidak menular sebesar 111%;

3. Persentase Tempat-Tempat Umum (TTU) yang memenuhi syarat kesehatan sebesar 125%;

4. Persentase pelabuhan/bandara sehat sebesar 133%.

Kemudian terdapat 5 (lima) indikator mencapai target 100%, yaitu : 1. Persentase sinyal kewaspadaan dini yang direspon;

2. Persentase pelayanan kesehatan pada situasi khusus;

3. Persentase pelabuhan/bandara yang melakukan pengendalian vektor terpadu;

4. Persentase pelabuhan /bandara yang melaksanakan kegiatan deteksi dini penyakit menular langsung;

5. Hasil SAKIP.

Kuncahyo, SKM, MA Kepala KKP Kelas II Palembang

(3)

Ringkasan Eksekutif Laporan Kinerja Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas II Palembang TA 2017

Serta terdapat 2 (dua) indikator tidak mencapai target, yaitu :

1. Persentase sarana air bersih/minum yang dilakukan pengawasan hanya mencapai 92% dari target;

2. Persentase Tempat Pengolah Makanan TPM) yang memenuhi syarat kesehatan hanya mencapai 81% dari target.

Anggaran KKP Kelas II Palembang pada Tahun 2017 mengalami kenaikan dibanding Tahun 2016 sebesar Rp 3.431.000 atau 0,02%, kemudian penurunan Anggaran tertinggi selama kurun waktu 5 (lima) tahun belakangan ini terjadi pada tahun 2015, dimana terjadi penurunan sebesar Rp872.255.000 atau 8,72%

dibanding Anggaran Tahun 2014 sebesar Rp9.126.807.000.

Realisasi Belanja Tahun 2017 sebesar Rp13.850.074.690 atau 96% dari Anggaran sebesar Rp14.292.192.000. Realisasi Belanja menurut Sumber dana terdiri dari Belanja Rupiah Murni sebesar Rp9.937.913.936, Belanja Pinjaman Luar Negeri sebesar Rp0, Belanja Rupiah Murni Pendamping sebesar Rp0, Belanja PNBP sebesar Rp3.912.160.754, Belanja BLU sebesar Rp0, dan Belanja Hibah Luar Negeri sebesar Rp0.

(4)
(5)

ii DAFTAR ISI

Kata Pengantar ... i

Daftar Isi ... ii

Daftar Tabel ... iv

Daftar Grafik ... vi

Daftar Gambar ... vii

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang ... 1

1.2. Dasar Hukum ... 5

1.3. Maksud dan Tujuan ... 5

1.4. Kelembagaan ... 6

1.4.1. Tugas Pokok dan Fungsi ... 6

1.4.2. Struktur Organisasi ... 7

1.5. Sistematika Penulisan ... 10

BAB II PERENCANAAN KINERJA 2.1. Rencana Aksi Kegiatan Tahun 2015-2019 ... 12

2.1.1. Visi dan Misi ... 12

2.1.2. Tujuan ... 13

2.1.3. Sasaran Strategis ... 15

2.1.4. Arah Kebijakan dan Strategi ... 16

2.2. Perjanjian Kinerja Tahun 2017 ... 18

2.3. Rencana Kinerja Tahunan Tahun 2017 ... 19

BAB III AKUNTABILITAS KINERJA 3.1. Pencapaian Realisasi Kinerja ... 24

3.2. Analisis Pencapaian Realisasi Kinerja ... 25

3.3. Analisis Efisiensi Penggunaan Sumber Daya ... 48

3.4. Sumber Daya ... 51

3.3.1. Sumber Daya Manusia... 51

3.3.2. Sumber Daya Sarana dan Prasarana ... 53

3.5. Realisasi Belanja Anggaran ... 53

(6)

iii

3.6. Realisasi Rata-Rata Pencapaian Kinerja

Tahun 2012 - 2016 ... 57

BAB IV PENUTUP

Penutup ... 58

(7)

iv

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1. Sasaran Strategis, Indikator Kinerja Utama, dan Target Rencana Aksi Kegiatan Tahun 2017 – 2019 ... 16 Tabel 2.2. Sasaran Strategis, Indikator Kinerja Utama, dan Target Perjanjian

Kinerja KKP Kelas II Palembang Tahun 2017 – 2019 ... 18 Tabel 2.3. Rencana Kinerja Tahunan KKP Kelas II Palembang Tahun 2015 .... 20 Tabel 3.1. Perjanjian Kinerja KKP Kelas II Palembang Tahun 2017 ... 24 Tabel 3.2. Target, Realisasi, dan Persentase SKD KLB

Yang Direspon Tahun 2017 ... 26 Tabel 3.3. Target, Realisasi, dan Persentase Alat Angkut Yang diperiksa

Sesuai Dengan Standar Kekarantinaan Kesehatan

Tahun 2017 ... 30 Tabel 3.4. Target, Realisasi, dan Persentase Pelayanan Kesehatan

Pada Situasi Khusus Tahun 2017 ... 33 Tabel 3.5. Target, Realisasi, dan Persentase Pelabuhan/Bandara Yang

Melaksanakan Kegiatan Pengendalian Vektor Tahun 2017 ... 35 Tabel 3.6. Target, Realisasi, dan Persentase Pelabuhan/Bandara Yang

Melaksanakan Kegiatan Deteksi Dini Penyakit Menular

Tahun 2017 ... 37

Tabel 3.7. Target, Realisasi, dan Persentase Pelabuhan/Bandara Yang Melaksanakan Kegiatan Deteksi Dini Penyakit Tidak Menular

Tahun 2017 ... 39 Tabel 3.8. Persentase Sarana Air Bersih/Minum Yang dilakukan

Pengawasan Tahun 2017 ... 41 Tabel 3.9. Persentase Cakupan Tempat-Tempat Umum Yang Memenuhi

Syarat Kesehatan Tahun 2017 ... 43 Tabel 3.10. Persentase Cakupan Tempat Pengolahan Makanan (TPM)

Yang Memenuhi Syarat Kesehatan Tahun 2017 ... 45 Tabel 3.11. Realisasi Belanja KKP Kelas II Palembang Tahun 2017 ... 55

(8)

v

DAFTAR GRAFIK

Grafik 3.1. Kedatangan Kapal Dari Dalam dan Luar Negeri

Tahun 2013 - 2017 ... 27 Grafik 3.2. Penerbitan SSCEC/SSCC Tahun 2013 - 2017 ... 31 Grafik 3.3. Penerbitan Port Health Quarantine Clearance

Tahun 2013 - 2017 ... 32 Grafik 3.4. Grafik Penyakit Tidak Menular Yang dilakukan Pemeriksaan di

wilayah KKP Kelas II Palembang Tahun 2013 - 2017 ... 39 Grafik 3.5. Pagu Anggaran KKP Kelas II Palembang Tahun 2013 - 2017 ... 54 Grafik 3.6. Realisasi Belanja Anggaran KKP Kelas II Palembang

Tahun 2013 - 2017 ... 55 Grafik 3.7. Persentase Pencapaian Kinerja KKP Kelas II Palembang

Tahun 2013 - 2017 ... 57

(9)

vi

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1.1. Struktur Organisasi KKP Kelas II Palembang ... 8

(10)

1 Laporan Kinerja KKP Kelas II Palembang Tahun 2017

BAB I PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Pembangunan kesehatan merupakan bagian integral dari pembangunan nasional yang secara berkelanjutan dilaksanakan menuju masyarakat yang sehat, mandiri dan berkeadilan, mengingat pembangunan kesehatan pada dasarnya adalah investasi perwujudan sumber daya manusia yang memiliki ketahanan jiwa dan raga yang optimal sebagai modal dasar menuju masyarakat adil dan makmur sesuai dengan cita-cita bangsa.

Sejalan dengan era dan pentahapan pembangunan serta dinamika situasi kondisi lingkungan strategis, maka upaya dan program-program serta kegiatan pembangunan bidang kesehatan senantiasa berkembang sesuai dengan perkembangan kependudukan,epidemiologi, ilmu pengetahuan dan teknologi, gaya hidup serta kondisi lingkungan hidupnya. Arah pembangunan kesehatan juga semakin didorong untuk mampu mendukung upaya penguatan ekonomi, sosial budaya, pertahanan keamanan bahkan kehidupan politik yang sangat dinamis, mengingat kesehatan merupakan salah satu hak asasi manusia yang dijamin dalam peraturan perundangan maupun konvensi internasional. Untuk itu berbagai program telah dikembangkan dalam rangka pencapaian tujuan dan sasaran pembangunan secara bertahap, baik dalam jangka pendek, menengah maupun jangka panjang.

Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004, tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional (SPPN) mengamanatkan bahwa setiap Kementerian perlu menyusun Rencana Strategis (Renstra) yang mengacu pada Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN).

Dengan telah ditetapkannya RPJMN 2015-2019, maka Kementerian Kesehatan menyusun Renstra Tahun 2015-2019. Renstra Kementerian Kesehatan merupakan dokumen perencanaan yang bersifat indikatif

(11)

2 Laporan Kinerja KKP Kelas II Palembang Tahun 2017

memuat program-program pembangunan kesehatan yang akan dilaksanakan oleh Kementerian Kesehatan dan menjadi acuan dalam penyusunan perencanaan tahunan.

Pembangunan kesehatan pada periode 2015-2019 adalah Program Indonesia Sehat dengan sasaran meningkatkan derajat kesehatan dan status gizi masyarakat melalui upaya kesehatan dan pemberdayaan masyarakat yang didukung dengan perlindungan finansial dan pemeratan pelayanan kesehatan. Sasaran pokok RPJMN 2015-2019 adalah :

1. Meningkatnya status kesehatan dan gizi ibu dan anak;

2. Meningkatnya pengendalian penyakit;

3. Meningkatnya akses dan mutu pelayanan kesehatan dasar dan rujukan terutama di daerah terpencil, tertinggal dan perbatasan;

4. Meningkatnya cakupan pelayanan kesehatan universal melalui Kartu Indonesia Sehat dan kualitas pengelolaan SJSN Kesehatan;

5. Terpenuhinya kebutuhan tenaga kesehatan, obat dan vaksin; serta 6. Meningkatkan responsivitas sistem kesehatan.

Program Indonesia Sehat dilaksanakan dengan 3 pilar utama, yaitu paradigma sehat, penguatan pelayanan kesehatan dan jaminan kesehatan nasional :

1. Pilar paradigma sehat di lakukan dengan strategi pengarus utamaan kesehatan dalam pembangunan, penguatan promotif preventif dan pemberdayaan masyarakat;

2. Penguatan pelayanan kesehatan dilakukan dengan strategi peningkatan akses pelayanan kesehatan, optimalisasi sistem rujukan dan peningkatan mutu pelayanan kesehatan, menggunakan pendekatan continuum of care dan intervensi berbasis risiko kesehatan;

3. Sementara itu jaminan kesehatan nasional dilakukan dengan strategi perluasan sasaran dan benefit serta kendali mutu dan kendali biaya.

Analisa terhadap kondisi lingkungan yang ada saat ini, dapat teridentifikasi berbagai peluang dan ancaman yang mempengaruhi pencapaian tujuan pembangunan kesehatan di wilayah kerja Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) Kelas II Palembang. Beberapa peluang antara lain meliputi era

(12)

3 Laporan Kinerja KKP Kelas II Palembang Tahun 2017

globalisasi ekonomi, perdagangan internasional, hukum dan politik yang semakin kondusif, kemitraan dengan stakeholder dan masyarakat, berlakunya Internasional Health Regulation (IHR) revisi 2005 dan terbitnya Peraturan Menteri Kesehatan RI No. 2348/Menkes/PER/XI/2011 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kantor Kesehatan Pelabuhan.

Sejalan dengan perubahan gaya hidup dan peningkatan faktor resiko merupakan tantangan dalam pengendalian penyakit menular dan tidak menular. Oleh karena itu pengendalian penyakit memerlukan pendekatan yang komprehensif, antara lain dengan melaksanakan skrining faktor resiko, KIE, surveilance epidemiologi, pengembangan jejaring kerja, pengendalian faktor resiko berbasis masyarakat dan kegiatan pengendalian lainnya termasuk penanganan kasus sesuai standar.

Beberapa hal yang mendukung antara lain penerapan penganggaran berbasis kinerja dan progres pembinaan dari Direktorat Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (Ditjen P2P) Kementerian Kesehatan mulai meningkat. Sebagai Unit Pelaksana Teknis (UPT) pusat, KKP tidak menjadi urusan pemerintah daerah sehingga tidak berpengaruh terhadap gejolak politik di daerah. Kedudukan dan perannya di daerah adalah sebagai institusi perwakilan Kementerian Kesehatan yang melaksanakan tugas pokok dan fungsinya dengan prinsip-prinsip kesetaraan, koordinasi horizontal, dan berpedoman pada ketentuan yang berlaku.

Adapun ancaman yang dihadapi adalah era globalisasi yang menyebabkan lalu lintas barang, jasa dan manusia semakin sulit untuk diawasi.

Desentralisasi pemerintah menyebabkan terjadinya egoisme kedaerahan di wilayah kabupaten/kota, kondisi rawan kesehatan dalam negeri dan luar negeri yang berpotensi menimbulkan masalah kesehatan. Tuntutan dari pengguna jasa akan percepatan dan mutu pelayanan yang sangat tinggi sehingga menyebabkan tidak optimalnya proses pengawasan yang dikhawatirkan akan menyebabkan tidak terdeteksinya penyakit karantina dan penyakit menular lainnya. Jejaring kerja dengan pemerintah daerah juga belum optimal sehingga berpengaruh terhadap lemahnya sistem deteksi, respon, dan pelaporan terhadap masalah-masalah kedaruratan

(13)

4 Laporan Kinerja KKP Kelas II Palembang Tahun 2017

kesehatan yang terjadi di wilayah kabupaten/kota yang secara epidemiologis masalah tersebut berpotensi meresahkan dunia internasional.

Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) Kelas II Palembang sebagai Unit Pelaksana Teknis (UPT) Direktorat Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kementerian Kesehatan Republik Indonesia berupaya untuk mencapai sasaran kinerja yang telah ditetapkan dalam Rencana Aksi Kegiatan (RAK) 2015-2019, Perjanjian Kinerja Tahun Anggaran 2016, dan Rencana Kinerja Tahunan Tahun Anggaran 2016.

Sebagai ukuran keberhasilan pencapaian sasaran kinerja tersebut, KKP Kelas II Palembang telah menetapkan 10 (sepuluh) Indikator Kinerja Utama (IKU).

Berdasarkan Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 29 Tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah yang mewajibkan setiap instansi pemerintah sebagai unsur penyelenggara pemerintahan negara untuk melaksanakan akuntabilitas kinerja instansi pemerintah sebagai wujud pertanggungjawaban dalam melaksanakan misi mencapai visi atau tujuan, KKP Kelas II Palembang pada awal tahun 2017 ini berkewajiban untuk menyusun dan menyampaikan Laporan Kinerja kepada Direktur Jenderal Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan Kementerian Kesehatan Republik Indonesia sebagai bentuk pertanggungjawaban pelaksanaan kegiatan Tahun Anggaran 2016 dalam mencapai sasaran kinerja yang berasaskan akuntabilitas dan berorientasi pada pencapaian kinerja.

Dalam penulisan Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP), Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas II Palembang berpedoman pada Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Tata Cara Review Atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah dan PeraturanMenteri Kesehatan RI Nomor : 2416/Menkes/Per/XII/2011 tentang Petunjuk Pelaksanaan Penetapan Kinerja dan Pelaporan Akuntabilitas Kinerja Kementerian Kesehatan.

(14)

5 Laporan Kinerja KKP Kelas II Palembang Tahun 2017

1.2. Dasar Hukum

a. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 5);

b. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2006 tentang Pelaporan Keuangan dan Kinerja Instansi Pemerintah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2006 Nomor 25, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4614);

c. Peraturan Presiden Nomor 24 Tahun 2010 tentang Kedudukan, Tugas, dan Fungsi Kementerian Negara, serta Susunan Organisasi, Tugas, dan Fungsi Eselon I Kementerian Negara sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan Peraturan Presiden Nomor 135 Tahun 2014;

d. Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 29 Tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah;

e. Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 165Tahun 2014 tentang Penataan Tugas dan Fungsi Kabinet Kerja (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 339);

f. Keputusan Kepala LAN Nomor : 239/IX/6/8/2003 tentang Perbaikan Pedoman Penyusunan Pelaporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah;

g. PeraturanMenteri Kesehatan RI Nomor : 2416/Menkes/Per/XII/2011 tentangPetunjuk Pelaksanaan Penetapan Kinerja dan Pelaporan Akuntabilitas Kinerja Kementerian Kesehatan;

h. Permenpan-RB Republik Indonesia Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Tata Cara Reviu Atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah.

1.3. Maksud dan Tujuan

Maksud dan Tujuan Laporan Kinerja Instansi Pemerintah ini adalah sebagai bentuk pertanggungjawaban kinerja Kepala KKP Kelas II Palembang secara tertulis kepada Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit atas pelaksanaan tugas pokok dan fungsi pada tahun 2017 dalam rangka penyelenggaraan pembangunan kesehatan khususnya Program Pencegahan dan Pengendalian Penyakit

(15)

6 Laporan Kinerja KKP Kelas II Palembang Tahun 2017

sebagaimana telah dirumuskan dalam Rencana Strategis Kementerian Kesehatan Republik Indonesia 2015 – 2019.

1.4. Kelembagaan

Kantor Kesehatan Pelabuhan merupakan unit organisasi yang bertanggung jawab dalam pelaksanaan Undang - Undang No. 1 tahun 1962 tentang Karantina Laut dan Undang - Undang No. 2 tentang Karantina Udara.

Secara kelembagaan, eksistensi KKP didasarkan atas Permenkes RI Nomor : 2348/Menkes/PER/XI/2011 sebagai perubahan atas Permenkes Nomor : 356/Menkes/PER/IV/2008 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kantor Kesehatan Pelabuhan.

1.4.1. Tugas Pokok dan Fungsi

Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas II Palembang mempunyai tugas melaksanakan pencegahan masuk dan keluarnya penyakit karantina dan penyakit menular potensial wabah, kekarantinaan, pelayanan kesehatan terbatas di wilayah kerja Pelabuhan/ Bandara dan Lintas Batas, serta pengendalian dampak kesehatan lingkungan.

Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas II Palembang mempunyai fungsi sebagai berikut :

a. Pelaksanaan Kekarantinaan;

b. Pelaksanaan pengamatan penyakit karantina dan penyakit menular potensial wabah;

c. Pelaksanaan sentral / simpul jejaring surveilans epidemiologi regional, nasional sesuai penyakit yang berkaitan dengan lalu lintas internasional;

d. Pelaksanaan, fasilitasi, advokasi kesiapsiagaan dan penanggulangan Kejadian Luar Biasa (KLB) dan bencana bidang kesehatan, serta kesehatan matra termasuk penyelenggaraan kesehatan haji;

e. Pelaksanaan, fasilitasi dan advokasi kesehatan kerja di lingkungan Pelabuhan / Bandara dan Lintas Batas Darat;

(16)

7 Laporan Kinerja KKP Kelas II Palembang Tahun 2017

f. Pelaksanaan pemberian sertifikat kesehatan obat, makanan, kosmetika dan alat kesehatan (OMKA) ekspor dan mengawasi persyaratan dokumen kesehatan OMKA impor;

g. Pelaksanaan pengawasan kesehatan alat angkut;

h. Pelaksanaan pemberian pelayanan kesehatan terbatas di wilayah kerja Pelabuhan / Bandara dan Lintas Batas Darat;

i. Pelaksanaan pengendalian resiko lingkungan Pelabuhan/ Bandara dan Lintas Batas Darat;

j. Pelaksanaan jaringan informasi dan teknologi bidang kesehatan Pelabuhan/ Bandara dan Lintas Batas Darat;

k. Pelaksanaan pelatihan teknis di bidang kesehatan Pelabuhan/

Bandara dan Lintas Batas Darat;

l. Pelaksanaan jejaring kerja dan kemitraan bidang kesehatan Pelabuhan/ Bandara dan Lintas Batas Darat;

m. Pelaksanaan ketatausahaan dan kerumahtanggaan KKP.

1.4.2. Struktur Organisasi

Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas II Palembang merupakan salah satu Unit Pelaksana Teknis (UPT) Kementerian Kesehatan yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Kementerian Kesehatan. Dalam Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor : 2348/Menkes/PER/IV/2011 sebagai perubahan atas Permenkes Nomor : 356/Menkes/PER/IV/2008 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kantor Kesehatan Pelabuhan, dicantumkan bahwa Struktur Organisasinya terdiri dari :

1. Sub Bagian Tata Usaha;

2. Seksi Pengendalian Karantina dan Surveilans Epidemiologi;

3. Seksi Pengendalian Risiko Lingkungan;

4. Seksi Upaya Kesehatan dan Lintas Wilayah.

Disamping itu dilengkapi dengan Instalasi, Koordinator Wilker, dan Kelompok Jabatan Fungsional.

(17)

8 Laporan Kinerja KKP Kelas II Palembang Tahun 2017

Gambar 1.1. Struktur Organisasi

Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas II Palembang

a. Subbagian Tata Usaha

Sub Bagian Tata Usaha dalam struktur organisasi Kantor Kesehatan Pelabuhan Palembang mempunyai tugas menyusun laporan, pengelolaan, informasi, evaluasi dan laporan, urusan tata usaha, keuangan, kepegawaian, perlengkapan dan rumah tangga.

Uraian tugas Sub Bagian Tata Usaha adalah :

1. Menyusun rancangan usulan anggaran dan program/kegiatan Sub Bagian Tata Usaha ;

2. Menyusun rancangan Standar Prosedur Operasional/Kerja Kantor Kesehatan Pelabuhan Palembang;

3. Menyusun rancangan rencana pelaksanaan operasional program/kegiatan Bagian Tata Usaha;

4. Mengkoordinir urusan ketatausahaan dan kerumahtanggaan Kantor Kesehatan Pelabuhan Palembang;

5. Menyusun rancangan rencana pengelolaan keuangan/anggaran Bagian Tata Usaha;

6. Menyusun rancangan usulan kebutuhan pendidikan dan pelatihan pegawai Kantor Kesehatan Pelabuhan Palembang;

(18)

9 Laporan Kinerja KKP Kelas II Palembang Tahun 2017

7. Menyusun rancangan usulan pengadaan, pemeliharaan, pembangunan dan rehabilitasi sarana dan prasarana Kantor Kesehatan Pelabuhan Palembang;

8. Menyusun rancangan usulan kebutuhan sumber daya manusia Kantor Kesehatan Pelabuhan Palembang;

9. Mengevaluasi hasil pelaksanaan program/ kegiatan subbagian di lingkungan Bagian Tata Usaha;

10. Menyusun laporan berkala dan tahunan Bagian Tata Usaha;

11. Menyusun informasi hasil pelaksanaan program/kegiatan Bagian Tata Usaha;

12. Mengevaluasi hasil pelaksanaan tugas dan prestasi kerja bawahan ke dalam DP3;

13. Melaksanakan tugas kedinasan lainnya yang diberikan oleh atasan dalam rangka kelancaran pelaksanaan tugas.

b. Seksi Pengendalian Karantina dan Surveilans Epidemiologi Seksi Pengendalian Karantina dan Surveilans Epidemiologi mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan perencanaan, pemantauan, evaluasi, penyusunan laporan, dan koordinasi pelaksanaan kekarantinaan dan surveilans epidemiologi penyakit, penyakit potensial wabah, penyakit baru, dan penyakit yang muncul kembali, pengawasan alat angkut dan muatannya, lalu lintas Obat, Makanan, Kosmetika, Alat Kesehatan, dan Bahan Adiktif (OMKABA), jejaring kerja, dan kemitraan di wilayah kerja bandara, pelabuhan, dan lintas batas darat negara.

c. Seksi Pengendalian Resiko Lingkungan

Seksi Pengendalian Risiko Lingkungan mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan perencanaan, pemantauan, evaluasi, penyusunan laporan, dan koordinasi pelaksanaan pengendalian vektor dan binatang penular penyakit, pembinaan sanitasi lingkungan, jejaring kerja, kemitraan, kajian dan pengembangan teknologi, serta pelatihan teknis bidang pengendalian risiko lingkungan di wilayah kerja bandara, pelabuhan, dan lintas batas darat negara.

(19)

10 Laporan Kinerja KKP Kelas II Palembang Tahun 2017

d. Seksi Upaya Kesehatan Lintas Wilayah

Seksi Upaya Kesehatan dan Lintas Wilayah mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan perencanaan, pemantauan, evaluasi, penyusunan laporan, dan koordinasi pelayanan kesehatan terbatas, kesehatan kerja, kesehatan matra, kesehatan haji, perpindahan penduduk, penanggulangan bencana, vaksinasi internasional, pengembangan jejaring kerja, kemitraan, kajian dan teknologi, serta pelatihan teknis bidang upaya kesehatan di wilayah kerja bandara, pelabuhan, dan lintas batas darat negara.

1.5. Sistematika Penulisan

Sistematika penulisan Laporan Kinerja Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas II Palembang terdiri dari :

1. BAB I : Pendahuluan

Pada bab ini disajikan penjelasan umum tentang KKP Kelas II Palembang,dengan penekanan kepada aspek strategis organisasi serta permasalahan utama (strategic issued) yang sedang dihadapi organisasi.

2. BAB II : Perencanaan Kinerja

Pada bab ini diuraikan ringkasan atau ikhtisar Rencana Aksi Kegiatan (RAK) 2015-2019, Perjanjian Kinerja Tahun Anggaran 2017, dan Rencana Kinerja Tahunan Tahun Anggaran 2017.

3. BAB III : Akuntabilitas Kinerja A. Pencapaian Kinerja

Pada sub bab ini disajikan capaian kinerja KKP Kelas II Palembang untuk setiap pernyataan kinerja sasaran strategis organisasi sesuai dengan hasil pengukuran kinerja.

B. Analisis Pencapaian Kinerja

Pada sub bab ini disajikan analisis terhadap pencapaian kinerja, seperti membandingkan antara target dan realisasi, analisis penyebab keberhasilan atau kegagalan, serta realisasi kinerja beberapa tahun terakhir.

(20)

11 Laporan Kinerja KKP Kelas II Palembang Tahun 2017

C. Realisasi Anggaran

Pada sub bab ini diuraikan realisasi anggaran yang telah digunakan KKP Kelas II Palembang untuk mewujudkan kinerja organisasi sesuai dengan dokumen Perjanjian Kinerja.

4. BAB IV : Penutup

Pada bab ini diuraikan simpulan umum atas capaian kinerja, serta langkah di masa mendatang yang akan dilakukan KKP Kelas II Palembang untuk meningkatkan kinerjanya.

(21)

12 Laporan Kinerja KKP Kelas II Palembang Tahun 2017

BAB II

PERENCANAAN KINERJA

Perencanaan Kinerja merupakan suatu proses yang berorientasi pada hasil yang ingin dicapai selama kurun waktu satu sampai dengan lima tahun secara sistematis dan berkesinambungan dengan memperhitungkan potensi, peluang, dan kendala yang ada atau yang mungkin timbul. Dalam Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (SAKIP), perencanaan kinerja instansi pemerintah pada Satuan Kerja terdiri atas 3 (tiga) instrumen, yaitu : Rencana Aksi Kegiatan (RAK) yang merupakan perencanaan 5 tahunan, Perjanjian Kinerja, dan Rencana Kinerja Tahunan (RKT).

2.1. Rencana Aksi Kegiatan (RAK) Tahun 2015-2019

Sesuai dengan amanat Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004, tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional (SPPN) mengamanatkan bahwa setiap Kementerian perlu menyusun Rencana Strategis (Renstra) yang mengacu pada Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN).

Kementerian Kesehatan sebagai salah satu pelaku pembangunan nasional telah menyusun Rencana Strategis Kementerian Kesehatan Tahun 2015- 2019 yang merupakan dokumen perencanaan yang bersifat indikatif memuat program-program pembangunan kesehatan yang akan dilaksanakan oleh Kementerian Kesehatan maupun dengan mendorong peran aktif masyarakat untuk kurun waktu tahun 2015-2019 dan menjadi acuan dalam penyusunan perencanaan tahunan.

2.1.1. Visi dan Misi

Dalam Rencana Aksi Kegiatan Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas II Palembang tidak ada visi dan misi tersendiri namun mendukung pelaksanaan Rencana Aksi Program Direktorat Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit, serta Rencana Strategis Kementerian Kesehatan 2015-2019 mengikuti visi dan misi Presiden Republik

(22)

13 Laporan Kinerja KKP Kelas II Palembang Tahun 2017

Indonesia, yaitu “Terwujudnya Indonesia yangBerdaulat, Mandiri dan Berkepribadian Berlandaskan Gotong-royong”

Upaya untuk mewujudkan visi ini adalah melalui 7 (tujuh) misi pembangunan, yaitu :

1. Terwujudnya keamanan nasional yang mampu menjaga kedaulatan wilayah, menopang kemandirian ekonomi dengan mengamankan sumber daya maritim, dan mencerminkan kepribadian Indonesia sebagai negara kepulauan;

2. Mewujudkan masyarakat maju, berkesinambungan, dan demokratis berlandaskan negara hukum;

3. Mewujudkan politik luar negeri bebas dan aktif, serta memperkuat jati diri sebagai negara maritim;

4. Mewujudkan kualitas hidup manusia lndonesia yang tinggi, maju dan sejahtera;

5. Mewujudkan bangsa yang berdaya saing;

6. Mewujudkan Indonesia menjadi negara maritim yang mandiri, maju, kuat, dan berbasiskan kepentingan nasional;

7. Mewujudkan masyarakat yang berkepribadian dalam kebudayaan.

2.1.2. Tujuan

Terdapat dua tujuan Kementerian Kesehatan pada tahun 2015-2019, yaitu:

1. Meningkatnya status kesehatan masyarakat dan;

2. Meningkatnya daya tanggap (responsiveness) dan perlindungan masyarakat terhadap risiko sosial dan finansial di bidang kesehatan.

Peningkatan status kesehatan masyarakat dilakukan pada semua kontinum siklus kehidupan (life cycle), yaitu bayi, balita, anak usia sekolah, remaja, kelompok usia kerja,maternal, dan kelompok lansia.

(23)

14 Laporan Kinerja KKP Kelas II Palembang Tahun 2017

Tujuan indikator Kementerian Kesehatan bersifat dampak (impact atau outcome). Dalam peningkatan status kesehatan masyarakat, indikator yang akan dicapai adalah :

1. Menurunnya angka kematian ibu dari 359 per 100.000 kelahiran hidup (SP 2010), 346 menjadi 306 per 100.000 kelahiran hidup (SDKI 2012);

2. Menurunnya angka kematian bayi dari 32 menjadi 24 per 1.000 kelahiran hidup;

3. Menurunnya persentase BBLR dari 10,2% menjadi 8%;

4. Meningkatnya upaya peningkatan promosi kesehatan dan pemberdayaan masyarakat, serta pembiayaan kegiatan promotif dan preventif;

5. Meningkatnya upaya peningkatan perilaku hidup bersih dan sehat.

Sedangkan dalam rangka meningkatkan daya tanggap (responsiveness) dan perlindungan masyarakat terhadap risiko sosial dan finansial di bidang kesehatan, maka ukuran yang akan dicapai, yaitu :

1. Menurunnya beban rumah tangga untuk membiayai pelayanan kesehatan setelah memiliki jaminan kesehatan dari 37% menjadi 10%;

2. Meningkatnya indeks responsiveness terhadap pelayanan kesehatan dari 6,80 menjadi 8,00.

Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas II Palembang sebagai Satuan Kerja dibawah naungan Ditjen P2P ikut mendukung Kementerian Kesehatan dalam meningkatkan upaya promosi kesehatan dan pemberdayaan masyarakat, serta pembiayaan kegiatan promotif dan preventif diwujudkan dalam bentuk pelaksanaan pencapaian tujuan Ditjen P2P, yaitu terselenggaranya pencegahan dan pengendalian penyakit secara berhasil-guna dan berdaya-guna dalam mendukung pencapaian derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya melalui :

1. Surveilans Dan Karantina Kesehatan 2. P2P Tular Vektor dan Zoonotik

(24)

15 Laporan Kinerja KKP Kelas II Palembang Tahun 2017

3. P2P Menular Langsung 4. P2P Tidak Menular

5. P2 Masalah Kesehatan Jiwa Dan NAPZA 6. Dukungan Manajemen

2.1.3. Sasaran Strategis

Sasaran Strategis Ditjen P2P yang tertuang dalam Rencana Aksi Program merupakan sasaran strategis dalam Renstra Kemenkes yang disesuaikan dengan tugas pokok dan fungsi Ditjen P2P.Sasaran tersebut adalah meningkatnya pengendalian penyakit yang ditandai dengan:

a. Persentase kab/kota yang memenuhi kualitas kesehatan lingkungan sebesar 40%;

b. Penurunan kasus Penyakit yang dapat dicegah dengan Imunisasi (PD3I) tertentu sebesar 40%;

c. Kab/Kota yang mampu melaksanakan kesiapsiagaan dalam penanggulangan kedaruratan kesehatan masyarakat yang berpotensi wabah sebesar 100%;

d. ≤ 18 tahun sebesar 5,4%;

e. Meningkatnya Surveilans berbasis laboratorium sebesar 50%.

Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas II Palembang sebagai satuan kerja di bawahnya juga mempunyai sasaran strategis yang mengacu pada sasaran strategis Direktorat Jenderal Pencegahan dan PengendalianPenyakit dengan menitiberatkan pada :

“Terkendalinya seluruh kondisi potensial untuk melakukan cegah tangkal penyakit di pelabuhan, Bandara Udara, dan PLBD (Pos Lintas Batas Darat).”

(25)

16 Laporan Kinerja KKP Kelas II Palembang Tahun 2017

Tabel 2.1. Sasaran Strategis, Indikator Kinerja Utama, dan Target Rencana Aksi Kegiatan KKP Kelas II Palembang

Tahun 2017 – 2019

Sasaran Strategis Indikator Kinerja Utama

Target

2017 2018 2019

Menurunkan angka kesakitan Akibat penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi penigkatan surveilans karantina kesehatan matra

1. Persentase sinyal kewaspadaan dini yang direspon

100% 100% 100%

2. Persentase alat angkut yang diperiksa sesuai standar kekarantinaan kesehatan

100% 100% 100%

3. Persentase pelayanan kesehatan pada situasi khusus

100% 100% 100%

Meningkatkan pencegahan dan penanggulangan penyakit bersumber binatang

4. Persentase pelabuhan/bandara yang

melakukan pengendalian vektor terpadu 100% 100% 100%

Menurunkan angka kesakitan dan kematian akibat penyakit menular langsung

5. Persentase pelabuhan /bandara yang melaksanakan kegiatan deteksi dini penyakit menular lansung

100% 100% 100%

Menurunkan angka kesakitan dan kematian akibat penyakit tidak menular

langsung,meningkatnya pencegahan dan

penanggulangan penyakit tidak menular

6. Persentase pelabuhan/bandara yang melaksanakan kegiatan deteksi dini penyakit tidak menular

60% 80% 90%

Meningkatnya penyehatan dan pengawasan kualitas lingkungan

7. Persentase sarana air bersih/minum yang dilakukan pengawasan

100% 100% 100%

8. Persentase Tempat-Tempat Umum (TTU)

yang memenuhi syarat kesehatan 80% 90% 100%

9. Persentase Tempat Pengolah Makanan TPM)

yang memenuhi syarat kesehatan 80% 90% 100%

10. Persentase pelabuahan/bandara sehat 50% 70% 85%

Meningkatnya Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis lainnya pada Program Pencegahan dan Pengendalian Penyakit

11. Hasil SAKIP AA AA% AA%

2.1.4. Arah Kebijakan dan Strategi

Arah Kebijakan dan Strategi Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas II Palembang dalam rangka mencapai tujuan dan sasaran kinerja adalah sebagai berikut :

(26)

17 Laporan Kinerja KKP Kelas II Palembang Tahun 2017

1. Untuk Mengendalikan Penyakit Menular, strategi yang dilakukan adalah :

a. Skrining di pelabuhan/bandara/PLBDN yang meliputi : skrining AIDS, skrining hepatitis, skrining penyakit bersumber binatang di pelabuhan;

b. Memberikanotoritas pada petugas kesehatan masyarakat (Public Health Officers), di pelabuhan/bandara/PLBD terutama hak akses pengamatan faktor risiko dan penyakit dan penentuan langkah penanggulangannya melalui kegiatan surveilans aktif di Bandara dan Pelabuhan Laut;

c. Mendorong keterlibatan masyarakatdalam membantu upaya pengendalian penyakit melalui community base surveillance berbasis masyarakat untuk melakukan pengamatan terhadap hal-hal yang dapat menyebabkan masalah kesehatan dan melaporkannnya kepada petugas kesehatan agar dapat dilakukan respon dini sehingga permasalahan kesehatan tidak terjadi.

2. Untuk Mengendalikan Penyakit Tidak Menular, peran Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas II Palembang dalam rangka mendukung upaya pencegahan dan pengendalian penyakit tidak menular di wilayah pelabuhan/bandara/PLBD adalah dengan memberikan penyuluhan perilaku hidup bersih dan sehat, serta menerapkan kawasan bebas asap rokok agar mampu membatasi ruang gerak para perokok.

(27)

18 Laporan Kinerja KKP Kelas II Palembang Tahun 2017

3. Meningkatkan Kesehatan Lingkungan, strateginya adalah :

a. Meningkatkan cakupan TPM dan TTU sehat di lingkungan pelabuhan/bandara/PLBD;

b. Meningkatkan pelaksanaan kegiatan kesehatan lingkungan dalam keadaan tertentu di wilayah pelabuhan/bandara/PLBD;

c. Meningkatkan peran KKP dalam mendukung upaya penyehatan lingkungan dengan mewujudkan pelabuhan/bandara/PLBD sehat melalui :

- Survei vektor penyakit DBD, Yellow Fever, Zika, PES, Kholera, dan lain-lain;

- Pengendalian vektor DBD dan PES.

2.2. Perjanjian Kinerja Tahun 2017

Perjanjian Kinerja merupakan dokumen kesepakatan kinerja Kepala KKP Kelas II Palembang kepada Direktur Jenderal P2P untuk mewujudkan target-target kinerja sasaran KKP Kelas II Palembang pada tahun 2017.

Perjanjian Kinerja disusun berdasarkan dokumen Rencana Aksi Kegiatan Tahun 2015-2019 yang setiap tahunnya dirumuskan menjadi Rencana Kinerja Tahunan (RKT) dan dianggarkan dalam DIPA dan RKA-KL Tahun 2017. Perjanjian Kinerja telah disusun, didokumentasikan, dan ditetapkan oleh Kepala KKP Kelas II Palembang pada awal tahun 2017 setelah turunnya DIPA dan RKA-KL Tahun Anggaran 2017. Target-target indikator kinerja yang ingin dicapai KKP Kelas II Palembang adalah sebagai berikut :

Tabel 2.2. Sasaran Strategis, Indikator Kinerja Utama, dan Target Perjanjian Kinerja KKP Kelas II Palembang Tahun 2017

Sasaran Strategis Indikator Kinerja Utama Target 2017

Menurunkan angka kesakitan Akibat penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi penigkatan surveilans karantina kesehatan matra

1. Persentase sinyal kewaspadaan dini yang direspon

100%

2. Persentase alat angkut yang diperiksa sesuai standar kekarantinaan kesehatan

100%

3. Persentase pelayanan kesehatan pada situasi khusus

100%

Meningkatkan pencegahan dan penanggulangan penyakit bersumber binatang

4. Persentase pelabuhan/bandara yang

melakukan pengendalian ektor terpadu 100%

(28)

19 Laporan Kinerja KKP Kelas II Palembang Tahun 2017

Sasaran Strategis Indikator Kinerja Utama Target 2017

Menurunkan angka kesakitan dan kematian akibat penyakit menular langsung

5. Persentase pelabuhan /bandara yang melaksanakan kegiatan deteksi dini penyakit menular lansung

100%

Menurunkan angka kesakitan dan kematian akibat penyakit tidak menular

langsung,meningkatnya pencegahan dan

penanggulangan penyakit tidak menular

6. Persentase pelabuhan/bandara yang melaksanakan kegiatan deteksi dini penyakit tidak menular

60%

Meningkatnya penyehatan dan pengawasan kualitas lingkungan

7. Persentase sarana air bersih/minum yang dilakukan pengawasan

100%

8. Persentase Tempat-Tempat Umum (TTU) yang

memenuhi syarat kesehatan 80%

9. Persentase Tempat Pengolah Makanan TPM) yang memenuhi syarat kesehatan

80%

10. Persentase pelabuahan/bandara sehat 50%

Meningkatnya Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis lainnya pada program pencegahan dan pengendaliaan peyakit

11. Hasil SAKIP AA

Jumlah Anggaran Kegiatan Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas II Palembang Tahun 2017 sebesar Rp14.429.192.000,-

2.3. Rencana Kinerja Tahunan Tahun 2017

Rencana Kinerja Tahunan merupakan proses penetapan tahunan indikator kinerja berdasarkan program, kebijakan, dan sasaran yang telah ditetapkan dalam Rencana Aksi Kegiatan. Rencana Kinerja Tahunan KKP Kelas II Palembang Tahun 2017 disusun berdasarkan sasaran pada Program Pencegahan dan Pengendalian Penyakit, beserta target indikator sasaran Tahun 2017 sebagaimana telah ditetapkan dalam Rencana Aksi Kegiatan KKP Kelas II Palembang Tahun 2015-2019.

(29)

20 Laporan Kinerja KKP Kelas II Palembang Tahun 2017

Tabel 2.3. Rencana Kinerja Tahunan KKP Kelas II Palembang Tahun 2017

No Nama Kegiatan Vol Sat Anggaran

1 Alat Penunjang Kegiatan 1 Unit Rp 34.235.000

2 Konsolidasi Penanggulangan KLB/Wabah - PKSE 1 Kali Rp 35.186.000 3 Pertemuan Pelaksanaan Jejaring Kerja Surveilans Epidemiologi Lintas

Sektor - PKSE

1 Kali Rp 56.300.000 4 Konsolidasi Surveilans Dalam Rangka Kewaspadaan KLB - PKSE 1 Kali Rp 238.379.000

5 Tim Kesiapsiagaan PHEIC - PKSE 4 Kali Rp 24.000.000

6 Pengawasan PHEIC di Pelabuhan dan Bandara - PKSE 6 Kali Rp 14.616.000 7 Pengawasan Perjalanan Internasional /Umroh Dalam Rangka SKD -

PKSE

2 Kali Rp 158.408.000 8 Pelaksanaan Deteksi Dini Faktor Resiko Pada Situasi Khusus - TU 15 Paket Rp 1.875.000 9 Pengawasan K3JH Dalam Rangka SKD - PKSE 1 Kali Rp 79.254.000 10 Surveilans Faktor Risiko Penyakit Berpotensi KLB (CJH Risti) - PKSE 1 Kali Rp 39.952.000 11 Pelatihan Peningkatan Kemampuan SDM Bidang SKK 1 Kali Rp 45.985.000

12 Dokumen SSCC (SBK) - PRL 30 Dok Rp 4.500.000

13 Certificate Of Pratique - PKSE 1080 Dok Rp 196.550.000

14 Penerbitan Dokumen Kesehatan PHC - PKSE 12 Kali Rp 25.080.000

15 Dokumen SSCEC (SBK) - PRL 5 Rim Rp 1.000.000

16 Pemantauan Kualitas udara dan kebisingan Dalam Kota - PRL 4 Lokasi Rp 3.020.000

17 Bahan Kesehatan Lingkungan - PRL 1 Paket Rp 21.934.000

18 Pendataan dan Survey Sanitasi Faktor Resiko Kesehatan Lingkungan di Wilker - PRL

2 Paket Rp 27.516.000 19 Monev Pengelolaan B3 dan Limbah B3 di Kawasan Pelabuhan - PRL 10 Lokasi Rp 9.600.000 20 Inspeksi Kesehatan Lingkungan Sanitasi Perumahan di Wilker - PRL 2 Paket Rp 2.200.000 21 Uji Petik Kualitas TPM di Pelabuhan -PRL 120 Sampel Rp 26.608.000

22 Diseminasi Informasi PRL 50 Paket Rp 18.726.000

23 Peningkatan Kualitas Masyarakat - Penyuluhan Penjamah Makanan - PRL

1 Kali Rp 34.150.000 24 Dukungan Pembinaan dan Rapat Koordinasi Pokja Pelabuhan dan

Bandara Sehat - PRL

1 Kali Rp 15.700.000 25 Penguatan jejaring kerja LS/LP dalam rangka Pengendalian Faktor

Resiko Lingkungan di Pelabuhan - PRL

2 Paket Rp 5.800.000 26 Advokasi dan Sosialisasi NSPK (TTU) di Wilker - PRL 2 Kali Rp 4.600.000 27 Koordinasi Penyelenggaraan SE - PKSE 2 Kali Rp 38.000.000 28 Vaksinasi Internasional Di Wilker Bandara Silampari Lubuk Linggau -

UKLW 10 Kali Rp 147.800.000

29 Pelaksanaan Pemeriksaan Kesehatan Penjamah Makanan (PNBP) -

UKLW 90 Sampel Rp 24.650.000

(30)

21 Laporan Kinerja KKP Kelas II Palembang Tahun 2017

No Nama Kegiatan Vol Sat Anggaran

30 Bahan Kesehatan Kekarantinaan Kesehatan 1 Paket Rp 112.730.000 31 Pendampingan Vaksinasi Haji Di Kab/Kota - UKLW 1 Kali Rp 78.504.000 32 Pelayanan Kesehatan Haji Embarkasi Dalam Kota - UKLW 988 OH Rp 345.800.000 33 Pelayanan Kesehatan Haji Debarkasi - UKLW 703 OH Rp 246.050.000 34 Survei Faktor Resiko Kesehatan Di Bandara SMB II Palembang -

PKSE 4 Paket Rp 5.200.000

35 Surveilans Faktor Resiko Penyakit Berpotensi KLB (Pra Embarkasi

Haji) PRL 4 Kali Rp 3.200.000

36 Alat Pengolah Data dan Pelayanan SIMPONI 1 Paket Rp 195.465.000 37 Dokumen Rujukan Orang Sakit - UKLW 1 Paket Rp 500.000

38 Perencanaan Kegiatan RKAKL 1 Kali Rp 50.038.000

39 Evaluasi Pelaksanaan Embarkasi Haji - UKLW 1 Kali Rp 96.690.000

40 Buletin KKP Palembang - PKSE 2 Kali Rp 12.820.000

41 Alat Pelayanan Kesehatan - UKLW 1 Paket Rp 286.366.000

42 Simulasi Penanggulangan Masalah Kedaruratan Kesehatan

Masyarakat - PKSE 1 Kali Rp 131.740.000

43 Pengumpulan Data Penyakit Tertinggi ke 16 Kab/Kota Dalam Rangka Pengamatan Epidemik - PKSE

1 Kali Rp 39.898.000 44 Verifikasi Rumor Penyakit Infeksi Emerging - PKSE 1 Kali Rp 8.330.000 45 Bahan Pengawasan Faktor Risiko PHEIC - PKSE 1 Paket Rp 52.000.000 46 Pelatihan Peningkatan Kemampuan Deteksi Dini dan Intervensi PIE 1 Kali Rp 11.897.000

47 Sosialisasi PIE ke Wilker 1 Kali Rp 35.416.000

48 Pengadaan Media KIE Peyakit Infeksi Emerging 1 Paket Rp 9.200.000 49 Sosialisasi P2 Malaria di Lingkungan KKP - PRL 1 Kali Rp 36.757.000 50 Survei Pengamatan Kejadian Malaria /Surveilans Migrasi di

Pelabuhan dan Bandara- PRL 4 Kali Rp 20.662.000

51 Workshop Penguatan Petugas Surveilans Migrasi P2 Malaria di

Lingkungan KKP - PRL 1 Kali Rp 39.222.000

52 Pencatatan dan Pelaporan Hasil Deteksi Dini Penyakit Arbovirosis di

Wilayah Kerja KKP 4 Kali Rp 8.074.000

53 Pembentukan Jumantik di Wilayah Kerja KKP dan Masyarakat

Sekitarnya - PRL 1 Kali Rp 41.450.000

54 Pertemuan Koordinasi Dalam Rangka Pencegahan dan Pengendalian Zoonosis

1 Kali Rp 2.000.000

55 Sosialisasi Tentang Zoonosis 1 Kali Rp 30.950.000

56 Survei Nyamuk dan Larva Aedes - PRL 2 Kali Rp 48.961.000

57 Survei Lalat - PRL 1 Paket Rp 300.000

58 Survei Binatang Pembawa Penyakit Lainnya - PRL 1 Paket Rp 300.000

59 Survei Tikus dan Pinjal - PRL 1 Paket Rp 15.870.000

60 Pelaksanaan Kegiatan Fogging - PRL 3 Kali Rp 32.780.000

(31)

22 Laporan Kinerja KKP Kelas II Palembang Tahun 2017

No Nama Kegiatan Vol Sat Anggaran

61 Pelaksanaan Kegiatan Larvasida - PRL 1 Paket Rp 407.000 62 Fogging Dalam Rangka Situasi Khusus - PRL 2 Kali Rp 4.960.000 63 Pelaksanaan Kegiatan Spraying (Vektor Diare) 4 Kali Rp 2.316.000 64 Modifikasi Lingkungan (Kampanye PSN Massal) - PRL 2 Lokasi Rp 37.086.000 65 Pelaksanaan Pengendalian Tikus dan Binatang Pembawa Penyakit 10 Kali Rp 1.080.000 66 Monev Resistensi / Efikasi Insektisida 1 Kali Rp 14.773.000 67 Pengadaan Sarana dan Prasarana Pengendalian Vektor 1 Paket Rp 58.900.000 68 Seminar, Diklat, dan Kursus Tentang Pengendalian Vektor Untuk

Jabfung Entokes

3 Kali Rp 74.176.000 69 Mobile VCT untuk penemuan kasus baru HIV terhadap populasi

beresiko di wilker KKP - PKSE

3 Lokasi Rp 68.750.000

70 Sosialisasi IMS 1 Lokasi Rp 30.815.000

71 Mobile IMS untuk penemuan kasus baru HIV terhadap populasi beresiko di wilker KKP - PKSE

1 Lokasi Rp 28.250.000 72 Jejaring Kerja P2 TB antara KKP dengan Dinkes Prov/Kota - UKLW 1 Kali Rp 32.050.000 73 Sosialisasi Gerakan Masyarakat Dalam Skrining Kasus TB 2 Kali Rp 64.379.000 74 Kajian Faktor Resiko dan Skrining Kasus TB di Wilayah Kerja KKP 12 Kali Rp 47.800.000 75 Sosialisasi Penyakit Kusta di WIlayah Kerja - PKSE 1 Lokasi Rp 28.850.000 76 Sosialisasi Deteksi Dini Tifoid pada Penjamah Makanan - UKLW 1 Kali Rp 34.320.000 77 Sosialisasi Pedoman Kesiapsiagaan Pandemi Influensa dan Rencana

Keberlangsungan Usaha 1 Kali Rp 30.150.000

78 Pengadaaan Media KIE 1 Kali Rp 6.000.000

79 Rencana Kontijensi Penanggulangan Kedaruratan Kesehatan - PKSE 1 Kali Rp 88.935.000 80 Pelaksanaan Posbindu di Wilker Silampari Kota Lubuk Linggau -

UKLW 3 Kali Rp 70.580.000

81 Sosialisasi dan Pengendalian FR PTM di Wilker - UKLW 1 Kali Rp 31.250.000 82 Penyuluhan PTM Dalam Rangka Deteksi Dini Faktor Penyakit Jantung

dan Pembuluh Darah 2 Kali Rp 51.318.000

83 Edukasi Bahaya Rokok bagi Masyarakat Awam di Lingkungan

Pelabuhan 1 Kali Rp 30.465.000

84 Pengadaan Perangkat Pengolah Data dan Komunikasi 1 Paket Rp 77.000.000 85 Peralatan dan Fasilitas Perkantoran 1 Paket Rp 34.000.000

86 Rehab Ruang Pelayanan 1 Paket Rp 403.353.000

87 Rehab Laboratorium Sanitasi dan Vektor 1 Paket Rp 91.647.000 88 Sewa Gedung Kantor Wilker Tanjung Api Api 1 Paket Rp 50.000.000

89 Pertemuan Penyusunan RAK 1 Kali Rp 3.000.000

90 Penyusunan Dokumen RKAKL 1 Kali Rp 55.199.000

91 Penyusunan Target dan Pagu PNBP dan Pemanfaatan Pagu PNBP

(Undangan Pusat) 3 Kali Rp 59.103.000

(32)

23 Laporan Kinerja KKP Kelas II Palembang Tahun 2017

No Nama Kegiatan Vol Sat Anggaran

92 Evaluasi SAKIP 1 Kali Rp 14.610.000

93 Penyusunan Profil dan Media KIE 1 Kali Rp 13.000.000

94 Persiapan Evaluasi SAKIP (Undangan Pusat) 1 Kali Rp 5.760.000 95 Pertemuan Penyusunan LAKIP dan Perjanjian Kinerja 1 Kali Rp 34.500.000 96 Rekonsiliasi LK UAPPA E-1 Laporan Keuangan Satker UPT 2 Kali Rp 16.404.000

97 Pengelola SAIBA Wilayah 12 Bln Rp 9.600.000

98 Upaya Penyelesaian LHP 2 Kali Rp 11.520.000

99 Pengelolaan Administrasi Kepegawaian 2 Kali Rp 13.800.000

100 Perencanaan dan Evaluasi Pegawai 1 Kali Rp 69.000.000

101 Persediaan dan Cetakan Kantor 12 Bln Rp 86.400.000

102 Pengelolaan Jaringan Internal 4 Paket Rp 8.800.000

103 Pembayaran Gaji dan Tunjangan 12 Bln Rp 7.968.554.000

104 Perawatan Gedung Kantor 1 Paket Rp 72.587.000

105 Perbaikan Dan Pemeliharaan Peralatan Kantor 1 Paket Rp 74.320.000 106 Perawatan Kendaraan Bermotor Roda 4/6/8 13 Unit Rp 96.200.000 107 Perawatan Kendaraan Bermotor Roda 2 10 Unit Rp 10.000.000

108 Langganan daya dan jasa 12 Bln Rp 180.600.000

109 Operasional Perkantoran 12 Bln Rp 190.947.000

110 Pelaksana pengelola Satker 12 Bln Rp 606.884.000

JUMLAH

Rp 14.429.192.000

(33)

24 Laporan Kinerja KKP Kelas II Palembang Tahun 2017

BAB III

AKUNTABILITAS KINERJA

3.1. Pencapaian Realisasi Kinerja

Akuntabilitas kinerja Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas II Palembang Tahun 2017 disusun berdasarkan data pengukuran pencapaian indikator kinerja sasaran selama satu tahun anggaran. Pengukuran kinerja diperoleh melalui perhitungan persentase dari angka realisasi terhadap angka target.

Berdasarkan pengukuran kinerja tersebut diperoleh pencapaian masing- masing indikator. Manfaat pengukuran kinerja antara lain untuk memberikan gambaran kepada pihak-pihak internal dan eksternal tentang pelaksanaan misi organisasi dalam rangka mewujudkan tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan dalam dokumen Renstra dan Penetapan Kinerja.

Dalam dokumen Penetapan Kinerja Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas II Palembang Tahun 2017 telah ditetapkan 11 (sebelas) Indikator Kinerja Utama.Indikator Kinerja Utama merupakan hasil yang akan dicapai secara nyata oleh Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas II Palembang .

Di bawah ini akan disampaikan perjanjian kinerja dari masing-masing indikator kinerja sebagai berikut :

Tabel 3.1. Perjanjian Kinerja KKP Kelas II Palembang Tahun 2017

No Sasaran Program Indikator kinerja Target

1 Menurunkan angka kesakitan akibat penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi peningkatan surveilans karantina kesehatan matra

1. Persentase sinyal kewaspadaan

dini yang direspon 100 % 2. Persentase alat angkut sesuai

dengan standar kekarantinaan kesehatan

100 %

3. Persentase pelayanan kesehatan

pada situasi khusus 100 % 2 Meningkatkan pencegahan dan

penanggulangan penyakit bersumber binatang

4. Persentase pelabuhan/bandara yang melakukan pengendalian vektor terpadu

100 %

(34)

25 Laporan Kinerja KKP Kelas II Palembang Tahun 2017

3 Menurunkan angka kesakitan dan kematian akibat penyakit menular langsung

5. Persentase pelabuhan/bandara yang melaksanakan kegiatan deteksi dini penyakit menular langsung

100 %

4 Menurunkan angka kesakitan dan kematian akibat penyakit tidak menular langsung, meningkatnya pencegahan dan penanggulangan penyakit tidak menular

6. Persentase pelabuhan/bandara yang melaksanakan kegiatan deteksi dini penyakit tidak menular

60 %

5 Meningkatnya penyehatan dan pengawasan kualitas

lingkungan

7. Persentase saran air bersih/minum yang dilakukan pengawasan

100 %

8. Persentase Tempat-Tempat Umum(TTU) yang memenuhi syarat

kesehatan 80 %

9. Persentase Tempat Pengolah Makanan (TPM) yang memenuhi

syarat kesehatan 80 %

10. Persentase pelabuhan /bandara

sehat 50 %

6 Menigkatkan dukungan manajemen dan pelaksanaan tugas teknis lainnya pada program pencegahan dan pengendalian penyakit

11. Hasil penilaian SAKIP AA

3.2. Analisis Pencapaian Realisasi Kinerja

Dalam pencapaian realisasi kinerja, masing-masing Indikator Kinerja Utama didukung oleh beberapa kegiatan yang berjumlah 110 (seratus sepuluh) kegiatan.

3.2.1. Indikator Persentase Sinyal Kewaspadaan Dini yang Direspon a. Pengertian

Jumlah Sinyal Kewaspadaan Dini berpotensi KLB di Bandara / Pelabuhan yang diamati / direspon.

b. Definisi Operasional

ABK/Crew dan penumpang alat angkut yang berasal dari luar negeri yang diamati sesuai SOP dibandingkan dengan ABK/Crew dan penumpang yg datang dari luar negeri.

(35)

26 Laporan Kinerja KKP Kelas II Palembang Tahun 2017

c. Cara Perhitungan

= 𝑱𝒖𝒎𝒍𝒂𝒉 𝑨𝑩𝑲,𝑪𝒓𝒆𝒘,𝑷𝒆𝒏𝒖𝒎𝒑𝒂𝒏𝒈 𝒚𝒂𝒏𝒈 𝒅𝒊𝒂𝒎𝒂𝒕𝒊/𝒅𝒊𝒓𝒆𝒔𝒑𝒐𝒏

𝑱𝒖𝒎𝒍𝒂𝒉 𝒔𝒆𝒍𝒖𝒓𝒖𝒉 𝑨𝑩𝑲,𝑪𝒓𝒆𝒘,𝑷𝒆𝒏𝒖𝒎𝒑𝒂𝒏𝒈 𝒅𝒂𝒓𝒊 𝑳𝒖𝒂𝒓 𝑵𝒆𝒈𝒆𝒓𝒊 x 100

= 𝟏𝟎𝟐.𝟑𝟏𝟐 𝟏𝟎𝟐.𝟑𝟏𝟐

x

100

=

100%

d. Capaian Indikator Kinerja

Indikator Sinyal Kewaspadaan Dini Yang Diresponi pada tahun 2017 dicapai besar 100%, sedangkan target kinerja sebesar 100%, sehingga hasil pencapaian kinerja pada indikator ini sebesar 100%. Adapun beberapa kegiatan seperti melakukan pengawasan dan pemeriksaan kesehatan ABK/crew, penumpang yang datang dari Luar negeri tidak ditemukan penyakit yang berotensi PHEC/KKMD dari jumlah total 102.312 Orang yang amati dan diawasi.

Tabel 3.2. Target, Realisasi dan Persentase Sinyal Kewaspadaan Dini yg Direspon Tahun 2017

Indikator Kinerja Kegiatan Target Realisasi %

Persentase sinyal kewaspadaan dini yg direspon

Jumlah pelaksanaan pengawasan kedatangan

kapal dari luar negeri 900 949 105

Sosialiasai Penyakit Infeksi Emerging (PIE) di

wlayah kerja 1 1 100

Jejaring kerja surveilans

epidemiologi lintas sektor 2 2 100

Selama periode tahun 2013 – 2017, jumlah kedatangan kapal dari dalam dan luar negeri mencapai 54.467 kapal. Kapal yang datang dari dalam negeri lebih banyak yaitu 49.947 kapal (92%) dibandingkan kapal yang datang dari luar negeri, yaitu 4.520 kapal (8%).

(36)

27 Laporan Kinerja KKP Kelas II Palembang Tahun 2017

Grafik 3.1. Kedatangan Kapal Dari Dalam dan Luar Negeri KKP Kelas II Palembang Tahun 2013 – 2017

Berdasarkan grafik tersebut, jumlah kapal yang datang dari pelabuhan dalam negeri cenderung mengalami peningkatan setiap tahunnya, namun pada tahun 2017 terjadi peningkatan jumlah

kedatangan kapal yang cukup signifikan sekitar 17% atau sebanyak 1.715 kapal dari tahun sebelumnya. Sementara untuk kedatangan kapal dari luar negeri mengalami peningkatan pada tahun 2017 sebesar 17% atau sebanyak 138 kapal dari tahun sebelumnya. Kedatangan kapal yang paling tinggi terjadi pada tahun 2017, yaitu sebanyak 12.658 kapal.

e. Upaya Yang Dilaksanakan Untuk Mencapai Target Indikator Tercapainya indikator persentase faktor risiko potensial PHEIC yang terdeteksi di pintu masuk negara dicapai melalui berbagai upaya diantaranya :

1. Dilakukannya soialisasi tentang peraturan Kepmenkes RI no.

425/Menkes/SK/IV/2007 tentang pedoman penyelenggaraan karantina kesehatan di kantor kesehatan pelabuhan pada point C bahwa pengawasan dan pemeriksaan kekarantinaan alat angkut dan dokkes alat angkut, bahwa penerbitan Dokumen kesehatan kapal meliputi : Health Book, Maritim Declaration Health (MDH), SSCEC/SSCC, ICV, dan Certificate Of Pratique

(37)

28 Laporan Kinerja KKP Kelas II Palembang Tahun 2017

(COP). Atas dasar itulah yang menjadikan pemilik kapal selalu melaporkan setiap kedatangan kapal dari luar negeri sehingga seluruh kapal dapat dilakukan pemeriksaan dan pengawasan terhadap faktor risiko yang berpotensial PHEIC melalui pertanyaan yang terdapat dalam MDH;

2. Melakukan sosialisasi tentang penyakit infeksi emerging (PIE) di wilayah kerja untuk meningkatkan pengetahuan stake holder Dinas Kesehatan Kab /kota tentang penyakit menular yang saat sedang terjadi seperti Mers CoV, Ebola, H7N9, Polio, Pes, Yellow Fever sehingga diharapkan dapat meningkatkan koordinasi dan kerjasama apabila suatu saat kemungkinan terjadi penyakit menular potensial wabah (PHEIC) masuk ke wilayah kab/kota di wilayah propinsi Sumatera Selatan;

3. Menyusun Rencana Kontijensi serta melakukan live simulasi penanggulangan penyakit menular potensial wabah/PHEIC di pintu masuk negara.

f. Masalah Yang Dihadapi

1. Kesulitan bagi petugas dalam mendeteksi dikarenakan penumpang belum menunjukkan gejala penyakit menular berpotensi KLB (masa inkubasi) pada saat di pintu masuk;

2. Masih adanya keterlambatan pemberitahuan informasi kedatangan kapal dari luar negeri kepada petugas KKP sehingga menghambat persiapan petugas dalam melakukan pemeriksaan kapal;

3. Kurangnya peran serta petugas kabupaten/kota dalam upaya pengawasan kedatangan jemaah haji/umrah dalam kurun waktu 14 hari setelah kepulangan ke daerah dikarenakan tidak adanya anggaran di daerah (kabupaten/kota);

g. Upaya Pemecahan Masalah

1. Meningkatkan jejaring kerja dengan lintas sektor kesehatan terkait di kabupaten/kota dalam rangka kewaspadaan dini terhadap penyakit menular potensial wabah (PHEIC);

(38)

29 Laporan Kinerja KKP Kelas II Palembang Tahun 2017

2. Memberikan surat edaran kepada agen kapal terkait dengan waktu pemberitahuan informasi kedatangan kapal;

3. Memberiksan surat edaran kepada maskapai yang memiliki rute penerbangan internasional agar segera melaporkan kepada petugas KKP apabila di pesawat terdapat penumpang yang sakit.

h. Masalah Yang Dihadapi

1. Kesulitan bagi petugas dalam mendeteksi dikarenakan penumpang belum menunjukkan gejala penyakit menular berpotensi KLB (masa inkubasi) pada saat di pintu masuk;

2. Masih adanya keterlambatan pemberitahuan informasi kedatangan kapal dari luar negeri kepada petugas KKP sehingga menghambat persiapan petugas dalam melakukan pemeriksaan kapal;

3. Kurangnya peran serta petugas kabupaten/kota dalam upaya pengawasan kedatangan jemaah haji/umrah dalam kurun waktu 14 hari setelah kepulangan ke daerah dikarenakan tidak adanya anggaran di daerah (kabupaten/kota);

i. Upaya Pemecahan Masalah

1. Meningkatkan jejaring kerja dengan lintas sektor kesehatan terkait di kabupaten/kota dalam rangka kewaspadaan dini terhadap penyakit menular potensial wabah (PHEIC);

2. Memberikan surat edaran kepada agen kapal terkait dengan waktu pemberitahuan informasi kedatangan kapal.

3.2.2. Persentase Alat Angkut Sesuai Dengan Standar Kekarantinaan Kesehatan

a. Pengertian

Persentase alat angkut yang diperiksa sesuai standar kekarantinaan kesehatan.

Gambar

Gambar 1.1. Struktur Organisasi
Tabel 2.1. Sasaran Strategis, Indikator Kinerja Utama, dan Target  Rencana Aksi Kegiatan KKP Kelas II Palembang
Tabel 2.2. Sasaran Strategis, Indikator Kinerja Utama, dan Target  Perjanjian Kinerja KKP Kelas II Palembang Tahun 2017
Tabel 2.3. Rencana Kinerja Tahunan KKP Kelas II Palembang   Tahun 2017
+7

Referensi

Dokumen terkait

Evaluasi SAKIP dimaksud mengacu pada Permenpan RB Nomor 53 Tahun 2014 Tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja Dan Tata Cara Reviu Atas Laporan Kinerja Instansi

Sesuai dengan Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Republik Indonesia Nomor 53 Tahun 2014 Tentang Petunjuk Teknis Perjanjian

Kantor Imigrasi Kelas II TPI Tual sebagai salah satu Unit Pelaksana Teknis (UPT) di bidang keimigrasian pada lingkungan Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan Hak Asasi

356/Menkes/Per/IV/2008 tanggal 14 April 2008 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP ), disebutkan bahwa Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas

Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas II Palembang mempunyai tugas melaksanakan pencegahan masuk dan keluarnya penyakit karantina dan penyakit menular potensial wabah, kekarantinaan,

KKP, yang merupakan salah satu Unit Pelaksana Teknis (UPT) Kementerian Kesehatan dan berada serta bertanggung jawab kepada Direktorat Jenderal PP dan PL, berperan

Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas II Padang sebagai unit pelaksan teknis di lingkungan kementerian kesehatan yang bertanggug jawab kepada direktorat jenderal P2PL mempunyai

Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas II Padang sebagai salah satu Unit Pelaksana Teknis di lingkungan Kementerian Kesehatan yang bertanggung jawab kepada Direktur