• Tidak ada hasil yang ditemukan

RKPD Kota Bogor 2013 bab04 prioritas

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "RKPD Kota Bogor 2013 bab04 prioritas"

Copied!
11
0
0

Teks penuh

(1)

121

BAB I V

PRI ORI TAS DAN SASARAN PEMBANGUNAN DAERAH

4.1. Tujuan dan Sasaran Pembangunan

Dengan memperhatikan kondisi, potensi, permasalahan, tantangan, peluang yang ada di Kota Bogor, dan mempertimbangkan budaya yang ada dalam

masyarakat, serta merujuk RPJMD 2010-2014, yang merupakan tahun ke dua

RPJMD, hasil evaluasi pembangunan tahun 2010,2011 dan tahun berjalan 2012, serta perumusan permasalahan dan tantangan pada tahun 2013, maka tujuan dan

sasaran pembangunan tahun 2013 diuraikan sebagai berikut:

Misi 1. Mengembangkan Perekonomian Masyarakat Yang Bertumpu Pada Kegiatan

Jasa Perdagangan, dilaksanakan dengan tujuan dan sasaran sebagai berikut:

1.

Meningkatkan pengembangan perekonomian khususnya sektor

perdagangan, dengan sasaran: meningkatnya daya saing pada sektor

perdagangan.

2.

Meningkatkan pengembangan perekonomian pada sektor industri,

dengan sasaran:

a. Meningkatnya kegiatan industri rumah tangga, industri kecil dan

menengah yang tangguh mandiri dan berdaya saing. b. Tersedianya informasi sentra-sentra I KM.

3.

Meningkatkan peran koperasi dan UKM, dengan sasaran meningkatnya

ketangguhan dan kemandirian koperasi dan UKM.

4.

Meningkatkan penanaman modal, dengan sasaran meningkatnya nilai

dan jumlah investasi.

5.

Mengembangkan pariwisata daerah, dengan sasaran meningkatnya

kunjungan wisatawan.

6.

Meningkatkan kesempatan kerja, dengan sasaran meningkatnya

perluasan kesempatan kerja.

7.

Meningkatkan ketahanan pangan, dengan sasaran meningkatnya

(2)

122

8.

Meningkatkan pengembangan sektor pertanian berbasis agribisnis,

dengan sasaran berkembangnya usaha agribisnis.

Misi 2. Mewujudkan kota yang bersih, dengan sarana prasarana transportasi yang

berkualitas, maka tujuan, sasaran, dan strategi pembangunan adalah sebagai berikut :

1. Menjadikan lingkungan bersih dan berkelanjutan.

Lingkungan bersih dan berkelanjutan dicapai melalui peningkatan

pelayanan persampahan dan pengelolaan TPA, sosialisasi penanganan

sampah berbasis masyarakat, dan meningkatkan upaya konservasi sumber daya alam, serta meningkatkan fungsi ruang terbuka hij au.

Untuk itu sasaran yang akan dicapai adalah:

a. Terwujudnya pengelolaan sampah yang terpadu, dengan strategi :

Meningkatkan pelayanan persampahan.

b. Terciptanya keseimbangan lingkungan yang lestari,dengan strategi: 1) Meningkatkan upaya pemulihan dan konservasi sumber daya

air, udara, dan tanah.

2) Meningkatkan fungsi dan luas ruang terbuka hijau.

3) Meningkatkan kondisi infrastruktur sumber daya air.

2. Mewujudkan transportasi yang aman, nyaman, dan terjangkau. Transportasi yang aman dan nyaman dapat dicapai melalui

peningkatan sarana – prasarana, yaitu meningkatkan kualitas pembangunan dan pemeliharaan jalan, j embatan, dan sistem drainase.

Selain itu perlu penataan sistem transportasi kota, terutama di daerah rawan macet. Sedangkan transportasi yang terjangkau dapat dicapai

melalui moda angkutan massal. Untuk itu sasaran yang akan dicapai

adalah:

a. Terwujudnya sarana dan prasarana transportasi yang layak dan

berkualitas, dengan strategi : Meningkatkan kualitas perencanaan, pembangunan, dan pemeliharaan jalan dan jembatan.

b. Terwujudnya sistem transportasi kota yang terpadu, dengan

(3)

123

3. Memenuhi kebutuhan pemanfaatan ruang yang efektif dan efisien.

Pemanfaatan ruang yang efektif dan efisien dimulai dari perencanaan tata ruang yang terpadu, dan meningkatkan

konsistensi pemanfaatan dan pengendalian ruang. Untuk itu sasaran yang akan dicapai adalah:

a. Terciptanya penataan ruang yang terpadu dan berwawasan lingkungan, dengan strategi :

1) Menyusun rencana tata ruang yang produktif dan

berwawasan lingkungan.

2) Mengendalikan pemanfaatan ruang.

3) Meningkatkan kualitas penyelenggaraan penataaan ruang.

4) Meningkatkan konsistensi pemanfaatan dan pengendalian ruang.

b. Terpenuhinya permukiman sehat, dengan strategi :

1) Meningkatkan kualitas sarana dan prasarana dasar

permukiman.

2) Meningkatkan kualitas mitigasi bencana.

3) Meningkatkan kualitas bangunan.

Misi 3. Meningkatkan Kualitas Sumber Daya Manusia Dengan Penekanan Pada

Penuntasan Wajib Belajar 12 Tahun, Serta Peningkatan Kesehatan Dan Keterampilan Masyarakat. Tujuan, Sasaran dan Strategi dari pencapaian Misi 3 Kota Bogor adalah:

1. Meningkatkan pendidikan dan keterampilan masyarakat. Sasaran yang

ingin dicapai adalah :

a. Meningkatnya mutu pendidikan dan keterampilan masyarakat, dengan strategi peningkatan akses layanan, mutu dan tata kelola

pendidikan serta budi pekerti.

b. Menanamkan sikap dan mental wirausaha serta budi pekerti, dengan strategi penyusunan kurikulum bermuatan budi pekerti

(4)

124

c. Meningkatnya kualitas tenaga pendidik dan kependidikan, dengan

strategi peningkatan mutu tenaga pendidik dan kependidikan. d. Meningkatnya kualitas pendidikan non formal, dengan strategi

peningkatan layanan akses mutu, pendidikan kewirausahaan non formal.

e. Meningkatnya layanan pendidikan bagi masyarakat yang berkebutuhan khusus, dengan strategi peningkatan layanan

pendidikan inklusif.

f. Meningkatnya kunjungan ke perpustakaan sekolah, dengan strategi peningkatan jumlah perpustakaan dan koleksi buku serta

peningkatan minat baca.

g. Meningkatnya pengetahuan dan keterampilan tenaga kerja sesuai dengan kebutuhan, dengan strategi peningkatan kualitas t enaga

kerja serta sarana prasarana pelatihan kerja.

2 Meningkatkan peran pemuda yang berdaya saing dalam menghadapi

tantangan global serta meningkatkan peran organisasi kepemudaan. Sasaran yang akan dicapai adalah : meningkatnya kualitas pemuda

dalam menghadapi globalisasi, dengan strategi peningkatan I PTEK dan I MTAQ pemuda agar mempunyai daya saing.

3. Meningkatkan prestasi olahraga dan memasyarakatkan olahraga.

4. Meningkatkan derajat kesehatan masyarakat melalui lingkungan sehat, perilaku sehat serta pelayanan kesehat an yang berkualitas.

5. Meningkatkan peran perempuan dalam bermasyarakat/ berpolit ik/ bernegara serta perlindungan terhadap hak perempuan dan anak.

Sasaran yang akan dicapai adalah meningkatnya peran perempuan

dalam berpolitik/ kemasyarakatan, terlindunginya anak-anak dan perempuan dari tindak kekerasan, dengan strategi peningkatan

pendidikan dan keterampilan perempuan dan peningkatan

perlindungan terhadap hak-hak anak dan perempuan.

6. Mengendalikan laju pertumbuhan penduduk dan meningkatkan

ketahanan keluarga.

(5)

125

8. Melestarikan dan mengembangkan seni dan budaya daerah. Sasaran

yang akan dicapai: meningkatnya kuantitas dan kualitas seniman/ budayawan serta lestarinya dan berkembangnya seni, dengan

strategi Peningkatan pemeliharaan dan pengembangan seni budaya lokal yang selaras dengan perkembangan zaman.

9. Meningkatkan pelayanan terhadap masyarakat penyandang masalah sosial dan lembaga sosial masyarakat. Sasaran yang akan dicapai :

Meningkatnya jangkauan pelayanan terhadap penyandang masalah

kesejahteraan sosial, dengan strategi peningkatan perlindungan terhadap penyandang masalah kesejahteraan sosial.

10. Meningkatkan peran lembaga/ organisasi keagamaan, sosial dalam

menunjang kerukunan hidup beragama dan bermasyarakat. Sasaran yang akan dicapai: meningkatnya peran lembaga keagamaan dan

sosial dalam mengimplementasikan ajaran agama serta bermasyarakat , dengan strategi peningkatan peran lembaga keagamaan dan organisasi

sosial dalam menunjang kerukunan hidup beragama dan bermasyarakat.

Misi 4. Peningkatan Pelayanan Publik dan Partisipasi Masyarakat, adapun Tujuan,

Sasaran dan Strategi adalah:

1. Membangun sistem organisasi pemerintahan yang transparan, tertib, bersih dan berwibawa, dengan sasaran : terbangunnya sistem

organisasi pemerintahan yang transparan, tertib, bersih dan berwibawa, yang diwujudkan melalui strategi:

a. Melakukan penataan struktur organisasi pemerintah daerah yang

proporsional, serta mengembangkan profesionalisme aparat dan menerapkan insentif berbasis kinerja.

b. Meningkatkan kerjasama antar daerah, kerjasama daerah dengan

pihak ketiga.

c. Meningkatkan pembinaan ketentraman ketertiban masyarakat,

(6)

126

d. Meningkatkan kinerja pengelolaan keuangan daerah yang

akuntabel.

e. Meningkatkan penataan sistem hukum di daerah.

f. Meningkatkan kapasitas kelembagaan perwakilan rakyat daerah. g. Meningkatkan kinerja aparatur kecamatan dan kelurahan.

h. Meningkatkan profesionalisme aparat pemerintah daerah dalam pelayanan publik.

2. Meningkatkan peran masyarakat dan lembaga kemasyarakatan dalam

berbagai program dan kegiatan pembangunan, dengan sasaran : meningkatnya peran serta masyarakat dan lembaga kemasyarakatan

dalam kegiatan pembangunan, yang diwujudkan melalui strategi :

penguatan kelembagaan dan pengembangan partisipasi masyarakat. 3. Meningkatkan peran statistik dalam proses pembangunan, dengan

sasaran : meningkatnya penggunaan data statistik dalam setiap proses pembangunan, yang diwujudkan melalui strategi: meningkatkan

kualitas data dan informasi pendukung perencanaan daerah.

4. Meningkatkan kinerja pengelolaaan kearsipan daerah dalam

penyelenggaraan pemerintahan, dengan sasaran: tersedianya data/ arsip untuk mendukung manajemen pemerintahan daerah, yang

diwujudkan melalui strategi: meningkatkan kinerja pengelolaan

kearsipan daerah dalam mendukung penyelenggaraan pemerintahan. 5. Meningkatnya pengembangan dan penerapan teknologi informasi

dalam penyelenggaraan pemerintahan dalam rangka peningkatan pelayanan kepada masyarakat, dengan sasaran: meningkatnya mutu

layanan komunikasi dan informatika di Kota Bogor, yang diwujudkan

melalui strategi : mengembangkan dan menerapkan teknologi informasi dalam penyelenggaraan pemerintahan dalam rangka

peningkatan pelayanan kepada masyarakat.

6. Mewujudkan kehidupan masyarakat yang demokratis dan mewujudkan masyarakat Kota Bogor yang tanggap bencana, dengan sasaran :

(7)

127

diwujudkan melalui strategi : meningkatnya peran serta masyarakat

dalam pembangunan politik dan meningkatnya kapasitas aparatur serta masyarakat dalam penanggulangan bencana.

7. Meningkatnya tertib administrasi pertanahan, dengan sasaran : terwujudnya tertib administrasi pertanahan, yang diwujudkan melalui

strategi: menata dan mengendalikan administrasi pertanahan.

8. Meningkatkan kualitas pelayanan dan sistem administrasi

kependudukan, dengan sasaran: meningkatnya kualitas data

kependudukan dan kualitas layanan kependudukan, yang diwujudkan melalui strategi : penataan penyelenggaraan sistem pelayanan dan

administrasi kependudukan.

9. Mewujudkan perencanaan dan penganggaran pembangunan yang berkualitas, terintegrasi, dan pastisipatif, dengan sasaran :

meningkatnya kinerja perencanaan pembangunan, yang diwujudkan melalui strategi:

a. Mewujudkan kerjasama pembangunan antar daerah yang saling menguntungkan.

b. Meningkatkan kualitas perencanaan pembangunan dan mengembangkan perencanaan yang terintegrasi dan partisipatif.

4.2. Prioritas Pembangunan

Prioritas pembangunan Kota Bogor pada periode 2010 – 2014 adalah : 1. Transportasi

2. Kemiskinan 3. Kebersihan

4. Pedagang Kaki Lima

Prioritas pembangunan tersebut merupakan lanjutan penanganan 4 prioritas pembangunan yang sama pada periode 2004 – 2009, mengingat berdasarkan hasil

(8)

128

1) Transportasi

Pelaksanaan pembangunan transportasi yang tertuang dalam Misi 2

bertujuan mewujudkan transportasi yang aman, nyaman dan terjangkau,

mempunyai sasaran terwujudnya sarana dan prasarana transportasi yang layak dan berkualitas dan terwujudnya sistem transportasi kota yang terpadu. Strategi

Pembangunan periode 2010 – 2014, lebih diarahkan pada aspek seperti berikut

ini:

a. Tahap Pertama adalah penataan infrastruktur (Jalan dan Terminal).

b. Tahap Kedua adalah traffic engineering (penataan sistem lalu lintas). c. Tahap Ketiga adalah penataan angkutan umum.

2) Kemiskinan

Kemiskinan masih merupakan masalah sekaligus tantangan dalam

pembangunan Kota Bogor menjadi kota jasa yang bersih, indah, aman dan nyaman. Jumlah Rumah Tangga Sasaran (RTS) di Kota Bogor berdasarkan data

PPLS 2008 sebanyak 42.328.

Model intervensi yang dilakukan pada periode 2010 - 2014 adalah melalui berbagai program dan kegiatan yang terdiri dari 3 klaster, dan sej ak tahun 2012

menjadi 4 klaster. Dimana klaster 1 adalah program yang bertujuan untuk memberikan perlindungan social dan pemenuhan kebutuhan dasar bagai

keluarga miskin, Klaster 2 adalah program yang berdasarkan pemberdayaan masyarakat, yang bertujuan meningkatkan keberdayaan kelompok masyarakat

agar dapat meningkatkan kemmapuan dan pendapatannya. Klaster 3 adalah program yang berbasiskan pemberdayaan usaha ekonomi mikro dan kecil yang

bertujuanl meningkatkan akses permodalan dan sumber daya bagi usha mikro

dan kecil. Klaster 4 adalah program penggulangan kemiskinan yang bersifat khusus dan diluar 3 klaster tersebut seperti perumahan bagi masyarakat miskin

dan sebagainya.

(9)

129

Tabel 4.1

Tahapan I ntervensi Penanggulangan Kemiskinan 2010 - 2014

Uraian 2010 2011 2012 2013 2014

Lembaga Perguliran Modal

Channeling Penguatan Penguatan Penguatan Penguatan

Kegiatan

Pendampingan Mandiri Mandiri

Sosial Bantuan Bantuan Bantuan Bantuan Bantuan Sarana

Prasarana

Bantuan Bantuan Bantuan Bantuan Bantuan

Pendukung Monitoring dan

Untuk meningkatkan pengelolaan sampah di Kota Bogor, berdasarkan RPJMD maka untuk tahun 2010 – 2014 disusun strategi prioritas pembangunan kebersihan di Kota Bogor pada Misi 2, yang bertujuan untuk menjadikan lingkungan bersih dan berkelanjutan, dengan sasaran terwujudnya pengelolaan persampahan yang terpadu. Adapun strategi yang ditempuh adalah meningkatkan pelayanan persampahan. Prioritas penanganan kebersihan ditekankan pada peningkatan kapasitas pelayanan persampahan, pengoptimalan TPA Galuga dan persiapan dukungan pada TPA Nambo, serta peningkatan sistem pengelolaan dengan konsep 3R, yakni sebagai berikut :

1. Pengurangan jumlah sampah terangkut ke TPA melalui penanganan sampah di sumber berbasis masyarakat (3R)

2. Optimalisasi TPA Galuga melalui : a. Penanganan pasca bencana b. Penataan TPA Galuga :

Pengelolaan sesuai MOU

Pengelolaan pasca penutupan

3. Penyiapan TPA skala kota (TPPAS) dan dukungan terhasap TPA Regional Nambo

4. Penyediaan sarana dan prasarana pengelolaan sampah :

a.

Pewadahan (tong sampah, TPS, container)

(10)

130

4) Pedagang Kaki Lima

Pedagang Kaki Lima (PKL) di Kota Bogor t umbuh dan berkembang pesat hingga menimbulkan banyak permasalahan. Sebagaimana lazimnya,

PKL menempati lapak yang peruntukannya bukan untuk berdagang seperti trotoar, badan jalan, emperan toko, taman (ruang terbuka), dan t erminal.

Akibatnya, fungsi peruntukan tidak berjalan sebagaimana mest inya sehingga terjadi kesemrawutan, kemacetan, dan kotor. Pada gilirannya, kota jauh dari

keteraturan, kebersihan dan keindahan. Oleh karena itu, PKL harus ditat a

sehingga tidak menimbulkan permasalahan tersebut.

Dalam menangani PKL akan berhadapan dengan banyak pertentangan

dan perlawanan baik dari pihak PKL maupun pihak lain (LSM) dengan dalih

mulai dari kesulitan tempat berusaha sampai pada isu hak azasi manusia. Hal ini mengisyaratkan bahwa penataan PKL harus dilakukan secara cermat,

terencana dan berbasis hukum. Paradoks terj adi dalam semua upaya, di satu sisi penegakan hukum peruntukan tempat atau lokasi berhadapan dengan

kewajiban membangun perekonomian rakyat secara luas di sisi yang lain. Prioritas perlu ditetapkan ketika dua tujuan yang berbeda dan saling

bertentangan.

Tujuan penataan PKL adalah terwujudnya Kota Bogor yang bersih,

indah dan nyaman bebas dari PKL berdasarkan peraturan dan

perundang-undangan. Sasaran penataan PKL adalah Kota Bogor bersih, bebas macet dan kumuh akibat PKL serta tertatanya PKL yang tidak mengganggu ketertiban

umum.

Strategi yang dapat ditempuh penanganan PKL tahun 2010 - 2014

difokuskan pada :

1. Penataan Lokasi PKL

a.

Penegasan titik lokasi PKL, berikut dengan pengaturan jenis

komoditas, model desain berjualan, dan waktu berjualan.

b.

Mewajibkan pengembang menyediakan pasar tradisional skala

(11)

131

c.

Mewajibkan pusat perbelanjaan modern menyediakan ruang untuk

PKL khususnya makanan dengan insentif yang menarik

d.

Meredisain pasar yang ada agar nyaman bagi penjual dan pembeli

khususnya komoditas hasil pertanian

e.

Pendataan registrasi PKL untuk mengendalikan jumlah PKL, dengan

memberikan tanda khusus resmi 2. Penertiban PKL yakni :

a.

Penertiban PKL yang lebih tegas di luar lokasi titik PKL (strickly

forbidden area) khususnya di Jalan Arteri dan Kolektor

b.

Target penertiban PKL yakni 21 titik lokasi.

3. Pembinaan PKL, yakni dengan :

a. Pembinaan dan penyuluhan peningkatan displin PKL.

b. Pembinaan dan pemantauan kebersihan, keamanan dari komoditas

yang dijual PKL dengan target 300 PKL. 4. Kelembagaan Pengelolaan

a. Perlu dibentuk tim kerja khusus penanganan PKL dengan rencana kerja dan monitoring evaluasi yang terjadwal dan terukur.

b. Dalam pemantauan dan penertiban PKL dilaksanakan dengan kerjasama dengan seluruh elemen masyarakat.

c. Perlu ada peninjauan kembali terhadap Perda Nomor 13 Tahun

Gambar

Tabel 4.1 Tahapan I ntervensi Penanggulangan Kemiskinan 2010 - 2014

Referensi

Dokumen terkait

Penelitian ini bertujuan untuk memodifikasi alat marking tread pada mesin ekstruder dengan tujuan untuk mengurangi tread yang tidak sesuai dengan spesifikasi.. Hasil

Berdasarkan hasil analisa dan perancangan yang dilakukan pada penelitian tesis yang berjudul “ Rancang Bangun Sistem Informasi Untuk Mengatur Peredaran Stok Terhadap

Terdapat hubungan yang signifikan antara pengetahuan B2SA dan konsumsi pangan dengan status gizi Siswa dengan nilai signifikansi F 24,33 > 3,32.. Kata kunci

• QUIZ A, maka pertanyaannya tipe uraian obyektif. Jika jawabannya benar maka berhak maju 5 nomor berikutnya, namun jika salah tetap pada posisi semula. Jika jawabannya

Website adalah kumpulan dari beberapa halaman web dimana informasi dalam bentuk teks, gambar, suara, dan lain-lain dipersentasikan dalam bentuk hypertext dan dapat

Konsep desa wisata halal adalah konsep pemberdayaan masyarakat desa berbasis wisata dan lingkungan yang dipadupandankan dengan kearifan lokal (local wisdom) dan

RUSAK 1 PADI IIN PUJIANTO SETYOBUDI 1.009. 2

Perdagangan perempuan yang terjadi di kota Manado pada tiga tahun terakhir ini merupakan kejahatan yang sudah sejak lama untuk di berantas tetapi masih saja