• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENINGKATAN KEDISIPLINAN DAN KEMAMPUAN KOMUNIKASI DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA Peningkatan Kedisiplinan Dan Kemampuan Komunikasi Dalam Pembelajaran Matematika Melalui Strategi Aktif College Ball (PTK Siswa Kelas X Semester II di SMK Prawira Marta Kartas

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENINGKATAN KEDISIPLINAN DAN KEMAMPUAN KOMUNIKASI DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA Peningkatan Kedisiplinan Dan Kemampuan Komunikasi Dalam Pembelajaran Matematika Melalui Strategi Aktif College Ball (PTK Siswa Kelas X Semester II di SMK Prawira Marta Kartas"

Copied!
12
0
0

Teks penuh

(1)

PENINGKATA

KOMUNIKASI D

MELALUI

(PTK Pembelajaran M

K

Un G

FAKULTAS K

UNIVERSITA

TAN KEDISIPLINAN DAN KEMAMPU

DALAM PEMBELAJARAN MATEMA

UI STRATEGI AKTIF COLLEGE BALL

n Matematika di Kelas X Semester II SMK Prawira Kartasura Tahun Ajaran 2011/2012)

NASKAH PUBLIKASI

Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1

Pendidikan Matematika

Oleh: RISTANTO A 410 080 052

S KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKA

ITAS MUHAMMADIYAH SURAKART

2012

PUAN

ATIKA

LL

ira Marta

(2)
(3)

PENINGKATAN KEDISIPLINAN DAN KEMAMPUAN KOMUNIKASI DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA MELALUI STRATEGI

AKTIF COLLEGE BALL

(PTK Siswa Kelas X Semester II di SMK Prawira Marta Kartasura)

Ristanto1, Sutama2 dan Masduki3 1

Mahasiswa Pendidikan Matematika FKIP UMS, ris_tant@yahoo.com 2

Staf Pengajar UMS Surakarta, sutama_mpd@yahoo.com 3

Staf Pengajar UMS Surakarta, masduki918@yahoo.co.id

Abstrak

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengkaji dan mendeskripsikan peningkatan kedisiplinan dan kemampuan komunikasi siswa dalam pembelajaran matematika melalui strategi aktif College Ball. Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas. Subyek penelitian yang dikenai tindakan adalah siswa kelas X AK SMK Prawira Marta Kartasura yang berjumlah 20 siswa, sedangkan obyek penelitian adalah kedisiplinan dan kemampuan komunikasi matematika. Metode pengumpulan data dilakukan melalui observasi, metode tes dan catatan lapangan. Teknik analisis data dilakukan secara deskriptif kualitatif dengan model alur. Validitas data menggunakan teknik triangulasi yaitu triangulasi sumber dan metode. Berdasarkan hasil penelitian diperoleh: (1) Ada peningkatan kedisiplinan yang dapat dilihat dari meningkatnya indikator meliputi: a) taat pada aturan sebelum tindakan 15%, putaran I 50%, dan putaran II 75%, b) tepat waktu sebelum tindakan 20%, putaran I 65%, dan putaran II 85%, serta (2) Adanya peningkatan kemampuan komunikasi matematika yang dapat dilihat dari meningkatnya indikator meliputi: a) antusias berbicara sebelum tindakan 10%, putaran I 35%, dan putaran II 70%, b) antusias menulis sebelum tindakan 25%, putaran I 60%, dan putaran II 85%, c) kemampuan menggambar sebelum tindakan 15%, putaran I 45%, dan putaran II 75%, d) kemampuan menjelaskan konsep-konsep sebelum tindakan 10%, putaran I 35%, dan putaran II 70%. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa penerapan strategi aktif College Ball dalam pembelajaran matematika dapat meningkatkan kedisiplinan dan kemampuan komunikasi siswa.

(4)

PENDAHULUAN

Kedisiplinan adalah modal utama suatu keberhasilan, dengan sikap disiplin seseorang akan menyadari apa yang diharapkan dan apa yang tidak diharapkan pada dirinya. Dalam kegiatan belajar mengajar di sekolah kedisiplinan merupakan hal pertama yang wajib dilaksanakan oleh guru dan siswa untuk mencapai tujuan yang diharapkan. Keberhasilan siswa dalam pembelajaran matematika juga dipengaruhi oleh sikap kedisiplinan yang tinggi. Selain kedisiplinan, kemampuan siswa dalam mengkomunikasikan gagasan untuk pemecahan masalah juga sangat penting terhahap keberhasilan proses pebelajaran. Kemampuan komunikatif perlu dilatih dan diperbaiki dari waktu kewaktu. Jadi, kedisiplinan dan Proses komunikasi yang berjalan secara lancar antara guru dan siswa, akan membawa hasil pembelajaran yang baik.

(5)

disebabkan mereka tidak tertarik pada pelajaran matematika, mereka lebih senang menghabiskan waktu untuk bermain di luar dengan teman-temannya. Sehingga kedisplinan belajar yang dimiliki siswa menjadi rendah.

Tidak hanya masalah dari keluarga dan lingkungan sekitar yang menyebabkan tingkat kedisiplinan dan kemampuan komunikasi menjadi rendah, namun, peran guru dalam mengelola kelas juga menjadi pemicu terjadinya masalah-masalah tersebut. Salah satunya penggunaan strategi pembelajaran yang kurang tepat, dapat membuat siswa kurang tertarik dan mudah bosan, sehingga siswa bertindak semaunnya sendiri. Pemilihan strategi pembelajaran merupakan hal yang terpenting, karena secara langsung membuat siswa untuk bertindak kearah yang positif sesuai dengan aturan. Untuk mengantisipasi masalah tersebut agar tidak berkelanjutan, maka peneliti dan guru berusaha menyusun dan menerapkan strategi pembelajaran aktif College Ball. Menurut Mel Silberman (2009: 251) strategi pembelajaran aktif College Ball yaitu siswa belajar berkelompok dengan mendiskusikan materi dan tugas-tugas matematika, dengan permainan diharapkan salah satu anggota kelompok dapat mengemukakan jawaban atas masalah, guru sebagai fasilitator mengevaluasi keluasan materi yang telah dikuasai peserta didik, dan berfungsi untuk menguatkan kembali, mengklarifikasi, dan meringkas poin-poin kunci.

Secara umum tujuan yang ingin dicapai melalui penelitian tindakan kelas ini adalah untuk meningkatkan kedisiplinan dan kemampuan komunikasi siswa dalam pembelajaran matematika. Tujuan Khusus 1) Mendiskripsikan peningkatan kedisiplinan siswa dalam pembelajaran matematika melalui strategi aktif College Ball di kelas X Akuntansi Semester genap SMK Prawira Marta Kartasura tahun ajaran 2011/2012, 2) Mendiskripsikan peningkatan kemampuan komunikasi siswa dalam pembelajaran matematika melalui strategi aktif College Ball di kelas X Akuntansi Semester genap SMK Prawira Marta Kartasura tahun

(6)

METODE PENELITIAN

Jenis penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Penelitian ini dilakukan melalui kerja kolaborasi antara guru pengajar bidang studi matematika, kepala sekolah, dan peneliti. Adapun prinsip-prinsip dari penelitian tindakan kelas (Sutama, 2010:20) adalah: (1) Tidak mengganggu komitmen guru mengajar (2) Tidak menuntut waktu yang khusus (3) Masalah yang diteliti harus merupakan masalah yang dihadapi guru. Dari prinsip-prinsip Penelitian Tindakan Kelas di atas maka penelitian ini diawali dengan suatu kajian awal terhadap problematika tertentu secara sistematis, hasilnya kemudian dijadikan dasar untuk mengatasi masalah-masalah tersebut. Penelitian Tindakan Kelas merupakan kegiatan pemecahan masalah yang dimulai dari: (a) perencanaan (b) pelaksanaan (c) observasi (d) refleksi (e) evaluasi.

Penelitian ini dilakukan di SMK Prawira Marta Kartasura, yang berlokasi di Jl. Kranggan, Wirogunan, Kartasura, Kab. Sukoharjo. Penelitian dilaksanakan pada semester II tahun ajaran 2011/2012 dalam waktu 4 bulan, mulai dari bulan April 2012 sampai dengan bulan Juli 2012.

Dalam penelitian ini guru matematika sebagai subyek yang membantu dalam perencanaan dan pengumpulan data. Sedangkan yang melakukan tindakan kelas adalah peneliti. Subyek penelitian yang menerima tindakan adalah para siswa kelas X Akuntansi SMK Prawira Marta Kartasura tahun ajaran 2011/2012, yang terdiri dari 20 siswa. Peneliti dibantu guru matematika sebagai observer, peneliti juga bertugas merencanakan, mengumpulkan data, menganalisis data dan menarik kesimpulan. Sedangkan obyek penelitian sekaligus fokus permasalahan adalah kedisiplinan dan kemampuan komunikasi matematika. Menurut Sutama (2011) adapun indikator yang dapat menunjang kedisiplinan belajar yaitu: (1) Taat pada peraturan, yaitu sikap siswa dalam mematuhi serta melaksanakan perintah guru, tata tertib di kelas dan peraturan sekolah (2) Tepat waktu, yaitu ketepatan siswa masuk kelas, mengumpulkan tugas dan pulang sekolah. Kemudian dalam principles and standarts NCTM (Walle, 2008:4) standar komunikasi

(7)

menjelaskan konsep-konsep matematika. Selanjutnya dari uraian tersebut fokus permasalahan pada penelitian ini dapat disajikan dalam Tabel 1 berikut ini:

Tabel 1 Fokus penelitian

Aspek Indikator Perilaku

1. Kedisiplinan a. Taat pada peraturan -Melaksanakan perintah guru. -Mematuhi tat tertib di kelas. -Mematuhi dan melaksanakan

peraturan sekolah.

b. Tepat waktu -Tepat waktu masuk kelas. -Tepat waktu mengerjakan tugas. -Tepat waktu pulang sekolah. 2. Kemampuan

komunnikasi

a. Berbicara -Menjelaskan ide-ide matematis secara lisan.

b. Menulis -Mengungkapkan/merefleksikan pikirannya melalui tulisan. c. Menggambar -Mengungkapkan gagasan

melalui simbol, tabel, diagram atau gambar lain untuk memperjelas keadaan dari suatu masalah.

d. Menjelaskan konsep-konsep matematika

-Merepresentasikan ide-ide matematis melalui lisan, tulisan, dan mendemonstrasikan serta menggambarkannya secara visual untuk mendapatkan strategi pemecahan masalah.

(8)

HASIL DAN PEMBAHASAN 1. Kedisiplinan Belajar Siswa

Data mengenai kedisiplinan sebelum dan sesudah dilakukan tindakan dapat disajikan pada Tabel 2 di bawah ini:

Tabel 2

Peningkatan kedisiplinan Belajar Siswa

No Indikator

Sebelum tindakan (20 siswa)

Sesudah Tindakan Putaran I

(20 siswa)

Putaran II (20 siswa) 1 Taat pada

peraturan

3 siswa (15%)

10 siswa (50%)

15 siswa (75%) 2 Tepat waktu 4 siswa

(20%)

13 siswa (65%)

17 siswa (85%)

Tabel 1 menunjukan bahwa kedisiplinan siswa diamati dari dua indikator yaitu taat pada peraturan dan tepat waktu. Berdasarkan data hasil observasi pendahuluan sebelum adanya penerapan strategi pembelajaran aktif College Ball, siswa yang taat pada peraturan dalam pembelajaran sebanyak 3

siswa (15%) serta siswa yang tepat waktu dalam mengikuti pembelajaran sebanyak 4 siswa (20%). Pada tindakan kelas putaran I, kedisiplinan belajar siswa sudah terlihat walaupun ada beberapa siswa yang sulit diatur. Berdasarkan data tindakan kelas putaran I, siswa yang taat pada aturan sebanyak 10 siswa (50%) serta siswa yang tepat waktu sebanyak 13 siswa (65%). Pada tindakan kelas putaran II, kegiatan pembelajaran sudah mulai berjalan lancar. Kedisiplinan belajar siswa pada tindakan kelas putaran II ini sudah baik. Berdasarkan indikator kedisiplinan belajar siswa pada tindakan kelas putaran II diperoleh: Siswa yang taat pada aturan sebanyak 15 siswa (75%) serta siswa yang tepat waktu sebanyak 17 siswa (85%).

(9)

Grafik Peningka sebelum dilakukan t pendapatnya sebanya

katan Kedisiplinan Belajar Matematika kelas X A

unikasi Matematika Siswa

engenai kemapuan komunikasi sebelum dan dapat disajikan pada tabel 3 di bawah ini:

Tabel 3

gkatan Kemampuan Komunikasi Matematika

or

(10)

soal sebanyak 3 sisw konsep matematika b (10%). Selanjutnya, matematika siswa su kelas putaran I, sisw AK dalam pembelaja tindakan kelas putaran a berkaitan dengan pemecahan masalah sebanya a, pada tindakan kelas putaran I kemampuan k sudah mengalami peningkatan. Berdasarkan data siswa yang berani berbicara menyampaikan pe

(35%), siswa yang menulis soal atau jawaban seb yang dapat menggambar untuk memperjelas soal siswa yang mampu menjelaskan konsep-konsep m emecahan masalah sebanyak 5 siswa (25%). Pada berbicara menyampaikan pendapatnya sebanyak menulis soal atau jawaban sebanyak 17 siswa (85 mbar untuk memperjelas soal sebanyak 15 siswa menjelaskan konsep-konsep matematika berkait h sebanyak 14 siswa (70%).

kan data-data kemampuan komunikasi matematik lajaran matematika dari sebelum tindakan samp

ran II, dapat disajikan Gambar 2 sebagai berikut:

Gambar 2

ningkatan Kemampuan Komunikasi Matematika AK dengan Strategi Pembelajaran College Ball

(11)

SIMPULAN

Proses pembelajaran matematika yang dilakukan guru pada penelitian ini adalah menerapkan strategi pembelajaran aktif College ball. Langkah-langkah strategi aktif College ball dalam pembelajaran yaitu 1) mengelompokan peserta didik kedalam tim yang terdiri atas tiga atau empat anggota. Masing-masing kelompok diminta memilih nama (lembaga, olah raga, perusahaaan, mobil dan lain-lain) yang mereka wakili, 2) Setiap peserta didik diberikan kartu indeks, 3) Peserta didik akan mengangkat kartunya untuk menunjukan bahwa mereka menginginkan kesempatan untuk menyampaikan pernyataan, 4) Tim memberikan respon satu point untuk setiap respon anggota yang benar, 5) Ketika seseorang menjawab salah, dapat segera dialihkan kepada tim yang lain yang mengangkat kartu, 6) Setelah semua pertanyaan/soal dilontarkan, skor keseluruhan dapat dihitung dan diumumkan pemenangnya, 7) Berdasarkan respons atas permainan, materi yang tidak jelas atau yang memerlukan penguatan kembali diulang.

Setelah diterapkannya strategi aktif College ball dalam pembelajaran matematika, guru mengalami perubahan dalam proses pembelajaran, mengenai kedisiplinan dan kemampuan komunikasi siswa. Dari penelitian yang telah dilakukan, diperoleh kesimpulan sebagai berikut:

1. Peningkatan Kedisiplinan Belajar

Adanya peningkatan kedisiplinan yang dapat dilihat dari meningkatnya indikator-indikator meliputi:

a. Siswa yang taat pada aturan dalam mengikuti pembelajaran sebelum dilakukan tindakan sebanyak 3 siswa (15%). Setelah dilakukan tindakan pada putaran I meningkat menjadi 10 siswa (50%) dan pada putaran II meningkat menjadi 15 siswa (75%).

b. Siswa yang tepat waktu sebelum dilakukan tindakan sebanyak 4 siswa (20%). Setelah dilakukan tindakan pada putaran I meningkat menjadi 13 siswa (65%) dan pada putaran II meningkat menjadi 17 siswa (85%).

2. Peningkatan Kemampuan Komunikasi Matematika

(12)

a. Siswa yang berbicara menyampaikan pendapat sebelum dilakukan tindakan sebanyak 2 siswa (10%). Setelah dilakukan tindakan pada putaran I meningkat menjadi 7 siswa (35%) dan pada putaran II meningkat menjadi 14 siswa (70%).

b. Siswa yang sering menuliskan hasil pekerjaannya sebelum dilakukan tindakan sebanyak 5 siswa (25%). Setelah dilakukan tindakan pada putaran I meningkat menjadi 12 siswa (60%) dan pada putaran II meningkat menjadi 17 siswa (85%).

c. Siswa yang mampu menggambar untuk memperjelas keadaan dari suatu masalah sebelum dilakukan tindakan sebanyak 3 siswa (15%). Setelah dilakukan tindakan pada putaran I meningkat menjadi 9 siswa (45%) dan pada putaran II meningkat menjadi 15 siswa (75%).

d. Siswa yang mampu menjelaskan konsep-konsep matematika secara benar sebelum dilakukan tindakan sebanyak 2 siswa (10%). Setelah dilakukan tindakan pada putaran I meningkat menjadi 5 siswa (25%) dan pada putaran II meningkat menjadi 14 siswa (70%).

Berdasarkan uraian diatas dapat disimpulkan bahwa penerapan strategi pembelajaran aktif College Ball dalam pembelajaran matematika dapat meningkatkan kedisiplinan dan kemampuan komunikasi matematika siswa.

DAFTAR PUSTAKA

Silberman, Mel. 2009. Active Learning : 101 Strategi Pembelajaran Aktive. Terjemahan Sarjuli, dkk. Yogyakarta. Insan Madani.

Sutama. 2010. Penelitian Tindakan. Semarang: Citra Mandiri Utama

Sutama. 2011. Pengelolaan Pembelajaran Interaksi Social-Humanistik untuk Penanaman dan Pengembangan Karakter Anti Korupsi. Hand Out.

Kendal, 5 November 2011

Gambar

Tabel 1 Fokus penelitian
Tabel 2 Peningkatan kedisiplinan Belajar Siswa
Gambar 1 Grafik Peningkakatan Kedisiplinan Belajar Matematika kelas X A  AK

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan untuk mengetahui hubungan antara lama paparan asap rokok dengan frekuensi kejadian ISPA pada balita di Puskesmas

[r]

Subyek dapat menurunkan perilaku agresi karena berusaha konsisten menerapkan materi pelatihan dalam kehidupan nyata, sedangkan subyek yang mengalami kenaikan perilaku agresi

Oleh karena itu melalui penelitian ini diharapkan memberi pengetahuan lebih bagi guru pengampu mata diklat gambar teknik agar mengetahui materi mana yang

Pendekatan latihan Groundstroke forehand dengan Traditional Approach. terhadap kemampuan Groundstroke forehand

Maka berdasarkan teori-teori yang dikemukakan diatas dapat dikemukakan bahwa Perilaku belajar siswa di Madrasah Aliyah Negeri Kabupaten Garut belum sesuai dengan

d. Penyelenggara UN Tingkat Provinsi memeriksa kesesuaian jumlah amplop yang berisi LJUN dengan jumlah ruangan dari setiap satuan pendidikan penyelenggara UN

(3) Konservasi air tanah sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dilakukan secara menyeluruh pada cekungan air tanah yang mencakup daerah imbuhan dan daerah lepasan