• Tidak ada hasil yang ditemukan

LAMPIRAN : 1 (SATU) BERKAS

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "LAMPIRAN : 1 (SATU) BERKAS"

Copied!
11
0
0

Teks penuh

(1)

SURAT KEPUTUSAN

REKTOR INSTITUT SHANTI BHUANA TENTANG

DASAR DAN MEKANISME PENYUSUNAN VISI, MISI, TUJUAN, DAN SASARAN INSTITUT SHANTI BHUANA

NOMOR : 227C/ISB/REK/IN08/2020 LAMPIRAN : 1 (SATU) BERKAS

Menimbang: a. Bahwa peran Institut Shanti Bhuana sebagai Lembaga Pendidikan tinggi sangat penting yang harus mempunyai visi, misi, tujuan, dan sasaran yang selaras dengan perkembangan zaman;

b. Bahwa dalam rangka membangun idealism dan gerak langkah Institut Shanti Bhuana ke depan yang terarah, maka perlu adanya visi, misi, tujuan, dan sasaran;

c. Bahwa untuk memberikan arahan bagi kebijakan pelaksanaan dan perkembangan tugas pokok dan fungsi Institut Shanti Bhuana;

d. Bahwa visi, misi, tujuan, dan sasaran merupakan kerangka acuan Institut Shanti Bhuana dalam menyusun program kerja dan kebijakan lainnya;

e. Bahwa diperlukan perubahan atas Surat Keputusan Ketua Sekolah Tinggi Ilmu Manajemen Shanti Bhuana Nomor:005A/STIM/KET/IN01/2017 tentang Dasar dan Mekanisme Penyusunan Visi, Misi, Tujuan dan Sasaran Sekolah Tinggi Ilmu Manajemen Shanti Bhuana;

f. Bahwa sebagai tindak lanjut butir a, b, c, d dan e di atas, maka perlu diterbitkan Surat Keputusan Rektor Institut Shanti Bhuana tentang Pola dan Kinerja Kepemimpinan Institut Shanti Bhuana.

(2)

Mengingat: 1. Undang-undang RI Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem pendidikan Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 78, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4301);

2. Undang-undang RI Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 157, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4586);

3. Undang-undang RI Nomor 12 Tahun 2012 tentang pendidikan Tinggi (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2012 Nomor 158, Tambahan Lembaran Negara Republik [ndonesia Nomor 5336);

4. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional No. 63 Tahun 2009 tentang Sistem Penj aminan Mutu Pendidikan;

5. Peraturan Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Republik lndonesia Nomor 44 Tahun 2015 tentang StandarNasional Pendidikan Tinggi;

6. Peraturan Pemerintah Nomor 60 Tahun 1999 tentang Pendidikan Tinggi;

7. Peraturan Pemerintah Nomor 37 Tahun 2009 tentang Dosen;

8. Peraturan Pernerintah Republik Indonesia No.66 Tahun 2010 tentang Pengelolaan dan Penyelengg araan Pendidikan;

9. Peraturan Pemerintah Nomor 4 Tahun 2014 tentang Penyelenggaraan Pendidikan Tinggi dan Pengelolaan Perguruan Tinggi (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 16, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5500);

10. Perpres Nomor 8 Tahun 2012 tentang Kerangka Kualifikasi Nasional lndonesia (KKNI);

11. Permenristekdikti No.32 Tahun 2016 tentang Akreditasi Prodi dan PT;

12. Panduan Pelaksanaan Sistem Penjaminan Mutu Perguruan Tinggi (SPM- PT) Bidang Akademik, Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Departemen Pendidikan Nasional, 2006;

(3)

Memerhatikan: 1. Keputusan Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Republik Indonesia nomor 220/KPT/I/2016, tentang Izin Pendirian Sekolah Tinggi Ilmu Manajemen Shanti Bhuana di Kabupaten Bengkayang, Provinsi Kalimantan Barat, yang diselenggarakan oleh Yayasan Santo Yohanes Salib di Kabupaten Landak, Provinsi Kalimantan Barat;

2. Statuta Institut Shanti Bhuana.

MEMUTUSKAN DAN MENETAPKAN

Pertama: Menetapkan Dasar dan Mekanisme Penyusunan Visi, Misi, Tujuan, dan Sasaran Institut Shanti Bhuana, sebagaimana yang tercantum dalam lampiran surat keputusan ini;

Kedua: Dasar dan Mekanisme Penyusunan Visi, Misi, Tujuan, dan Sasaran akan digunakan sebagai pedoman untuk merumuskan visi, misi, tujuan, dan sasaran Institut Shanti Bhuana;

Ketiga: Keputusan ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan dan dapat ditinjau kembali jika diperlukan;

Keempat: Apabila kemudian hari terdapat kekeliruan dalam penetapan ini, akan diperbaiki sebagaimana mestinya.

Ditetapkan di: Bengkayang Pada tanggal: 14 Agustus 2020

Rektor

Institut Shanti Bhuana

Marianus Dinata Alnija, S.S., M.Hum.

(4)

LAMPIRAN SURAT KEPUTUSAN

REKTOR INSTITUT SHANTI BHUANA TENTANG

DASAR DAN MEKANISME PENYUSUNAN VISI, MISI, TUJUAN, DAN SASARAN INSTITUT SHANTI BHUANA

NOMOR : 227B/ISB/REK/IN08/2020 TANGGAL: 14 Agustus 2020

Bab 1

Dasar Penyusunan Visi, Misi, Tujuan, dan Sasaran Institut Shanti Bhuana

1. Kepentingan stakeholders, baik internal maupun eksternal

Para pemangku kepentingan atau stakeholders tentunya memiliki tujuan yang tidak sederhana dalam mendirikan perguruan tinggi seperti Institut Shanti Bhuana. Penyusunan dan penetapan visi, misi, tujuan, dan sasaran ini harus melibatkan seluruh pemangku kepentingan baik internal, maupun eksternal. Table dibawah ini menyebutkan para pemangku kepentingan Institut Shanti Bhuana:

Tabel 1: Para Pemangku Kepentingan Institut Shanti Bhuana

Internal Eksternal

• Badan penyelenggara dan afiliasi- afiliasinya

• Para senat akademik

• Para tenaga pendidik

• Para tenaga kependidikan

• Unsur-unsur pemerintah

• Perguruan-perguruan tinggi rekan

• Mitra-mitra pengusaha

• Lembaga-lembaga dan organisasi- organisasi mitra

(5)

Internal Eksternal

• Para mahasiswa

• Para alumni

• Dewan penyantun

• Keuskupan agung Pontianak, mengingat Institut Shanti Bhuana adalah perguruan tinggi Katolik

• Para tokoh masyarakat

• Semua pengguna dan calon pengguna lulusan

• TNI/Polri, mengingat Institut Shanti Bhuana adalah perguruan tinggi bela negara.

2. Standar Nasional Pendidikan Tinggi (SN-DIKTI)

Kepentingan para pemangku kepentingan perlu disinergikan dengan SN-DIKTI. Perlunya sinergi ini didasarkan pada dua factor: (1) keperluan asesmen mutu, dan (2) kesesuaian antara vivi, misi, tujuan, dan sasaran Institut Shanti Bhuana dan arah kebijakan nasional dalam Pendidikan tinggi.

SN-DIKTI pada saat dokumen ini ditulis telah mengikuti Permendikbud No. 3 Tahun 2020 tentang Standar Nasional Pendidikan Tinggi.

3. Studi kelayakan penentuan Visi, Misi, Tujuan, dan Sasaran Institut Shanti Bhuana

Dasar penentu Visi, Misi, Tujuan, dan Sasaran Institut Shanti Bhuana berikutnya adalah hasil analisis berdasarkan kondisi riil di lapangan. Analisis menyeluruh disini menggunakan (1) metode analisis SWOT (Strength, Weaknes, Opportunity, Threat) dan (2) metode analisis IEDP (Internal, External, Development, Product). Analisis SWOT diarahkan untuk mengupas secara tuntas keadaan- keadaan sesuai konteks dan juga prediksi kedepan berdasarkan data-data yang konkret. Adapun analisis IEDP diarahkan untuk menemukan variabel-variabel acuan sebagai indikator untuk menentukan langkah-langkah strategis, konkret, dan efisien serta manajemen resiko.

4. Anggaran Dasar Badan Penyelenggara

Setiap penetapan atau perubahan Visi, Misi, Tujuan, dan Sasaran Institut Shanti Bhuana harus tetap merujuk pada semangat dalam Anggaran Dasar Badan Penyelenggara, yang tercantum dalam:

a. Akta pendirian Yayasan Santo Yohanes Salib nomor 14 tanggal 11-03-2013 (sebelas Maret dua ribu tiga belas) dibuat di hadapan Petrus Suandi Halim Sarjana Hukum, Notaris di Jakarta, yang telah disahkan oleh Menteri Hukum dan Hak Azasi Manusia Republik Indonesia dengan surat

(6)

keputusannya nomor AHU-4339.AH.01.04. Tahun 2013 tanggal 01-08-2013 (satu Agustus dua ribu tiga belas); dan

b. Perubahan Keputusan Sirkuler Pembina Yayasan Santo Yohanes Salib nomor 15 tanggal 17-07- 2017 (tujuh belas Juli dua ribu tujuh belas) di hadapan Irene Yulia Sarjana Hukum, Notaris di Jakarta, yang telah disahkan oleh Menteri Hukum dan Hak Azasi Manusia Republik Indonesia dengan surat keputusannya nomor AHU-0000505.AH.01.05. Tahun 2017 tanggal 31-07-2017 (tiga puluh satu Juli dua ribu tujuh belas).

5. Selain empat dasar di atas penentuan Visi, Misi, Tujuan, dan Sasaran Institut Shanti Bhuana harus memenuhi prinsip: dapat dipertanggungjawabkan secara sederhana dan realistis, tetapi dengan tetap menjaga idealisme dan cita-cita luhur para pendirinya.

BAB II

Dasar Penyusunan Visi, Misi, Tujuan, dan Sasaran Institut Shanti Bhuana

1. Membentuk Tim Perumus

Tim perumus ditunjuk secara ad hoc berdasarkan surat Rektor Institut Shanti Bhuana untuk perumusan Visi, Misi, Tujuan, dan Sasaran Institut Shanti Bhuana. Pembentukan tim perumus visi, misi, tujuan, dan sasaran dilaksanakan selambat-lambatnya satu tahun sebelum masa berlaku Visi, Misi, Tujuan dan Sasaran berakhir. Tim perumus dapat dibentuk sewaktu-waktu apabila dirasa sangat perlu untuk revisi perumusan visi, misi, tujuan, dan sasaran Institut Shanti Bhuana, meskipun masa berlakunya masih panjang.

Berikut adalah tugas Tim Perumus:

a. Mempelajari aspek hukum dan perundang-undangan Pendidikan Tinggi di dalam menentukan visi, misi, tujuan, dan sasaran Perguruan Tinggi yang baik;

b. Mengikuti pelatihan-pelatihan dari Kemenristekdikti dan pihak-pihak lain yang kompeten dalam menentukan visi, misi, tujuan, dan sasaran Perguruan Tinggi;

c. Melakukan studi kelayakan penentuan visi, misi, tujuan, dan sasaran Institut Shanti Bhuana untuk mendapatkan gambaran situasi dan data-data riil di lapangan sebagai modal untuk meningkatkan relevansinya;

d. Mengumpulkan masukan-masukan dari stakeholder baik yang internal maupun yang eksternal;

(7)

e. Merumuskan Visi, Misi, Tujuan, dan Sasaran Bersama dengan Badan Penyelenggara dengan selalu mempertimbangkan dasar-dasar penyusunan di atas, hasil studi kelayakan, serta masukan-masukan dari stakeholder lain, baik internal maupun eksternal.

2. Tim Perumus Melakukan Studi Kelayakan Penentuan Visi, Misi, Tujuan, dan Sasaran Institut Shanti Bhuana.

Studi kelayakan dilakukan selambat-lambatnya satu minggu setelah Surat Keputusan Pembentukan Tim Perumus ditetapkan. Tujuan studi kelayakan untuk mengetahui situasi riil internal Institut Shanti Bhuana dan kondisi eksternal yang memengaruhi secara lansgung maupun tidak langsung eksistensi dan operasional Institut Shanti Bhuana. Metode analisi yang digunakan adalah metode SWOT dan IEDP atau metode-metode lain yang dianggap cocok. Hasil analisis yang diharapkan adalah data-data riil dan relevan-kontekstual untuk Perumusan Visi, Misi, Tujuan, dan Sasaran Institut Shanti Bhuana yang terdiri atas unsur-unsur analisis berikut:

a. Catur Dharma Institut Shanti Bhuana, yang meliputi: pendidikan, penelitian, pengabdian masyarakat, dan budaya Amare;

b. Manajemen sumber daya manusia, meliputi: umum, tenaga pendidik, dan tenaga kependidikan;

c. Kemahasiswaan, yang meliputi aspek umum dan enam aspek pembinaan yang integral, yakni:

intelek, iman, moral, kepribadian, fisik (health and fitness), dan keterampilan (skills);

d. Sarana dan prasarana.

Dari data-data di atas, diharapkan dapat dihasilkan matriks-matriks strategi berikut yang menjadi salah satu sumber untuk menentukan Visi, Misi, Tujuan, dan Sasaran Institut Shanti Bhuana:

a. Matriks strategi meningkatkan kekuatan b. Matriks strategi meningkatkan kelemahan c. Matriks strategi meningkatkan peluang d. Matriks strategi meningkatkan ancaman

Empat tahap strategi ditentukan oleh variabel-variabel berikut yang disusun berdasarkan analisis lingkungan di atas:

Table 2: Komponen dan Variabel IEDP

(8)

Komponen IEDP Variabel

Internal-1 Semangat dosen, staff, dan mahasiswa untuk menjabarkan visi, misi dan budaya amare Internal-2 Suasana belajar-mengajar

Eksternal-1 Pengaruh pemikiran-pemikiran luar

Eksternal-2 Dukungan dari luar:pemerintah, instansi- instansi nonpemerintah, individual

Development-1 Perbandingan antara calon mahasiswa yang mendaftar (prospective students) dan yang masuk (new recruits)

Development-2 Serapan (employment rate) terhadap lulusan Institut

Product-1 Sumbangan pengabdian terhadap masyarakat

Product-2 Non akademik

3. Badan Penyelenggaran dan Tim Perumus melakukan kunjungan-kunjungan ke perguruan tinggi yang telah mapan untuk mendapat masukan-masukan tentang Visi, Misi, Tujuan, dan Sasaran Perguruan Tinggi.

Sebelum menentukan Visi, Misi, Tujuan, dan Sasaran Institut Shanti Bhuana, Tim Perumus dan Badan Penyelenggara melakukan studi banding ke perguruan-perguruan tingi lain, khususnya yang telah mendapatkan akreditasi unggul, yakni perguruan-perguruan tinggi di dalam konsorsium P-ADRI. Prioritas studi banding ialah perguruan-perguruan tinggi dengan program-program studi yang linier dengan Institut Shanti Bhuana.

Masukan-masukan untuk Visi, Misi, Tujuan, dan Sasaran Institut Shanti Bhuana didapatkan antara lain lewat kerja sama yang telah terjalin. Visi, Misi, Tujuan, dan Sasaran Institut Shanti Bhuana masih akan terus disempurnakan. Adapun masa studi banding ini adalah 6 (enam) bulan terhitung setelah Surat Keputusan Pembentukan Tim Pengurus ditetapkan. Hasil studi banding wajib didokumentasikan secara lengkap oleh Tim Perumus.

4. Rapat Badan Penyelenggara dan Tim Perumus untuk merumuskan Visi, Misi, Tujuan dan Sasaran sementara Institut Shanti Bhuana.

(9)

Selambat-lambatnya dua minggu setelah mendapatkan data-data dari Studi Kelayakan dan hasil studi banding, Tim Perumus bersama Badan Penyelenggara mengadakan rapat internal untuk menetapkan Visi, Misi, Tujuan dan Sasaran Institut Shanti Bhuana. Meskipun berstatus sementara, Visi, Misi, Tujuan dan Sasaran yang ditentukan dalam rapat ini harus disusun dengan serius mempertimbangkan:

a. Hasil Studi Kelayakan b. Laporan Studi Banding

c. Lima dasar penentuan di atas (poin 1.1.1)

Dasar penentuan Visi, Misi, Tujuan dan Sasaran sementara Institut Shanti Bhuana adalah Berita Acara Rapat Badan Penyelenggara dan Tim Perumus ini.

5. Pemaparan Visi, Misi, Tujuan dan Sasaran Sementara kepada para Stakeholder internal untuk mendapatkan feedback.

Setelah Visi, Misi, Tujuan dan Sasaran Sementara dirumuskan, dalam waktu selambat- lambatnya 2 (dua) minggu isinya sudah harus disosialisasikan kepada para Stakeholder internal.

Stakeholder internal terdiri dari: Badan Penyelenggara dan Afiliasi-afiliasinya, Senat Akademik, para tenaga pendidik, para tenaga kependidikan, para mahasiswa, para alumni, dewan penyantun, dan Keuskupan Agung Pontianak. Pemaparan dilakukan dengan cara mengundang para Stakeholder internal di dalam suatu pertemuan. Masukan diperoleh dari masukan lisan dan hasil pengisia kuesioner. Tim Perumus bertanggung jawab mengedarkan serta menjelaskan secara langsung kuesioner kepada unsur yang berhalangan hadir. Metode yang digunakan adalah pengedaran kuesioner.

Hasil analisis kuesioner dan masukan dari Stakeholder internal dilaporkan oleh Tim Perumus kepada Rektor dan Badan Penyelenggara selambat-lambatnya 2 (dua) minggu setelah pelaksanaan sosialisasi dan pengumpulan umpan balik.

6. Penjabaran Visi, Misi, Tujuan dan Sasaran sementara kepada para Stakeholder eksternal untuk mendapakan feedback.

Selambat-lambatnya satu bulan setelah Visi, Misi, Tujuan dan Sasaran Institut Shanti Bhuana atau selambat-lambatnya dua minggu setelah sosialisasi internal, para Stakeholder eksternal perlu

(10)

dikumpulkan oleh Tim Perumus untuk kegiatan sosialisasi dan umpan balik. Stakeholder eksternal terdiri dari: unsur-unsur pemerintahan, perguruan-perguruan tinggi rekan, mitra-mitra pengusah, lembaga-lembaga atau organisasi-organisasi mitra, para tokoh masyarakat, semua pengguna dan calon pengguna lulusan, dan para TNI/Polri. Sedapat mungkin semua unsur dikumpulkan dalam suatu kesempatan. Namun, apabila ada unsur yang berhalangan hadir, dapat digunakan pengedaran kuesioner kepada yang bersangkutan, dengan catatan ada anggota Tim Perumus yang mengedarkan dan menjelaskan secara langsung kuesioner tersebut.

7. Rapat Badan Penyelenggara bersama Tim Perumus untuk memutuskan Visi, Misi, Tujuan dan Sasaran defenitif Institut Shanti Bhuana.

Langkah berikutnya untuk menetapkan Visi, Misi, Tujuan dan Sasaran Institut Shanti Bhuana adalah rapat antara Tim Perumus, Senat Akademik, dan Badan Penyelenggara membahas perubahan Visi, Misi, Tujuan dan Sasaran Institut Shanti Bhuana berdasarkan masukan-masukan dari para Stakeholder, baik internal maupun eksternal. Rapat ini dilaksanakan selambat-lambatnya dua minggu setelah pertemuan sosialisasi dan umpan balik dari Stakeholder eksternal. Perumusan Visi, Misi, Tujuan dan Sasaran defenitif ini dilaksanakan dengan tetap memperhatikan dasar-dasar penyusunan Visi, Misi, Tujuan dan Sasaran Institut Shanti Bhuana. Masukan-masukan hanya diterima setelah ditengarai tidak bertentangan dengan dasar-dasar penyusunan yang lain. Hasil dari pertemuan ini adalah Visi, Misi, Tujuan dan Sasaran Institut Shanti Bhuana yang defenitif.

8. Penetapan Visi, Misi, Tujuan dan Sasaran Institut Shanti Bhuana dengan surat keputusan dari Rektor Institut Shanti Bhuana diketahui oleh Ketua Dewan Pengurus Yayasan Santo Yohanes Salib.

Hasil perumusan disahkan dengan Surat Keputusan dari Rektor Institut Shanti Bhuana dan diketahui oleh Ketua Dewan Pengurus Yayasan Santo Yohanes Salib selambat-lambatnya satu minggu setelah rapat Badan Penyelenggara dengan Tim Perumus. Dengan terbitnya Surat Keputusan Rektor Institut Shanti Bhuana tentang penetapan Visi, Misi, Tujuan dan Sasaran Institut Shanti Bhuana secara otomatis tugas dan masa jabatan Tim Perumus ad hoc berakhir. Visi, Misi, Tujuan dan Sasaran Institut Shanti Bhuana ini ditetapkan dengan berjangka waktu 5 (lima) tahun.

Kalau dirasa perlu ditinjau kembali sebelum jangka waktu berakhir, akan dibentuk Tim Perumus ad hoc dengan mengikuti langkah-langkah seperti di atas

(11)

Bab III Penutup

(1) Hal-hal yang belum diatur dalam pedoman ini akan ditetapkan kemudian dalam keputusan Badan Penyelenggara jika memang diperlukan.

(2) Pedoman ini mulai berlaku sejak tanggal ditetapkan.

Gambar

Tabel 1: Para Pemangku Kepentingan Institut Shanti Bhuana

Referensi

Dokumen terkait

Manajemen Berbasis Sekolah. yang dilakukan sekolah. Sasaran tersebut harus mengacu pada visi, misi, dan tujuan sekolah.. Setelah sasaran dirumuskan, maka langkah

Berdasarkan Visi, Misi, tujuan, sasaran, trategi, dan arah kebijakan yang telah ditetapkan dalam RPJMD, maka upaya pencapaian kemudian dijabarkan

• Rapat staf dipimpin oleh Ketua Program Studi untuk Rapat pendalaman Visi, Misi, Tujuan, dan Sasaran Program Pendidikan Dokter Spesialis Ilmu Bedah FK ULM pada Lahan Basah dalam

 Setiap fakultas, jurusan/bagian, program studi dan lembaga menetapkan Visi dan Misi-nya, berdasarkan Visi, Misi dan Tujuan serta sasaran kinerja STIT NU Sumber

Standar Penyusunan Visi Misi Tujuan dan Strategi (VMTS) merupakan kriteria minimal tentang penyusunan Visi Misi Tujuan dan Sasaran (VMTS) di Institut Teknologi

Pertama Tim Perumus Visi Misi Institut Agama Islam negeri Purwokerto Tahun 2015 Kedua : Ketentuan lain yang belum diatur dalam Surat Keputusan ini akan

113 Institut Teknologi Nasional Bandung 114 Institut Teknologi Sains Bandung 115 Institut Teknologi Harapan Bangsa 116 Institut Bisnis Muhammadiyah Bekasi 117

Berikutnya, individu dan kelompok tidak setuju satu sama lain dalam mendefinisikan sasaran kelompok dan visi misi lembaga secara keseluruhan.Hasanah et al., 2020 Selain yang sudah