SURVEY TINGKAT KESEGARAN JASMANI SISWA KELAS
V SD NEGERI SE-KECAMATAN BABALAN KABUPATEN
LANGKAT TAHUN AJARAN 2013/2014
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat-Syarat Memperoleh Gelar
Sarjana Pendidikan
Oleh:
KHAIRAN MAHRUZAR NIM. 071266110048
FAKULTAS ILMU KEOLAHRAGAAN
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum Wr. Wb.
Syukur Alhamdulillah diucapkan pada kehadirat ALLAH SWT, berkat
rahmat dan Karunia-Nya penulis dapat menyelesaikan Penelitian ini dengan judul
“ Survey Tingkat Kesegaran Jasmani Siswa Kelas V SD Negeri Se
Kecamatan Babalan Kabupaten Langkat Tahun Ajaran 2013/2014 ”.
Penulis menyadari bahwa penelitian ini masih belum sempurna. Oleh
karena itu, penulis bersedia dengan senang hati menerima kritikan, masukan, serta
nasehat yang sifatnya membangun demi kebaikan dan kesempurnaan penelitian
ini.
Pada saat membuat penelitian ini, penulis banyak mendapat bantuan baik
moril maupun materil, motivasi, pengarahan dan restu dari semua pihak yang
tidak mungkin penulis sebutkan satu persatu, tanpa mengurangi rasa hormat
penulis terhadap yang lainnya.
Dalam kesempatan kali ini penulis dengan tulus hati mengucapkan
terimakasih kepada :
1. Bapak Prof. Dr. Ibnu Hajar Damanik, M.Pd Selaku Rektor Universitas Negeri
Medan.
2. Bapak Drs.Basyaruddin Daulay, M.Kes Selaku Dekan FIK Unimed, Bapak
Drs. Suharjo, M.Pd Selaku Pembantu Dekan I FIK Unimed, Bapak Drs.
Mesnan, M.Kes Selaku Pembantu Dekan II FIK Unimed, Bapak Dr. Budi
3. Bapak Drs. Suryadi Damanik M.Kes Sebagai Ketua Jurusan Pendidikan
Jasmani Kesehatan dan Rekreasi ( PJKR ) FIK yang telah memberikan
bimbingan dan saran-saran dalam proses akademik selama Penulis menjadi
mahasiswa UNIMED, Bapak Afri Tantri, M.Pd Selaku Sekretaris Jurusan
PJKR FIK Unimed yang telah memberikan arahan dan bimbingan dalam
penyelesaian skripsi ini,
4. Bapak Ibrahim Sembiring, S.Pd, M.Or sebagai pembimbing skripsi yang
telah banyak memberikan bimbingan dan arahan sehingga penulis dapat
menyelesaikan skripsi ini.
5. Bapak/Ibu Dosen FIK Unimed yang juga turut serta dalam membantu
penyelesaian skripsi ini.
6. Terimakasih kepada kepala sekolah, Bapak/ibu guru SD Negeri 050742, SD
Negeri 050744, SD Negeri 050745, SD Negeri 050746, SD Negeri 050749
Kecamatan Babalan yang telah membantu dan memberikan izin penelitian.
7. Teristimewa penulis mengucapkan terimakasih kepada Ayahanda Zainul
Aryadi dan Ibunda Almh. Rahmi Tuti tercinta yang dengan sepenuh hati telah
banyak memberikan do’a dan dukungannya kepada penulis untuk
menyelesaikan skripsi ini, juga kakanda Khairan Mahyuni S.Psi, ponakan ku
M. Khairu Nur Rasyid. Kalian semua adalah inspirasi dan semangat ku.
8. Buat orang yang sangat teristimewa Dewi Apriliani terimakasih atas cinta
dan kasihnya, bantuan waktu, tenaga, dan doa-doanya untuk peneliti.
9. Terimakasih buat sahabat – sahabatku, Irwanto S.Pd, Ade Irham, Cici Tifani
Algamar Bheem, Raja Badawi, Beny Putra Jaya dan rekan-rekan mahasiswa
FIK Unimed khususnya PKR A Reg ’07 yang telah memberikan dukungan,
motivasi, semangat, doa, maupun tenaga.
10. Terimakasih buat keluarga ku UKM Olahraga UNIMED, Dede Dominggos
S.Pd, Molen, Umam, Lolo, Prans, Bima, Aseng, Hadi, Dea, Maspri, Selvi,
Tiyung, Alam Young (Syahdu) buat bantuan tenaga dan do’a kalian dalam
penyelesaian skripsi ini.
11. Dan semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu, terima kasih
atas dukungan serta bantuannya.
Semoga penelitian ini berguna bagi kita semua, dan kiranya ALLAH SWT
senantiasa melimpahkan rahmat dan karunia-Nya kepada kita semua. Amin Ya
Robbal Alamin.
Medan, Juni 2014 Penulis,
ABSTRAK
KHAIRAN MAHRUZAR NIM. 071266110048. Survey Tingkat Kesegaran Jasmani Siswa Kelas V SD Negeri Se Kecamatan Babalan Kabupaten Langkat Tahun Ajaran 2013/2014.
(Pembimbing : IBRAHIM SEMBIRING)
Skripsi : Fakultas Ilmu Keolahragaan UNIMED. 2014.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat kesegaran jasmani siswa
SD Se Kecamatan Babalan Kabupaten Langkat Tahun Ajaran 2013/2014.
Metode yang digunakan dalam penelitian ini dalah metode deskrptif
dengan melakukan Tes dan Pengukuran. Tes yg digunakan adalah Tes Kesegaran
Jasmani Indonesia (TKJI) Tahun 1999 untuk anak umur 10-12 tahun. Jumlah
memiliki skor rata-rata 3.56, Tes Loncat Tegak memiliki skor rata-rata 1.88, Tes
Lari 600 m memiliki skor rata-rata 2.06.
Berdasarkan hasil penelitian ini menunjukkan tidak ditemukan tingkat
kesegaran Baik Sekali atau 0%. Kategori Baik terdapat 1 orang atau 2%. Kategori
Sedang terdapat 26 orang atau 52%. Kategori Kurang terdapat 22 orang atau 44%.
Kategori Kurang Sekali 1 orang atau 2%. Secara keseluruhan tingkat kesegaran
jasmani siswa SD kelas V Se Kecamatan Babalan adalah, 13,54 berada pada
DAFTAR ISI
A. Lokasi dan Waktu Penelitian……… 27
B. Populasi dan Sampel………. 27
C. Metode Penelitian……….. 30
D. Desain Penelitian………...30
E. Instrumen Penelitian……….. 31
F. Teknik Analisis Data……….……... 42
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN………. 43
A. Deskripsi Data Penelitian………. 43
C. Pembahasan Hasil Penelitian………... 63
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN……… 65
A. Kesimpulan……….. 65
B. Saran……… 65
DAFTAR TABEL
Tabel Halaman
1. Nama dan Alamat Sekolah Yang Menjadi Sampel……… 28
2. Perincian Jumlah Populasi dan Sampel Masing-Masing Sekolah…………... 29
3. Nilai Tes Kesegaran Jasmani Indonesia……… 41
4. Norma Tes Kesegaran Jasmani Indonesia………. 41
5. Deskripsi Data Penelitian SD Negeri Se-Kecamatan Babalan ………. 43
6. Deskripsi Data Penelitian SD Negeri 050742 Babalan……….. 44
7. Deskripsi Data Penelitian SD Negeri 050744 Babalan……….. 45
8. Deskripsi Data Penelitian SD Negeri 050745 Babalan……….. 46
9. Deskripsi Data Penelitian SD Negeri 050746 Babalan……….. 47
10.Deskripsi Data Penelitian SD Negeri 050749 Babalan……….. 48
11.Tes Lari 40 Meter SD N 050742 Babalan………. 49
12.Tes Lari 40 Meter SD N 050744 Babalan………. 50
13.Tes Lari 40 Meter SD N 050745 Babalan………. 50
14.Tes Lari 40 Meter SD N 050746 Babalan………. 51
15.Tes Lari 40 Meter SD N 050749 Babalan………. 51
16.Tes Gantung Siku Tekuk SD N 050742 Babalan……….. 52
17.Tes Gantung Siku Tekuk SD N 050744 Babalan ………... 52
18.Tes Gantung Siku Tekuk SD N 050745 Babalan……….. 53
19.Tes Gantung Siku Tekuk SD N 050746 Babalan……….………. 53
20.Tes Gantung Siku Tekuk SD N 050749 Babalan ………...……….. 54
21.Tes Baring Duduk 30 Detik SD N 050742 Babalan……….. 54
23.Tes Baring Duduk 30 Detik SD N 050745 Babalan.……….……... 55
24.Tes Baring Duduk 30 Detik SD N 050746 Babalan……..……… 56
25.Tes Baring Duduk 30 Detik SD N 050749 Babalan……….. 56
26.Tes Loncat Tegak SD N 050742 Babalan………..57
27.Tes Loncat Tegak SD N 050744 Babalan………..57
28.Tes Loncat Tegak SD N 050745 Babalan………..58
29.Tes Loncat Tegak SD N 050746 Babalan………..58
30.Tes Loncat Tegak SD N 050749 Babalan………..59
31.Tes Lari 600 Meter SD N 050742 Babalan………... 59
32.Tes Lari 600 Meter SD N 050744 Babalan………... 60
33.Tes Lari 600 Meter SD N 050745 Babalan………... 60
34.Tes Lari 600 Meter SD N 050746 Babalan……….. 61
35.Tes Lari 600 Meter SD N 050749 Babalan………... 61
36.Rentang Skor Data Penelitian……… 62
DAFTAR GAMBAR
Gambar Hal
1. Tes Lari Cepat 30 Meter……… 33
2. Tes Angkat Tubuh………. 35
3. Tes Baring Duduk Selama 30 detik……….. 36
4. Tes Loncat Tegak……….. 38
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Pendidikan jasmani adalah pendidikan yang menggunakan aktivitas sebagai
media utama untuk mencapai tujuan, bentuk-bentuk aktivitas fisik yang
digunakan oleh siswa adalah bentuk gerak olahraga sehingga kurikulum
pendidikan jasmani disekolah memuat cabang-cabang olahraga.
Kesegaran jasmani adalah keadaan jasmani yang bersangkut paut dengan
kemampuan dan kesanggupannya berfungsi dalam pekerjaan secara optimal dan
efisien. Kesegaran jasmani erat kaitannya dengan kegiatan manusia melakukan
pekerjaan dan bergerak. Kesegaran jasmani yang dibutuhkan manusia untuk
bergerak melakukan pekerjaan bagi setiap individu tidak sama, sesuai dengan
gerak atau pekerjaan yang dibutuhkan oleh seorang anak berbeda dengan yang
dibutuhkan oleh orang dewasa.
Dalam melakukan aktivitas jasmaniah inilah diperlukan adanya tingkat
kesegaran jasmani yang mengarah ke dalam keadaan kondisi fisik yang baik. Oleh
karena itu, sudah seharusnya setiap individu senantiasa meningkatkan dan
memelihara kesegaran dan kondisi fisiknya karena kesegaran jasmani inilah yang
secara menyeluruh akan memberikan kemampuan kepada seseorang untuk
menjalani kehidupan yang produktif, serta mampu mempertahankan dan
Proses kegiatan belajar mengajar merupakan suatu aktivitas yang bertujuan
mengarahkan siswa pada perubahan tingkah laku yang diinginkan. Pengertian ini
cukup simpel dan sederhana, akan tetapi bila pengertian ini ditelaah lebih jauh dan
mendasar, maka akan terlihat lebih rumit dan begitu kompleksnya sehingga
dituntut dalam pengelolaan pembelajaran itu sendiri. Hal tersebut bisa dipahami
karena mengarahkan siswa menuju sebuah perubahan dan merupakan suatu
pekerjaan yang berat. Pekerjaan ini membutuhkan suatu perencanaan yang
mantap, berkesinambungan serta cara penerapan yang baik kepada peserta didik,
sehingga peserta didik dapat mengalami perubahan seperti yang diinginkan.
Kesanggupan pada seseorang untuk menjalani hidup yang produktif serta dapat
menyesuaikan diri setiap beban fisik yang layak. Kemampuan seseorang untuk
menunaikan tugasnya sehari-hari dengan gampang, tanpa merasa lelah yang
berlebihan, dan masih mempunyai sisa atau cadangan tenaga untuk keperluan
yang mendadak.
Kesegaran jasmani siswa tentu sangat mempengaruhi pikiran, semangat, dan
hasil belajar siswa. Dengan adanya jasmani yang baik, maka siswa akan mampu
berkonsentrasi penuh terhadap pelajaran yang akan dipelajarinya, mampu berfikir
secara optimal serta memiliki gairah dalam belajar sehingga siswa mampu
mendapatkan hasil belajar yang optimal.
Bagi siswa SD faktor kesegaran jasmani merupakan hal yang sangat perlu
diperhatikan, karena aktivitas belajar dan bergerak sehari-hari yang mereka
aktivitas tersebut dengan baik setiap individu harus dalam kondisi sehat dan
bugar.
Tiap individu memiliki tingkat kesegaran jasmani yang berbeda-beda.
Pemeliharaan tingkat kesegaran jasmani ini di sekolah-sekolah dilaksanakan
melalui mata pelajaran pendidikan jasmani olahraga dan kesehatan, dan senam
SKJ setiap seminggu 3 kali setiap paginya sebelum siswa memasuki ruangan
belajar.
Pemeliharaan ini perlu dilaksanakan karena tingkat kesegaran jasmani bukan
hanya mempengaruhi kualitas fisik saja akan tetapi kemampuan secara
menyeluruh, baik kemampuan berpikir, minat belajar, dan belajar siswa dimana
pelaksanaannya idealnya dilakukan secara rutinitas dan teratur serta bersifat
sementara.
Tingkat kesegaran jasmani adalah suatu pandangan, lukisan, gambaran,
mengenai kesegaran jasmani, yaitu mengenai kemampuan dan kesanggupan fisik
seseorang untuk melaksanakan tugasnya sehari-hari secara efektif dan efisien
dalam waktu yang relatif lama tanpa menimbulkan kelelahan yang berarti, dan
masih memiliki tenaga cadangan untuk melaksanakan aktivitas lainnya serta
masih dapat menikmati waktu luangnya. Kesegaran jasmani merupakan suatu
kesanggupan dan kemampuan tubuh untuk melakukan penyesuaian (adaptasi)
terhadap pembebasan fisik yang diberikan kepadanya (dari kerja yang dilakukan
Pengukuran tingkat kesegaran jasmani seseorang berfungsi sebagai pedoman
dalam memprediksi status kondisi fisik orang tersebut, sehingga dapat dipakai
sebagai bahan dalam memberikan penilaian pada orang tersebut sehubungan
dengan pelajaran pendidikan jasmani (Muhajir, 2004:12).
Di Kecamatan Babalan ada 5 SD yaitu SD NEGERI 050749, SD NEGERI
050746, SD NEGERI 050742, SD NEGERI 050745, SD NEGERI 050744, dan
dari kelima SD tersebut hanya ada 3 SD yang memiliki guru penjas yang sesuai
dengan jurusan yaitu SD NEGERI 050749, SD NEGERI 050746, SD NEGERI
050745 sedangkan dua SD lainnya memiliki guru penjas tetapi tidak sesuai
dengan jurusan. Sarana dan prasarana di SD tersebut juga masih kurang. Dari
beberapa SD tersebut pembelajaran penjas boleh dikatakan berjalan tidak sesuai
degan kurikulum, dan pembelajaran penjas yang seharusnya dilakukan dua kali
pertemuan setiap minggu jarang dilaksanakan. Sehingga tingkat kesegaran
jasmani siswa dikhawatirkan jauh dibawah yang diharapkan.
Berdasarkan interview dengan guru-guru di beberapa sekolah se-Kecamatan
Babalan, serta hasil pengamatan penulis dilapangan mengenai kondisi kesegaran
jasmani siswa, penulis dapat menyimpulkan bahwa masih kurang baiknya tingkat
kesegaran jasmani siswa. Hal ini disebabkan oleh karena semakin berkurangnya
aktivitas jasmani yang dilakukan siswa di luar jam pelajaran sekolah. Masalah
lain adalah prasarana seperti lapangan tempat bermain sangat terbatas (rata-rata
berukuran <1000m2). Area yang sangat terbatas ini dipergunakan sebagai
lapangan bola kaki, lapangan vola voli serta tempat bermain anak-anak. Standart
Dasar dengan jumlah murid 125-150, diperlukan area seluas 2.250 M untuk
prasarana dan halaman sekolah ditambah 1.100 M untuk prasarana
olahraga/pendidikan jasmani.
Dari hasil observasi beberapa siswa, peneliti dapat menarik kesimpulan
bahwa banyak siswa yang melakukan aktivitas yang kurang berhubungan dengan
kegiatan jasmani, seperti menonton TV, Bermain game, atau bahkan
bermalas-malasan di rumah, siswanya juga jarang melakukan aktivitas bermain pada saat
jam istirahat sekolah, mereka lebih memilih duduk di kantin dan diruangan kelas.
Dan pada saat pelajaran penjas pertama-tama mereka semangat mengikutinya,
akan tetapi hal tersebut tidak berlangsung lama, tidak lama kemudian siswa akan
mengatakan bahwa mereka telah mengalamai kelelahan. Ada juga siswa yang
jarak rumahnya lebih dari 400 meter berangkat kesekolah sudah sangat jarang
dengan jalan kaki akan tetapi mereka sudah banyak menggunakan kendaraan, ada
yang diantar oleh orang tua dan ada juga yang menaiki sepeda. Dalam mengikuti
pelajaran yang walaupun masih jam keempat dan kelima, kebanyakan siswa
sudah lesu dan kurang bersemangat dalam mengikuti pelajaran, kadang ada yang
mengantuk yang membuat siswa kurang berkonsentrasi dan ada juga yang
merasa bosan.
Peneliti juga memperoleh informasi dari beberapa guru Penjas dari beberapa
SD Negeri se-Kecamatan Babalan bahwa masih banyak siswa yang sering tidak
datang ke sekolah dengan alasan sakit.
Disinilah pentinngnya peranan seorang guru dalam proses belajar siswa.
mengajar, guru mempunyai tugas untuk mendorong, membimbing dan memberi
fasilitas belajar bagi siswa untuk mencapai tujuan”. Namun dalam kenyataannya
masih banyak para guru pendidikan jasmani yang masih terbatas dalam
mengajarkan pembelajaran praktek pendidikan jasmani dikarenakan berbagai
macam keterbatasan dalam menyediakan sarana untuk penunjang dalam mata
pelajaran pendidikan jasmani, sehingga kadang-kadang pembelajaran pendidikan
jasmani hanya dilaksanakan secara teori saja dan tidak seperti yang kita
harapkan.
Adapun yang menjadi penyebab dalam kesukaran belajar siswa dapat
bersumber dari faktor eksternal dan internal. Faktor Internal atau dari dalam diri
individu dapat berupa kurangnya motivasi atau antusiasme terhadap pelajaran
tersebut, sedangkan faktor Eksternal disini dapat berupa materi, metode atau
media yang digunakan guru yang tidak dapat membangkitkan semangat siswa
untuk aktif dalam mengikuti pelajaran tersebut. Oleh kerenanya di butuhkan
suatu tindakan yang mampu meningkatkan keikut sertaan siswa dalam
pembelajaran pendidikan jasmani.
Oleh karena itu diperlukan suatu tindakan yang mampu melibatkan peran
aktif siswa dalam mengikuti pembelajaran pendidikan jasmani, dengan cara
meningkatkan variasi gaya mengajar yang digunakan oleh guru pendidikan
jasmani dalam mengajar siswa.
Berdasarkan uraian di atas peneliti tertarik untuk mengadakan penelitian
Negeri se-Kecamatan Babalan Kabupaten Langkat Tahun Ajaran 2013/2014”.
B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan uraian pada latar belakang masalah di atas, maka peneliti dapat
mengidentifikasi beberapa masalah yang timbul antara lain :
1. Faktor apa saja yang dapat meningkatkan Kesegaran Jasmani Siswa Kelas V
SD Negeri se-Kecamatan Babalan Kabupaten Langkat Tahun Ajaran
2013/2014 ?
2. Apakah dampak dari berkurangnya aktivitas jasmani bagi siswa terhadap
kesegaran jasmani siswa ? Apa saja kendala-kendala yang dihadapi siswa
untuk dapat meningkatkan kesegaran jasmani mereka ?
3. Bagaimanakah persepsi siswa Putra Kelas V SD Negeri se-Kecamatan
Babalan Kabupaten Langkat Tahun Ajaran 2013/2014 ?
C. Pembatasan Masalah
Karena hasil yang diteliti dan identifikasi cukup luas, maka perlu ditentukan
pembatasan masalah. Dalam hal ini peneliti membahas hal yang pokok saja guna
untuk mempertegas sasaran yang ingin dicapai yaitu : Tingkat Kesegaran
Jasmani Pada Siswa Putra Kelas V SD Negeri se-Kecamatan Babalan Kabupaten
D. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan diatas, yang menjadi rumusan
masalah dalam penelitian ini adalah “ Bagaimanakah Tingkat Kesegaran Jasmani
Siswa Putra Kelas V SD Negeri se-Kecamatan Babalan Kabupaten Langkat
Tahun Ajaran 2013/2014? “
E. Tujuan Penelitian
Adapun yang menjadi tujuan pada penelitian ini adalah untuk mengetahui
Tingkat Kesegaran Jasmani Siswa Putra Kelas V SD Negeri se-Kecamatan
Babalan Kabupaten Langkat Tahun Ajaran 2013/2014.
F. Manfaat Penelitian
Hasil penelitian diharapkan dapat memberikan manfaat sebagai berikut :
1. Untuk peneliti sendiri agar dapat mengembangkan ilmu dan keterampilan
lebih baik lagi terutama dalam hal pengetahuan tentang gambaran tingkat
kesegaran jasmani para siswa.
2. Sebagai bahan masukan bagi para guru Pendidikan Jasmani di SD Negeri
se-Kecamatan Babalan Kabupaten Langkat Tahun Ajaran 2013/2014.
3. Peningkatan dan memperkaya ilmu pengetahuan terutama dalam hal
keterampilam peningkatan kesegaran jasmani untuk melihat efeknya terhadap
4. Para mahasiswa Fakultas Olahraga sebagai bahan menambah ilmu dan dapat
menyelesaikan tugas terakhir bagi peneliti dan menyelesaikan sebagian
persyaratan perkuliahan.
5. Dinas Pendidikan, sebagai bahan masukan dalam rangka meningkatkan mutu
pendidikan jasmani di tingkat SD se-Kecamatan Babalan.
6. Dinas Olahraga, sebagai bahan informasi tentang gambaran tingkat kesegaran
jasmani siswa se-Kecamatan Babalan.
7. Dapat menjadi bahan masukan bagi pembaca atau peneliti lain terkait dengan
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Dari hasil penelitian yang telah dilakukan di SD Negeri se-Kecamatan
Babalan Kabupaten Langkat hasil test menunjukan bahwa Tingkat Kesegaran
Jasmani Siswa Kelas V SD se-Kecamatan Babalan Kabupaten Langkat tahun
Ajaran 2013-2014 adalah tergolong dalam klasifikasi “ Sedang “ dengan nilai
rata-rata 13.54.
Banyak hambatan yang terjadi sebelum penelitian ini dilakukan seperti,
faktor cuaca yang tidak baik menyebabkan penelitian ini ditunda. Penelitian
selanjutnya banyak dari siswa yang tidak membawa baju olahraga sehingga
peneliti harus menunggu kebijakan dari guru olahraganya. Banyak
hambatan/kendala dalam mengurus izin pemakaian lapangan Petrolia untuk
penelitian ini.
B. Saran
Dari data hasil penelitian yang dilakukan, Peneliti menyarankan kepada :
Kepala Sekolah SD supaya lebih meningkatkan kesegaran jasmani siswa baik
berupa pengawasan terhadap kegiatan Senam pagi yang dilakukan agar
terlaksana dengan baik.
Secara khusus untuk guru pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan,
a. Mengevaluasi proses balajar-mengajar yang selama ini diterapkan.
b. Mengukur secara periodik kesegaran jasmani siswa/semester.
c. Memberi pemahaman kepada siswa tentang pentingnya memiliki
tingkat kesegaran jasmani yang baik sehingga termotivasi untuk
memelihara dan meningkatkan tingkat kesegaran jasmani mereka.
d. Meningkatkan kesegaran jasmani setiap siswa dengan melakukan
permainan-permainan yang dimodifikasi atau melakukan aktifitas luar
kelas.
e. Memotivasi anak untuk tetap menjaga pola hidup sehat agar
berpengaruh kepada kesegaran jasmani mereka kearah yang lebih baik.
f. Orang tua siswa juga harus memperhatikan kebiasaan buruk siswa
dirumah dan mengingatkannya apabila kegiatan sehari-hari dari siswa
tersebut dapat merugikan buat tingkat kesegaran jasmaninya.
g. Siswa juga harus lebih sering melakukan kegiatan-kegiatan yang dapat
membantu meningkatkan kesegaran jasmani mereka, seperti
DAFTAR PUSTAKA
Agus Mukholid. (2002). Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan
Arikunto. (2002). Manajemen Penelitian. Jakarta. PT. Rineka Cipta.
Daryanto. (1997) Kamus Umum Bahasa Indonesia. Jakarta. Penerbit Rosda Karya.
Diknas, 1999, TKJI (Tes Kesegaran Jasmani Untuk Anak Usia 6-9 Tahun), Jakarta :
Departemen Pendidikan Nasional Pusat Pengembangan Kualitas Jasmani Rekreasi.
Hardianto N.,(2007). Perkembangan Belajar Gerak. Fakultas Ilmu Keolahragaan.
Hasnan Said. 1975. Tes Kesegaran Jasmani Indonesia. Departemen Pendidikan dan
Kebudayaan.
Jasmani Terhadap Kemampuan Gerak Dasar Siswa Sekolah Dasar Gajah Mada Kota
Madya Medan. Universitas Negeri Surabaya.
Kartono Kartini. 1990. Pengantar Metodologi Riset Penelitian. Penerbit. Mandar Maju.
Kiram. 1992. Belajar Gerak. Jakarta. Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. Proyek
Peningkatan Tenaga Pendidikan.
Masudi. 1997. Pendidikan Kesegaran Jasmani. Jakarta. Penerbit. Rineka Cipta.
Muhajir (2007). Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan. Bandung. Penerbit
Yudistira.
Sudarno, 1992. Pendidikan Kesegaran Jasmani. Departemen Pendidikan dan
Wahjoedi. 2002. Landasan Evaluasi Pendidikan Jasmani. Jakarta.