• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III KONDISI OBJEKTIF DESA BULAKLOR KECAMATAN JATIBARANG KABUPATEN INDRAMAYU

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "BAB III KONDISI OBJEKTIF DESA BULAKLOR KECAMATAN JATIBARANG KABUPATEN INDRAMAYU"

Copied!
11
0
0

Teks penuh

(1)

BAB III

KONDISI OBJEKTIF

DESA BULAKLOR KECAMATAN JATIBARANG KABUPATEN INDRAMAYU

A. Letak Geografis, Keadaan Demografis, Topografi, Iklim dan Hidrologi

1. Letak Geografis

Secara geografi Kabupaten Indramayu terletak pada posisi 107° 52´ - 108°

36´ BT dan 6° 15´ - 6° 40´ LS dengan wilayah sebelah barat berbatasan dengan Kabupaten Subang, sebelah utara berbatasan dengan laut jawa, sebelah selatan berbatasan dengan Kabupaten Majalengka, Sumedang dan Kabupaten Cirebon.

Cakupan wilayah administrasi pemerintah Kabupaten Indramayu saat ini terdiri dari 31 Kecamatan dan 313 desa/kelurahan, dengan total luas wilayah 204,011 ha dengan panjang pantai 114 km yang membentang sepanjang pantai utara antara Cirebon-Subang di mana sepanjang 12 mil dari pantai marupakan kewenangan Kabupaten.

Untuk desa Bulaklor tersendiri sebelah utara berbatasan dengan desa Pawidean, sebelah timur desa Sleman dan sebelah barat berbatasan dengan kecamatan Jatibarang.

2. Letak Topografi

Berdasarkan topografinya sebagian besar wilayah Kabupaten Indramayu merupakan dataran atau daerah landai dengan kemiringan tanah rata-rata 0-2%.

Keadaan ini terpengaruh terhadap drainase, bila curah hujan tinggi maka daerah- daerah tertentu akan terjadi genangan air.

(2)

Secara garis besar morfologi wilayah Kabupaten Indramayu di bagi menjadi daerah perbukitan rendah bergelombang dan dataran rendah. Perbukitan rendah bergelombang menempati daerah sempit di bagian barat daya membentuk perbukitan yang memanjang dengan arah barat laut - tenggara sedangkan dataran rendah menempati bagian tengah sampai ke utara.

Ketinggian wilayah Kabupaten Indramayu umumnya berada antara 0-6 m dpl, dimana wilayah dataran rendah menempati bagian terluas dari wilayah Kabupaten Indramayu yaitu ± 90%. Ketingian dataran rendah berada antara 0-6m dpl berupa rawa, tambak, sawah, pekarangan, dsb. Permukaan tanah di Kabupaten Indramayu sebagian besar berupa daratan dengan kemiringan 0%-3% dengan luas 201.285 ha (98,66%) jadi seluruh luas wilayah Kabupaten Indramayu.

Untuk desa Bulaklor sendiri memiliki dataran rendah dengan luas 360,6 ha/m2. Dengan letak kawasan perkantoran 0,5 dengan jarak dari ibu kota ke kecamatan 1,5 km. Lama jarak tempuh ke ibu kota kecamatan dengan kendaraan bermotor selama 0,15 jam. Lama jarak tempuh ke ibu kota kecamatan dengan berjalan kaki atau kendaraan bermotor selama 0,5 jam.

3. Kondisi Demografi

Pada tahun 2013 berdasarkan hasil registrasi penduduk jumlah penduduk Kabupaten Indramayu tercatat sebanyak 1.769.423 jiwa terdiri dari laki-laki 885.345 jiwa dan perempuan 884.078 jiwa dan pada tahun 2011 tercatat sebanyak 1.675.790 jiwa.

Untuk desa Bulaklor tersendiri tercatat sebanyak 5.605 jiwa terdiri dari laki-laki 2.785 jiwa dan perempuan 2.820 jiwa.

(3)

4. Iklim dan curah hujan

Letak Kabupaten Indramayu yang membentang sepanjang posisi pantai utara pulau jawa membuat suhu udara di Kabupaten Indramayu cukup tinggi berkisar antara 22.9 – 30 C. Tipe iklim di Indramayu termasuk iklim tropis, menurut klasifikasi schmidt dan ferguson termasuk iklim tipe D (iklim sedang) dengan karakteristik iklim antara lain:

a. Suhu udara harian berkisar antara 22,9º-30º dengan suhu udara tertinggi 32 C dan terendah 22 C

b. Kelembaban udara antara 70-80%

c. Curah hujan sepanjang tahun 2011 adalah sebesar 1.287 mm dengan hari hujan 80 hari.

d. Curah hujan tertinggi sekitar 1287 mm dan jumlah hari hujan sebanyak 80 hari yang terjadi dikecamatan Sindang dan Pasekan sedangkan curah hujan terendah sekitar 538 mm dengan jumlah hari hujan 54 hari terjadi di kecamatan Patrol.

e. Angin barat dan angin timur tertiup secara bergantian setiap 5-6 bulan sekali.

5. Hidrologi

Secara hidrologi sumber air yang terdapat di Kabupaten Indramayu meliputi air permukaan dan air tanah. Air permukaan berupa sungai dan air genangan yang merupakan Daerah Aliran Sungai (DAS) sedangkan air tanah tertekan yang dieksploitasi melalui sumur-sumur pompa. Kabupaten Indramayu merupakan daerah hilir dari aliran sungai yang sangat potensial sebagai sumber air bagi kebutuhan masyarakat baik untuk pertanian, industri maupun bahan baku air bersih.

Daerah Aliran Sungai tersebut yaitu Cipunegara, Cipancuh, Sewo, Mang Setan, Bugel, Legok, Eretan, Cilet, Tuan, Cilalanang, Cipanas, Cipondoh, Cibelerang, Pangkalan, Semak, Maja, Rambatan, Cimanuk, Kelolo, Prawiro,

(4)

Darung, Gebang, Sawit, Glayem, Kamal, Sigedang, Bobos, Oyoran, Pamengkang, Cimanis, dan Kumpulkuista.

B. Keadaan Sosial, Budaya, Kesehatan dan Pertanian

1. Keadaan Sosial

Masyarakat desa Bulaklor merupakan masyarakat yang homogen dalam bidang agama, sedangkan dalam hal budaya juga bersifat homogen. Sehingga masyarakat hidup harmonis, bahasa keseharian yang digunakan adalah bahasa jawa, kegotong-royongan juga terasa dalam kehidupan masyarakat hal ini terlihat dalam pembangunan fasilitas pribadi seperti pembangunan rumah.

Akan tetapi tidak dipungkiri dalam suatu tatanan kehidupan bermasyarakat terjadi suatu permasalahan dan pertentangan, namun hal tersebut dapat cepat terselesaikan dengan sendirinya oleh masyarakat desa Bulaklor, tentunya dengan jalan musyawarah dan di landasi semangat persatuan dan kesatuan.

2. Keadaan Budaya

Indramayu mempunyai keunikan dari segi budaya, diantaranya: Ngarot merupakan Upacara Adat Ngarot adalah salah satu Upacara Adat yang sejak abad 16 sampai saat ini masih diselenggarakan oleh masyarakat Desa Lelea setiap menjelang penggarapan sawah. Lokasi penyelenggaraan ± 17 Km dari kota Indramayu. Ngarot atau Kasinoman dilaksanakan setiap hari Rabu, minggu keempat Bulan Nopember. Pelaku Ngarot adalah para muda-mudi dengan kostum yang khas dan aksesoris yang gemerlap merupakan daya tarik even pariwisata.

Selain kesenian tradisional, Tari Topeng, Ronggeng Ketuk yang digelar

(5)

bersamaan, juga dimeriahkan pula dengan pasar malam yang berlangsung selama seminggu.

Nadran merupakan mensyukuri hasil tangkapan ikan, mengharap peningkatan hasil di tahun mendatang dan berdo’a agar tidak mendapat aral

melintang dalam mencari nafkah di laut, hal ini adalah maksud utama dari Upacara Adat Nadran yang diselenggarakan secara rutin setiap tahun. Selain upacara ritual adat, kesenian tradisional serta pasar malam pun diselenggarakan selama seminggu. Umumnya Upacara Adat Nadran diselenggarakan antara bulan Oktober sampai Desember yang bertempat di Pantai Eretan, Dadap, Karangsong, Limbangan, dan Glayem.

Sintren atau Lais merupakan salah satu kesenian rakyat yang masih tetap hidup dan berkembang di masyarakat pesisir terutama Pantai Utara. selain nuansa magis, kurungan ayam, menjadi daya tarik kesenian Sintren ini, juga alat musik yang sangat khas berupa buyung, kendi dan bumbung atau batang bambu.

Tari Topeng Dermayon merupakan gerak tari yang khas, kostum yang berciri topeng spesifik, membedakan tari topeng Dermayon dibandingkan dengan daerah lain. Indramayu memiliki seorang maestro tari topeng yaitu Ibu Rasinah yang sudah banyak tampil di beberapa even luar negeri.

Kesenian Tarling merupakan seni musik dan lagu yang pada awalnya di tampilkan dalam bentuk nyanyian (kiser) yang diiringi oleh gitar dan suling saja.

Indramayu adalah tempat lahirnya kesenian tarling pada abad ke 16, sejalan perkembangan jaman, kesenian tarling mengalami perkembangan dan perubahan

(6)

yang cepat. Saat ini tarling sudah dilengkapi dengan alat-alat musik yang modern, kendatipun demikian Tarling Klasik kasih banyak diminati oleh wisatawan.

Genjring Akrobat merupakan salah satu jenis kesenian tradisional masyarakat Indramayu adalah pertunjukan akrobat atau atraksi dengan media tangga, sepeda beroda satu dan sebagainya. Kesenian Genjring Akrobat dalam penyajiannya diiringi alat musik Genjring atau Rebana dengan dilengkapi tari Rudat.

3. Keadaan Kesehatan

Dalam tugasnya membangun wilayah desa, Bulaklor sendiri mempunyai sarana dan prasarana di bidang kesehatan.

Berikut rincianya dalam bentuk tabel dibawah ini:

Tabel 1 : Jumlah Prasarana Kesehatan

No

Nama

Prasarana Kesehatan

Jumlah

1 Rumah Sakit Umum -

2 Puskesmas -

3 Puskesmas Pembantu 1

4 Poliklinik/Balai Pengobatan 1

5 Apotik 1

6 Posyandu 6

7 Toko Obat 1

8 Balai Pengobatan Masyarakat Yayasan/swasta 1

9 Gudang Menyimpan Obat -

(7)

10 Jumlah Rumah/Kantor Praktek Dokter 1

11 Rumah Bersalin 1

12 Balai Kesehatan Ibu dan Anak 1

13 Rumah Sakit Mata -

Tabel 2 : Jumlah Sarana Kesehatan

No

Nama

Prasarana Kesehatan

Jumlah

1 Jumlah Dokter Umum 2

2 Jumlah dokter Gigi -

3 Jumlah Dokter Spesialis lainya -

4 Jumlah Paramedic -

5 Jumlah Dukun Bersalin Terlatih 2

6 Bidan 2

7 Perawat 4

8 Dukun Pengobatan Alternatif -

9 Jumlah Dokter Praktek 1

10 Laboratorium -

Dari tabel diatas pemerintah desa Bulaklor memperhatikan kondisi kesehatan masyarakatnya dengan di bangunya sarana prasarana serta tenaga ahli dalam bidangnya, hal ini tentu sesuai dengan tujuan hukum islam yaitu menjaga keturunan. Kesehatan juga merupakan salah satu sarana penunjang untuk meningkatkan taraf hidup masyarakat, tersedia tempat pelayanan kesehatan yang terdiri dari 1 unit puskesmas pembantu, 1 unit

(8)

Poliklinik, 1 Apotik, 6 unit posyandu, 1 toko obat, dan 1 unit balai pengobatan swasta.

Sementara jumlah tenaga pelayanan kesehatan yang melayani masyarakat adalah 1 orang dokter umum, 4 orang bidan.

4. Keadaan Pertanian

Untuk keadaan pertanian bermacam-macam, yang terbanyak adalah lahan pertanian, tapi tidak menuntut kemungkinan terdapat komoditi yang berbeda, untuk lebih jelasnya perhatikan tabel dibawah ini:

Tabel 3 : Pemilikan Lahan Pertanian Tanaman Pangan

No Jumlah Luas Lahan Jumlah Keluarga

1 Jumlah Keluarga Memiliki Tanah Pertanian 418

2 Tidak Memiliki -

3 Memiliki Kurang 1 ha 46

4 Memiliki 1,0 – 5,0 ha 20

5 Memiliki 5,0 – 10 12

6 Memiliki lebih dari 10 ha 6

Jumlah Total Keluarga Petani 502 Tabel 4 : Luas Tanaman Menurut Komoditas Pada Tahun Ini

No Nama Komoditi Satuan (ha) Satuan (Ton/ha)

1 Jagung 0,1 0,01

2 Kacang Kedelai - -

3 Kacang Tanah - -

4 Kacang Panjang - -

5 Kacang Mede - -

(9)

6 Kacang Merah - -

7 Padi Sawah 268 5

8 Padi Ladang - -

9 Ubi Kayu 0,1 0,01

10 Ubi Jalar - -

11 Cabe 0,2 0,002

12 Bawang Merah 1 -

13 Bawang Putih - -

14 Tomat - -

15 Sawi - -

16 Kentang - -

17 Kubis - -

18 Mentimun - -

19 Buncis - -

20 Brokoli - -

21 Terong - -

22 Bayam - -

23 Kangkung 2 0,2

24 Kacang Turis 4 0,4

25 Umbi-umbian lain - -

26 Selada - -

(10)

C. Keadaan Pendidikan dan Keagamaan

Keadaan pendidikan dan keagamaan di Dea Bulaklor secara umum dapat di kategorikan baik, dalam bidang pendidikan dikategorikan baik karena sebagian besar anak-anak usia sekolah telah mampu mengenyam pendidikan dasar dan smp sesuai dengan progra pemerintah wajib belajar 9 tahun, baik itu di sekolah-sekolah negeri maupun swasta. Begitupula dalam hal kehidupan keagamaan yang mayoritas muslim hidup dengan harmonis.

Tabel 5 : Jumlah Prasarana Pendidikan

No Nama Tempat Jumlah Status Kepemilikan

1 Gedung Kampus PTN - -

2 Gedung Kampus PTS - -

3 Gedung SMA/Sederajat 1 Milik negara

4 Gedung SMP/Sederajat - -

5 Gedung SD/Sederajat 3 Milik Sendiri

6 Gedung TK 3 Milik Sendiri

7 Gedung Tempat Bermain Anak - -

8 Lembaga Pendidikan Agama 2 Milik Sendiri

9 Perpustakaan Keliling - -

10 Perpustakaan Bacaan 1 Milik Sendiri

(11)

Tabel 7 : Jumlah Prasarana Ibadah

No Nama Peribadatan Jumlah

1 Masjid 1

2 Langgar,Surau,Mushola 8

3 Gereja Potestan -

4 Gereja Katolik -

5 Wihara -

6 Pura -

7 Kelenteng -

Tabel 8 : Jumlah Penduduk Pemeluk Agama

No Agama Laki-Laki Perempuan

1 Islam 2778 2808

2 Kristen 5 8

3 Katolik 2 4

4 Hindu - -

5 Budha - -

6 Kepercayaan lainya - -

Lembaga-lembaga diatas adalah lembaga pendidikan dan keagamaan yang ada di desa Bulaklor, baik itu swasta ataupun negeri. Dengan banyaknya tempat pendidikan hal ini membuktikan bahwa dalam bidang pendidikan di Bulaklor relatif baik. Kemudian di lihat dari banyaknya lembaga pendidikan yang berciri khas islam, ini menunjukan 99%

masyarakat desa Bulaklor muslim yang mengutamakan juga kepentingan pendidikan.

Referensi

Dokumen terkait

  Grafik  presentase  kedalaman,  menunjukkan  presentase  banyaknya  waktu  yang  dihabiskan   pada  bin-­‐bin  kedalaman  yang  telah  ditentukan

Stop Out (Istirahat kuliah) adalah mengadakan penudaan registrasi administrasi, registrasi akademik dan perkuliahan serta kegiatan lain dikampus dalam jangka waktu semester

Dengan demikian pendidikan karakter ialah mengukir dan mempatrikan nilai-nilai ke dalam diri peserta didik melalui pendidikan, endapan pengalaman, pembiasaan, aturan, reka-

Fungsi Badan Pengelolaan Lingkungan Hidup Daerah Provinsi Jawa Barat berdasarkan Peraturan Daerah Nomor 22 Tahun 2008 tentang Organisasi dan Tata Kerja Inspektorat,

Perbedaan energi antara puncak utama emisi (2,8 eV) dengan puncak-puncak tambahan ini berada pada kisaran <0,05 eV. Terbangun suatu perbedaan tingkat-tingkat keadaan

Pengujian residu hormon dalam rangka monitoring dan surveilans terhadap bahan pangan asal hewan Tahun Anggaran 2017, dari target pemeriksaan dan pengujian sebanyak 300

Pertama , memahamkan para peserta didik untuk memahami kebudayaannya sehingga diharapkan mereka tumbuh menjadi manusia yang sadar budaya; kedua , peserta didik akan

Uji Efek Penyembuhan Luka Fase Minyak Ekstrak Ikan Toman (Channa Micropeltes) Pada Tikus Putih Jantan Wistar Yang Diberi Luka Sayat.. Formulasi Gel Menggunakan