Oleh :
Goldberd H.D Sinaga NIM 408221024 Program Studi Fisika
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Sains
JURUSAN FISIKA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yesus Kristus atas segala
kasih dan karunia-Nya yang telah memberikan kesehatan dan kekuatan kepada
penulis sehingga skripsi ini dapat diselesaikan dengan baik. Skripsi ini diajukan
sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar sarjana sain di Fakultas
Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Negeri Medan. Adapun judul skripsi ini adalah “Pengaruh Campuran Serbuk Kulit Kerang dan Cangkang Kemiri terhadap Sifat dan Kekuatan Beton ”.
Dalam kesempatan ini penulis menyampaikan ucapan terima kasih kepada
berbagai pihak yang telah membantu menyelesaikan skripsi ini, mulai dari
pengajuan proposal penelitian, pelaksanaan sampai penyusunan skripsi, antara
lain Bapak Drs. Nurdin Siregar, M.Si selaku Dosen Pembimbing Skripsi, yang
telah banyak memberikan bimbingan dan saran-saran kepada penulis sejak awal
penelitian sampai dengan selesainya penulisan skripsi ini. Ibu Dr. Derlina
Nasution, M.Si, Bapak Drs. Pintor Simamora, M.Si dan Bapak Drs. Usler
Simarmata, M.S, selaku Dosen Penguji yang telah memberikan kritikan dan
masukan demi penyempurnaan skripsi ini. Ibu Drs. Nurliana Marpaung, M.Si
selaku Dosen Pembimbing Akademik dan Bapak Dr.rer.nat.Binari Manurung,M.S
yang memberikan bimbingan dan nasehat selama masa perkuliahan dan telah
membantu dalam penyelesaian perkuliahan ini. Tidak lupa juga penulis
mengucapkan terimakasih kepada Bapak Drs. Darmuji, M.T. selaku Kepala
Laboratorium Teknik Sipil Politeknik Negeri Medan dan Bapak Erwin B. Gultom
selaku teknisi Laboratorium Teknik Sipil Politeknik Negeri Medan yang telah
memberikan kesempatan untuk melakukan penelitian di Laboratorium Teknik
Sipil, bimbingan dan saran-saran selama penelitian berlangsung.
Ucapan terima kasih yang teristimewa penulis sampaikan kepada kedua
orang tua Ayahanda Jamer Sinaga dan Ibunda Robelan Naibaho yang telah
banyak memberikan kasih sayang, doa, motivasi serta semangat baik berupa
materil maupun moril. Ucapan terima kasih penulis sampaikan kepada adek saya
v
motivasi dan dukungan besar kepada penulis. Ucapan terima kasih juga penulis
sampaikan kepada sahabat-sahabat Berkat Panjaitan,Junita Sinaga, Arny Girsang,
Jennyari, Wanry, Albarra, Syaril, Indra Nababan, dan seluruh teman-teman Fisika
Nondik 2008 yang selama empat tahun bersama melewati setiap tahap
perkuliahan, dan juga kawan-kawan dari berbagai stambuk dan jurusan yang
telah banyak membantu, memberikan semangat dan yang tak pernah hentinya
memberi dukungan kepada penulis. Tak lupa penulis juga mengucapkan banyak
terima kasih kepada seluruh anak kost Advent, Lasti, Agnes, Lena, Jani, dan
kawan-kawan kos 100b, buat doa dan semangat yang selalu diberikan kepada
penulis.
Penulis telah berupaya dengan semaksimal mungkin dalam meyelesaikan
skripsi ini, namun penulis menyadari masih banyak kelemahan baik dari segi isi
maupun tata bahasa, untuk itu penulis mengharapkan saran dan kritik yang
bersifat membangun dari pembaca demi sempurnanya skripsi ini
(alva_bergz@yahoo.co.id). Akhir kata penulis ucapkan banyak terima kasih,
semoga skripsi ini bermanfaat bagi kita semua.
Medan, Maret 2013
Goldberd H.D Sinaga
PENGARUH CAMPURAN SERBUK KULIT KERANG
DAN CANGKANG KEMIRI TERHADAP SIFAT DAN
KEKUATAN BETON
Goldberd H.D.Sinaga (408221024) ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui karakteristik dari beton normal dengan penambahan cangkang kemiri dan serbuk kulit kerang dengan pengujian massa jenis, kuat tekan, dan daya serap air. Penelitian ini juga bertujuan untuk mengetahui pengaruh komposisi cangkang kemiri,dan serbuk kulit kerang dari Tanjung Balai sebagai bahan subtitusi semen.
Metode yang digunakan adalah metode pencampuran di laboratorium. Dimana serbuk kulit kerang dan cangkang kemiri dicampur dengan semen yang sudah dicampur dengan pasir dan kerikil kemudian diaduk dan ditambahkan air dengan FAS sebesar 0,5 kemudian dimasukkan kedalam cetakan kubus ukuran 15 X 15 X 15 cm. Setelah didiamkan selama 3 hari, beton dikeluarkan dari cetakan dan dimasukkan kedalam bak perendaman selama 28 hari. Variasi komposisi yang diteliti yaitu : serbuk kulit kerang 2%, 3%, 4% dan cangkang kemiri 10, %, 20%, 30%.
vi
2.3.1.1 Dari Segi Asal Geologi 9
2.3.1.2 Dari Segi Ukuran 9
2.3.1.3 Dari Segi bentuk 10
2.4 Cangkang kemiri 11
2.4.1 Pemanfaatan Cangkang Kemiri 12
2.5 Semen 13
2.5.1 Semen Portland (Portland Cement) 13
2.5.2 Jenis-jenis Semen Portland 15
2.6 Air 17
2.8 Kulit Kerang 19
2.9 Karakterisasi Bahan 21
2.9.1 Masssa Jenis 21
2.9.2 Kuat Tekan 22
2.9.3 Daya Serap Air (Water Absorbtion) 22
BAB III. METODE PENELITIAN
3.1Tempat dan Waktu Penelitian 24
3.2Alat dan Bahan 24
3.5.3 Daya Serap Air (Water Absorbtion) 30
x
DAFTAR TABEL
Halaman Tabel 2.1 Komposisi bahan pembentuk beton 6 Tabel 2.2 Komposisi adukan beton rencana dengan agregat 7
Tabel 2.3 Kelas dan mutu beton 7
Tabel 2.4 Karakteristik cangkang kemiri 11 Tabel 2.5 Jenis-jenis semen portland berdasarkan komposisi kimianya 15 Tabel 2.6 Batas maksimum kandungan unsur kimia dalam air adukan
semen 18
Tabel 2.7 Komposisi kimia kulit kerang 20 Tabel 2.8 Perbandingan kuat tekan beton silinder-kubus 22
Tabel 3.1 Alat-alat yang digunakan 24
Tabel 3.2 Bahan penelitian 24
Tabel 3.3 Komposisi adukan beton rencana dengan agregat 26 Tabel 3.4 Perbandingan agregat pada setiap sampel 27 Tabel 4.1 Pengujian massa jenis pada beton campuran 10 % cangkang
kemiri dengan variasi serbuk kulit kerang 32
Tabel 4.2 Pengujian massa jenis pada beton campuran 20 % cangkang kemiri dengan variasi serbuk kulit kerang 33 Tabel 4.3 Pengujian massa jenis pada beton campuran 30 % cangkang
kemiri dengan variasi serbuk kulit kerang 34
Tabel 4.4 Pengujian kuat tekan pada beton campuran 10 % cangkang kemiri dengan variasi serbuk kulit kerang 35
Tabel 4.5 Pengujian kuat tekan pada beton campuran 20 % cangkang
kemiri dengan variasi serbuk kulit kerang 36 Tabel 4.6 Pengujian kuat tekan pada beton campuran 30 % cangkang
kemiri dengan variasi serbuk kulit kerang 37
Tabel 4.7 Pengujian penyerapan air pada beton campuran 10 %
cangkang kemiri dengan variasi serbuk Kulit Kerang 39
Tabel 4.8 Pengujian penyerapan air pada Beton campuran 20 %
cangkang kemiri dengan variasi serbuk kulit kerang 40
Tabel 4.9 Pengujian penyerapan air pada beton campuran 30 %
cangkang kemiri dengan variasi serbuk kulit kerang 41
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 2.1 Cangkang kemiri 12
Gambar 2.2 Kulit Kerang 19
Gambar 2.3 Foto SEM kulit kerang dari Tanjung Balai 20
Gambar 3.1 Prinsip penimbangan massa benda dalam air 28
Gambar 3.2 Diagram Alir Penelitian 31
Gambar 4.1 Grafik massa jenis pada beton campuran 10% cangkang
kemiri dengan variasi serbuk kulit kerang 33
Gambar 4.2 Grafik massa jenis pada beton campuran 20% cangkang
kemiri dengan variasi serbuk kulit kerang 34
Gambar 4.3 Grafik massa jenis pada beton campuran 30% cangkang
kemiri dengan variasi serbuk kulit kerang 35
Gambar 4.4 Grafik kuat tekan pada beton campuran 10% cangkang
kemiri dengan variasi serbuk kulit kerang 36
Gambar 4.5 Grafik kuat tekan pada beton campuran 20% cangkang
kemiri dengan variasi serbuk kulit kerang 37
Gambar 4.6 Grafik kuat tekan pada beton campuran 30% cangkang
kemiri dengan variasi serbuk kulit kerang 38
Gambar 4.7 Grafik daya serap air pada beton campuran 10% cangkang
kemiri dengan variasi serbuk kulit kerang 40
Gambar 4.8 Grafik daya serap air pada beton campuran 20% cangkang
kemiri dengan variasi serbuk kulit kerang 41
Gambar 4.9 Grafik daya serap air pada beton campuran 30% cangkang
kemiri dengan variasi serbuk kulit kerang 42
Gambar 4.10 Grafik secara keseluruhan massa jenis beton normal dan
beton campuran cangkang kemiri dan serbuk kulit kerang 42
Gambar 4.11 Grafik secara keseluruhan kuat tekan beton normal dan
beton campuran cangkang kemiri dan serbuk kulit kerang 43
viiii
LAMPIRAN
Halaman
Lampiran 1. Faktor Bentuk Benda Uji 51
Lampiran 2. Komposisi Adukan beton Rencana dan Agregat 52
Lampiran 3. Perhitungan Massa Jenis 54
Lampiran 4. Perhitungan Kuat Tekan 57
Lampiran 5. Perhitungan Daya Serap Air 60
BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Jumlah kebutuhan akan bangunan meningkat dari waktu ke waktu.Ini
mengakibat kebutuhan akan beton meningkat. Beton umumnya tersusun dari
empat bahan penyusun utama yaitu semen,pasir, agregat, dan air.Seperti yang
diketahui bahwa semen adalah sumber daya alam yang tidak dapat diperbaharui
dan jumlahnya juga terbatas dan juga ketersediaan pasir juga berkurang.
Jika diperlukan, bahan tambah (admixture) dapat ditambahkan untuk
mengubah sifat-sifat tertentu dari beton agar berfungsi lebih baik dan lebih
ekonomis. Beton adalah material utama yang digunakan dalam pembuatan
bangunan. Beton banyak digunakan karena keunggulan-keunggulannya antara lain
karena beton dapat dengan mudah dibentuk sesuai dengan kebutuhan konstruksi,
mampu memikul beban yang berat, tahan terhadap temperatur yang tinggi, dan
biaya pemeliharaan yang kecil atau mudah dalam perawatan. Dalam keadaan yang
mengeras, beton bagaikan batu karang dengan kekuatan tinggi. Beton juga akan
memberikan hasil akhir yang bagus jika pengolahan akhir dilakukan dengan cara
khusus seumpamanya diekspose agregatnya (agregat yang mempunyai bentuk
yang bertekstur seni tinggi diletakkan dibagian luar, sehingga nampak jelas pada
permukaan betonnya). Selain tahan terhadap serangan api seperti yang telah
disebutkan diatas, beton juga tahan terhadap serangan korosi. (Mulyono, 2005)
Kekuatan tekan beton dapat dicapai sampai 14000 psi atau lebih,
bergantung pada jenis campuran, sifat – sifat agregat, serta lama dan kualitas
perawatan. Kekuatan beton yang paling umum digunakan adalah sekitar 3000
sampai 6000 psi, dan beton komersial dengan agregat biasa kekuatannya sekitar
300 sampai 10000 psi dengan ukuran 6 X 12 inchi (Nawy,1990). Untuk nilai
kekuatan tarik pada beton hanya berkisar 9% - 15% saja dari kekuatan tekannya.
(Suparjo,2003)
Semen merupakan salah satu bahan campuran pada beton yang berfungsi
mencapai 2 milyar ton diproduksi setiap tahunnya di seluruh dunia, dan semen
penghasil 5 persen dari emisi CO2 dunia. Hal ini sangat mengejutkan, pada tahun
2020 kebutuhan semen akan naik 50 persen dibanding tahun ini
menurut Agricole sebuah bank dari Prancis. Pada proses pembuatan semen secara
tradisional, semen menghasilkan gas rumah kaca dari proses pemanasannya dan
proses memasak bahan baku seperti limestone (batu kapur). Pembakaran dan
kebutuhan energi tersebut menghasilkan CO2. Semen standar, biasa diketahui
dengan Portland cement, dibuat dengan cara memanaskan batu kapur (limestone)
atau tanah liat (clay) pada temperatur sekitar 1.500 C. Dari proses ini, pembakaran
bahan baku tersebut melepaskan 0,8 ton CO2 setiap ton semen yang diproduksi.
Ketika dicampur dengan air untuk digunakan sebagai bahan bangunan, setiap ton
semen dapat menyerap 0,4 ton CO2, tapi tetap saja keseluruhan proses menyisakan
emisi karbon 0,4 ton setiap ton semen.
Kulit kerang merupakan nama sekumpulan moluska dwicangkerang
daripada family cardiidae yang merupakan salah satu komoditi perikanan yang
telah lama dibudidayakan sebagai salah satu usaha sampingan masyarakat
pesisir.Kulit kerang berbentuk seperti hati, bersimetri dan mempunyai tetulang di
luar. Kekerasan kulit kerang tidak bergantung dari usia kerang tersebut, artinya
kerang yang masih muda maupun yang sudah tua mempunyai kekerasan yang
sama. Dari hasil pola difraksi sinar – X diketahui bahwa kulit kerang pada suhu di
bawah 500 0C tersusun atas kalsium karbonat (CaCO3) pada phase aragonite
dengan struktur kristal orthorombik. Sedang pada suhu di atas 500 0C berubah
menjadi phase calcite dengan struktur kristal hexagonal. Serbuk kulit kerang
merupakan serbuk yang dihasilkan dari pembakaran kulit kerang yang dihaluskan,
serbuk ini dapat digunakan sebagai bahan campuran atau tambahan pada
pembuatan beton. Penambahan serbuk kulit kerang yang homogeni akan
menjadikan campuran beton yang lebih reaktif . Serbuk kulit kerang mengandung
senyawa kimia yang bersifat pozzolan, yaitu mengandung zat kapur (CaO),
alumina dan senyawa silika sehingga berpotensi untuk digunakan sebagai bahan
3
Cangkang kemiri merupakan suatu potensi baru yang dapat dikembangkan
dan dimanfaatkan lebih besar lagi. Tentu saja ini dapat meningkatkan nilai
ekonomis cangkang kemiri yang selama ini hanya dikenal sebagai bahan buangan
dari tanaman kemiri. Pemanfaatan cangkang kemiri kelak dapat dimaksimumkan
ke jenjang yang lebih tinggi lagi. Pemanfaatan cangkang kemiri selama ini hanya
berputar pada hal-hal bersifat tradisional, misalnya sebagai bahan bakar pengganti
kayu bakar maupun sebagai obat nyamuk bakar. Namun kenyataannya potensial
dari cangkang kemiri dapat dimanfaatkan lebih besar lagi (Triwulan, 2007).
Adapun komposisi cangkang kemiri yaitu CaO, SiO2, Al2O3, MgO, H2O,
Fe2O3.Saat semua bereaksi,akan ada sisa SiO2 yang belum bereaksi akan
membentuk reaksi silika turunan dengan gel CSH-2 menghasilkan gel CSH-3
yang lebih padat, sehingga akan meningkatkan pasta semen dan agregat.
Berdasarkan materi di atas, sangat cocok apabila cangkang kemiri yang
selama ini sebagai limbah yang tidak terpakai,dapat digunakan sebagai bahan
tambah pada campuran beton. Menurut Daniel Kristian Nababan (2011) diperoleh
kuat tekan beton sebesar pada komposisi 20% cangkang kemiri dan 80% kerikil
yaitu 199,64 1,33 kg/cm2 dan penyerapan air beton terendah terjadi pada
komposisi 80% kerikil dan 20% cangkang kemiri yaitu 1,44%. Porositas beton
tertinggi terjadi pada komposisi 95% kerikil dan 5% cangkang kemiri yaitu 4,9%.
Untuk kuat tekan beton terendah terdapat pada beton campuran komposisi 5%
cangkang kemiri dan 95% kerikil yaitu 130,96 0,87 kg/cm2.Untuk penyerapan air
beton tertinggi terjadi pada komposisi 95% kerikil dan 5% cangkang kemiri yaitu
2,17%.Sedangkan Berliana (2012) memperoleh kuat tekan beton tertinggi terdapat
pada beton campuran 15% cangkang kemiri dan 2%, 3%, 4% abu ampas tebu
yaitu 22.04 MPa, 19.60 MPa dan 18.58 Mpa dan nilai penyerapan air pada beton
yang terendah adalah pada campuran 15% cangkang kemiri dan 4% abu ampas
tebu yaitu secara berturut-turut 2.13%.Untuk kuat tekan beton terendah terdapat
pada beton campuran 5 % cangkang kemiri dan 4 % abu ampas tebu sebesar 14,93
Mpa dan nilai penyerapan air terbesar juga terdapat pada beton campuran 5 %
cangkang kemiri dan 4 % abu ampas tebu sebesar 3,46%. Dan Junita (2012)
ash,1 % kulit kerang,12 % batu apung yaitu 1,6 x 103 kg/m3, sedangkan massa jenis
terendah pada 7% fly ash,1 % kulit kerang,12 % batu apung yaitu1,56x103
kg/m3.Untuk daya serap air tertinggi pada beton 7% fly ash,1 % kulit kerang,12 %
batu apung yaitu 14,21% dan terendah pada 0% fly ash,1 % kulit kerang,12 %
batu apung yaitu 11,43%.Dan untuk kuat tekan tertinggi terdapat pada 1% fly
ash,1 % kulit kerang,12 % batu apung yaitu 10.33 Mpa,dan terendah terdapat
padda 7% fly ash,1 % kulit kerang,12 % batu apung yaitu 7,30 Mpa.
Dalam penelitian yang akan saya teliti, bahan pengisi yang diberikan
adalah abu kulit kerang dan cangkang kemiri sebagai bahan agregat semen dan
kerikil dalam pembuatan beton, sehingga bermanfaat dan dapat mengurangi biaya
pembuatan. Dengan pemanfaatan cangkang kemiri sebagai agregat kasar dalam
membuat beton diharapkan mampu menghasilkan suatu beton dengan kekuatan
yang baik, ramah lingkungan, dan dapat dilihat penggunaannya pada bangunan
yang tepat dari jenis beton. Oleh karena itu peneliti mengambil judul “Pengaruh Campuran kulit Kerang dan Cangkang Kemiri terhadap Sifat dan Kekuatan Beton” sebagai penelitian.
1.2 Batasan Masalah
Batasan masalah dalam penelitian ini meliputi :
1. Serbuk kulit kerang yang digunakan adalah dengan variasi 2%, 3%, dan
4% terhadap massa semen dan 10%, 20%, dan 30% massa cangkang
kemiri terhadap massa kerikil.
2. Pengujian karakteristik yang digunakan setelah pengamatan selama 28 hari
meliputi massa jenis, kuat tekan, dan daya serap air.
1.3 Rumusan Masalah
1. Bagaimana pengaruh komposisi serbuk kulit kerang dan cangkang kemiri
terhadap karakteristik beton?
2. Bagaimana hasil pengujian kekuatan pada beton dengan variasi campuran
5
3. Bagaimana membandingkan hasil pengujian kekuatan beton yaitu kuat
tekan, massa jenis, dan daya serap air pada beton normal dan beton
campuran serbuk kulit kerang dan cangkang kemiri?
1.4 Tujuan Penelitian
1. Mengetahui pengaruh komposisi campuran serbuk kulit kerang dan
cangkang kemiri terhadap karakteristik beton normal.
2. Mengetahui hasil pengujian kekuatan pada beton dengan variasi campuran
2%, 3%, 4% serbuk kulit kerang dan 10%, 20%, 30% cangkang kemiri.
3. Membandingkan hasil pengujian kekuatan beton yaitu kuat tekan,massa
jenis, dan daya serap air pada beton normal dan beton campuran serbuk
kulit kerang dan cangkang kemiri.
1.5. Manfaat Penelitian
1. Memberikan wawasan kepada masyarakat bahwa serbuk kulit kerang dan
cangkang kemiri dapat dijadikan sebagai bahan pengganti semen dan
kerikil dalam pembuatan beton.
2. Memperoleh sifat dan kekuatan beton dari pemanfaatan serbuk kulit
kerang dan cangkang kemiri sebagai bahan pengganti semen dan cangkang
kemiri dari beton normal.
3. Memberikan referensi terhadap peneliti selanjutnya yang akan melakukan
BAB V
beton yang tertinggi terdapat pada komposisi campuran 10% cangkang
kemiri terhadap 2% serbuk kulit kerang yaitu 20,36 MPa.Hasil pengujian
daya serap air terendah pada beton adalah pada campuran 10% cangkang
kemiri terhadap 2% serbuk kulit kerang yaitu 0,71%..
3. Perbandingan hasil pengujian mekanik yaitu massa jenis beton, diperoleh
massa jenis beton tertinggi pada komposisi beton campuran 10% cangkang
kemiri dan 2% serbuk kulit kerang yaitu 2,32 x 103kg/m3 sedangkan pada
beton normal massa jenis yaitu 2,08 x 103kg/m3.Perbandingan hasil
pengujian mekanik yaitu kuat tekan beton, diperoleh kuat tekan beton
tertinggi pada komposisi beton campuran 10% cangkang kemiri dan 2%
serbuk kulit kerang yaitu 20,36 MPa sedangkan pada beton normal kuat
tekan yaitu 19,77 MPa.Perbandingan hasil pengujian mekanik yaitu daya
serap air pada beton, diperoleh daya serap air terendah pada beton terpada
komposisi beton campuran 10% cangkang kemiri dan 2% serbuk kulit
kerang yaitu 0,71% sedangkan pada beton normal penyerapan air yaitu
48
4. Semakin besar massa jenis beton,maka semakin besar pula kuat tekan dan
semakin rendah daya serap airnya. Dan semakin kecil massa jenis beton,
maka semakin kecil kuat tekannya dan semakin besar daya serap airnya.
5.2. Saran
1. Perlu diteliti lebih lanjut penambahan dan jenis jumlah serbuk kulit kerang
dari Sibolga dan bahan pengisi untuk mendapatkan hasil yang optimal.
2. Untuk melengkapi penelitian beton, perlu ditambahkan kajian mengenai
DAFTAR PUSTAKA
Duggal, S.K., (2008), Building Material, New Delhi: New Age International.
Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Negeri Medan, (2010), Buku Pedoman Penulisan Skripsi Mahasiswa Program Studi Sains, FMIPA Unimed, Medan.
Kumpulan Majalah Agribisnis, 1994, Hasil Penelitian dan Pengembangan Tanaman Industri, Cypayung, Bogor.
Margaret, G., (2000), Konstruksi Beton I, Delta Tehnik Group, Jakarta.
Mulyono, T., (2003,2005), Teknologi Beton, Andi.Yogyakarta
Murdock,L.J., L.M.Brock., (1999), Bahan dan Praktek Beton, Terjemahan oleh Stephanus Hendarko, Erlangga.Jakarta
Nawy, G., Edwad, (1989,), Beton Bertulang, Terjemahan Oleh Bambang Surycatmono, PT. Refika Aditama, Bandung.
Nugraha, P., dan Antoni, (2007), Teknologi Beton dari Material Pembuatan ke Beton Kinerja Tinggi, Andi.Yoyakarta
Perangin-angin, A. (2005), Pengaruh Penmbahan Abu Cangkang Kemiri pada Kelenturan dan Kekokohan Bahan Osilator, Skripsi, FMIPA UNIMED, Medan.
Simanjuntak, P., (1995), Pengaruh Aditif Mineral Pada Kuat Tekan dan Perembesan Beton Mutu Tinggi, Tesis UI, Jakarta.
Sinaga,Junita (2012), Pengaruh Komposisi Abu Terbang ()Fly Ash) Batubara terhadap Karakteristik Beton Ringandari Kulit Kerang dan Batu Apung,Unimed,Medan
Siregar, S.M., (2009), Pemanfaatan Kulit Kerang dan Resin Epoksi terhadap Karakteristik Beton Polimer, Tesis USU.Medan.
SNI 03-1974-1990, Metode Pengujian Kuat Tekan Beton, Balitbang Departemen Pekerjaan Umum, Jakarta.
SNI 03-2460-1991, Abu Terbang sebagai Bahan Tambahan untuk Campuran Beton, Balitbang Departemen Pekerjaan Umum, Jakarta.
SNI 03-3449-2002, Tata Cara Perancangan Campuran Beton Ringan dengan Agregat Ringan, Balitbang Departemen Pekerjaan Umum, Jakarta.
Sumarno, (2010), Pemanfaatan Limbah Abu Terbang (Fly Ash) Batubara dan Kulit Kerang sebagai Bahan Substitusi Semen Serta Limbah Beton sebagai Pengganti Pasir dalam Pembuatan Bata Beton, Tesis USU.Medan.
Surdia, T., & Shinroku, S., (1995), Pengetahuan Bahan Teknik, Cetakan Keenam, Pradnya Paramita, Jakarta.
Syaram, Z., (2010), Pembuatan dan Karekterisasi Beton Ringan dengan Memanfaatkan Batu Apung, Skripsi FMIPA USU, Medan
RIWAYAT HIDUP
Penulis dilahirkan di Medan, pada tanggal 28 Oktober 1990. Ayah
bernama Jamer Sinaga dan Ibu bernama Robelan Naibaho. Penulis merupakan
anak pertama dari dua bersaudara. Pada tahun 1996, penulis memulai sekolah di
TK Citra Kasih dan lulus tahun 1996.Pada tahun 1996,penulis melanjutkan
sekolah di SD.ST.Antonius VI Medan, dan lulus pada tahun 2002. Pada tahun
2002, penulis melanjutkan sekolah di SMP Tri Sakti 1 Medan , dan lulus pada
tahun 2005. Pada tahun 2005 penulis melanjutkan sekolah di SMA Negeri 14
Medan, dan lulus pada tahun 2008. Pada tahun 2008, penulis diterima di Program
Studi Fisika Jurusan Non Kependidikan Fisika, Fakultas Matematika dan Ilmu
Pengetahuan Alam Universitas Negeri Medan dan lulus ujian pada tanggal 5