• Tidak ada hasil yang ditemukan

PAGOEJOEBAN MOELAT SARIRA DI PRAJA MANGKUNEGARAN TAHUN 1935-1942.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PAGOEJOEBAN MOELAT SARIRA DI PRAJA MANGKUNEGARAN TAHUN 1935-1942."

Copied!
21
0
0

Teks penuh

(1)

i

PAGOEJOEBAN MOELAT SARIRA DI PRAJA

MANGKUNEGARAN TAHUN 1935-1942

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan

Guna Mencapai Gelar Sarjana Sastra Program Studi Ilmu Sejarah Fakultas Ilmu Budaya

Universitas Sebelas Maret

Disusun Oleh :

AJHI WICAKSONO

C0511003

FAKULTAS ILMU BUDAYA

UNIVERSITAS SEBELAS MARET

(2)

ii

PERSETUJUAN

PAGOEJOEBAN MOELAT SARIRA DI PRAJA MANGKUNEGARAN TAHUN 1935-1942

Disusun Oleh

AJHI WICAKSONO C0511003

Telah Disetujui Oleh Dosen Pembimbing

Pembimbing

Dra. Sawitri Pri Prabawati, M. Pd. NIP. 19580601 198601 2 001

Mengetahui,

Ketua Program Studi Ilmu Sejarah

(3)

iii

PENGESAHAN

PAGOEJOEBAN MOELAT SARIRA DI PRAJA MANGKUNEGARAN TAHUN 1935-1942

AJHI WICAKSONO C.0511003

Telah disetujui oleh Tim Penguji Skripsi Fakultas Ilmu Budaya Universitas Sebelas Maret

Pada Tanggal : ………..

Jabatan Nama Tanda Tangan

Ketua : Dra. Isnaini W. W., M. Pd. --- NIP. 19590509 198503 2 001

Sekretaris : Insiwi Febriary Setiasih, S. S., M. A. --- NIP. 19800227 200501 2 001

Penguji I : Dra. Sawitri Pri Prabawati, M. Pd. --- NIP. 19580601 198601 2 001

Penguji II : Tiwuk Kusuma Hastuti, S. S., M. Hum. --- NIP. 19730613 200003 2 002

Mengetahui,

Dekan Fakultas Ilmu Budaya Universitas Sebelas Maret

(4)

iv

PERNYATAAN

Nama : AJHI WICAKSONO NIM : C0511003

Menyatakan dengan ini dengan sesungguhnya bahwa skripsi ini berjudul:

“PAGOEJOEBAN MOELAT SARIRA DI PRAJA MANGKUNEGARAN TAHUN 1935-1942” adalah betul-betul karya sendiri, bukan plagiat dan tidak dibuatkan oleh orang lain. Hal-hal yang bukan karya saya dalam skripsi ini diberi tanda citasi (kutipan) dan ditunjukkan dalam daftar pustaka.

Apabila kemudian hari terbukti pernyataan ini tidak benar, maka saya bersedia menerima sanksi akademik berupa pencabutan skripsi dan gelar yang diperoleh dari skripsi tersebut.

Surakarta, April 2016 Yang membuat pernyataan,

(5)

v MOTTO

“Ilmu itu lebih baik daripada harta. Ilmu menjaga engkau dan engkau menjaga harta. Ilmu itu penghukum (hakim) dan harta terhukum. Harta itu kurang apabila

dibelanjakan tapi ilmu bertambah bila dibelanjakan.” “Ali bin Abi Thalib”

“Jika pepatah mengatakan diam itu emas, maka bicara pada tempat dan waktu yang

(6)

vi

PERSEMBAHAN

(7)

vii

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis sampaikan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan dengan baik skripsi dengan judul Pag oejoeban Moelat Sarira Di Praja Mangkunegaran Tahun 1935-1942. Serta tidak lupa shalawat dan salam kepada Nabi besar

Muhammad SAW yang telah menjadi suri tauladan bagi kita semua.

Adapun tujuan dari penelitian ini adalah sebagai salah satu syarat kelulusan sarjana sastra dari Program Studi Ilmu Sejarah Fakultas Ilmu Budaya. Penyusunan skripsi ini melalui proses yang panjang dan di dalamnya banyak ditemui hambatan namun berkat dorongan, bimbingan, dan bantuan dari berbagai pihak baik secara langsung maupun tidak langsung, akhirnya skripsi ini mampu terselesaikan.

Dengan segala kerendahan, keikhlasan dan ketulusan hati, banyak pihak yang harus dihargai dengan ucapan terima kasih banyak atas bantuan dan dukungannya selama ini, Penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada:

1. Prof. Drs. Riyadi Santosa, M. Ed., Ph. D., selaku Dekan Fakultas Ilmu Budaya Universitas Sebelas Maret Surakarta yang memberikan kemudahan izin dalam mendukung penyelesaian skripsi.

(8)

viii

3. Dra. Sawitri Pri Prabawati, M. Pd., selaku pembimbing skripsi yang dengan sabar memberikan kritik dan sarannya dalam menyelesaikan skripsi.

4. Insiwi Febriary Setiasih S. S., M. Hum., selaku pembimbing proposal skripsi dan memberikan sosok dosen dalam motivasi penyelesaian skripsi.

5. Dra. Isnaini W. W., M. Pd., selaku ketua penguji ujian skripsi serta memberikan bimbingan dan saran terhadap penyelesaian skripsi.

6. Drs. Sudarno, M. A., selaku Pembimbing Akademik yang memberikan sosok dosen dalam motivasi penyelesaian skripsi.

7. Segenap staf dan dosen pengajar di Program Studi Ilmu Sejarah Fakultas Ilmu Budaya Universitas Sebelas Surakarta yang memberikan bantuan dalam terselesainya skripsi ini.

8. Segenap staf dan karyawan Reksopustoko Mangkunegaran, Perpustakaan Pusat UNS, Perpustakaan Fakultas Ilmu Budaya, Monumen Pers, dan Arsip Nasional Republik Indonesia yeng telah memberikan banyak bantuan terkait pencarian sumber data primer dan sekunder dalam penulisan skripsi ini.

9. Kakak-kakakku dan adikku tercinta yang tidak pernah lelah mendoakan dan memberi dukungan baik moril maupun materiil.

(9)

ix

11.Teman-temanku alumni SDN Nusukan 44 Surakarta, Eka, Rendi, Dimas, Fitri Januar, yang memberikan motivasi dan doa sehingga skripsi ini dapat diselesaikan. 12.Kakak Tingkat Ilmu Sejarah angkatan 2010, Muhammad Apriyanto, Galih, Ai dan

Andi yang memberi saran, arahan, dan semangat dalam mengerjakan skripsi ini. 13.Teman-teman Historia 2011, Adenata, Adhityawan, Anastasia, Anik, Annisa,

Aswab, Atika, Baharudin, Dhimas, Dimas, Drastiana, Endah, Fahad, Fuad, Gandhi, Ghazian, Lasera, Natisha, Pandu, Pramudya, Purnomo, Putri, Rizqy, Seno, Sholeh, Triyanto, Usman, Ustman, Vety, Vicky serta semua pihak yang telah membantu, sehingga skripsi ini dapat terselesaikan.

Terima kasih kepada semua pihak lain yang telah membantu dalam kegiatan penelitian ini, yang tidak dapat disebutkan satu-satu, semoga kebaikan dan kemurahan hati anda semua mendapat balasan-Nya kelak di kemudian hari, Amin.

Penulis sepenuhnya sadar betul bahwa dalam penelitian ini merupakan proses belajar yang masih jauh dari sempurna. Segala kritik dan saran yang membangun sangat penulis harapkan dan akhirnya dengan penuh rasa hormat yang tulus, penulis mempersembahkan penelitian ini dengan segala kekurangan, kelebihan dan kekurangannya. Semoga penelitian ini bermanfaat.

Penulis

(10)

x

(11)

xi

Halaman A. Sejarah dan Perkembangan Praja Mangkunegaran Hingga

Masa Pemerintahan Mangkunegara VII ... 18

1. Sejarah Berdirinya Mangkunegaran ... 18

2. Perkembangan Praja Mangkunegaran Hingga Masa Pemerintahan Mangkunegara VII ... 22

B. Birokrasi Praja Mangkunegaran ... 32

1. Birokrasi Berdasarkan Pangkat (Kekuasaann) ... 33

2. Birokrasi Berdassarkan Jabatan (Lembaga) ... 35

C. Tri Dharma Praja Mangkunegaran ... 39

1. Mulat Sarira Hangrasa Wani ... 41

2. Rumangsa Melu Handarbeni ... 43

3. Wajib Melu Hanggondheli ... 44

BAB III SEJARAH PAGOEJOEBAN MOELAT SARIRA DI PRAJA MANGKUNEGARAN TAHUN 1935-1942 ... 47

A. Awal Berdirinya Pagoejoeban Moelat Sarira ... 48

B. Sistem Organisasi Pagoejoeban Moelat Sarira ... 52

1. Keanggotaan Pagoejoeban Moelat Sarira ... 54

2. Struktur Organisasi Pagoejoeban Moelat Sarira ... 56

a. Pengurus ... 57

b. Rapat Panitya Agung... 58

3. Keuangan ... 60

C. Tugas dan Fungsi Pagoejoeban Moelat Sarira ... 61

1. Pengelolaan Perpustakaan Sonopoestoko ... 62

2. Penerbitan Majalah Soerya ... 68

(12)

xii

Halaman BAB IV PERANAN PAGOEJOEBAN MOELAT SARIRA

DALAM MENUMBUHKAN NASIONALISME MASYARAKAT

DI PRAJA MANGKUNEGARAN TAHUN 1935-1942 ... 75

A. Peranan Pagoejoeban Moelat Sarira Dalam Upaya Mengembangkan Kebudayaan Jawa ... 76

B. Perjuangan Pagoejoeban Moelat Sarira Dalam Bidang Pendidikan ... 83

C. Pembubaran Pagoejoeban Moelat Sarira Pada Masa Pendudukan Militer Jepang... 88

BAB V KESIMPULAN ... 94

DAFTAR PUSTAKA ... 96

(13)

xiii

DAFTAR ISTILAH

Acte van Verband : akta perjanjian antara Paku Buwono III dan

Mangkunegara I yang berisi kewajiban raja Mangkunegaran terhadap Kasunanan, yang berakhir di awal masa pemerintahan Mangkunegara VI

Ambtenaar : pegawai pemerintah / pegawai negeri

Apanage : disebut juga tanah lungguh, yaitu tanah jabatan yang diberikan kepada pejabat / bangsawan istana sebagai gaji

Bedaya : tarian sakral yang diciptakan istana

Bekel : kepala desa atau orang yang bertugas mengurus tanah apanage

Buiten gewone leden : anggota luar biasa

Bupati Anom : pembantu patih dalam pemerintahan pusat kerajaan Cacah : jumlah penduduk, luas tanah, 1 cacah = 7096 m2

Demang : kepala desa

Gewone leden : anggota biasa

Jaarverslag : laporan tahunan

(14)

xiv

Jung : ukuran luas tanah, 1 jung = 28.384 m2

Kempeitai : polisi masa pendudukan Jepang

Kochi : sebutan daerah istimewa untuk kerajan-kerajaan di Surakarta dan Yogyakarta.

Kochi jumu kyoku chokan : Pembesar Urusan Daerah Kerajaan

Langendriyan : drama tari Jawa dengan melagukan tembang dari kisah Panji

Mantri : bawahan panewu yang melaksanakan perintah dari kabupaten sesuai dengan bidangnya

Muda Wasesa : wakil ketua umum Paguyuban Mulat Sarira

Paguyuban : perkumpulan

Panewu : kepala rendahan yang membawahi 1000 cacah

Prangwedana : gelar putra mahkota Mangkunegaran ketika berumur 18 th sebelum cukup umur untuk dinobatkan menjadi raja.

Prasetya : janji setia

Priyayi : kelas bangsawan dalam masyarakat Jawa.

Seinendan : barisan pemuda pada masa pendudukan militer Jepang Sentana dalem : keluarga atau kerabat raja

(15)

xv

Verslag : laporan

Vorstenlanden : kerajaan tradisional Jawa Wedana gunung : kepala distrik

Wredha Wasesa : ketua umum Paguyuban Mulat Sarira

(16)

xvi

DAFTAR SINGKATAN

JPO : Javaansche Paadvinders Organisatie

K. G. P. A. A. : Kanjeng Gusti Pangeran Adipati Arya

K. R. M. T. : Kanjeng Raden Mas Tumenggung

M. Ng. : Mas Ngabehi

PBMN : Pakempalan Beksa Mangkunegaran

PKMN : Pakempalan Kawula Mangkunegaran

PKS : Pakempalan Kawula Surakarta

R. A. : Raden Ajeng

R. M. : Raden Mas

R. M. Ng. : Raden Mas Ngabehi

R. Ng. : Raden Ngabehi

(17)

xvii

DAFTAR TABEL

Halaman Tabel 1 Daftar Koleksi Buku Sonopoestoko Mangkunegaran Tahun

1936 ... 64

Tabel 2 Laporan Jumlah Pengunjung Taman Baca Sonopoestoko

Tahun 1939 ... 66

Tabel 3 Laporan Jumlah Pengunjung Taman Baca Sonopoestoko

(18)

xviii

DAFTAR GAMBAR

Halaman Gambar 1 Contoh iklan komersil pada masa kolonial ... 72

Gambar 2 Gusti Raden Ajeng Siti Koesoemowardhani menari tari Serimpi di depan Ratu Wilhelmina di Paleis Noordeinde

Belanda Tahun 1937 ... 80

Gambar 3 Pertunjukan ketoprak oleh Mas Ayu Manis di Sana

(19)

xix

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman Lampiran 1 Anggaran Dasar Pagoejoeban Moelat Sarira ... 101

Lampiran 2 Kekancingan (Surat Keputusan) Nomor 1 Panitya

Agung Pagoejoeban Moelat Sarira ... 103

Lampiran 3 Kekancingan (Surat Keputusan) Nomor 2 Panitya

Agung Pagoejoeban Moelat Sarira ... 104

Lampiran 4 Jaarverslag (Laporan Tahunan) Sonopoestoko tahun

1936 ... 106

Lampiran 5 Jaarverslag (Laporan Tahunan) Sonopoestoko tahun

1939 ... 118

Lampiran 6 Jaarverslag (Laporan Tahunan) Sonopoestoko tahun

1941 ... 124

Lampiran 7 Jaarverslag (Laporan Tahunan) Sonopoestoko tahun

1942 ... 136

Lampiran 8 Surat Permohonan Tambahnya Uang Subsidi kepada Panitya Agung Moelat Sarira Mangkunegaran tanggal

28 Agustus 1936 ... 140

(20)

xx

ABSTRAK

Ajhi Wicaksono. C. 0511003. 2016. PAGOEJOEBAN MOELAT SARIRA DI PRAJA MANGKUNEGARAN TAHUN 1935-1942. Skripsi: Program Studi Ilmu Sejarah Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Sebelas Maret Surakarta.

Permasalahan yang dibahas dalam penelitian ini adalah munculnya Pagoejoeban Moelat Sarira sebagai sebuah organisasi Jawa yang memiliki tujuan untuk menumbuhkan rasa nasionalisme Jawa kepada masyarakat. Dengan demikian, perumusan masalah dalam penelitian ini antara lain: (1) Apa latar belakang munculnya Pagoejoeban Moelat Sarira di praja Mangkunegaran pada tahun 1935-1942? (2) Bagaimana sejarah Pagoejoeban Moelat Sarira di praja Mangkunegaran pada tahun 1935-1942? (3) Bagaimana peranan Pagoejoeban Moelat Sarira dalam menumbuhkan nasionalisme terhadap masyarakat di praja Mangkunegaran pada tahun 1935-1942?

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode sejarah yaitu Heuristik (Pengumpulan Sumber), Kritik Sumber, Interpretasi, dan Historiografi. Pengumpulan data diperoleh dari arsip-arsip, surat kabar, buku, dan karya ilmiah. Data yang terkumpul kemudian dianalisa kebenarannya menggunakan kritik sumber. Hasil analisa kemudian diinterpretasikan berdasarkan kronologisnya.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa sejarah Pagoejoeban Moelat Sarira muncul karena adanya politik kolonial Belanda yang membatasi gerak raja Mangkunegara VII. Pagoejoeban Moelat Sarira yang lahir tahun 1935 bergerak di bidang pers dengan membuat majalah Soerya dan secara tidak langsung bergerak di bidang pendidikan dengan cara mengelola taman baca Sonopoestoko. Pagoejoeban Moelat Sarira melalui kegiatan-kegiatan tersebut membuatnya menjadi sebuah organisasi Gerakan Nasionalisme Jawa dengan tujuan untuk mengembangkan kebudayaan Jawa. Pada tahun 1942, seluruh aset dan kegiatan Pagoejoeban Moelat Sarira diambil alih oleh pemerintah pendudukan militer Jepang.

Kesimpulan dalam penelitian ini adalah Pagoejoeban Moelat Sarira merupakan organisasi milik Mangkunegaran yang berjuang untuk mengembangkan budaya Jawa dan memperjuangkan kesejahteraan masyarakat sehingga menumbuhkan rasa nasionalisme Jawa masyarakat praja Mangkunegaran. Pagoejoeban Moelat Sarira bubar ketika masa pendudukan militer Jepang tahun 1942 karena seluruh organisasi-organisasi Mangkunegaran diberdayakan untuk kepentingan Jepang.

(21)

xxi ABSTRACT

Ajhi Wicaksono. C. 0511003. 2016. PAGOEJOEBAN MOELAT SARIRA IN MANGKUNEGARAN PALACE 1935-1942. Thesis: Studies Program History of the Faculty Humanities, University of Sebelas Maret Surakarta.

The problems discussed in this study is the emergence of Pagoejoeban Moelat Sarira as a Javanese organization whose aim is to foster a sense of nationalism Java to the public. Thus, the formulation of the problem in this study include: (1) What is the background of Pagoejoeban Moelat Sarira in civil Mangkunegaran in 1935-1942? (2) How does the history of Pagoejoeban Moelat Sarira in civil Mangkunegaran in 1935-1942? (3) How is the role of Pagoejoeban Moelat Sarira in growing nationalism of the civil society in Mangkunegaran in 1935-1942?

The method used in this research is the history that heuristic (Sources Colllection), Source Criticism, Interpretation, and Historiography. The collection of data obtained from the archives, newspaper, books, and scientific works. The colllected data is then analyzed using the true source of criticism. Result of analysis then interpreted based on the chronology.

The results showed that the history of the Pagoejoeban Moelat Sarira arise because of the Dutch colonial policy that restricts movement of the king Mangkunagara VII. Pagoejoeban Moelat Sarira born in 1935 moved in the press by making the magazine Soerya and indirectly moved in education by managing the library of Sonopoestoko. Pagoejoeban Moelat Sarira through these activities make it an organization Javanese nationalist movement. In 1942, all assets and activities of Pagoejoeban Mulat Sarira taken over by the government military occupation of Japan.

The conclusion of this study is Pagoejoeban Moelat Sarira Mangkunegaran an organization struggling to develop a culture of Java and Java foster a sense of nationalism against the civil society Mangkunegaran. Pagoejoeban Moelat Sarira disband when the Japanese military occupation period in 1942 because all

Mangkunegaran’s organizations are empowered for Japanese war.

Referensi

Dokumen terkait

Media Indonesia, Kompas, Koran Tempo menjadi pilihan obyek penelitian karena tergolong media besar (raksasa) di Indonesia dimana memiliki tiras yang cukup tinggi. Dalam penelitian

Activity Diagram Use Case View Atau Mengunduh Dokumen .... Activity Diagram View Laporan Open/Closed

Prangko yang awalnya hanya dimaksudkan sebagai tanda pelunasan biaya pengiriman surat, ternyata berkembang menjadi benda koleksi (collectible items) yang sangat besar daya

Penilaian sistem pembelajaran meliputi penilaian perencanaan, pelaksanaan dan pengendalian proses pembelajaran serta capaian pembelajaran mahasiswa sesuai dengan

Ilmu Ekonomi Perbanas Surabaya yang telah memberikan bekal ilmu.. pengetahuan dan juga memberikan banyak bantuan untuk

Tujuan dari proyek akhir ini adalah merancang, membuat, dan mencoba mesin pembuat pellet pupuk dari kotoran sapi dengan sistem kerja power screw.. Manfaat

Kesimpulan yang dapat diambil dari penelitian yang berjudul “Analisis Pengaruh Modal Sendiri Dan Modal Pinjaman Kredit Usaha Rakyat (KUR) Terhadap Pendapatan Pengusaha UMKM

[r]