• Tidak ada hasil yang ditemukan

SEKOLAH SEPAKBOLA DI SURABAYA.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "SEKOLAH SEPAKBOLA DI SURABAYA."

Copied!
173
0
0

Teks penuh

(1)

TUGAS AKHIR

SEKOLAH SEPAKBOLA

DI SURABAYA

Untuk memenuhi persyaratan dalam menyelesaikan

Tugas Akhir ( Strata – 1 )

Diajukan oleh:

MOCH. RIZAL ROSMAWARDANA

0751010027

JURUSAN TEKNIK ARSITEKTUR

FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN

UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL “VETERAN”

JAWA TIMUR

2012

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :

(2)

TUGAS AKHIR

SEKOLAH SEPAK BOLA DI SURABAYA

Disusun oleh :

MOCH. RIZAL ROSMAWARDANA

0751010027

Telah dipertahankan dihadapan Tim Penguji Pada tanggal 15 Agustus 2012

Pembimbing Utama: Tim Penguji

1.

Lily Syahrial S.T, M.T. Moch. Pranoto S.T, M.T. NIP. 1955 0908 1991 03 1001 NPT. 373120602151

Pembimbing Pendamping : 2.

Ir. Sri Suryani Y.W, MT. Ir. Syaifuddin Zuhri, M,T. NIP. 1967 0722 199303 2001 NIP. 1962 1019 199403 1001

3.

Ir. Niniek Anggriani, M,T. NIP. 195801241987032001

Tugas Akhir ini telah diterima sebagai salah satu persyaratan Untuk memperoleh gelar Sarjana (S-1)

Mengetahui,

Dekan Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan

Ir. Niniek Ratni Jar., M.Kes NIP. 19590729 198603 2 00 1

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :

(3)

KATA PENGANTAR

Dengan memanjatkan puji dan syukur kehadirat Allah SWT dan shalawat serta salam semoga tercurahkan kepada Nabi Muhammad SAW dengan hidayah serta karunia-NYA telah membekali penulis dengan kesehatan, kesabaran dan ketekunan untuk menyelesaikan Tugas Akhir ini.

Penyusunan Laporan Tugas Akhir ini merupakan satu kewajiban yang harus ditempuh untuk mahasiswa Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Surabaya untuk melanjutkan ke tahap akhir.

Dalam penulisan laporan ini penulis telah berusaha segenap hati, pikiran dan kemampuan yang ada untuk mendapatkan hasil yang sebaik-baiknya. Apabila masih ada kekurangannya tidak lain karena keterbatasan kemampuan yang penulis miliki. Oleh karena itu, adalah merupakan suatu kebanggaan bila ada kritik maupun saran yang ditujukan kepada penulis, karena kritik maupun saran yang baik merupakan bekal untuk menuju kesempurnaan.

Pada kesempatan kali ini, penulis menghaturkan rasa hormat dan terima kasih yang tak terhingga kepada :

1. Ir.Dr.Pancawati Dewi, M.T selaku wali dosen saya.

2. Dyan Agustin S.T, M.T selaku Dosen Koordinator Tugas Akhir. 3. Ir. Eva Elviana, M.T selaku Dosen Mata Kuliah Seminar. 4. Liliy Syahrial S.T, M.T selaku Dosen Pembimbing I. 5. Ir. Sri Suryani W, M.T selaku Dosen Pembimbing II.

6. Keluarga dan teman-teman tercinta yang telah banyak memberikan dukungan moril dan materiil.

Semoga segala amal dan budi baik yang telah diberikan kepada penulis akan mendapatkan imbalan yang setimpal dari Allah SWT. Akhir kata, dengan segala kekurangan yang ada, penulis berharap semoga Laporan Tugas Akhir ini dapat memberikan manfaat yang berarti bagi kita semua.

Surabaya, 11 Oktober 2012

Moch. Rizal. Rosmawardana

iii

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :

(4)

UCAPAN TERIMA KASIH

Puji syukur kepada Allah SWT atas segala rahmatnya dan juga ucapan terima kasih saya berikan kepada semua pihak yang ikut membantu kelancaran proses pembuatan Tugas Akhir ini, baik berupa tenaga, moril, spiritual, mulai dari awal sampai akhir terselesaikannya Tugas Akhir ini diantaranya :

• Yang Terhormat Bapak Rektor UPN “Veteran” Jawa Timur.

• Yang Terhormat Dekan FTSP, Ir. Niniek Ratni Jar., M.Kes.

• Ketua Jurusan Teknik Arsitektur UPN, Dr. Ir. Pancawati Dewi. M.T

• Dosen Pembimbing I, Lily Syahrial ST. MT yang telah banyak membantu saya didalam menyelesaikan Tugas Akhir ini.

• Dosen Pembimbing II, Ir. Sri Suryani W, M.T yang telah banyak membantu saya didalam menyelesaikan Tugas Akhir ini.

• Moch. Pranoto S.T M.T, Ir. Syaifuddin Zuhri M.T, dan Ir. Niniek Anggriani M.T selaku Tim Penguji.

• Dyan Agustin ST, MT selaku Koordinator Tugas Akhir.

• Dosen-dosen Teknik Arsitektur UPN, yang telah banyak membantu selama kuliah hingga terselesainya Tugas Akhir saya terutama untuk bapak Wartadji juga yang banyak menghibur anak-anak Tugas Akhir.

• Kedua orang tua saya, adik, kakak, kekasih saya, yang tidak bisa saya sebutkan satu persatu yang telah membantu memberikan dukungan moral, spiritual, dan sokongan dananya selama kuliah hingga terselesaikannya Tugas Akhir ini.

• Teman-teman proyek dari PT. PP (Persero), PT. Waskita Karya (Persero), CV. MAP, C.V. Medisain - Semarang, Konsultan Perencana Studio Harapan Bangsa Architecture dan lain-lain yang masih banyak yang telah membantu dukungan moril, dan beberapa pelajaran di lapangan.

• Kekasih sekaligus sahabat saya Anindya Devi Ramadhani. SST, yang telah sangat membantu menyemangati saya, memarah-marahi saya pada saat terpuruk di dalam proses menyelesaikan Tugas Akhir ini.

• Teman – teman seperjuangan Tugas Akhir Arsitektur angkatan 2007 : (sing mokong – iv

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :

(5)

• mokong ) = mulai dari Yanuar, Asro, Sahreal N.Y, Fajrul, Syarif, Aden S.T, Tiar S.T, Bayu Setiawan (tukang kabel), d.l.l dan kakak - kakak angkatan 2004, 2005, 2006, adik-adik angkatan 2008, 2009, 2010, thax you all.

• Kantin FTSP, terima kasih makanannya semua yang enak-enak dan maknyus.

Mudah-mudahan segala apa yang telah diberikan atau diamalkan kepada saya mendapat balasan yang setimpal dari-NYA. Amin.

Surabaya, 11 Oktober 2012

Moch. Rizal. Rosmawardana

v

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :

(6)

DAFTAR ISI

Halaman

Halaman Judul ... i

Lembar Pengesahan ... ii

Kata Pengantar ... iii

Ucapan Terima Kasih ... iv

Abstraksi ... vi

Daftar Isi ... vii

Daftar Tabel ... x

Daftar Gambar ... xii

BAB I. PENDAHULUAN ... 1

1.1. Latar Belakang ... 1

1.2. Tujuan dan Sasaran Perancangan ... 7

1.3. Batasan dan Asumsi ... 8

1.4. Tahapan Perancangan ... 8

1.5. Sistematika Laporan ... 9

BAB II. TINJAUAN OBYEK PERANCANGAN ... 11

2.1. Tinjauan Umum Perancangan... 11

2.1.1 Pengertian Judul ... 11

2.1.2 Studi Literatur ... 12

2.1.3 Studi Kasus. ... 18

2.1.3.1 The KNVB National Football School, Zeist, Belanda .... 18

2.1.3.2 Sekolah Sepak Bola Mitra Surabaya ... 25

2.1.4 Analisa hasil Studi ... 31

2.2. Tinjauan Khusus Perancangan ... 33

2.2.1. Penekanan Perancangan ... 33

2.2.2. Aktifitas Dan Kebutuhan Ruang ... 33

2.2.3. Perhitungan Luasan Ruang... 68

2.2.4. Program Ruang ... 81

vii

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :

(7)

BAB III. TINJAUAN LOKASI PERANCANGAN ... 84

3.3.3 Potensi Lingkungan Sekitar ... 100

3.3.4 Infrastruktur Kota ... 103

3.3.5 Peraturan Bangunan Setempat ... 106

BAB IV. ANALISA PERANCANGAN ... 108

4.1. Analisa Site ... 108

4.1.1. Analisa Aksesibilitas ... 108

4.1.2. Analisa Iklim ... 112

4.1.3. Analisa Lingkungan Sekitar ... 114

4.1.3.1 Analisa Kebisingan ... 115

4.1.4. Analisa Lingkungan Zoning ... 116

4.2. Analisa Ruang ... 117

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :

(8)

5.2.1 Konsep Tatanan Massa Dan Sirkulasi ... 139

5.2.2 Konsep Bentuk Massa Bangunan ... 141

5.2.3 Konsep Tampilan ... 142

5.2.4 Konsep Ruang Luar ... 144

5.2.5 Konsep Ruang Dalam... 145

5.2.6 Konsep Struktur dan Material ... 147

5.2.7 Konsep Utilitas. ... 148

5.2.7.1 Konsep Penyediaan Air Bersih ... 148

5.2.7.2 Konsep Pembuangan Air Kotor dan Kotoran ... 149

5.2.8 Konsep Mekanikal Elektrikal ... 149

5.2.8.1 Konsep Penghawaan ... 149

5.2.8.2 Konsep Pencahayaan... 149

5.2.8.3 Konsep Pencegahan Bahaya Kebakaran. ... 150

5.2.8.4 Konsep Instalasi Penangkal Petir ... 151

BAB VI. APLIKASI PERANCANGAN ... 150

6.1 Aplikasi Bentuk ... 152

6.2 Aplikasi Tampilan ... 154

6.3 Aplikasi Sirkulasi... 155

6.4 Aplikasi Ruang Luar ... 156

6.5 Aplikasi Ruang Dalam Bangunan (Interior) ... 156

6.6 Aplikasi Sistem Drainase Dalam Tapak ... 157

Kata Penutup ... xvi

Daftar Pustaka ... xvii

Berita Acara Ujian Lisan ... xiii

Lampiran ... xxi

xi

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :

(9)

vi

ABSTRAKSI

Moch. Rizal. R /

0751010027

Sekolah Sepak Bola di Surabaya merupakan salah satu objek rancang tugas akhir yang berada di Surabaya. Sekolah Sepak Bola merupakan sebuah wadah pembinaan cabang olahraga sepak bola dalam rangka mencetak atlit handal namun juga menjadi atlet yang berkualitas baik jasmani maupun rohani, mereka masih berusia muda dan berpotensi untuk dibina serta dikembangkan secara ilmiah dan profesional melalui sekolah sepak bola.

Tujuan didirikannya Sekolah Sepak Bola di Surabaya ini yaitu fasilitas sarana dan prasarana yang ada di lapangan kurang mendukung, secara resmi belum ada yang menaungi SSB ini beda dengan SMK / SD / STK atau sekolah kejuruan lainnya hanya sedikit terarah seperti di bawah naungan klub masing-masing serta belum munculnya sekolah khusus sepak bola yang didirikan oleh lembaga pemerintah resmi, serta memberikan pendidikan dan pelatihan tentang teknik – teknik dasar bermain sepak bola yang baik dan benar. Selain itu sebagai satu-satunya sekolah sepak bola yang mengemas berbagai macam fasilitas teknik dalam satu bangunan. Objek rancang ini juga diharapkan mampu menjadi bangunan yang mudah dikenal di kota Surabaya karena mengingat lokasi perancangannya bertepatan dengan area pendidikan yaitu di wilayah Surabaya Timur yang mana kedepannya masyarakat akan sangat mudah mengenali objek rancang tersebut.

Sasaran objek rancang ini ditujukan untuk merancang fasilitas pendidikan sekolah sepak bola guna melengkapi bangunan – bangunan atau fasilitas – fasilitas yang telah ada di Surabaya.

Kata Kunci : Sekolah, Sepak Bola

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :

(10)

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Sepak bola adalah salah satu cabang olahraga yang sangat banyak diminati

oleh masyarakat didunia, termasuk masyarakat Indonesia. Dimana inti dari

permainan ini adalah memasukkkan bola ke dalam gawang lawan. Dalam

melakukan permainan ini tidak hanya butuh keahlian khusus dan teori saja,

melainkan memerlukan suatu teknik khusus seperti keahlian dalam men-dribble

(menggiring bola), kecepatan, dan kecerdasan sang pemain sehingga diperlukan

kerja sama yang baik di lapangan.

faktor penyebab ketidakberhasilan yang sesuai fakta di lapangan tersebut

adalah fasilitas sarana dan prasarana yang kurang mendukung, secara resmi belum

ada yang menaungi SSB ini, beda dengan SMK / SD / STK atau Sekolah

Kejuruan lainnya hanya sedikit terarah seperti di bawah naungan klub

masing-masing serta belum munculnya sekolah khusus sepak bola yang didirikan oleh

lembaga pemerintah resmi. Hal ini seharusnya bisa menjadi issue yang perlu

diperhatikan dalam olahraga yang terus berkembang dari tahun ke tahun. Dan

pemerintah juga sangat berperan dalam menciptakan pemain-pemain baru agar

sumber daya manusia Indonesia tidak kalah dengan sumber daya para pemain

asing, seperti Malaysia ataupun Singapura. Jika dilihat dari perkembangan para

pemain muda sepak bola di Indonesia yang semakin baik ini, berikut ini pada

tabel 1.1. yang menunjukkan sarana pendidikan dan prasarana yang

memadai sistem pembinaan sekolah sepak bola, di Indonesia pada tentunya

yang mengacu standart FIFA.

Seperti pada tabel 1.1. berikut ini, Macam-macam SSB di Indonesia

No

Wilayah Nama Sekolah Pendidikan Lokasi Usia Jumlah Siswa

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :

(11)

2

Sumber : Internet, http://www.google.com

Dilihat dari data diatas bahwa memang banyak klub-klub di Indonesia

mendirikan sekolah sepak bola, sehingga mendorong akan tumbuhnya sekolah

sepak bola di daerah lain seperti Jawa Timur khususnya wilayah Surabaya. Tabel

1.2. berikut ini menunjukkan bahwa sekolah sepak bola yang ada di

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :

(12)

3

Tabel 1.2. Macam-macam SSB di Surabaya

No. Jenis SSB Pelajaran Usia Jumlah Siswa

2. SSB Bintang Timur

3. SSB Reedo

4. SSB Mitra Surabaya

5. SSB AD.Dam V Bwj.

6. SSB Bintang Angkasa

7. SSB Surabaya FC

8. SSB KresnoIndonesia

9. SSB Putra Surabaya

10. SSB HBS

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :

(13)

4

3. *Kelas Utama (Untuk Tingkat SMU–Perguruan Tinggi) :

1. SSB Suryanaga

2. SSB Untag Rosita

3. SSB Fatahillah 354

4. SSB Polda Jatim

5. SSB Assyabaab

6. SSB Putra Indomaret

7. SSB Angkatan Laut

8. SSB Sasana Bhakti

9. SSB Indonesia Muda

10. SSB Mahasiswa

sarana dan prasarana yang cukup memadai (belum punya sendiri) seperti layaknya

diakui sebuah standart SSB (pada tabel 1.1.) sehingga untuk latihannya sendiri

rata – rata klub memfaatkan sarana atau lapangan disekitar lokasi.

Sumber : survey lapangan langsung masing - masing SSB dan wawancara, 2011

Tercatat dari keberadaan sekolah sepak bola di Surabaya pada tabel 1.2.

diatas memiliki 30 sekolah, dimana masing-masing alumni SSB banyak diminati

oleh beberapa klub. Hal ini juga ikut mempengaruhi pesatnya tingkat pengguna

lapangan sepak bola yang ada di Surabaya.

Sebelum mengacu lebih jauh tentang lapangan sepak bola yang akan

dipakai, alangkah baiknya mengenal lebih dulu syarat ukuran standart

rekomendasi lapangan sepak bola berdasarkan sumber FIFA yaitu ;

1). Ukuran : (Panjang : 100 M Lebar : 65 M)

2). Bentuk.

Lapangan sepak bola berbentuk persegi panjang, dengan perbandingan

panjang dan lebar sama dengan dua banding satu (P x L = 2:1), atau kurang

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :

(14)

5

sedikit. Sebagai contoh, misalnya panjang lapangan sepak bola tersebut adalah

100 meter, maka lebarnya harus berkisar 65 meter atau tidak lebih dari 65 meter.

3). Garis Lingkaran Tengah (Kick Off Area).

Garis tengah lapangan sepakbola berdiameter 9,15 meter. Garis lingkaran

tersebut berada tepat di tengah lapangan. Di tengah lingkaran tersebut terdapat

titik yang digunakan pemain untuk memulai kick off.

4). Area/ Kotak Penalti.

Kotak penalti adalah area penjaga gawang bebas menyentuh bola dengan

tangan. Kotak penalti adalah daerah rawan. Jika pemain lawan dilanggar dalam

kotak penaltinya sendiri, maka tim lawan akan mendapat hadiah penalti, yaitu

tentangan bebas berjarak 11 meter. Pemain penendang hanya akan berhadapan

dengan seorang penjaga gawang. Ada dua kotak penalti dalam lapangan sepak

bola, yaitu :

a). Kotak penalti besar (18-yard box).

Kotak penalti besar adalah area rawan, karena jika pemain lawan dilanggar

dalam kotak penaltinya sendiri, maka tim lawan akan mendapat hadiah penalti.

Panjangnya adalah 40-45 meter dengan lebar 16-19 meter.

b). Kotak penalti kecil (6-yard box).

Kotak penalti kecil adalah area penjaga gawang yang mempunyai

kekuasaan mutlak dan tidak boleh diganggu oleh pemain lawan. Kotak penalti

kecil ini berada dalam kotak penalti besar dan berbentuk persegi panjang.

Ukurannya adalah panjang 18 meter dengan lebar 5,5 meter.

5). Ukuran Gawang.

Gawang dalam permainan sepak bola berbentuk persegi panjang dengan

perbandingan 3:2. Ukuran ideal yang dilansir FIFA adalah lebarnya 7,3 meter

dengan tinggi 2,4 meter.

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :

(15)

6

Setelah mengetahui ukuran lapangan sepak bola sebenarnya (standart

FIFA) dan aturan lainnya di atas, kita bisa membandingkan ukuran lapangan

yang dipakai pada saat latihan SSB di Surabaya, dan semua SSB tidak

memiliki lapangan sepak bola yang memenuhi standart.

Tabel 1.3. Kondisi lapangan tempat latihan SSB di Surabaya

No. Nama Lapangan

Lapangan Hoki Dr. Soetomo

Lapangan Adi Buana

Lapangan Menanggal

Lapangan Thor

Lapangan Kebraon

Lapangan Poral Lidah Wetan

Lapangan UNESA

Lapangan Pacar Keling

Lapangan Angkatan laut

Lapangan ITS

Sumber : survey langsung setiap lapangan dan PSSI Surabaya, 2011

Melihat kondisi lapangan diatas dapat disimpulkan bahwa dalam

merancang sebuah sekolah sepak bola ke depannya, diperlukan suatu kekhususan lebih di sekolah sepak bola yaitu memiliki kelengkapan pendidikan (kurikulum) dan sarana prasarana yang standart sehingga menjadikan yang terbaik dari sudah ada sebelumnya yang akan dirancang di Surabaya (untuk lebih jelasnya bisa dilihat di bab 2 bagian sub bab:aktivitas dan kebutuhan ruang). Mengingat untuk membangun sebuah sekolah sepak bola itu tidak membutuhkan jumlah pemain tetapi membutuhkan kuantitas dan mengingat

banyaknya animo masyarakat atau kelompok masyarakat disekitar Surabaya yang

menggemari sepak bola tersebut sehingga tujuan utamanya adalah untuk

mencetak para pemain sepak bola yang terlatih secara teknis, dan juga memiliki

nilai-nilai atau kualitas diri untuk menjadi atlet profesional yang berkualitas baik

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :

(16)

7

jasmani maupun rohani ataupun profesi yang fokus pada bidang olahraga sepak

bola serta mendidik bermental juara untuk menjunjung sportivitas yang tinggi.

1.2 Tujuan dan Sasaran Perancangan

Ada beberapa tujuan dan sasaran yang ingin dicapai, yaitu:

Tujuan:

1. Memberikan pendidikan dan pelatihan tentang teknik – teknik dasar bermain

sepak bola yang baik dan benar.

2. Melengkapi para siswa dengan pengetahuan yang umum dan yang berhubungan

dengan dunia sepak bola.

3. Meningkatkan gairah olahraga sepak bola pada khususnya bagi

pemuda-pemuda masyarakat sekitar.

4. Para pelatih dan staf yang ingin menurunkan dan mendedikasikan ilmunya

kepada generasi muda.

5. Memberikan suatu apresiasi khusus berupa menggratiskan biaya siswa untuk

kalangan yang kurang mampu untuk kelas SD, SLTP, SMU yang tidak

terpantau yaitu memiliki potensi teknik bermain bola dengan baik.

Sasaran:

1. Mewadai serta memberikan fasilitas ruang pendidikan sekolah yang berisi

tentang pendidikan olahraga sepak bola.

2. Merancang fasilitas pendidikan sekolah sepak bola guna melengkapi

bangunan-bangunan atau fasilitas-fasilitas yang telah ada di Surabaya.

3. Pendekatan rancangan merupakan perpaduan antara pusat pelayanan

(penunjang) dengan lapangan sepakbola. Dimana lapangan sepakbola berfungsi

sebagai praktik dan pusat dalam sekolah sepakbola ke depannya bagi siswa..

4. Mendapatkan hasil aplikasi konsep tersebut dari bentuk fisik Sekolah Sepak

Bola yang mampu merefleksikan seluruh konsep perencanaan yang ditentukan

selanjutnya.

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :

(17)

8 1.3 Batasan dan Asumsi

Dalam perancangan proyek ini, untuk menghindari pembahasan agar tidak

melebar pada masalah - masalah yang tidak seharusya dibahas, maka perlu adanya

batasan-batasan yang melingkupi permasalahan yang ada, antara lain:

Batasan:

- Karena proyek ini fiktif dan di Indonesia belum ada proyek sejenis ini maka

data – data perencanaan terutama didasarkan pada hasil wawancara dengan

pihak – pihak kompeten, kemudian studi literatur dalam dan luar negeri,

pengamatan lapangan sesuai dengan kondisi dan dapat ditambahkan dalam

proses pengerjaan konsep.

Asumsi:

- Proyek perancangan bangunan ini diasumsikan merupakan proyek milik

swasta dan permasalahan dana dianggap dapat terpenuhi.

1.4 Tahapan Perancangan

Sebelum memulai sebuah proses perancangan dan pembangunan, di

butuhkan sebuah laporan yang tersusun atas kerangka-kerangka tahapan

perancangan, selain itu diperlukan data pendukung, literatur untuk mendukung

proses perancangan dan perencanaan laporan ini.

Tahapan-tahapan dalam perancangan sebagai berikut:

Diawali dengan mengintepretasi judul objek rancangan dengan latar

belakang, kemudian dilakukan pengumpulan data langsung dari lapangan maupun

dari literatur, buku, majalah, internet, serta menyesuaikan peraturan pemerintah.

Selain itu juga melakukan studi banding atau studi kasus, yang dilengkapi dengan

wawancara untuk memperoleh data yang lebih akurat. Dari hasil kumpulan

data-data kompilasi dan analisa tersebut kemudian digabungkan dengan kajian teori

serta prinsip-prinsip dan azas metode perancangan sehingga terbentuk tema dan

konsep yang mengawali ide dasar bentuk bangunan. Kemudian melakukan feed

back control terhadap prinsip desain dan aturan perancangan, serta kesesuaian

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :

(18)

9

konsep dengan apa yang sudah diharapkan. Dan setelah itu membuat gagasan pra

desain hingga pada proses akhir yaitu hasil dari rancangan.

Berikut ini diagram laporan dalam perancangan yang dapat dilihat pada

Gambar 1.1.

Gambar 1.1. Tahapan Perancangan

Sumber: Azas-azas dan Metode Perancangan

1.5 Sistematika Laporan

Dalam penyusunan laporan diharapkan dapat memberikan gambaran yang

jelas tentang perancangan yang akan dikerjakan, mulai dari bagian umum sampai

dengan bagian yang khusus sehingga dihasilkan suatu pola pikir yang sistematis.

Sistematika penulisan laporan, meliputi:

-BAB I. PENDAHULUAN, menjelaskan tentang latar belakang perencanaan dan

perancangan Sekolah Sepak Bola di Surabaya. Tujuan dan sasaran proyek ini

yaitu membuat bangunan atau tempat sebagai sekolah sepak bola bagi usia dini

FEED BACK CONTROL

Interpretasi Judul

Latar Belakang

Pengumpulan Data

Kajian Teori, Azas Serta Prinsip Perancangan

Tema / Perancangan

Gagasan Pra Desain / Pra Konsep

Konsep Rancangan / Pengembangan

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :

(19)

10

dan mempunyai bakat tersendiri , sehingga dengan begitu Para pelatih dan staf

yang ingin menurunkan dan mendedikasikan ilmunya kepada generasi muda akan

tercapai.

Batasan dari proyek ini adalah bangunan ini diperuntukkan bagi para

pengamat teknik dan pemandu bakat sepak bola, memiliki fasilitas-fasilitas

ruang-ruang latihan dan ruang-ruang pendidikan sepak bola dengan fasilitas-fasilitas penunjang

lain bagi kegiatan pengelolaan, pertandingan, dan hunian serta ditujukan pada

tingkat ekonomi ke bawah, menengah, dan ke atas.

Proyek perancangan bangunan ini diasumsikan merupakan proyek milik

swasta. Kemudian menjelaskan tentang tahapan perancangan yang menjelaskan

secara runtun mulai dari menginterpretasi judul sampai dengan hasil akhir.

-BAB II. TINJAUAN OBJEK RANCANGAN, bab ini yang menjabarkan

tentang Pengertian judul dari Sekolah Sepak Bola di Surabaya, studi literatur dan

studi kasus yang berkaitan dengan proyek dimana menyangkut aspek kualitas dan

kuantitas serta persyaratan proyek, persyaratan pokok proyek dan kepemilikan

proyek.

Tinjauan Khusus, yang menjelaskan batasan dan asumsi, lingkup pelayanan,

aktivitas dan kebutuhan ruang, perhitungan luas ruang, dan pengelompokan ruang

serta

-BAB III. TINJAUAN LOKASI, bab ini menjelaskan tentang tinjauan lokasi

perancangan yang menjabarkan tentang antara lain, latar belakang pemilihan

lokasi bangunan, penetapan lokasi, fisik lokasi, aksesibilitas, yang menjelaskan

tentang potensi bangunan dan infrastruktur kota.

-BAB IV. ANALISA PERANCANGAN, bab ini menjabarkan analisa

perancangan dimana didalamnya analisa site yang diinginkan dalam rancangan.

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :

(20)

11

BAB II

TINJAUAN OBYEK PERANCANGAN

2.1 Tinjauan Umum Perancangan

2.1.1 Pengertian Judul

Sebelum memahami pengertian dari Sekolah Sepakbola di Surabaya ada

baiknya menelaah beberapa pendapat yang dikemukakan oleh para ahli dan

beberapa sumber tentang pengertian dari Sekolah Sepakbola. Selanjutnya bagian

ini akan dijadikan landasan teori perancangan studi proposal tugas akhir ini serta

melengkapi bab sebelumnya.

Sekolah adalah :

- Menurut Chaplin (2007), pengertian sekolah sebagai bangunan atau

lembaga untuk belajar dan mengajar serta tempat untuk memberi dan

menerima pelajaran.

- Waktu atau pertemuan ketika murid-murid diberi pelajaran.

(Sulcan , 1997).

Sepakbola adalah :

- Menurut Basoes Noegraha (2011), sepakbola adalah olahraga permainan

beregu yang menggunakan bola sepak dan dua kelompok yang berlawanan

yang masing-masing terdiri atas 11 pemain.

- Kata sepak sendiri mempunyai arti : tendang sedangkan kata bola

mempunyai arti yang sudah jelas, sesuatu yang bebentuk bulat, biasa

digunakan untuk permainan. Jadi sepakbola mempunyai arti ; salah satu

bidang olahraga, dimana para pemainnya bermain dengan bola dengan

menggunakan kaki untuk menyepak dan mempunyai tujuan untuk

memasukkan bola tersebut ke gawang lawan.

(Nasution, 1990).

Di Surabaya adalah :

- Nama kota di Indonesia, provinsi Jawa Timur. Kota terbesar

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :

(21)

12

kedua di Indonesia yang menjadi ibukota dari propinsi Jawa Timur. Memiliki

tingkat pertumbuhan ekonomi dan penduduk yang sangat tinggi.

(Nasution, 1990).

Kesimpulan Sekolah Sepakbola Di Surabaya merupakan :

Sebuah tempat untuk mengadakan pendidikan dan pelatihan akan olahraga

sepakbola, baik berupa teori maupun praktek, dengan tujuan untuk meningkatkan

dan membina bakat dari atlet sepakbola sejak usia dini yang berlokasi di kota

Surabaya.

2.1.2 Studi Literatur

Dalam studi literatur dapat dijelaskan mengenai hal-hal yang berkaitan

dengan materi obyek rancangan, sehingga dapat memperjelas maksud dari

rancangan tersebut. Pada studi literatur ini, data diambil dari buku, internet, dan

narasumber yaitu mengenai hal-hal yang berhubungan dengan fasilitas pelatihan

sepakbola yang sesuai dengan rancangan ke depannya.

Menurut pengklasifikasian kategori pusat atau wadah suatu bidang profesi

maupun aktivitas terutama bidang atlet sepakbola, maka fasilitas pembinaan atlet

sepak bola ini terdiri dari tempat latihan sepakbola, pendidikan, dan fasilitas

pendukung untuk perkembangan atlet sepakbola.

1). Teknik Pembinaan Sepakbola melalui Sekolah Sepakbola :

Menurut Jurnal Media Jawa Pos, edisi April 2011 (PSSI, 1993: 67)

adalah proses pembinaan tersebut dilakukan dengan program-program latihan

yang disusun oleh para pelatih.

Menurut Jurnal Blog Nurdiansyah, 2005 (Soegiyanto, 1997:4) adalah

- Gerakan keolahragaan nasional harus memiliki akar dan landasan yang kuat

dengan menjadikan pembinaan usia dini sebagai sub sistem dari sistem

pembinaan yang terdiri dari tahapan pemassalan, pembibitan, dan

peningkatan prestasi.

- Konsep pembinaan usia dini harus dibuat lebih tepat guna dan daya guna

dengan implementasi praktis, yang disesuaikan dengan perkembangan atau

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :

(22)

13

pertumbuhan fisik dan mentalnya serta kecerdasannya, perbedaan tingkat

pertumbuhan.

Menurut pendapat orang awam adalah salah satu wadah atau

perkumpulan yang mempunyai tujuan mendidik dan melatih atlit usia dini menuju

prestasi khususnya cabang olahraga sepak bola adalah sekolah sepak bola.

Jadi Teknik Pembinaan Sekolah Sepak bola adalah bahwa salah satu

strategi yang paling mendasar dalam upaya mewujudkan sumber daya manusia

Indonesia khususnya di bidang olahraga adalah dengan memusatkan perhatian dan

orientasi pembangunan dan fasilitas yang mendukung olahraga sedini mungkin

yakni dengan melakukan pembinaan dan pengembangan olahraga bagi generasi

muda sejak dini.

2). Standart Ukuran lapangan Sepak Bola dan Standart Dasar Peraturan

Permainan Sepak Bola :

Menurut Jurnal Kurrikulum dan Pedoman Dasar Sepakbola

Indonesia Jilid II, diterbitkan (PSSI, 2012: 88 ) adalah,

- Ukuran lapangan, permainan sepakbola harus berbentuk empat persegi

1). Lapangan permainan sepakbola ditandai dengan garis. Garis-garis ini termasuk

dalam daerah permainan yang dibatasinya.

2). Dua garis batas yang panjang disebut garis samping. Dua garis yang pendek

disebut garis gawang.

3).Lebar garis-garis ini tidak lebih dari 12 cm (5 inci).

4).Lapangan permainan dibagi dalam dua bagian oleh sebuah garis tengah.

5).Titik tengah terdapat pada pertengahan garis tengah dan dikelilingi oleh sebuah

lingkaran dengan radius 9,15 m (10 yard ).

- Daerah Gawang.

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :

(23)

14

Daerah gawang terdapat pada masing-masing ujung lapangan sebagai

berikut:

Dua buah garis tegak lurus dengan garis gawang dibuat pada sisi kiri dan

kanan gawang, dengan jarak 5,5 m (6 yard) diukur dari bagian sebelah dalam

tiang gawang. Kedua garis ini dibuat ke dalam lapangan permainan dengan

panjang 5,5 m (6 yard) dan dihubungkan dengan garis yang sejajar dengan garis

gawang. Daerah yang dibatasi oleh garis-garis ini dan garis gawang adalah daerah

gawang.

- Daerah Penalti.

Daerah penalti dibuat pada masing-masing ujung lapangan permainan

sebagai berikut:

Dua buah garis tegak lurus dengan garis gawang dibuat pada sisi kiri dan

kanan gawang, dengan jarak 16,5 m (18 yard) diukur dari bagian sebelah dalam

tiang gawang. Kedua garis ini dibuat ke dalam lapangan permainan dengan

panjang 16,5 m (8 yard) dan dihubungkan dengan garis yang sejajar dengan garis

gawang. Daerah yang dibatasi oleh garis-garis ini dan garis gawang adalah daerah

penalti.

Pada setiap daerah penalti dibuat sebuah titik penalti yang berjarak 11 m

(12 yard) dari titik tengah antara kedua tiang gawang dan sama jaraknya dengan

tiang gawang tersebut. Di luar daerah penalti dibuat suatu garis busur/lingkaran

dengan radius 9,15 m (10 yard) dari masing-masing titik penalti.

- Tiang Bendera.

Tiang bendera dengan tinggi tidak kurang dari 1,5 m (5 kaki) yang bagian

atasnya tumpul dan dengan bendera terpasang, ditempatkan pada setiap sudut

Iapangan. Tiang bendera boleh juga ditempatkan di ujung garis tengah, tidak

kurang dari 1 m diluar garis samping.

- Busur tendangan sudut.

Untuk tendangan sudut, dari setiap bendera sudut dibuat seperempat

lingkaran dengan radius 1 m (1 yard) ke dalam lapangan permainan.

- Gawang.

1). Gawang harus ditempatkan pada bagian tengah masing-masing garis gawang.

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :

(24)

15

2). Gawang terdiri dari dua tiang tegak lurus yang sama jaraknya dari tiang

bendera sudut dan dihubungkan secara horizontal oleh sebuah mistar/palang

gawang.

3). Lebar gawang adalah 7,32 m (8 yard) dan jarak dari bagian paling bawah

mistar/palang gawang ke tanah adalah 2,44 m (8 kaki).

4). Lebar kedua tiang gawang dan lebar mistar/palang gawang sama, tidak lebih

dari 12 cm (5 inci). Lebar garis gawang sama dengan lebar tiang gawang dan

mistar/palang gawang. Jaring gawang diikatkan ke tiang gawang, mistar/palang

gawang dan tanah di bagian belakang gawang, dengan syarat bahwa jaring

gawang tersebut tersanggah dengan baik dan tidak mengganggu penjaga gawang.

Tiang gawang dan mistar gawang harusberwarna putih.

- Pengamanan.

Gawang harus tertanam dengan aman kedalam tanah. Gawang portable

dapat digunakan apabila sudah memenuhi ketentuan ini.

Gambar 2.1. Gawang Sepak Bola

Sumber : Kurrikulum dan Pedoman Sepak Bola Indonesia, Jilid 2

- Bola.

1. Ukuran : 60 – 70 cm.

2. Keliling : 100 cm.

3. Berat : 410 – 450 gram.

4. Lambungan : 1000 cm pada pantulan pertama.

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :

(25)

16

5. Bahan : karet atau sintetis ( buatan ).

Gambar 2.2. Bola Sepak

Sumber : Kurrikulum dan Pedoman Sepak Bola Indonesia, Jilid 2

- Jumalah pemain.

1. Jumlah pemain maksimal untuk memulai pertandingan adalah 11. Salah

satunya penjaga gawang.

2. Jumlah pemain maksimal keluar lapangan: 4 (tidak termasuk cedera).

3. Jumlah pemain cadangan maksimal adalah 12 orang.

4. Jumlah wasit 1 orang.

5. Hakim garis berjumlah 2 - 4 orang.

6. Batas jumlah pergantian pemaina adalah 3 ( kecuali pergantian uji coba ).

Gambar 2.3. Kesebelasan Pemain

Sumber : Kurrikulum dan Pedoman Sepak Bola Indonesia, Jilid 2

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :

(26)

17

- Perlengkapan permainan.

1. Kaos bernomer ( sejak tahun 1954 ).

2. Kaos kaki.

3. Pelindung tulang kering.

4. Alas kaki bersolkan karet.

5. Harus menggunakan sepatu bola.

3). Sifat Sekolah Sepak Bola.

Menurut Soepangad, Humas Persebaya adalah,

- Dilakukan di alam terbuka (open space) yang merupakan tempat dimana

semua kegiatan utama terkonsentrasi.

- Dilakukan secara berkelompok.

- Mempunyai tujuan khusus untuk membina, melatih, meningkatkan

kualitas pemain / tim untuk mencapai suatu kondisi tertentu dalam konteks

mental, jiwa, fisik, dan keterampilan (skill).

- Mempunyai ciri kebersamaan dan sosialisasi.

Setelah mengetahui maksud judul proyek tugas akhir di atas dan

mempelajari studi literatur yang ada, maka kita akan memahami isi dari Sekolah

Sepak Bola itu sendiri.

Di dalam bahasan pada bab 2 kali ini tidak hanya mengandalkan judul

dan studi literatur saja yang tentunya kurang sedikit mendukung sehingga untuk

menambahkan data – data yang kurang lengkap di atas didukung oleh data-data

lain berupa studi kasus dsb yang tentunya terdapat syarat-syarat yang perlu

diperhatikan juga. Studi kasus kali ini membahas 2 obyek dimana

masing-masing obyek membahas beberapa macam aspek sesuai dengan standart, serta mendukung sebagai acuan referensi perancangan Sekolah Sepak Bola di Surabaya ke depannya. Untuk penjelasan studi kasus selanjutnya yang berkaitan Sekolah Sepak Bola dijelaskan di bawah ini ;

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :

(27)

18 2.1.3 Studis Kasus

2.1.3.1 The KNVB National Football School, Zeist, Belanda.

A. Aspek Profil dan Lokasi

Didirikan pada awal 1960 dengan nama resmi The KNVB National

Football School terhampar di area seluas 66.000 M2. Institusi ini sekarang telah

menjadi salah satu ikon pembinaan sepak bola di Negeri Kincir Angin.

Kesuksesan Belanda sebagai salah satu negara besar sepakbola tidak

terlepas dari pembinaan pemain yang rapi, berjenjang dan kontinyu dari usia dini

(junior) sampai level internasional. Tidak salah jika Negeri Kincir Angin ini

disebut sebagai salah satu negara penghasil pemain – pemain muda terbaik di

dunia. Sekolah junior Ajax Amsterdam atau Fayenoord Rotterdarm terkenal

sebagai produsen pemain-pemain muda yang bertalenta dan skill tinggi. Pusat

latihan ini merupakan salah satu bagian dari markas besar KNVB atau PSSI-nya

Belanda. Fungsinya tidak hanya sebagai pusat pelatihan bagi pemain nasional –

junior maupun senior – saja tapi juga bagi para wasit dan pelatih dari seluruh

Belanda.

Gambar 2.4. Site Bangunan

Sumber : http://www. KNVB National Football School.com

B. Aspek Kuantitas.

Pada studi kasus 1 ini pencarian data lebih difokuskan pada jenis ruang

yang ada untuk menunjang segala aktifitas yang terjadi didalam Bangunan.

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :

(28)

19

Penataan interior dan pemilihan perabot juga bisa menjadi tolok ukur dalam

perancangan.

- Fasilitasdan Aktifitas.

Di dalam bermain sepak bola tidak halnya mengandalkan suatu skill atau

teknik saja melainkan diperlukan juga suatu fasilitas setiap ruangan yang

berbeda-beda, untuk mendukung berkembangnya teknik dan skill murid – murid sekolah

sepak bola tersebut. Berikut jenis ruangan yang terdapat di dalam bangunan ini

adalah :

1. Lapangan latihan.

2. Ruang ganti pemain.

3. Ruang relaksasi pemain.

4. Ruang resepsionis.

5. Ruang klinik pemain.

6. Ruang latihan dan permainan.

Keterangan Mengenai Fasilitas dan Aktifitas sebagai berikut :

1. Lapangan Latihan.

Lapangan ini memiliki luas sekitar 100 x 65 m2 memiliki 3 lapangan

sintetis yang difungsikan sebagai arena khusus latihan untuk kiper sekaligus para

pemain pemula yang berlatih disini, karena dilengkapi dengan arena yang

berstandar tinggi dan terletak dalam sebuah gedung tertutup berukuran raksasa.

Lantai ruangan adalah berupa lapisan sintetis terbuat dari lapisan karet yang

dibawahnya dilapisi pasir dan per besi yang kuat untuk mencegah cidera pada saat

latihan. Kuat penerangan tergantung jenis kegiatan dalam ruang dan

kebutuhannya, kegiatan yang berbeda membutuhkan kuat penerangan yang

berbeda pula.

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :

(29)

20

Gambar 2.5. Tampak atas lokasi tempat

latihan para akademi.

Sumber : http://www. KNVB National Football School.com

2. Ruang Ganti Pemain.

Sesuai dengan namanya ruangan ini di fungsikan sebagai ruang ganti

pemain berjumlah 4 yang dilengkapi dengan perabot locker yang berada di

dinding-dinding dan kursi sehingga ruang yang ada tidak nampak kosong. Luas

ruangan ini ± 32 m2, ini mewadai ± 50 orang. Luasan ini ditentukan dari aktifitas

dan banyaknya para pemain.

Gambar 2.6. Ruang ganti pemain

Sumber : http://www.google.com

3. Ruang Relaksasi Pemain.

Di ruangan ini pemain yang telah beraktifitas cukup berat seperti bermain

sepak bola akan dimanjakan dengan fasilitas-fasilitas yang nyaman karena

fasilitas ini difungsikan sebagai tempat merelaksasikan atau melepas kelelahan.

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :

(30)

21

Apabila suatu pemain merasa kelelahan bisa menggunakan ruangan ini. Luas

ruangan ini + 57 m2 bisa mewadai + 4 orang. Luasan ini ditentukan banyaknya

orang dan perabot serta fungsi dari ruangan ini sendiri.

Gambar 2.7. Ruang relaksasi pemain

Sumber : http://www.google.com

4. Ruang Resepsionist.

Ruangan ini memiliki luas ruang ± 22 m2 berjumlah 1 ruangan yang

difungsikan sebagai ruang penerima sekaligus ruang informasi tentang bangunan

ini. Dengan kapasitas 6 orang, ruangan ini sudah memenuhi syarat sesuai dengan

fungsinya. Pada ruangan ini terdapat meja penerima dengan pemilihan warna

coklat tua yang senada dengan bagian belakang. Lantai ruangan adalah ubin

persegi berukuran besar, pemilihan warna terang yang senada dengan langit-langit

ruangan yang berpola segi empat besar.

Gambar 2.8. Ruang resepsionist

Sumber : http://www.google.com

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :

(31)

22

5. Ruang Klinik Pemain.

Jenis ruangan ini sangat diperlukan sekali karena untuk mengindikasikan

pada pertolongan pertama apabila sutau pemain atau murid yang terkena cedera

ringan maupun cedera parah dapat ditangani sedini mungkin dan meminimalisir

adanya cedera berikutnya. Luas ruangan ini + 45 m2 bisa mewadai + 3 orang.

Gambar 2.9. Ruang klinik pemain

Sumber : http://www.google.com

6. Ruang Latihan dan Permainan.

Ditempat ini merupakan fasilitas outdoor yang difungsikan sebagai latihan

fisik, teknik, dan kekompakkan tim dalam permainan training game. Luas

lapangan standart ini berukuran 100 x 65 m.

Gambar 2.10. Ruang latihan dan permainan

Sumber : http://www.google.com

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :

(32)

23

- Pengguna.

Digunakan untuk para calon murid pemain sepakbola, dan para alumni

KNVB National Football School.

- Aktifitas / Pembelajaran.

Diluar latihan fisik, para murid di sekolah sepakbola ini juga diajari tata

krama dan sopan santun di lapangan serta teknik bermain yang diajarkan di kelas.

Para lulusan di sekolah ini diharapkan bisa jadi pemain bola yang tidak cuma

handal secara teknis, tapi juga punya tata krama yang baik dan sopan di lapangan.

Berikut ini tampak kegiatan latihan sehari-hari siswa akademi Liverpool :

Gambar 2.11. Kegiatan breafing awal oleh pelatih dan siswanya.

Sumber : http://www. KNVB National Football School.com

Gambar 2.12. Cara pembelajaran teori yang berada langsung di lapangan.

Sumber : http://www. KNVB National Football School.com

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :

(33)

24

Gambar 2.13. Siswa yang melakukan latihan menggiring bola di lapangan.

Sumber : http://www. KNVB National Football School.com

C Aspek Kualitas.

- Tampilan Bangunan.

Tampilan bangunan KNVB National Football School bersifat modern

minimalis. Hal ini dapat dilihat dari permainan garis horisontal vertikal pada

tampaknya, yaitu dengan permainan dari bentuk bukaan-bukaan dan kolom-kolom

strukturnya. Memakai sistem struktur rangka dan material beton bertulang,

galvalum, dan baja. Fasade luarnya menggunakan warna asli material dan ada

sedikit perbedaan warna yaitu pada kolomnya yang terlihat kontras dengan

pemilihan warna merah.

Gambar 2.14. Fasade luar bangunan yang didominasi oleh garis vertikal horisontal

dengan atap lengkung.

Sumber : http://www. KNVB National Football School.com

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :

(34)

25 2.1.3.2 Sekolah Sepak Bola Mitra Surabaya.

A. Aspek Profil dan Lokasi

Gambar 2.15. Profil Tim Mitra Surabaya.

Sumber : http://www. SSB Mitra.com

Didirikan pada awal 1998 yang bernama Niac Mitra, sekarang menjadi

Mitra Surabaya. Mitra Surabaya bisa dibilang tim paling moncer dan terpopuler di

kompetisi internal Pengcab PSSI Surabaya musim kompetisi 2010/2011. Sebab,

tim yang dilatih Sabarudin itu keluar sebagai juara di Kelas Satu. Efeknya, tim

yang berhome base di Lapangan Poral Lidah Wetan itu berhak promosi ke Kelas

Utama (kelas bergengsi yang diidam-idamkan banyak tim).

Gambar 2.16. Lokasi Site

Sumber : http://www. SSB Mitra.com

Lokasi SSB Mitra Surabaya

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :

(35)

26 B Aspek Kuantitas.

Pada studi kasus 2 ini pencarian data lebih difokuskan pada jenis ruang

yang ada dan sebenarnya untuk menunjang segala aktifitas yang terjadi didalam

bangunan yang sesuai perancangan ke depannya.

- Fasilitas.

Di dalam bermain sepak bola tidak halnya mengandalkan suatu skill atau

teknik saja melainkan diperlukan juga suatu fasilitas setiap ruangan yang

berbeda-beda, untuk mendukung berkembangnya teknik dan skill murid – murid sekolah

sepak bola tersebut. Berikut jenis ruangan yang terdapat di dalam bangunan ini

adalah :

1. 1 Lapangan latihan.

2. Ruang ganti pemain.

3. Ruang pelatih dan pengawas lapangan.

4. Ruang pengelola, pengurus, dan fotocopy.

5. Ruang sekretaris umum.

Keterangan Mengenai Fasilitas dan Aktifitas sebagai berikut :

1. Lapangan Latihan.

Lapangan ini memiliki luas sekitar 100 x 65 m2 memiliki 1 lapangan yang

difungsikan sebagai arena outdoor khusus latihan untuk kiper sekaligus para

pemain pemula yang berlatih disini, karena dilengkapi dengan arena yang

lumayan berstandar. Kelebihan di lapangan ini yaitu memiliki rumput yang bagus,

tidak bergelombang tidak seperti lapangan yang ada di surabaya banyak yang

bergelombang, drainase cukup sehingga lapangan ini layak digunakan berlatih

maupun untuk ajang pertandingan persahabatan dan sudah tidak diragukan lagi.

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :

(36)

27

Gambar 2.17. Lokasi SSB Mitra berlatih

Sumber : http://www. SSB Mitra.com dan survey langsung

2. Ruang Ganti Pemain.

Sesuai dengan namanya ruangan ini di fungsikan sebagai ruang ganti

pemain berjumlah 4 yang dilengkapi dengan fasilitas km / wc di dalam ruangan

dan kursi, sehingga ruang yang ada tidak nampak kosong. Luas ruangan ini ± 64

m2, ini mewadai ± 50 orang. Luasan ini ditentukan dari aktifitas dan banyaknya

para pemain.

Gambar 2.18. Ruang Ganti Pemain

Sumber : http://www. SSB Mitra.com dan survey langsung

3. Ruang Pelatih dan Pengawas Lapangan.

Difungsikan sebagai tempat berkumpulnya pelatih maupun pengawas

lapangan sebelum dan sesudah pertandingan. Tempat ini terletak di area sentral

dalam tribun penonton. Luas ruangan ini + 16 m2 bisa mewadai + 16 orang.

Tiap – tiap ruangan pelatih dan pengawas berukuran 8 m2.

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :

(37)

28

Gambar 2.19. Ruang Pelatih dan Pengawas Lapangan

Sumber : http://www. SSB Mitra.com dan survey langsung

4. Ruang Pengelola, Pengurus, dan Fotocopy.

Digunakan sebagai ruang pendaftaran, dan administrasi. Luas ruangan ini

+ 32 m2 dimana masing-masing ruangan terpisah.

Gambar 2.20. Ruang Pengelola, Pengurus, dan Fotocopy

Sumber : http://www. SSB Mitra.com dan survey langsung

6. Ruang sekretaris umum.

Digunakan sebagai ruang rekapan siswa ssb mitra surabaya serta

membantu staff pengelola, dan pengurus ssb itu sendiri. Luas ruangan ini + 16

m2.

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :

(38)

29

Gambar 2.21. Ruang Sekretaris Umum

Sumber : http://www. SSB Mitra.com dan survey langsung

- Fungsi.

Misi Sekolah Sepak Bola Mitra Surabaya ini adalah untuk

menyediakan keunggulan dalam pengejaran pengembangan secara sugestif.

- Aktifitas.

Peserta kursus mingguan akan melaksanakan latihan setiap hari

kecuali hari minggu (khusus uji coba) sesuai dengan metodologi yang

memungkinkan struktur dan mencapai tujuan yang kompetitif. Sesi pelatihan

akan berlangsung satu jam sehari dan akan mengembangkan 6x dalam

seminggu. Berikut ini daftar kegiatan siswa SSB Mitra Surabaya :

Tabel 2.1 Jadwal kegiatan siswa SSB Mitra Surabaya

No. Hari Kegiatan Latihan

Jam

1. Senin 15.45 – 17.00 WIB

2. Selasa 15.45 – 17.00 WIB

3. Rabu 15.45 – 17.00 WIB

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :

(39)

30

Sumber : http://www. SSB Mitra.com dan survey langsung

- Pengguna.

Digunakan untuk para calon murid Sekolah Sepak Bola Mitra Surabaya,

para staff pengajar, serta para staff seluruhnya.

- Pembelajaran.

1.Pengarahan tiap bulan :

- Mempergunakan waktu luang

- Pengembangan tim

- Memaksimalkan segala fasilitas

2. Penilaian pelatih :

- Evaluasi

- Menguji kemampuan siswa

- Hasil nilai untuk siswa tiap bulan

3. Sesi Praktek :

- Pemanasan

- Latihan teknik

- Pertandingan

C Aspek Kualitas

- Tampilan Bangunan.

Tampilan bangunan sekolah sepak bola mitra surabaya ini bersifat gaya

modern tropis hal ini dapat ditunjukkan dari karakternya yaitu permainan garis

lurus secara horisontal dan vertikal serta adanya pengulangan dan permainan pola

lengkung yang ada pada atapnya serta kanopi yang menaungi entrancenya.

4. Kamis 15.45 – 17.00 WIB

5. Jum’at 15.45 – 17.00 WIB

6. Sabtu 15.45 – 17.00 WIB

7. Minggu Latihan Off dipergunakan untuk friendly match

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :

(40)

31

Gambar 2.22. Tampak gedung pengelola SSB Mitra Surabaya

Sumber : http://www. SSB Mitra.com

2.1.4 Analisa Hasil Studi

Pada analisa hasil studi ini diharapkan dapat membedakan aspek-aspek

yang terdapat pada masing-masing bangunan tentunya tidak lepas dari

syarat-syarat persyarat-syaratan umum dan persyarat-syaratan khusus yang telah dijelaskan

sebelumnya (syarat-syarat), meliputi persyaratan khusus ; aspek lokasi, potensi

lokasi, dan juga fasilitas yang ada pada bangunan tersebut, dengan begitu kita

dapat mengetahui hal apa saja yang perlu diperhatikan dalam merancang sebuah

Sekolah Sepak bola untuk selanjutnya.

Persyaratan Umum :

- Fasilitas olahraga sepak bola yang tersedia harus sesuai standar, baik itu

dari segi ukuran, kebutuhan ruang dan lain – lain.

- Area parkir yang disediakan harus sesuai dengan kondisi dari SSB itu,

yang digunakan sebagai tempat pertandingan olahraga sepak bola.

- Memiliki fasilitas pendukung lain yang dapat menunjang kegiatan berolah

raga di SSB tersebut.

- Vegetasi pada area komplek hendaknya harus menjadi sasaran yang perlu

dimunculkan pada area SSB

Sumber : Analisa penulis 2011

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :

(41)

32

Persyaratan Khusus, dapat kita lihat pada tabel 2.2. berikut ;

Tabel 2.2 Pembagian Sifat Ruang

Tinjauan Kasus 1 Kasus 2

Aspek Lokasi

Lokasi site berada di daerah pemukiman yang cukup tenang, sehingga akses menuju ke bangunan ini sangat mudah dijangkau.

Lokasi site berada d kawasan Surabaya Barat yang sedikit tenang dengan akses utama kawasan permukiman yaitu di daerah Citra Land dan Kawasan kampus Unesa Lidah Kulon.

Fasilitas

1.Lapangan latihan. 2.Ruang ganti pemain. 3.Ruang relaksasi pemain. 4.Ruang resepsionis. 5.Ruang klinik pemain.

6.Ruang latihan dan permainan.

1. Lapangan latihan. 2. Ruang ganti pemain.

3. Ruang pelatih dan pengawas lapangan. 4.Ruang pengelola, pengurus, dan fotocopy.

5.Ruang sekretaris umum.

Struktur

Sistem struktur yang digunakan adalah sistem rangka kolom balok beton, dengan rangka atap terbuat dari baja. Untuk sistem strukturnya menggunakan modul kolom yang disesuaikan dengan bentang dan kebutuhan ruang pada tiap-tiap fasilitas.

Sistem strukturnya yang digunakan adalah memakai pola grid, dengan atapnya dicor beton .

Pemilihan Bahan

Bahan bangunan yang digunakan adalah bahan dari batu-batuan alam, kayu dan juga kaca.

Penggunaan bahan-bahannya adalah banyak mendominasi menggunakan beton dan baja, baja juga digunakan pada ruang luar berupa atap pergola.

Pencaha- yaan

Penggunaan warna yang dapat memantulkan cahaya, digunakan untuk plafond, dinding, dan lantai.

Perletakan bukaan dalam ruangan yang berorientasi pada bangunan dengan arah yang ideal yaitu utara-selatan.

Pengha- waan

Mendesain pembukaan sehingga dapat mengalirkan udara ke dalam bangunan dan bentuk bangunan yang pipih.

Mendesain pembukaan sehingga dapat mengalirkan udara ke dalam bangunan dan bentuk bangunan yang pipih dan menjulang keatas yang bertujuan agar terjadinya cross ventilation dapat lebih mudah.

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :

(42)

33

Tinjauan Kasus 1 Kasus 2

Utilitas

Menggunakan sistem saluran terbuka atau air hujan, baik kontrol, septick tank atau resapan dan lain-lain

Menggunakan sistem instalasi air bersih, air kotor, listrik, telepon dan lain-lain semuanya berada pada satu sistem, begitu juga saluran terbukanya yang hampir sama dengan kasus 1.

Sumber : Analisa penulis 2011

Dari hasil analisa persyaratan umum dan persyaratan khusus (tabel) diatas

dapat kita simpulkan bahwa dalam mendesain sebuah Sekolah Sepakbola

dibutuhkan fasilitas olahraga yang memadai dan memiliki keunggulan tersediri yang mengacu sesuai standart serta lokasi yang cukup tenang dengan akses kawasan yang baik, sehingga orang dengan mudah mengetahui keberadaan bangunan tersebut, selain itu menyediakan berbagai fasilitas yang tentunya tidak menguras banyak tenaga seperti halnya lapangan latihan.

2.2 Tinjauan Khusus Perancangan

2.2.1. Penekanan Perancangan

Perencanaan dan perancangan proyek Sekolah Sepak Bola ini lebih di titik

beratkan pada perancangan arsitektural. Penekanan perancangan yaitu pada

penataan massa, kesatuan bentuk, dan tampilan bangunan lebih ditekankan,

sehingga menarik perhatian pengunjung serta memberikan kenyamanan bagi

mereka yang beraktifitas di dalamnya.

Data-data perencanaan terutama didasarkan pada hasil wawancara dengan

pihak-pihak kompeten, studi literatur di dalam dan luar negeri, pengamatan

lapangan langsung pada obyek sejenis.

2.2.2 Aktivitas Dan Kebutuhan Ruang

A. Pengguna Bangunan.

Pengelolaan bangunan dilakukan oleh manajemen profesional yang

mempunyai struktur organisasi pengelolaan, sebagai berikut :

1. Pengguna bangunan, terdiri dari :

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :

(43)

34

- Pengunjung dikalangan kelompok usia anak – anak.

- Pengunjung dikalangan remaja.

- Pengunjung dikalangan dewasa.

2. Pengelola, terdiri dari :

- Pengurus bangunan staff dan karyawan.

- Administrasi.

- Paramedis.

- Petugas pelayanan.

B. Kurikulum.

Sebelum menginjak lebih dalam apa saja yang terdapat di kurikulum sepak

bola alangkah baiknya kita telaah dulu kurikulum itu sendiri, kurikulum adalah

seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi, dan bahan pelajaran

serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan

pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu. Tujuan kurrikulum ini

jelas yaitu :

1. Meningkatkan kualitas anak didik.

2. Menerapkan program yang spesifik pada usianya.

3. Menjadikan standar pendidikan sepak bola seluruh Indonesia.

Dari sini kita mengetahui apa yang dimaksud kurikulum itu barulah kita

menginjak isi dari kurikulum sepak bola itu sendiri. Kurikulum sepak bola

biasanya disusun oleh sang pelatih untuk menjadwalkan kegiatan rutin latihan

setiap minggunya.

- Kurrikulum Sesuai Kelompok Umur.

A.Mengatur perkembangan pemain berdasarkan umur dan tingkatan.

Anak-anak tidak belajar dengan cara yang sama seperti orang dewasa,

khususnya ketika proses belajar mencakup intelektual sekaligus aktivitas fisik.

Umur seseorang menentukan cara ia berhubungan dengan dunia di sekitarnya dan

dengan sesamanya. Dalam semua proses belajar, umur adalah kunci dalam

memilih

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :

(44)

35

materi dan metode apa yang cocok untuk mengajarkan suatu materi. Sepak bola

juga demikian. Untuk alasan inilah kita tidak dapat menyamakan latihan antara

usia 9 dan 13 tahun. Frekuensi latihan harus disesuaikan dengan usia pemain.

Berdasarkan karakteristik dari pertumbuhan manusia dan seorang pemain, kami

menyusun kurikulum dalam tiga kelompok umur .

1. Tingkat Dasar (FOUNDATION) – 9 sampai 12 tahun.

Ada tingkat ini, susunan pelatihan (bukan materi latih) sudah mirip

dengan pemain yang lebih tua. Bagian terpenting latihan adalah yang bersifat

teknis. Sangat baik dalam usia ini mengembangkan teknik dan pengertian akan

taktik dasar. Kemampuan anak-anak untuk mengatasi masalah akan berkembang

dengan pesat. Maka pemain harus mulai diajarkan taktik dasar yang dinamis. Pada

tingkat ini, pemain ada pada masa pra puber dan memiliki masalah keterbatasan

fisik terutama pada kekuatan dan ketahanannya. Latihan fisik yang diberikan

hanya sebatas kecepatan dengan bola, kelincahan (agility) dan koordinasi.

Untuk kepentingan latihan bagi tingkat dasar dalam dua kelompok:

9 dan 10 tahun, 11 dan 12 tahun.

2. Tingkat Menengah (FORMATIVE PHASE) – 13 sampai 14 tahun.

Para pemain pada usia ini telah memiliki peningkatan yang baik tentang

pengertian permainan. Di lain pihak pada umur ini pemain dibatasi oleh

keterbatasan fisik dan perubahan-perubahan fisik yang muncul seiring dengan

masa pubertas. Pelatih harus sangat memerhatikan kenyamanannya. Pelatih harus

menghindari latihan yang berlebihan dan berfokus pada taktik lebih daripada

teknik dan mengurangi aspek fisik. Aspek fisik yang paling diutamakan untuk

usia ini adalah latihan koordinasi dan flexibility. Latihan taktik bermain sangat

penting pada usia ini. Untuk kepentingan latihan kelompok ini tidak perlu

dipecah.

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :

(45)

36

3. Tingkat Mahir (FINAL YOUTH) – 15 sampai 20 tahun.

Pemain pada usia ini memiliki pertumbuhan fisikdan mental yang lebih

lengkap. Semua bagian dari latihan dapat dikombinasikan dan diorganisasikan

dengan tujuan untuk mengembangkan potensi tertinggi dari pemain. Kekuatan

otot membantu mereka untuk mengembangkan teknik dengan kecepatan tinggi

dan kecepatan ini membantu pemain untuk bereaksi lebih cepat pada situasi

taktis. Tingkat ini sangat penting untuk menggabungkan semua bagian dari

pelatihan sepak bola dengan tujuan untuk menyempurnakan pemahaman

pemain.

Untuk kepentingan latihan bagi tingkat Final Youth menjadi tiga

kelompok : 15 dan 16 tahun, 17 dan 18 tahun, 19 dan 20 tahun.

Hal-hal di atas adalah beberapa fakta pada perkembangan manusia yang

disesuaikan dengan sepak bola. Kurikulum ini menggunakan fakta-fakta tersebut

dalam menentukan metode kepelatihan yang tepat untuk setiap tingkat umur.

Sumber : Kurrikulum dan Pedoman Sepak Bola Indonesia, Jilid 1

Berikut ini penjelasan teknis tentang tingkat dasar sampai ke tingkat mahir

pada Tabel 2.3 di bawah ini :

tahun memiliki kemampuan khusus untuk

belajar. Maka, inilah usia yang tepat untuk

memberikan teknik dan kemampuan khusus

sepakbola. Membangun teknik yang bagus

sangat penting pada tingkat usia dini.

Membuat situasi 1 v 1 dan 2 v 1 dalam

menyerang dan bertahan sangat penting

untuk membangun kemampuan individu,

termasuk teknik passing untuk membangun

kemampuan bermain sebagai tim.

Gunakan permainan lapangan kecil umtuk

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :

(46)

37

meningkatkan pengertian dasar menyerang

dan bertahan. Hal penting lainnuya dalam

pelatihan taktik adalah penguasaan bola,

kombinasi permainan, perpindahan (transisi)

dan penyelesaian akhir. Pemain harus

dirotasi dalam 2 atau 3 posisi yang berbeda

untuk menghindarkan spesialisasi yang

terlalu dini.

Kecepatan, koordinasi, keseimbangan, dan

kelincahan adalah hal-hal penting dalam

aspek fisik pemain untuk ditingkatkan di

lapangan lebar. Pemain harus berlatih semua

macam teknik di tingkat ini.

Kekurangan stamina, koordinasi dan

kelincahan harus menjadi bagian utama pada

latihan fisik. Program pelatih harus

mempertimbangkan dan memelihara

kesehatan pemain apalagi mereka sedang

mengalami perubahan-perubahan fisik

karena masa pubertas. Pemanasan dan

pendinginan (cool down) sangat penting

sebagaimana kelenturan dalam pergerakan.

Di usia ini pemain harus meningkatkan

disiplin dengan mengikuti petunjuk yang

diberikan pelatih, baik selama latihan

ataupun di luar waktu latihan.

U – 15 Latihan taktik dan permainan lapangan kecil

merupakan bagian yang sangat penting pada

latihan di tingkat ini. Prinsip penyerangan

dan pertahanan harus menjadi bagian dalam

semua permainan. Hal yang penting dalam

latihan taktik adalah kecepatan permainan,

perpindahan (transisi) yang cepat, serangan

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :

(47)

38

balik dan penyelesaian akhir, serta

melakukan tekanan (pressing).

Penekanan teknik ada pada kecepatan dan

ketepatan eksekusi. Passing dan

penyelesaian akhir adalah dua teknik penting

yang harus ditekankan pada usia ini. Bagian

dari latihan teknis adalah dengan

memberikan latihan khusus sesuai posisi

masing-masing (misalnya, bek : passing,

gelandang tengah : menerima untuk berbalik

dan penyerang : penyelesaian akhir).

Memperhatihakan masalah kebugaran fisik

sangat penting pada tingkat ini : ketahanan

stamina, kekuatan, dan kecepatan harus

menjadi latihan mingguan yang teratur.

Pemain diminta untuk menunjukkan

komitmennya pada tim, konsentrasi pada

waktu latihan dan memberikan yang terbaik

saat bertanding.

Semua hal – hal taktis permainan harus

tercakup secara tuntas. Strategi dan set piece

(situasi bola mati) dalam tingkat ini menjadi

bagian besar pada waktu latihan.

Kemampuan teknik dan fisik harus didasari

oleh gerakan-gerakan eksplosif.

Sumber : Kurrikulum dan Pedoman Sepak Bola Indonesia, Jilid 1

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :

(48)

39

Tabel 2.4 Frekuensi Materi Latihan Sesuai Kelompok Umur (Teknik)

Sumber : Kurrikulum dan Pedoman Sepak Bola Indonesia, Jilid 1

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :

(49)

40

Tabel 2.5 Frekuensi Materi Latihan Sesuai Kelompok Umur (Fisik)

Sumber : Kurrikulum dan Pedoman Sepak Bola Indonesia, Jilid 1

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :

(50)

41

Tabel 2.6 Frekuensi Materi Latihan Sesuai Kelompok Umur (Taktik)

Sumber : Kurrikulum dan Pedoman Sepak Bola Indonesia, Jilid 1

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :

(51)

42

Tabel 2.7 Frekuensi Materi Latihan Sesuai Kelompok Umur (Mental)

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :

(52)

43

Sumber : Kurrikulum dan Pedoman Sepak Bola Indonesia, Jilid 1

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :

(53)

44

Tabel 2.8 Rancangan Latihan Tingkat Dasar

Sumber : Kurrikulum dan Pedoman Sepak Bola Indonesia, Jilid 1

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :

(54)

45

Tabel 2.9 Rancangan Latihan Tingkat Dasar

Sumber : Kurrikulum dan Pedoman Sepak Bola Indonesia, Jilid 1

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :

(55)

46

Tabel 2.10 Rancangan Latihan Tingkat Dasar

Sumber : Kurrikulum dan Pedoman Sepak Bola Indonesia, Jilid 1

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :

(56)

47

Tabel 2.11 Rancangan Latihan Tingkat Dasar

Sumber : Kurrikulum dan Pedoman Sepak Bola Indonesia, Jilid 1

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :

(57)

48

Tabel 2.12 Rancangan Latihan Tingkat Menengah

Sumber : Kurrikulum dan Pedoman Sepak Bola Indonesia, Jilid 1

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :

(58)

49

Tabel 2.13 Rancangan Latihan Tingkat Menengah

Sumber : Kurrikulum dan Pedoman Sepak Bola Indonesia, Jilid 1

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :

(59)

50

Tabel 2.14 Rancangan Latihan Tingkat Menengah

Sumber : Kurrikulum dan Pedoman Sepak Bola Indonesia, Jilid 1

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :

(60)

51

Tabel 2.15 Rancangan Latihan Tingkat Menengah

Sumber : Kurrikulum dan Pedoman Sepak Bola Indonesia, Jilid 1

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :

(61)

52

Tabel 2.16 Rancangan Latihan Tingkat Menengah

Sumber : Kurrikulum dan Pedoman Sepak Bola Indonesia, Jilid 1

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :

(62)

53

Tabel 2.17 Rancangan Latihan Tingkat Menengah

Sumber : Kurrikulum dan Pedoman Sepak Bola Indonesia, Jilid 1

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :

Gambar

Gambar 2.11. Kegiatan breafing awal oleh pelatih dan siswanya.
Gambar 2.14. Fasade luar bangunan yang didominasi oleh garis vertikal horisontal
Gambar 2.15. Profil Tim Mitra Surabaya.
Tabel 2.2 Pembagian Sifat Ruang
+7

Referensi

Dokumen terkait

Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber....

Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.arya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber... 1 BAB I PENDAHULUAN

Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber....

Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber...

Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber... Iklim organisasi yang kuat dan positif seringkali menghasilkan

Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.arya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber... menggunakan komputer,

Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.... Teknik Pengumpulan

Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan