• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III METODE PENELITIAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "BAB III METODE PENELITIAN"

Copied!
7
0
0

Teks penuh

(1)

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1. Tempat dan Waktu

Penelitian ini dilaksanakan pada bulan April – Mei 2012 dan bertempat di hutan rakyat Desa Pasir Madang, Kec. Sukajaya, Kab. Bogor, Jawa Barat.

3.2. Alat dan Bahan Penelitian

Alat dan bahan yang digunakan selama penelitian berlangsung adalah : 1. Kuisioner

2. Alat tulis

3. Data-data sekunder 4. Kalkulator

5. Laptop

6. Software Microsoft Excel 2007 7. Software Minitab 14

8. Kamera digital

3.3. Batasan-batasan Operasional

Untuk memberikan pengertian dan persepsi yang seragam atas pengelolaan hutan rakyat di dalam skripsi ini, maka diberikan batasan-batasan sebagai berikut :

a. Hutan rakyat adalah hutan yang berada pada tanah yang dibebani hak atas tanah dan ditanami pohon-pohon berkayu, baik yang terdiri dari satu jenis tanaman (monokultur), maupun campuran yang ditanam dengan tanaman pertanian atau tanaman palawija.

b. Petani hutan rakyat adalah petani yang memiliki dan menggarap lahan hutan rakyat.

c. Pendapatan hutan rakyat adalah seluruh pendapatan yang diperoleh rumah tangga petani untuk memenuhi kebutuhan hidup dari hasil hutan rakyat yang dimiliki.

d. Pengeluaran rumah tangga petani hutan rakyat adalah pengeluaran yang dilakukan oleh petani hutan untuk memenuhi kebutuhan keluarga dari

(2)

penghasilan yang diperoleh. Pengeluaran dihitung dalam jangka waktu satu tahun terakhir.

e. Rumah tangga sejahtera adalah rumah tangga yang tergolong kategori tidak miskin dan mampu mencukupi kebutuhan rumah tangganya. Rumah tangga sejahtera mempunyai nilai pendapatan lebih besar dari pengeluaran.

f. Kontribusi hutan rakyat terhadap pendapatan rumah tangga petani adalah besarnya pendapatan dari hutan rakyat jika dibandingkan dengan pendapatan total rumah tangga petani.

g. Motivasi adalah dorongan yang menggerakkan manusia untuk bertingkah laku terkait dengan pengelolaan hutan rakyat.

3.4. Sasaran Penelitian

Sasaran dari penelitian ini yaitu rumah tangga petani hutan rakyat yang memiliki hutan rakyat di Desa Pasir Madang Kec. Sukajaya,Bogor Jawa Barat dengan diambil responden petani hutan rakyat sebanyak 30 kepala keluarga.

3.5. Jenis dan Sumber Data

Data yang dikumpulkan berupa data primer dan data sekunder, sebagai berikut :

Tabel 2 Jenis dan sumber data

No Jenis Data Klasifikasi Data Rincian Data Sumber Data

1

Data Primer

Data Identitas Responden

a. Nama Responden

Petani hutan rakyat b. Umur

c. Jenis kelamin d. Pendidikan

e. Jumlah anggota keluarga f. Pekerjaan sampingan responden

Data Ekonomi Rumah Tangga

a. Luas lahan kepemilikan hutan rakyat dan non hutan rakyat

Petani hutan rakyat b. Jumlah sengon yang dimiliki

c. Jumlah dan jenis selain pohon sengon yang dimiliki (kayu afrika, Akasia, dan lain-lain)

d. Jenis tanaman pertanian dan tanaman palawija yang diusahakan

e. Pendapatan dari hutan rakyat (dari penjualan kayu atau tanaman pertanian dan tanaman palawija)

f. Pendapatan dari non hutan rakyat (usaha, peternakan, perdagangan, upah/gaji, dan lain-lain)

Petani hutan rakyat

(3)

Tabel 2 ...(Lanjutan)

No Jenis Data Klasifikasi Data Rincian Data Sumber Data

Data Primer

Data Pendapatan Rumah Tangga

a. Jumlah pendapatan

Petani hutan rakyat b. Sumber pendapatan

c. Frekuensi waktu

Data Pengeluaran Rumah Tangga

a. Biaya kebutuhan sehari-hari (kebutuhan sandang, pangan, kesehatan, transportasi, hiburan, dan lain-lain)

Petani hutan rakyat b. Biaya insidental (khitanan, nikahan,

pajak, dan lain-lain) c. Biaya pendidikan

d. Biaya sarana rumah tangga (listrik, air, dan lain-lain)

e. Sumber pemenuhan kebutuhan dan frekuensi waktu

Motivasi Petani Alasan petani dalam penanaman kayu afrika pada hutan rakyat

Petani hutan rakyat 2

Data Sekunder

Data Sosial Ekonomi

a. Kondisi geografis lokasi BAPPEDA, Kantor Desa,

Kantor Kecamatan, Kantor Dinas Kehutanan Bogor b. Jumlah penduduk

c. Pendidikan d. Potensi lahan

e. Jenis tanaman yang diusahakan, dan lain- lain

3.6. Metode Pengumpulan Data

Untuk menunjang analisis data maka pengumpulan data dilakukan melalui cara-cara sebagai berikut :

a. Teknik wawancara : pengumpulan data dengan melakukan tanya jawab secara langsung terhadap responden dengan menggunakan kuisioner.

b. Observasi lapang : pengumpulan data dengan cara mengadakan pengamatan langsung terhadap objek yang diteliti

c. Teknik pencatatan : mencatat dan mengumpulkan data sekunder yang diperoleh dari instansi.

d. Studi pustaka : pengumpulan data dengan cara mempelajari literatur, laporan, karya ilmiah dan hasil penelitian yang ada hubungannya dengan penelitian.

3.7. Metode Pemilihan Responden

Pengambilan sampel responden menggunakan metode purposive sampling. Responden yang dipilih adalah responden yang dianggap peneliti menpunyai informasi yang dapat menunjang penelitian dalam hal ini yaitu petani

(4)

yang memiliki, mengelola hutan rakyat dan sudah ada penjualan serta mendapatkan penghasilan dari hutan rakyat tersebut. Penentuan jumlah sampel responden yang diambil berdasarkan standar minimal penelitian survey minimal 30 orang (Singarimbun dan Effendi 1987). Petani hutan rakyat yang menjadi responden sebanyak 30 Kepala Keluarga (KK) per desa atau kelurahan.

3.8. Analisis dan Pengolahan Data

Analisis data dilakukan dengan teknik deskriptif berupa tabel, grafik dan gambar. Di dalam analisa dilakukan tabulasi dengan mengelompokkan data berdasarkan beberapa kriteria untuk keperluan analisis selanjutnya, seperti data umum responden, data pendapatan, data pengeluaran dan data yang berkaitan dengan persepsi responden, seperti peranan tanaman hutan sengon (Paraserianthes falcataria) bagi petani dan motivasi petani dalam penanaman sengon. Beberapa analisa kuantitatif sederhana dilakukan untuk menghitung pendapatan dan pengeluaran petani hutan rakyat.

Untuk beberapa metode perhitungan dilakukan dengan rumus-rumus sebagai berikut :

1. Pendapatan petani dari hutan rakyat

Keterangan :

Ihr = Pendapatan total petani dari hutan rakyat (Rp/tahun)

Pendapatan petani dari produk hutan rakyat = Pendapatan yang diperoleh dari hasil penjualan kayu dan tanaman palawija

2. Pendapatan petani dari non hutan rakyat

Keterangan :

Inhr = Pendapatan total petani dari produk non hutan rakyat (Rp/tahun)

Pendapatan dari produk non hutan rakyat = Hasil peternakan, perdagangan, serta upah atau gaji dan sumber- sumber pendapatan lainnya.

Ihr =  Pendapatan petani dari produk hutan rakyat

Inhr =  Pendapatan petani dari produk non hutan

rakyat

(5)

3. Pendapatan total petani

Keterangan :

Itot = Jumlah pendapatan total rumah tangga petani (Rp/tahun)

Ihr = Pendapatan total petani dari hutan rakyat (Rp/tahun)

Inhr = Pendapatan total petani dari produk non hutan rakyat (Rp/tahun)

4. Menghitaung pendapatan perkapita rumah tangga petani hutan rakyat

Keterangan :

Ipkhr = Pendapatan perkapita rumah tangga hutan rakyat (Rp/tahun)

Itot = Pendapatan total rumah tangga dari produk hutan rakyat

(Rp/tahun)

AK = Jumlah anggota keluarga

5. Menghitaung pendapatan perkapita non hutan rakyat

Keterangan :

Ipknhr = Pendapatan perkapita rumah tangga hutan rakyat (Rp/tahun)

Itrtnhr = Pendapatan total rumah tangga dari hutan rakyat (Rp/tahun)

AK = Jumlah anggota keluarga

6. Persentase pendapatan dari hutan rakyat terhadap total pendapatan

Keterangan :

Ihr % = Persentase pendapatan dari hutan rakyat

Ihr = Pendapatan total dari hutan rakyat (Rp/tahun)

Itot = Pendapatan total dari rumah tangga petani (Rp/tahun) 7. Menghitung total pengeluaran

Itot = Ihr + Inhr

Ipkhr = Itot / AK

Ipknhr = Itrtnhr / AK

Ihr % = (Ihr / Itot) x 100%

Ctot = C

(6)

Keterangan :

Ctot = Total pengeluaran rumah tangga selama periode satu tahun

C = Jumlah biaya yang dikeluarkan untuk memenuhi kebutuhan selama periode satu tahun

8. Persentase pendapatan dari hutan rakyat terhadap total pendapatan

Keterangan :

Cpk = Pengeluaran perkapita pertahun

Ctot = Pengeluaran total rumah tangga per tahun

AK = Jumlah anggota keluarga

9. Persentase pendapatan dari hutan rakyat terhadap total pendapatan

Keterangan :

Itot % = Persentase pendapatan total rumah tangga terhadap total pengeluaran

Itot = Pendapatan total rumah tangga per tahun

Ctot = Pengeluarann total rumah tangga per tahun 10. Perhitungan kriteria kemiskinan

Perhitungan kriteria kemiskinan ditentukan berdasarkan teori Sajogyo (Sajogyo 1977 dalam Indaryanti, dkk 2006) dengan menggunakan standar harga beras yang dikomsumsi di lokasi penelitian. Garis kemiskinan untuk daerah pedesaan dapat diklasifikasikan sebagai berikut :

1. Jika pendapatan perkapita responden ≤ 320 kg x harga beras / orang / tahun maka dikategorikan miskin

2. Jika pendapatan perkapita ≤ 240 kg x harga beras / orang / tahun maka dikategorikan miskin sekali

3. Jika pendapatan perkapita ≤ 180 kg x harga beras / orang / tahun maka dikategorikan paling miskin.

Cpk = Ctot / AK

Itot % = (Itot / Ctot) x 100%

(7)

11. Variabel dan perhitungan skor motivasi

Variabel yang diukur dalam perhitungan motivasi adalah seberapa besar tingkat pentingnya tegakan kayu sengon (Paraserianthes falcataria) pada lahan hutan rakyat jika dilihat dari aspek ekonomi, ekologi dan sosial.

Perhitungan nilai skor motivasi dihitung dengan menggunakan Metode Likert. Nilai tiap soal dihitung dari jawaban yang diberikan responden, untuk masing-masing pilihan jawaban memiliki nilai a (tidak setuju) = 1, b (setuju) = 2, c (sangat setuju) = 3. Semua jawaban soal dijumlahkan kemudian dihitung rata- ratanya. Setelah itu dikelompokan dan rumus perhitungannya sebagai berikut :

Keterangan :

% NM = Persentase nilai motivasi

O = Jumlah orang yang menjawab sesuai option

P = Jumlah responden yang diambil dalam lokasi pengamatan

% NM = O / P x 100%

Referensi

Dokumen terkait

Sarana laboratorium untuk membantu menegakkan diagnosis demam tifoid secara garis besar digolongkan dalam tiga kelompok yaitu: (1) isolasi kuman penyebab demam tifoid, Salmonela

Pemantauan dan evaluasi dimaksudkan untuk melldapatkan informasi dini mengenai perkembangan pelaksanaall pembanzunan dalam waktu tertentu dengan tujuan dapal ullluk

Hasil dari proses pendidikan yang berlangsung dalam kurun waktu yang panjang tersebut, adanya pengaruh Islam kepada masyarakat sebagai suatu kulturisasi ajaran

Hal ini menyebabkan ditemukannya pergeseran bentuk dalam TSa, khususnya pergeseran bentuk pada unit, karena terjemahan verba pasif TSu diterjemahkan menjadi verba

Karakteristik energi gelombang Kelvin di tropopause pada kondisi La Nina hampir sama dengan saat kondisi Normal yaitu menguat di atas wilayah sekitar kepulauan Indonesia, tetapi

Sebuah merek yang kuat membuat pelanggan merasa lebih puas dengan pembelian mereka, memberikan manfaat dan ikatan emosional (untuk produk perawatan pribadi).. Kualitas

(apabila memungkinkan) atau pada Lampiran. 4.2 Hasil Analisis.. Pedoman Skripsi – Jurusan Akuntansi – 2016 53 Hasil merupakan bagian dari isi laporan penelitian yang

Hasil penelitian klien III (SBN) klien kurang bertanggung jawab dan kurang perhatian dari orangtua yang menyebabkan ia berani dengan orang tua. Penerapan