• Tidak ada hasil yang ditemukan

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Hubungan antara Dukungan Sosial Teman Sebaya dengan Penyesuaian Diri pada Remaja Kelas VIII di SMP N 1 Karanggede T1 132009004 BAB IV

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Hubungan antara Dukungan Sosial Teman Sebaya dengan Penyesuaian Diri pada Remaja Kelas VIII di SMP N 1 Karanggede T1 132009004 BAB IV"

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Gambaran Subjek Penelitian

SMP Negeri 1 Karanggede merupakan salah satu SMP Negeri di

Kabupaten Boyolali yang terletak di jalan Sendang, Kecamatan Karanggede,

Kabupaten Boyolali. Dalam penelitian ini yang menjadi subjek penelitian

adalah siswa kelas VIII SMP Negeri 1 Karanggede, yang berjumlah 210

siswa.

Tabel 4.1

Jumlah Siswa Kelas VIII SMP Negeri 1 Karanggede

Kelas Jumlah Siswa

VIII A 36

VIII B 35

VIII C 34

VIII D 35

VIII E 36

VIII F 34

Jumlah 210

Jumlah sampel sebanyak 131 siswa, sedangkan kelas VIII berjumlah 6

kelas. 1 kelas dijadikan pra penelitian sehingga subjek penelitian berjumlah 5

(2)

Tabel 4.2

Sampel Siswa Kelas VIII SMP Negeri 1 Karanggede

Kelas Sampel Minimal Sampel yang diambil VIII A 35 x 131 = 22

Sebelum melaksanakan pengumpulan data, peneliti terlebih dahulu

meminta surat ijin penelitian dari Dekan FKIP UKSW melalui TU FKIP untuk

dibawa dan diserahkan kepada Kepala Sekolah SMP Negeri 1 Karanggede.

Setelah memperoleh perijinan dari kepala sekolah SMP Negeri 1 Karanggede,

peneliti melakukan konfirmasi kepada guru BK dan wali kelas untuk

merencanakan jadwal pelaksanaan pengumpulan data.

Pengumpulan data dilakukan pada tanggal 18 Juni – 19 Juni 2013 dengan sampel yang digunakan adalah siswa kelas VIII SMP Negeri 1

Karanggede dengan sampel 131 orang siswa. Jadwal pengumpulan data dapat

dilihat pada tabel 4.3, sebagai berikut:

(3)

Pelaksanaan pengumpulan data dilakukan pada waktu sehabis tes

kenaikan kelas (class meeting). Pengumpulan data dilaksanakan secara

klasikal sesuai jadwal yang direncanakan peneliti dengan wali kelas.

Pelaksanaan pengumpulan data sesuai dengan jadwal yang telah ditentukan.

Untuk memperoleh data peneliti masuk ke kelas-kelas sesuai dengan jadwal

yang telah ditetapkan. Pengumpulan data dilakukan dengan menyebarkan

skala dukungan sosial teman sebaya dan skala penyesuaian diri. Peneliti pada

saat masuk kelas mengawali dengan salam, “Selamat pagi semua siswa senang

rasanya bisa bertemu dengan siswa-siswa disini.”. Kemudian peneliti

memperkenalkan diri kepada siswa mengenai identitas diri, ”terima kasih atas

waktu yang diberikan. Sebelum mengawali kegiatan ini saya akan

memperkenalkan diri nama saya Dimas Septian Cahyo, saya adalah

mahasiswa UKSW FKIP Program Studi Bimbingan dan Konseling.” Setelah memperkenalkan diri kemudian penulis menjelaskan maksud kedatangan di

SMP Negeri 1 Karanggede, “kedatangan saya berada di SMP Negeri 1 Karanggede adalah untuk meminta bantuan siswa-siswa kelas VIII SMP

Negeri 1 Karanggede untuk kerjasamanya dalam penyelesaian tugas akhir

kuliah penulisan skripsi dengan meminta data dari siswa kelas VIII melalui

pengisian skala dukungan sosial teman sebaya dan skala penyesuaian diri yang

nantinya akan saya bagikan”.

Setelah memperkenalkan diri kemudian peneliti membagikan skala

dukungan sosial teman sebaya dan skala penyesuaian diri kepada setiap siswa.

(4)

teman sebaya dan skala penyesuaian diri kepada siswa, “tujuan dari siswa mengerjakan skala dukungan sosial teman sebaya dan skala penyesuaian diri

adalah meminta data mengenai dukungan sosial teman sebaya dan

penyesuaian diri sesuai dengan keadaan siswa kelas VIII SMP Negeri 1

Karanggede. Pengisian skala dukungan teman sebaya dan skala penyesuaian

diri ini tidak mempegaruhi pada nilai akademik siswa. Setelah siswa diberikan

penjelasan tersebut siswa menjadi paham dan jelas. Kemudian peneliti baru

membagikan skala dukungan sosial teman sebaya dan skala penyesuaian diri.

Peneliti mengintruksikan kepada siswa agar mengerjakan skala dukungan

sosial teman sebaya dan skala penyesuaian diri yang telah diterima siswa.

”Silahkan untuk dikerjakan”. Semua siswa mengerjakan dengan tertib.

Peneliti menunggui siswa saat pengisian skala dukungan sosial teman

sebaya dan skala penyesuaian diri sampai siswa selesai mengerjakan. “Apakah semua siswa sudah selesai mengerjakan?” Setelah selesai mengerjakan skala dukungan sosial teman sebaya dan skala penyesuaian diri dikerjakan oleh

siswa maka peneliti mengintruksi untuk mengumpulkan skala dukungan sosial

teman sebaya dan skala penyesuaian diri. ”Setelah selesai dikerjakan skala dukungan sosial teman sebaya dan skala penyesuaian diri dapat

dikumpulkan”. Setiap siswa mengumpulkan skala dukungan sosial teman sebaya dan skala penyesuaian diri kepada peneliti dan peneliti mengecek

jumlah instrumen yang telah terkumpul.

Kemudian penulis menutup kegiatan pengisian, “saya mengucapkan

(5)

pemberian data ini. Semoga data ini berguna dengan baik dalam penulisan

skripsi saya. Sekali lagi trimakasih”. Kegiatan ditutup dengan pemberian

salam kepada siswa dari peneliti.

Setelah peneliti masuk keseluruh kelas VIII SMP Negeri 1 Karanggede,

peneliti mengumpulkan seluruh instrumen skala dukungan sosial teman

sebaya dan skala penyesuaian diri. Jumlah seluruh skala yang diterima peneliti

sebanyak 131 bendel skala dukungan sosial teman sebaya dan skala

penyesuaian diri. Selanjutnya peneliti menskor skala dukungan sosial teman

sebaya dan skala penyesuaian diri dan melakukan analisis data.

4.3 Analisis Deskriptif

Deskripsi dukungan sosial teman sebaya siswa kelas VIII SMP Negeri

1 Karanggede dikategorikan dalam 5 kelompok, yakni dukungan sosial sangat

tinggi, tinggi, sedang, rendah, sangat rendah. Adapun distribusi tingkat

dukungan sosial teman sebaya siswa kelas VIII SMP Negeri 1 Karanggede

sebgai berikut:

Tabel 4.4

Distribusi Dukungan Sosial Teman Sebaya

Skor Kategori Frekuensi Prosentase

90-104 Sangat tinggi 41 31,30

74-89 Tinggi 87 66,41

58-73 Sedang 3 2,29

42-57 Rendah 0 0

26-41 Sangat rendah 0 0

Total 131 100%

Dilihat dari tabel 4.4, distribusi dukungan sosial teman sebaya pada

siswa kelas VIII SMP Negeri 1 Karanggede, dapat disimpulkan bahwa 87

(6)

dukungan sosial teman sebaya dalam kategori tinggi. Terdapat 41 siswa (31,30

%) yang tingkat dukungan sosial teman sebaya dalam kategori sangat tinggi.

Terdapat 3 siswa (2,29 %) yang tingkat dukungan sosial teman sebaya dalam

kategori sedang, dan tidak ada siswa yang termasuk dalam kategori rendah

(0,00 %). Begitu juga, tidak ada dengan tingkat dukungan sosial teman

sebaya dalam kategori sangat rendah (0,00 %).

Deskripsi penyesuaian diri siswa kelas VIII SMP Negeri 1 Karanggede

dikategorikan dalam 5 kelompok, yakni penyesuaian diri sangat tinggi, tinggi,

sedang, rendah, sangat rendah. Adapun distribusi tingkat penyesuaian diri

siswa kelas VIII SMP Negeri 1 Karanggede sebgai berikut:

Tabel 4.5

Distribusi Penyesuaian Diri

Skor Kategori Frekuensi Prosentase

107-124 Sangat tinggi 16 12,21

88-106 Tinggi 105 80,15

69-87 Sedang 10 7,63

50-68 Rendah 0 0

31-49 Sangat rendah 0 0

Total 131 100%

Dilihat dari tabel 4.5, distribusi penyesuaian diri pada siswa kelas VIII

SMP Negeri 1 Karanggede, dapat disimpulkan bahwa 105 siswa (80,15 %)

kelas VIII SMP Negeri 1 Karanggede memiliki tingkat penyesuaian diri

dalam kategori tinggi. Terdapat 16 siswa (12,21%) yang tingkat penyesuaian

diri dalam kategori sangat tinggi. Terdapat 10 siswa (7,63%) yang tingkat

penyesuaian diri dalam kategori sedang, dan tidak ada siswa yang termasuk

dalam kategori tingkat rendah (0,00%). Begitu juga, tidak ada siswa dengan

(7)

4.4 Analisis Korelasi

Analisis korelasi yang digunakan adalah teknik korelasi bivariate

menggunakan program SPSS for Windows Release 11.5 dengan rumus

korelasi kendall’s tau_b karena data dalam penelitian ini merupakan data

ordinal (Sugiyono, 2011). Hasil korelasi dukungan sosial teman sebaya

dengan penyesuaian diri siswa kelas VIII SMP Negeri 1 Karanggede dapat

dilihat pada tabel 4.6 berikut:

Tabel 4.6

Korelasi Dukungan Sosial Teman Sebaya Dengan Penyesuian Diri

Dari tabel 4.6 korelasi antara dukungan sosial teman sebaya dengan

penyesuaian diri siswa kelas VIII SMP Negeri 1 Karanggede sebesar rxy = 0,274

dengan p = 0,01 (p<0,05), sehingga terdapat hubungan yang signifikan dengan

arah positif antara dukungan sosial teman sebaya dengan penyesuaian diri siswa

kelas VIII SMP Negeri 1 Karanggede. Artinya apabila dukungan sosial teman

sebaya naik akan diikuti dengan naiknya penyesuaian diri. Sebaliknya apabila

dukungan sosial teman sebaya turun akan diikuti turunnya penyesuaian diri.

Sugiyono (2009) mengategorikan tingkat koefisien korelasi tabel 4.7

sebagai berikut:

(8)

Tabel 4.7

Kategori tingkat koofisien korelasi

Interval Korelasi Tingkat Hubungan

0,00-0,199 Sangat rendah

0,20-0,399 Rendah

0,40-0,599 Sedang

0,60-0,799 Tinggi

0,80-1,00 Sangat tinggi

Sesuai dengan pedoman tabel kriteria menurut Sugiyono (2009) di atas,

hasil koefisien korelasi antara dukungan sosial teman sebaya dengan penyesuaian

diri yang didapatkan melalui uji korelasi Kendall’s tau_b yaitu rxy = 0,274

berada pada kategori rendah.

4.5 Uji Hipotesis

Hipotesis yang dikemukakan peneliti pada Bab II adalah sebagai

berikut:

Hipotesis : Ada hubungan yang signifikan dengan arah positif antara

dukungan sosial dengan penyesuaian diri pada remaja kelas VIII SMP Negeri

1 Karanggede.

Hasil analisis : Ada hubungan yang signifikan dengan arah positif antara

dukungan sosial dengan penyesuaian diri pada remaja kelas VIII SMP Negeri

1 Karanggede, sehingga hipotesis diterima.

4.6 Pembahasan Hasil Penelitian

Hasil analisis korelasi ditemukan adanya hubungan yang signifikan

dengan arah positif antara dukungan sosial teman sebaya dengan penyesuaian

diri siswa kelas VIII SMP Negeri 1 Karanggede. Hasil penelitian

(9)

penyesuaian diri dalam kategori tinggi. Artinya apabila dukungan sosial teman

sebaya naik akan diikuti dengan naiknya penyesuaian diri. Sebaliknya apabila

dukungan sosial teman sebaya turun akan diikuti turunnya penyesuaian diri.

Hal ini sesuai dengan teori Rook dalam Smet (1994) mengatakan

bahwa dukungan sosial merupakan salah satu fungsi dari ikatan sosial, dan

ikatan-ikatan sosial tersebut menggambarkan tingkat kualitas umum dari

hubungan interpersonal. Ikatan dan persahabatan dengan orang lain dianggap

sebagai aspek yang memberikan kepusan secara emosional dalam kehidupan

individu. Saat seseorang didukung oleh lingkungan maka segalanya akan

terasa lebih mudah. Dukungan sosial menunjukkan pada hubungan

interpersonal yang melindungi individu terhadap konsekuensi negatif dari

stres. Dukungan sosial yang diterima dapat membuat individu merasa tenang,

diperhatikan, dicintai, dan timbul rasa percaya diri. Sehingga memudahkan

individu untuk mnyesuaikan diri dengan lingkungan sekitar.

Hasil penelitian ini mendukung penelitian yang dilakukan Kumala

(2012), hubungan antara dukungan sosial terhadap penyesuaian diri remaja di

panti asuhan. Hasil analisis korelasi menunjukkan koefisien korelasi rxy =

0,339 dengan p = 0,011 (p>0,05). Hal ini menunjukkan ada hubungan positif

dan signifikan antara dukungan sosial dari teman sebaya terhadap

penyesuaian diri remaja. Penelitian dengan hasil yang sama juga dilakukan

Ika (2011), hubungan antara dukungan sosial terhadap penyesuaian diri siswa

kelas III di Madrasah Aliyah Negeri kota Blitar. Hasil analisis korelasi

(10)

ini menunjukkan ada hubungan positif dan signifikan antara dukungan sosial

terhadap penyesuaian diri siswa. Semakin tinggi dukungan sosial maka

semakin tinggi pula penyesuaian diri, demikian juga sebaliknya. Semakin

rendah dukungan sosial maka semakin rendah pula penyesuaian diri.

Hasil penelitian bertentangan dengan hasil penelitian yang diperoleh

Wijaya (2007) penelitian ini berjudul hubungan antara dukungan sosial

dengan penyesuaian diri remaja siswa SMA Pangudi Luhur di Muntilan.

Hasil analisis korelasi menunjukkan koefisien korelasi rxy = 0,144 dengan p

= 0,077 (p>0,05). Hal ini menunjukkan bahwa tidak ada hubungan yang

signifikan antara dukungan sosial dengan penyesuaian diri remaja siswa SMA

Gambar

Tabel 4.1 Jumlah Siswa Kelas VIII SMP Negeri 1 Karanggede
Tabel 4.2
Tabel 4.4 Distribusi Dukungan Sosial Teman Sebaya
Tabel 4.5 Distribusi Penyesuaian Diri
+3

Referensi

Dokumen terkait

Sementara di Nusantara, Marxisme  mulai  berkembang setelah abad ke-20, yaitu setelah kedatangan Henk Sneevliet pada tahun 1913, ia adalah seorang pendiri  ISDV

Dalam metode ini tentu diperlukan kemampuan guru untuk menjelaskan pelajaran tauhid dengan dalil-dalil naqal dan dalil aka1, kemudian mengajak murid-muridnya untuk merenungkan

Menurut Program dan Per Kegiatan Satuan Kerja Perangkat

Peserta yang dinyatakan lulus seleksi Akademik untuk Fakultas Kedokteran dan Program Studi Psikologi diharuskan mendaftarkan diri untuk mengikuti seleksi lanjutan

input modal terhadap hasil produksi pada industri sangkar burung yang artinya mengalami kenaikkan tenaga kerja setiap satu satuan dengan mengasumsikan input lain

Untuk mengetahui pengaruh jumlah tenaga kerja dan modal terhadap hasil produksi industri kecil sangkar burung di Kecamatan Sukowono Kabupaten Jember,

YANG DINYATAKAN DITERIMA SEBAGAI CALON MAHASISWA BARU DI FAKULTAS KEDOKTERAN DAN FAKULTAS PSIKOLOGI JALUR UJIAN SARINGAN MASUK (USM) PERIODE JUNI 2016. UNIVERSITAS JENDERAL

Berdasarkan hasil analisis, menunjukkan sifat produksi industri kecil dan menengah di Kabupaten Sidoarjo adalah bersifat padat karya, ini artinya pemanfaatan tenaga