• Tidak ada hasil yang ditemukan

PERAN GURU PKN DALAM MEMBENTUK MORAL SISWA DI SMA NEGERI 2 LUBUK PAKAM TAHUN PELAJARAN 2013-2014.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PERAN GURU PKN DALAM MEMBENTUK MORAL SISWA DI SMA NEGERI 2 LUBUK PAKAM TAHUN PELAJARAN 2013-2014."

Copied!
22
0
0

Teks penuh

(1)

PERAN GURU PKn DALAM MEMBENTUK MORAL SISWA

DI SMA NEGERI 2 LUBUK PAKAM TAHUN PELAJARAN

2013/2014

Skripsi

Diajukan Untuk Memenuhi Sebagai Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Oleh:

Beny Suveny Pandiangan NIM. 308111016

FAKULTAS ILMU SOSIAL

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

(2)
(3)
(4)

i

ABSTRAK

Beny Suveny Pandiangan, NIM 308111016. “Peran Guru PKn Dalam

Membentuk Moral Siswa di SMA Negeri 2 Lubuk Pakam Tahun Pelajaran

2013/2014”.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana Peran Guru PKn Dalam

Membentuk Moral Siswa di SMA Negeri 2 Lubuk Pakam Tahun Pelajaran

2013/2014”. Adapun metode penelitian yang digunakan adalah dengan metode

deskriptif kualitatif. Populasi dalam penelitian ini seluruh guru PKn yang mengajar di

SMA Negeri 2 Lubuk Pakam, yang terdiri dari 6 orang guru dan siswa kelas X,XI

dan XII yang berjumlah720 orang. Dan sebagai sampel penulis mengambil secara

acak sederhana

(random sampling)

yaitu semua guru yang berjumlah 6 orang guru

dan siswa sebanyak 10% dari 720 orang yaitu 72 0rang. Alat pengumpul data yang

digunakan adalah observasi, angket, wawancara dan studi dokumentasi. Teknik

analisis data yang digunakan adalah deskriptif kualitatif dilakukan dengan cara

mempresentasekan data-data yang diperoleh dari penelitian, kemudian dianalisis dan

ditabulasikan datanya dalam bentuk tabel secara sistematik sehingga dapat lebih

mudah dipahami dan disimpulkan.

(5)

KATA PENGANTAR

Segala Puji dan syukur, hormat dan kemuliaan hanya bagi Tuhan Yesus

Kristus karena atas segala berkat dan kasihNya yang selalu melimpah bagi penulis

sehingga penulis dapat menyelesaikan penulisan dan penyusunan skripsi ini yang

berjudul

“Peran Guru PKn dalam mementuk Moral siswa di SMA Negeri 2

Lubuk Pakam Tahun Pelajaran 2013/2014”.

Dalam hal ini penulis banyak mengucapkan terimakasih kepada kedua orang

tua penulis yang banyak memberi bantuan moral maupun materil dari sejak kecil

sampai akhirnya bisa menyelesaikan kuliah dengan baik, serta kepada Bapak Dosen

pembimbing skripsi saya Bapak

Drs. Liber Siagian, M.Si yang sangat banyak

membantu dalam hal moril maupun materil dan juga memberikan kritikan dan saran-

saran yang membangun dalam penyusunan skripsi ini dari awal hingga selesai, serta

semua pihak yang dalam kesempatan ini penulis tidak lupa mengucapkan banyak

terimakasih kepada

1.

Bapak Prof. Dr. Ibnu Hajar, MSi selaku Rektor Universitas Negeri Medan

2.

Bapak Dr.H. Restu, M.S, selaku Dekan Fakultas Ilmu Sosial.

3.

Ibu Dra. Yusna Melianti, MH, selaku Ketua jurusan PPKn

4.

Bapak Parlaungan G Siahaan, SH, M.Hum selaku penguji skripsi dan Dosen

PA penulis.

5.

Ibu Dra. Rosnah Siregar, S.H M.Si selaku penguji skripsi penulis.

(6)

7.

Bapak Joni selaku bagian tata usaha Jurusan PPKn yang banyak membantu

dalam kelengkapan berkas yang dibutuhkan penulis.

8.

Bapak kepala sekolah SMA Negeri 2 Lubuk Pakam yang banyak membantu

penulis dalam memberikan data dan keperluan yang penulis butuhkan.

9.

Bapak/Ibu guru PKn SMA Negeri 2 Lubuk Pakam yang meluangkan

waktunya dalam melengkapi data yang penulis butuhkan.

10. Keluarga besar penulis yang selalu memberikan motivasi kepada penulis,

Orangtua tercinta Bapak

H.Pandiangan dan Ibu

R.Simanullang, S.Pd

beserta saudara penulis, abang tercinta Octavianus Pandiangan SE(+), adik

Tabita Nesya Pandiangan S.Pd,

Afriani Pandiangan Amd,

Horas

Martupa Pandiangan,

Tulang J.Simanullang, S.Pd yang selalu

memberikan dukungan materil maupun moril kepada penulis dan doa yang

senantiasa mengiringi penulis selama mengikuti pendidikan di Universiatas

Negeri medan.

11. Orang yang kukasihi

Lastiar Manik S.Ag yang selalu memberikan

dukungan, doa dan semangat kepada penulis selama proses penyusunan

skripsi ini, serta semua pihak dan teman-teman yang tidak dapat penulis

sebutkan satu persatu yang ikut serta memberi saran dalam penyelesaian

skripsi ini.

12. Seluruh anak kost Gg. Bersama No 7 (Kost Pandiangan), Ansory Sinaga(mas

(7)

Sebagai manusia, penulis menyadari masih banyak kekurangan dalam

penyusunan skripsi ini. Untuk itu penulis meminta saran dan kritikan yang

membangun demi penyempurnaan skripsi ini. Akhir kata penulis mengucapkan

terimakasih.

Medan, April 2013

Penulis,

Beny Suveny Pandiangan

(8)

ii

DAFTAR ISI

Hal

LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING ...

LEMBAR PERSETUJUAN DAN PENGESAHAN ...

KATA PENGANTAR ...

ABSTRAK ... i

DAFTAR ISI ... ii

DAFTAR TABEL ... iv

DAFTAR LAMPIRAN ... vi

BAB I PENDAHULUAN ... 1

A.

Latar Belakang ... 1

B.

Identifikasi Masalah ... 5

C.

Pembatasan Masalah... 5

D.

Perumusan Masalah ... 5

E.

Tujuan Penelitian ... 6

F.

Manfaat Penelitian ... 6

BABII KAJIAN PUSTAKA ... 7

A.

Kerangka Teoritis ... 7

1.

Pengertian Peran ... 7

2.

Pengertian Guru ... 8

3.

Peranan Guru... 10

4.

Pengertian Moral ... 15

5.

Peran Guru PKndalammembentuk moral siswa ... 17

B.

Kerangka Berpikir ... 19

BAB III METODOLOGI PENELITIAN ... 23

A.

Lokasi Penelitian ... 23

B.

Populasi dan Sampel ... 23

C.

Variabel Penelitian dan Definisi Operasional ... 24

(9)

iii

E.

Teknik Analisis Data ... 26

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 27

A.

Hasil penelitian ... 27

B.

Pembahasan ... 30

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 61

A.

Kesimpulan ... 61

B.

Saran ... 63

(10)

vi

DAFTAR LAMPIRAN

1.

Daftar Foto/Gambar

2.

Daftar angket

3.

Daftar pertanyaan wawancara

4.

Nota tugas

5.

Surat permohonan izin penelitian dari Jurusan

6.

Surat permohonan izin penelitian dari Fakultas

7.

Surat penelitian dari Tempat Penelitian

8.

Surat keterangan bebas perpustakaan dari Jurusan

9.

Surat keterangan bebas perpustakaan dari Fakultas

10. Surat keterangan bebas perpustakaan dari UNIMED

11. Daftar peserta seminar proposal penelitian mahasiswa Jurusan PP-Kn

12. Kartu Bimbingan Skripsi

13. Pernyataan keaslian tulisan

(11)

1

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Dari berita yang diketahui di media cetak atau media elektronik

bahwa banyaknya siswa di beberapa instansi yang berupa sekolah melakukan

perbuatan-perbuatan moral yang melanggar etika yang berlaku. Sehingga

harus berurusan dengan pihak yang berwajib, sekolah ataupun di lingkungan

rumahnya.

Setiap individu harus menyadari bahwa siswa merupakan generasi

penerus bangsa yang nantinya bisa menjadi sosok pemimpin dan harus

memiliki moral yang sesuai dengan norma-norma yang berlaku dan diakui

oleh masyarakat. Harapan untuk menjadi yang lebih baik itu merupakan hal

yang tidak asing lagi. Semua orang tentu mengharapkan sosok pemimpin yang

nantinya bisa menjadi pemimpin yang bermoral baik, atau memiliki tindakan

perilaku yang baik.

Moral memiliki dua klasifikasi. Arisandi, (2011:35), Pertama, ada

moral baik yaitu perilaku yang tidak menyimpang dari norma-norma yang

diakui dan diberlakukan dalam masyarakat. Kedua, moral jelek yaitu perilaku

seseorang yang tidak sesuai dengan norma-norma yang diakui dan

diberlakukan dalam masyarakat. Moral yang jelek harus diantisipasi dari siswa

sedini mungkin. Karena jika tidak diantisipasi sedini mungkin bisa berdampak

(12)

2

negatif terhadap perkembangan dan perilaku yang nantinya sulit untuk

dirubah.

Moral yang baik sangat diutamakan, karena moral menjadi kunci

sukses dan majunya suatu negara. Dalam pembentukan moral yang baik harus

diawali dengan pengembangan watak. Watak merupakan sifat yang

mencerminkan perilaku manusia dalam bertindak. Jika seseorang memiliki

watak yang tidak baik, sudah tentu seseorang tersebut bermoral jelek. Akan

tetapi berbeda dengan orang yang bermoral jelek, belum tentu memiliki watak

yang jelek. Pengertian watak dan moral memang hampir sama, akan tetapi

moral lebih mengarah kepada tingkah laku yang bisa dirubah. Sedangkan

watak lebih mengarah pada sebuah perilaku yang sangat sulit bahkan tidak

dapat untuk diubah. Namun pengantisipasian moral yang jelek sangat

diutamakan dengan membina watak yang baik terlebih dahulu.

Dalam pembentukan moral yang baik dibutuhkan sebuah dukungan

dari pihak keluarga, sekolah, dan masyarakat. Ketimpangan dukungan yang

diberikan tidak memaksimalkan dalam prosesnya. Namun dalam kenyataanya

saat ini, keluarga hanya menyerahkan anak kepada pihak sekolah, masyarakat

hanya sebagai pengamat atau penilainya saja. Seakan-akan yang berhak untuk

membentuk moral yang baik itu hanyalah seorang guru. Sebagai contoh, jika

seorang anak atau siswa yang memiliki moral tidak baik maka yang

disalahkan terlebih dahulu adalah guru. “Siapa guru yang mengajari anak

itu?”. Kata-kata seperti itu tidak pantas lagi diucapkan oleh semua orang atau

(13)

3

Sebaiknya jika melihat anak atau siswa yang beperilaku baik yang

disebut pertamakali adalah orang tua siswa itu sendiri. Sebaiknya jika ada

masyarakat yang melihat seorang anak atau siswa yang berperilaku jelek,

ditegur secara langsung dan diperbaiki, jangan sampai menyalahkan guru yang

selama ini telah mendidiknya.

Pada intinya, dalam pembentukan moral yang baik harus ada kerja

sama antara semua pihak dan golongan jangan sampai menyalahkan salah satu

pihak saja. Jika kerja sama antara keluarga, sekolah, yaitu guru, dan

masyarakat berjalan dengan lancar. Maka pembentukan moral yang baik dan

sesuai dengan norma-norma yang berlaku akan tercapai.

Kemajuan zaman dengan alat canggih seperti handphone, laptop, dan

internet yang bisa mengakses segala macam sumber berita dan kabar dari

berbagai negara di dunia perlu diikuti dengan pendidikan moral yang baik.

Bimbingan dan teguran yang tegas dari pihak sekolah yang sangat penting

untuk mencegah bertambahnya moral siswa yang semakin ambruk saat ini.

Jika pihak sekolah kurang memberikan respek yang baik terhadap siswanya,

itu sama saja dengan memberikan peluang kepada siswa untuk melakukan

hal-hal yang menyimpang dari norma-norma yang telah berlaku.

Peningkatan mutu pendidikan di Indonesia tentunya tidak lepas dari

tujuan pendidikan yang tercantum dalam UUD NKRI tahun 1945 yaitu

mencerdaskan kehidupan bangsa, pendidikan di Indonesia dapat dikatakan

berhasil jika tujuan dari pendidikan itu sendiri sudah jelas dan sudah ditempuh

(14)

4

Merosotnya mutu pendidikan di Indonesia pada kenyataanya menjadi

permasalahan yang klasik sampai saat ini. Salah satu masalah yang dihadapi

dalam dunia pendidikan di Indonesia adalah lemahnya proses pembelajaran.

Dalam pendidikan, etika tidak hanya memberikan pengertian-pengertian yang

baik dan salah satunya menurut nilai moral atau etika. Pendidikan etika yang baik

terdapat dalam agama karena nilai-nilai etika yang dipatuhi dengan sukarela tanpa

ada paksaan dari luar melainkan dari kesadaran sendiri, yang datangnya dari

keyakinan sesuai dengan ajaran agama.

Guru PKn dalam pembahasan ini mempunyai peran yang sangat penting.

Melalui guru PKn diharapkan akan mampu membentuk siswa yang memiliki

mental yang kuat, dan nilai-nilai moral dan etika sehingga dapat mengatasi

permasalahan yang akan dihadapi.

Bahwa dalam pembelajaran PKn dalam membentuk moral siswa di SMA

Negeri 2 Lubuk Pakam kurang diminati oleh siswa yang ada dalam sekolah

tersebut. Karena terbukti bahwa dalam lingkungan sekolah SMA Negeri 2 Lubuk

Pakam banyak sekali siswa yang melanggar peraturan, seperti contohnya:

melawan guru, bolos dari sekolah, membuang sampah sembarangan, dan lain-lain.

Berdasarkan permasalahan tersebut, penulis tertarik untuk membahas dan

melakukan penelitian dengan judul : “Peran guru PKn Dalam Membentuk Moral

(15)

5

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang tersebut, yang menjadi identifikasi masalah

dalam penelitian ini adalah:

1. Faktor-faktor yang mempengaruhi peran guru PKn dalam membentuk moral

siswa.

2. Peran guru PKn dalam membentuk moral siswa.

3. Upaya guru Pendidikan Kewarganegaraan (PKn) dalam pengaruh

terbentuknya moral siswa

4. Respon siswa SMA Negeri 2 Lubuk Pakam terhadap peran guru Pendidikan

Kewarganegaraan (PKn) dalam membentuk moral siswa.

C. Pembatasan Masalah

Adapun pembatasan masalah yang akan diteliti adalah sebagai berikut:

Peran guru Pendidikan Kewarganegaraan (PKn) dalam membentuk moral

siswa.

D. Perumusan Masalah

Penulis membuat rumusan masalah dalam penelitiaan ini adalah sebagai

berikut:

Bagaimanakah peran guru Pendidikan Kewarganegaraan (PKn) dalam

membentuk dan pembentukan moral siswa?

E. Tujuan Penelitian

Adapun yang menjadi tujuan dari penelitian ini adalah :

Untuk mengetahui peran guru Pendidikan Kewarganegaraan (PKn) dalam

(16)

6

F. Manfaat Penelitian

Sebagaimana lazimnya bahwa penelitiaan harus mempunyai manfaat baik

secara teoritis maupun praktis, maka dalam penelitian ini juga mempunyai

manfaat sebagai berikut:

1. Secara teoritis dapat menambah wawasan dan informasi peran guru-guru dan

calon guru dalam membentuk moral siswa.

2. Secara Akademik untuk menambah keilmuan peneliti dalam hal pentingnya

peran guru Pendidikan Kewarganegaraan (PKn) dalam pembentukan moral

siswa.

3. Bagi masyarakat secara praktis hasil penelitiaan ini sebagai informasi bahwa

peran guru Pendidikan Kewarganegaraan (PKn) sangat besar dalam

(17)

61

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan uraian di atas dan hasil pengolahan data yang telah dilakukan

maka penulis menarik beberapa kesimpulan sebagai berikut :

1. Peran guru PKn dalam membentuk moral siswa adalah sudah cukup bagus,

berbagai macam hal dilakukan agar tercipta para generasi muda yang tidak

hanya memiliki ilmu secara kognitif tetapi memiliki karakter yang baik dan

berakhlak mulia. Cara-cara yang dilakukan oleh guru tersebut adalah

a. Selalu melaksanakan upacara penaikan bendera setiap hari Senin, agar

setiap siswa tahu bahwa hal itu dilaksanakan bukan hanya rutinitas

semata, tetapi mengandung makna yang sangat dalam dalam

pembentukan karakter yang baik.

b. Kegiatan keagamaan hari-hari besar, misalnya ketika hari natal tiba,

sekolah merayakan natal secara bersama-sama, dan menekankan bahwa

perayaan itu diadakan bukan hanya ceremony semata tetapi maknanya

sangat dalam, dan begitu juga dengan agama yang lain.

c. Organisasi sekolah, misalnya OSIS, Pramuka dan organisasi intra lainnya,

yang dapat membantu dalam pembentukan moral siswa.

`

(18)

62

2. Faktor-faktor yang mendorong adalah dapat dilihat dari beberapa bidang,

yaitu :

a. Faktor keluarga

Keluarga merupakan unsur pokok dalam pembentukan karakter anak

didik, dari keluarga dimulai bagaimana nilai-nilai kehidupan yang

sebenarnya. Kalau dalam keluarganya si anak didik bagus dididik oleh

orang tuanya, otomatis di lingkungan masyarakat ataupun di sekolah akan

menjadi anak yang baik dan memiliki etika dan moral yang baik. Jika

keluarganya yang berantakan (broken home) maka otomatis karakter si

anak akan terbentuk menjadi anak pemberontak dan dapat menjadi salah

pergaulan. Pembentukan moral sejak dini dimulai dari keluarga.

a. Lingkungan tempat tinggalnya

Merupakan faktor dalam pembentukan moral si anak didik, lingkungan

sangat mempengaruhi perkembangan kepribadian siswa, teman

sepermainan juga, jika salah pergaulan maka masa depan si anak akan

hancur. Misalnya, bergaul dengan teman sebayanya yang pergaulannya

bebas, mengikuti zaman dengan cara yang salah. Dalam hal inilah sangat

diperlukan pembinaan dari sekolah tempat si anak menimba ilmu, mereka

tidak hanya diajarkan menjadi generasi yang berprestasi secara ilmiah

tetapi juga memiliki karakter yang baik, yang berguna dan berahklak yang

(19)

63

B. Saran

Berdasarkan kesimpulan yang telah diuraikan di atas, maka penulis

memberikan saran sebagai berikut, yaitu :

1. Kepada guru diharapkan lebih banyak memberikan perhatian yang lebih

kepada anak didik agar peserta didik tidak mudah terpengaruh dengan

perkembangan zaman yang semakin pesat. Guru diharapkan tidak hanya

menjadi sosok pendidik saja, tetapi harus bisa mengayomi siswa dan

mampu mempelajari setiap karakter peserta didiknya.

2. Kepada orang tua diharapkan lebih memberikan perhatian yang ekstra,

karena pembentukan karakter seorang siswa itu berawal dari keluarga.

Orang tua diharapkan tidak hanya memberikan kebutuhan anak secara

materi tetapi juga secara moril, karena anak juga membutuhkan kasih

sayang.

3. Kepada siswa atau anak didik, diharapkan selalu mendengar nasehat dan

bimbingan guru maupun orang tuanya, agar dapat membentuk karakter

(20)
(21)

64

DAFTAR PUSTAKA

Sumber Buku.

Arikunto, Suharsimi. 2010. Prosedur Penelitian Suatu Tindakan Praktik.

Jakarta: PT. Rineka Cipta.

Fis Unimed. 2006. Pedoman Penulisan Skripsi. Medan

Magnis Soseno, Frans. 2001. Kuasadan Etika. Jakarta: PT.Gramedia.

Mas’oed, Mochtar& Andrew. 2001. Prinsip-prinsip Moral Dasar

Kewarganegaraan, Jakarta: PT. Gramedia.

Nurul, Zuriah. 2007. Pendidikan Moral dan Budi Pekerti Dalam Perspektif

Perubahan. Jakarta: Bumi Aksara.

Salam, Burhanuddin. 2000. Etika Individual: Pola Dasar Filsafat Moral.

Jakarta: Rineka Cipta

Azhar, Syarifudin.2002. Penyadaran Pentingnya Moral. http://www.polarh.com.

Usman, U.M. 2004. Menjadi Guru Profesional. Bandung: Remaja Rosdakarya.

Purwanarminta. 2002. Pengertian dan Peran Guru. Jakarta: Bumi Aksara.

Soekanto. 2009. Peran Individu Dalam Masyarakat. Jakarta: PT.Gramedia.

Arisandi. 2011. Perihal Peran Dan Konsep Moral. Jakarta: PT. Rineka Cipta.

Sumber Internet.

Usman. http://www.sarjanaku.com/2011/09/pengertian-guru-profesiaonal

kompetensi.html), diakses, Senin, 18 Februari 2013,

Daoed Yoesoef, (profesion http://pakguruonline.pendidikan.net/buku_tua_pakgur u_dasar_kpdd_154.html), diakses, Senin, 18 Februari 2013,

Imam Musbikin dalam

(http://www.worldfriend.web.id/blog-friend/711-pengertian-guru-dan-tugasnya), diakses, Senin, 18 Februari 2013,

Samani, Muchlas. (http:/www suara merdeka.com)

(22)

65

Laksana, wijaya andri.http:/www suara merdeka terbitan 2009.com.

Laksana, wijaya andri,http:/www suara merdeka.com.

Raini. (http:// rhainy23.blogspot.com/2012/03/pengertian-moral-dan-etika.html).

Referensi

Dokumen terkait

yang menjadi daya tarik obyek wisata Taman Satwa Taru Jurug (TSTJ). Apabila perbaikan daya tarik tersebut sudah

Harapan kami, dengan adanya program “Pembuatan Website Masjid untuk Peningkatan Religiusitas Masyarakat dalam menyikapi Maraknya Korupsi di Kelurahan Banyuanyar, Banjarsari,

[r]

Pendidikan meliputi pengajaran keahlian khusus dan juga sesuatu yang tidak dapat dilihat tetapi lebih mendalam yaitu pemberian pengetahuan, pertimbangan dan kebijaksanaan

Untuk mengetahui hubungan persepsi siswa terhadap kompetensi guru dengan motivasi belajar siswa. Untuk mengetahui tingkat persepsi siswa terhadap

This research is the study of translation that aims to: (1) determine type of directives used in the film Alice in Wonderland, (2) describe translation techniques used by

[r]

Hasil penelitian menunjukkan bahwa tidak ada perbedaan hasil belajar siswa dengan penerapan pembelajaran aktif strategi Role reversal question dan Peer lesson pada