Widya Cahyaningrum, 2013
Pembelajaran Menulis Karangan Narasi Ekspositoris (Autobiografi) Melalui Teknik Pembelajaran Tari Bambu Dengan Media Tayangan Televisi "Hitam Putih Trans7"
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
PEMBELAJARAN MENULIS KARANGAN NARASI EKSPOSITORIS
(AUTOBIOGRAFI)
MELALUI TEKNIK PEMBELAJARAN TARI BAMBU
DENGAN MEDIA TAYANGAN TELEVISI “HITAM PUTIH TRANS 7”
(Penelitian Eksperimen Semu pada Siswa Kelas VII
SMP Laboratorium Percontohan UPI Bandung Tahun Ajaran 2013/2014)
SKRIPSI
diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar
Sarjana Pendidikan
Jurusan Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia
oleh
Widya Cahyaningrum
0902525
JURUSAN PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA
FAKULTAS PENDIDIKAN BAHASA DAN SENI
UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA
PEMBELAJARAN MENULIS KARANGAN NARASI EKSPOSITORIS
(AUTOBIOGRAFI)
MELALUI TEKNIK PEMBELAJARAN TARI BAMBU
DENGAN MEDIA TAYANGAN TELEVISI “HITAM PUTIH TRANS 7”
(Penelitian Eksperimen Semu pada Siswa Kelas VII
SMP Laboratorium Percontohan UPI Bandung Tahun Ajaran 2013/2014)
oleh
Widya Cahyaningrum
Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat
memperoleh gelar Sarjana Pendidikan pada Fakultas Pendidikan Bahasa dan Seni
© Widya Cahyaningrum 2013
Universitas Pendidikan Indonesia
Oktober 2013
Hak Cipta dilindungi undang-undang
Widya Cahyaningrum, 2013
Pembelajaran Menulis Karangan Narasi Ekspositoris (Autobiografi) Melalui Teknik Pembelajaran Tari Bambu Dengan Media Tayangan Televisi "Hitam Putih Trans7"
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
LEMBAR PENGESAHAN
PEMBELAJARAN MENULIS KARANGAN NARASI EKSPOSITORIS (AUTOBIOGRAFI)
MELALUI TEKNIK PEMBELAJARAN TARI BAMBU
DENGAN MEDIA TAYANGAN TELEVISI “HITAM PUTIH TRANS 7”
(Penelitian Eksperimen Semu pada Siswa Kelas VII
SMP Laboratorium Percontohan UPI Bandung Tahun Ajaran 2013/2014)
SKRIPSI
oleh
Widya Cahyaningrum NIM 0902525
disetujui dan disahkan oleh Pembimbing I,
Dr. Hj. Vismaia Sabariah D., M.Pd. NIP 196704151992032001
Pembimbing II,
Dr. Hj. Nuny Sulistiany Idris, M.Pd NIP 196707151991032001
diketahui oleh
Ketua Jurusan Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, Fakultas Pendidikan Bahasa dan Seni
Universitas Pendidikan Indonesia,
ABSTRAK
PEMBELAJARAN MENULIS KARANGAN NARASI EKSPOSITORIS (AUTOBIOGRAFI)
MELALUI TEKNIK PEMBELAJARAN TARI BAMBU
DENGAN MEDIA TAYANGAN TELEVISI “HITAM PUTIH TRANS 7”
(Penelitian Eksperimen Semu pada Siswa Kelas VII
SMP Laboratorium Percontohan UPI Bandung Tahun Ajaran 2013/2014)
Widya Cahyaningrum (0902525)
ii
Widya Cahyaningrum, 2013
Pembelajaran Menulis Karangan Narasi Ekspositoris (Autobiografi) Melalui Teknik Pembelajaran Tari Bambu Dengan Media Tayangan Televisi "Hitam Putih Trans7"
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Abstract
This thesis is motivated by the narrative expository essay writing skills. In this study, researchers applied the technique in the Bamboo Dance teaching writing narrative expository essay. The purpose of this study was to determine the profile of the students' ability in writing narrative expository essay on class VII SMP Percontohan Laboratorium UPI Bandung, learning writing narrative expository essay with Bamboo Dance learning techniques, and the differences were significant between the ability to write a narrative essay on class VII SMP Percontohan Laboratorium UPI Bandung, before and after implementing the learning techniques Bamboo Dance. The study design used was a quasi-experiment with the design of the initial test - post-test in the quasi-experimental class and the control class. Test instrument used in this study is in the form of worksheets and tests nontes. Students' ability in writing narrative expository essay in class VII Indonesian teachers is still low, but after applying the Bamboo Dance technique narrative expository essay writing skills of students increased . Bamboo techniques taught shortly after students listened television show "Hitam Putih
DAFTAR ISI
ABSTRAK ... i
KATA PENGANTAR ... ii
UCAPAN TERIMA KASIH ... iii
DAFTAR ISI ... v
DAFTAR TABEL ... viii
DAFTAR GRAFIK ... x
BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang Masalah ... 1
B. Identifikasi Masalah ... 5
C. Perumusan Masalah ... 5
D. Tujuan Penelitian ... 5
E. Manfaat Penelitian ... 6
F. Anggapan Dasar ... 6
G. Hipotesis ... 7
BAB II IHWAL MENULIS KARANGAN NARASI, TEKNIK PEMBELAJARAN TARI BAMBU, DAN PENGGUNAAN TAYANGAN TELEVISI SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN A.Menulis ... 8
1. Definisi Menulis ... 8
2. Tujuan Menulis ... 9
3. Manfaat Menulis ... 10
B. Karangan Narasi ... 10
1. Definisi Karangan ... 10
2. Ciri-ciri Karangan Narasi ... 11
Widya Cahyaningrum, 2013
Pembelajaran Menulis Karangan Narasi Ekspositoris (Autobiografi) Melalui Teknik Pembelajaran Tari Bambu Dengan Media Tayangan Televisi "Hitam Putih Trans7"
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
4. Jenis-jenis Karangan Narasi Ekspositoris ... 13
C. Teknik Pembelajaran Tari Bambu... ... 15
D. Media Pembelajaran ... 16
1. Definisi Media ... 16
2. Jenis-jenis Media Pembelajaran ... 17
E. Tayangan Televisi ... 18
1. Pengertian Televisi ... 18
F. Langkah-langkah Pembelajaran Menulis Karangan Narasi dengan Menggunakan Teknik Pembelajaran Tari Bambu ... 19
G. Kriteria Penilaian Karangan Narasi Ekspositoris ... 20
BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian ... 26
B. Teknik Pengumpulan Data... 27
1. Tes ... 27
2. Observasi ... 27
3. Wawancara ... 28
C. Teknik Pengolahan Data ... 28
D. Populasi dan Sampel ... 31
a. Populasi ... 32
b. Sampel ... 32
E. Instrumen Penelitian ... 32
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Hasil Penelitian ... 57
1. Hasil Studi Pendahuluan ... 57
B. Pembahasan Hasil Observasi ... 59
C. Deskripsi Analisis Data ... 62
1. Deskripsi Analisis Data Pascates Kelas Eksperimen ... 63
D. Deskripsi Pengolahan Data ... 104
1. Analisis Data Nilai Prates ... 104
2. Analisis Data Nilai Pascates ... 106
3. Analisis Statistik Prates dan Pascates Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol ... 107
a. Uji Reliabilitas ... 107
1) Uji Reliabilitas Prates Kelas Eksperimen... 108
2) Uji Reliabilitas Prates Kelas Kontrol ... 110
3) Uji Reliabilitas Pascates Kelas Eksperimen ... 113
4) Uji Reliabilitas Pascates Kelas Kontrol ... 116
b. Uji Normalitas Data ... 119
1) Uji Normalitas Data Prates Kelas Eksperimen ... 119
2) Uji Normalitas Data Prates Kelas Kontrol ... 121
3) Uji Normalitas Data Pascates Kelas Eksperimen ... 123
4) Uji Normalitas Nilai Pascates Kelas Kontrol ... 126
c. Uji Homogenitas ... 128
1) Uji Homogenitas Data Prates dan Pascates Kelas Eksperimen... 128
2) Uji Homogenitas Data Prates dan Pascates Kelas Kontrol ... 128
3) Uji T ... 129
E. Pembahasan Hasil Penelitian ... 132
BAB V SIMPULAN DAN SARAN 5.1 Simpulan ... 136
5.2 Saran ... 137
DAFTAR PUSTAKA
Widya Cahyaningrum, 2013
Pembelajaran Menulis Karangan Narasi Ekspositoris (Autobiografi) Melalui Teknik Pembelajaran Tari Bambu Dengan Media Tayangan Televisi "Hitam Putih Trans7"
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
DAFTAR TABEL
Tabel 2.1 Perbedaan Pokok antara Narasi Ekspositoris dan Narasi Sugestif ... 13
Tabel 2.2 Kriteria Penilaian Karangan Narasi Ekspositoris (Autobiografi) ... 20
Tabel 3.1 Koefisiensi Korelasi Guilford ... 30
Tabel 3.2 Kriteria Penilaian Karangan Narasi Ekspositoris (Autobiografi) ... 34
Tabel 4.1 Hasil Wawancara dengan Guru ... 58
Tabel 4.2 Kriteria Penilaian Pelaksanaan Pembelajaran ... 61
Tabel 4.3 Format Penilaian Karangan Narasi Ekspositoris Adinda ... 65
Tabel 4.4 Format Penilaian Karangan Narasi Ekspositoris Ainun ... 67
Tabel 4.5 Format Penilaian Karangan Narasi Ekspositoris Aisyah ... 68
Tabel 4.6 Format Penilaian Karangan Narasi Ekspositoris Alicia ... 70
Tabel 4.7 Format Penilaian Karangan Narasi Ekspositoris Andi ... 71
Tabel 4.8 Format Penilaian Karangan Narasi Ekspositoris Ariaduta ... 73
Tabel 4.9 Format Penilaian Karangan Narasi Ekspositoris Bintan ... 75
Tabel 4.10 Format Penilaian Karangan Narasi Ekspositoris Cielo ... 76
Tabel 4.11 Format Penilaian Karangan Narasi Ekspositoris Delia ... 78
Tabel 4.12 Format Penilaian Karangan Narasi Ekspositoris Dhiya ... 79
Tabel 4.13 Format Penilaian Karangan Narasi Ekspositoris Enrico ... 81
Tabel 4.14 Format Penilaian Karangan Narasi Ekspositoris Fabian ... 82
Tabel 4.15 Format Penilaian Karangan Narasi Ekspositoris Fatimah ... 84
Tabel 4.16 Format Penilaian Karangan Narasi Ekspositoris Hajar ... 85
Tabel 4.17 Format Penilaian Karangan Narasi Ekspositoris Hastry ... 87
Tabel 4.18 Format Penilaian Karangan Narasi Ekspositoris Julian ... 89
Tabel 4.19 Format Penilaian Karangan Narasi Ekspositoris Khansa Haya ... 90
Tabel 4.21 Format Penilaian Karangan Narasi Ekspositoris Laila ... 93
Tabel 4.22 Format Penilaian Karangan Narasi Ekspositoris Reyhan ... 95
Tabel 4.23 Format Penilaian Karangan Narasi Ekspositoris Nur ... 97
Tabel 4.24 Format Penilaian Karangan Narasi Ekspositoris Romulus ... 98
Tabel 4.25 Format Penilaian Karangan Narasi Ekspositoris Salsabila ... 100
Tabel 4.26 Format Penilaian Karangan Narasi Ekspositoris Shaynandra ... 101
Tabel 4.27 Format Penilaian Karangan Narasi Ekspositoris Syifa ... 103
Tabel 4.28 Format Penilaian Karangan Narasi Ekspositoris Tariza ... 104
Tabel 4.29 Data Rata-Rata Penilaian Prates Kelas Eksperimen ... 105
Tabel 4.30 Data Rata-Rata Penilaian Prates Kelas Kontrol ... 106
Tabel 4.31 Data Rata-Rata Penilaian Pascates Kelas Eksperimen ... 107
Tabel 4.32 Data Rata-Rata Penilaian Pascates Kelas Kontrol ... 107
Tabel 4.33 Tabel Guilford ... 108
Tabel 4.34 Uji Reliabilitas Prates Kelas Eksperimen ... 109
Tabel 4.35 Format ANAVA Prates ... 111
Tabel 4.36 Uji Reliabilitas Prates Kelas Kontrol ... 111
Tabel 4.37 Format ANAVA Prates ... 114
Tabel 4.38 Uji Reliabilitas Pascates Kelas Eksperimen ... 114
Tabel 4.39 Format ANAVA Pascates ... 116
Tabel 4.40 Uji Reliabilitas Pascates Kelas Kontrol ... 117
Tabel 4.41 Format ANAVA Pascates ... 119
Tabel 4.42 Distribusi Frekuensi Data Prates Kelas Eksperimen ... 120
Tabel 4.43 Nilai Disrtibusi Frekuensi Normalitas Chi Kuadrat Prates ... 121
Tabel 4.44 Distribusi Frekuensi Data Prates Kelas Kontrol ... 123
Tabel 4.45 Nilai Disrtibusi Frekuensi Normalitas Chi Kuadrat Prates ... 123
Widya Cahyaningrum, 2013
Pembelajaran Menulis Karangan Narasi Ekspositoris (Autobiografi) Melalui Teknik Pembelajaran Tari Bambu Dengan Media Tayangan Televisi "Hitam Putih Trans7"
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Tabel 4.47 Nilai Disrtibusi Frekuensi Normalitas Chi Kuadrat Pascates ... 126
Tabel 4.48 Distribusi Frekuensi Data Pascates Kelas Kontrol ... 127
Tabel 4.49 Nilai Disrtibusi Frekuensi Normalitas Chi Kuadrat Pascates ... 128
DAFTAR GRAFIK
1
Widya Cahyaningrum, 2013
Pembelajaran Menulis Karangan Narasi Ekspositoris (Autobiografi) Melalui Teknik Pembelajaran Tari Bambu Dengan Media Tayangan Televisi "Hitam Putih Trans7"
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Dalam pembelajaran bahasa Indonesia, kemampuan menulis merupakan
kemampuan berbahasa sangat penting karena menulis merupakan salah satu dari
empat keterampilan berbahasa. Empat keterampilan berbahasa tersebut adalah
menyimak, berbicara, membaca, dan menulis. Setiap keterampilan berbahasa tersebut
sangat berkaitan dengan keterampilan lainnya serta pemerolehannya didapat secara
berurutan. Keterampilan menulis merupakan keterampilan yang diperoleh paling
akhir dalam proses berbahasa seseorang. Selain itu, menulis juga merupakan
keterampilan yang hasil pembelajarannya terlihat secara nyata yaitu berupa tulisan.
Maka dari itu dalam hasil pemerolehannya, menulis banyak mengeluarkan produk
berupa tulisan. Selain itu, dalam pemanfaatannya menulis sangat penting bagi
pendidikan karena memudahkan pelajar berpikir, serta dapat menstimulus pikiran
untuk berpikir kritis. Tidak hanya itu, menulis sudah menjadi suatu nilai penting
dalam kehidupan bermasyarakat karena dalam kehidupan bermasyarakat menulis
dapat digunakan untuk berkomunikasi.
Keahlian menulis seseorang perlu melewati proses. Oleh karena itu, proses
yang harus dilakukan bukanlah proses yang instan, melainkan proses yang berupa
pelatihan. Pelatihan menulis dapat dilakukan sejak dini, misalnya pada saat duduk di
bangku sekolah. Proses pembelajaran di sekolah bisa jadi dimanfaatkan siswa untuk
belajar menulis. Mulai dari fase taman kanak-kanak hingga ke jenjang perguruan
tinggi, keterampilan menulis menjadi suatu keterampilan yang menjadi salah satu
aspek kebahasaan yang penting dalam kegiatan pembelajaran. Salah satu
keterampilan menulis yang dipelajari peserta didik saat di bangku sekolah adalah
menulis karangan narasi. Karangan narasi sendiri memliki definisi sebagai suatu
bentuk wacana yang berusaha mengisahkan suatu kejadian atau peristiwa sehingga
dari definisinya, karangan narasi merupakan karangan yang cukup mudah untuk
dipelajari siswa. Namun, bukan berarti karangan ini mudah, kemudian dalam
prosesnya tidak memerlukan teknik pembelajaran yang tepat untuk menunjang
kegiatan pembelajarannya. Selain teknik pembejalaran yang tepat, tentunya peran
guru di dalam kelas dalam mengelola siswa sangat berperan pula pada pembelajaran
menulis karangan narasi siswanya. Tak jarang siswa merasa jenuh dan kesulitan saat
belajar tanpa menggunakan variasi dalam proses pembelajaran. Hal ini diutarakan
oleh guru mata pelajaran bahasa Indonesia tempat peneliti melakukan penelitian.
Beliau mengatakan jika siswa merasa kesulitan dan merasa bosan ketika harus belajar
menulis, khususnya menulis karangan narasi.
Untuk itu, penerapan teknik pembelajaran dirasa penting dalam proses
pembelajaran menulis karangan narasi. Selain dirasa penting dan dirasa menunjang
untuk proses pembelajaran siswa, penggunaan teknik pembelajaran diharapkan dapat
menumbuhkan motivasi siswa untuk belajar dan dapat meminimalisasi kejenuhan
saat belajar. Penggunaan teknik pembelajaran tidak boleh sembarangan diterapkan,
tetapi teknik pembelajarannya harus tepat digunakan dalam materi yang sedang
diajarkan dan dapat dibutuhkan oleh siswa serta dapat berguna untuk pembelajaran
karangan narasi. Salah satu teknik pembelajaaran yang dirasa tepat dalam
pembelajaran menulis karangan narasi adalah penggunaan teknik pembelajaran Tari
Bambu. Teknik pembelajaran ini memiliki tujuan agar siswa saling berbagi informasi
pada saat yang bersamaan dengan pasangan yang berbeda dalam waktu singkat secara
teratur. Strategi ini cocok untuk materi yang membutuhkan pertukaran pengalaman
pikiran dan informasi antarsiswa. Materi yang diambil pada penelitian ini adalah
menulis karangan narasi untuk siswa kelas VII SMP. Sesuai kompetensi dasar yang
tertera pada silabus Bahasa Indonesia untuk SMP kelas VII yaitu menuliskan
informasi dalam sebuah peristiwa melalui karangan narasi.
Penggunaan teknik pembelajaran Tari Bambu ini diharapkan mampu menjadi
3
Widya Cahyaningrum, 2013
Pembelajaran Menulis Karangan Narasi Ekspositoris (Autobiografi) Melalui Teknik Pembelajaran Tari Bambu Dengan Media Tayangan Televisi "Hitam Putih Trans7"
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
dapat meningkatkan kemampuan menulis karangan narasi pada siswa. Selain
diharapkan menjadi teknik pembelajaran yang menarik, juga dapat menjadi teknik
pembelajaran yang dapat memberikan stimulus dan kepekaan dalam proses
pembelajaran menulis karangan narasi. Mengingat pembelajaran menulis tidak bisa
didapatkan secara instan, maka dalam proses pembelajarannya perlu dilakukan
latihan yang intensif agar pembelajaran menulis menjadi menarik dan mendapatkan
hasil yang optimal. Peran guru yang aktif dan kreatif sangat diperlukan agar dalam
proses pembelajaran bisa menstimulus dan memotivasi siswa dalam belajar. Melihat
dari kompetensi dasar mata pelajaran bahasa Indonesia pada tingkat SMP/MTS kelas
VII semester 2, pembelajaran menulis karangan narasi termasuk dalam kemampuan
menulis untuk siswa SMP kelas VII. Karangan narasi merupakan jenis karangan yang
menceritakan suatu peristiwa kehidupan manusia baik fiksi maupun nonfiksi yang di
dalamnya terdapat pelaku, waktu kejadian serta tempat kejadian. Bagi siswa SMP
kelas VII nampaknya tidak asing lagi dengan karangan narasi karena pada saat
mereka masih duduk di bangku sekolah dasar, mereka sudah pernah belajar tentang
karangan narasi.
Siswa kelas VII merupakan tingkatan awal pada sekolah menengah pertama,
maka dalam belajar mereka masih memerlukan bantuan, dalam hal ini adalah media.
Oleh karena itu, penerapan teknik pembelajaran yang akan digunakan harus tepat.
Penggunaan teknik pembelajaran tari bambu dalam pembelajaran menulis karangan
narasi ini dilakukan dalam beberapa tahapan atau perlakuan. Jadi, tidak hanya satu
kali diberi perlakuan, tetapi diberikan dua kali perlakuan pada siswa kelas eksperimen.
Hal ini bertujuan agar dalam hasil pembelajarannya dapat ditemukan perbedaan yang
siginfikan, seperti hipotesis yang akan diajukan oleh peneliti.
Berdasarkan pemaparan penulis di atas, penulis berniat untuk memaparkan
beberapa hasil kajian pustaka dari penelitian sebelumnya. Menurut penelitian Fatonah
(2009) yang berjudul “Pembelajaran Menulis Karangan Narasi Ekspositoris dengan
VII SMP Negeri 29 Bandung Tahun Ajaran 2008/2009).” Penelitian tersebut
mengajukan hipotesis penelitian, yaitu terdapat perbedaan yang signifikan antara
hasil pembelajaran menulis narasi elspositoris saat sebelum dan sesudah
menggunakan perlakuan dengan menggunakan teknik pemodelan. Hal ini terllihat
dari pengingkatan rata-rata prates ke pascates. Nilai prates yang dihasilkan yaitu 46,5
dan nilai prates 70,45. Hal itu membuktikan bahwa hipotesis yang diajukan
menunjukan perbedaan yang signifikan antara hasil pembelajaran menulis narasi
siswa sebelum dan sesudah menggunakan perlakuan dengan menggunakan teknik
pemodelan dapat diterima. Penelitian ini membuktikan bahwa teknik pemodelan
efektif digunakan dalam pembelajaran menulis karangan narasi siswa.
Penelitian lainnya yang terdahulu tentang teknik Tari Bambu yaitu berasal
dari salah satu skripsi jurusan Pendidikan Bahasa Indonesia. Penelitian tersebut berjudul “Pembelajaran Menulis Puisi dengan Menggunakan Teknik Tari Bambu (Kuasi Eksperimen pada Siswa Kelas VIII SMP Negeri 29 Bandung Tahun Ajaran
2008/2009)”. Pada penelitian tersebut, teknik yang digunakan adalah Tari Bambu
yang diterapkan kepada siswa kelas VIII SMP. Berdasarkan beberapa hasil belajar
yang dipaparkan dalam skripsinya, para siswa di sekolah tersebut menerima dengan
baik penggunaan teknik Tari Bambu tersebut. Dalam proses pembelajarannya, kelas
dibagi dua, yaitu kelas kontrol dan kelas eksperimen. Kelas eksperimen diberi
perlakuan berupa teknik Tari Bambu dan kelas kontrol menggunakan teknik
konvensional. Hal ini berpengaruh pada perbedaan yang signifikan saat pembelajaran
menulis puisi yang menggunakan teknik Tari Bambu dan yang dengan menggunakan
teknik konvensional. Hal tersebut menunjukkan bahwa hipotesis yang diajukan bisa
diterima.
Berdasarkan pemaparan di atas, penulis memutuskan untuk memilih judul
penelitian “Pembelajaran Menulis Karangan Narasi Ekspositoris (Autobiografi)
5
Widya Cahyaningrum, 2013
Pembelajaran Menulis Karangan Narasi Ekspositoris (Autobiografi) Melalui Teknik Pembelajaran Tari Bambu Dengan Media Tayangan Televisi "Hitam Putih Trans7"
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Percontohan UPI Tahun Ajaran 2013/2014)”. Penulis mengharapkan agar penerapan
teknik pembelajaran tersebut dapat menjadi inovasi dalam proses pembelajaran dan
efektif dalam pembelajaran menulis karangan narasi.
B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang sudah diutarakan oleh penulis,
identifikasi masalah yang akan menjadi bahan penelitian ini adalah keterampilan
menulis tidak bisa didapatkan secara instan, tetapi perlu adanya proses latihan secara
intensif. Kemudian guru masih kurang menerapkan teknik pembelajaran yang sesuai
untuk pembelajaran menulis karangan narasi, dan yang terakhir adalah penerapan
teknik pembelajaran Tari Bambu dalam pembelajaran menulis karangan narasi
ekspositoris dirasa efektif dalam pembelajaran menulis karangan narasi.
C. Rumusan Masalah
Rumusan masalah yang akan dikaji dalam penelitian ini adalah sebagai
berikut.
1) Bagaimana kemampuan menulis karangan narasi ekspositoris siswa kelas
eksperimen dan kelas kontrol pada siswa kelas VII SMP Laboratorium
Percontohan UPI Bandung?
2) Bagaimana proses pembelajaran menulis karangan narasi ekspositoris pada siswa
kelas eksperimen dan kelas kontrol dengan teknik pembelajaran Tari Bambu?
3) Apakah terdapat perbedaan yang signfikan antara kemampuan menulis karangan
narasi ekspositoris pada siswa kelas eksperimen di kelas VII SMP Laboratorium
Percontohan UPI Bandung sebelum dan sesudah menerapkan teknik
pembelajaran Tari Bambu?
D. Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah di atas, tujuan penelitian yang ingin dicapai
1) kemampuan menulis karangan narasi ekspositoris siswa kelas eksperimen dan
kelas kontrol pada siswa kelas VII SMP Laboratorium Percontohan UPI
Bandung;
2) proses pembelajaran menulis karangan narasi ekspositoris pada siswa kelas
eksperimen dan kelas kontrol dengan teknik pembelajaran Tari Bambu;
3) perbedaan yang signfikan antara kemampuan menulis karangan narasi
ekspositoris pada siswa kelas VII SMP Laboratorium Percontohan UPI Bandung
sebelum dan sesudah menerapkan teknik pembelajaran Tari Bambu.
E. Manfaat Penelitian
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat praktis. Adapun
uraiannya sebagai berikut.
1) Secara praktis, penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat untuk guru,
peneliti, dan siswa. Adapun rinciannya adalah sebagai berikut.
a) Bagi guru, penerapan teknik pembelajaran Tari Bambu diharapkan dapat
menjadi inovasi baru dan dapat digunakan dalam proses pembelajaran di kelas.
b) Bagi peneliti, peneliti sebagai calon tenaga pendidik diharapkan mampu
memanfaatkan dan menerapkan berbagai teknik pembejaran yang inovatif,
variatif, dan kreatif, guna menghadapi berbagai persoalan di kelas dalam
proses pembelajaran, khususnya dalam pembelajaran menulis karangan narasi.
c) Bagi siswa, penerapan teknik pembelajaran Tari Bambu diharapkan dapat
mengembangkan kemampuan siswa dalam menulis, khususnya menulis
karangan narasi.
F. Anggapan Dasar
Pembelajaran menulis merupakan suatu proses pelatihan untuk mengasah
kemampuan menulis seseorang. Akan tetapi, terkadang siswa merasa kesulitan
7
Widya Cahyaningrum, 2013
Pembelajaran Menulis Karangan Narasi Ekspositoris (Autobiografi) Melalui Teknik Pembelajaran Tari Bambu Dengan Media Tayangan Televisi "Hitam Putih Trans7"
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
menulis yang dalam penelitian ini difokuskan pada konteks pembelajaran menulis
karangan narasi. Agar pembelajaran karangan narasi tidak terkesan monoton,
diperlukan teknik pembelajaran yang inovatif, variatif dan menarik. Penerapan
teknik pembelajaran Tari Bambu diharapkan dapat digunakan sebagai teknik
pembelajaran yang menarik dalam pembelajaran menulis karangan narasi. Oleh
karena itu, teknik pembelajaran tersebut diharapkan dapat meningkatkan
kemampuan siswa dan meningkatkan imajinasi serta kreatifitas siswa dalam
pembelajaran menulis karangan narasi.
G. Hipotesis
Peneliti merumuskan hipotesis penelitian sebagai berikut.
1) H0 = Tidak terdapat perbedaan kemampuan menulis karangan narasi ekspositoris
kelas eksperimen dan kelas kontrol pada siswa kelas VII SMP Laboratorium
Percontohan UPI Bandung sebelum dengan sesudah diberi perlakuan berupa
penerapan teknik pembelajaran Tari Bambu.
2) H1 = Terdapat perbedaan kemampuan menulis karangan narasi ekspositoris kelas
eksperimen dan kelas kontrol pada siswa kelas kelas VII SMP Laboratorium
Percontohan UPI Bandung sebelum dengan sesudah diberi perlakuan berupa
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Metode Penelitian
Metode penelitian yang digunakan oleh penulis dalam penelitian ini adalah
metode penelitian eksperimen semu. Tujuan pengambilan eksperimen ini adalah
untuk menguji hipotesis penulis terhadap penerapan teknik pembelajaran Tari Bambu
terhadap kemampuan siswa SMP kelas VII dalam pembelajaran menulis karangan
narasi ekspositoris (autobiografi).
Dalam penelitian ini menggunakan metode penelitian kuasi eksperimen
(eksperimen semu). Penelitian eksperimen ini dilakukan untuk memperoleh jawaban
atas hipotesis yang disusun, yaitu untuk mengetahui pengaruh penerapan teknik
pembelajaran Tari Bambu pada pembelajaran menulis karangan narasi pada siswa
kelas VII SMP Laboratorium Percontohan UPI Bandung. Sampel dalam penelitian ini
adalah kelas eksperimen yaitu kelas yang diberikan perlakuan berupa teknik
pembelajaran Tari Bambu dan kelas kontrol yaitu kelas yang diberikan perlakuan
teknik bercerita berpasangan. Pola penelitiannya adalah sebagai berikut:
Keterangan:
A : Kelas Eksperimen
B : Kelas Kontrol
O1 : Uji awal pada kelompok eksperimen (prates)
O2 : Uji akhir pada kelompok eksperimen (postes)
X1 : Perlakuan pada kelompok eksperimen berupa pembelajaran menulis
karangan narasi dengan menggunakan teknik pembelajaran Tari Bambu
E O1 X1 O2
27
Widya Cahyaningrum, 2013
Pembelajaran Menulis Karangan Narasi Ekspositoris (Autobiografi) Melalui Teknik Pembelajaran Tari Bambu Dengan Media Tayangan Televisi "Hitam Putih Trans7"
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
X2 : kelompok kontrol diberi perlakuan teknik bercerita berpasangan
O3 : Uji awal pada kelompok kontrol (prates)
O4 : Uji akhir pada kelompok kontrol (postes)
B. Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data yang dilakukan oleh penulis meliputi dua jenis,
yaitu teknik tes dan observasi. Di bawah ini akan dibahas mengenai teknik yang
dilakukan dalam pengumpulan data penelitian.
a. Tes
Tes merupakan sederetan pertanyaan atau latihan atau alat lain yang
digunakan untuk mengukur keterampilan, pengetahuan, intelegensi, dan kemampuan
atau bakat yang dimiliki oleh individu atau kelompok (Hasan, 2010: 16). Dalam
penelitian ini, tes yang diberikan adalah yaitu prates dan pascates. Penggunaan prates
ini bertujuan untuk mengetahui kemampuan siswa dalam hubungannya dengan materi
yang akan diajarkan. Hasil dari prates nantinya akan menjadi pembanding dari nilai
pascates. Bentuk tesnya yaitu berupa tes tertulis yang ditujukan untuk menguji
kemampuan siswa dalam menulis karangan narasi.
b. Observasi
Observasi sebagai teknik pengumpulan data mempunyai ciri yang spesifik
bila dibandingkan dengan teknik yang lain, yaitu wawancara dan kuisioner. Jika
wawancara dan kuisioner selalu berkomunikasi dengan orang, maka observasi tidak
terbatas pada orang, tetapi juga pada objek-objek alam yang lain. Hadi (Sugiyono,
2007: 145) mengemukakan bahwa observasi merupakan suatu proses yang kompleks,
suatu proses yang tersusun dari berbagai proses biologis dan psikologis. Dua di antara
yang terpenting adalah proses-proses pengamatan dan ingatan.
Kegiatan observasi ini akan dilakukan terhadap siswa yang sedang mengikuti
Tari Bambu pada kelas eksperimen dan tidak menggunakan teknik Tari Bambu pada
pembelajaran di kelas kontrol. Tujuan dari dilakukannya kegiatan observasi tersebut
adalah untuk mengetahui proses pembelajaran dan perbedaan yang signifikan yang
timbul setelah pembelajaran tersebut. Peneliti menggunakan dua jenis penilaian
dalam observasi ini, yaitu penilaian terhadap Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
(RPP) dan penilaian terhadap proses pelaksanaan pembelajaran. Selain itu, peneliti
juga mengobservasi keaktifan siswa di dalam kelas.
c. Wawancara
Wawancara adalah teknik pengumpulan data yang digunakan peneliti untuk
mendapatkan keterangan-keterangan lisan melalui bercakap-cakap dan berhadapan
muka dengan orang yang dapat memberikan keterangan pada si peneliti. Wawancara
ini dapat dipakai untuk melengkapi data yang diperoleh melalui observasi.
Wawancara dapat dilakukan secara terstruktur maupun tidak terstruktur, dan dapat
dilakukan melalui tatap muka (face to face) maupun dengan menggunakan telepon.
Wawancara yang dilakukan peneliti adalah wawancara tidak terstruktur. Melalui
wawancara tidak terstruktur ini, peneliti mewawancarai hal-hal yang berupa garis
besar permasalahan yang akan ditanyakan.
C. Teknik Pengolahan Data
Pengolahan data dilaksanakan setelah kegiatan pengumpulan data selesai.
Data selesai yang masih berupa data mentah belum memiliki makna berarti. Agar
data tersebut bermakna dan dapat memberikan gambaran nyata mengenai
permasalahan yang diteliti, maka perlu adanya proses pengolahan data untuk
memberikan arahan agar dapat menganalisis lebih lanjut.
Untuk hasil tes, pengolahan data dilakukan terhadap skor tes awal dan skor tes
akhir kemampuan menulis karangan narasi ekspositoris (autobiografi). Pengukuran
29
Widya Cahyaningrum, 2013
Pembelajaran Menulis Karangan Narasi Ekspositoris (Autobiografi) Melalui Teknik Pembelajaran Tari Bambu Dengan Media Tayangan Televisi "Hitam Putih Trans7"
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
karangan narasi ekspositoris (autobiografi), sedangkan pengukuran tes akhir adalah
untuk mengukur sejauh mana keefektifan teknik tari bambu dalam pembelajaran
menulis karangan narasi ekspositoris (autobiografi).
Langkah-langkah yang peneliti lakukan adalah sebagai berikut.
a. Menganalisis hasil uji awal dan uji akhir siswa
楬
b. Uji Reliabilitas
Uji reliabilitas digunakan untuk mengetahui tingkat penilaian antar penguji dalam
setiap tes. Sebagai tolak ukur tentang berapa besar koefisien reliabiitas uji antar
penimbang, dapat dilihat dari tabel Guilford berikut.
Tabel 3.1
Koefisiensi Korelasi Guilford
< dari 0,2 Tidak ada korelasi
0,20 – 0,40 Korelasi rendah
0,40 – 0,60 Korelasi sedang
0,60 – 0,80 Korelasi tinggi
0,80 – 0,90 Korelasi tinggi sekali
1,00 Korelasi sempurna
(Subana, dkk, 2005 : 104) Menghitung uji reliabilitas:
R =
c. Uji normalitas
Uji normalitas digunakan untuk meyakinkan kemampuan siswa yang
mempunyai distribusi normal, sebagai syarat yang harus diberikan untuk menguji
kemampuan dua rata-rata. Untuk menentukan bahwa data mempunyai sifat yang
∑
Keterangan
X2 = nilai chi-kuadrat
Oi = frekuensi yang di observasi (frekuensi empiris)
Ei = frekuensi yang diharapkan (frekuensi teoretis)
Menemukan normal atau tidaknya distribusi data dengan kriteria:
X2itung≤ X2 tabel artinya distribusi data normal
X2itung≥ X2 tabel artinya distribusi data tidak normal
d. Uji homogenitas
Tujuan dari homogenitas adalah homogen tidaknya variasi sampel dalam
populasi yang sama atau homogen tidaknya data berdasarkan kriteria:
F hitung ≤ F tabel artinya distribusi data homogen
F itung ≥ F tabel artinya distribusi data tidak homogen
Uji homogenitas menggunakan uji F:
e. Uji T
Uji Hipotesis digunakan untuk menguji ada atau tidaknya perbedaan
antarvariabel, dalam penelitian ini kemampuan menulis karangan narasi ekspositoris
(autobiografi) siswa kelas eksperimen menggunakan teknik Tari Bambu dengan kelas
kontrol tidak menggunakan teknik Tari Bambu, sehingga diperoleh kesimpulan
apakah perbedaan keduanya cukup berarti. Uji hipotesis pun menjawab apakah teknik
Tari Bambu efektif digunakan dalam pembelajaran menulis naskah drama
31
Widya Cahyaningrum, 2013
Pembelajaran Menulis Karangan Narasi Ekspositoris (Autobiografi) Melalui Teknik Pembelajaran Tari Bambu Dengan Media Tayangan Televisi "Hitam Putih Trans7"
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Perumusan hipotesis
Terdapat perbedaan kemampuan menulis karangan narasi ekspositoris kelas eksperimen dan kelas kontrol pada siswa kelas kelas VII SMP Laboratorium
Percontohan UPI Bandung sebelum dengan sesudah diberi perlakuan berupa
penerapan teknik pembelajaran Tari Bambu.
Tidak terdapat perbedaan kemampuan menulis karangan narasi ekspositoris kelas eksperimen dan kelas kontrol pada siswa kelas VII SMP Laboratorium Percontohan
UPI Bandung sebelum dengan sesudah diberi perlakuan berupa penerapan teknik
pembelajaran Tari Bambu.
µE≠ µK
µE=µK
Menentukan standar deviasi gabungan
Menghitung nilai t hitung
to =
-
√(n - ) (n - )
n n - n n
Mencari derajat kebebasan db = n1+n2- 2
Berdasarkan nilai db dengan mencari harga t dari tabel dengan taraf signifikan 1%
dan 5% dengan ketentuan:
a) jika t hitung t tabel maka hipotesis nol ditolak.
D. Populasi dan Sampel
Penelitian ini memiliki populasi dan sampel yang akan dijelaskan dalam
uraian berikut ini.
a. Populasi
Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas objek/subjek yang
mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk
dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. Populasi bukan hanya orang, tetapi
juga objek dan benda-benda alam yang lain. Populasi juga bukan sekedar jumlah
yang ada pada objek/subjek yang dipelajari, tetapi meliputi seluruh karakteristik/sifat
yang dimiliki oleh subjek atau objek itu (Sugiyono, 2007: 80). Berdasarkan
pengertian tersebut, maka populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas VII SMP
Laboratorium Percontohan UPI.
b. Sampel
Sampel adalah bagian dari jumlah atau karakteristik yang dimiliki oleh
populasi tersebut. Sampel yang diambil dari populasi haruslah representatif
(Sugiyono, 2007: 81).
Berdasarkan penjelasan di atas, peneilti menggunakan teknik sampling
purposive. Teknik pengambilan sampel menggunakan teknik sampling purposive
adalah teknik penentuan sampel dengan pertimbangan tertentu. Oleh karena itu, yang
dijadikan sampel dalam penelitian ini adalah kelas VII A sebagai kelas eksperimen
dan kelas VII B sebagai kelas kontrol. Hal ini karena pertimbangan dari saran guru
bahasa Indonesia kelas VII di SMP Laboratorium Percontohan UPI Bandung.
E. Instrumen Penelitian
Instrumen penelitian yaitu alat yang digunakan untuk mengumpulkan atau
33
Widya Cahyaningrum, 2013
Pembelajaran Menulis Karangan Narasi Ekspositoris (Autobiografi) Melalui Teknik Pembelajaran Tari Bambu Dengan Media Tayangan Televisi "Hitam Putih Trans7"
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
penelitian adalah sejumlah informasi penting yang diperlukan untuk menjawab
masalah penelitian melalui prosedur pengelolaannya (Sutedi, 2011: 155).
Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut.
1) Instrumen berupa pengumpulan data, yaitu: (a) lembar observasi dan (b) lembar
evaluasi tes menulis karangan narasi.
(a) Lembar Obsevasi
Lembar observasi ini digunakan untuk proses pengambilan data penelitian
saat proses pembelajaran menggunakan teknik Tari Bambu di kelas eksperimen.
Dalam hal ini adalah penelitian penerapan teknik pembelajaran Tari Bambu dalam
pembelajaran menulis karangan narasi. Proses observasi dilakukan oleh observer.
Pada penelitian ini, yang berlaku sebagai observer adalah guru mata pelajaran Bahasa
dan Sastra Indonesia kelas VII SMP Laboratorium Percontohan UPI Bandung.
(b) Lembar Evaluasi Tes Menulis Karangan Narasi
Lembar tes digunakan untuk mengukur kemampuan siswa dalam menulis
karangan narasi. Dalam penelitian ini, tes dilakukan dalam dua tahapan yaitu pada
saat sebelum diberi perlakuan dan setelah diberi perlakuan. Perlakuan yang
dimaksudkan di sini adalah penerapan teknik Tari Bambu dalam pembelajaran
menulis narasi.
Berikut ini adalah soal untuk prates.
Berikut ini adalah soal untuk pascates.
Lembar Format Penilaian
Buatlah karangan narasi eskpositoris berupa autobiografi atau riwayat hidup diri sendiri minimal dua paragraf! (40 menit)
Tabel 3.2
Kriteria Penilaian Karangan Narasi Ekspositoris (Autobiografi)
No Aspek yang Dinilai Skor Kriteria
1. Kebahasaan
a.Paragraf 12 12 = Baik: peralihan paragraf baik,
paragraf kohesif
8 = Cukup: perlaihan paragraf cukup
lancar, terjadi sedikit lompatan ide
4 = Kurang: peralihan paragraf tidak lancar, ide meloncat-loncat
b.Kalimat 9 9 = Baik: konstruksi kalimat
sederhana, efektif, tidak terjadi
kesalahan pada kontruksi kalimat
6 = Cukup: konstruksi kalimat
sederhana, sering terjadi kesalahan,
tapi makna tidak kabur
3 = Kurang: terjadi kesalahan serius dalam konstruksi kalimat sehingga
makna membingungkan
c.Diksi 6 6 = Baik: pilihan kata tepat, ketepatan
kata yang membangun kalimat sudah
efektif, perbendaharaan katanya luas
(71%-100%)
4 = Cukup: pilihan kata cukup tepat, ketepatan kata yang membangun
kalimat kurang efektif,
perbendaharaan kata cukup luas
35
Widya Cahyaningrum, 2013
Pembelajaran Menulis Karangan Narasi Ekspositoris (Autobiografi) Melalui Teknik Pembelajaran Tari Bambu Dengan Media Tayangan Televisi "Hitam Putih Trans7"
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
2 = Kurang: pilihan kata kurang
tepat, ketepatan kata yang
membangun kalimat kurang efektif,
perbendaharaan kata terbatas
(10%-40%)
d.Ejaan dan tanda baca 3 3 = Baik: penggunaan ejaan dan
tanda baca sudah baik sesuai dengan
EYD yang yang telah ditetapkan
2 = Cukup: penggunaan ejaan dan tanda baca cukup baik, masih adanya
ketidaksesuaian dengan EYD yang
telah ditetapkan
1 = Kurang: penggunaan ejaan dan tanda baca banyak yang tidak sesuai
dengan EYD yang telah ditetapkan
2. Riwayat hidup tokoh
a.Asal-usul tokoh (kelahiran,
daerah asal, dan asal
keluarga)
3 3 = Baik: asal-usul tokoh
digambarkan dengan jelas mulai dari
kelahiran, daerah asal dan keluarga
tokoh yang bersangkutan
2 = Cukup: asal-usul tokoh
digambarkan cukup jelas hanya
memuat kelahiran dan keluarga tokoh
saja
1 = Kurang: asal-usul tokoh
digambarkan kurang lengkap, hanya
terdapat salah satu saja baik itu
keluarga tokoh
b.Pendidikan tokoh 6 6 = Baik: pendidikan tokoh
digambarkan lengkap dari pendidikan
dasar, menengah, maupun atas
4 = Cukup: penggambaran
pendidikan hanya menengah dan atas
saja
2 = Kurang: penggambaran
pendidikan tokoh hanya salah satu
saja baik dasar, menengah, maupun
atas
c.Prestasi-prestasi tokoh 9 9 = Baik: prestasi tokoh digambarkan
dengan lengkap sesuai dengan
kenyataannya
6 = Cukup: prestasi tokoh
digambarkan cukup lengkap sesuai
dengan kenyataannya
3 = Kurang: prestasi tokoh
digambarkan kurang lengkap dan
tidak sesuai dengan kenyataannya
d.Hal-hal yang menarik dari
tokoh
12 12 = Baik: terdapat hal menarik yang
digambarkan dengan lengkap
8 = Cukup: terdapat hal menarik yang
digambarkan cukup lengkap
4 = Kurang: hal menarik hanya
digambarkan sepintas saja
e.Hal-hal yang dapat
diteladani dari tokoh
15 15 = Baik: terdapat hal yang dapat
37
Widya Cahyaningrum, 2013
Pembelajaran Menulis Karangan Narasi Ekspositoris (Autobiografi) Melalui Teknik Pembelajaran Tari Bambu Dengan Media Tayangan Televisi "Hitam Putih Trans7"
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu lengkap dari tokoh tersebut
10 = Cukup: terdapat hal yang dapat diteladani dan cukup lengkap dari
tokoh tersebut
5 = Kurang: terdapat sedikit hal yang dapat diteladani dan digambarkan
tidak lengkap dari tokoh tersebut
3. Unsur-unsur intrinsik narasi
a.Tema 5 5 = Baik: jika isi karangan
narasi sudah sesuai dengan tema yang
ditentukan
4 = Cukup: jika isi karangan narasi hampir sesuai dengan tema yang
ditentukan
2 = Kurang: jika isi karangan narasi kurang sesuai dengan tema yang
ditentukan
b.Alur 9 9 = Baik: memuat awal, isi, dan akhir
cerita tersusun logis, mengudang
minat pembaca
6 = Cukup: memuat awal, isi, dan akhir cerita tersusun, namun kurang
logis, kurang mengundang minat
pembaca
3 = Kurang: memuat awal, isi, dan akhir cerita, tidak tersusun secara
logis, tidak mengundang minat baca
pendukung, penokohan digambarkan
secara jelas
2 = Cukup: terdapat tokoh utama,
tidak ada tokoh pendukung,
penokohan digambarkan cukup jelas
1 = Kurang: tidak terdapat tokoh
utama, hanya tokoh pendukung saja,
penokohan digambarkan kurang jelas
d.Latar 5 5 = Baik: latar digambarkan
secara jelas dan rinci
4 = Cukup: latar digambarkan cukup jelas, namun tidak rinci
2 = Kurang: latar digambarkan secara
tidak jelas dan tidak rinci
e.Sudut pandang 3 3 = Baik: penggunaan sudut pandang
konsisten
2 = Cukup: penggunaan sudut
pandang kurang konsisten
1 = Kurang: penggunaan sudut
pandang tidak konsisten
Jumlah 100
2) Instrumen perlakuan, yaitu penilaian terhadap rencana pelaksanaan pembelajaran
yang menjadi alat bantu peneliti dalam menerapkan treatment berupa teknik Tari
Bambu. Instrumen penelitian yang dimaksud adalah RPP.
Di bawah ini adalah RPP yang digunakan sebagai instrumen perlakuan
39
Widya Cahyaningrum, 2013
Pembelajaran Menulis Karangan Narasi Ekspositoris (Autobiografi) Melalui Teknik Pembelajaran Tari Bambu Dengan Media Tayangan Televisi "Hitam Putih Trans7"
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
menuli karangan nara i menggunakan media ta angan televi i “Hitam Putih”
Trans 7 terhadap siswa kelas VII SMP Laboratorium Percontohan UPI.
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(KELAS EKSPERIMEN)
Satuan Pendidikan : SMP Lab. Percontohan UPI Bandung
Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia
Kelas/Semester : VII/2
Alokasi Waktu : 4 x 40 menit
KKM : 70
A. Standar Kompetensi :
Mengungkapkan berbagai informasi dalam bentuk narasi dan pesan singkat.
B. Kompetensi Dasar:
Menuliskan informasi dalam sebuah peristiwa melalui karangan narasi
ekspositoris (autobiografi).
C. Indikator:
1. Mampu memahami karangan narasi ekspositoris (autobiografi).
2. Mampu memahami unsur-unsur karangan narasi ekspositoris.
3. Mampu memahami macam-macam autobiografi.
4. Mampu menggunakan teknik Tari Bambu dalam menulis karangan narasi
ekspositoris (autobiografi).
D. Tujuan Pembelajaran:
1. Siswa mampu memahami karangan narasi ekspositoris (autobiografi).
2. Siswa mampu memahami unsur-unsur karangan narasi ekspositoris.
4. Siswa mampu menggunakan teknik Tari Bambu dalam menulis karangan
narasi ekspositoris (autobiografi).
E. Materi Pembelajaran:
1. Pengertian karangan narasi
Karangan narasi merupakan suatu bentuk karangan yang berusaha
mengisahkan suatu kejadian atau peristiwa sehingga tampak seolah-olah
pembaca melihat atau mengalami sendiri peristiwa itu.
2. Ciri-ciri karangan narasi
Berdasarkan pengertian karangan narasi, maka yang menjadi ciri
tulisan narasi adalah sebagai berikut.
a. Tulisan itu berisi cerita tentang kehidupan manusia.
b. Peristiwa kehidupan manusia yang diceritakan itu boleh merupakan
kehidupan nyata, imajinasi, dan boleh gabungan keduanya.
c. Cerita itu memiliki nilai keindahan, baik keindahan isinya maupun
penyajiannya.
d. Di dalam peristiwa itu ada konflik, yaitu pertentangan kepentingan,
kemelut, atau kesenjangan antara harapan dan kenyataan. Tanpa konflik,
cerita tidak menarik.
e. Di dalamnya seringkali terdapat dialog untuk menghidupkan cerita.
f. Tulisan disajikan dengan menggunakan cara kronologis.
3. Jenis-jenis karangan narasi
Karangan narasi dapat dibagi atas dua jenis, yaitu karangan narasi
sugestif dan karangan narasi ekspositoris. Narasi sugestif yaitu narasi yang
berbentuk karya sastra yang enak dibaca, seperti karya novel atau ceita
pendek. Narasi ekspositoris adalah narasi yang menceritakan tentang
kehidupan seseorang yang penuh dengan suka dan duka.
4. Unsur-unsur karangan narasi
41
Widya Cahyaningrum, 2013
Pembelajaran Menulis Karangan Narasi Ekspositoris (Autobiografi) Melalui Teknik Pembelajaran Tari Bambu Dengan Media Tayangan Televisi "Hitam Putih Trans7"
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
b. Alur atau jalan cerita merupakan rangkaian cerita yang dibentuk oleh
tahapan-tahapan peristiwa menjalin suatu cerita yang dihadirkan oleh para
pelaku dalam suatu cerita.
c. Tokoh dan penokohan merupakan gambaran tokoh beserta wataknya atau
karakternya.
d. Latar (setting) merupakan tempat, waktu dan suasana terjadinya peristiwa
yang diceritakan
e. Sudut pandang adalah posisi pengarang dalam cerita.
5. Karangan narasi ekspositoris
Narasi ekspositoris adalah narasi yang mengisahkan peristiwa faktual,
sesuatu yang benar-benar terjadi, berfungsi memperluas pengetahuan
seseorang. Contohnya adalah biografi dan autobiografi.
6. Unsur-unsur karangan narasi ekspositoris (autobiografi)
Secara umum, berikut ini merupakan unsur yang terdapat dalam karangan
narasi ekspositoris:
a. asal usul tokoh merupakan tempat kelahiran, daerah asal, dan asal
keluarga dari tokoh yang diceritakan.
b. pendidikan tokoh adalah pendidikan yang ditempuh dari seorang tokoh
mulai dari pendidikan dasar (TK dan SD), menengah (SMP dan SMA),
dan pendidikan tinggi (Perguruan Tinggi).
c. narasi perjalanan kehidupan tokoh merupakan kisah hidup yang dialami
oleh seorang tokoh dari lahir hingga akhir hayatnya.
d. deskripsi kegiatan dan prestasi-prestasi tokoh yang fenomenal dan
monumental merupakan gambaran kegiatan yang dilakukan dalam
mencapai prestasi yang membanggakan serta dapat menjadi teladan bagi
orang lain.
e. hal-hal menarik tentang tokoh merupakan keunikan yang dimiliki seorang
7. Macam-macam Karangan Autobiografi
a. Autobiografi Terstruktur
Autobiografi terstruktur biasanya terbatas pada topik-topik tertentu.
Autobiografi terstruktur menguraikan aneka topik yang luas dalam urutan
tertentu atau hanya menanggapi singkat topik yang ditunjuk.
b. Autobiografi Tidak Terstruktur
Autobiografi tidak terstruktur biasanya disebut komprehensif (luas dan
lengkap serta memperlihatkan wawasan). Autobiografi tidak terstruktur
biasanya menyajikan riwayat hidup tanpa berpegang pada suatu kerangka
yang diikuti secara ketat, dengan memasukkan segala sesuatu yang
dianggap penting.
F. Alat/Bahan/Media/Sumber Belajar
- Power point
- Infokus
- Video ta angan televi i “Hitam Putih Tran 7”
- Buku Pelajaran Bahasa Indonesia Kelas VII
G. Metode Pembelajaran
- Tanya jawab
- Inkuiri
- Diskusi
- Penugasan
H. Kegiatan Pembelajaran
Pertemu
an ke-
Langkah-langkah Pembelajaran Karakter
Bangsa
Waktu
1
1. Kegiatan Awal
Peserta didik bersama guru
mengondisikan kelas untuk persiapan
belajar mengajar.
43
Widya Cahyaningrum, 2013
Pembelajaran Menulis Karangan Narasi Ekspositoris (Autobiografi) Melalui Teknik Pembelajaran Tari Bambu Dengan Media Tayangan Televisi "Hitam Putih Trans7"
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Peserta didik dimotivasi mengenai
pentingnya pembelajaran ini sebagai
kegiatan apersepsi.
Peserta didik diberikan penjelasan
tentang kompetensi dan tujuan
pembelajaran yang akan dicapai.
konsentrasi
tertib
komunikatif
konsentrasi
produktif
cermat
2. Kegiatan Inti
EKSPLORASI
Peserta didik diingatkan kembali
mengenai materi sebelumnya tentang
karangan narasi.
Peserta didik bertanya jawab mengenai
materi yang sudah diajarkan
sebelumnya.
Peserta didik menyimak penjelasan
mengenai materi karangan narasi
ekspositoris.
Peserta didik menyimak penjelasan
mengenai macam-macam karangan
narasi ekspositoris.
Peserta didik menyimak penjelasan
mengenai unsur-unsur karangan narasi
ekspositoris (autobiografi).
Peserta didik menyimak penjelasan
guru mengenai materi macam-macam
autobiografi.
Peserta didik menyimak materi tentang autobiografi terstruktur.
Peserta didik diajarkan materi
mengenai cara menulis karangan
menggunakan EYD.
Peserta didik diberikan video tayangan
televi i “Hitam Putih Tran 7 epi ode
Peraih Nilai UN SMU Tertinggi
Se-Indone ia”.
Peserta didik kemudian diberi
penjelasan mengenai teknik
pembelajaran Tari Bambu.
ELABORASI
Separuh kelas berdiri berjajar. Mereka bisa berjajar di depan kelas. Sebagian
siswa berjajar di sela-sela deretan
bangku.
Separuh kelas yang lainnya berjajar dan menghadap jajaran yang pertama.
Dua siswa yang berpasangan dari kedua
jajaran saling berbagi informasi
mengenai video tayangan televisi
“Hitam Putih Tran 7 epi ode Peraih
Nilai UN SMU Tertinggi Se-Indone ia”
yang telah ditayangkan di depan kelas.
Kemudian, satu atau dua siswa yang berdiri di ujung salah satu jajaran
pindah ke ujung lainnya di jajaran yang
lain sehingga jajaran ini akan bergeser.
45
Widya Cahyaningrum, 2013
Pembelajaran Menulis Karangan Narasi Ekspositoris (Autobiografi) Melalui Teknik Pembelajaran Tari Bambu Dengan Media Tayangan Televisi "Hitam Putih Trans7"
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu mendapatkan pasangan yang baru untuk
berbagi informasi. Pergeseran bisa
dilakukan terus sesuai dengan
kebutuhan.
Peserta didik ditugaskan untuk
membuat salah satu karangan narasi
ekspositoris (autobiografi) yaitu
autobiografi terstruktur.
KONFIRMASI
Peserta didik dan guru mengevaluasi hasil kerja masing-masing.
3. Kegiatan Akhir
Peserta didik bersama guru melakukan refleksi.
Peserta didik diberikan kesempatan
untuk bertanya mengenai kesulitan
selama kegiatan pembelajaran.
Guru menutup pembelajaran.
10’
2 1. Kegiatan Awal
Peserta didik bersama guru
mengondisikan kelas untuk persiapan
belajar mengajar.
Peserta didik dimotivasi mengenai
pentingnya pembelajaran ini sebagai
kegiatan apersepsi.
Peserta didik diberikan penjelasan
tentang kompetensi dan tujuan
pembelajaran yang akan dicapai.
2. Kegiatan Inti
EKSPLORASI
Peserta didik diingatkan kembali
mengenai materi sebelumnya tentang
karangan narasi.
Peserta didik bertanya jawab mengenai
materi yang sudah diajarkan
sebelumnya.
Peserta didik menyimak materi tentang autobiografi tidak terstruktur.
Peserta didik diajarkan materi
mengenai cara menulis karangan
menggunakan EYD.
Peserta didik diberikan video tayangan
televi i “Hitam Putih Tran 7 epi ode Ki ah Hidup Dede OVJ”.
Peserta didik kemudian diberikan
kembali penjelasan mengenai teknik
pembelajaran Tari Bambu.
ELABORASI
Separuh kelas berdiri berjajar. Mereka bisa berjajar di depan kelas. Sebagian
siswa berjajar di sela-sela deretan
bangku.
Separuh kelas yang lainnya berjajar dan menghadap jajaran yang pertama.
Dua siswa yang berpasangan dari kedua
jajaran saling berbagi informasi
47
Widya Cahyaningrum, 2013
Pembelajaran Menulis Karangan Narasi Ekspositoris (Autobiografi) Melalui Teknik Pembelajaran Tari Bambu Dengan Media Tayangan Televisi "Hitam Putih Trans7"
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
mengenai video tayangan televisi
“Hitam Putih Trans 7 episode Kisah
Hidup Dede OVJ” ang telah
ditayangkan di depan kelas.
Kemudian, satu atau dua siswa yang berdiri di ujung salah satu jajaran
pindah ke ujung lainnya di jajaran yang
lain sehingga jajaran ini akan bergeser.
Dengan cara ini, masing-masing siswa
mendapatkan pasangan yang baru untuk
berbagi informasi. Pergeseran bisa
dilakukan terus sesuai dengan
kebutuhan.
Peserta didik ditugaskan untuk
membuat salah satu karangan narasi
ekspositoris (autobiografi) yaitu
autobiografi tidak terstruktur.
KONFIRMASI
Peserta didik dan guru mengevaluasi
hasil kerja masing-masing.
3. Kegiatan Akhir
Peserta didik bersama guru melakukan refleksi.
Peserta didik diberikan kesempatan
untuk bertanya mengenai kesulitan
selama kegiatan pembelajaran.
Guru menutup pembelajaran.
I. Penilaian
a. Prosedur : tes
b. Jenis : tes mengarang
c. Bentuk : uraian
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(KELAS PEMBANDING)
Satuan Pendidikan : SMP Lab. Percontohan UPI Bandung
Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia
Kelas/Semester : VII/2
Alokasi Waktu : 4 x 40 menit
KKM : 70
A. Standar Kompetensi :
Mengungkapkan berbagai informasi dalam bentuk narasi dan pesan singkat.
B. Kompetensi Dasar:
Menuliskan informasi dalam sebuah peristiwa melalui karangan narasi
ekspositoris (autobiografi).
C. Indikator:
1. Mampu memahami karangan narasi ekspositoris (autobiografi).
2. Mampu memahami unsur-unsur karangan narasi ekspositoris.
3. Mampu memahami macam-macam autobiografi.
4. Mampu menuliskan informasi ke dalam karangan narasi ekspositoris
(autobiografi).
D. Tujuan Pembelajaran:
1. Siswa mampu memahami karangan narasi ekspositoris (autobiografi).
49
Widya Cahyaningrum, 2013
Pembelajaran Menulis Karangan Narasi Ekspositoris (Autobiografi) Melalui Teknik Pembelajaran Tari Bambu Dengan Media Tayangan Televisi "Hitam Putih Trans7"
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
3. Siswa mampu memahami macam-macam autobiografi.
4. Siswa mampu menuliskan informasi ke dalam karangan narasi ekspositoris
(autobiografi).
E. Materi Pembelajaran:
1. Pengertian karangan narasi
Karangan narasi merupakan suatu bentuk karangan yang berusaha
mengisahkan suatu kejadian atau peristiwa sehingga tampak seolah-olah
pembaca melihat atau mengalami sendiri peristiwa itu.
2. Ciri-ciri karangan narasi
Berdasarkan pengertian karangan narasi, maka yang menjadi ciri
tulisan narasi adalah sebagai berikut.
g. Tulisan itu berisi cerita tentang kehidupan manusia.
h. Peristiwa kehidupan manusia yang diceritakan itu boleh merupakan
kehidupan nyata, imajinasi, dan boleh gabungan keduanya.
i. Cerita itu memiliki nilai keindahan, baik keindahan isinya maupun
penyajiannya.
j. Di dalam peristiwa itu ada konflik, yaitu pertentangan kepentingan,
kemelut, atau kesenjangan antara harapan dan kenyataan. Tanpa konflik,
cerita tidak menarik.
k. Di dalamnya seringkali terdapat dialog untuk menghidupkan cerita.
l. Tulisan disajikan dengan menggunakan cara kronologis.
3. Jenis-jenis karangan narasi
Karangan narasi dapat dibagi atas dua jenis, yaitu karangan narasi
sugestif dan karangan narasi ekspositoris. Narasi sugestif yaitu narasi yang
berbentuk karya sastra yang enak dibaca, seperti karya novel atau ceita
pendek. Narasi ekspositoris adalah narasi yang menceritakan tentang
kehidupan seseorang yang penuh dengan suka dan duka.
f. Tema merupakan hal yang dibicarakan dalam cerita.
g. Alur atau jalan cerita merupakan rangkaian cerita yang dibentuk oleh
tahapan-tahapan peristiwa menjalin suatu cerita yang dihadirkan oleh para
pelaku dalam suatu cerita.
h. Tokoh dan penokohan merupakan gambaran tokoh beserta wataknya atau
karakternya.
i. Latar (setting) merupakan tempat, waktu dan suasana terjadinya peristiwa
yang diceritakan
j. Sudut pandang adalah posisi pengarang dalam cerita.
5. Karangan narasi ekspositoris
Narasi ekspositoris adalah narasi yang mengisahkan peristiwa faktual,
sesuatu yang benar-benar terjadi, berfungsi memperluas pengetahuan
seseorang. Contohnya adalah biografi dan autobiografi.
6. Unsur-unsur karangan narasi ekspositoris (autobiografi)
Secara umum, berikut ini merupakan unsur yang terdapat dalam karangan
narasi ekspositoris:
f. asal usul tokoh merupakan tempat kelahiran, daerah asal, dan asal
keluarga dari tokoh yang diceritakan.
g. pendidikan tokoh adalah pendidikan yang ditempuh dari seorang tokoh
mulai dari pendidikan dasar (TK dan SD), menengah (SMP dan SMA),
dan pendidikan tinggi (Perguruan Tinggi).
h. narasi perjalanan kehidupan tokoh merupakan kisah hidup yang dialami
oleh seorang tokoh dari lahir hingga akhir hayatnya.
i. deskripsi kegiatan dan prestasi-prestasi tokoh yang fenomenal dan
monumental merupakan gambaran kegiatan yang dilakukan dalam
mencapai prestasi yang membanggakan serta dapat menjadi teladan bagi
51
Widya Cahyaningrum, 2013
Pembelajaran Menulis Karangan Narasi Ekspositoris (Autobiografi) Melalui Teknik Pembelajaran Tari Bambu Dengan Media Tayangan Televisi "Hitam Putih Trans7"
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
j. hal-hal menarik tentang tokoh merupakan keunikan yang dimiliki seorang
tokoh yang berbeda dari orang lain.
7. Macam-macam Karangan Autobiografi
a. Autobiografi Terstruktur
Autobiografi terstruktur biasanya terbatas pada topik-topik tertentu.
Autobiografi terstruktur menguraikan aneka topik yang luas dalam urutan
tertentu atau hanya menanggapi singkat topik yang ditunjuk.
b. Autobiografi Tidak Terstruktur
Autobiografi tidak terstruktur biasanya disebut komprehensif (luas dan
lengkap serta memperlihatkan wawasan). Autobiografi tidak terstruktur
biasanya menyajikan riwayat hidup tanpa berpegang pada suatu kerangka
yang diikuti secara ketat, dengan memasukkan segala sesuatu yang
dianggap penting.
Contoh Karangan Narasi Ekspositoris (Autobiografi Terstruktur)
Nama saya Ruri Ayuningtyas, biasa dipanggil Ruri. Saya merupakan anak
tunggal dari pasangan Bapak Ridwan dan Ibu Indah. Saya lahir 25 tahun yang lalu di
Kota Sukabumi, tetapi saat ini saya tinggal di Bandung. Saya baru saja mengalami
peristiwa yang sangat mengagumkan. Peristiwa ini terjadi saat saya hendak pulang
dari tempat saya bekerja. Kebetulan saya sudah lulus kuliah dan saat ini saya bekerja
di salah satu perusahaan swasta di Kota Bandung, tepatnya di jalan Merdeka. Saya
sudah bekerja selama empat tahun di perusahaan tersebut. Sewaktu saya hendak
pulang dari tempat kerja, saya dipanggil oleh atasan saya ke ruangannya. Atasan saya
memang terkenal cukup tegas terhadap para karyawannya.
Ketika saya dipanggil ke ruangannya, perasaan saya bisa dibilang sangat
gugup dan takut. Saya dari tadi hanya berkata-kata dalam hati mudah-mudahan saya
tidak dimarahi. Namun, bukan itu yang saya dapatkan. Ini benar-benar di laur dugaan
saya. Atasan saya malah memberikan kabar yang sangat menggembirakan. Ia
juga saya langsung tersenyum dan menangis bahagia. Beliau mengatakan kepada saya
bahwa saya memang berhak mendapatkan hadiah ini sebagai bayaran atas kerja keras
saya selama empat tahun bekerja di perusahaan yang pimpinnya. Saya menjadi
semakin semangat bekerja dan akan terus berusaha memberikan yang terbaik bagi
perusahaan tempat saya bekerja.
F. Alat/Bahan/Sumber Belajar
- Power point
- Infokus
- Contoh karangan narasi
- Buku Pelajaran Bahasa Indonesia Kelas VII
G. Metode Pembelajaran
- Tanya jawab
- Inkuiri
- Diskusi
- Penugasan
H. Kegiatan Pembelajaran
Pertemu
an ke-
Langkah-langkah Pembelajaran Karakter
Bangsa
Waktu
1
1. Kegiatan Awal
Peserta didik bersama guru
mengondisikan kelas untuk persiapan
belajar mengajar.
Peserta didik dimotivasi mengenai
pentingnya pembelajaran ini sebagai
kegiatan apersepsi.
Peserta didik diberikan penjelasan
tentang kompetensi dan tujuan
pembelajaran yang akan dicapai.
tertib
konsentrasi
53
Widya Cahyaningrum, 2013
Pembelajaran Menulis Karangan Narasi Ekspositoris (Autobiografi) Melalui Teknik Pembelajaran Tari Bambu Dengan Media Tayangan Televisi "Hitam Putih Trans7"
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
2. Kegiatan Inti
EKSPLORASI
Peserta didik diingatkan kembali
mengenai materi sebelumnya tentang
karangan narasi.
Peserta didik bertanya jawab mengenai
materi yang sudah diajarkan
sebelumnya.
Peserta didik menyimak penjelasan
mengenai materi karangan narasi
ekspositoris.
Peserta didik menyimak penjelasan
mengenai macam-macam karangan
narasi ekspositoris.
Peserta didik menyimak penjelasan
mengenai unsur-unsur karangan narasi
ekspositoris (autobiografi).
Peserta didik menyimak penjelasan
guru mengenai materi macam-macam
autobiografi.
Peserta didik menyimak materi tentang autobiografi terstruktur.
Peserta didik diajarkan materi
mengenai cara menulis karangan
menggunakan EYD.
Peserta didik diberikan teks
autobiografi terstruktur.
Peserta didik berkelompok secara
tertib
komunikatif
konsentrasi
produktif
cermat
berpasangan.
ELABORASI
Siswa secara berrpasangan mencari
unsur-unsur yang terdapat dalam
autobiografi tertsruktur.
Peserta didik ditugaskan untuk
membuat salah satu karangan narasi
ekspositoris (autobiografi) yaitu
autobiografi terstruktur.
KONFIRMASI
Peserta didik dan guru mengevaluasi hasil kerja masing-masing.
3. Kegiatan Akhir
Peserta didik bersama guru melakukan refleksi.
Peserta didik diberikan kesempatan
untuk bertanya mengenai kesulitan
selama kegiatan pembelajaran.
Guru menutup pembelajaran.
10’
2 1. Kegiatan Awal
Peserta didik bersama guru
mengondisikan kelas untuk persiapan
belajar mengajar.
Peserta didik dimotivasi mengenai
pentingnya pembelajaran ini sebagai
kegiatan apersepsi.
Peserta didik diberikan penjelasan
tentang kompetensi dan tujuan
55
Widya Cahyaningrum, 2013
Pembelajaran Menulis Karangan Narasi Ekspositoris (Autobiografi) Melalui Teknik Pembelajaran Tari Bambu Dengan Media Tayangan Televisi "Hitam Putih Trans7"
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.