• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN CRH (CROUSE REVIEW HORAY) PADA Peningkatan Hasil Belajar Ipa Melalui Model Pembelajaran Crh (Crouse Review Horay) Pada Siswa Kelas V Di Sd Negeri Mojogedang Tahun Ajaran 20112012.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN CRH (CROUSE REVIEW HORAY) PADA Peningkatan Hasil Belajar Ipa Melalui Model Pembelajaran Crh (Crouse Review Horay) Pada Siswa Kelas V Di Sd Negeri Mojogedang Tahun Ajaran 20112012."

Copied!
16
0
0

Teks penuh

(1)

NASKAH PUBLIKASI

Untuk Memenuhi Persyaratan Guna Mencapai Derajad Sarjana S-1 Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar

Oleh :

WIWIN SUSIATI

A 510081021

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

(2)
(3)

ABSTRAK

PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA MELALUI

PEMBELAJARAN CRH (Crouse Review Horay) PADA SISWA

KELAS V DI SD NEGERI 01 MOJOGEDANG

TAHUN AJARAN 2011/2012

Wiwin Susiati, A510081021,Jurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Muhammadiyah Surakarta, 2008, 111

halaman

Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan hasil belajar IPA pada pokok bahasan gaya dan pesawat sederhana dengan menggunakan penerapan metode pembelajaran CRH (Course Review Horay). Subyek penerima tindakan adalah siswa kelas V SD Negeri 1 Mojogedang Karanganyar yang berjumlah 26 siswa, subyek pelaksanaan tindakan adalah peneliti yang bertindak sebagai guru. Data dikumpulkan melalui observasi, dan dokumentasi. Analisis data berupa reduksi data, sajian data dan analisis data secara deskriptif komparatif dan analisis kritis. Hasil penelitian tindakan kelas ini adalah dengan meningkatkan hasil belajar IPA pada pokok materi gaya dan pesawat sederhana siswa kelas V melalui metode pembelajaran CRH (Course Rivew Horay). Hasil belajar siswa juga mengalami peningkatan, yaitu: pada tahap pra siklus yang mendapat nilai 6 sebanyak 14 anak, pada siklus I sebanyak 6 anak, pada siklus II sebanyak 0. Pada tahap pra siklus siswa yang mendapat nilai 7 sebanyak 7 anak, pada siklus I sebanyak 10 anak, pada siklus II sebanyak 6 anak. Pada tahap pra siklus siswa yang mendapat nilai 8 sebanyak 5 anak, pada siklus I sebanyak 10 anak, pada siklus II sebanyak 13 anak, sedangkan siswa yang mendapat nilai 9 hanya ada pada siklus II sebanyak 7 anak. Keaktifan siswa dalam mengungkapkan pendapat meningkat, yaitu: pada tahap pra siklus sebesar 15,3%, pada tahap siklus I sebesar 53,8%, dan pada tahap siklus II sebesar 65,3%. Keaktifan siswa dalam bertanya mengalami peningkatan, yaitu: pada tahap pra siklus sebesar 19,2%, pada tahap siklus I sebesar 57,6%, dan pada tahap siklus II sebesar 57,6%. Keaktifan siswa dalam menjawab pertanyaan juga mengalami peningkatan, yaitu: pada tahap pra siklus sebesar 26,9%, pada tahap siklus I sebesar 57,6%, dan pada tahap siklus II sebesar 92,3%.

 

(4)

PENDAHULUAN

Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana proses pembelajaran agar peserta secar aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia serta ketrampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan Negara (Depdikbud, 2005:5). Pendidikan merupakan salah satu factor utama bagi pengembangan sumber daya manusia karena pendidikan diyakini mampu meningkatkan sumber daya manusia sehingga dapat menciptakan manusia produktif yang mampu memajukan bangsanya.

Tujuan pendidikan nasional menurut UU No. 20 Tahun 2003 pasal 3 tentang Sistem Pendidikan Nasional bahwa: Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembngnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan menjadi warga Negara yang demokrasi serta bertanggung jawab (R.I, 2003:7).

(5)

Keaktifan dan hasil belajar siswa kelas V di SD Negeri 01 Mojogedang Kecamatan Mojogedang, mengalami kendala dalam pembelajaran IPA. Keaktifan siswa ini tidak hanya berarah pada keadaan siswa di suatu kelas itu, tetapi juga pada metode pembelajaran yang digunakan guru dalam pembelajaran menarik siswa atau tidak. Hal ini berpengaruh pada hasil belajar IPA kelas V di SD Negeri 01 Mojogedang Kecamatan Mojogedang. Permasalahan ini dapat dilihat dari metode yang digunakan guru kelas kurang menarik atau monoton.

Belajar bukan semata persoalan menceritakan. Belajar bukanlah konsekuensi otomatis dari perenungan informasi kedalam benak siswa namun belajar memerlukan keterlibatan mental dan kerja sendiri. Artinya bahwa proses pembelajaran tidak hanya untuk mengubah perilaku peserta didik dalam ranah kognisi dan atau ketrampilan saja, melainkan untuk mengembangkan sikap dan perilaku demokratis, senang mendengarkan dan memberikan informasi, menghargai pendapat, saling belajar, gemar berorganisasi dan bekerjasama dalam satu kesatuan tim.

Dalam rangka meningkatkan sumber daya yang berkualitas diperlukan strategi pembelajaran yang diharapkan mampu memperbaiki sistim pendidikan yang telah berlangsung selama ini. Untuk mencapai proses belajar yang optimal maka perlu adanya fasilitator yaitu guru yang memiliki kemampuan untuk menciptakan situasi belajar yang mampu melibatkan siswa secara aktif. Keaktifan siswa dalam pembelajaran, dimana komunikasi dua arah secara timbal balik sanagt diharapkan dalam proses belajar mengajar. Hal ini dilakukan demi tercapainya interaksi belajar yang optimal, yang pada akhirnya membawa kepada pencapaian hasil belajar yang maksimal. Upaya yang dilakukan guru untuk tercapainya suatu tujuan pembelajaran yang aktif dengan penerapan strategi pembelajaran yang bervariasi.

(6)

Mojogedang, bahwa hasil belajar mata pelajaran IPA rendah atau masih benlum mencapai KKM. Permasalahan seperti ini harus dapat diatasi dan tentunya memerlukan jalan keluar yaitu berupa metode pembelajaran yang bervariasi sehingga siswa menjadi aktif dalam proses belajar mengajar.

Salah satu usaha meningkatkan keaktifan siswa adalah dengan menerapkan pembelajaran kooperatif atau belajar secara kelompok. Pembelajaran kooperatif menempatkan guru sebagai fasilitator yang memberikan informasi secara garis besar kemudian diselesaikan oleh siswa dalam kelompok kecilnya. Salah satu metode pembelajaran kooperatif yang dapat diterapkan adalah CRH (Crouse Review Horay). Metode ini dijadikan salah satu alternative untuk menciptakan kondisi yang variatif dalam kegiatan mengajar dan membantu guru untuk menyelesaikan masalah dalam pembelajaran, seperti rendahnya minat belajar siswa, kurangnya keaktifan siswa dalam berkomunikasi ketika proses belajar mengajar, dan rendahnya hasil belajar.

Bedasarkan latar belakang di atas penulis mengambil judul “ Peningkatan Hasil Belajar IPA Melalui Model Pembelajaran CRH (Crouse Review Horay) Pada Siswa Kelas V Di SD Negeri 01 Mojogedang Tahun Ajaran 2011/2012”.

METODE PENELITIAN

A. Setting Penelitian

Tempat yang dipilih untuk penelitian adalah SD 01 Mojogedang Kecamatan Mojogedang. Pemilihan tempat tersebut berdasarkan pertimbangan bahwa penulis guru di SD 01 Mojogedang. Waktu yang diperlukan penelitiani untuk melakukan penelitian tersebut kira-kira 2 minggu.

B. Subjek Penelitian

(7)

C. Prosedur Penelitian

Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian tindakan kelas untuk meningkatkan pembelajaran IPA dengan menerapkan teknik pembelajaran Course Review Horay(CRH) secara lengsung di kelas. Menurut Muslich (2009: 40), proses pelaksanaan tindakan dilaksanakan secara bertahap sampai penelitian ini berhasil. Prosedur tindakan dimulai dari (1) perencanaan tindakan, (2) pelaksanaan tindakan, (3) pengamatan dan evaluasi, dan (4) analsis dan refleksi.

a. Perencanaan

Langkah ini diwujudkan dengan penyusunan skenario pembelajaran IPA dengan penerapan teknik Course Review Horay (CRH), perencanaan dilakukan dengan memperhatikan hasil identifikasi permasalahan yang telah dilakukan serta mempersiapkan perangkat yang diperlukan. Adapun skenario pembelajaran yang direncanakan akan dilaksanakan dalam tiap siklus adalah sebagai berikut.

b. Pra Siklus

Penelitian pertama dilaksanakan pada hari Selasa tanggal 3 Januari 2012. Strategi yang digunakan adalah strategi pembelajaran dengan menggunakan teknik ceramah. Tindakan ini yang disarankan adalah (1) membangun hubungan baik, (2) memberikan tujuan inti materi ajar dan kegiatan yang dilaksanakan, (3) mendorong dan membimbing siswa untuk dapat memahami materi, (4) merespon setiap perilaku siswa agar meningkatkan hasil belajar siswa, dan (5) memberi tugas.

Materi ajar yang disampaikan adalah setiap mata pelajaran, dengan alokasi waktu 2 jam @ 35 menit dan dilaksanakan 1 kali perteman di kelas.

(8)

kemampuan awal siswa dengan mengkaitkan pengetahuan yang dimiliki setiap siswa, tetapi hanya 2 siswa saja yang aktif menjawab secara lisan dan hasil belajarnya mencapai KKM IPA, yaitu nilai 70.

a. Siklus I

Penelitian kedua dilaksanakan pada hari Kamis tanggal 7 dan 8 Januari 2012. Model pembelajaran pada perencanaan tindakan siklus I adalah individu. Strategi yang digunakan adalah strategi pembelajaran dengan menggunakan Course Review Horay (CRH)

secara individu. Tindakan ini yang disarankan adalah (1) membangun

hubungan baik, (2) memberikan tujuan inti materi ajar dan kegiatan yang dilaksnakan, (3) mendorong dan membimbing siswa untuk dapat memahami materi, (4) merespon setiap perilaku siswa agar meningkatkan keaktifan melalui strategi pembelajaran Course Review

Horay (CRH), (5) setiap siswa membuat nomor soal dari nomor 1

sampai 26, kemudian guru mempunyai soal yang telah diberi nomor. Secara acak guru mengambil soal tersebut dan membacakan., dan (6) siswa yang dapat menjawab pertanyaan guru secara lisan, jika benar teman-temannya berteriak horay.

Materi ajar yang disampaikan adalah gaya, dengan alokasi waktu 2 jam @ 35 menit dan dilaksanakan 1 kali pertemuan di kelas.

Sebelum proses pembelajaran dimulai guru memberi salam dan mengabsen. Kemudian guru menginformasikan kegiatan belajar mengajar yang akan dilaksanakan. Setelah itu, guru memberi materi tentang macam-macam gaya dan hubungannya dengan energi, diteruskan dengan pembelajaran yang menerapkan teknik Course

Review Horay (CRH), yang diawali dengan pembuatan nomor kotak

(9)

b. Siklus 2

Penelitian kedua dilaksanakan pada hari Selasa dan Rabu tanggal 10 dan 11 Januari 2012. Model pembelajaran pada perencanaan tindakan siklus 2 adalah kombinasi dari klaksikal dan individu. Hal ini dilakukan karena pada siklus 1 hasil belajar siswa banyak yang belum mencapai target/KKM. Strategi yang digunakan adalah strategi pembelajaran dengan menggunakan Course Review

Horay (CRH). Tindakan ini yang disarankan adalah (1) membangun

hubungan baik, (2) memberikan tujuan inti materi ajar dan kegiatan yang dilaksnakan, (3) mendorong dan membimbing siswa untuk dapat memahami materi, (4) merespon setiap perilaku siswa agar meningkatkan keaktifan melalui strategi pembelajaran Course Review

Horay (CRH), (5) setiap siswa membuat nomor soal dan guru

mempunyai nomor yang sama berisi soal kemudian guru mengambil nomor tersebut secara acak, dan (6) siswa menuliskan jawaban di kertas soal kemudian membacakannya.

Materi ajar yang disampaikan adalah gaya, dengan alokasi waktu 2 jam @ 35 menit dan dilaksanakan 1 kali pertemuan di kelas.

Sebelum proses pembelajaran dimulai guru memberi salam dan mengabsen. Kemudian guru menginformasikan kegiatan belajar mengajar yang akan dilaksanakan. Setelah itu, guru memberi materi tentang macam-macam gaya dan hubungannya dengan energi, diteruskan dengan pembelajaran yang menerapkan teknik Course

Review Horay (CRH), yang diawali dengan pembuatan nomor soal

dan guru juga mempunyai nomor soal yang berisi soal kemudian guru membacakan soal dan siapa yang duluan menjawab dan benar langsung berteriak horay. Setiap kelompok diberi satu kotak yang berisi 5 nomor soal tentang gaya.

c. Tindakan

(10)

telah dilaksanakan dan diamati, hipotesis tindakan tersebut ternyata meleset dalam arti pengaruh tindakannya belum sesuai dengan yang diinginkan, maka peneliti harus merumuskan hipotesis tindakan yang baru untuk putaran penelitian tindakan berikutnya sampai tujuan penelitian dapat tercapai.

Pada saat tindakan dilaksanakan, peneliti mengobservasi guru saat kegiatan pembelajaran berlangsung. Berdasarkan perencanaan yang telah disusun bersama, guru melaksanakan tindakan pembelajaran dengan menerapkan metode Course Review Horay (CRH).

d.Observasi dan Evaluasi

Observasi dilaksanakan saat pembelajaran di kelas dengan metode Course Review Horay (CRH).. Interpretasi dilakukan seusai pembelajaran antara peneliti dan guru kelas. Kegiatan ini dilakukan oleh peneliti, dengan dibekali dengan observasi dan catatan lapangan. Pedoman observasi berguna untuk mencatat, data atau semua kegiatan pembelajaran dari pendahuluan, pengembangan, penerapan, dan penutup, seperti pada skenario pembelajaran. Keterangan-keterangan lain yang belum tercantum dalam skenario pembelajaran, seperti reaksi baik dari guru maupun siswa, situasi kelas, kendala proses tindakan serta memberikan kesimpulan dan saran secara umum dari tindakan yang dilakukan.

(11)

e. Analisis dan Refleksi

Analisis dilakukan setelah seluruh data terkumpul dengan menggunakan teknik analisis data. Seluruh data yang didapatkan oleh peneliti setelah melakukan penelitian dianalisis atau diolah sebagai upaya tercapainya hasil belajar siswa yang mencapai KKM untuk menentukan tingkat keberhasilan dan tujuan tindakan. Hasil tindakan dianalisis melalui tiga tahap dan dibandingkan dengan kondisi sebelum tindakan.

Pada langkah refleksi ini merupakan langah untuk memproses data yang didapat pada saat melakukan observasi. Refleksi dilaksanakan oleh peneliti dan guru kelas V dalam suatu diskusi guna untuk mengkaji hasil tindakan yang telah dilakukan. Hasil refleksi digunakan untuk menetapkan langkah lebih lanjut dalam upaya mencapai tujuan tindakan kelas. Oleh karena itu, proses refleksi ini memegang peran yang penting dalam menentukan suatu keberhasilan PTK. Dengan adanya refleksi yang tajam dan terpercaya akan didapat suatu masukan yang berharga dan akurat bagi penetuan langkah tindakan selanjutnya. Refleksi ini dilakukan setiap akhir kegiatan pembelajaran di SD Negeri 01 Mojogedang pada siswa kelas 5.

Langkah-langkah PTK tersebut dapat digambarkan dalam siklus sebagai berikut:

 

(Lewin dalam Muhammad Rohmadi, 2009: 98) Siklus Penelitian Tindakan Kelas (PTK)

(12)

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Sekolah yang dipilih menjadi tempat penelitian adalah SD Negeri 01 Mojogedang. SD Negeri 01 Mojogedang terletak di kecamatan Mojogedang, kelurahan Mojogedang, kabupaten Karanganyar. Sekolah ini memiliki letak yang strategis yaitu di pinggir jalan raya Mojogedang-Sragen dan berjarak 100 m kearah utara dari pasar Mojogedang. SD Negeri 01 Mojogedang juga merupakan salah satu SD di kabupaten Karanganyar yang sudah berstandar SDSN.

Bangunan fisik SD Negeri 01 Mojogedang, bangunannya hampir seluruhnya sidah mengalami perbaikan. Bangunan yang tampak baru tersebut didukung dengan menjaga kebersihan lingkungannya sehingga terlihat rapi dan indah. Kantor kepala sekolah, kantor guru, ruang kelas, ruang perpustakaan, laboratorium, multimedia, ruang UKS, dan ruang kesenian diatur dan dipelihara dengan baik sehingga memberikan rasa aman dan nyaman suasana kerja yang kondusif.

Ruang kelas di SD Negeri 1 Mojogedang berjumlah 12 kelas, kelas 1-6 paralel jadi terdiri dari A dan B. Ruang kelas tertata rapi dengan meja kursi dalam keadaan yang baik dan layak pakai. Fasilitas lain yang ada di setiap ruang kelas antara lain; papan tulis, meja guru, papan absensi, buku absen, mading kelas, dan tempat cuci tangan. Ruangan yang lain seperti; toilet, kantin, masjid, gedung pertemuan, dan tempat parkir tertata dengan rapi.

Perpustakaan di SD Negeri 1 Mojogedang ini secara umum memiliki koleksi buku yang cukup lengkap. Koleksi bukunya meliputi; buku pelajaran, buku pengetahuan umum, dan buku cerita fiksi. Akan tetapi, banyak siswa yang belum menyadari pentingnya keberadaan perpustakaan itu, hal ini terlihat masih sedikitnya siswa yang mengunjungi dan memanfaatkan perpustakaan.

(13)

Peneliti memilih kelas V B untuk dijadikan sebagai subjek penelitian. Karakter siswa kelas V B secara umum dalam mengikuti kegiatan belajar mengajar IPA belum optimal dalam pembelajaran gaya dan pesawat sederhana. Siswa menganggap bahwa saat pembelajaran IPA sering kali menjenuhkan dan beranggapan sulit. Siswa beranggapan paling tidak suka jika diperintahkan untuk menghafal materi. Kenyataan ini yang dijadikan sebagai pangkal permasalahan upaya peningkatan hasil belajar dan keaktifan siswa pada pelajaran IPA khususnya kelas V SD.

Penelitian mulai dilaksanakan pada 27 Februari 2012, yaitu diawali dengan dialog awal antara peneliti, guru kelas V B, dan Kepala Sekolah. Dialog pertama dilaksanakan pada hari Senin tanggal 27 Februari 2012. Pada hari pertama penelitian tersebut, peneliti bertemu dengan Ibu Kepala Sekolah menyampaikan ijin untuk dapat melakukan penelitian di SD Negeri 1 Mojogedang. Ibu Kepala Sekolah memberikan ijin kepada peneliti dan langsung diberi persetujuan dan waktu untuk bertanya jawab dengan guru kelas V B.

Dialog kedua dilaksanakan pada 13 Maret 2012, peneliti melakukan wawancara kepada guru kelas V B dan Beliau menyampaikan masalah dalam pembelajaran IPA yaitu rendahnya hasil belajar dan keaktifan siswa dalam pembelajaran gaya dan pesawat sederhana, data hasil wawancara ada pada lampiran 4. Oleh karena itu, kepala sekolah menyambut baik penelitian yang akan dilaksanakan agar masalah tersebut dapat diusahakan pemecahannya. Untuk menciptakan kegiatan pembelajaran yang tidak pasif, maka kegiatan pembelajaran tersebut harus ada aktivitas yang dilakukan oleh siswa, sehingga menciptakan kegiatan pembelajaran yang efektif.

Pada kesempatan ini, telah disepakati bahwa masalah kelas V B yang perlu diatasi dalam penelitian ini adalah keaktifan siswa dalam mengikuti kegiatan pembelajaran dan rendahnya hasil belajar IPA dalam pembelajaran gaya dan pesawat sederhana. Dialog kali ini menghasilkan kesepakatan, sebagai berikut. (a) Penerapan teknik pembelajaran CRH (Course Review Horay) dalam

(14)

kegiatan pembelajaran IPA, khususnya pada pokok pembelajaran gay dan pesawat sederhana.

(b) Mencari sebab-sebab masalah yang dapat memacu kecilnya minat siswa dalam mengikuti kegiatan pembelajaran IPA dan rendahnya hasil belajar siswa dalam peningkatan pembelajaran gaya dan pesawat sederhana, dan peneliti mencoba mencari jalan pemecahannya.

Dialog ini juga memberitahukan kepada peneliti bahwa pemakaian teknik pembelajaran yang sebelumnya digunakan oleh guru IPA untuk mengajarkan materi ajar yang disampaikan kepada siswa belum optimal. Oleh karena itu, penerapan teknik pembelajaran Course Review Horay (CRH) digunakan sebagai metode pembelajaran yang akan ditetapkan sebagai alternatif solusi dalam upaya peningkatan keaktifan dan hasil belajar siswa V B di SD Negeri 1 Mojogedang.

Hasil wawancara peneliti dengan beberapa siswa pada hari Senin tanggal 13 Maret 2012, bahwa siswa masih mengalami kesulitan ketika pembelajaran gaya dan pesawat sederhana. Siswa kesulitan dalam memahami dan menghafalkan materi-materi yang disampaikan guru. Siswa merasa tidak dapat berpikir apa-apa ketika diberi tugas tentang gaya dan pesawat sederhana di dalam kelas, tetapi jika tugas tersebut dijadikan dijadikan PR (Pekerjaan Rumah), siswa bisa mengerjakan dengan baik.

PENUTUP

Hasil penelitian tindakan kelas yang dilakukan secara kolaborasi antara peneliti, guru kelas V, dan kepala sekolah dalam rangka meningkatkan keaktifan dan hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPA pokok pembelajaran gaya dan pesawat sederhana melalui metode pembelaharan CRH (Course Riview Horay), dapat disimpulkan sebagai berikut.

(15)

sebesar 57,6%, dan pada tahap siklus II sebesar 757,6%. Keaktifan siswa dalam menjawab pertanyaan juga mengalami peningkatan, yaitu: pada tahap pra siklus sebesar 26,9%, pada tahap siklus I sebesar 57,6%, dan pada tahap siklus II sebesar 92,3%.

2. Hasil belajar siswa juga mengalami peningkatan, yaitu: pada tahap pra siklus yang mendapat nilai 6 sebanyak 14 anak, pada siklus I sebanyak 6 anak, pada siklus II sebanyak 0. Pada tahap pra siklus siswa yang mendapat nilai 7 sebanyak 7 anak, pada siklus I sebanyak 10 anak, pada siklus II sebanyak 6 anak. Pada tahap pra siklus siswa yang mendapat nilai 8 sebanyak 5 anak, pada siklus I sebanyak 10 anak, pada siklus II sebanyak 13 anak, sedangkan siswa yang mendapat nilai 9 hanya ada pada siklus II sebanyak 7 anak.

DAFTAR PUSTAKA

Aadesanjaya. 2011. Pengertian Definisi Hasil Belajar. http://aadesanjaya.blogspot.com.

Diaskes 18 November 2011.

Ahmad Faizal. 2011. “Upaya Peningkatan Keaktifan Siswa Melalui Implementasi Blended Learning Pada Pembelajaran Biologi Kelas XI SMA IT NUR HIDAYAH SURAKARTA. . Skripsi, Surakarta: Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan. Universitas Sebelas Maret Surakarta.

Ainamulyana. 2011. Laporan PTK Kontribusi Penerapan Model. http:

//ainamulyana.blogspot.com. Diaskes 18 November 2011

Alhifni, Heriadi. 2009. Macam-Macam Model Pembelajaran.  

http://alhifnie.wordpress.com. Diaskes 17 Januari 2012.

Arikunto, Suharsimi. 2008. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Kreasindo Mediacita.

Dinuislamjamilah. 2010. Metode Pengumpulan Data. http://dinulislamjamilah.wordpress.com. Diaskes 25 Maret 2012.

Herisetiohadi. 2011. Metode Penelitian Kooperatif. http://herisetiohadi.blogspot.com.

Diaskes 18 November 2012.

Indramunawar. 2009. Hasil Belajar. http://indramunawar.blogspot.com. Diaskes 25 Maret 2011.

Kusyono , Ari. 2010. “Penerapan Strategi Pembelajaran Card Sort Dengan Penggunaan

(16)

Polanharjo Klaten Tahun 2009/2010”. Skripsi thesis, Universitas Muhammadiyah Surakarta.

Margono. 2000. Metodologi Penelitian Pendidikan. Jakarta: PT. Rineka Cipta.

Miatun,  Aris. 2011. “Penerapan Strategi Pembelajaran Card Sort Bervariasi Ebagai

Upaya Meningkatkan Keaktifan Siswa Dalam Proses Pembelajaran Pkn Materi Budaya Politik Di Indonesia Pada Siswa Kelas Xi Tkr 2 Smk Muhammadiyah Delanggu Klaten Tahun 2010”. Skripsi Thesis, Universitas Muhammadiyah Surakarta.

Mufida. 2011. Pembelajaran konvensional.

http://muhfida.com/pembelajaran-konvensional. Diaskes 25 Maret 2012.

Nugroho, Davis Dwi Cahyo. 2011. Penerapan Model Pembelajaran Course

Review Horay Untuk Meningkatkan Pembelajaran IPA Siswa Kelas VC SDN Bandungrejosari 1 Kota Malang. Skripsi, Jurusan KSDP, FIP Universitas Negeri Malang.

Podoluhur. 2009. Metode dan Strategi Pembelajaran. http://podoluhur.blogspot.com.

Diaskes 18 November 2011.

Retnoningsih, Ana. 2005. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Semarang: Widya Karya.

Rohmadi, Muhammad. 2009. Penelitian Tindakan Kelas (Teori dan Praktik). Yuma Pustaka: Surakarta.

Sanjaya, Wina. 2009. Penelitian Tindakaan Kelas. Jakarta: Kencana Prenada Media Group.

Sunarni,  Sunarni. 2009. “Penerapan Strategi Pembelajaran Card Sort Pada Pokok

Bahasan Keragaman Pada Tingkat Organisasi Kehidupan Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Biologi Siswa Kelas Viie Smp N 2 Cawas Tahun Ajaran 2008/2009”. Skripsi thesis, Universitas Muhammadiyah Surakarta Perpustakaan.

Syaharuddin. 2008. Mengurangi Kebosanan Kebosanan Siswa Melalui Berbagai Metode

Mengajar. http://syaharuddin.wordpress.com. Diaskes 18 November 2011.

Technoly. 2011. Instrumen dan Teknik Pengumpulan Data. http://www.infoskripsi.com. Diaskes 25 Maret 2012.

UU RI Nomor 20. 2003. Undang-Undang Sisdiknas (Sistem Pendidikan Nasional). 2003. Solo: Kharisma.

Referensi

Dokumen terkait

Aplikasi ini menghasilkan input seperti password, menu utama, data motor, data indent, persyaratan, transaksi, jenis angsuran dan angsuran, serta output seperti kwitansi

Website Band Bondan Prakoso & Fade2Black dibangun menggunakan visualisasi multimedia Visual Studio.Net 2005 dengan teknologi Ajax serta menggunakan software pendukung

Predictors: (Constant), Debt to total asset ratio, Ukuran Perusahaan, Ukuran KAP. Predictors: (Constant), Debt to total asset ratio, Ukuran Perusahaan, Ukuran KAP

Semua aktivitas kerja sama di bawah Nota Kesepaharnan ini akan dilakukan dengan memperhatikan ketersediaan dana, personi-1, dan sumber daya lain yang diperlukan

38 Oleh karena itu, filsafat tidak hanya menjadi sebuah wacana pemikiran, namun sejatinya telah menjadi satu identitas dari sekian produk pandangan hidup yang memberikan

[r]

The feature of interest element contains information about one real-world feature which is observed by the feature as well as about the properties of this feature, which are observed

PLN menugaskan LIT/TR untuk melakukan pengujian dan sertifikasi laik operasi instalasi pemanfaatan tenaga listrik yang selanjutnya dilakukan penyalaan oleh