TUGAS AKHIR
SEKOLAH SEPAKBOLA
DI SURABAYA
Untuk memenuhi persyaratan dalam menyelesaikan
Tugas Akhir ( Strata – 1 )
Diajukan oleh:
MOCH. RIZAL ROSMAWARDANA
0751010027
JURUSAN TEKNIK ARSITEKTUR
FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN
UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL “VETERAN”
JAWA TIMUR
2012
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
TUGAS AKHIR
SEKOLAH SEPAK BOLA DI SURABAYA
Disusun oleh :
MOCH. RIZAL ROSMAWARDANA
0751010027Telah dipertahankan dihadapan Tim Penguji Pada tanggal 15 Agustus 2012
Pembimbing Utama: Tim Penguji
1.
Lily Syahrial S.T, M.T. Moch. Pranoto S.T, M.T. NIP. 1955 0908 1991 03 1001 NPT. 373120602151
Pembimbing Pendamping : 2.
Ir. Sri Suryani Y.W, MT. Ir. Syaifuddin Zuhri, M,T. NIP. 1967 0722 199303 2001 NIP. 1962 1019 199403 1001
3.
Ir. Niniek Anggriani, M,T. NIP. 195801241987032001
Tugas Akhir ini telah diterima sebagai salah satu persyaratan Untuk memperoleh gelar Sarjana (S-1)
Mengetahui,
Dekan Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan
Ir. Niniek Ratni Jar., M.Kes NIP. 19590729 198603 2 00 1
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
KATA PENGANTAR
Dengan memanjatkan puji dan syukur kehadirat Allah SWT dan shalawat serta salam semoga tercurahkan kepada Nabi Muhammad SAW dengan hidayah serta karunia-NYA telah membekali penulis dengan kesehatan, kesabaran dan ketekunan untuk menyelesaikan Tugas Akhir ini.
Penyusunan Laporan Tugas Akhir ini merupakan satu kewajiban yang harus ditempuh untuk mahasiswa Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Surabaya untuk melanjutkan ke tahap akhir.
Dalam penulisan laporan ini penulis telah berusaha segenap hati, pikiran dan kemampuan yang ada untuk mendapatkan hasil yang sebaik-baiknya. Apabila masih ada kekurangannya tidak lain karena keterbatasan kemampuan yang penulis miliki. Oleh karena itu, adalah merupakan suatu kebanggaan bila ada kritik maupun saran yang ditujukan kepada penulis, karena kritik maupun saran yang baik merupakan bekal untuk menuju kesempurnaan.
Pada kesempatan kali ini, penulis menghaturkan rasa hormat dan terima kasih yang tak terhingga kepada :
1. Ir.Dr.Pancawati Dewi, M.T selaku wali dosen saya.
2. Dyan Agustin S.T, M.T selaku Dosen Koordinator Tugas Akhir. 3. Ir. Eva Elviana, M.T selaku Dosen Mata Kuliah Seminar. 4. Liliy Syahrial S.T, M.T selaku Dosen Pembimbing I. 5. Ir. Sri Suryani W, M.T selaku Dosen Pembimbing II.
6. Keluarga dan teman-teman tercinta yang telah banyak memberikan dukungan moril dan materiil.
Semoga segala amal dan budi baik yang telah diberikan kepada penulis akan mendapatkan imbalan yang setimpal dari Allah SWT. Akhir kata, dengan segala kekurangan yang ada, penulis berharap semoga Laporan Tugas Akhir ini dapat memberikan manfaat yang berarti bagi kita semua.
Surabaya, 11 Oktober 2012
Moch. Rizal. Rosmawardana
iii
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
UCAPAN TERIMA KASIH
Puji syukur kepada Allah SWT atas segala rahmatnya dan juga ucapan terima kasih saya berikan kepada semua pihak yang ikut membantu kelancaran proses pembuatan Tugas Akhir ini, baik berupa tenaga, moril, spiritual, mulai dari awal sampai akhir terselesaikannya Tugas Akhir ini diantaranya :
• Yang Terhormat Bapak Rektor UPN “Veteran” Jawa Timur.
• Yang Terhormat Dekan FTSP, Ir. Niniek Ratni Jar., M.Kes.
• Ketua Jurusan Teknik Arsitektur UPN, Dr. Ir. Pancawati Dewi. M.T
• Dosen Pembimbing I, Lily Syahrial ST. MT yang telah banyak membantu saya didalam menyelesaikan Tugas Akhir ini.
• Dosen Pembimbing II, Ir. Sri Suryani W, M.T yang telah banyak membantu saya didalam menyelesaikan Tugas Akhir ini.
• Moch. Pranoto S.T M.T, Ir. Syaifuddin Zuhri M.T, dan Ir. Niniek Anggriani M.T selaku Tim Penguji.
• Dyan Agustin ST, MT selaku Koordinator Tugas Akhir.
• Dosen-dosen Teknik Arsitektur UPN, yang telah banyak membantu selama kuliah hingga terselesainya Tugas Akhir saya terutama untuk bapak Wartadji juga yang banyak menghibur anak-anak Tugas Akhir.
• Kedua orang tua saya, adik, kakak, kekasih saya, yang tidak bisa saya sebutkan satu persatu yang telah membantu memberikan dukungan moral, spiritual, dan sokongan dananya selama kuliah hingga terselesaikannya Tugas Akhir ini.
• Teman-teman proyek dari PT. PP (Persero), PT. Waskita Karya (Persero), CV. MAP, C.V. Medisain - Semarang, Konsultan Perencana Studio Harapan Bangsa Architecture dan lain-lain yang masih banyak yang telah membantu dukungan moril, dan beberapa pelajaran di lapangan.
• Kekasih sekaligus sahabat saya Anindya Devi Ramadhani. SST, yang telah sangat membantu menyemangati saya, memarah-marahi saya pada saat terpuruk di dalam proses menyelesaikan Tugas Akhir ini.
• Teman – teman seperjuangan Tugas Akhir Arsitektur angkatan 2007 : (sing mokong – iv
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
• mokong ) = mulai dari Yanuar, Asro, Sahreal N.Y, Fajrul, Syarif, Aden S.T, Tiar S.T, Bayu Setiawan (tukang kabel), d.l.l dan kakak - kakak angkatan 2004, 2005, 2006, adik-adik angkatan 2008, 2009, 2010, thax you all.
• Kantin FTSP, terima kasih makanannya semua yang enak-enak dan maknyus.
Mudah-mudahan segala apa yang telah diberikan atau diamalkan kepada saya mendapat balasan yang setimpal dari-NYA. Amin.
Surabaya, 11 Oktober 2012
Moch. Rizal. Rosmawardana
v
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
DAFTAR ISI
Halaman
Halaman Judul ... i
Lembar Pengesahan ... ii
Kata Pengantar ... iii
Ucapan Terima Kasih ... iv
Abstraksi ... vi
Daftar Isi ... vii
Daftar Tabel ... x
Daftar Gambar ... xii
BAB I. PENDAHULUAN ... 1
1.1. Latar Belakang ... 1
1.2. Tujuan dan Sasaran Perancangan ... 7
1.3. Batasan dan Asumsi ... 8
1.4. Tahapan Perancangan ... 8
1.5. Sistematika Laporan ... 9
BAB II. TINJAUAN OBYEK PERANCANGAN ... 11
2.1. Tinjauan Umum Perancangan... 11
2.1.1 Pengertian Judul ... 11
2.1.2 Studi Literatur ... 12
2.1.3 Studi Kasus. ... 18
2.1.3.1 The KNVB National Football School, Zeist, Belanda .... 18
2.1.3.2 Sekolah Sepak Bola Mitra Surabaya ... 25
2.1.4 Analisa hasil Studi ... 31
2.2. Tinjauan Khusus Perancangan ... 33
2.2.1. Penekanan Perancangan ... 33
2.2.2. Aktifitas Dan Kebutuhan Ruang ... 33
2.2.3. Perhitungan Luasan Ruang... 68
2.2.4. Program Ruang ... 81
vii
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
BAB III. TINJAUAN LOKASI PERANCANGAN ... 84
3.3.3 Potensi Lingkungan Sekitar ... 100
3.3.4 Infrastruktur Kota ... 103
3.3.5 Peraturan Bangunan Setempat ... 106
BAB IV. ANALISA PERANCANGAN ... 108
4.1. Analisa Site ... 108
4.1.1. Analisa Aksesibilitas ... 108
4.1.2. Analisa Iklim ... 112
4.1.3. Analisa Lingkungan Sekitar ... 114
4.1.3.1 Analisa Kebisingan ... 115
4.1.4. Analisa Lingkungan Zoning ... 116
4.2. Analisa Ruang ... 117
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
5.2.1 Konsep Tatanan Massa Dan Sirkulasi ... 139
5.2.2 Konsep Bentuk Massa Bangunan ... 141
5.2.3 Konsep Tampilan ... 142
5.2.4 Konsep Ruang Luar ... 144
5.2.5 Konsep Ruang Dalam... 145
5.2.6 Konsep Struktur dan Material ... 147
5.2.7 Konsep Utilitas. ... 148
5.2.7.1 Konsep Penyediaan Air Bersih ... 148
5.2.7.2 Konsep Pembuangan Air Kotor dan Kotoran ... 149
5.2.8 Konsep Mekanikal Elektrikal ... 149
5.2.8.1 Konsep Penghawaan ... 149
5.2.8.2 Konsep Pencahayaan... 149
5.2.8.3 Konsep Pencegahan Bahaya Kebakaran. ... 150
5.2.8.4 Konsep Instalasi Penangkal Petir ... 151
BAB VI. APLIKASI PERANCANGAN ... 150
6.1 Aplikasi Bentuk ... 152
6.2 Aplikasi Tampilan ... 154
6.3 Aplikasi Sirkulasi... 155
6.4 Aplikasi Ruang Luar ... 156
6.5 Aplikasi Ruang Dalam Bangunan (Interior) ... 156
6.6 Aplikasi Sistem Drainase Dalam Tapak ... 157
Kata Penutup ... xvi
Daftar Pustaka ... xvii
Berita Acara Ujian Lisan ... xiii
Lampiran ... xxi
xi
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
vi
ABSTRAKSI
Moch. Rizal. R /
0751010027
Sekolah Sepak Bola di Surabaya merupakan salah satu objek rancang tugas akhir yang berada di Surabaya. Sekolah Sepak Bola merupakan sebuah wadah pembinaan cabang olahraga sepak bola dalam rangka mencetak atlit handal namun juga menjadi atlet yang berkualitas baik jasmani maupun rohani, mereka masih berusia muda dan berpotensi untuk dibina serta dikembangkan secara ilmiah dan profesional melalui sekolah sepak bola.
Tujuan didirikannya Sekolah Sepak Bola di Surabaya ini yaitu fasilitas sarana dan prasarana yang ada di lapangan kurang mendukung, secara resmi belum ada yang menaungi SSB ini beda dengan SMK / SD / STK atau sekolah kejuruan lainnya hanya sedikit terarah seperti di bawah naungan klub masing-masing serta belum munculnya sekolah khusus sepak bola yang didirikan oleh lembaga pemerintah resmi, serta memberikan pendidikan dan pelatihan tentang teknik – teknik dasar bermain sepak bola yang baik dan benar. Selain itu sebagai satu-satunya sekolah sepak bola yang mengemas berbagai macam fasilitas teknik dalam satu bangunan. Objek rancang ini juga diharapkan mampu menjadi bangunan yang mudah dikenal di kota Surabaya karena mengingat lokasi perancangannya bertepatan dengan area pendidikan yaitu di wilayah Surabaya Timur yang mana kedepannya masyarakat akan sangat mudah mengenali objek rancang tersebut.
Sasaran objek rancang ini ditujukan untuk merancang fasilitas pendidikan sekolah sepak bola guna melengkapi bangunan – bangunan atau fasilitas – fasilitas yang telah ada di Surabaya.
Kata Kunci : Sekolah, Sepak Bola
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Sepak bola adalah salah satu cabang olahraga yang sangat banyak diminati
oleh masyarakat didunia, termasuk masyarakat Indonesia. Dimana inti dari
permainan ini adalah memasukkkan bola ke dalam gawang lawan. Dalam
melakukan permainan ini tidak hanya butuh keahlian khusus dan teori saja,
melainkan memerlukan suatu teknik khusus seperti keahlian dalam men-dribble
(menggiring bola), kecepatan, dan kecerdasan sang pemain sehingga diperlukan
kerja sama yang baik di lapangan.
faktor penyebab ketidakberhasilan yang sesuai fakta di lapangan tersebut
adalah fasilitas sarana dan prasarana yang kurang mendukung, secara resmi belum
ada yang menaungi SSB ini, beda dengan SMK / SD / STK atau Sekolah
Kejuruan lainnya hanya sedikit terarah seperti di bawah naungan klub
masing-masing serta belum munculnya sekolah khusus sepak bola yang didirikan oleh
lembaga pemerintah resmi. Hal ini seharusnya bisa menjadi issue yang perlu
diperhatikan dalam olahraga yang terus berkembang dari tahun ke tahun. Dan
pemerintah juga sangat berperan dalam menciptakan pemain-pemain baru agar
sumber daya manusia Indonesia tidak kalah dengan sumber daya para pemain
asing, seperti Malaysia ataupun Singapura. Jika dilihat dari perkembangan para
pemain muda sepak bola di Indonesia yang semakin baik ini, berikut ini pada
tabel 1.1. yang menunjukkan sarana pendidikan dan prasarana yang
memadai sistem pembinaan sekolah sepak bola, di Indonesia pada tentunya
yang mengacu standart FIFA.
Seperti pada tabel 1.1. berikut ini, Macam-macam SSB di Indonesia
No
Wilayah Nama Sekolah Pendidikan Lokasi Usia Jumlah Siswa
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
2
Sumber : Internet, http://www.google.com
Dilihat dari data diatas bahwa memang banyak klub-klub di Indonesia
mendirikan sekolah sepak bola, sehingga mendorong akan tumbuhnya sekolah
sepak bola di daerah lain seperti Jawa Timur khususnya wilayah Surabaya. Tabel
1.2. berikut ini menunjukkan bahwa sekolah sepak bola yang ada di
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
3
Tabel 1.2. Macam-macam SSB di Surabaya
No. Jenis SSB Pelajaran Usia Jumlah Siswa
2. SSB Bintang Timur
3. SSB Reedo
4. SSB Mitra Surabaya
5. SSB AD.Dam V Bwj.
6. SSB Bintang Angkasa
7. SSB Surabaya FC
8. SSB KresnoIndonesia
9. SSB Putra Surabaya
10. SSB HBS
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
4
3. *Kelas Utama (Untuk Tingkat SMU–Perguruan Tinggi) :
1. SSB Suryanaga
2. SSB Untag Rosita
3. SSB Fatahillah 354
4. SSB Polda Jatim
5. SSB Assyabaab
6. SSB Putra Indomaret
7. SSB Angkatan Laut
8. SSB Sasana Bhakti
9. SSB Indonesia Muda
10. SSB Mahasiswa
sarana dan prasarana yang cukup memadai (belum punya sendiri) seperti layaknya
diakui sebuah standart SSB (pada tabel 1.1.) sehingga untuk latihannya sendiri
rata – rata klub memfaatkan sarana atau lapangan disekitar lokasi.
Sumber : survey lapangan langsung masing - masing SSB dan wawancara, 2011
Tercatat dari keberadaan sekolah sepak bola di Surabaya pada tabel 1.2.
diatas memiliki 30 sekolah, dimana masing-masing alumni SSB banyak diminati
oleh beberapa klub. Hal ini juga ikut mempengaruhi pesatnya tingkat pengguna
lapangan sepak bola yang ada di Surabaya.
Sebelum mengacu lebih jauh tentang lapangan sepak bola yang akan
dipakai, alangkah baiknya mengenal lebih dulu syarat ukuran standart
rekomendasi lapangan sepak bola berdasarkan sumber FIFA yaitu ;
1). Ukuran : (Panjang : 100 M Lebar : 65 M)
2). Bentuk.
Lapangan sepak bola berbentuk persegi panjang, dengan perbandingan
panjang dan lebar sama dengan dua banding satu (P x L = 2:1), atau kurang
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
5
sedikit. Sebagai contoh, misalnya panjang lapangan sepak bola tersebut adalah
100 meter, maka lebarnya harus berkisar 65 meter atau tidak lebih dari 65 meter.
3). Garis Lingkaran Tengah (Kick Off Area).
Garis tengah lapangan sepakbola berdiameter 9,15 meter. Garis lingkaran
tersebut berada tepat di tengah lapangan. Di tengah lingkaran tersebut terdapat
titik yang digunakan pemain untuk memulai kick off.
4). Area/ Kotak Penalti.
Kotak penalti adalah area penjaga gawang bebas menyentuh bola dengan
tangan. Kotak penalti adalah daerah rawan. Jika pemain lawan dilanggar dalam
kotak penaltinya sendiri, maka tim lawan akan mendapat hadiah penalti, yaitu
tentangan bebas berjarak 11 meter. Pemain penendang hanya akan berhadapan
dengan seorang penjaga gawang. Ada dua kotak penalti dalam lapangan sepak
bola, yaitu :
a). Kotak penalti besar (18-yard box).
Kotak penalti besar adalah area rawan, karena jika pemain lawan dilanggar
dalam kotak penaltinya sendiri, maka tim lawan akan mendapat hadiah penalti.
Panjangnya adalah 40-45 meter dengan lebar 16-19 meter.
b). Kotak penalti kecil (6-yard box).
Kotak penalti kecil adalah area penjaga gawang yang mempunyai
kekuasaan mutlak dan tidak boleh diganggu oleh pemain lawan. Kotak penalti
kecil ini berada dalam kotak penalti besar dan berbentuk persegi panjang.
Ukurannya adalah panjang 18 meter dengan lebar 5,5 meter.
5). Ukuran Gawang.
Gawang dalam permainan sepak bola berbentuk persegi panjang dengan
perbandingan 3:2. Ukuran ideal yang dilansir FIFA adalah lebarnya 7,3 meter
dengan tinggi 2,4 meter.
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
6
Setelah mengetahui ukuran lapangan sepak bola sebenarnya (standart
FIFA) dan aturan lainnya di atas, kita bisa membandingkan ukuran lapangan
yang dipakai pada saat latihan SSB di Surabaya, dan semua SSB tidak
memiliki lapangan sepak bola yang memenuhi standart.
Tabel 1.3. Kondisi lapangan tempat latihan SSB di Surabaya
No. Nama Lapangan
Lapangan Hoki Dr. Soetomo
Lapangan Adi Buana
Lapangan Menanggal
Lapangan Thor
Lapangan Kebraon
Lapangan Poral Lidah Wetan
Lapangan UNESA
Lapangan Pacar Keling
Lapangan Angkatan laut
Lapangan ITS
Sumber : survey langsung setiap lapangan dan PSSI Surabaya, 2011
Melihat kondisi lapangan diatas dapat disimpulkan bahwa dalam
merancang sebuah sekolah sepak bola ke depannya, diperlukan suatu kekhususan lebih di sekolah sepak bola yaitu memiliki kelengkapan pendidikan (kurikulum) dan sarana prasarana yang standart sehingga menjadikan yang terbaik dari sudah ada sebelumnya yang akan dirancang di Surabaya (untuk lebih jelasnya bisa dilihat di bab 2 bagian sub bab:aktivitas dan kebutuhan ruang). Mengingat untuk membangun sebuah sekolah sepak bola itu tidak membutuhkan jumlah pemain tetapi membutuhkan kuantitas dan mengingat
banyaknya animo masyarakat atau kelompok masyarakat disekitar Surabaya yang
menggemari sepak bola tersebut sehingga tujuan utamanya adalah untuk
mencetak para pemain sepak bola yang terlatih secara teknis, dan juga memiliki
nilai-nilai atau kualitas diri untuk menjadi atlet profesional yang berkualitas baik
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
7
jasmani maupun rohani ataupun profesi yang fokus pada bidang olahraga sepak
bola serta mendidik bermental juara untuk menjunjung sportivitas yang tinggi.
1.2 Tujuan dan Sasaran Perancangan
Ada beberapa tujuan dan sasaran yang ingin dicapai, yaitu:
Tujuan:
1. Memberikan pendidikan dan pelatihan tentang teknik – teknik dasar bermain
sepak bola yang baik dan benar.
2. Melengkapi para siswa dengan pengetahuan yang umum dan yang berhubungan
dengan dunia sepak bola.
3. Meningkatkan gairah olahraga sepak bola pada khususnya bagi
pemuda-pemuda masyarakat sekitar.
4. Para pelatih dan staf yang ingin menurunkan dan mendedikasikan ilmunya
kepada generasi muda.
5. Memberikan suatu apresiasi khusus berupa menggratiskan biaya siswa untuk
kalangan yang kurang mampu untuk kelas SD, SLTP, SMU yang tidak
terpantau yaitu memiliki potensi teknik bermain bola dengan baik.
Sasaran:
1. Mewadai serta memberikan fasilitas ruang pendidikan sekolah yang berisi
tentang pendidikan olahraga sepak bola.
2. Merancang fasilitas pendidikan sekolah sepak bola guna melengkapi
bangunan-bangunan atau fasilitas-fasilitas yang telah ada di Surabaya.
3. Pendekatan rancangan merupakan perpaduan antara pusat pelayanan
(penunjang) dengan lapangan sepakbola. Dimana lapangan sepakbola berfungsi
sebagai praktik dan pusat dalam sekolah sepakbola ke depannya bagi siswa..
4. Mendapatkan hasil aplikasi konsep tersebut dari bentuk fisik Sekolah Sepak
Bola yang mampu merefleksikan seluruh konsep perencanaan yang ditentukan
selanjutnya.
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
8 1.3 Batasan dan Asumsi
Dalam perancangan proyek ini, untuk menghindari pembahasan agar tidak
melebar pada masalah - masalah yang tidak seharusya dibahas, maka perlu adanya
batasan-batasan yang melingkupi permasalahan yang ada, antara lain:
Batasan:
- Karena proyek ini fiktif dan di Indonesia belum ada proyek sejenis ini maka
data – data perencanaan terutama didasarkan pada hasil wawancara dengan
pihak – pihak kompeten, kemudian studi literatur dalam dan luar negeri,
pengamatan lapangan sesuai dengan kondisi dan dapat ditambahkan dalam
proses pengerjaan konsep.
Asumsi:
- Proyek perancangan bangunan ini diasumsikan merupakan proyek milik
swasta dan permasalahan dana dianggap dapat terpenuhi.
1.4 Tahapan Perancangan
Sebelum memulai sebuah proses perancangan dan pembangunan, di
butuhkan sebuah laporan yang tersusun atas kerangka-kerangka tahapan
perancangan, selain itu diperlukan data pendukung, literatur untuk mendukung
proses perancangan dan perencanaan laporan ini.
Tahapan-tahapan dalam perancangan sebagai berikut:
Diawali dengan mengintepretasi judul objek rancangan dengan latar
belakang, kemudian dilakukan pengumpulan data langsung dari lapangan maupun
dari literatur, buku, majalah, internet, serta menyesuaikan peraturan pemerintah.
Selain itu juga melakukan studi banding atau studi kasus, yang dilengkapi dengan
wawancara untuk memperoleh data yang lebih akurat. Dari hasil kumpulan
data-data kompilasi dan analisa tersebut kemudian digabungkan dengan kajian teori
serta prinsip-prinsip dan azas metode perancangan sehingga terbentuk tema dan
konsep yang mengawali ide dasar bentuk bangunan. Kemudian melakukan feed
back control terhadap prinsip desain dan aturan perancangan, serta kesesuaian
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
9
konsep dengan apa yang sudah diharapkan. Dan setelah itu membuat gagasan pra
desain hingga pada proses akhir yaitu hasil dari rancangan.
Berikut ini diagram laporan dalam perancangan yang dapat dilihat pada
Gambar 1.1.
Gambar 1.1. Tahapan Perancangan
Sumber: Azas-azas dan Metode Perancangan
1.5 Sistematika Laporan
Dalam penyusunan laporan diharapkan dapat memberikan gambaran yang
jelas tentang perancangan yang akan dikerjakan, mulai dari bagian umum sampai
dengan bagian yang khusus sehingga dihasilkan suatu pola pikir yang sistematis.
Sistematika penulisan laporan, meliputi:
-BAB I. PENDAHULUAN, menjelaskan tentang latar belakang perencanaan dan
perancangan Sekolah Sepak Bola di Surabaya. Tujuan dan sasaran proyek ini
yaitu membuat bangunan atau tempat sebagai sekolah sepak bola bagi usia dini
FEED BACK CONTROL
Interpretasi Judul
Latar Belakang
Pengumpulan Data
Kajian Teori, Azas Serta Prinsip Perancangan
Tema / Perancangan
Gagasan Pra Desain / Pra Konsep
Konsep Rancangan / Pengembangan
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
10
dan mempunyai bakat tersendiri , sehingga dengan begitu Para pelatih dan staf
yang ingin menurunkan dan mendedikasikan ilmunya kepada generasi muda akan
tercapai.
Batasan dari proyek ini adalah bangunan ini diperuntukkan bagi para
pengamat teknik dan pemandu bakat sepak bola, memiliki fasilitas-fasilitas
ruang-ruang latihan dan ruang-ruang pendidikan sepak bola dengan fasilitas-fasilitas penunjang
lain bagi kegiatan pengelolaan, pertandingan, dan hunian serta ditujukan pada
tingkat ekonomi ke bawah, menengah, dan ke atas.
Proyek perancangan bangunan ini diasumsikan merupakan proyek milik
swasta. Kemudian menjelaskan tentang tahapan perancangan yang menjelaskan
secara runtun mulai dari menginterpretasi judul sampai dengan hasil akhir.
-BAB II. TINJAUAN OBJEK RANCANGAN, bab ini yang menjabarkan
tentang Pengertian judul dari Sekolah Sepak Bola di Surabaya, studi literatur dan
studi kasus yang berkaitan dengan proyek dimana menyangkut aspek kualitas dan
kuantitas serta persyaratan proyek, persyaratan pokok proyek dan kepemilikan
proyek.
Tinjauan Khusus, yang menjelaskan batasan dan asumsi, lingkup pelayanan,
aktivitas dan kebutuhan ruang, perhitungan luas ruang, dan pengelompokan ruang
serta
-BAB III. TINJAUAN LOKASI, bab ini menjelaskan tentang tinjauan lokasi
perancangan yang menjabarkan tentang antara lain, latar belakang pemilihan
lokasi bangunan, penetapan lokasi, fisik lokasi, aksesibilitas, yang menjelaskan
tentang potensi bangunan dan infrastruktur kota.
-BAB IV. ANALISA PERANCANGAN, bab ini menjabarkan analisa
perancangan dimana didalamnya analisa site yang diinginkan dalam rancangan.
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
11
BAB II
TINJAUAN OBYEK PERANCANGAN
2.1 Tinjauan Umum Perancangan
2.1.1 Pengertian Judul
Sebelum memahami pengertian dari Sekolah Sepakbola di Surabaya ada
baiknya menelaah beberapa pendapat yang dikemukakan oleh para ahli dan
beberapa sumber tentang pengertian dari Sekolah Sepakbola. Selanjutnya bagian
ini akan dijadikan landasan teori perancangan studi proposal tugas akhir ini serta
melengkapi bab sebelumnya.
Sekolah adalah :
- Menurut Chaplin (2007), pengertian sekolah sebagai bangunan atau
lembaga untuk belajar dan mengajar serta tempat untuk memberi dan
menerima pelajaran.
- Waktu atau pertemuan ketika murid-murid diberi pelajaran.
(Sulcan , 1997).
Sepakbola adalah :
- Menurut Basoes Noegraha (2011), sepakbola adalah olahraga permainan
beregu yang menggunakan bola sepak dan dua kelompok yang berlawanan
yang masing-masing terdiri atas 11 pemain.
- Kata sepak sendiri mempunyai arti : tendang sedangkan kata bola
mempunyai arti yang sudah jelas, sesuatu yang bebentuk bulat, biasa
digunakan untuk permainan. Jadi sepakbola mempunyai arti ; salah satu
bidang olahraga, dimana para pemainnya bermain dengan bola dengan
menggunakan kaki untuk menyepak dan mempunyai tujuan untuk
memasukkan bola tersebut ke gawang lawan.
(Nasution, 1990).
Di Surabaya adalah :
- Nama kota di Indonesia, provinsi Jawa Timur. Kota terbesar
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
12
kedua di Indonesia yang menjadi ibukota dari propinsi Jawa Timur. Memiliki
tingkat pertumbuhan ekonomi dan penduduk yang sangat tinggi.
(Nasution, 1990).
Kesimpulan Sekolah Sepakbola Di Surabaya merupakan :
Sebuah tempat untuk mengadakan pendidikan dan pelatihan akan olahraga
sepakbola, baik berupa teori maupun praktek, dengan tujuan untuk meningkatkan
dan membina bakat dari atlet sepakbola sejak usia dini yang berlokasi di kota
Surabaya.
2.1.2 Studi Literatur
Dalam studi literatur dapat dijelaskan mengenai hal-hal yang berkaitan
dengan materi obyek rancangan, sehingga dapat memperjelas maksud dari
rancangan tersebut. Pada studi literatur ini, data diambil dari buku, internet, dan
narasumber yaitu mengenai hal-hal yang berhubungan dengan fasilitas pelatihan
sepakbola yang sesuai dengan rancangan ke depannya.
Menurut pengklasifikasian kategori pusat atau wadah suatu bidang profesi
maupun aktivitas terutama bidang atlet sepakbola, maka fasilitas pembinaan atlet
sepak bola ini terdiri dari tempat latihan sepakbola, pendidikan, dan fasilitas
pendukung untuk perkembangan atlet sepakbola.
1). Teknik Pembinaan Sepakbola melalui Sekolah Sepakbola :
Menurut Jurnal Media Jawa Pos, edisi April 2011 (PSSI, 1993: 67)
adalah proses pembinaan tersebut dilakukan dengan program-program latihan
yang disusun oleh para pelatih.
Menurut Jurnal Blog Nurdiansyah, 2005 (Soegiyanto, 1997:4) adalah
- Gerakan keolahragaan nasional harus memiliki akar dan landasan yang kuat
dengan menjadikan pembinaan usia dini sebagai sub sistem dari sistem
pembinaan yang terdiri dari tahapan pemassalan, pembibitan, dan
peningkatan prestasi.
- Konsep pembinaan usia dini harus dibuat lebih tepat guna dan daya guna
dengan implementasi praktis, yang disesuaikan dengan perkembangan atau
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
13
pertumbuhan fisik dan mentalnya serta kecerdasannya, perbedaan tingkat
pertumbuhan.
Menurut pendapat orang awam adalah salah satu wadah atau
perkumpulan yang mempunyai tujuan mendidik dan melatih atlit usia dini menuju
prestasi khususnya cabang olahraga sepak bola adalah sekolah sepak bola.
Jadi Teknik Pembinaan Sekolah Sepak bola adalah bahwa salah satu
strategi yang paling mendasar dalam upaya mewujudkan sumber daya manusia
Indonesia khususnya di bidang olahraga adalah dengan memusatkan perhatian dan
orientasi pembangunan dan fasilitas yang mendukung olahraga sedini mungkin
yakni dengan melakukan pembinaan dan pengembangan olahraga bagi generasi
muda sejak dini.
2). Standart Ukuran lapangan Sepak Bola dan Standart Dasar Peraturan
Permainan Sepak Bola :
Menurut Jurnal Kurrikulum dan Pedoman Dasar Sepakbola
Indonesia Jilid II, diterbitkan (PSSI, 2012: 88 ) adalah,
- Ukuran lapangan, permainan sepakbola harus berbentuk empat persegi
1). Lapangan permainan sepakbola ditandai dengan garis. Garis-garis ini termasuk
dalam daerah permainan yang dibatasinya.
2). Dua garis batas yang panjang disebut garis samping. Dua garis yang pendek
disebut garis gawang.
3).Lebar garis-garis ini tidak lebih dari 12 cm (5 inci).
4).Lapangan permainan dibagi dalam dua bagian oleh sebuah garis tengah.
5).Titik tengah terdapat pada pertengahan garis tengah dan dikelilingi oleh sebuah
lingkaran dengan radius 9,15 m (10 yard ).
- Daerah Gawang.
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
14
Daerah gawang terdapat pada masing-masing ujung lapangan sebagai
berikut:
Dua buah garis tegak lurus dengan garis gawang dibuat pada sisi kiri dan
kanan gawang, dengan jarak 5,5 m (6 yard) diukur dari bagian sebelah dalam
tiang gawang. Kedua garis ini dibuat ke dalam lapangan permainan dengan
panjang 5,5 m (6 yard) dan dihubungkan dengan garis yang sejajar dengan garis
gawang. Daerah yang dibatasi oleh garis-garis ini dan garis gawang adalah daerah
gawang.
- Daerah Penalti.
Daerah penalti dibuat pada masing-masing ujung lapangan permainan
sebagai berikut:
Dua buah garis tegak lurus dengan garis gawang dibuat pada sisi kiri dan
kanan gawang, dengan jarak 16,5 m (18 yard) diukur dari bagian sebelah dalam
tiang gawang. Kedua garis ini dibuat ke dalam lapangan permainan dengan
panjang 16,5 m (8 yard) dan dihubungkan dengan garis yang sejajar dengan garis
gawang. Daerah yang dibatasi oleh garis-garis ini dan garis gawang adalah daerah
penalti.
Pada setiap daerah penalti dibuat sebuah titik penalti yang berjarak 11 m
(12 yard) dari titik tengah antara kedua tiang gawang dan sama jaraknya dengan
tiang gawang tersebut. Di luar daerah penalti dibuat suatu garis busur/lingkaran
dengan radius 9,15 m (10 yard) dari masing-masing titik penalti.
- Tiang Bendera.
Tiang bendera dengan tinggi tidak kurang dari 1,5 m (5 kaki) yang bagian
atasnya tumpul dan dengan bendera terpasang, ditempatkan pada setiap sudut
Iapangan. Tiang bendera boleh juga ditempatkan di ujung garis tengah, tidak
kurang dari 1 m diluar garis samping.
- Busur tendangan sudut.
Untuk tendangan sudut, dari setiap bendera sudut dibuat seperempat
lingkaran dengan radius 1 m (1 yard) ke dalam lapangan permainan.
- Gawang.
1). Gawang harus ditempatkan pada bagian tengah masing-masing garis gawang.
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
15
2). Gawang terdiri dari dua tiang tegak lurus yang sama jaraknya dari tiang
bendera sudut dan dihubungkan secara horizontal oleh sebuah mistar/palang
gawang.
3). Lebar gawang adalah 7,32 m (8 yard) dan jarak dari bagian paling bawah
mistar/palang gawang ke tanah adalah 2,44 m (8 kaki).
4). Lebar kedua tiang gawang dan lebar mistar/palang gawang sama, tidak lebih
dari 12 cm (5 inci). Lebar garis gawang sama dengan lebar tiang gawang dan
mistar/palang gawang. Jaring gawang diikatkan ke tiang gawang, mistar/palang
gawang dan tanah di bagian belakang gawang, dengan syarat bahwa jaring
gawang tersebut tersanggah dengan baik dan tidak mengganggu penjaga gawang.
Tiang gawang dan mistar gawang harusberwarna putih.
- Pengamanan.
Gawang harus tertanam dengan aman kedalam tanah. Gawang portable
dapat digunakan apabila sudah memenuhi ketentuan ini.
Gambar 2.1. Gawang Sepak Bola
Sumber : Kurrikulum dan Pedoman Sepak Bola Indonesia, Jilid 2
- Bola.
1. Ukuran : 60 – 70 cm.
2. Keliling : 100 cm.
3. Berat : 410 – 450 gram.
4. Lambungan : 1000 cm pada pantulan pertama.
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
16
5. Bahan : karet atau sintetis ( buatan ).
Gambar 2.2. Bola Sepak
Sumber : Kurrikulum dan Pedoman Sepak Bola Indonesia, Jilid 2
- Jumalah pemain.
1. Jumlah pemain maksimal untuk memulai pertandingan adalah 11. Salah
satunya penjaga gawang.
2. Jumlah pemain maksimal keluar lapangan: 4 (tidak termasuk cedera).
3. Jumlah pemain cadangan maksimal adalah 12 orang.
4. Jumlah wasit 1 orang.
5. Hakim garis berjumlah 2 - 4 orang.
6. Batas jumlah pergantian pemaina adalah 3 ( kecuali pergantian uji coba ).
Gambar 2.3. Kesebelasan Pemain
Sumber : Kurrikulum dan Pedoman Sepak Bola Indonesia, Jilid 2
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
17
- Perlengkapan permainan.
1. Kaos bernomer ( sejak tahun 1954 ).
2. Kaos kaki.
3. Pelindung tulang kering.
4. Alas kaki bersolkan karet.
5. Harus menggunakan sepatu bola.
3). Sifat Sekolah Sepak Bola.
Menurut Soepangad, Humas Persebaya adalah,
- Dilakukan di alam terbuka (open space) yang merupakan tempat dimana
semua kegiatan utama terkonsentrasi.
- Dilakukan secara berkelompok.
- Mempunyai tujuan khusus untuk membina, melatih, meningkatkan
kualitas pemain / tim untuk mencapai suatu kondisi tertentu dalam konteks
mental, jiwa, fisik, dan keterampilan (skill).
- Mempunyai ciri kebersamaan dan sosialisasi.
Setelah mengetahui maksud judul proyek tugas akhir di atas dan
mempelajari studi literatur yang ada, maka kita akan memahami isi dari Sekolah
Sepak Bola itu sendiri.
Di dalam bahasan pada bab 2 kali ini tidak hanya mengandalkan judul
dan studi literatur saja yang tentunya kurang sedikit mendukung sehingga untuk
menambahkan data – data yang kurang lengkap di atas didukung oleh data-data
lain berupa studi kasus dsb yang tentunya terdapat syarat-syarat yang perlu
diperhatikan juga. Studi kasus kali ini membahas 2 obyek dimana
masing-masing obyek membahas beberapa macam aspek sesuai dengan standart, serta mendukung sebagai acuan referensi perancangan Sekolah Sepak Bola di Surabaya ke depannya. Untuk penjelasan studi kasus selanjutnya yang berkaitan Sekolah Sepak Bola dijelaskan di bawah ini ;
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
18 2.1.3 Studis Kasus
2.1.3.1 The KNVB National Football School, Zeist, Belanda.
A. Aspek Profil dan Lokasi
Didirikan pada awal 1960 dengan nama resmi The KNVB National
Football School terhampar di area seluas 66.000 M2. Institusi ini sekarang telah
menjadi salah satu ikon pembinaan sepak bola di Negeri Kincir Angin.
Kesuksesan Belanda sebagai salah satu negara besar sepakbola tidak
terlepas dari pembinaan pemain yang rapi, berjenjang dan kontinyu dari usia dini
(junior) sampai level internasional. Tidak salah jika Negeri Kincir Angin ini
disebut sebagai salah satu negara penghasil pemain – pemain muda terbaik di
dunia. Sekolah junior Ajax Amsterdam atau Fayenoord Rotterdarm terkenal
sebagai produsen pemain-pemain muda yang bertalenta dan skill tinggi. Pusat
latihan ini merupakan salah satu bagian dari markas besar KNVB atau PSSI-nya
Belanda. Fungsinya tidak hanya sebagai pusat pelatihan bagi pemain nasional –
junior maupun senior – saja tapi juga bagi para wasit dan pelatih dari seluruh
Belanda.
Gambar 2.4. Site Bangunan
Sumber : http://www. KNVB National Football School.com
B. Aspek Kuantitas.
Pada studi kasus 1 ini pencarian data lebih difokuskan pada jenis ruang
yang ada untuk menunjang segala aktifitas yang terjadi didalam Bangunan.
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
19
Penataan interior dan pemilihan perabot juga bisa menjadi tolok ukur dalam
perancangan.
- Fasilitasdan Aktifitas.
Di dalam bermain sepak bola tidak halnya mengandalkan suatu skill atau
teknik saja melainkan diperlukan juga suatu fasilitas setiap ruangan yang
berbeda-beda, untuk mendukung berkembangnya teknik dan skill murid – murid sekolah
sepak bola tersebut. Berikut jenis ruangan yang terdapat di dalam bangunan ini
adalah :
1. Lapangan latihan.
2. Ruang ganti pemain.
3. Ruang relaksasi pemain.
4. Ruang resepsionis.
5. Ruang klinik pemain.
6. Ruang latihan dan permainan.
Keterangan Mengenai Fasilitas dan Aktifitas sebagai berikut :
1. Lapangan Latihan.
Lapangan ini memiliki luas sekitar 100 x 65 m2 memiliki 3 lapangan
sintetis yang difungsikan sebagai arena khusus latihan untuk kiper sekaligus para
pemain pemula yang berlatih disini, karena dilengkapi dengan arena yang
berstandar tinggi dan terletak dalam sebuah gedung tertutup berukuran raksasa.
Lantai ruangan adalah berupa lapisan sintetis terbuat dari lapisan karet yang
dibawahnya dilapisi pasir dan per besi yang kuat untuk mencegah cidera pada saat
latihan. Kuat penerangan tergantung jenis kegiatan dalam ruang dan
kebutuhannya, kegiatan yang berbeda membutuhkan kuat penerangan yang
berbeda pula.
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
20
Gambar 2.5. Tampak atas lokasi tempat
latihan para akademi.
Sumber : http://www. KNVB National Football School.com
2. Ruang Ganti Pemain.
Sesuai dengan namanya ruangan ini di fungsikan sebagai ruang ganti
pemain berjumlah 4 yang dilengkapi dengan perabot locker yang berada di
dinding-dinding dan kursi sehingga ruang yang ada tidak nampak kosong. Luas
ruangan ini ± 32 m2, ini mewadai ± 50 orang. Luasan ini ditentukan dari aktifitas
dan banyaknya para pemain.
Gambar 2.6. Ruang ganti pemain
Sumber : http://www.google.com
3. Ruang Relaksasi Pemain.
Di ruangan ini pemain yang telah beraktifitas cukup berat seperti bermain
sepak bola akan dimanjakan dengan fasilitas-fasilitas yang nyaman karena
fasilitas ini difungsikan sebagai tempat merelaksasikan atau melepas kelelahan.
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
21
Apabila suatu pemain merasa kelelahan bisa menggunakan ruangan ini. Luas
ruangan ini + 57 m2 bisa mewadai + 4 orang. Luasan ini ditentukan banyaknya
orang dan perabot serta fungsi dari ruangan ini sendiri.
Gambar 2.7. Ruang relaksasi pemain
Sumber : http://www.google.com
4. Ruang Resepsionist.
Ruangan ini memiliki luas ruang ± 22 m2 berjumlah 1 ruangan yang
difungsikan sebagai ruang penerima sekaligus ruang informasi tentang bangunan
ini. Dengan kapasitas 6 orang, ruangan ini sudah memenuhi syarat sesuai dengan
fungsinya. Pada ruangan ini terdapat meja penerima dengan pemilihan warna
coklat tua yang senada dengan bagian belakang. Lantai ruangan adalah ubin
persegi berukuran besar, pemilihan warna terang yang senada dengan langit-langit
ruangan yang berpola segi empat besar.
Gambar 2.8. Ruang resepsionist
Sumber : http://www.google.com
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
22
5. Ruang Klinik Pemain.
Jenis ruangan ini sangat diperlukan sekali karena untuk mengindikasikan
pada pertolongan pertama apabila sutau pemain atau murid yang terkena cedera
ringan maupun cedera parah dapat ditangani sedini mungkin dan meminimalisir
adanya cedera berikutnya. Luas ruangan ini + 45 m2 bisa mewadai + 3 orang.
Gambar 2.9. Ruang klinik pemain
Sumber : http://www.google.com
6. Ruang Latihan dan Permainan.
Ditempat ini merupakan fasilitas outdoor yang difungsikan sebagai latihan
fisik, teknik, dan kekompakkan tim dalam permainan training game. Luas
lapangan standart ini berukuran 100 x 65 m.
Gambar 2.10. Ruang latihan dan permainan
Sumber : http://www.google.com
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
23
- Pengguna.
Digunakan untuk para calon murid pemain sepakbola, dan para alumni
KNVB National Football School.
- Aktifitas / Pembelajaran.
Diluar latihan fisik, para murid di sekolah sepakbola ini juga diajari tata
krama dan sopan santun di lapangan serta teknik bermain yang diajarkan di kelas.
Para lulusan di sekolah ini diharapkan bisa jadi pemain bola yang tidak cuma
handal secara teknis, tapi juga punya tata krama yang baik dan sopan di lapangan.
Berikut ini tampak kegiatan latihan sehari-hari siswa akademi Liverpool :
Gambar 2.11. Kegiatan breafing awal oleh pelatih dan siswanya.
Sumber : http://www. KNVB National Football School.com
Gambar 2.12. Cara pembelajaran teori yang berada langsung di lapangan.
Sumber : http://www. KNVB National Football School.com
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
24
Gambar 2.13. Siswa yang melakukan latihan menggiring bola di lapangan.
Sumber : http://www. KNVB National Football School.com
C Aspek Kualitas.
- Tampilan Bangunan.
Tampilan bangunan KNVB National Football School bersifat modern
minimalis. Hal ini dapat dilihat dari permainan garis horisontal vertikal pada
tampaknya, yaitu dengan permainan dari bentuk bukaan-bukaan dan kolom-kolom
strukturnya. Memakai sistem struktur rangka dan material beton bertulang,
galvalum, dan baja. Fasade luarnya menggunakan warna asli material dan ada
sedikit perbedaan warna yaitu pada kolomnya yang terlihat kontras dengan
pemilihan warna merah.
Gambar 2.14. Fasade luar bangunan yang didominasi oleh garis vertikal horisontal
dengan atap lengkung.
Sumber : http://www. KNVB National Football School.com
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
25 2.1.3.2 Sekolah Sepak Bola Mitra Surabaya.
A. Aspek Profil dan Lokasi
Gambar 2.15. Profil Tim Mitra Surabaya.
Sumber : http://www. SSB Mitra.com
Didirikan pada awal 1998 yang bernama Niac Mitra, sekarang menjadi
Mitra Surabaya. Mitra Surabaya bisa dibilang tim paling moncer dan terpopuler di
kompetisi internal Pengcab PSSI Surabaya musim kompetisi 2010/2011. Sebab,
tim yang dilatih Sabarudin itu keluar sebagai juara di Kelas Satu. Efeknya, tim
yang berhome base di Lapangan Poral Lidah Wetan itu berhak promosi ke Kelas
Utama (kelas bergengsi yang diidam-idamkan banyak tim).
Gambar 2.16. Lokasi Site
Sumber : http://www. SSB Mitra.com
Lokasi SSB Mitra Surabaya
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
26 B Aspek Kuantitas.
Pada studi kasus 2 ini pencarian data lebih difokuskan pada jenis ruang
yang ada dan sebenarnya untuk menunjang segala aktifitas yang terjadi didalam
bangunan yang sesuai perancangan ke depannya.
- Fasilitas.
Di dalam bermain sepak bola tidak halnya mengandalkan suatu skill atau
teknik saja melainkan diperlukan juga suatu fasilitas setiap ruangan yang
berbeda-beda, untuk mendukung berkembangnya teknik dan skill murid – murid sekolah
sepak bola tersebut. Berikut jenis ruangan yang terdapat di dalam bangunan ini
adalah :
1. 1 Lapangan latihan.
2. Ruang ganti pemain.
3. Ruang pelatih dan pengawas lapangan.
4. Ruang pengelola, pengurus, dan fotocopy.
5. Ruang sekretaris umum.
Keterangan Mengenai Fasilitas dan Aktifitas sebagai berikut :
1. Lapangan Latihan.
Lapangan ini memiliki luas sekitar 100 x 65 m2 memiliki 1 lapangan yang
difungsikan sebagai arena outdoor khusus latihan untuk kiper sekaligus para
pemain pemula yang berlatih disini, karena dilengkapi dengan arena yang
lumayan berstandar. Kelebihan di lapangan ini yaitu memiliki rumput yang bagus,
tidak bergelombang tidak seperti lapangan yang ada di surabaya banyak yang
bergelombang, drainase cukup sehingga lapangan ini layak digunakan berlatih
maupun untuk ajang pertandingan persahabatan dan sudah tidak diragukan lagi.
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
27
Gambar 2.17. Lokasi SSB Mitra berlatih
Sumber : http://www. SSB Mitra.com dan survey langsung
2. Ruang Ganti Pemain.
Sesuai dengan namanya ruangan ini di fungsikan sebagai ruang ganti
pemain berjumlah 4 yang dilengkapi dengan fasilitas km / wc di dalam ruangan
dan kursi, sehingga ruang yang ada tidak nampak kosong. Luas ruangan ini ± 64
m2, ini mewadai ± 50 orang. Luasan ini ditentukan dari aktifitas dan banyaknya
para pemain.
Gambar 2.18. Ruang Ganti Pemain
Sumber : http://www. SSB Mitra.com dan survey langsung
3. Ruang Pelatih dan Pengawas Lapangan.
Difungsikan sebagai tempat berkumpulnya pelatih maupun pengawas
lapangan sebelum dan sesudah pertandingan. Tempat ini terletak di area sentral
dalam tribun penonton. Luas ruangan ini + 16 m2 bisa mewadai + 16 orang.
Tiap – tiap ruangan pelatih dan pengawas berukuran 8 m2.
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
28
Gambar 2.19. Ruang Pelatih dan Pengawas Lapangan
Sumber : http://www. SSB Mitra.com dan survey langsung
4. Ruang Pengelola, Pengurus, dan Fotocopy.
Digunakan sebagai ruang pendaftaran, dan administrasi. Luas ruangan ini
+ 32 m2 dimana masing-masing ruangan terpisah.
Gambar 2.20. Ruang Pengelola, Pengurus, dan Fotocopy
Sumber : http://www. SSB Mitra.com dan survey langsung
6. Ruang sekretaris umum.
Digunakan sebagai ruang rekapan siswa ssb mitra surabaya serta
membantu staff pengelola, dan pengurus ssb itu sendiri. Luas ruangan ini + 16
m2.
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
29
Gambar 2.21. Ruang Sekretaris Umum
Sumber : http://www. SSB Mitra.com dan survey langsung
- Fungsi.
Misi Sekolah Sepak Bola Mitra Surabaya ini adalah untuk
menyediakan keunggulan dalam pengejaran pengembangan secara sugestif.
- Aktifitas.
Peserta kursus mingguan akan melaksanakan latihan setiap hari
kecuali hari minggu (khusus uji coba) sesuai dengan metodologi yang
memungkinkan struktur dan mencapai tujuan yang kompetitif. Sesi pelatihan
akan berlangsung satu jam sehari dan akan mengembangkan 6x dalam
seminggu. Berikut ini daftar kegiatan siswa SSB Mitra Surabaya :
Tabel 2.1 Jadwal kegiatan siswa SSB Mitra Surabaya
No. Hari Kegiatan Latihan
Jam
1. Senin 15.45 – 17.00 WIB
2. Selasa 15.45 – 17.00 WIB
3. Rabu 15.45 – 17.00 WIB
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
30
Sumber : http://www. SSB Mitra.com dan survey langsung
- Pengguna.
Digunakan untuk para calon murid Sekolah Sepak Bola Mitra Surabaya,
para staff pengajar, serta para staff seluruhnya.
- Pembelajaran.
1.Pengarahan tiap bulan :
- Mempergunakan waktu luang
- Pengembangan tim
- Memaksimalkan segala fasilitas
2. Penilaian pelatih :
- Evaluasi
- Menguji kemampuan siswa
- Hasil nilai untuk siswa tiap bulan
3. Sesi Praktek :
- Pemanasan
- Latihan teknik
- Pertandingan
C Aspek Kualitas
- Tampilan Bangunan.
Tampilan bangunan sekolah sepak bola mitra surabaya ini bersifat gaya
modern tropis hal ini dapat ditunjukkan dari karakternya yaitu permainan garis
lurus secara horisontal dan vertikal serta adanya pengulangan dan permainan pola
lengkung yang ada pada atapnya serta kanopi yang menaungi entrancenya.
4. Kamis 15.45 – 17.00 WIB
5. Jum’at 15.45 – 17.00 WIB
6. Sabtu 15.45 – 17.00 WIB
7. Minggu Latihan Off dipergunakan untuk friendly match
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
31
Gambar 2.22. Tampak gedung pengelola SSB Mitra Surabaya
Sumber : http://www. SSB Mitra.com
2.1.4 Analisa Hasil Studi
Pada analisa hasil studi ini diharapkan dapat membedakan aspek-aspek
yang terdapat pada masing-masing bangunan tentunya tidak lepas dari
syarat-syarat persyarat-syaratan umum dan persyarat-syaratan khusus yang telah dijelaskan
sebelumnya (syarat-syarat), meliputi persyaratan khusus ; aspek lokasi, potensi
lokasi, dan juga fasilitas yang ada pada bangunan tersebut, dengan begitu kita
dapat mengetahui hal apa saja yang perlu diperhatikan dalam merancang sebuah
Sekolah Sepak bola untuk selanjutnya.
Persyaratan Umum :
- Fasilitas olahraga sepak bola yang tersedia harus sesuai standar, baik itu
dari segi ukuran, kebutuhan ruang dan lain – lain.
- Area parkir yang disediakan harus sesuai dengan kondisi dari SSB itu,
yang digunakan sebagai tempat pertandingan olahraga sepak bola.
- Memiliki fasilitas pendukung lain yang dapat menunjang kegiatan berolah
raga di SSB tersebut.
- Vegetasi pada area komplek hendaknya harus menjadi sasaran yang perlu
dimunculkan pada area SSB
Sumber : Analisa penulis 2011
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
32
Persyaratan Khusus, dapat kita lihat pada tabel 2.2. berikut ;
Tabel 2.2 Pembagian Sifat Ruang
Tinjauan Kasus 1 Kasus 2
Aspek Lokasi
Lokasi site berada di daerah pemukiman yang cukup tenang, sehingga akses menuju ke bangunan ini sangat mudah dijangkau.
Lokasi site berada d kawasan Surabaya Barat yang sedikit tenang dengan akses utama kawasan permukiman yaitu di daerah Citra Land dan Kawasan kampus Unesa Lidah Kulon.
Fasilitas
1.Lapangan latihan. 2.Ruang ganti pemain. 3.Ruang relaksasi pemain. 4.Ruang resepsionis. 5.Ruang klinik pemain.
6.Ruang latihan dan permainan.
1. Lapangan latihan. 2. Ruang ganti pemain.
3. Ruang pelatih dan pengawas lapangan. 4.Ruang pengelola, pengurus, dan fotocopy.
5.Ruang sekretaris umum.
Struktur
Sistem struktur yang digunakan adalah sistem rangka kolom balok beton, dengan rangka atap terbuat dari baja. Untuk sistem strukturnya menggunakan modul kolom yang disesuaikan dengan bentang dan kebutuhan ruang pada tiap-tiap fasilitas.
Sistem strukturnya yang digunakan adalah memakai pola grid, dengan atapnya dicor beton .
Pemilihan Bahan
Bahan bangunan yang digunakan adalah bahan dari batu-batuan alam, kayu dan juga kaca.
Penggunaan bahan-bahannya adalah banyak mendominasi menggunakan beton dan baja, baja juga digunakan pada ruang luar berupa atap pergola.
Pencaha- yaan
Penggunaan warna yang dapat memantulkan cahaya, digunakan untuk plafond, dinding, dan lantai.
Perletakan bukaan dalam ruangan yang berorientasi pada bangunan dengan arah yang ideal yaitu utara-selatan.
Pengha- waan
Mendesain pembukaan sehingga dapat mengalirkan udara ke dalam bangunan dan bentuk bangunan yang pipih.
Mendesain pembukaan sehingga dapat mengalirkan udara ke dalam bangunan dan bentuk bangunan yang pipih dan menjulang keatas yang bertujuan agar terjadinya cross ventilation dapat lebih mudah.
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
33
Tinjauan Kasus 1 Kasus 2
Utilitas
Menggunakan sistem saluran terbuka atau air hujan, baik kontrol, septick tank atau resapan dan lain-lain
Menggunakan sistem instalasi air bersih, air kotor, listrik, telepon dan lain-lain semuanya berada pada satu sistem, begitu juga saluran terbukanya yang hampir sama dengan kasus 1.
Sumber : Analisa penulis 2011
Dari hasil analisa persyaratan umum dan persyaratan khusus (tabel) diatas
dapat kita simpulkan bahwa dalam mendesain sebuah Sekolah Sepakbola
dibutuhkan fasilitas olahraga yang memadai dan memiliki keunggulan tersediri yang mengacu sesuai standart serta lokasi yang cukup tenang dengan akses kawasan yang baik, sehingga orang dengan mudah mengetahui keberadaan bangunan tersebut, selain itu menyediakan berbagai fasilitas yang tentunya tidak menguras banyak tenaga seperti halnya lapangan latihan.
2.2 Tinjauan Khusus Perancangan
2.2.1. Penekanan Perancangan
Perencanaan dan perancangan proyek Sekolah Sepak Bola ini lebih di titik
beratkan pada perancangan arsitektural. Penekanan perancangan yaitu pada
penataan massa, kesatuan bentuk, dan tampilan bangunan lebih ditekankan,
sehingga menarik perhatian pengunjung serta memberikan kenyamanan bagi
mereka yang beraktifitas di dalamnya.
Data-data perencanaan terutama didasarkan pada hasil wawancara dengan
pihak-pihak kompeten, studi literatur di dalam dan luar negeri, pengamatan
lapangan langsung pada obyek sejenis.
2.2.2 Aktivitas Dan Kebutuhan Ruang
A. Pengguna Bangunan.
Pengelolaan bangunan dilakukan oleh manajemen profesional yang
mempunyai struktur organisasi pengelolaan, sebagai berikut :
1. Pengguna bangunan, terdiri dari :
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
34
- Pengunjung dikalangan kelompok usia anak – anak.
- Pengunjung dikalangan remaja.
- Pengunjung dikalangan dewasa.
2. Pengelola, terdiri dari :
- Pengurus bangunan staff dan karyawan.
- Administrasi.
- Paramedis.
- Petugas pelayanan.
B. Kurikulum.
Sebelum menginjak lebih dalam apa saja yang terdapat di kurikulum sepak
bola alangkah baiknya kita telaah dulu kurikulum itu sendiri, kurikulum adalah
seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi, dan bahan pelajaran
serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan
pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu. Tujuan kurrikulum ini
jelas yaitu :
1. Meningkatkan kualitas anak didik.
2. Menerapkan program yang spesifik pada usianya.
3. Menjadikan standar pendidikan sepak bola seluruh Indonesia.
Dari sini kita mengetahui apa yang dimaksud kurikulum itu barulah kita
menginjak isi dari kurikulum sepak bola itu sendiri. Kurikulum sepak bola
biasanya disusun oleh sang pelatih untuk menjadwalkan kegiatan rutin latihan
setiap minggunya.
- Kurrikulum Sesuai Kelompok Umur.
A.Mengatur perkembangan pemain berdasarkan umur dan tingkatan.
Anak-anak tidak belajar dengan cara yang sama seperti orang dewasa,
khususnya ketika proses belajar mencakup intelektual sekaligus aktivitas fisik.
Umur seseorang menentukan cara ia berhubungan dengan dunia di sekitarnya dan
dengan sesamanya. Dalam semua proses belajar, umur adalah kunci dalam
memilih
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
35
materi dan metode apa yang cocok untuk mengajarkan suatu materi. Sepak bola
juga demikian. Untuk alasan inilah kita tidak dapat menyamakan latihan antara
usia 9 dan 13 tahun. Frekuensi latihan harus disesuaikan dengan usia pemain.
Berdasarkan karakteristik dari pertumbuhan manusia dan seorang pemain, kami
menyusun kurikulum dalam tiga kelompok umur .
1. Tingkat Dasar (FOUNDATION) – 9 sampai 12 tahun.
Ada tingkat ini, susunan pelatihan (bukan materi latih) sudah mirip
dengan pemain yang lebih tua. Bagian terpenting latihan adalah yang bersifat
teknis. Sangat baik dalam usia ini mengembangkan teknik dan pengertian akan
taktik dasar. Kemampuan anak-anak untuk mengatasi masalah akan berkembang
dengan pesat. Maka pemain harus mulai diajarkan taktik dasar yang dinamis. Pada
tingkat ini, pemain ada pada masa pra puber dan memiliki masalah keterbatasan
fisik terutama pada kekuatan dan ketahanannya. Latihan fisik yang diberikan
hanya sebatas kecepatan dengan bola, kelincahan (agility) dan koordinasi.
Untuk kepentingan latihan bagi tingkat dasar dalam dua kelompok:
9 dan 10 tahun, 11 dan 12 tahun.
2. Tingkat Menengah (FORMATIVE PHASE) – 13 sampai 14 tahun.
Para pemain pada usia ini telah memiliki peningkatan yang baik tentang
pengertian permainan. Di lain pihak pada umur ini pemain dibatasi oleh
keterbatasan fisik dan perubahan-perubahan fisik yang muncul seiring dengan
masa pubertas. Pelatih harus sangat memerhatikan kenyamanannya. Pelatih harus
menghindari latihan yang berlebihan dan berfokus pada taktik lebih daripada
teknik dan mengurangi aspek fisik. Aspek fisik yang paling diutamakan untuk
usia ini adalah latihan koordinasi dan flexibility. Latihan taktik bermain sangat
penting pada usia ini. Untuk kepentingan latihan kelompok ini tidak perlu
dipecah.
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
36
3. Tingkat Mahir (FINAL YOUTH) – 15 sampai 20 tahun.
Pemain pada usia ini memiliki pertumbuhan fisikdan mental yang lebih
lengkap. Semua bagian dari latihan dapat dikombinasikan dan diorganisasikan
dengan tujuan untuk mengembangkan potensi tertinggi dari pemain. Kekuatan
otot membantu mereka untuk mengembangkan teknik dengan kecepatan tinggi
dan kecepatan ini membantu pemain untuk bereaksi lebih cepat pada situasi
taktis. Tingkat ini sangat penting untuk menggabungkan semua bagian dari
pelatihan sepak bola dengan tujuan untuk menyempurnakan pemahaman
pemain.
Untuk kepentingan latihan bagi tingkat Final Youth menjadi tiga
kelompok : 15 dan 16 tahun, 17 dan 18 tahun, 19 dan 20 tahun.
Hal-hal di atas adalah beberapa fakta pada perkembangan manusia yang
disesuaikan dengan sepak bola. Kurikulum ini menggunakan fakta-fakta tersebut
dalam menentukan metode kepelatihan yang tepat untuk setiap tingkat umur.
Sumber : Kurrikulum dan Pedoman Sepak Bola Indonesia, Jilid 1
Berikut ini penjelasan teknis tentang tingkat dasar sampai ke tingkat mahir
pada Tabel 2.3 di bawah ini :
tahun memiliki kemampuan khusus untuk
belajar. Maka, inilah usia yang tepat untuk
memberikan teknik dan kemampuan khusus
sepakbola. Membangun teknik yang bagus
sangat penting pada tingkat usia dini.
Membuat situasi 1 v 1 dan 2 v 1 dalam
menyerang dan bertahan sangat penting
untuk membangun kemampuan individu,
termasuk teknik passing untuk membangun
kemampuan bermain sebagai tim.
Gunakan permainan lapangan kecil umtuk
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
37
meningkatkan pengertian dasar menyerang
dan bertahan. Hal penting lainnuya dalam
pelatihan taktik adalah penguasaan bola,
kombinasi permainan, perpindahan (transisi)
dan penyelesaian akhir. Pemain harus
dirotasi dalam 2 atau 3 posisi yang berbeda
untuk menghindarkan spesialisasi yang
terlalu dini.
Kecepatan, koordinasi, keseimbangan, dan
kelincahan adalah hal-hal penting dalam
aspek fisik pemain untuk ditingkatkan di
lapangan lebar. Pemain harus berlatih semua
macam teknik di tingkat ini.
Kekurangan stamina, koordinasi dan
kelincahan harus menjadi bagian utama pada
latihan fisik. Program pelatih harus
mempertimbangkan dan memelihara
kesehatan pemain apalagi mereka sedang
mengalami perubahan-perubahan fisik
karena masa pubertas. Pemanasan dan
pendinginan (cool down) sangat penting
sebagaimana kelenturan dalam pergerakan.
Di usia ini pemain harus meningkatkan
disiplin dengan mengikuti petunjuk yang
diberikan pelatih, baik selama latihan
ataupun di luar waktu latihan.
U – 15 Latihan taktik dan permainan lapangan kecil
merupakan bagian yang sangat penting pada
latihan di tingkat ini. Prinsip penyerangan
dan pertahanan harus menjadi bagian dalam
semua permainan. Hal yang penting dalam
latihan taktik adalah kecepatan permainan,
perpindahan (transisi) yang cepat, serangan
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
38
balik dan penyelesaian akhir, serta
melakukan tekanan (pressing).
Penekanan teknik ada pada kecepatan dan
ketepatan eksekusi. Passing dan
penyelesaian akhir adalah dua teknik penting
yang harus ditekankan pada usia ini. Bagian
dari latihan teknis adalah dengan
memberikan latihan khusus sesuai posisi
masing-masing (misalnya, bek : passing,
gelandang tengah : menerima untuk berbalik
dan penyerang : penyelesaian akhir).
Memperhatihakan masalah kebugaran fisik
sangat penting pada tingkat ini : ketahanan
stamina, kekuatan, dan kecepatan harus
menjadi latihan mingguan yang teratur.
Pemain diminta untuk menunjukkan
komitmennya pada tim, konsentrasi pada
waktu latihan dan memberikan yang terbaik
saat bertanding.
Semua hal – hal taktis permainan harus
tercakup secara tuntas. Strategi dan set piece
(situasi bola mati) dalam tingkat ini menjadi
bagian besar pada waktu latihan.
Kemampuan teknik dan fisik harus didasari
oleh gerakan-gerakan eksplosif.
Sumber : Kurrikulum dan Pedoman Sepak Bola Indonesia, Jilid 1
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
39
Tabel 2.4 Frekuensi Materi Latihan Sesuai Kelompok Umur (Teknik)
Sumber : Kurrikulum dan Pedoman Sepak Bola Indonesia, Jilid 1
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
40
Tabel 2.5 Frekuensi Materi Latihan Sesuai Kelompok Umur (Fisik)
Sumber : Kurrikulum dan Pedoman Sepak Bola Indonesia, Jilid 1
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
41
Tabel 2.6 Frekuensi Materi Latihan Sesuai Kelompok Umur (Taktik)
Sumber : Kurrikulum dan Pedoman Sepak Bola Indonesia, Jilid 1
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
42
Tabel 2.7 Frekuensi Materi Latihan Sesuai Kelompok Umur (Mental)
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
43
Sumber : Kurrikulum dan Pedoman Sepak Bola Indonesia, Jilid 1
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
44
Tabel 2.8 Rancangan Latihan Tingkat Dasar
Sumber : Kurrikulum dan Pedoman Sepak Bola Indonesia, Jilid 1
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
45
Tabel 2.9 Rancangan Latihan Tingkat Dasar
Sumber : Kurrikulum dan Pedoman Sepak Bola Indonesia, Jilid 1
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
46
Tabel 2.10 Rancangan Latihan Tingkat Dasar
Sumber : Kurrikulum dan Pedoman Sepak Bola Indonesia, Jilid 1
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
47
Tabel 2.11 Rancangan Latihan Tingkat Dasar
Sumber : Kurrikulum dan Pedoman Sepak Bola Indonesia, Jilid 1
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
48
Tabel 2.12 Rancangan Latihan Tingkat Menengah
Sumber : Kurrikulum dan Pedoman Sepak Bola Indonesia, Jilid 1
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
49
Tabel 2.13 Rancangan Latihan Tingkat Menengah
Sumber : Kurrikulum dan Pedoman Sepak Bola Indonesia, Jilid 1
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
50
Tabel 2.14 Rancangan Latihan Tingkat Menengah
Sumber : Kurrikulum dan Pedoman Sepak Bola Indonesia, Jilid 1
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
51
Tabel 2.15 Rancangan Latihan Tingkat Menengah
Sumber : Kurrikulum dan Pedoman Sepak Bola Indonesia, Jilid 1
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
52
Tabel 2.16 Rancangan Latihan Tingkat Menengah
Sumber : Kurrikulum dan Pedoman Sepak Bola Indonesia, Jilid 1
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
53
Tabel 2.17 Rancangan Latihan Tingkat Menengah
Sumber : Kurrikulum dan Pedoman Sepak Bola Indonesia, Jilid 1
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :