• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III PEMBAHASAN. dalam sistem patriarki yang ada pada film tersebut. Bidang kehidupan

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "BAB III PEMBAHASAN. dalam sistem patriarki yang ada pada film tersebut. Bidang kehidupan"

Copied!
23
0
0

Teks penuh

(1)

commit to user

51

BAB III PEMBAHASAN

Pembahasan representasi patriarki dalam film ―Fifty Shades of Grey‖

dilakukan dengan menganalisis bidang kehidupan perempuan yang dikontrol laki- laki dalam sistem patriarki yang ada pada film tersebut. Bidang kehidupan perempuan yang dikontrol laki-laki dalam sistem patriarki diketahui dari tanda- tanda yang terlihat pada potongan adegan dalam film ―Fifty Shades of Grey‖ , dan disesuaikan dengan bidang kehidupan perempuan yang dikontrol laki-laki dalam sistem patriarki menurut Bhasin (1996:5), yaitu daya produktif dan tenaga kerja perempuan, reproduksi perempuan, kontrol atas seksualitas perempuan, gerak perempuan, dan harta milik dan sumber daya ekonomi. Berdasarkan analisis peneliti, dalam film ―Fifty Shades of Grey‖, bidang kehidupan perempuan (dalam film ini diperankan Anastasia Steele) yang dikontrol laki-laki (dalam film ini diperankan Christian Grey) dalam sistem patriarki tidak semua poin di representasikan. Bidang kehidupan perempuan yang dikontrol laki-laki dalam film

―Fifty Shades of Grey‖ adalah reproduksi perempuan, kontrol atas seksualitas perempuan, gerak perempuan, dan harta milik dan sumber daya ekonomi.

A. Reproduksi Perempuan

Potongan adegan yang merepresentasikan reproduksi perempuan dalam film ―Fifty Shades of Grey‖ adalah sebagai berikut:

(2)

commit to user Korpus: A1

Scene: 70

Time code: 00:59:42-01:00:41 1. Denotasi

Potongan adegan ini memperlihatkan isi kontrak antara Christian dan Ana. Kontrak ini mengatur bagaimana Ana harus tunduk dalam hubungan dominan dan penurut bersama Christian. Kontrak ini juga mengatur apa saja yang harus dilakukan dan tidak boleh dilakukan Ana, termasuk diantaranya mengatur apa yang boleh dimakan Ana, yang tidak boleh dimakan Ana, dan menggunakan alat kontrasepsi di dokter yang sudah ditunjuk oleh Christian. Potongan adegan ini tidak banyak memperlihatkan adanya dialog antara Christian dan Ana karena terfokus oleh Ana yang sedang membaca isi kontrak, namun disuarakan oleh Christian. Dialog antara Ana dan Christian hanya terjadi sedikit-sedikit melalui email.

Ukuran pengambilan gambar bervariasi, mulai dari medium close up,

Gambar 10. Cuplikan Scene 70 Sumber: Fifty Shades of Grey

(3)

commit to user

medium shot, close up, hingga very long shot. Sedangkan angle kamera yang digunakan rata-rata adalah straight angle.

Berikut adalah voice over Christian yang menjelaskan isi kontrak:

Christian: Ini adalah aturan dari pengatur dan penurut. Tujuan mendasar dari perjanjian ini adalah memperbolehkan penurut dalam menjelajahi sensualitasnya serta batas keamanannya. Pengatur dan penurut akan setuju dan memahami kalau semua terjadi di perjanjian ini bersifat konsensual dan rahasia. Dan juga tunduk pada batasan dan prosedur keselamatan yang tertera pada perjanjian ini. Penurut harus menyetujui setiap aktivitas seksual yang dianggap pas bagi pengatur, terkecuali itu termasuk dalam batas terlarang. Penurut tak boleh minum berlebihan, merokok, atau memakai narkoba, atau membahayakan dirinya.

Penurut takkan menjalin hubungan seksual dengan orang lain selain pengatur. Penurut setuju menggunakan alat kontrasepsi dari dokter yang dipilih pengatur.

2. Konotasi

Scene tersebut memperlihatkan bahwa Chrsitian terbiasa membuat kontrak dengan wanita yang ingin ia jadikan penurut/submissive. Kontrak tersebut diberikan setelah Christian mengajak Ana menginap di kondominium dan berusaha meyakinkan Ana. Tidak banyak gesture atau ekspresi Ana yang ditunjukkan saat membaca kontrak dalam potongan adegan ini, karena gambar yang ditampilkan adalah adegan Ana dan Kate

(4)

commit to user

yang sedang berkemas untuk pindah ke Seattle, flashback saat Ana dan Christian berhubungan seksual di apartemen Ana, dan kegiatan sehari-hari Christian seperti bekerja dan berolahraga sambil menunggu respon Ana mengenai kontrak tersebut. Ana diperlihatkan sedang sedikit bingung saat membaca isi kontrak. Christian menunjukkan sedikit gesture yang menandakan bahwa ia menunggu Ana merespon isi perjanjiannya.

3. Mitos

Tindakan Christian yang mengatur kehidupan Ana, bahkan mengatur reproduksi Ana, juga terjadi di negara yang menganut sistem patriarki.

Negara patriarkal berusaha mengontrol reproduksi perempuan melalui program-program keluarga berencana di zaman modern. Negara memutuskan ukuran optimum penduduk negeri dan aktif mendukung atau mencegah perempuan melahirkan anak. Misalnya, di India, program pengendalian kelahiran sangat agresif membatasi besarnya keluarga secara drastis. Di Malaysia, perempuan didorong untuk punya banyak anak, untuk menjamin pasar dalam negeri yang cukup besar bagi produk-produk industri disana. Sedangkan di Eropa, perempuan dirayu untuk memiliki banyak anak dengan berbagai macam imbalan, karena rendahnya angka kelahiran. Ideologi dan kebijakan negara juga berubah menyesuaikan kebutuhan tenaga kerja dan ekonomi.

Ideologi pengibuan posisinya sentral dalam analisis feminis radikal tentang keadaan kaum perempuan. Menurut mereka, perempuan dikuasai terutama karena beban menjadi ibu dan mengasuh dipaksakan kepada

(5)

commit to user

mereka, dan hanya kepada mereka, oleh masyarakat patriarkal. Pengibuan itu dipaksakan dengan cara menjauhkan perempuan dari informasi yang memadai tentang alat kontrasepsi, karena alat kontrasepsi yang disediakan adalah yang tidak enak dipakai, tidak bisa diandalkan, mahal, dan sering membahayakan. (Bhasin. 1996:7)

B. Kontrol Atas Seksualitas Perempuan

Potongan adegan yang merepresentasikan kontrol atas seksualitas perempuan pada film ―Fifty Shades of Grey‖ adalah sebagai berikut:

Korpus: B1 Scene: 51

Timecode: 00:39:00 - 00:39:35 1. Denotasi

Scene ini bercerita tentang Christian yang mengajak Ana ke kondominiumnya untuk membicarakan mengenai kontrak hubungan antara

Gambar 21. Cuplikan Scene 51 Sumber: Fifty Shades of Grey

(6)

commit to user

Christian dan Ana, yaitu kontrak antara dominan dan penurut. Selain memberikan kontrak hubungan, Christian mengajak Ana ke suatu ruangan di kondominiumnya yang diberi nama play room atau red room pain.

Christian biasa melakukan hubungan seksual dengan wanita yang menjadi penurut di ruangan ini. Play room berisi sebuah ranjang dan peralatan untuk melakukan hubungan seksual yang menyenangkan menurut Christian, seperti flogger (cambuk berbahan kulit atau beludru), borgol, rantai, dan sebagainya. Ana yang belum pernah berhubungan seksual dengan siapapun agak terkejut melihat benda-benda yang berada di dalam play room. Ukuran pengambilan gambar yang digunakan dalam scene ini adalah medium shot dan close up. Sedangkan angle yang digunakan adalah point of view/over shoulder shot.

Dialog dalam scene ini adalah sebagai berikut:

Ana: Kau orangnya sadis?

Christian: Aku lebih ke penguasa Ana: Apa artinya?

Christian: Artinya aku ingin kau bersedia menyerahkan dirimu padaku Ana: Untuk apa aku melakukan itu?

Christian: Untuk menyenangkanku

Ana: Untuk menyenangkanmu?Bagaimana?

Christian: Aku punya aturan. Kalau kau mengikutinya, aku akan memberimu hadiah. Kalau tidak, aku akan menghukummu Ana: Kau akan menghukumku dengan menggunakan benda-benda ini?

(7)

commit to user Christian: *tersenyum dan mengangguk* Benar Ana: Apa untungnya bagiku?

Christian: Kau mendapatkanku

2. Konotasi

Ana yang baru pertama kali melihat alat bantu untuk berhubungan seksual sangat terkejut saat melihat isi dari play room, sehingga dengan cepat menilai bahwa Christian seorang yang sadis. Hal ini terlihat dari Ana yang tadinya berjalan didepan Christian langsung membalikkan badannya dengan cepat sambil berkata ―kau orangnya sadis?‖. Christian yang tidak terima disebut sebagai seseorang yang sadis merespon pertanyaan Ana sambil mengerutkan dahi dan berkata ―aku lebih ke penguasa‖. Ana pun terlihat bingung dengan jawaban tersebut, terlihat dari ekspresi wajahnya yang kebingungan.

Setelah mengetahui alat-alat bantu berhubungan seksual digunakan hanya untuk menyenangkan Christian, Ana kembali dibuat terkejut, terlihat dari gesture berupa mengangkat alis sambil bertanya ― untuk menyenangkanmu? Bagaimana?‖. Selain untuk berhubungan seksual, beberapa alat di play room juga berfungsi untuk menghukum sang wanita penurut apabila ia tidak menuruti perintah Christian. Ketika ditanya mengenai penggunaan alat di play room, Christian sambil tersenyum menjawab bahwa ia akan menghukum wanita penurut dengan alat-alat tersebut.

(8)

commit to user

Perlawanan terhadap ideologi patriarki terlihat di korpus ini. Hal ini terlihat dari cara Anastasia memberikan pertanyaan dengan nada tegas kepada Christian mengapa ia akan menghukum dengan flogger jika Anastasia melakukan kesalahan. Pertanyaan yang diberikan berupa pertanyaan ―apa untungnya bagiku?‖. Pertanyaan ini diajukan karena Ana merasa aturan yang dibuat Christian hanya memihak kepada Christian saja.

3. Mitos

Hubungan antara Ana dan Christian terasa mengancam dan menakuti Ana saat ia mengetahui bahwa Christian akan memberikan hukuman apabila Ana melanggar peraturan yang diberikan Christian. Menurut Volunteer Commitee dalam Astuti (2002) di jurnalnya yang berjudul

―Kemandirian Dan Kekerasan Terhadap Istri‖, kekerasan terhadap perempuan dalam hubungan intim mencakup usaha-usaha dari pasangan untuk mengintimidasi, baik dengan ancaman atau melalui penggunaan kekuatan fisik untuk menyerang tubuh perempuan atau barang-barang miliknya. Tujuan dari serangan tersebut adalah untuk mengendalikan tingkah laku si perempuan, atau untuk memunculkan rasa takut.

Hal senada juga diungkapkan feminis radikal yang memandang patriarki tidak hanya terkait dengan biologi perempuan, tetapi juga biologi laki-laki. Susan Brownmiller mengatakan bahwa perempuan ditindas karena kemampuan laki-laki untuk memperkosanya. Laki-laki

(9)

commit to user

menggunakan kemampuan memperkosa untuk menakut-nakuti perempuan dan mengontrol perempuan.

Kaum feminis radikal telah di kritik karena menerima determinisme biologis sebagai sesuatu yang dari asalnya begitu. Mereka juga ditentang karena tidak menjelajahi hubungan antara sistem kelas seks dengan sistem kelas ekonomi, karena menganggap masing-masing otonom. Tetapi mereka membuat sumbangan besar pada teorisasi kekerasan dan patriarki dan memberikan sejumlah pemahaman yang tajam mengenai sifat penindasan perempuan (Bhasin. 1996:36).

Potongan adegan kedua yang merepresentasikan kontrol atas seksualitas perempuan pada film ―Fifty Shades of Grey‖ adalah sebagai berikut:

Korpus: B2 Scene: 80

Timecode: 01:11:52-01:12:05

Gambar 12. Cuplikan Scene 80 Sumber: Fifty Shades of Grey

(10)

commit to user 1. Denotasi

Scene ini menceritakan tentang pertemuan Ana dan Christian setelah Ana membaca isi kontrak antara dominan dan penurut. Ana meminta Christian untuk membicarakan isi perjanjian di ruang rapat di kantor Christian dan menganggapnya sebagai rapat bisnis, sehingga Ana memakai baju terusan dan Christian memakai kemeja, dasi, dan jas.

Pertemuan diadakan kurang lebih setelah jam kantor berakhir dan dengan cahaya yang minim di ruangannya. Hal ini terlihat dari warna gambar pada adegan yang di dominasi warna merah, bukan dengan warna cerah.

Seusai ―rapat‖ berakhir, Christian mengatakan bahwa ia mengajak Ana untuk berhubungan seksual minggu depan. Ana merasa ajakan ini tidak adil, karena ia belum menyatakan setuju dengan isi kontrak.

Christian dengan bangga mengatakan bahwa ia memang tidak pernah bersikap adil kepada penurutnya. Ukuran gambar yang digunakan dalam scene ini adalah medium close up, sedangkan angle kamera yang ada dalam scene ini adalah frog eye, straight angle, dan point of view/over shoulder shot.

Dialog dalam scene ini adalah sebagai berikut:

Christian: Aku ingin berhubungan seksual minggu depan Ana: Kau tak adil

Christian: Tidak pernah (adil)

(11)

commit to user 2. Konotasi

Keadaan ―rapat‖ dibuat seformal mungkin atas permintaan Ana.

Sebelum Christian memutuskan untuk mengajak Ana berhubungan seksual minggu depan, Christian terlihat sedang mencari waktu yang tepat untuk mengajak Ana berhubungan seksual sambil memberikan gesture berupa memutar pulpen yang Christian pegang dan meletakkannya di meja setelah yakin untuk mengajak Ana berhubungan seksual. Ana menanggapi ajakan dengan menghela napas dan mengungkapkan betapa tidak adilnya perlakuan Christian yang langsung mengajak berhubungan seksual sebelum Ana menyetujui isi kontrak.

3. Mitos

Tindakan Christian yang berlaku sewenang-wenang dalam mengatur kapan waktunya berhubungan seksual sesuai dengan penjelasan kaum feminis radikal mengenai patriarki. Menurut mereka, perbedaan gender bisa dijelaskan melalui perbedaan biologis atau psikologis antara laki-laki dan perempuan. Shulamith Firestone mengatakan perempuan tertindas karena reproduksi (Bhasin, 1996:35).

Menurut Beauvoir dalam Pranowo (2013), dalam budaya patriarkis, aktivitas seksual bagi perempuan merupakan wujud pelayanan tertingginya pada suaminya. Perempuan harus siap melayani kapan saja suaminya menginginkan tubuhnya. Di dalam budaya patriarki, hakikat perkawinan sama seperti prostitusi, adalah sebuah bukti bahwa perempuan memberikan dirinya dan laki-laki membayar dan mengambilnya. Menurut

(12)

commit to user

Beauvoir, justru di dalam relasi intim ini perempuan dan laki-laki paling nyata bisa merasakan hubungan mereka sebagai subjek dan objek sekaligus.

Perlawanan pada ideologi patriarki terlihat pada korpus ini. Hal ini terlihat dari penolakan Anastasia terhadap ajakan Christian untuk melakukan hubungan seksual sebelum menyetujui isi kontrak. Penolakan dilakukan karena Ana belum menyatakan persetujuan terhadap hasil kontrak, sehingga dirasa tidak adil apabila Ana dan Christian berhubungan seksual sebelum Ana menyetujui isi kontrak.

C. Gerak / Mobilitas Perempuan

Potongan adegan yang merepresentasikan gerak perempuan yang dibatasi pada film ―Fifty Shades of Grey‖ adalah sebagai berikut:

Gambar 13. Cuplikan Scene 32 Sumber: Fifty Shades of Grey

(13)

commit to user Korpus: C1

Scene: 32

Time code: 00:23:03-00:23:28 1. Denotasi

Potongan adegan ini memperlihatkan Ana yang sedang menelpon Christian dalam keadaan mabuk saat pergi bersama teman-temannya ke suatu klub malam. Ana berterima kasih atas novel favoritnya yang diberikan Christian, namun Ana ingin mengembalikannya karena Ana sudah memiliki novel tersebut. Suara Ana yang terdengar seperti sedang mabuk membuat Christian menanyakan dimana Ana berada. Mengetahui Ana sedang berada di klub malam, Christian meminta Ana untuk pulang.

Ana menolak pulang ke rumah karena Ana merasa Christian selalu memerintah Ana. Ukuran gambar yang ada dalam scene ini adalah medium close up dan medium shot, sedangkan angle kamera yang terdapat dalam scene ini adalah straight angle.

Dialog dalam adegan ini adalah sebagai berikut:

Christian : Anastasia, kau sedang mabuk?

Ana : Ya. Benar, Tuan Jutawan. Kau benar sekali. Kau benar sekali

Christian : Aku ingin kau pulang sekarang

Ana : Kau begitu memerintah. “Ana, ayo pergi minum kopi”.

“Ana, ayo pergi minum kopi”. “Tidak, menjauhlah dariku,

(14)

commit to user

Ana”. “Aku tak menginginkanmu. Pergilah”. “Kemarilah”.

“Pergilah”.

2. Konotasi

Christian menebak-nebak apakah Ana sedang mabuk atau tidak. Hal ini terlihat dari gesture Christian berupa mengkerutkan dahi saat di telpon Ana, yang kemudian memastikan perkiraannya melalui pertanyaan yang diajukan secara langsung kepada Ana. Pertanyaan Christian di respon dengan suara yg terdengar bangga oleh Ana. Ia dengan bangga menyatakan bahwa ia sedang mabuk kepada Christian. Saat merasa sedang diperintah oleh Christian, Ana mengungkapkan kekesalannya dengan mengingat kembali semua ―perintah‖ yang pernah diberikan Christian.

―Perintah‖ tersebut adalah ajakan minum kopi bersama dan permintaan Christian untuk menjauhi Ana. Semua ―perintah‖ diucapkan Ana dalam keadaan mabuk sambil menggerakan tangannya, terutama saat Christian meminta Ana menjauhi dirinya. Berdasarkan potongan adegan tersebut, dapat terlihat bahwa Christian selalu memerintah Ana sejak awal mengenal Ana, bahkan jauh sebelum Christian meminta Ana untuk menjadi submissive/penurut untuk Christian. Ana yang sedang tertarik kepada Christian pun merasa tidak nyaman atas perlakuan Christian yang selalu memerintah sesuai keinginan Christian.

Perlawanan terhadap ideologi patriarki tampak dalam korpus ini. Hal ini terlihat dari ketidakinginan Anastasia untuk mengikuti perintah dari Christian untuk pulang dari klub malam, yang ditunjukkan dengan

(15)

commit to user

pernyataan bahwa Christian adalah seseorang yang suka memberi perintah. Pernyataan tersebut berupa ―Kau begitu memerintah. ―Ana, ayo pergi minum kopi‖. ―Ana, ayo pergi minum kopi‖. ―Tidak, menjauhlah dariku, Ana‖. ―Aku tak menginginkanmu. Pergilah‖. ―Kemarilah‖.

―Pergilah‖‖ yang diucapkan Ana saat Christian memintanya untuk pulang dari klub malam.

3. Mitos

Menurut Abdullah dalam Astuti (2002), Keterlibatan perempuan di dalam dan di luar rumah menandakan bahwa perempuan telah berusaha merekonstruksi sejarah hidupnya dengan membangun identitas baru bagi dirinya, tidak hanya sebagai ibu atau istri, tetapi juga sebagai pekerja dan wanita karier. Menurut Gamas (2012), konstruksi patriarki melahirkan perbedaan ruang gerak antara perempuan dan laki-laki. perbedaan tersebut sebenarnya memberikan keuntungan tersendiri bagi kaum laki-laki. Laki- laki dikonstruksikan sebagai makhluk yang kuat perkasa, gagah, dan berani. Dari adanya kontruksi tersebut laki-laki merasa status dirinya lebih tinggi dibandingan dengan perempuan, sedangkan perempuan dikonstruksikan sebagai makhluk yang lemah, lembut, dan bersikap keibuan. Perbedaan konstruksi yang distrukturkan oleh patriarki membuat perempuan tidak dapat mengembangkan hidupnya di masyarakat luas.

(16)

commit to user

Potongan adegan kedua yang merepresentasikan gerak perempuan yang dibatasi dalam film ―Fifty Shades of Grey‖ yaitu:

Korpus: C2 Scene: 91

Timecode: 01:19:01- 01:19:33 1. Denotasi

Scene 91 ini memperlihatkan adegan Christian yang memberi hukuman kepada Ana karena saat Christian memberikan hadiah kelulusan kepada Ana berupa sebuah mobil, Ana memberi respon berupa memalingkan mata, suatu gesture yang sangat tidak disukai Christian, karena dianggap Christian sebagai gesture yang tidak sopan. Setelah melihat Ana memalingkan matanya saat diberikan hadiah, Christian menarik Ana masuk kembali sambil menghukum Ana. Hukuman yang diberikan adalah pukulan di bokong Ana. Ukuran pengambilan gambar

Gambar 14. Cuplikan Scene 91 Sumber: Fifty Shades of Grey

(17)

commit to user

yang ada dalam scene ini adalah medium shot, close up dan knee shot.

Sedangkan angle kamera yang terdapat dalam scene ini adalah low angle dan straight angle.

Dialog dalam adegan ini adalah sebagai berikut:

Christian: Kau tahu kenapa aku melakukan ini?

Ana: Karena aku memalingkan mataku Christian: Dan sopankah itu?

Ana: *menjawab sembari tersenyum* Tidak Christian: Maaf?

Ana: Tidak, Tuan 2. Konotasi

Saat ditarik masuk kedalam apartemen, Ana sudah mengetahui bahwa Christian akan menghukumnya karena memberi gesture berupa memalingkan mata. Ana sedikit terkejut bahwa Christian akan memberi hukuman berupa pukulan di bokongnya. Ketika Ana menjawab pertanyaan

―dan sopankah itu?‖ , Ana menjawab dengan tidak serius dan membuat Christian kembali mengulang pertanyaannya. Ana semakin terkejut karena rasa sakit yang muncul akibat hukuman dari Christian. Hal ini berbanding terbalik dengan kejadian yang dialami Ana beberapa menit yang lalu, saat Ana dibuat bahagia dan bingung ketika Christian menghadiahi sebuah mobil sebagai hadiah kelulusannya. Pada awal scene 92, diperlihatkan Christian kembali memakai jas nya setelah memukul bokong dan

(18)

commit to user

mencium bibir Ana, dan Ana terlihat kebingungan saat Christian kembali menggunakan jas nya dan merapikan penampilannya.

3. Mitos

Tindakan Christian yang membatasi gerakan Ana, bahkan membatasi gerakan kecil berupa memalingkan mata dilakukan karena Christian merasa dirinya adalah yang mampu mengendalikan gerak Ana. Menurut Pranowo (2013) dalam jurnalnya yang berjudul ―Identitas Perempuan Dalam Budaya Patriarkis : Sebuah Kajian Tentang Feminisme Eksistensialis Nawal El Sa‘adawi Dalam Novel ―Perempuan Di Titik Nol‖‖, menyertai internalisasi nilai-nilai perempuan sebagai manusia dengan kualitas inferior adalah pembatasan ruang gerak perempuan yang disertai dengan hukuman jika melanggar dan dipuji jika mematuhinya.

Menurut Adipoetra (2016), perempuan seakan-akan tidak mendapatkan ruang untuk bebas bergerak dan mengekspresikan dirinya.

Aturan-aturan yang ada membuat perempuan seringkali membatasi dirinya untuk bergerak, bertindak, bahkan hingga berpakaian.

Terbatasnya gerak perempuan sudah terjadi sejak masa barbarisme dan perlahan-lahan pertanian dan peternakan binatang berkembang. Menurut Bhasin (1996:32), ketika kaum laki-laki mulai menjinakkan binatang, mereka juga memahami prinsip penyuburan. Mereka mengembangkan senjata untuk berburu yang lebih besar lagi, yang kemudian juga digunakan dalam pertempuran antarsuku. Perbudakan berkembang, gen (klen atau komunitas dari nenek moyang yang sama) mulai punya binatang

(19)

commit to user

dan budak, khususnya budak perempuan. Ini mendorong pembagian antarseks yang lebih lanjut. Laki-laki memperoleh kekuasaan atas orang lain dan mulai menumpuk kekayaan dalam bentuk binatang dan budak.

Semua ini mendorong pembentukkan milik pribadi. Laki-laki berkehendak mendapatkan kekuasaan dan kekayaan, dan mewariskannya kepada anak- anak mereka. Untuk memastikan pewarisan ini, hak ibu dihapuskan. Untuk menetapkan hak ayah, perempuan harus dijinakkan serta dibatasi dan seksualitasnya diatur dan dikontrol.

D. Harta Milik dan Sumber Daya Ekonomi

Potongan adegan yang merepresentasikan harta milik dan sumber daya ekonomi dalam film ―Fifty Shades of Grey‖ yaitu:

Gambar 15. Cuplikan Scene 90 Sumber: Fifty Shades of Grey

(20)

commit to user Korpus: D1

Scene: 90

Time code: 01:18:30 - 01:18:56 1. Denotasi

Potongan adegan ini memperlihatkan Christian yang membelikan Ana sebuah mobil baru sebagai hadiah kelulusannya. Ana terkejut atas hadiah yang diberikan Christian karena ia merasa hadiah dari Christian sudah berlebihan. Ana pun merasa tidak memerlukan mobil baru karena sebelumnya ia sudah memiliki mobil, yaitu sebuah mobil tua. Ana semakin terkejut karena Christian diam diam meminta Taylor, supir pribadi Christian, untuk menjual mobil Ana. Ukuran gambar yang ada dalam scene ini adalah close up dan medium close up. Sedangkan angle kamera yang ada dalam scene ini adalah straight angle dan point of view/over shoulder shot.

Dialog dalam adegan ini adalah sebagai berikut:

Christian : Selamat atas kelulusanmu, Anastasia.

Ana : Astaga. Christian, itu sebuah mobil.

Christian : Kau tak terlalu merindukannya, kan?

Ana : Terima kasih, tapi aku...

Christian : Apakah kau menyukainya?

Ana : Tentu saja. Mobilnya indah. Tapi aku punya mobil.

dimana mobilku?

Christian : Kusuruh Taylor menjualnya dengan harga yang pantas.

(21)

commit to user

Ana : Oh, Christian. Ini sungguh berlebihan 2. Konotasi

Saat pertama kali Ana melihat sebuah mobil merah didepan apartemennya, ia tidak yakin bahwa itu mobil Christian, karena sama sekali tidak seperti mobil Christian pada umumnya. Christian memberitahu Ana bahwa mobil tersebut adalah hadiah kelulusan untuk dirinya. Ana terlihat bingung saat Christian memberitahukan bahwa mobil itu miliknya. Ana terus memandangi mobil tersebut dan terheran-heran saat Christian memberikan kunci mobilnya. Ana masih terlihat bingung saat akan menolak mobil pemberian Christian. Masih dalam keadaan bingung, Ana mencari dimana mobilnya dengan cara menengok ke kanan dan kiri. Ana memberikan reaksi jawaban Christian dengan dengan memalingkan mata dan menarik nafas.

Perlawanan terhadap ideologi patriarki tampak dalam korpus ini.

Hal ini terlihat saat Ana memberikan respon bahwa hadiah mobil yang diberikan Christian sebagai hadiah kelulusan dirasa berlebihan.

Perlawanan lainnya juga ditunjukkan dengan tidak setujunya Anastasia terhadap tindakan Christian yang menjual mobil pribadinya secara diam- diam. Respon bahwa hadiah sebuah mobil adalah hadiah yang berlebihan dan ketidaksetujuan Ana karena Christian diam-diam menjual mobilnya terlihat dari kalimat ―Oh, Christian. Ini sungguh berlebihan‖.

(22)

commit to user 3. Mitos

Tindakan Christian yang mengatur sepihak untuk menjual mobil Ana juga terjadi dalam sistem ekonomi patriarkal. Menurut Bhasin (1996:13), dalam sistem ekonomi patriarkal, laki-laki mengontrol lembaga-lembaga ekonomi, memiliki sebagian besar harta kekayaan, mengarahkan kegiatan ekonomi, dan menentukan nilai kegiatan-kegiatan produktif. Sebagian besar kerja produktif dilakukan oleh perempuan yang tidak diakui biasanya tidak dibayar – yang kemudian disebut sebagai shadow work / kerja bayangan. Peranan perempuan sebagai produser dan pengasuh anak dan tenaga kerja sama sekali tidak dianggap sebagai sumbangan ekonomi.

Patriarki telah membedakan pembagian upah antara laki-laki dan perempuan. menurut Gamas (2012), perempuan mengalami pemiskinan ekonomi dengan pembayaran upah yang dibedakan dengan laki-laki.

Dalam jurnalnya yang berjudul ―Perlawanan Perempuan Akibat Ketidakadilan Gender dalam Novel Entok Karya Okky Madasari‖ , ia menganalisis bahwa perempuan cenderung bekerja di pasar sebagai pengupas singkong dan dibayar pekerjaannya dengan menggunakan bahan makanan, bukan dengan uang. Hal inipun tidak terjadi di satu tempat, bahkan hampir seluruh pedagang di pasar membayar jasa perempuan yang bekerja dengan bahan makanan. Membayar jasa perempuan dengan bahan makanan adalah hal yang dianggap wajar disana.

Menurut Pranowo (2013), dalam budaya patriarkis, perempuan sebagai jenis kelamin kedua, kehidupan ekonomi, sosial, dan politik perempuan

(23)

commit to user

bukan hanya dibatasi, melainkan tidak diakui. Yang terjadi adalah perempuan hidup untuk menunjang kehidupan ekonomi, sosial, dan politik laki-laki. Melalui institusi ekonomi, sosial, dan politik, budaya patriarkis mencetak citra diri perempuan sesuai dengan citra ideal perempuan sebagai jenis kelamin kedua.

Referensi

Dokumen terkait

inti, dan akhir. a) Kegiatan awal disampaikan guru secara klasikal, seperti salam pembuka, bernyanyi, berdoa, bercerita pengalaman anak, penjelasan tema materi, dan

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh pelayanan prima secara parsial terhadap loyalitas nasabah BNI Syari’ah Cir ebon dan pengaruh tingkat kepuasan secara

Dalam konteks penelitian ini, hermeneutika dimaksudkan sebagai metode untuk menjelaskan rekonstruksi makna emansipasi wanita dalam buku Habis Gelap Terbitlah Terang sebagai

Kepala sekolah mempunyai peran penting dalam kemajuan suatu sekolah. Setiap calon kepala sekolah harus memiliki persyaratan sebagaimana yang telah diatur dalam sebuah

Dengan dirancangnya sistem ini, maka diharapkan penyampaian informasi pariwisata kepada para wisatawan menjadi lebih efisien, mudah dan dapat menghemat waktu.. Dari hasil

Pada penelitian ini peneliti tertarik untuk melakukan evaluasi desain struktur berupa evaluasi detailing komponen struktur dan Strong Column Weak Beam ( SCWB ) gedung

1) KPN Bina Sejahtera dari pihak manajemen perlu adanya pegawai yang mempunya keahlian khusus di bidang IT dalam menangani masalah di bidang sistem informasi manajemen berbasis

In this study, IL- 1β, IL -10 levels and ratio of IL- 1β to IL -10 in the risk of febrile seizures were investigated, and respondents were divided into 3 groups,