• Tidak ada hasil yang ditemukan

5. KESIMPULAN DAN SARAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "5. KESIMPULAN DAN SARAN"

Copied!
16
0
0

Teks penuh

(1)

5. KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil analisa pada bagian sebelumnya maka dapa di simpulkan bahwa:

1. Sistem dan strategi penjualan Felicity Furniture terdapat beberapa kelemahan dan memerlukan perbaikan. Felicity Furniture tidak fokus pada satu produk yang akan dijadikan produk paretto, melainkan keseluruhan produk sehingga perolehan omzet penjualan kurang maksimal.

2. Masih ada peluang pasar yang bisa dimanfaatkan Felicity Furniture tanpa harus melakukan ekspansi pasar. Pasar yang bisa dimasuki Felicity Furniture adalah pelanggan end-users perumahan, penghuni apartment, sekolah- sekolah dan kantor-kantor yang berada di wilayah Suarabaya.

5.2 Saran

Felicity Furniture harus melakukan perubahan sistem dan strategi penjualan dengan beberapa bagian perbaikan antara lain: perbaikan tenaga penjual, administrasi penjualan, melakukan promosi penjualan dalam rangka untuk mendapatkan peluang pasar.

5.2.1. Perbaikan tenaga penjual

Kunci sukses suatu perusahaan didukungnya dengan tenaga penjual yang baik dan berkompeten. “Pemilihan tenaga penjual untuk setiap jenjang perusahaan adalah bagian terpenting dalam manajemen proses, dan pemilihan tenaga penjual yang tepat adalah kunci sukses untuk perusahaan” ,William J.Stanson (1987, management of the salesforce). Oleh karena itu penulis menyarankan agar melakukan beberapa contoh konkrit dibawah ini sebagai dasar perbaikan dalam tenaga penjual.

(2)

5.2.1.1 Job description

Pembagian job description untuk setiap tenaga penjual sangatlah penting dan dapat digunakan sebagai panduan dalam menjual. Tenaga penjual yang dimiliki Felicity Furniture harus dibedakan tugas-tugasnya dan disesuaikan dengan kebutuhan konsumen. Berikut adalah pembagian job description yang disarankan penulis yang disesuaikan dengan tenaga penjual yang tersedia di Felicity Furniture.

1. Order takers dan order getter diserahkan pada 2 orang tenaga penjual yang memiliki tugas:

 Menerima pesanan barang baik dari dalam maupun luar toko

Contohnya: menerima order dari tatap muka langsung dengan konsumen didalam toko atau melalui via telepon, e-mail dan SMS.

 Melayani konsumen dengan baik

Contohnya: bisa berkomunikasi dengan baik (tidak gagap atau grogi), dapat mengerti maksud dari konsumen dengan baik (untuk menghindari kesalah pahaman dengan konsumen)

 Melakukan kunjungan atau hubungan secara berkala kepada konsumen untuk melakukan pembelian ulang

Contohnya: secara rutin setiap 2 bulan sekali menghubungi konsumen yang pernah melakukan pembelian di Felicity Furniture baik konsumen end users maupun bisnis (kunjungan bisa berupa tatap muka maupun melalui media telekomunikasi seperti telepon, SMS dan e-mail)

 Mengerti tentang produk yang menjadi kebutuhan konsumen

Contohnya: pada saat mendekati libur Natal dan Tahun Baru, mengisi toko dengan lebih banyak produk meja makan dan kursi tamu.

 Mampu menciptakan ide-ide kreatif penjualan untuk mengembangkan konsumen yang tersedia saat ini

Contohnya: untuk pembelian kedua konsumen akan mendapatkan tambahan diskon sebesar 20% untuk semua produk

2. Support sales people diserahkan pada Lanny dan Selvi yang memiliki tugas:

 Melakukan penjualan secara langsung kepada konsumen

(3)

Contohnya: menawarkan produk-produk yang ada didalam toko kepada konsumen secara langsung, merayu konsumen agar melakukan pembelian.

 Melakukan aktivitas sales promotion

Contohnya: menggunaka sales promotion sebagai senjata dalam merayu konsumen seperti pemberian diundian, cash back dan lain sebagainya

 Mampu mengetahui kemauan dan kebutuhan konsumen dengan baik Contohnya: mengajak calon konsumen untuk melihat produk-produk yang ditawarkan Felicity Furniture. Dilakukan dengan penuh sopan santun dan menghargai konsumen seperti menggunakan bahasa yang sopan.

5.2.1.2 Sales tranning

Selama ini owner Felicity Furniture belum pernah sama sekali melakukan pelatihan pada tenaga penjualnya. Padahal menurut William J.Stanton (1987) “ pelatihan tenaga penjual sangatlah penting karena memiliki tujuan untuk meningkatkan moral penjual, meningkatkan hubungan dengan konsumen, mengurangi biaya penjualan dan dapat memaksimalkan penggunaan waktu”.

Untuk itu penulis menyarankan owner untuk melakukan on-the-job trainning yaitu trainning pengaplikasian secara langsung dan nyata, kepada para tenaga penjualnya untuk mendapatkan hasil seperti diatas. Berikut adalah saran penulis yang bisa digunakan owner untuk mencapai hasil diatas.

 Peningkatan moral penjual

Untuk dapat meningkatkan moral para tenaga penjualnya owner dapat mengadakan kegiatan seperti doa bersama secara berkala setiap 2 minggu sekali mengundang motivator untuk berbicara dalam mini-seminar, untuk dapat meningkatkan motivasi penjualan dan moral penjual.

 Peningkatan hubungan dengan konsumen

Mengharuskan tenaga penjual untuk selalu ramah kepada konsumen dengan cara menyapa dan memberikan jabat tangan yang diikuti dengan senyuman.

Diajarkan tentang bagaimana cara agar dapat mengambil simpati dari konsumen. Misalnya pada saat tenaga penjual diajak berbincang-bincang oleh konsumen, maka tenaga penjual harus dapat menanggapinya dengan baik.

(4)

Contoh percakapan: konsumen berkata sudah nonton film “Harry Potter”

belum? Tenaga penjual: belum nih, ceritanya gimana? Bagus?

Dengan contoh diatas maka konsumen akan lebih memberikan perhatian lebih kepada tenaga penjual.

 Product knowledge tenga penjual

Setiap tenaga penjual harus mengetahui kelebihan kekurangan produk, harga, fungsi dan manfaat dari produk.

Contohnya: tenaga penjual diberikan buku panduan mengenai hal-hal diatas selama 2 bulan untuk pembelajaran, kemudian owner melakukan evaluasi kepada tenaga penjual mengenai pemahaman product knowledge.

5.2.1.3 Pemberian Reward dan Punnishment

Seperti yang dijelaskan pada bab sebelumnya, maka saran penulis adalah owner Felicity Furniture harus menetapkan target yang harus dicapai yaitu minimum 2 kali transaksi penjualan pada weekdays dan 4 kali sehari pada weekend. Untuk dapat mendukung itu maka pemberian reward dan punnishment sangat diperlukan agar dapat memotivasi tenaga penjual dan meningkatkan produktivitas tenaga penjual. Seperti yang dikatakan Willian J.Stanton (1987)

“dengan perencanaan pemberian kompensasi yang baik dapat meningkat produktivitas salesforce secara dramatis”.

Berikut adalah simulasi besarnya kompensasi yang bisa diterima tenaga penjual apa bila mencapai target penjualan:

Gaji pokok tenaga penjual : Rp. 700.000,00 (akumulasi dari gaji harian Rp. 23.000,00 perhari)

Rata-rata penjualan per- transaksi : Rp. 750.000,00

Persentase besaran kompensasi : 1% dari total penjualan

Target penjualan untuk 1 bulan : 76 transaksi ( (2 x 22hari weekdays) + (4 x 8 hari weekend))

Rata-rata kompensasi dalam 1 bulan per tenaga penjual:

= rata-rata penjualan per-transaksi x target penjualan selama 1 bulan x persentase kompensasi

= Rp. 750.000,00 x 76 transaksi x 1%

= Rp. 570.000,00

(5)

76 transaksi penjualan yang dilakukan tenaga penjual harus setara dengan nilai rata-rata per-transaksi dalam rupiah. Maka dalam 1 bulan tenaga penjual akan mendapatkan rata-rata kompensasi sebesar Rp. 570.000,00. Sehingga total pendapatan tenaga penjual menjadi Rp. 1.270.000,00 atau meningkat sebesar 81,4%. Jumlah yang cukup besar untuk dapat meningkatkan motivasi tenaga penjual untuk melakukan penjualan dan berdampak peningkatkan total penjualan.

Apabila tenaga penjual mampu melampaui transaksi penjualan sebesar 76 kali transaksi setiap bulannya, maka akan di berikan bonus insentif dengan besaran sebagai berikut:

 77 – 86 transaksi: 0,9% dari total penjualan yang dihitung mulai dari transaksi penjualan yang ke-77

 87 – 96 transaksi: 0,7% dari total penjualan yang dihitung mulai dari transaksi penjualan yang ke-87

 97 – dan seterusnya: 0,5% dari total penjualan yang dihitung mulai dari transaksi penjualan ke-99

Sesuai dengan metode regressive rate, yang menyatakan bahwa ada penurunan besaran persentase insentif untuk setiap tahap peningkatan penjualan (William J.Stanson, 1987).

Dengan menggunakan metode regressive rate,Berikut contoh perhitungannya apabila tenaga penjual tersebut dapat mencapai 110 transaksi selama satu bulan:

Rata-rata penjualan per-transaksi: Rp. 750.000,00

Tabel 5.1 Insentif Transaksi ke-77

sampai ke-86

Transaksi ke-87 sampai ke-96

Transaksi ke-97 sampai ke-110 Persentase

insentif

0,9% 0,7% 0,5%

Rp. 750.000,00 x 0,9% x 10 transaksi

Rp. 750.000,00 x 0,7% x 10 transaksi

Rp. 750.000,00 x 0,5% x 14 transaksi

(6)

Total insentif Rp. 67.500,00 Rp. 52.500,00 Rp. 52.500,00

Pendapatan penjual dari hasil insentif adalah sebesar Rp. 172.500,00.

Sehingga total pendapatan penjual adalah Rp. 1.442.500 jika mencapai penjualan sebanyak 110 transaksi setiap bulannya.

Apabila tenaga penjual tidak mampu melampaui transaksi penjualan sebesar 76 kali transaksi setiap bulannya, maka akan diberlakukan pemotongan kompensasi dengan besaran sebagai berikut:

 66 – 75 transaksi: 0,7% dari total penjualan

 65 – 0 transaksi: mendapat teguran dari owner

Berikut adalah simulasi apabila tenaga penjual tidak dapat memenuhi target yang sudah ditetapkan perusahaan:

Rata-rata penjualan per-transaksi: Rp. 750.000,00

Tabel 5.2 Kompensasi Total transaksi

selama 1 bulan

75 transaksi

Persentase 0,7%

Rp. 750.000,00 x 0,7% x 75 transaksi Total

kompensasi

Rp. 393.750,00

Maka total pendapatan tenaga penjual:

 Hanya mampu mencapai 66 – 75 transaksi adalah sebesar Rp. 700.000,00 + Rp. 393.750,00 = Rp. 1.093.750,00

Punnishment untuk tenaga penjual yang tidak dapat mencapai total transaksi penjualan sebanyak 66 transaksi akan mendapatkan teguran tertulis dari owner. Dan pada saat teguran yang ketiga maka tenaga penjual tersebut akan

(7)

dipecat dari jabatannya. Dan pemotongan gaji pokok perhari kerja apabila tenaga penjual tersebut tidak masuk kerja.

5.2.1.4 Standard Operation Procedure

“Standart operasi prosedur adalah sebuah kebijakan yang sudah terinci dan tertulis, yang akan bermanfaat bagi organisasi. Dengan menjalankan Standart operasi prosedur, diharapkan memperoleh manfaat untuk mengendalikan dan mengevaluasi jalanya kegiatan-kegiatan dalam organisasi” (Frans M. Royan, 2009).

Standart operasi untuk tenaga penjual yang disarankan penulis terdiri dari opening, proses penjualan¸ dan closing.

 Openning

 Mengucapkan salam sebelum memulai pembicaraan Contohnya: selamat datang

 Bersikap selalu ramah dan sopan kepada konsumen

Contohnya: ramah dengan memeberikan senyuman dan sopan dengan menggunakan tutur bahasa Indonesia yang baik.

 Menyanyakan kebutuhan kosumen Contohnya: ada yang bisa saya bantu bu?

 Mengajak masuk kedalam toko

Contohnya: mari bu, masuk kedalam toko untuk melihat-lihat produk yang mungkin menjadi kebutuhan ibu

 Mengajak konsumen untuk duduk sembari membicarakan kebutuhan konsumen

 Memberikan welcome drink kepada konsumen

 Proses penjualan

 Menunjukan beberapa contoh produk yang menjadi kebutuhan konsumen Contohnya: menunjukan produk secara langsung apabila produk tersebut di-display di dalam toko atau menunjukan katalog produk tersebut

 Menawarkan produk pengganti dari produk yang menjadi kebutuhan konsumen

(8)

 Menawarkan produk lainnya yang merupakan produk pelengkap kebutuhan konsumen

Contohnya: apabila konsumen hendak membeli kasur maka akan ditawari produk bantal atau guling, apabila hendak membeli meja maka akan di tawari produk kursi.

 Melakukan negosiasi harga dengan konsumen

 Memberitahukan konsumen tentang sales promo yang sedang berlangsung

Contohnya: memberikan brosur atau pamflet yang berisikan informasi tentang promosi penjualan kepada konsumen

 Closing

 Memastikan bahwa seluruh kebutuhan konsumen sudah terpenuhi

 Melakukan pencatatan transaksi penjualan

 Memberitahukan konsumen mengenai tenggat waktu pengiriman barang

 Mengucapkan terima kasih sekaligus memberikan jabat tangan kepada konsumen

5.2.2 Perbaikan administrasi perusahaan

Administrasi perusahaan penting dalam hal memuaskan kepuasan konsumen. menurut Michael D.Hutt “administrasi penting untuk dapat meyukseskan strategi pemasaran dalam hal kepuasan konsumen. Produk harus dikirim pada saat produk itu dibutuhkan, dimana dibutuhkan dan dalam kondisi yang setiap saat bisa digunakan.

Administrasi yang sedang digunakan Felicity Furniture mempunyai banyak kelemahan-kelemahan seperti yang sudah dijelaskan pada bab sebelumnya. Untuk menanggulanginya ada 6 elemen yang menjadi saran penulis yang bisa digunakan Felicity Furniture dalam melakukan perbaikan administrasi:

costumen service, order processing, logistics communicatios, transportation, inventory control, packing.

 Costumer service

Felicity Furiture perlu membuat sistem pelayanan pelanggan, seperti yang dikatakan Michael D.Hutt “pelayanan pelanggan memiliki implikasi secara

(9)

langsung pada total cost, market share, dan keuntungan”. Pelayanan ini juga digunakan sebagai tolak ukur tingkat kepuasaan pelanggan terhadap pelayanan Felicity Furniture.

Saran penulis untuk pembentukan pelayanan pelanggan adalah menggunakan sistem informasi yang berbabis komputerisasi yang menyatukan semua bagian perusahaan. Dengan begitu proses pelayanan pelanggan dapat tersampaikan dengan cepat. Media yang bisa digunakan sebagai alat pendukung pelayanan pelanggan ini bisa berupa e-mail dan SMS. Dengan begitu keluhan konsumen dapat tersampaikan ke Felicity Furniture secara real time.

Contohnya: pengaduan pelanggan berupa e-mail tentang keterlambatan kedatangan produk, bisa langsung di terima Felicity Furniture dan langsung diberikan pemecahan permasalahannya seperti menghubungi pengemudinya.

 Order processing

Kecepatan dan ketepatan dalam proses pengorderan memilki efek terhadap biaya dan pelayanan pelanggan ( Michael D.Hutt). Proses pengorderan juga memiliki dampak pada proses logistik dan segala aktivitas yang berhubungan langsung dengan proses pengiriman barang kekonsumen.

Contohnya: dengan menggunakan sistem barcode untuk setiap barang maka penjual dapat mengetahui ketersediaan barang, dan bagian pengiriman bisa langsung mengantarkan barang kekonsumen.

 Logistics commnications

Menurut Michael D.Hutt, logistics communication merupakan bagian vital yang menghubungan konsumen dengan perusahaan dalam rangak melakukan pertukaran informasi.

Contohnya: menggunakan alat bantu peraga seperti display produk maupun katalog produk itu sendiri, agar dapat menggurangi terjadinya kesalahpahaman antara kedua belah pihak.

 Transportation

Adalah bagian dimana produk itu mengalami proses perpindahan, hasilnya sangat berdampak pada biaya yang dikeluarkan dan ketepatan waktu

(10)

pengiriman. Dapat diatur dengan menggunakan pengelompokan pengiriman dan rute pengiriman.

Contohnya: mengelompokan beberapa konsumen yang bertempat tinggal berdekatan untuk dapat mengirimakannya secara bersamaan.

 Inventory control

Dengan inventory control yang baik owner dapat mengetahui produk mana yang akan habis dan menambah persediaan untuk produk yang akan segera habis, sehingga produk tersebut selalu tersedia pada saat konsumen menginginkannya.

Contohnya: menggunakan sistem data base terkomputerisasi dimana setiap minggunya dilakukan maintenance terhadap stok barang.

 Packing

Packing merupakan salah satu pendukung dalam proses pengiriman, agar barang pada saat dikirim tidak rusak pada saat sampai ketangan konsumen.

Contohnya: menggunakan packing dalam bentuk kardus pada saat mengirimkan barang yang mudah pecah untuk pengiriman dalam kota. Sedangkan pengiriman yang luar kota atau pulau yang dikirimkan keperusahaan ekspedisi yang akan menggunakan alat transportasi seperti kapal, pesawat terbang, dan kereta api maka packing yang digunakan adalah packing kayu atau yang biasa disebut dengan palet.

5.2.3 Sales Promo

“Sales promotion adalah kegiatan-kegiatan pemasaran selain personal selling, periklanan dan publisitas yang mendorong efektifitas pembelian konsumen dan pedagang dengan menggunakan alat-alat seperti peragaan, pameran, demonstrasi, dan sebagainya” (Swastha, 1996, p.10).

Untuk dapat masuk kedalam peluang potensi pasar baru Felicity Furniture harus menggunakan promosi penjualan sebagai senjata, karena menurut Swastha promosi penjualan memiliki tujuan dan fungsi sebagai berikut. “Fungsi promosi penjualan adalah selain menghubungkan antara periklanan, personal

(11)

selling, dan alat promosi lain, juga melengkapi dan mengkoordinir beberapa bidang tersebut”. Berdasarkan definisi tersebut, maka diartikan bahwa tujuan dari promosi penjualan adalah agar masyarakat mengetahui atau mengenal produk tersebut dan kemudian membelinya.

Menurut Don E. Schultz, ada 12 teknik dalam promosi penjualan tetapi oleh penulis hanya menyarankan 7 diantaranya, antara lain: sampel, kupon, trade coupon, potongan harga, penawaran refund, dan bonus.

 Sampel

Sampel dapat digunakan untuk mengenalkan produk baru, pengembangan produk lama atau untuk masuk dalam pasar baru. Sampel memiliki prospek yang baik tetapi biaya untuk sampel cukup mahal (Don E. Schultz, 1982).

Untuk Felicity Furniture sendiri penggunaan sampel sangat sulit direalisasikan dikarenakan keterbatasan produk yang bisa dijadikan sampel. Bantal adalah contoh salah satu produk yang bisa dijadikan sampel oleh Felicity Furniture.

Contohnya : pemberian sampel bantal mini latex untuk para konsumen yang melakukan pembelian produk apapun senilai minimal Rp. 1.500.000,00.

Harga untuk satu bantal mini latex: Rp. 50.000,00 Persentase rata-rata profit: 18,5%

Profit yang diperoleh Felicity Furniture setelah dikurangi dengan biaya sampel:

= (Rp. 1.500.000,00 x 18,5%) – Rp. 50.000,00

= Rp. 227.500,00

 Kupon

Penggunaan kupon ini lebih efektif dari pada sampel dikarenakan dapat menjangkau lebih banyak calon konsumen dan lebih fokus pada konsumen yang pernah memakai atau menggunakannya (Don. E. Schlutz,1982).

Penggunaan kupon untuk Felicity Furniture sendiri lebih mudah untuk diaplikasikan dari pada sampel. Kupon merupakan promosi yang diselengarakan secara mandiri oleh Felicity Furniture. Kupon ini bisa dilangsungkan pada hari libur nasional seperti natal, tahun baru, dan idul fitri.

Bisa dilaksanaan selama 2 minggu sampai 3 minggu.

(12)

Contohnya: dapatkan kupon potongan sebesar Rp. 25.000,00 untuk setiap pembelian 1 produk apapun selama promo tahun baru ini berlangsung. Kupon dapat dicetak bersamaan didalam brosur Felicity Furniture.

 Trade coupon

Biasanya trade coupon ini diselenggarakan atas kerjasama antara pengercer dan pabrikan yang ditaruh di dalam iklan atau selebaran pabrikan itu sendiri.

Trade coupon ini dapat diselengarakan pada saat kenaikan kelas yakni bulan mei-juli, atau pada awal tahun bulan febuari-maret yang merupakan bulan- bulan sepi.

Contohnya: pabrikan furniture Pro-Design mengajak Felicity Furniture untuk ikut bergabung dalam program trade coupun yang di selanggarakan Pro- Design. Berikut ini adalah contoh modelnya:

Gambar 5.3 Trade Coupon Pro-Design end year promo Free meja tulis untuk setiap

pembelian lemari anak-anak.

Free lemari cabinet untuk setiap pembelian lemari 2P dan 3P Dengan pembelian meja apapun,

dapatkan diskon 20% untuk pembelian kursi

Free Spring Bed dan tambahan diskon sebesar 20% untuk setiap pembelian Bed Room set tipe apapun

Dapat dibeli di Felicity Furniture, BG Junction lt UG 21-25, 031-70060683

 Potongan harga

Untuk dapat menarik konsumen diluar pasar yang ada, meningkatkan perhatian pada produk, dan meningkatkan penjualan. Tetepi promo penjualan jenis ini tidak menciptakan konsumen yang loyal, dapat meningkatkan pasar sementara. Untuk jenis promo penjualan ini Felicity Furniture sudah melalukannya dan menurut penulis tidak perlu diganti tetapi diperbaharui. Promo potongan harga bisa dilakukan sepanjang tahun, agar dapat menarik perhatian penunjung sepanjang tahun.

(13)

Berikut contoh price offs yang disarankan penulis:

Gambar 5.2 Potongan Harga

 Penawaran cash back

Pemberian uang kembali oleh Felicity Furniture kepada konsumennya.

Contohnya: pembelanjaan 1x = Rp. 15.000,00, pembelanjaan 2x = Rp. 25.000,00, pembelanjaan 3x = Rp. 50.000,00 di outlet Felicity Furniture mana saja selama promo berlangsung.

 Bonus

Adalah bonus yang diberikan konsumen dengan melakukan pembelian terhadap produk tertentu yang sudah dijadikan satu kesatuan.

Contohnya: setiap pembelian Spring Bed ukuran 90 – 120 cm, bonus 1 bantal, setiap pembelian Spring Bed ukuran 160-200 cm, bonus 2 bantal.

Harga untuk 1 bantal adalah: Rp. 35.000,00

Harga rata-rata untuk kasur ukuran 90-120 cm adalah: Rp. 850.000,00 Harga rata-rata untuk kasur ukuran 160-200 cm adalah: Rp. 1.250.000,00 Persentase profit untuk produk kasur adalah: 17,5%

Profit setelah dikurangi bonus, untuk kasur ukuran 90-120 cm: Rp. 113.750,00

(14)

Profit setelah dikurangi bonus, untuk kasur ukuran 160-200 cm:

Rp. 147.750,00

Penulis menyarankan penggunaan promo penjualan ini tidak harus bersamaan, bisa digilir untuk jangka waktu 2 bulan sekali atau 3 bulan sekali.

Felicity Furniture juga harus melakukan pertimbangan setelah melakukan promo penjualan ini, dan memilih promo penjualan mana yang paling berdampak besar pada peningkatan penjualan.

Untuk dapat masuk kedalam peluang pasar yang baru Felicity Furniture bisa melakukan promosi penjualan berupa kupon perdagangan dan potongan harga, dimana kedua promosi penjualan ini dapat menarik perhatian konsumen yang akan menjadi target pasar. Sehingga dengan begitu konsumen akan mengetahui toko baru (bila dikehendaki) / pameran / event Felicity Furniture berada dalam wilayahnya. Dengan begitu untuk kedepannya kosumen dapat diarahkan ke toko pusat dari Felicity Furniture yaitu di BG Junction Mall.

5.2.4 Peluang pasar

Untuk dapat mengidentifikasi peluang pasar yang ada selain menggunakan promosi penjualan, Felicity Furniture bisa menggunakan mapping, outlet classification, dan outlet list. Pada dasarnya Felicity sudah mempunyai cukup data yang bisa langsung diolah, antara lain alamat pelanggan, nomor telepon, besaran pembelian, dan rata-rata waktu pembelian ulangnya. Berikut adalah pengaplikasian mapping, outlet classification dan outlet list.

Contoh tabel:

(15)

Tabel 5.3 Mapping, Outlet List, Outlet Classification

outlet list mapping outlet classification

Nama

Pelanggan Alamat Telepon wilayah Kota Besaran Pembelian

Frekuensi Pembelian Ulang

jenis produk

eddy susanto

siwalankerto

5A/10 8175185698 selatan surabaya rp 1.200.000 1 kasur

Lukas

Sukomanunggal

Jaya 1 / 23 7313694 barat surabaya rp 925.000 2 kasur

Deky ITC 65992098 utara surabaya rp 1.225.000 3 kasur

Lily

Rangkah 1 /

27B 5349574 timur surabaya rp. 3.900.000 1 kasur

Bachtiar

Ikan Kerapu 5 /

10 3430098 utara surabaya rp 1.350.000 1 lemari

ITC ITC 5558787 utara surabaya rp 140.000 1 kasur

Yoseph

Pogot Baru 11 /

18 3230981 utara surabaya rp 750.000 2 lemari

Sinar Pagi

Kedinding Lor

Gang Dukuh 14 8982384 utara surabaya rp 140.000 1 kasur

Sandra

Kapasan Dalam

1 / 48 5455577 utara surabaya rp 865.000 2 meja

Dengan adanya model tabel ini Felicity Furniture dapat melihat bahwa dari 9 orang konsumen Felicity Furniture ada 6 konsumen yang beralamatkan di wilayah Surabaya Utara, maka Felicity Furniture dapat mengembangkan pasar misalnya wilayah Surabaya Barat yang masih sedikit konsumen Felicity Furniture yang beralamat diwilayah itu.

Dengan kolom frekuensi pembelian ulang maka Felicity Furniture tingkat kepotensialan pelanggan tersebut. Untuk mengapresiasikan pelanggan yang sering melakukan pembelian ulang Felicity Furniture dapat memberikan layanan khusus seperti pengiriman barang pada hari yang sama waktu pengorderan.

(16)

Dengan kolom jenis produk yang terjual, Felicity Furniture dapat mengetahui produk mana yang disukai konsumen. Dicontoh tabel diatas dapat dilihat bahwa produk jenis kasur paling banyak terjual. Contoh sederhananya pada saat Felicity Furniture melakukan event, atau pembukaan outlet baru dalam rangka menggapai peluang pasar baru, maka didalam toko tersebut lebih baik dipenuhi dengan produk jenis kasur.

Kolom nama dapat memberikan data pelanggan mana yang merupakan end-users mana yang pelanggan bisnis. Misalnya untuk pelanggan end-users untuk pendekatannya agar terjadi pembelian ulang bisa dengan memakai salah satu promosi penjualan seperti pada bab sebelumnya, trade coupon dapat menjadi pilihan. Sedangkan untuk pelanggan bisnis, Felicity Furniture bisa menggunakan refund dan potongan harga.

Gambar

Tabel 5.1 Insentif  Transaksi ke-77  sampai ke-86  Transaksi ke-87 sampai ke-96  Transaksi ke-97 sampai ke-110  Persentase  insentif  0,9%  0,7%  0,5%  Rp
Tabel 5.2 Kompensasi  Total transaksi  selama 1 bulan  75 transaksi  Persentase   0,7%  Rp
Gambar 5.2 Potongan Harga
Tabel 5.3 Mapping, Outlet List, Outlet Classification

Referensi

Dokumen terkait

Sebagaimana telah dijelaskan di depan, ilmu pengetahuan merupakan suatu rangkaian kegiatan (atau proses) yang dilakukan manusia, terutama dengan meng- gunakan akal

sehingga dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan antara tingkat stres dengan tingkat dysmenorrhoe pada siswi kelas X dan XI SMK Bhakti Karya Kota Magelang

bahwa berdasarkan Undang-undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah dan Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan Pemerintahan

Lembaga Amil Zakat Nasional (LAZNAS) Yakesma Medan tidak mengungkapkan persentase pembagian dana sedekah yang akan di salurkan kepada amil dan non amil. Penyusunan

– Sumber daya-sumber daya yang dipakai dikembalikan – Proses dihancurkan dari senarai atau tabel sistem.. – PCB dihapus (ruang memori PCB dikembalikan ke

Dengan mengucap puji syukur pada ALLAH SWT atas rahmat dan anugerah-Nya kepada penulis, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi dengan judul “PENGARUH

Peneliti hanya membahas literasi informasi dalam kaitannya dengan perpustakaan serta membahas literasi informasi pustakawan di Perpustakaan Daerah Kota Yogyakarta