• Tidak ada hasil yang ditemukan

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Peningkatan Hasil Belajar Matematika Melalui Metode Jarimatika dan Demonstrasi pada Siswa Kelas I SDN 2 Gulang Kabupaten Kudus T1 262011808 BAB II

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Peningkatan Hasil Belajar Matematika Melalui Metode Jarimatika dan Demonstrasi pada Siswa Kelas I SDN 2 Gulang Kabupaten Kudus T1 262011808 BAB II"

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

5 BAB II

KAJIAN PUSTAKA

2.1 Kerangka Teori 2.1.1 Pengertian Belajar

Belajar merupakan suatu perbuatan yang dilakukan siswa unuk mencapai kemajuan dalam perkembangannya. Dalam proses pembelajaran, belajar merupakan salah sattu kegiatan inti yang sangat penting. Menurut Hamalik (2001:37) belajar adalah modifikasi atau memperteguh kelakuan melalui pengalaman. Menurut pengertian ini, belajar merupakan suatu proses, suatu kegiatan dan bukan suatu hasil atau tujuan. Belajar bukan hanya mengingat akan tetapi lebih luas dari itu, yakni mengalami. Hasil belajar bukan suatu pengusaan hasil latihan, melainkan perubahan perilaku.Menurut Hudoyo (1988:12) belajar merupakan kegiatan bagi setiap orang. Pengetahuan, keterampilan, kebiasaan, kegemaran dan sikap seseorang terbentuk,dimodifikasi dan berkembang disebabkan belajar. Karena itu seseorang dikatakan belajar, bila dapat diasumsikan dalam diri orang itu menjadi proses suatu kegiatan yang mengakibatkan suatu perubahan perilaku. Perubahan perilaku memang dapat diamati dan berlaku di dalam waktu relatif lama.Perubahan perilaku yang berlaku dalam waktu relatif lama itu disertai usaha orang tersebut sehingga orang itu dari tidak mampumengerjakan sesuatu menjadi mampu mengerjakannya.Tanpa usaha walaupun terjadi perubahan perilaku,bukanlah disebutbelajar. Kegiatan dan usaha untuk mencapai perubahan perilaku itu sendiri merupakan hasil belajar. Dengan demikian belajar akan menyangkut proses belajar dan hasil belajar.

Menurut Gagne (dalam Hudoyo,1988:19) belajar merupakan proses yang memungkinkan manusia memodifikasi perilakunya secara permanen,sedemikian hingga modifikasi yang sama tidak akan terjadi lagi pada situasi baru. Pengamatakan mengetahui tentang terjadinya proses belajar pada diri orang yang diamati bila pengamat itu mem-perhatikan terjadinya perubahan perilaku.

(2)

merupakan kegiatan siswa yang menggambarkan keterampilan dan penguasaan siswa terhadap bahan ajar.

Hasil belajar dinyatakan dengan nilai tes atau angka yang diberikan guru. Tes hasil belajar adalah sekelompok pernyataan atau penugasan-penugasan yang harus di selesaikan oleh siswa dengan tujuan mengukur kemajuan belajar siswa (Istiana dalam Parma 1992:10).

2.1.2 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Belajar

Banyak hal yang dapat mempengaruhi proses dan hasil belajar seseorang. Dari pengaruh-pengaruh yang ada dapat ditarik dua kelompok pengaruh atau faktor, yaitu: (1) Faktor Internal yaitu fakor yang berasal dari dalam diri individu itu sendiri,yang dapat

terbentuk akibat dari pertumbuhan, pengalaman belajar dan perkembangan suatu individu. Faktor dari dalam yang mempengaruhi hasil belajar seseorang adalah: 1) Faktor Fisiologis

Faktor Fisiologis adalah segala sesuatu yang berkaitan dengan dir sese-orang secara fisik. Faktor fisiologis ini berpengaruh sebab siswa yang memiliki kekurangan dalam faktor ini pada umumnya akan mengalami kesulitan dalam proses belajar, sehingga akan berpengaruh terhaadap hasil belajarnya. Faktor fisiologis yang dapat mempengaruhi prestasi atau hasil belajar siswa diantaranya adalah penglihatan, pendengaran, pengucapaan dan lain-lain.

2) Faktor Psikologis

(3)

3) Faktor sosial

Faktor sosial yaitu: sesuuatu yang berkaitan dengan cara seseorang yang berhubungan dengan orang-orang disekitarnya. Faktor sosial ini berpengaruh karena hubungan dengan pihak lain juga mempengaruhi cara berpikir seseorang. (2) Faktor Eksternal yaitu faktor dari luar yang dapat mempengaruhi hasil belajar

seseorang adalah: 1) Faktor lingkungan

Yang dimaksud faktor lingkungan yaitu segala sesuatu yang berkaitan dengan lingkungan sekitar pembelajar, atau tempat seseorang menjalani kehi-dupan dan juga melakukan pembelajaran. Contohnya sekolah dan juga ling-kungan keluarga ataupun masyarakat.

2) Faktor Instruksional

Yang dimaksud faktor instuksional yaitu segala sesuatu yang menjadi acuan dalam pembelajaran, atau aturan baku yang melandasi pembelajaran. Contohnya antara lain metode pembelajaran,kurikulum dan bahan ajar.

2.1.3 Pembelajaran Matematika

(4)

2.1.4 Pembelajaran Matematika Di Sekolah Dasar

Matematika merupakan ilmu universal yang mendasari perkembangan teknologi modern yang mempunyai peran penting dalam berbagai disiplin dan memajukan daya pikir manusia. Perkembangan pesat di bidang teknologi informasi dan komunikasi dewasa ini dilandasi oleh perkembangan matematika khususnya di bidang teori bilangan, aljabar, analisis, teori peluang dan matematika diskrit. Untuk menguasai dan menciptakan tekno-logi di masa depan diperlukan penguasaan matematika yang kuat sejak dini. Untuk itu diperlukan pemahaman yang mendasar tentang fungsi dan tujuan pembelajaran matema-tika khususnya di Sekolah Dasar yang akan mendasari perkembangan pemahaman anak terhadap matematika selanjutnya.

Menurut Badan Standar Nasional Pendidikan (2006) mata pelajaran Matematika perlu diberikan kepada semua peserta didik mulai dari sekolah dasar. Hal ini dimaksudkan untuk membekali peserta didik dengan kemampuan berpikir logis, analitis, sistematis, kritis,dan kreatif, serta kemampuan bekerjasama. Kompetensi tersebut diperlukan agar peserta didik dapat memiliki kemampuan memperoleh, mengelola, dan memanfaatkan informasi untuk bertahan hidup pada keadaan yang selalu berubah, tidak pasti, dan kompetitif. Selain itu dimaksudkan pula untuk mengembangkan kemampuan mengguna-kan matematika dalam pemecahan masalah dan mengkomunikasimengguna-kan ide atau gagasan dengan menggunakan simbol, tabel, diagram, dan media lain. Hal senada juga disampai-kan oleh Muijs & Reynolds (2008) bahwa matematika merupadisampai-kan “kendaraan” utama untuk mengembangkan kemampuan berpikir logis dan keterampilan kognitif yang lebih tinggi pada siswa.Menurut Badan Standar Nasional Pendidikan (2006) menyatakan bahwa tujuan pembelajaran matematika di Sekolah Dasar (SD) adalah untuk:

(1) Memahami konsep matematika, menjelaskan keterkaitan antar konsep dan meng-aplikasikan konsep atau algoritma, secara luwes, akurat, efisien, dan tepat, dalam pemecahan masalah.

(2) Menggunakan penalaran pada pola dan sifat, melakukan manipulasi matematika dalam membuat generalisasi, menyusun bukti, atau menjelaskan gagasan dan pernyataan matematika.

(5)

(4) Mengomunikasikan gagasan dengan simbol, tabel, diagram, atau media lain untuk memperjelas keadaan atau masalah.

(5) Memiliki sikap menghargai kegunaan matematika dalam kehidupan, yaitu memiliki rasa ingin tahu, perhatian, dan minat dalam mempelajari matematika, serta sikap ulet dan percaya diri dalam pemecahan masalah.

Tujuan umum diberikannya Matematika pada jenjang pendidikan dasar adalah mempersiapkan siswa agar sanggup menghadapi perubahan keadaan dalam kehidupan di dunia yang selalu berkembang melalui penilaian secara logis,rasional, kritis, cermat, jujur dan efektif serta mempersiapkan siswa agar dapat menggunakan Matematika dan pola pikir Matematika dalam kehidupan sehari-hari maupun dalam mempelajari berbagai ilmu pengetahuan. Sedangkan tujuan khusus pembelajaran Matematika disekolah dasar adalah menumbuhkan dan mengembangkan keterampilan berhitung sebagai alat dalam kehidupan sehari-hari, menumbuhkan kemampuan yang dapat dialih-gunakan melalui kegiatan siswa,mengembangkan pengetahuan dasar Matematika sebagai bekal belajar lebih lanjut, dan membentuk sikap logis, kritis, cermat, kreatif serta disiplin.

Adapun ruang lingkup materi pelajaran Matematika di sekolah dasar adalah aritmatika, pengantar aljabar, geometri, pengukuran dan kajian data atau pengantar statistika. Dalam proses pembelajaran, penekanan Matematika dititik-beratkan pada penguasaan bilangan termasuk berhitung.

2.2 Metode Jarimatika

(6)

U

U

Berik Untuk jari seb

Untuk jari seb

kut adalah gam belah kanan:

belah kiri:

(7)

Kelemahan metode Jarimatika :Tidak semua siswa dalam kelas memiliki daya serap yang samadalam mengikuti pelajaran matematika. Oleh sebab itu diperlukan solusi, yaitu dengan cara diberikan penekanan lebih cermat lagi untuk dipraktekkan akan jarimatika serta dilatih secara berulang-ulang akan aturan dasar bermain hitung melalui jarimtika tersebut.

Untuk mencapai hasil pembelajaran yang optimal ada beberapa faktor yang mempengaruhinya. Menurut Nasution (1982 : 38), faktor yang mempengaruhi hasil pembelajaran siswa adalah bakat mempelajari sesuatu, mutu pembelajaran, kesungguhan memahami pelajaran, ketekunan dan waktu yang tersedia untuk belajar. Dalam penelitian ini, prestasi belajar atau hasil pembelajaran yang dimaksud adalah nilai atau angka yang diperoleh siswa pada waktu mengikuti ulangan harian, baik ulangan pendahuluan siklus I,dan siklus II, adalah proses pembelajaran yang terakhir dilaksanakan oleh guru.

2.3 Metode Demonstrasi

[image:7.612.100.513.178.682.2]

Metode demonstrasi adalah metode mengajar dengan cara memperagakan barang, kejadian, aturan, dan urutan melakukan suatu kegiatan, baik secara langsung maupun melalui penggunaan media pengajaran yang relevan dengan pokok bahasan atau materi yang sedang disajikan. (Muhibbin Syah, 2000). Untuk memperjelas pengertian tersebut dalam prakteknya dapat di lakukan oleh guru atau anak didik itu sendiri.

Tabel 2.1 Kelebihan dan kekurangan metode demonstrasi yaitu:

Kelebihan Metode Demonstrasi Kekurangan Metode Demonstrasi 1) Perhatian anak didik dapat di pusatkan.

2) Proses anak didik akan lebih terarah. 3) Dapat merangsang siswa untuk lebih aktif

dalam mengikuti proses belajar. 4) Menambah pengalaman anak didik. 5) Bisa membantu siswa ingat lebih lama

tentang materi yang di sampaikan. 6) Mengurangi kesalah pahaman karena

pengajaran lebih jelas dan kongkrit.

1) Memerlukan waktu yang banyak. 2) Apabila terjadi kekurangan media,

metode demonstrasi menjadi kurang efisien.

3) Memerlukan tenaga yang tidak sedikit. 4) Apabila siswa tidak aktif maka metode

(8)

Di dalam penggunaan metode demonstrasi memiliki kelemahan oleh sebab itu, diperlukan cara untuk mengatasi permasalahan ini. Berikut ini adalah cara –cara mengatasi kelemahan metode demonstrasi:

1) Guru harus terampil melakukan demonstrasi.

2) Melengkapi sumber, alat dan media pembelajaran yang di perlukan untuk demonstrasi. 3) Mengatur waktu sebaik mungkin.

4) Membuat rancangan dan persiapan demonstrasi sebaik mungkin.

2.4 Implementasi Metode Jarimatika dan Demonstrasi dalam Peningkatan Hasil Belajar Matematika

Penggunaan metode jarimatika dan demonstrasi adalah metode yang saling mendukung.Mengapa demikian? Sebab penggunaan metode jarimatika khususnya operasi hitung bilangan untuk bisa di sampaikan pada siswa memerlukan suatu cara/ alat peraga guna mengkomunikasikan sesuatu yang ingin disampaikan akan suatu hal /materi tersebut. Oleh karena itu dalam merancang proses belajar hendaknya dipilih metode yang benar-benar efektif dan efisien atau merancang metode sendiri sehingga dapat menyam-paikan pesan pembelajaran, yang akhirnya terbentuk kompetensi tertentu dari siswa. Metode yang dimaksud dalam penelitian ini adalah metode jarimatika dan demonstrasi. Dengan demikian penggunaan 2 metode tersebut dapat menyalurkan pesan yang dapat merangsang pikiran, perasaan, dan kemauan.

Disamping itupenggunaan metode dan media dalam proses pembelajaran merupakan bagian dari desain pembelajaran. Penggunaan media sebagai penunjang proses pembelajaran haruslah disesuaikan dengan tujuan pengajaran yang telah diterapkan dalam kurikulum yang digunakan.

(9)
[image:9.612.102.513.141.560.2]

Tabel 2.2 Langkah-langkah Pembelajaran Berhitung Matematika dengan Menggunakan Metode Jarimatika dan Demonstrasi

No Tahap Kegiatan

1. Pertama: menyampaikan tujuan dan

memotivasi

Menyampaikan semua tujuan pembelajaran yang ingin dicapai pada pelajaran tersebut dan memotivasi siswa.

2. Kedua: mengorganisasikan siswa

untuk belajar

Guru menjelaskan kepada siswa materi bagian-bagian tubuh,guna dan perawatannya serta penjumlahan dan pengurangan meliputi perkenalan akan lambang bilangan pada metode jarimatika dengan cara

didemonstrasikan

3. Ketiga: mengorganisasikan siswa

dalam mendemonstrasikan anggota tubuh danberhitung

Guru menuntun siswa memperagakan bagian-bagian anggota tubuh jari-jari untuk yang bernilai satuan ataupun puluhan

4. Keempat: membimbing siswa untuk

belajar mengenal anggota tubuh dan berhitung

Guru membimbing siswa pada saat siswa mengerjakan tugas.

5. Kelima: evaluasi Guru mengevaluasi hasil belajar tentang

materi yang telah dipelajari atau perwakilan siswa mempresentasikan hasil kerjanya.

2.5 Kerangka Berpikir

(10)

Bagan 2.2 Kerangka berpikir PTK

2.6 Hipotesis Tindakan

Berdasarkan landasan teori dan kerangka berpikir, hipotesis penelitian ini adalah: “Metode jarimatika dan demonstrasi dapat meningkatkan pemahaman dan hasil belajar siswa pada mata pelajaran Matematika sub pokok bahasan operasi hitung bilangan siswa kelas I semester I SD Negeri 2 Gulang kecamatan Mejobo kabupaten Kudus Tahun Pelajaran 2012/2013.”

Menurunnya kualiitas pembelajaran matematika pada operasi hitung bilangan penjumlahan dan penguranggan 0 sampai dengan 20 pada siswakelas 1 SDN 2

Gulang semester 2012/2013

1.Guru kurang max dalam pembelajaran/masih menggunakan meode ceramah 2. siswa jenuh dalam pembelajaran/ masih suka bermain sendiri

Penerapan pembelajaran metode jarimatika dan demonstrasi

Kelebihan jarimatika: mudah diterima anak, mengasikkan sebab tidak membebani memori otak anak&”alatnya”selalu tersedia,tidak khawatir akan disita karena

alatnya :tangan kita sendiri. Dan demonstrasi sebagai alat untuk mengkomunikasikan pesan yang disampaikan dalam jarimatika

Ketrampilan guru dalam mengelola pembelajaran

menjadi meningkat

Siswa dalam mengikuti pembelajaran matematika opernnasi hitung bilangan menjadi

Hasil belajar matematika tentang operasi hitung bilangan meningkat sesuai KKM

Gambar

Tabel 2.1 Kelebihan  dan kekurangan metode demonstrasi yaitu:
Tabel 2.2 Langkah-langkah Pembelajaran Berhitung Matematika dengan Menggunakan Metode Jarimatika dan Demonstrasi

Referensi

Dokumen terkait

Rayon Tarbiyah Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Komisariat Walisongo Purwokerto.. Oleh:

Ketiga : Surat Keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan dengan ketentuan apabila terdapat kekeliruan akan diadakan perubahan sebagaimana mestinya. Surat Keputusan

BELAJAR UNTUK MENGETAHUI (Learning to know).. BELAJAR MELAKUKAN (Learning

Bila penjelasan dokumen lelang hari Jum'at, maka SEHARUSNYA batas akhir pemasukkan penawaran bila menggunakan 2 (dua) hari kerja adalah Selasa jam 17:00 WIB; 2.. Melihat dari

Tujuan video editing adalah sama seperti dalam editing film - penghapusan cuplikan yang tidak diinginkan, atau bagian dari video, isolasi rekaman yang diinginkan, dan

GUNUNG TIGA tidak melampirkan softcopy jaminan penawaran. 4

Menurut Kerlinger (2000) rancangan penelitian adalah rencana dan struktur penyelidikan yang disusun sedemikian rupa sehingga peneliti dapat memperoleh jawaban untuk

Klasifikasi Bangunan Sipil Subklasifikasi Jasa Pelaksana Konstruksi Jalan Raya ( kecuali Jalan Layang),Jalan, Rel Kereta Api, dan Landas Pacu Bandara