• Tidak ada hasil yang ditemukan

Visual Grafis Identitas Perusahaan Keripik Jamur Dio Mushroom (Produk Makanan Ringan Keripik).

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Visual Grafis Identitas Perusahaan Keripik Jamur Dio Mushroom (Produk Makanan Ringan Keripik)."

Copied!
12
0
0

Teks penuh

(1)

Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR ISI

Cover Dalam

Lembar Pengesahan ……….………. i

Kata Pengantar ……….……… ii

Pernyataan Orisinalitas Karya dan Laporan ………...………… iv

Daftar Isi ……….………..………..…….. v

BAB I PENDAHULUAN 1.1Latar belakang ……….………...………. 1

1.2Permasalahan dan Ruang Lingkup ……… 2

1.3Tujuan perancangan ………..…. 3

1.4Sumber dan Teknik Pengumpulan Data ………..……… 3

(2)

2.4Kemasan …...………... 18

2.5Jamur ………...……… 20

BAB III DATA DAN ANALISIS MASALAH 3.1 Data dan Fakta ……….………..…… 21

3.1.1 Perusahaan / lembaga terkait ……….……….. 21

3.1.2 Tinjauan terhadap proyek sejenis ……….………... 24

3.2 Analisis Terhadap Permasalahan Berdasarkan Data dan Fakta ……….. 24

BAB IV PEMECAHAN MASALAH 4.1 Konsep Komunikasi ……….. 30

4.2 Konsep Kreatif ………30

4.3 konsep Media ………..32

4.4 Hasil Karya ………..………33

4.4.1 Warna………...………...33

4.4.2 Logo ………....34

4.4.3 Elemen visual ………...……….36

4.4.4 Business suite ..………...………38

(3)

Universitas Kristen Maranatha

4.4.6 Web ...………...…………. 44

4.4.7 Stand ………...45

4.4.8 Aplikasi ……… ………... 46

4.4.9 Promotion ..……… 48

4.4.10 Gimmick …..………...… 52

BAB V PENUTUP 5.1 Kesimpulan ………. 55

5.2 Saran Penulis ………..… 55

Daftar Pustaka

Daftar Istilah

Daftar Lampiran dan Lampiran

(4)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1Latar Belakang

Industri rumah tangga atau yang biasa disebut Home Industry merupakan perusahaan kecil yang kegiatannya dilakukan di rumah. Saat ini industri rumah tangga memiliki

prospek ekonomi yang cukup baik dan dapat bersaing dengan industri besar lainnya di

usaha perdagangan. Hal lain kuliner telah menjadi kekuatan perdagangan dimana kuliner

telah menjadi bahan yang tidak pernah habis untuk dibicarakan dan diperdagangkan.

Hampir semua masyarakat yang berkunjung ke suatu kota ingin mencicipi kuliner yang

khas pada kota tersebut.

Jamur tiram putih (Pleurotus ostreatus) merupakan jamur kayu family Agaricaceae dan dibudidayakan oleh masyarakat di wilayah cisarua cimahi, jawa barat. Disebut jamur

tiram karena bentuk tudung jamur ini agak membulat, lonjong, dan melengkung

menyerupai cangkang tiram dengan permukaan tudung jamur licin, sedikit berminyak jika

lembab dan tepinya bergelombang. Jamur tiram merupakan jamur yang tumbuh di dataran

rendah dengan daerah yang memiliki kadar air sekitar 60 %. Jamur ini banyak dikonsumsi

masyarakat karena kandungan gizi yang tinggi dan memberi manfaat bagi kesehatan

karena memiliki protein tinggi. Jamur tiram putih selain dapat dimasak juga dapat

dikelolah menjadi berbagai macam cemilan dan bumbu masak.

Keripik jamur merupakan cemilan hasil produksi home industry kadarluasanya yang dapat di prediksi karena makanan ini juga merupakan jenis makanan kering. Hal tersebut

(5)

Universitas Kristen Maranatha 2 Maka dari itu mengelolah visual identitas home industry jamur tiram menjadi topik

tema yang akan dibahas dalam tugas TA ini karena jamur tiram sendiri dibudidaya di

Jawa Barat dan jamur ini baru dikelola menjadi kripik pada saat ini serta banyak

peminatnya.

1.2Permasalahan dan Ruang Lingkup

“Dio Mushroom” merupakan industri rumah tangga yang akan menjadi objek bahan

Tugas Akhir penulis. Industri ini didirikan oleh Hj. Suryani pada tahun 1995 yang pada

awalnya merupakan industri budidaya jamur tiram. Pada tahun 2000 budidaya jamur ini

berkembang menjadi berbagai produk olahan jamur terutama keripik jamur. Warna

identitas yang digunakan adalah warna hijau dimana warna hijau merupakan warna yang

erat dengan alam dan juga produsen masih mempercayai warna hijau merupakan warna

yang tepat untuk usaha ini.

Sejak terbentuknya keripik jamur hingga sekarang penyebaran keripik jamur telah

beredar hampir diseluruh Indonesia terutama Sumatra dan Jawa selain itu penyebarannya

juga telah sampai di ekspor ke Malaysia dan Timur tengah.

“Dio Mushroom” adalah sebuah home industry yang menjadi objek untuk di

rancang visualnya karena perusahaan ini sudah memiliki tingkat kualitas mutu yang baik

dan produksinya telah dikenal oleh masyarakat luas karena perusahaan ini terbiasa

menjual produknya dengan jumlah penjualan yang besar sehingga perusahaan lain

membeli keripik ini dan memberikan identitas sendiri. Perusahaan “Dio Mushroom”

belum teralu memfokuskan penjualan secara ecer dan penjualan dimasukan ke toko –

toko lain karena mereka belum memiliki identitas sendiri sehingga perusahaan ini

(6)

Maka dari itu timbul pokok permasalahan seperti :

1. Bagaimana Dio mushroom sebagai industri kecil dapat bersaing dengan

perusahaan makanan yang lebih besar?

2. Bagaimana visual identitas baru Dio Mushroom dapat dikenal oleh masyarakat

yang lebih luas?

Batasan atau Ruang Lingkup dari permasalahan yang akan dibahas adalah

merancang visual identitas produk Dio Mushroom dari logo, promosi hingga ke

packagingnya. Branding ini akan disesuaikan dengan segmentasi yang diinginkan

perusahaan

1.3Tujuan Perencanaan

1. Agar Dio Mushroom yang merupakan industri kecil dapat bersaing dengan

perusahaan makanan yang lebih besar.

2 Agar dengan identitas visual baru Dio Mushroom dapat dikenal oleh masyarakat yang

lebih luas.

3 Agar produk dari Mushroom dapat dijual secara eceran di pasaran.

4 Agar Dio Mushroom dapat menjual keripik jamur dengan identitas visualnya sendiri

1.4 SUMBER DAN TEKNIK PENGUMPULAN DATA

Untuk mengetahui dan mendapatkan informasi seputar branding kripik jamur maka

penulis membutuhkan sumber data yang dilakukan dengan cara pengumpulan data

(7)

Universitas Kristen Maranatha 4 a. Observasi yang dilakukan dengan mengamati langsung kondisi perusahaan dari

identitas perusahaan hingga lokasi dan cara pembuatan keripik jamur sendiri

b. Wawancara yang dilakukan dengan Hj. Suryani selaku pemilik tentang perusahaan

ini dan apa yang menjadi target kedepannya, bagaimana pemasaran dan

penyebarannya saat ini.

Sedangkan pengumpulan data secara sekunder dilakukan dengan cara penulis mencari

data dari internet dan buku – buku literatur tentang branding, logo, psikologi dan tentang

produk yang dijual yaitu jamur tiram.

(8)
(9)

Universitas Kristen Maranatha BAB V

PENUTUP

5.1 Kesimpulan

Setelah melakukan Tugas akhir ini penulis dapat menyimpulkan bahwa pentingnya suatu

visual identitas perusahaan agar perusahaan memiliki ciri sendiri yang membedakan

perusahaan satu dengan perusahaan lain walaupun perusahaan tersebut perusahaan kecil.

Dengan adanya visual identitas sendiri perusahaan Dio mushroom dapat siap bersaing

dengan perusahaan lain dengan cirinya sendiri karena dengan adanya visual identitas

industri ini dapat membuat packaging sendiri sehingga tidak perlu menggunakan identitas

perusahaan lain.

5.2 Saran

Dengan adanya Tugas akhir ini diharapkan masyarakat dapat mengerti betapa pentingnya

suatu visual identitas perusahaan baik dari logo hingga applikasinya. Disamping itu

penulis juga menyarankan agar visual identitas perusahaan kecil khususnya di Jawa barat

dapat lebih berkembang dengan membuat suatu visual identitas.

5.2.1 Saran untuk Universitas Maranatha

Karena pentingnya suatu visual identitas maka disarankan agar Universitas Kristen Maranatha khususnya FSRD adar dapat lebih memikirkan dan memfokuskan mata kuliah tentang visual identitas. Mata kuliah ini akan lebih baik apabila menjadi mata kuliah wajib agar mahasiswa dapat mempelajarinya dengan lebih detail.

(10)
(11)

Universitas Kristen Maranatha

! " # $

%& # ' $ ($ ) & *++,

-./ &

0 1 2 % 3 4 5 6 1 ' . 4 7

& ' + % 7 -

-# -# # 8 + - 0 $

h t tp :/ / o m d h e .m u ltip ly .c o m /do u rn a l/ ite m / 3 9

h t tp :/ / w w w .s c ri b d .c o m / d o c / 3 3 0 4 1 0 3 / K E B U D A Y A A N -S U K U -S U N D A

h t tp :/ / w w w .s c ri b d .c o m / d o c / 8 5 6 2 6 9 2 / S k rip s i-7 6 3 9 4 7 0 1 5 0 3 - P e la k s a n a a n -p e n g e m b a n g a n -p r o d u k

-m a k a n a n -k h a s -W in g k o - B a b a t-p a d a -u s a h a -d a g a n g -k e la p a -m u d a - La m o n g a n

h t tp :/ / d ig ilib .p e tr a .a c .id / v ie w e r.p h p ? p a g e = 1 & s u b m it.x = 0 & s u b m it.y = 0 & q u a l= h ig h & fn a m e = /diu n k p e /

s 1 /dd k v / 2 0 0 8 /d iu n k p e -n s -s 1 -2 0 0 8 -4 2 4 0 3 1 6 1 - 1 1 3 0 0 -m a k a n a n -a b s tra c t_ to c .p d f

h t tp :/ / w w w .a n dd a b a r.g o .id / s e l_ p a n d a n g .h tm

h t tp :/ / w w w .p o m .g o .id / p u b lic / h u k u m _ p e r u n d a n g a n / p d f/ H K .0 0 .0 5 .1 .2 3 .3 5 1 6 .p d f

h t tp :/ / w w w .a n dd a b a r.g o .id / s e l_ p a n d a n g .h tm

h t tp :/ / w e b .m a c .c o m / m u s ic r e s o u rc e / S e k a r _ E n g g a l/ G a m e la n _ D e g u n g .h tm l

h t tp :/ / 3 . b p . b lo g s p o t.c o m / _ A V x h a A G U 9 9 c / S d iT iw W N r Z I/ A A A A A A A A A B c / R 3 dr Ix P 3 p T s / s 3 2 0 / 1 2 1 2 2 0 0

(12)

' 9 4 :

' 7 9 "

1 9

Referensi

Dokumen terkait

perpustakaan.uns.ac.iddigilib.uns.ac.idcommit to user86.Sawi Monumen Sawi monumen tubuhnya amat tegak dan berdaun kompak. Penampilan sawi jenis ini sekilas mirip dengan petsai. Tangkai daun berwarna putih berukuran agak lebar dengan tulang daun yang juga berwarna putih. Daunnya sendiri berwarna hijau segar. Jenis sawi ini tegolong terbesar dan terberat di antara jenis sawi lainnya. D.Syarat Tumbuh Tanaman Sawi Syarat tumbuh tanaman sawi dalam budidaya tanaman sawi adalah sebagai berikut : 1.Iklim Tanaman sawi tidak cocok dengan hawa panas, yang dikehendaki ialah hawa yang dingin dengan suhu antara 150 C - 200 C. Pada suhu di bawah 150 C cepat berbunga, sedangkan pada suhu di atas 200 C tidak akan berbunga. 2.Ketinggian Tempat Di daerah pegunungan yang tingginya lebih dari 1000 m dpl tanaman sawi bisa bertelur, tetapi di daerah rendah tak bisa bertelur. 3.Tanah Tanaman sawi tumbuh dengan baik pada tanah lempung yang subur dan cukup menahan air. (AAK, 1992). Syarat-syarat penting untuk bertanam sawi ialah tanahnya gembur, banyak mengandung humus (subur), dan keadaan pembuangan airnya (drainase) baik. Derajat keasaman tanah (pH) antara 6–7 (Sunaryono dan Rismunandar, 1984). perpustakaan.uns.ac.iddigilib.uns.ac.idcommit to user9E.Teknik Budidaya Tanaman Sawi 1.Pengadaan benih Benih merupakan salah satu faktor penentu keberhasilan usaha tani. Kebutuhan benih sawi untuk setiap hektar lahan tanam sebesar 750 gram. Benih sawi berbentuk bulat, kecil-kecil. Permukaannya licin mengkilap dan agak keras. Warna kulit benih coklat kehitaman. Benih yang akan kita gunakan harus mempunyai kualitas yang baik, seandainya beli harus kita perhatikan lama penyimpanan, varietas, kadar air, suhu dan tempat menyimpannya. Selain itu juga harus memperhatikan kemasan benih harus utuh. kemasan yang baik adalah dengan alumunium foil. Apabila benih yang kita gunakan dari hasil pananaman kita harus memperhatikan kualitas benih itu, misalnya tanaman yang akan diambil sebagai benih harus berumur lebih dari 70 hari. Penanaman sawi memperhatikan proses yang akan dilakukan misalnya dengan dianginkan, disimpan di tempat penyimpanan dan diharapkan lama penyimpanan benih tidak lebih dari 3 tahun.( Eko Margiyanto, 2007) Pengadaan benih dapat dilakukan dengan cara membuat sendiri atau membeli benih yang telah siap tanam. Pengadaan benih dengan cara membeli akan lebih praktis, petani tinggal menggunakan tanpa jerih payah. Sedangkan pengadaan benih dengan cara membuat sendiri cukup rumit. Di samping itu, mutunya belum tentu terjamin baik (Cahyono, 2003). Sawi diperbanyak dengan benih. Benih yang akan diusahakan harus dipilih yang berdaya tumbuh baik. Benih sawi sudah banyak dijual di toko-toko pertanian. Sebelum ditanam di lapang, sebaiknya benih sawi disemaikan terlebih dahulu. Persemaian dapat dilakukan di bedengan atau di kotak persemaian (Anonim, 2007). 2.Pengolahan tanah Sebelum menanam sawi hendaknya tanah digarap lebih dahulu, supaya tanah-tanah yang padat bisa menjadi longgar, sehingga pertukaran perpustakaan.uns.ac.iddigilib.uns.ac.idcommit to user10udara di dalam tanah menjadi baik, gas-gas oksigen dapat masuk ke dalam tanah, gas-gas yang meracuni akar tanaman dapat teroksidasi, dan asam-asam dapat keluar dari tanah. Selain itu, dengan longgarnya tanah maka akar tanaman dapat bergerak dengan bebas meyerap zat-zat makanan di dalamnya (AAK, 1992). Untuk tanaman sayuran dibutuhkan tanah yang mempunyai syarat-syarat di bawah ini : a.Tanah harus gembur sampai cukup dalam. b.Di dalam tanah tidak boleh banyak batu. c.Air dalam tanah mudah meresap ke bawah. Ini berarti tanah tersebut tidak boleh mudah menjadi padat. d.Dalam musim hujan, air harus mudah meresap ke dalam tanah. Ini berarti pembuangan air harus cukup baik. Tujuan pembuatan bedengan dalam budidaya tanaman sayuran adalah : a.Memudahkan pembuangan air hujan, melalui selokan. b.Memudahkan meresapnya air hujan maupun air penyiraman ke dalam tanah. c.Memudahkan pemeliharaan, karena kita dapat berjalan antar bedengan dengan bedengan. d.Menghindarkan terinjak-injaknya tanah antara tanaman hingga menjadi padat. ( Rismunandar, 1983 ). 3.Penanaman Pada penanaman yang benihnya langsung disebarkan di tempat penanaman, yang perlu dijalankan adalah : a.Supaya keadaan tanah tetap lembab dan untuk mempercepat berkecambahnya benih, sehari sebelum tanam, tanah harus diairi terlebih dahulu. perpustakaan.uns.ac.iddigilib.uns.ac.idcommit to user11b.Tanah diaduk (dihaluskan), rumput-rumput dihilangkan, kemudian benih disebarkan menurut deretan secara merata. c.Setelah disebarkan, benih tersebut ditutup dengan tanah, pasir, atau pupuk kandang yang halus. d.Kemudian disiram sampai merata, dan waktu yang baik dalam meyebarkan benih adalah pagi atau sore hari. (AAK, 1992). Penanaman dapat dilakukan setelah tanaman sawi berumur 3 - 4 Minggu sejak benih disemaikan. Jarak tanam yang digunakan umumnya 20 x 20 cm. Kegiatan penanaman ini sebaiknya dilakukan pada sore hari agar air siraman tidak menguap dan tanah menjadi lembab (Anonim, 2007). Waktu bertanam yang baik adalah pada akhir musim hujan (Maret). Walaupun demikian dapat pula ditanam pada musim kemarau, asalkan diberi air secukupnya (Sunaryono dan Rismunandar, 1984). 4.Pemeliharaan tanaman Pemeliharaan dalam budidaya tanaman sawi meliputi tahapan penjarangan tanaman, penyiangan dan pembumbunan, serta pemupukan susulan. a.Penjarangan tanaman Penanaman sawi tanpa melalui tahap pembibitan biasanya tumbuh kurang teratur. Di sana-sini sering terlihat tanaman-tanaman yang terlalu pendek/dekat. Jika hal ini dibiarkan akan menyebabkan pertumbuhan tanaman tersebut kurang begitu baik. Jarak yang terlalu rapat menyebabkan adanya persaingan dalam menyerap unsur-unsur hara di dalam tanah. Dalam hal ini penjarangan dilakukan untuk mendapatkan kualitas hasil yang baik. Penjarangan umumnya dilakukan 2 minggu setelah penanaman. Caranya dengan mencabut tanaman yang tumbuh terlalu rapat. Sisakan tanaman yang tumbuh baik dengan jarak antar tanaman yang teratur (Haryanto et al., 1995). perpustakaan.uns.ac.iddigilib.uns.ac.idcommit to user12b.Penyiangan dan pembumbunan Biasanya setelah turun hujan, tanah di sekitar tanaman menjadi padat sehingga perlu digemburkan. Sambil menggemburkan tanah, kita juga dapat melakukan pencabutan rumput-rumput liar yang tumbuh. Penggemburan tanah ini jangan sampai merusak perakaran tanaman. Kegiatan ini biasanya dilakukan 2 minggu sekali (Anonim, 2007). Untuk membersihkan tanaman liar berupa rerumputan seperti alang-alang hampir sama dengan tanaman perdu, mula-mula rumput dicabut kemudian tanah dikorek dengan gancu. Akar-akar yang terangkat diambil, dikumpulkan, lalu dikeringkan di bawah sinar matahari, setelah kering, rumput kemudian dibakar (Duljapar dan Khoirudin, 2000). Ketika tanaman berumur satu bulan perlu dilakukan penyiangan dan pembumbunan. Tujuannya agar tanaman tidak terganggu oleh gulma dan menjaga agar akar tanaman tidak terkena sinar matahari secara langsung (Tim Penulis PS, 1995 ). c.Pemupukan Setelah tanaman tumbuh baik, kira-kira 10 hari setelah tanam, pemupukan perlu dilakukan. Oleh karena yang akan dikonsumsi adalah daunnya yang tentunya diinginkan penampilan daun yang baik, maka pupuk yang diberikan sebaiknya mengandung Nitrogen (Anonim, 2007). Pemberian Urea sebagai pupuk tambahan bisa dilakukan dengan cara penaburan dalam larikan yang lantas ditutupi tanah kembali. Dapat juga dengan melarutkan dalam air, lalu disiramkan pada bedeng penanaman. Satu sendok urea, sekitar 25 g, dilarutkan dalam 25 l air dapat disiramkan untuk 5 m bedengan. Pada saat penyiraman, tanah dalam bedengan sebaiknya tidak dalam keadaan kering. Waktu penyiraman pupuk tambahan dapat dilakukan pagi atau sore hari (Haryanto et al., 1995). perpustakaan.uns.ac.iddigilib.uns.ac.idcommit to user13Jenis-jenis unsur yag diperlukan tanaman sudah kita ketahui bersama. Kini kita beralih membicarakan pupuk atau rabuk, yang merupakan kunci dari kesuburan tanah kita. Karena pupuk tak lain dari zat yang berisisi satu unsur atau lebih yang dimaksudkan untuk menggantikan unsur yang habis diserap tanaman dari tanah. Jadi kalau kita memupuk berarti menambah unsur hara bagi tanah (pupuk akar) dan tanaman (pupuk daun). Sama dengan unsur hara tanah yang mengenal unsur hara makro dan mikro, pupuk juga demikian. Jadi meskipun jumlah pupuk belakangan cenderung makin beragam dengan merek yang bermacam-macam, kita tidak akan terkecoh. Sebab pupuk apapun namanya, entah itu buatan manca negara, dari segi unsur yang dikandungnya ia tak lain dari pupuk makro atau pupuk mikro. Jadi patokan kita dalam membeli pupuk adalah unsur yang dikandungnya (Lingga, 1997). Pemupukan membantu tanaman memperoleh hara yang dibutuhkanya. Unsur hara yang pokok dibutuhkan tanaman adalah unsur Nitrogen (N), Fosfor (P), dan Kalium (K). Itulah sebabnya ketiga unsur ini (NPK) merupakan pupuk utama yang dibutuhkan oleh tanaman. Pupuk organik juga dibutuhkan oleh tanaman, memang kandungan haranya jauh dibawah pupuk kimia, tetapi pupuk organik memiliki kelebihan membantu menggemburkan tanah dan menyatu secara alami menambah unsur hara dan memperbaiki struktur tanah (Nazarudin, 1998). 5.Pengendalian hama dan penyakit Hama yang sering menyerang tanaman sawi adalah ulat daun. Apabila tanaman telah diserangnya, maka tanaman perlu disemprot dengan insektisida. Yang perlu diperhatikan adalah waktu penyemprotannya. Untuk tanaman sayur-sayuran, penyemprotan dilakukan minimal 20 hari sebelum dipanen agar keracunan pada konsumen dapat terhindar (Anonim, 2007). perpustakaan.uns.ac.iddigilib.uns.ac.idcommit to user14OPT yang menyerang pada tanaman sawi yaitu kumbang daun (Phyllotreta vitata), ulat daun (Plutella xylostella), ulat titik tumbuh (Crocidolomia binotalis), dan lalat pengerek daun (Lyriomiza sp.). Berdasarkan tingkat populasi dan kerusakan tanaman yang ditimbulkan, maka peringkat OPT yang menyerang tanaman sawi berturut-turut adalah P. vitata, Lyriomiza sp., P. xylostella, dan C. binotalis. Hama P. vitatamerupakan hama utama, dan hama P. xylostella serta Lyriomiza sp. merupakan hama potensial pada tanaman sawi, sedangkan hamaC. binotalis perlu diwaspadai keberadaanya (Mukasan et al., 2005). Beberapa jenis penyakit yang diketahui menyerang tanaman sawi antara lain: penyakit akar pekuk/akar gada, bercak daun altermaria, busuk basah, embun tepung, rebah semai, busuk daun, busuk Rhizoctonia, bercak daun, dan virus mosaik (Haryanto et al., 1995). 6.Pemanenan Tanaman sawi dapat dipetik hasilnya setelah berumur 2 bulan. Banyak cara yang dilakukan untuk memanen sawi, yaitu: ada yang mencabut seluruh tanaman, ada yang memotong bagian batangnya tepat di atas permukaan tanah, dan ada juga yang memetik daunnya satu per satu. Cara yang terakhir ini dimaksudkan agar tanaman bisa tahan lama (Edy margiyanto,

perpustakaan.uns.ac.iddigilib.uns.ac.idcommit to user86.Sawi Monumen Sawi monumen tubuhnya amat tegak dan berdaun kompak. Penampilan sawi jenis ini sekilas mirip dengan petsai. Tangkai daun berwarna putih berukuran agak lebar dengan tulang daun yang juga berwarna putih. Daunnya sendiri berwarna hijau segar. Jenis sawi ini tegolong terbesar dan terberat di antara jenis sawi lainnya. D.Syarat Tumbuh Tanaman Sawi Syarat tumbuh tanaman sawi dalam budidaya tanaman sawi adalah sebagai berikut : 1.Iklim Tanaman sawi tidak cocok dengan hawa panas, yang dikehendaki ialah hawa yang dingin dengan suhu antara 150 C - 200 C. Pada suhu di bawah 150 C cepat berbunga, sedangkan pada suhu di atas 200 C tidak akan berbunga. 2.Ketinggian Tempat Di daerah pegunungan yang tingginya lebih dari 1000 m dpl tanaman sawi bisa bertelur, tetapi di daerah rendah tak bisa bertelur. 3.Tanah Tanaman sawi tumbuh dengan baik pada tanah lempung yang subur dan cukup menahan air. (AAK, 1992). Syarat-syarat penting untuk bertanam sawi ialah tanahnya gembur, banyak mengandung humus (subur), dan keadaan pembuangan airnya (drainase) baik. Derajat keasaman tanah (pH) antara 6–7 (Sunaryono dan Rismunandar, 1984). perpustakaan.uns.ac.iddigilib.uns.ac.idcommit to user9E.Teknik Budidaya Tanaman Sawi 1.Pengadaan benih Benih merupakan salah satu faktor penentu keberhasilan usaha tani. Kebutuhan benih sawi untuk setiap hektar lahan tanam sebesar 750 gram. Benih sawi berbentuk bulat, kecil-kecil. Permukaannya licin mengkilap dan agak keras. Warna kulit benih coklat kehitaman. Benih yang akan kita gunakan harus mempunyai kualitas yang baik, seandainya beli harus kita perhatikan lama penyimpanan, varietas, kadar air, suhu dan tempat menyimpannya. Selain itu juga harus memperhatikan kemasan benih harus utuh. kemasan yang baik adalah dengan alumunium foil. Apabila benih yang kita gunakan dari hasil pananaman kita harus memperhatikan kualitas benih itu, misalnya tanaman yang akan diambil sebagai benih harus berumur lebih dari 70 hari. Penanaman sawi memperhatikan proses yang akan dilakukan misalnya dengan dianginkan, disimpan di tempat penyimpanan dan diharapkan lama penyimpanan benih tidak lebih dari 3 tahun.( Eko Margiyanto, 2007) Pengadaan benih dapat dilakukan dengan cara membuat sendiri atau membeli benih yang telah siap tanam. Pengadaan benih dengan cara membeli akan lebih praktis, petani tinggal menggunakan tanpa jerih payah. Sedangkan pengadaan benih dengan cara membuat sendiri cukup rumit. Di samping itu, mutunya belum tentu terjamin baik (Cahyono, 2003). Sawi diperbanyak dengan benih. Benih yang akan diusahakan harus dipilih yang berdaya tumbuh baik. Benih sawi sudah banyak dijual di toko-toko pertanian. Sebelum ditanam di lapang, sebaiknya benih sawi disemaikan terlebih dahulu. Persemaian dapat dilakukan di bedengan atau di kotak persemaian (Anonim, 2007). 2.Pengolahan tanah Sebelum menanam sawi hendaknya tanah digarap lebih dahulu, supaya tanah-tanah yang padat bisa menjadi longgar, sehingga pertukaran perpustakaan.uns.ac.iddigilib.uns.ac.idcommit to user10udara di dalam tanah menjadi baik, gas-gas oksigen dapat masuk ke dalam tanah, gas-gas yang meracuni akar tanaman dapat teroksidasi, dan asam-asam dapat keluar dari tanah. Selain itu, dengan longgarnya tanah maka akar tanaman dapat bergerak dengan bebas meyerap zat-zat makanan di dalamnya (AAK, 1992). Untuk tanaman sayuran dibutuhkan tanah yang mempunyai syarat-syarat di bawah ini : a.Tanah harus gembur sampai cukup dalam. b.Di dalam tanah tidak boleh banyak batu. c.Air dalam tanah mudah meresap ke bawah. Ini berarti tanah tersebut tidak boleh mudah menjadi padat. d.Dalam musim hujan, air harus mudah meresap ke dalam tanah. Ini berarti pembuangan air harus cukup baik. Tujuan pembuatan bedengan dalam budidaya tanaman sayuran adalah : a.Memudahkan pembuangan air hujan, melalui selokan. b.Memudahkan meresapnya air hujan maupun air penyiraman ke dalam tanah. c.Memudahkan pemeliharaan, karena kita dapat berjalan antar bedengan dengan bedengan. d.Menghindarkan terinjak-injaknya tanah antara tanaman hingga menjadi padat. ( Rismunandar, 1983 ). 3.Penanaman Pada penanaman yang benihnya langsung disebarkan di tempat penanaman, yang perlu dijalankan adalah : a.Supaya keadaan tanah tetap lembab dan untuk mempercepat berkecambahnya benih, sehari sebelum tanam, tanah harus diairi terlebih dahulu. perpustakaan.uns.ac.iddigilib.uns.ac.idcommit to user11b.Tanah diaduk (dihaluskan), rumput-rumput dihilangkan, kemudian benih disebarkan menurut deretan secara merata. c.Setelah disebarkan, benih tersebut ditutup dengan tanah, pasir, atau pupuk kandang yang halus. d.Kemudian disiram sampai merata, dan waktu yang baik dalam meyebarkan benih adalah pagi atau sore hari. (AAK, 1992). Penanaman dapat dilakukan setelah tanaman sawi berumur 3 - 4 Minggu sejak benih disemaikan. Jarak tanam yang digunakan umumnya 20 x 20 cm. Kegiatan penanaman ini sebaiknya dilakukan pada sore hari agar air siraman tidak menguap dan tanah menjadi lembab (Anonim, 2007). Waktu bertanam yang baik adalah pada akhir musim hujan (Maret). Walaupun demikian dapat pula ditanam pada musim kemarau, asalkan diberi air secukupnya (Sunaryono dan Rismunandar, 1984). 4.Pemeliharaan tanaman Pemeliharaan dalam budidaya tanaman sawi meliputi tahapan penjarangan tanaman, penyiangan dan pembumbunan, serta pemupukan susulan. a.Penjarangan tanaman Penanaman sawi tanpa melalui tahap pembibitan biasanya tumbuh kurang teratur. Di sana-sini sering terlihat tanaman-tanaman yang terlalu pendek/dekat. Jika hal ini dibiarkan akan menyebabkan pertumbuhan tanaman tersebut kurang begitu baik. Jarak yang terlalu rapat menyebabkan adanya persaingan dalam menyerap unsur-unsur hara di dalam tanah. Dalam hal ini penjarangan dilakukan untuk mendapatkan kualitas hasil yang baik. Penjarangan umumnya dilakukan 2 minggu setelah penanaman. Caranya dengan mencabut tanaman yang tumbuh terlalu rapat. Sisakan tanaman yang tumbuh baik dengan jarak antar tanaman yang teratur (Haryanto et al., 1995). perpustakaan.uns.ac.iddigilib.uns.ac.idcommit to user12b.Penyiangan dan pembumbunan Biasanya setelah turun hujan, tanah di sekitar tanaman menjadi padat sehingga perlu digemburkan. Sambil menggemburkan tanah, kita juga dapat melakukan pencabutan rumput-rumput liar yang tumbuh. Penggemburan tanah ini jangan sampai merusak perakaran tanaman. Kegiatan ini biasanya dilakukan 2 minggu sekali (Anonim, 2007). Untuk membersihkan tanaman liar berupa rerumputan seperti alang-alang hampir sama dengan tanaman perdu, mula-mula rumput dicabut kemudian tanah dikorek dengan gancu. Akar-akar yang terangkat diambil, dikumpulkan, lalu dikeringkan di bawah sinar matahari, setelah kering, rumput kemudian dibakar (Duljapar dan Khoirudin, 2000). Ketika tanaman berumur satu bulan perlu dilakukan penyiangan dan pembumbunan. Tujuannya agar tanaman tidak terganggu oleh gulma dan menjaga agar akar tanaman tidak terkena sinar matahari secara langsung (Tim Penulis PS, 1995 ). c.Pemupukan Setelah tanaman tumbuh baik, kira-kira 10 hari setelah tanam, pemupukan perlu dilakukan. Oleh karena yang akan dikonsumsi adalah daunnya yang tentunya diinginkan penampilan daun yang baik, maka pupuk yang diberikan sebaiknya mengandung Nitrogen (Anonim, 2007). Pemberian Urea sebagai pupuk tambahan bisa dilakukan dengan cara penaburan dalam larikan yang lantas ditutupi tanah kembali. Dapat juga dengan melarutkan dalam air, lalu disiramkan pada bedeng penanaman. Satu sendok urea, sekitar 25 g, dilarutkan dalam 25 l air dapat disiramkan untuk 5 m bedengan. Pada saat penyiraman, tanah dalam bedengan sebaiknya tidak dalam keadaan kering. Waktu penyiraman pupuk tambahan dapat dilakukan pagi atau sore hari (Haryanto et al., 1995). perpustakaan.uns.ac.iddigilib.uns.ac.idcommit to user13Jenis-jenis unsur yag diperlukan tanaman sudah kita ketahui bersama. Kini kita beralih membicarakan pupuk atau rabuk, yang merupakan kunci dari kesuburan tanah kita. Karena pupuk tak lain dari zat yang berisisi satu unsur atau lebih yang dimaksudkan untuk menggantikan unsur yang habis diserap tanaman dari tanah. Jadi kalau kita memupuk berarti menambah unsur hara bagi tanah (pupuk akar) dan tanaman (pupuk daun). Sama dengan unsur hara tanah yang mengenal unsur hara makro dan mikro, pupuk juga demikian. Jadi meskipun jumlah pupuk belakangan cenderung makin beragam dengan merek yang bermacam-macam, kita tidak akan terkecoh. Sebab pupuk apapun namanya, entah itu buatan manca negara, dari segi unsur yang dikandungnya ia tak lain dari pupuk makro atau pupuk mikro. Jadi patokan kita dalam membeli pupuk adalah unsur yang dikandungnya (Lingga, 1997). Pemupukan membantu tanaman memperoleh hara yang dibutuhkanya. Unsur hara yang pokok dibutuhkan tanaman adalah unsur Nitrogen (N), Fosfor (P), dan Kalium (K). Itulah sebabnya ketiga unsur ini (NPK) merupakan pupuk utama yang dibutuhkan oleh tanaman. Pupuk organik juga dibutuhkan oleh tanaman, memang kandungan haranya jauh dibawah pupuk kimia, tetapi pupuk organik memiliki kelebihan membantu menggemburkan tanah dan menyatu secara alami menambah unsur hara dan memperbaiki struktur tanah (Nazarudin, 1998). 5.Pengendalian hama dan penyakit Hama yang sering menyerang tanaman sawi adalah ulat daun. Apabila tanaman telah diserangnya, maka tanaman perlu disemprot dengan insektisida. Yang perlu diperhatikan adalah waktu penyemprotannya. Untuk tanaman sayur-sayuran, penyemprotan dilakukan minimal 20 hari sebelum dipanen agar keracunan pada konsumen dapat terhindar (Anonim, 2007). perpustakaan.uns.ac.iddigilib.uns.ac.idcommit to user14OPT yang menyerang pada tanaman sawi yaitu kumbang daun (Phyllotreta vitata), ulat daun (Plutella xylostella), ulat titik tumbuh (Crocidolomia binotalis), dan lalat pengerek daun (Lyriomiza sp.). Berdasarkan tingkat populasi dan kerusakan tanaman yang ditimbulkan, maka peringkat OPT yang menyerang tanaman sawi berturut-turut adalah P. vitata, Lyriomiza sp., P. xylostella, dan C. binotalis. Hama P. vitatamerupakan hama utama, dan hama P. xylostella serta Lyriomiza sp. merupakan hama potensial pada tanaman sawi, sedangkan hamaC. binotalis perlu diwaspadai keberadaanya (Mukasan et al., 2005). Beberapa jenis penyakit yang diketahui menyerang tanaman sawi antara lain: penyakit akar pekuk/akar gada, bercak daun altermaria, busuk basah, embun tepung, rebah semai, busuk daun, busuk Rhizoctonia, bercak daun, dan virus mosaik (Haryanto et al., 1995). 6.Pemanenan Tanaman sawi dapat dipetik hasilnya setelah berumur 2 bulan. Banyak cara yang dilakukan untuk memanen sawi, yaitu: ada yang mencabut seluruh tanaman, ada yang memotong bagian batangnya tepat di atas permukaan tanah, dan ada juga yang memetik daunnya satu per satu. Cara yang terakhir ini dimaksudkan agar tanaman bisa tahan lama (Edy margiyanto,