• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENDAHULUAN Hubungan Penggunaan Bahan Makanan Sumber Natrium Dan Aktivitas Olahraga Terhadap Terjadinya Hipertensi Pada Lansia Di Puskesmas Tawangsari Kabupaten Sukoharjo.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENDAHULUAN Hubungan Penggunaan Bahan Makanan Sumber Natrium Dan Aktivitas Olahraga Terhadap Terjadinya Hipertensi Pada Lansia Di Puskesmas Tawangsari Kabupaten Sukoharjo."

Copied!
4
0
0

Teks penuh

(1)

1   

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Lanjut usia atau usia tua merupakan suatu periode penutup dalam

rentang hidup seseorang, yaitu periode seseorang telah beranjak jauh

dari periode terdahulu yang lebih menyenangkan, atau beranjak dari

waktu yang penuh bermanfaat. Merawat lansia tidak hanya terbatas pada

perawatan kesehatan fisik saja namun juga pada faktor psikologis dan

sosiologis. Perlu diingat bahwa kualitas hidup lansia terus menurun

seiring dengan semakin bertambahnya usia yaitupenurunan kapasitas

mental, perubahan peran sosial dan dementia (kepikunan)

(Gunawan,2001).

Hipertensi yang terjadi pada usia 40 tahun ke atas sebagian besar

merupakan hipertensi sistolik terisolasi (HST). Peningkatan tekanan

sistolik menyebabkan besarnya kemungkinan timbulnya kejadian stroke

dan infark myocard bahkan walaupun tekanan diastoliknya dalam batas

normal (isolated systolic hypertension). HST adalah bentuk hipertensi

yang paling sering terjadi pada manula. Adanya hipertensi, baik HST

maupun kombinasi sistolik dan diastolik merupakan faktor resiko bagi

lanjut usia. Hipertensi juga merupakan faktor utama untuk stroke, gagal

jantung koroner, dimana peranannya lebih besar pada manula daripada

pada orang yang lebih muda (Kuswardhani,2007).

Kemajuan yang terjadi di negara-negara berkembang, termasuk

(2)

2   

pola makan bagi penduduknya. Perubahan gaya hidup dari yang

sederhana, menjadi serba cepat atau instan menyebabkan banyak orang

memanfaatkan kemajuan teknologi di masa kini. Tidak hanya karena pola

makan saja yang dapat menyebabkan hipertensi namun kurangnya

aktivitas fisik juga dapat menaikkan risiko tekanan darah tinggi karena

bertambahnya resiko untuk menjadi gemuk. Orang-orang yang tidak aktif

cenderung mempunyai detak jantung lebih cepat dan otot jantung mereka

harus bekerja lebih keras pada setiap kontraksi, semakin keras dan

sering, jantung harus memompa semakin besar pula kekuatan yang

mendesak arteri. Latihan fisik berupa berjalan kaki selama 30-60 menit

setiap hari sangat bermanfaat untuk menjaga jantung dan peredaran

darah. Bagi penderita tekanan darah tinggi, jantung atau masalah pada

peredaran darah, sebaiknya tidak menggunakan beban waktu jalan

(Rohaendi, 2008).

Berdasarkan Natalia (2009), didalam penelitiannya didapatkan

kesimpulan bahwa ada hubungan bermakna antara olahraga dengan

tekanan darah penderita hipertensi pada lansia di Puskesmas Pembina

Plaju Palembang tahun 2009.

Berdasarkan rekapitulasi diagnosis pasien dari bulan Januari

sampai November 2011 di Puskesmas Tawangsari menunjukkan bahwa

dari pasien yang rawat jalan maupun rawat inap, 42,5% pasien baik pria

maupun wanita menderita hipertensi hal ini yang menyebabkan penulis

tertarik untuk mengambil penelitian hubungan penggunaan bahan

makanan sumber Na dan aktivitas olahraga terhadap terjadinya hipertensi

(3)

3   

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang tersebut maka dapat di ambil suatu

perumusan masalah sebagai berikut :

Apakah ada hubungan penggunaan bahan makanan sumber Na dan

aktivitas olahraga terhadap terjadinya hipertensi pada lansia di

Puskesmas Tawangsari kabupaten Sukoharjo ?

C. Tujuan Penelitian

1. Tujuan Umum

Hubungan penggunaan bahan makanan sumber Na dan aktivitas

olahraga terhadap terjadinya hipertensi pada lansia di Puskesmas

Tawangsari kabupaten Sukoharjo.

2. Tujuan Khusus

a. Menganalisis hubungan penggunaan bahan makanan sumber

Na terhadap terjadinya hipertensi pada lansia di Puskesmas

Tawangsari kabupaten Sukoharjo.

b. Menganalisis hubungan aktivitas olahraga terhadap terjadinya

hipertensi pada lansia di Puskesmas Tawangsari kabupaten

(4)

4   

D. Manfaat

1. Bagi Puskesmas Tawangsari

Sebagai acuan untuk menindak lanjuti masalah yang ada pada

pasien di Puskesmas Tawangsari kabupaten Sukoharjo.

2. Bagi Peneliti Selanjutnya

Dapat menambah pengetahuan dan sebagai sumber untuk

Referensi

Dokumen terkait

Dari hasil observasi yang telah peneliti lakukan, kemudian dilakukan pengolahan dan analisis data terhadap variasi gaya mengajar yang dilakukan guru ketika

Perkembangan motorik kasar merupakan perkembangan dari kegiatan – kegiatan seperti menjangkau, merenggut, menggenggam, merangkak dan berjalan.berpindah. Pada usia 3 tahun

Dalam jaringan hewan, lemak terutama tersusun dalam jaringan adipose, sedangkan otot, jaringan syaraf dan kelenjar mengandung lemak dalam jumlah relatif kecil dan lebih

Global Education: The Opportunities for Danyl Carter 0.5 hours Collaboration. Developing Schools Competitive Advantage Anthony van Ruiten

Sedangkan Sub-sub masalah dalam penelitian tindakan ini yakni, bagaimana peningkatan pengetahuan siswa kelas VII SMP Kristen Kanaan Kubu Raya tentang Dayak

Berdasarkan Penetapan Pengadaan Langsung nomor: : 06/PAN-PL/HCL-DIPA/2012 tanggal 30 November 2012 untuk pekerjaan Pengadaan Hidrolic Car Lift Penelitian Mobil Listrik Nasional

Segala puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan Tugas Akhir dengan

Dengan kembali menilik sejarah pertumbuhan kelompok Iba>d} iyyah, sebagaimana sudah disinggung di muka, bahwa Abu> Bila>l Mirda>s sebagai pelopor dan