• Tidak ada hasil yang ditemukan

STUDI ETNOBOTANI KEANEKARAGAMAN PANGAN ETNIS BATAK TOBA DI KECAMATAN BAKTIRAJA KABUPATEN HUMBANG HASUNDUTAN.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "STUDI ETNOBOTANI KEANEKARAGAMAN PANGAN ETNIS BATAK TOBA DI KECAMATAN BAKTIRAJA KABUPATEN HUMBANG HASUNDUTAN."

Copied!
18
0
0

Teks penuh

(1)

STUDI ETNOBOTANI KEANEKARAGAMAN PANGAN ETNIS

BATAK TOBA DI KECAMATAN BAKTIRAJA KABUPATEN

HUMBANG HASUNDUTAN

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan

Dalam Memperoleh Gelar

Sarjana Pendidikan

Oleh :

Winda Sartika Lumbantobing

NIM: 308322054

JURUSAN PENDIDIKAN ANTROPOLOGI

FAKULTAS ILMU SOSIAL

(2)
(3)
(4)
(5)

KATA PENGANTAR

Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat kasih-Nyalah yang menuntun akal dan pikiran penulis sehingga Skripsi ini dapat diselesaikan dalam waktu yang telah ditentukan.

Adapun Skripsi ini berjudul “Studi Etnobotani Keanekaragaman Pangan Etnis

Batak Toba Di Kecamatan Baktiraja Kabupaten Humbang Hasundutan”. Dalam

penulisan Skripsi ini penulis mengalami banyak hambatan, terutama faktor keterbatasan pengetahuan, kemampuan, serta pengalaman penulis. Diatas semuanya, dengan segala kerendahan hati penulis menyadari sepenuhnya bahwa apa yang disajikan ini masih jauh dari sempurna baik materi, teknik penulisan maupun nilai ilmiahnya. Oleh karena itu penulis membuka diri terhadap kritikan dan saran yang membangun dari pembaca.

Penyelesaian Skripsi ini tidak lepas dari bantuan berbagai pihak secara material, teknis, maupun moril dari Bapak/Ibu dosen, orang tua, rekan mahasiswa serta semua pihak yang sudah terlibat dalam penyelesaian Skripsi ini.

Terkhusus penulis ingin mengucapkan terimakasih kepada Ayah tercinta M.H.L.Tobing dan Ibunda tersayang N.br Siahaan yang senantiasa menabur kasih dan senyuman lewat pengorbanan yang tak pernah pudar, aku mengasihi mu, kakak saya tercinta Kak Eliezer, abang dan kakak ipar saya dan adikku tersayang Herlina yang senantiasa mendoakan dan mengasihiku, cinta sejati Tuhan menyertaimu.

Pada kesempatan ini, penulis menyampaikan rasa terima kasih kepada : 1. Bapak Prof.Dr. Ibnu Hajar. M.Si, sebagai Rektor UNIMED.

2. Bapak Drs. Restu. MS, Sebagai Dekan FIS. UNIMED.

(6)

4. Bapak DR.phil Ichwan Azhari, MS sebagai dosen pembimbing skripsi yang telah membantu dan membimbing saya sehingga dapat menyelesaikan skripsi saya ini. 5. Bapak dan Ibu Dosen saya yang telah membantu saya dalam perkuliahan. Bapak

Prof. BAS dan Bu Dana, Pak Waston, Pak Tumpal, Pak Erond, Bu Puspita, Bu Supsi, Bu Ratih, Kak Novi dan semua dosen yang tidak dapat saya sebutkan satu persatu saya ucapkan trimakasih banyaj atas segala ilmu yang telah diberikan kepada saya. Semoga Tuhan selalu memberkati Bapak dan Ibu Dosen.

6. Kepada Bapak Bappeda dan para Staff Kabupaten Humbang Hasundutan, terimakasih atas data-data yang diberikan kepada penulis.

7. Kepada seluruh masyarakat di Kecamatan Baktiraja dan narasumber yang telah mendukung penelitian ini, terimakasih banyak atas ketersedianya untuk diwawancarai penulis.

8. Teristimewa kepada Kakanda yang tercinta Andriansyah S.Pd yang selalu setia menemani dan memberikan motivasi saya baik dalam suka maupun susah sehingga penulis dapat dengan lancar dalam melakukan penelitian.

9. Kepada teman seperjuangan saya Yosi, Debora, Erisa, Yuni, Feriel, Rika, Sartika dan lainnya yang tidak dapat saya sebutkan satu persatu. Semoga kita sukses dan dapat bisa berkumpul lagi dalam keadaan yang telah sukses. Amin

Tiada kata yang dapat penulis ucapkan, selain terimakasih yang sedalam-dalamnya kepada semua pihak yang membantu menyelesaikan skripsi ini. Semoga tuhan memberkati.

Medan, Agustus 2012 Penulis

(7)

DAFTAR ISI

Abstrak i

Kata Pengantar ii

Daftar Isi iv

Daftar Tabel vi

Daftar Gambar vii

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah 1

1.2 Identifikasi Masalah 4

1.3 Rumusan Masalah 5

1.4 Tujuan Masalah 5

1.5 Manfaat Masalah 6

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Keanekaragaman Pangan Di Indonesia 7

BAB III METODE PENELITIAN

3.1 Lokasi Penelitian 16

3.2 Metode Penelitian 20

3.3 Teknik Pengumpulan Data 21

(8)

BAB IV PEMBAHASAN

4.1 Sejarah Kabupaten Humbang Hasundutan 24

4.2 Batak Toba 26

4.3 Gambaran Umum Lokasi Penelitian 28

4.3.1 Letak Dan Luas Wilayah 28

4.3.2 Keadaan Penduduk 29

4.4 Keadaan Lingkungan 35

4.5 Strategi Etnis Batak Toba Dalam Mengolah Tanaman

Pangan Pokok 41

4.5.1 Gadong Hau/Atirha (Ubi Kayu) 42

4.5.2 Gadong Julur/Gadong Mangicir (Ubi Rambat) 45

4.5.3 Suhat (Talas) 46

4.5.4 Eme (Padi) 49

4.5.5 Jagung 62

4.5.6 Sukun 63

4.6 Kearifan Lokal Etnis Batak Toba Terhadap Tanaman

Pangan Pokok 64

4.6.1 Ritual Batu Siungkap-ungkap 65

4.6.2 Ritual manabur Boni 67

4.6.3 Ritual Mangamoti 69

4.7 Kearifan Lokal Diversifikasi Pangan Pokok Etnis

(9)

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan 90

5.2 Saran 91

DAFTAR PUSTAKA

(10)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1.Latar Belakang Masalah

Keragaman suatu kebudayaan sangat dipengaruhi oleh keragaman ekologi dan keragaman ekosistem dimana suatu komunitas tersebut berada. Beragamnya keadaan tersebut akan mengkondisikan masyarakat dan pemanfaatan sumber daya alam pada lingkungan dimana mereka tempati. Sebagai komponen lingkungan, tumbuhan secara langsung mempunyai peranan yang sangat penting dalam kehidupan suatu masyarakat, khususnya untuk bahan pangan. Pangan untuk kebutuhan jasmani.

Kearifan lokal budaya masyarakat di suatu daerah tertentu dapat dilihat sejauh mana masyarakat itu mampu menangkap simbol yang dimaksudkan oleh alam tumbuh-tumbuhan untuk dapat dimanfaatkan dalam upacara ritual. Simbol-simbol yang ada cenderung untuk dimengerti oleh warganya berdasrkan atas konsep atau nilai-nilai yang mempunyai arti luhur dalam jangka yang panjang dalam Skripsi H. Siagian (Telaah Pemanfaatan Berbagai Jenis Tumbuhan Dalam Makanan Tradisional Naniura Di Daerah Batak Toba, 2000).

Keanekaragaman pangan yang peneliti maksudkan di sini adalah keanekaragaman pangan pokok. Pangan pokok adalah makanan yang dijadikan sebagai makanan sumber karbohidrat yang sering dikonsumsi oleh masyarakat setempat.

(11)

Padi merupakan tumbuhan yang sangat dimuliakan oleh masyarakat etnis Batak Toba. Sejak dahulu dari awal penanaman padi sampai hasil panennya masyarakat memiliki ritual-ritual tertentu. Lain halnya ubi (gadong), dalam artikelnya yang berjudul “Manggadong, Kearifan Lokal Untuk Memperkuat Ketahanan Pangan” oleh Irwan Arfa mengatakan dalam bahasa Batak, "gadong" berarti ubi, sedangkan "manggadong" adalah tradisi mengonsumsi ubi, baik sebagai makanan utama maupun panganan untuk kegiatan tertentu. Hampir semua warga etnis Batak mengetahui istilah manggadong. Manggadong adalah kebiasaan etnis Batak dalam mengonsumsi ubi atau ketela yang dinikmati secara bersama-sama dengan anggota keluarga lainnya. Namun kebiasaan manggadong lebih sering dilakukan ketika masa krisis perekonomian, ketika sulit mendapatkan beras untuk dimakan.

Terdorong untuk memenuhi kebutuhan akan jasmaninya, maka masyarakat berusaha untuk memanfaatan tumbuhan yang ada di sekitarnya. Terdapat adanya padi-padian yang terdiri dari 4 jenis padi, jagung, umbi-umbian, sukun, dan keladi. Bagian-bagian tumbuhan yang dimanfaatkan meliputi beberapa bagian yaitu daun, buah, dan umbi.

(12)

Pengetahuan tentang pemanfaatan tumbuhan untuk pengobatan, perkakas rumah, dan pangan. Dalam hal ini pemanfaatan tumbuhan untuk pangan oleh masyarakat etnis Batak Toba diperoleh melalui pewarisan orangtua kepada anak-anaknya melalui pengolahan bahan-bahan pangan sumber karbohidrat tersebut setiap harinya.

Masyarakat di Kecamatan Baktiraja memiliki banyak keanekaragaman pangan seperti yang telah peneliti jelaskan singkat di atas, masyarakatnya masih tergolong tradisional karena masih ada peneliti temukan masyarakat yang mengkonsumsi pangan selain padi, walaupun sudah memudar tapi sampai saat ini masih ada dijalankan upacara atau tradisi memanen padi, teknik pengolahan padinya pun masih tradisional misalnya penggunaan cangkol yang kita kenal bentuknya menyerupai hurup L berbeda dengan cangkol yang dipakai oleh masyarakat untuk bertani.

Berangkat dari pemaparan di atas peneliti sangat tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul "Studi Etnobotani Keanekaragaman Pangan Etnis Batak Toba Di Kecamatan Baktiraja Kabupaten Humbang Hasundutan” .

1.2.Identifikasi Masalah

Dalam penelitian ini diidentifikasi dalam beberapa masalah pada : 1. Strategi masyarakat etnis Batak Toba dalam mengolah tanaman pangan. 2. Kearifan lokal etnis Batak Toba terhadap tanaman pangan.

(13)

1.3.Rumusan Masalah

Adapun yang menjadi perumusan masalah dalam tulisan ini adalah sebagai berikut : 1. Bagaimana strategi masyarakat etnis Batak Toba dalam mengolah tanaman pangan di

Kecamatan Baktiraja Kabupaten Humbang Hasundutan ?

2. Bagaimana kearifan lokal etnis Batak Toba terhadap tanaman pangan di Kecamatan Baktiraja Kabupaten Humbang Hasundutan ?

3. Bagaimana pentingnya kearifan lokal diversifikasi pangan pokok masyarakat etnis Batak Toba terhadap tanaman pangan di Kecamatan Baktiraja Kabupaten Humbang Hasundutan?

1.4. Tujuan Penelitian

Adapun yang menjadi tujuan penelitian ini adalah :

1. Untuk mengetahui bagaimana strategi masyarakat etnis Batak Toba dalam mengolah tanaman pangan di Kecamatan Baktiraja Kabupaten Humbang Hasundutan ?

(14)

3. Untuk mengetahui kearifan lokal diversifikasi pangan pokok masyarakat etnis Batak Toba terhadap tanaman pangan di Kecamatan Baktiraja Kabupaten Humbang Hasundutan?

1.5. Manfaat Penelitian

Manfaat penelitian ini jika tujuan tercapai adalah sebagai berikut : 1. Sebagai persyaratan untuk mendapatkan sarjana pendidikan antropologi.

(15)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

1.1. KESIMPULAN

1. Strategi masyarakat etnis Batak Toba di Kecamatan Baktiraja dalam mengolah tanaman pangan sejak dari dahulu hingga sekarang mengalami banyak perubahan. Dahulunya padi yang ditanam hanya bisa dipanen selama 2x dalam setahun tapi sejak adanya perkembangan bibit padi unggul dan berbagai pupuk maka saat ini padi sudah jauh berkembang dan memiliki banyak jenis-jenisnya yang bisa di panen jauh lebih cepat. Peralatan yang dahulu digunakan masyarakat hanya sebagian saja yang masih dimanfaatkan sampai sekarang ini. Proses penanaman gadong (ubi), suhat (talas) sangat mudah. Sehingga masyarakat dapat dengan

mudah mengkomsumsi sebagai makanan pokok atau makanan selingan setiap harinya.

(16)

3. Kearifan lokal tradisional diversifikasi pangan pokok pada masyarakat etnis Batak Toba di Kecamatan Baktiraja. Dahulu masyarakat menjadikan makanan pokoknya dahulu adalah gadong (ubi) dan suhat (talas). Hal ini mampu menekan konsumsi beras yang banyak. Gadong (ubi) dan suhat (talas) mudah didapatkan sehingga konsumsinya pun meningkat dan manfaatnya tidak kalah dengan beras. Untuk mempertahankan kearifan lokal konsumsi gadong (ubi) atau yang dikenal dengan istilah manggadong maka masyarkat saat sekarang ini memberikan banyak inovasi-inovasi untuk mengolah tanaman pangan tersebut menjadi lebih menarik.

1.2. SARAN

1. Masyarakat etnis Batak Toba di Kecamatan Baktiraja belajar untuk memelihara peralatan-peralatan dahulu karena masyarakat sudah kurang memelihara kearifan-kearifan lokal peralatan tersebut padahal itu merupakan aset yang sangat bernilai luhur bagi etnis Batak Toba.

2. Saat ini makanan pokok masyarakat sudah mulai bergeser kepada konsumsi padi padahal komsumsi umbi-umbian terdahulu tidak kalah kualitasnya dengan padi. Sehingga dapat menekan konsumsi padi yang meningkat setiap tahunnya.

(17)

DAFTAR PUSTAKA

Adiratma, Roekasah, (2004), Stop Tanam Padi ?, Swadaya

Apomfires, Frans, (2002), Jurnal : Makanan Pada Komuniti Adat Jae, Universitas Cendrawasih, Volume 1, No. 2

Arfa, Irwan, (2011), Manggadong, Kearifan Lokal Untuk Memperkuat Ketahanan Pangan,

http://www.antaranews.com/berita/266787/manggadong-kearifan-lokal-untuk-perkuat-ketahanan-pangan,diakses 2/05/2012 pukul 22.50

Cahyono, Bambang (2004), Ubi Kayu, Solo, Pabelan

Darmono, (2007), “Kajian Etnobotani Tumbuhan Jalukap (Centella asiatica L.) Di Suku

Dayak Bukit Desa Haratai 1 Loksado“, Skripsi, Universitas Lambung Mangkurat,

Banjarmasin, http;//bioscientiae.unlam.ac.id diakses tanggal 24/02/2012 pukul 20.02 wib Data Statistik Kantor Camat, (2010)

Gultom, Ibrahim, (2010), Agama Malim Di Tanah Batak, Jakarta, Bumi Aksara

Hery Jamaksari, Mutia Ramadhani, Welni Dwista Ningsih, dan Yohana Maria Indrawati, (2000), ”Ketahanan Pangan Masyarakat Adat Kasepuhan Ciptamulya Dalam Pengelolaan Sumber Daya Alam Di Sekitar Taman Nasional Gunung Halimun Salak”, Departemen Konservasi Sumberdaya Hutan dan Ekowisata

Fakultas Kehutanan, Institut Pertanian Bogor

Koentjaraningrat, (1986), Pengantar Ilmu Antropologi, Jakarta, Rineka Cipta

Malau, Waston, dkk (1985), Upacara Tradisonal Yang Berkaitan Dengan Peristiwa Alam dan Kepercayaan Daerah Sumatera Utara, Jakarta, Departemen Pendidikan dan Kebudayaan

Miharja, Arif, (2000), Leuit Kearifan Lokal Dalam Kedaulatan Pangan, Wacana ELSPPAT, Edisi 30/VIII

Rubatzky, Vincent, (1995), Sayuran Dunia1, Bandung, ITB

(18)

Siagian, Mangasa, (2000), Skripsi ”Telaah Pemanfaatan Berbagai Jenis Tumbuhan Dalam Makanan Tradisional Naniura Di Daerah Batak Toba”, Skripsi, LIPI, Bogor

Sidjabat, (2007), Ahu Si Singamangaraja, Jakarta, Pustaka Sinar Harapan

Simanjuntak, (2009), Konflik Status Dan kekuasaan Orang Batak Toba, Jakarta, Yayasan Obor Indonesia

Spradley, James, (2007), Metode Etnografi. Yogyakarta, Tiara Wacana Suhardjo, (2006), Pangan, Gizi dan Pertanian, Jakarta, UI-Press

Widowati, (2003) dalam Draft Program Ketahanan Pangan Dalam Perspektif Kekesraan,http://www.google.co.id/#hl=id&gs_nf=1&cp=68&gs_id=1t2&xhr=t&q=draft+pr ogram+ketahanan+pangan+dalam+perspektif+kekesraan+tahun+2003&pf=p&sclient=psyab &oq=draft+program+ketahanan+pangan+dalam+perspektif+kekesraan+tahun+2003 diakses tanggal 12/05/2012 pukul 09.33 wib

_________”Tinjauan Etnobotani Dan Peran Masyarakat Dalam Pengelolaan Hutan” , Skripsi, Universitas Pendidikan Indonesia, Jakarta

http://elfeen.wordpress.com/2009/10/18/etnobotani/ diakses tanggal 5/03/2012 pukul

20.01wib.

Referensi

Dokumen terkait

Formasi Kembelengan, pada bagian bawah merupakan endapan paralis-laut dangkal yang terdiri dari batupasir, batulempung, mudstone dan batubara berumur Jurasik Tengah

Ada pengaruh kepemimpinan, pengembangan sumber daya manusia, kepuasan kerja terhadap kinerja pegawai pada Kantor Dinas Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah Kota

Dengan demikian, hipotesis yang berbunyi terdapat hubungan yang signifikan antara disiplin, tanggung jawab, minat belajar secara bersama-sama dengan pemerolehan

Anak sudah mengenal alat makan dan minum, dapat menggunakannya dalam kegiatan makan dan minum menggunakan alat ataupu dengan tangan, dan makan makan makanan dalam kemasan dan

Berdasarkan penelitian tindakan kelas yang telah dilakukuan bahwa (1) Dalam merencanakan pembelajaran IPA Untuk meningkatkan kreativitas siswa melalui pemanfaatan

Contoh sikap percaya diri yang dapat diterapkan dalam kehidupan sehari hari adalah.... Rajin belajar dan tekun

This study takes a first step in addressing these questions by developing a measure of gatekeeping trust, distinguishing it from two other media trust constructs, experimentally

Reaksi ini terjadi ketika beberapa senyawa ionik, misalnya, asam tertentu, basa, dan garam, larut dalam air; mereka terlibat dalam proses yang sangat penting untuk