• Tidak ada hasil yang ditemukan

Eksposisi Filipi 4:4-7

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "Eksposisi Filipi 4:4-7"

Copied!
55
0
0

Teks penuh

(1)
(2)
(3)

24 April 2022

Eksposisi Filipi 4:4-7

Pdt. Yakub Tri Handoko, Th.M.

Semua orang pasti pernah berada dalam situasi yang buruk. Sebagian mungkin berada dalam penderitaan, yang lain mungkin berada di tengah perselisihan. Di tengah situasi yang buruk sebagian orang cenderung menyikapi keadaan dengan cara yang buruk juga.

Mereka menyalahkan orang lain. Tidak bisa menerima keadaan. Tidak jarang mereka bahkan menjadikan keadaan yang buruk sebagai pembenaran bagi sikap mereka yang buruk.

Teks hari ini mengajarkan sikap yang berbeda. Kita tidak boleh kalah dengan keadaan. Respons kita

T E A C H I N G Khotbah Umum

(4)

tidak boleh ditentukan oleh keadaan. Kuncinya di sini adalah cara pandang (perspektif). Keadaan yang sama bisa dipandang secara berbeda dengan lensa yang berbeda pula. Jadi, yang paling perlu untuk diubah adalah cara pandang terhadap suatu keadaan.

Mereka yang terlalu ngotot mengubah keadaan justru sering kehilangan gambaran besar.

Situasi yang buruk tidak menghalangi Paulus untuk memberikan sikap yang baik. Kuncinya terletak pada perspektif teosentris (lihat pemunculan kata “Tuhan,”

“Allah,” dan Kristus Yesus” di ayat 4, 5, 6, 7). Hanya perspektif dari atas yang memampukan Paulus untuk menyikapi semua keadaan ini dengan baik. Sikap positif apa saja yang muncul dari cara pandang yang dari atas ini?

Bersukacita di dalam Tuhan (ayat 4)

Nasihat untuk bersukacita muncul berkali-kali dalam surat ini (1:4, 18, 25; 2:17-18, 28-29; 4:10). Beberapa muncul dalam kalimat pernyataan, beberapa dalam kalimat perintah. Hanya di 4:4 Paulus memberikan perintah ini sebanyak dua kali: “Bersukacitalah senantiasa dalam Tuhan! Sekali lagi kukatakan:

Bersukacitalah!” Pengulangan ini jelas menyiratkan sebuah penegasan. Banyak orang mungkin tidak mampu menemukan alasan untuk bersukacita di tengah situasi yang buruk. Mereka perlu diberi dorongan dan alasan.

Jika kita sedang menghadapi persoalan yang berat

(5)

24 April 2022

kita mungkin akan menganggap orang tersebut terlalu menggampangkan masalah. Kita menilai orang tersebut peka terhadap perasaan kita.

Bersukacita dalam segala keadaan? Mustahil! Begitu kita memahami bahwa yang memberikan nasihat ini – yaitu Paulus – sedang dalam persoalan yang berat, kita langsung membuang anggapan di atas.

Pada saat Paulus menulis surat Filipi dia sedang berada di dalam penjara (1:12-13). Selama pemenjaraannya sebagian orang mencoba menambah bebannya di penjara dengan cara memberitakan Injil secara tidak tulus (1:17). Dia belum mengetahui apakah dia nanti akan dihukum mati atau dibebaskan oleh kaisar.

Jemaat Filipi yang dia cintai juga bukan dalam keadaan yang baik-baik saja. Mereka masih menghadapi penganiayaan (1:27-30). Mereka mengalami masalah relasional (2:1-4; 4:1-3). Ancaman ajaran sesat juga ada di depan mata (3:1-3).

Alasan yang diberikan oleh Paulus untuk bersukacita adalah “di dalam Tuhan.” Konsep “di dalam Tuhan”

atau “di dalam Kristus” berkali-kali muncul dalam tulisan Paulus. Maknanya cukup beragam. Salah satunya mengarah pada kedaulatan Allah. Paulus menyerahkan rencana dan keyakinannya “di dalam Tuhan” (2:19, 24). Jemaat akan mampu berdiri teguh jika berdiri “di dalam Tuhan” (4:1). Ketika menerima persembahan dari jemaat, Paulus bersukacita “di dalam Tuhan” (4:10). Dia menyadari bahwa Allah yang berdaulat telah menggerakkan jemaat Filipi untuk

(6)

memberi. Jadi, kita perlu mengingat bahwa Sumber sukacita kita adalah kedaulatan TUHAN atas segala keadaan, bukan selalu pada perubahan keadaan yang Dia mungkin lakukan.

Berbuat baik karena Tuhan (ayat 5)

Ketika kita berada dalam keadaan yang pahit kita seringkali menjadi pribadi yang pahit. Kita menjadi pribadi yang menjengkelkan bagi orang-orang di sekeliling kita. Tidak jarang kita malah melukai orang lain sebagai reaksi kemarahan dan kekecewaan kita.

Paulus menasihati kita untuk menunjukkan kebaikan hati kita di depan semua orang. Apa yang dimaksud kebaikan hati di sini? Mengapa terlihat di depan semua orang? Apakah itu tidak bertabrakan dengan nasihat Tuhan Yesus bahwa kita dilarang memamerkan kebaikan kita di depan orang (Mat. 6:1-4)?

Kata “kebaikan hati” (epieikes) tidak merujuk pada pemberian sesuatu kepada orang lain. Kata ini seringkali muncul dalam konteks perselisihan (Tit.

3:2; Yak. 3:17). Dalam beberapa konteks, kata epieikes dikontraskan dengan sikap pemarah (1Tim. 3:3) atau bengis (1Pet. 2:18). Versi Inggris memberikan terjemahan yang berlainan untuk kata ini:

reasonableness (ESV), moderation (KJV), gentle spirit/

gentleness (NIV/NASB), forbearance (RSV). Intinya terletak pada sikap yang tidak reaktif di tengah relasi yang buruk. Kita berpikir panjang dalam menyikapi suatu persoalan.

(7)

24 April 2022

Rahasia untuk tetap tenang dalam segala keadaan adalah “Tuhan sudah dekat” (ayat 5b). Sekilas kita mungkin memahami frasa ini sebagai rujukan pada kedatangan Kristus yang kedua kali. Penyelidikan yang lebih teliti ternyata tidak mengarah ke sana.

Rujukan pada kedatangan di akhir zaman dalam Alkitab biasanya ditambahi kata “kedatangan”

(parousia) atau “hari/saat” (hōra). Tambahan seperti ini tidak muncul di Filipi 4:5 (bdk. Yak. 5:8; 1Pet. 4:7).

Yang dimaksud oleh Paulus di ayat ini adalah penyertaan dan intervensi Tuhan ke dalam situasi spesifik yang sedang kita hadapi. “Tuhan dekat” berarti Dia menyertai kita. “Tuhan sudah dekat” berarti Dia segera akan bertindak. Kita tidak sendirian. Allah sedang mengontrol keadaan kita.

Kesadaran tentang siapa yang memegang kontrol atas hidup kita ini akan menolong kita untuk tidak reaktif dalam keadaan seburuk apapun. Kita tidak mudah marah, jengkel, kecewa, atau putus asa karena kita meyakini bahwa Tuhan mengendalikan keadaan kita.

Tidak kuatir dalam segala keadaan (ayat 6-7) Keadaan buruk berpotensi bukan hanya untuk merampas sukacita dan sikap baik dalam diri kita.

Keadaan buruk juga seringkali menumbuhkan kekuatiran dan ketakutan. Di tengah situasi seperti ini Paulus menasihatkan kita untuk tidak kuatir.

Kata kerja “kuatir” (merimnaō) pada dirinya sendiri tidak selalu mengandung arti yang negatif. Kata ini

(8)

bisa berarti negatif (“memikirkan suatu kepentingan”;

concern) atau positif (“merasa kuatir”; worry).

Timotius dipuji oleh Paulus karena memikirkan kepentingan (merimnaō) jemaat Filipi. Yang jadi masalah adalah jika kadar memikirkan kepentingan ini berlebihan. Jika kadarnya berlebihan, di situ telah terjadi perubahan dari “perhatian” (concern) menjadi

“kekuatiran” (anxiety).

Kekuatiran perlu diwaspadai dan dilawan. Paulus memberikan cara untuk menaklukkan kekuatiran:

“nyatakanlah dalam segala hal keinginanmu kepada Allah dalam doa dan permohonan dengan ucapan syukur” (4:6b). Dalam teks Yunani frasa “nyatakanlah kepada Allah” sengaja diletakkan di bagian terakhir, karena bukan itu yang sedang ditekankan di sini.

Jemaat Filipi pasti akan menyatakan persoalan kepada Tuhan. Mereka tidak perlu dinasihati untuk melakukan itu.

Yang ditekankan oleh Paulus adalah bagaimana mereka seharusnya menyatakan hal itu kepada Allah. Paulus memberikan penjelasan yang cukup panjang: dalam segala hal, dalam doa, dalam permohonan, dan dengan ucapan syukur. Penjelasan ini mengajarkan bahwa berdoa tidak identik dengan memohon. Doa lebih luas daripada sekadar meminta.

Itulah sebabnya Paulus membedakan antara “dalam doa” dan “dalam permohonan.” Doa bukan hanya tentang permohonan, tetapi membangun hubungan.

Persandaran, bukan penyampaian tuntutan. Di

(9)

24 April 2022

hal”), bukan hanya permintaan. Kita bisa sekadar mencurahkan isi hati kepada Allah. Kita bisa sekadar menikmati pembicaraan dengan Dia.

Yang tidak kalah penting, doa juga harus dilakukan dengan ucapan syukur. Kebenaran ini kelihatannya sederhana, tetapi sering kita lupakan. Kita kadangkala meminta dengan tuntutan, kekecewaan, kemarahan, bahkan ancaman kepada Tuhan. Sikap seperti ini menyiratkan bahwa kita kurang memahami kebaikan Tuhan. Hati yang bersyukur mengikis kekuatiran karena terus mengingat kebaikan dan kesetiaan TUHAN di sepanjang jalan. Bukan hanya itu, seberapa besar ucapan syukur kita kepada TUHAN ditentukan oleh seberapa besar kita meyakini kebaikan-Nya dalam segala keadaan.

Ketika kita menyampaikan semua isi hati kita kepada Allah dalam doa dengan penuh ucapan syukur, Allah menjanjikan kedamaian yang melampaui segala akal. Allah akan menjaga hati dan pikiran kita dalam Kristus Yesus (4:7). Tambahan “dalam Kristus Yesus”

di sini sangat penting. Kedamaian tidak terpisahkan dari Kristus. Kristus pernah menyediakan kedamaian yang melampaui segala akal (yaitu kita didamaikan dengan Allah), Dia juga akan selalu menyediakan kedamaian yang sama untuk persoalan yang berbeda.

Inilah yang menjadi alasan bagi keyakinan kita bahwa janji Allah untuk memberikan kedamaian pasti akan dilaksanakan. Tuhan sudah pernah melakukan. Dia akan melakukannya lagi.

(10)

Sebagai penutup, kita perlu menegaskan bahwa di sini Allah tidak berjanji untuk mengubah keadaan kita.

Dia hanya berjanji akan memberikan kedamaian yang melampaui akal bagi kita. Keadaan mungkin tidak berubah, tetapi kita akan tetap diberi kedamaian.

Dengan kata lain, yang TUHAN janjikan adalah penjagaan (hati dan pikiran), bukan selalu perubahan (keadaan). Soli Deo Gloria.

(11)

24 April 2022

Katekismus Westminster

Pertanyaan 179:

Mengapa kita harus berdoa ‘dalam nama Kristus’?

Manusia penuh dosa, dan karena itu ia jauh dari Allah. Dosa dan jarak itu begitu besar, sehingga tidak mungkin kita datang sampai hadirat-Nya kalau tidak ada seorang Pengantara. Dan sebab di surga dan di bumi tidak ada yang dilantik atau cocok untuk melakukan karya yang mulia itu selain Kristus seorang, maka seharusnya kita tidak berdoa dalam nama siapa pun selain dalam nama-Nya saja.

a. Yoh 14:6; Yes 59:2; Efe 3:12. b. Yoh 6:27; Ibr 7:25-27;

1Ti 2:5. c. Kol 3:17; Ibr 13:15.

(12)

1. Berdoa untuk semua kebijakan yang diambil para pemimpin negara diberbagai belahan dunia dalam menghadapi covid-19 yang memasuki tahun ketiga. Doakan kiranya umat Kristiani boleh mempunyai kerinduan dan bergairah untuk kembali beribadah di rumah Tuhan. Doakan untuk anak-anak Sekolah Minggu mempunyai kerinduan untuk mengikuti sekolah minggu secara onsite.

2. Berdoa untuk Perang Rusia - Ukraina bisa segera berakhir dan tidak meluas secara global sehingga mempengaruhi kestabilan ekonomi dan politik dunia.

Kiranya Tuhan memberikan kekuatan,

penghiburan kepada warga sipil yang menjadi korban pertikaian negara-negara. Kiranya Tuhan mengirimkan pertolongan kepada mereka.

Berdoa supaya konflik yang terjadi dapat segera selesai dan keamanan dunia dapat terjaga.

Pokok Doa Syafaat

(13)

24 April 2022

Musik Dan Keluarga Berjalan Beriringan

C A R E All About Marriage

Sebelum ulang tahun pernikahan mereka yang ketujuh dan ulang tahun Magdalena yang ke-27, ia telah melahirkan enam anak. Sebastian menceritakan kepada temannya tentang masa-masa itu:

Sekarang aku ingin bercerita sedikit tentang situasi rumahku… Anak-anak dari pernikahanku yang kedua masih kecil-kecil. Yang tertua laki-laki, masih berusia enam tahun. Namun mereka semua berbakat menjadimusisi. Aku dapat memastikan bahwa kini Johann Sebastian & Maria Barbara Bach (4)

(14)

sudah dapat membentuk sebuah orkestra dengan vokalis dan para pemain musik dari keluargaku sendiri. Ini terutama karena istriku yang sekarang dapat menyanyi dengan suara sopran yang bagus, begitu pula dengan putri tertuaku.

[SEKRETARIS ELIAS]

Walaupun anaknya banyak yang meninggal dunia, Magdalena masih dapat terus menyanyi. Orang yang menolong Magdalena untuk tetap riang adalah Johann Elias Bach. Ia makan dan tinggal gratis di rumah Sebastian. Sebagai gantinya, ia melatih anak- anak Bach dan menjadi sekretaris Sebastian. Ia juga sedang menyelesaikan pendidikannya di seminari.

Sebastian menandatangani kontrak kerja dengan Elias, dan Elias bersedia melakukan tanggung jawab itu dengan antusias. Terutama ketika tiba saatnya mempersiapkan anak-anak Bach untuk komuni, siswa teologi yang masih muda itu melakukan pekerjaannya secara tuntas. Ia pernah menolak tawaran pekerjaan yang lebih baik, karena ia ingin terus mengajar anak- anak Bach yang sangat membutuhkan “pengajar yang tetap dan penuh kesetiaan”.

Suatu kali Elias menulis surat kepada kawannya,

“Sepupuku yang terkasih akan menciptakan lebih banyak lagu dengan iringan clavier, yang digubah dengan sangat baik. Semua karyanya itu akan siap dipentaskan…”

(15)

24 April 2022

Saat Elias pindah ke rumah keluarga Bach, Sebastian berusia 53 tahun dan Magdalena berusia 37 tahun.

Di samping membesarkan empat anak tirinya, Magdalena sendiri melahirkan dua belas anak.

Menjelang kepergian Elias, ia melahirkan lagi. Anak sulung mereka tidak begitu pandai, dan tujuh anak mereka meninggal dunia.

Selain mengurus tamu-tamu, anak-anak, dan pekerjaan rumah tangga, Magdalena masih membantu Sebastian menyalin kembali musiknya. Cemas akan penglihatan Sebastian yang semakin berkurang, ia semakin banyak terlibat dalam menyalinkan musik suaminya. Beberapa lama kemudian, tulisannya menjadi sangat mirip tulisan suaminya.

Tulisan mereka memang mirip, tetapi keduanya kerap berpisah secara fisik. Suatu kali ketika Sebastian berada di Berlin dan berusaha menemui raja, Magdalena jatuh sakit di rumah. Sewaktu sang raja lebih tertarik untuk berperang ketimbang mendengarkan para musisi, kunjungan Sebastian di Berlin diperpanjang.

Di Leipzig, Elias yang penuh perhatian menulis surat kepada Sebastian, “Ibu tersayang… kini demamnya semakin tinggi…” Sebastian menjawab bahwa ia akan segera pulang.

(16)

Tidak mudah bagi Elias untuk membalas suratnya.

“Kami sangat gembira mendengar rencanamu, tetapi kami juga sangat bersedih karena kondisi Ibu yang semakin melemah. Sudah dua minggu ia… tidak dapat duduk ataupun berbaring… kami bisa saja kehilangan dia.”

Sebastian segera pulang, dan Magdalena pun sembuh.

[MASALAH DI LEIPZIG]

Hidup di Leipzig tidaklah menjemukan. Seperti biasa, Sebastian bermasalah lagi dengan dewan. Dalam acara pelantikan, ia menyebut mereka “Dewan yang Mulia dan Arif”. Mungkin itu hal paling menyenangkan yang pernah ia ucapkan kepada mereka. Ia mengeluhkan masalah keuangan dan buruknya bakat musik orang-orang yang ia latih, juga penghinaan dan sikap meremehkan yang ia terima. Ia merasa tidak dihargai oleh para anggota dewan.

Rupanya mereka ingin memberinya tempat yang

“sepantasnya”. Jadi, tidak seperti yang dijanjikan sebelumnya – ia digaji sebagai guru sekolah dan pemimpin musik untuk gereja-gereja di kota. Sebagai guru, ia harus mengajar bahasa Latin dan musik.

Ia terus berusaha melepaskan pekerjaannya sebagai guru sekolah, supaya ia dapat menggunakan lebih banyak waktu untuk menggubah musik gereja.

(17)

24 April 2022

Pada tahun 1730, setelah tujuh tahun di Leipzig, ia siap untuk berhenti. Namun, ia tidak pernah meninggalkan Leipzig. Dan dewan di kota itu senantiasa berusaha menghancurkan harga dirinya. Demikian pula dengan sang rektor baru di universitas. Setiap kali melihat seorang siswa berlatih biola, rektor itu mengejek, “Oh, jadi kau ingin jadi pemain biola kelas teri, ya.”

Untuk membalasnya, Sebastian semakin mengabaikan tanggung jawabnya di sekolah.

Namun, meski menghadapi berbagai rintangan itu, di sana Sebastian menulis hampir tiga ratus kantata, termasuk karya besarnya seperti St. Matthew Passion. Di Leipzig, ia juga menulis Mass in B Minor, yang kadang disebut sebagai “surat teologinya yang terbesar”.

[TANPA WASIAT]

Di samping menggubah musik, Bach secara intensif belajar tentang penerjemahan Alkitab karya Luther yang terdiri dari tiga jilid, mengoreksi kesalahan dalam teks dan penafsiran… dan membuat catatan tentang hal-hal rohani yang diamatinya secara pribadi.

Bach adalah seorang kristiani yang taat. Suatu hari ketika dipuji karena permainan organnya, ia menanggapi, “Tidak ada yang hebat dalam hal ini.

Yang perlu dilakukan hanyalah memainkan nada dengan benar pada saat yang tepat, dan alat musik itu pun akan bermain dengan sendirinya.”

(18)

Bach suka memaksakan diri menulis not-not musik yang kecil dengan diterangi cahaya lilin. Hal itu membuat penglihatannya melemah. Pada tahun 1750, dokter mata asal Inggris yang pernah mengoperasi Handel mengoperasi Bach dua kali. Sayang, kedua operasi itu gagal.

Di akhir hidupnya, Bach mendiktekan nada terakhir lagu paduan suaranya. Dalam lirik aslinya tertulis

“Lord, when we are in direst need” [Tuhan, tatkala kami dalam kondisi terdesak], tetapi kemudian ia menggantinya dengan “Before Thy throne I now approach” [Kini aku datang ke takhta-Mu].

Sebastian meninggal dalam usia 65 tahun. Magdalena yang waktu itu berusia 49 tahun memutuskan untuk tidak menikah lagi.

Karena Sebastian meninggal tanpa menulis surat wasiat, maka tanah miliknya dibagikan kepada seluruh anggota keluarga. Magdalena mendapat sepertiga, sedangkan dua pertiga sisanya untuk anak- anak. Anak-anak Magdalena sendiri masih terlalu kecil untuk membantunya, dan anak-anak tirinya juga tidak melakukan apa pun untuk menolongnya.

Beberapa tahun kemudian, ia terpaksa menjual segala barang, termasuk kertas-kertas yang berisi musik karangan Sebastian. Akibatnya, menurut laporan bahkan beberapa kertas musiknya dipakai untuk

(19)

24 April 2022

Magdalena meninggal dunia dalam usia 59 tahun.

Ia menjadi wanita miskin dan pemakamannya pun dilakukan sangat sederhana sebagaimana layaknya orang miskin.

Cuplikan Bab 2: Alike ? But Oh, So Different Seri PernikahanTokoh Kristiani –

William J. Petersen

(20)

Pdt. Yakub Tri Handoko, Th.M.

Apakah Filipi 4:5 Mengajarkan

Pamer Kebaikan?

Q&A

Dalam teks ini Paulus memberikan nasihat: “Hendaklah kebaikan hatimu diketahui semua orang. Tuhan sudah dekat.” Sekilas ayat ini memang membingungkan. Kita terbiasa menafsirkan “kebaikan hati” dalam kaitan dengan pemberian sesuatu kepada orang lain. Ketika kita menafsirkan ke arah sana, kita langsung teringat pada larangan yang diberikan oleh Tuhan Yesus yang

(21)

24 April 2022

untuk memamerkan pemberian kita di depan orang lain (Mat. 6:1-4).

Jadi, bagaimana kita memahami nasihat Paulus di Filipi 4:5? Apakah ayat ini memperbolehkan kita untuk menunjukkan pemberian di hadapan orang lain?

Sebelum menyelidiki ayat ini secara lebih detail di bagian selanjutnya, kita perlu memahami bahwa Alkitab sebenarnya tidak anti terhadap segala pemberian yang diketahui oleh orang lain. Pemberian Yusuf (atau Barnabas) dilakukan di depan para rasul (Kis. 4:36-37). Demikian pula dengan pemberian Ananias dan Safira (Kis. 5:1-11). Yang membedakan keduanya adalah motivasi dalam hati. Yusuf memberi dengan ketulusan, Ananias dan Safira menginginkan pujian. Jadi, tidak semua pemberian yang diketahui oleh orang lain menyalahi larangan Tuhan Yesus di Matius 6:1-4.

Sekarang kita akan membahas Filipi 4:5. Kunci untuk memahami ayat ini terletak pada kata “kebaikan hati” (epieikes). Kata ini tidak berhubungan dengan pemberian sesuatu kepada orang lain. Kata epieikes muncul beberapa kali dalam Perjanjian Baru (Tit.

3:2; Yak. 3:17; 1Tim. 3:3; 1Pet. 2:18). Pemunculannya selalu dalam konteks relasi horizontal antar manusia, seringkali dalam kaitan dengan perselisihan atau pertengkaran (Tit. 3:2; Yak. 3:17). Secara khusus, kata ini dikontraskan dengan sikap yang gampang marah (1Tim. 3:3) atau kebengisan (1Pet. 2:18). Dari semua

(22)

pemunculan ini dapat disimpulkan bahwa epieikes merujuk pada sikap yang tidak reaktif pada saat berada dalam keadaan yang buruk. Intinya, sikap ini berkaitan dengan sikap yang tidak mudah marah.

Berbagai versi Inggris memberi terjemahan yang berlainan tetapi dengan maksud yang hampir sama:

reasonableness (ESV), moderation (KJV), gentle spirit/

gentleness (NIV/NASB), forbearance (RSV).

Jika yang dimaksud dengan epieikes adalah seperti di atas, sikap ini jelas tidak bisa tidak terlihat oleh orang lain. Orang-orang di sekeliling kita pasti memperhatikannya. Kita tidak perlu memamerkannya. Semua pasti tahu.

Sebagai analogi kita mungkin bisa mengaitkannya dengan posisi kita sebagai terang dunia. Di mana ada terang di tengah kegelapan pasti akan terlihat. Kita tidak perlu memamerkan terang di tengah kegelapan.

Kehadiran kita saja sudah pasti dilihat. Tidak heran, Tuhan Yesus bahkan berkata: “Demikianlah hendaknya terangmu bercahaya di depan orang, supaya mereka melihat perbuatanmu yang baik dan memuliakan Bapamu yang di sorga” (Mat. 5:16). Soli Deo Gloria.

(23)

24 April 2022

Doktrin Kedaulatan Allah Menimbulkan

Roh Ketundukan Mutlak

Sumber : Sovereignity of God

(Kedaulatan Allah) Penulis Arthur W. Pink (Lanjutan tgl 17 April 2022)

Tunduk pada kehendak Allah yang berdaulat itu merupakan rahasia untuk memperoleh damai sejahtera dan kebahagiaan. Takkan ada ketundukan yang diliputi oleh damai sejahtera sampai roh kita diremukkan, maksudnya, sampai kita memiliki kerelaan dan kerinduan untuk membiarkan Allah

T E A C H I N G Doctrine Does Matter

(24)

melakukan kehendak-Nya didalam diri kita. Bukanya agar kita memaksakan suatu roh ketaklukan terhadap takdir, sama sekali bukan demikian. Orang-orang kudus didorong untuk “membedakan manakah kehendak Allah: apa yang baik, yang berkenan kepada Allah dan yang sempurna” (Rm 12:2).

Kita telah membahas hal ketundukan kepada kehendak Allah dalam bab terdahulu, dan di sana – untuk memberi contoh mengenai suatu teladan yang agung – kami telah mengetengahkan figur Ayub dan Imam Eli, dan sekarang kami akan melengkapinya dengan contoh-contoh lainnya. Imamat 3:10 berbunyi: “dan Harun berdiam diri” Mari kita melihat pada peristiwa yang melatarbelakangi tindakan Harun tersebut: “kemudian anak-anak Harun, Nadab dan Abihu, masing-masing mengambil perbaraan- Nya, membubuh api ke dalamnya serta menaruh ukupan di atas api itu. Dengan demikian mereka mempersembahkan ke hadapan TUHAN api yang asing yang tidak di perintahkan-Nya kepada mereka.

Maka keluarlah api dari hadapan TUHAN, lalu menghanguskan keduanya, sehingga mati di hadapan TUHAN…. Dan Harun berdiam diri” (Im 10:1-3). Kedua putra sang Imam besar itu mati, dan mungkin saat itu mereka sedang mabuk; selain itu, peristiwa tersebut menimpa Harun secara mendadak, tanpa ada sesuatu pun yang dapat membantunya agar lebih siap untuk menghadapinya; namun dia tetap “berdiam diri.”

Benar-benar suatu teladan agung bagi kecukupan

(25)

24 April 2022

Perhatikanlah kata-kata yang diucapkan oleh raja Daud: “lalu berkatalah raja kepada Zadok: ‘bawalah tabut Allah itu ke kota; jika aku mendapat kasih karuni di mata TUHAN, maka ia akan mengizinkan aku kembali, sehingga aku akan melihatnya lagi, juga tempat kediamannya. Tetapi jika Ia berfirman, begini: aku tidak berkenan kepadamu, maka aku bersedia, biarlah di lakukan-Nya kepadaku apa yang baik di mata-Nya’” (2 Sam 15:25-26). Kembali disini, keadaan yang dihadapi sang pembicara benar-benar menggugah hati manusia. Raja Daud sedang bersusah hati. Putra kandungnya mengadakan persepakatan gelap melawan dia, dan mengancam untuk mencabut nyawanya. Apakah ia dapat kembali ke Yerusalem serta mengunjungi Bait Allah atau tidak, ia tidak dapat memastikan. Namun ia sedemikan berserah kepada Allah, meyakini bahwa kehendak-Nya sebagai yang terbaik, sehingga sekalipun hal tersebut berarti kehilangan takhta sekaligus nyawanya, ia berserah pada kehendak-Nya – “biarlah di lakukan-Nya kepadaku apa yang baik di mata-Nya.”

Tak ada gunanya menambah banyak contoh lain, namun refleksi dari setiap peristiwa yang disebutkan terakhir ini relevan. Jika pada masa Perjanjian Lama, Daud telah berserah pada kehendak Allah, maka sekarang setelah kehendak Allah di genapi di Kayu Salib, betapa lebih bersukacita seharusnya kita oleh perwujudan kehendak-Nya itu!

Bersambung……...

(26)

Apakah Matius 19:26 Bertentangan Dengan Ibrani 6:18?

Ev. Denny Teguh Sutandio

Ketika ada masalah berat menimpa hidup manusia khususnya orang Kristen, kita sering kali putus asa, namun ada pendeta atau orang Kristen lain yang mengutip Matius 19:26, “Bagi manusia hal ini tidak mungkin, tetapi bagi Allah segala sesuatu mungkin”

untuk menguatkan orang Kristen lain yang sedang mengalami masalah berat. Benarkah bagi Allah, segala sesuatu itu mungkin? Bukankah Ibrani 6:18 berbunyi, Do You Know?

(27)

24 April 2022 bertentangan?

Kalau kita membaca konteks Matius 19:26, kita dapat menyimpulkan bahwa bagi Allah, segala sesuatu yang mustahil bagi manusia, tidak mustahil bagi Allah. Ini berarti Allah sanggup melakukan apa pun yang tak mungkin manusia lakukan. Apa yang Allah sanggup lakukan yang tak mungkin manusia lakukan? Jelas berkaitan dengan keselamatan dan masuk ke dalam Kerajaan Surga (ay. 23, 25). Sedangkan di Ibrani 6:18, kita menyimpulkan bahwa meskipun Ia sanggup melakukan segala sesuatu yang mustahil manusia lakukan, Ia tetap mustahil melakukan beberapa hal yang melawan sifat-Nya. Ini berkaitan dengan ketidakmungkinan ilahi. Misalnya, Ia tidak mungkin berhenti menjadi Allah, tidak kudus, melakukan apa yang secara logis tidak mungkin (seperti membuat lingkaran persegi atau memaksa orang untuk mencintai-Nya dengan bebas), tidak dapat membuat batu yang begitu besar, sehingga Dia tidak mampu mengangkatnya. Namun di dalam ke-Mahakuasa-an- Nya, Ia mampu melakukan apa saja yang mungkin dilakukan. Itulah makna Allah yang Mahakuasa (Ayb.

5:17; 6:14; 42:2) (https://defendinginerrancy.com/

bible-solutions/Matthew_19.26.php).

Dari penjelasan sederhana di atas, kita dapat menyimpulkan bahwa Allah kita adalah Allah yang Mahakuasa yang sanggup melakukan segala sesuatu yang sesuai dengan sifat-Nya, sehingga kita dapat percaya dan berharap kepada-Nya. Namun di sisi

(28)

lain, ketika Ia “mustahil” melakukan beberapa hal yang melawan sifat-Nya, itu adalah berkat bagi kita.

Lho kok bisa? Kalau Ia dapat melakukan beberapa hal yang bertentangan dengan sifat-Nya, berarti Ia tidak layak disebut sebagai Allah karena Ia berkontradiksi dengan diri-Nya sendiri. Gampangnya, kalau Ia dapat melakukan beberapa hal yang bertentangan dengan sifat-Nya, Ia melawan hukum logika padahal hukum logika merupakan salah satu hukum yang penting bagi manusia. Allah memang melampaui hukum logika, tetapi tidak pernah melawannya. Oleh karena itu, bersyukurlah karena Allah adalah Allah yang Mahakuasa sekaligus Mahakasih, Mahakudus, Mahaadil, Mahahadir, dll tanpa saling bertentangan.

Amin.

(29)

24 April 2022

BAB IX:

Penghalang Persiapan ke Lapangan

(Diambil dari buku “Panggilan Misi” dengan judul asli

“Misionary Call: Find your Place in God’s Plan for the World, 2008, David Sills, penerbit Momentum)

(Lanjutan tgl 17 April 2022) Penghalang fisik

Lembaga-lembaga misi menghendaki para kandidat berada dalam kondisi fisik yang baik. Ketika sejumlah Lembaga hanya meminta sebuah pernyataan dari dokter yang membuktikan Anda dalam kesehatan M I S S I O N

(30)

yang baik, yang lainnya mewajibkan pemeriksaan fisik yang sangat seksama, suatu pemeriksaan darah lengkap (CBC – complete blood count), sinar X, sejarah medis keluarga, dan evaluasi psikologis. Banyak calon misionaris mendapati tes-tes ini mengganggu dan tidak perlu. Mereka ingin tahu apa bedanya jika kolesterol mereka hanya beberapa point terlalu tinggi.

Ingatlah bahwa misionaris harus sering melayani di daerah-daerah terpencil di dunia, terputus dari penanganan medis yang maju yang tersedia bagi kebanyakan negara yang lebih maju. Sang misionaris sendiri mungkin menjadi satu-satunya “dokter” bagi dia atau keluarganya berbulan-bulan lamanya pada satu waktu. Masalah-masalah medis yang laten sering kali muncul ke permukaan karena tekanan kehidupan misi atau penyakit-penyakit kambuhan dari masalah- masalah pencernaan yang disebabkan oleh parasite dan amuba. Kandidat-kandidat mendebat bahwa mereka telah selalu menanganai kondisi medis skala kecil dengan mudah dengan pemeriksaan kesehatan yang teratur, pengobatan sendiri, dan memperhatikan apa yang mereka makan. Di ladang misi, kenyamanan-kenyamanan dan opsi-opsi ini seringkali tidak mungkin didapatkan.

Sebagai tambahan, para misonaris harus berada dalam kondisi fisik yang baik karena tekanan perjalanan dan kehidupan internasional

(31)

24 April 2022

hidup di hutan-hutan yang panas, dan lembab tanpa makanan yang seimbang, tanpa tempat berteduh yang tetap kering, dan adanya ancaman infeksi yang terus menerus dari lingkungan yang tidak ramah bahkan dari luka terkecil, membuat kesehatan dapat memburuk dengan cepat sekali. Orang-orang lain yang hanya memiliki kondisi penyakit asma ringan di tempat asal di Amerika Serikat, menemui kesulitan besar tinggal di sebuah negara di mana petani- petani membakar ladang-ladang mereka, menutupi daerah tersebut dengan asap dan debu tebal dua kali setahun selama berminggu-minggu lamanya. Bahkan mereka dalam kondisi fisik yang sangat baik, sering mendapati hidup di ketinggian 10.000 – 15.000 kaki di atas permukaan laut membebani kesehatan mereka.

Kandidat-kandidat misionaris yang mengalami obesitas menemukan banyak kondisi terlalu sulit untuk pelayanan yang efektif dan menghabiskan banyak waktu mereka hanay untuk pulih dari aktivitas sehari-hari.

Untuk alasan-alasan inilah, dan sejumlah besar lainnya yang terlalu banyak untuk didaftarkan, Lembaga- lembaga misi peduli tentang kondisi fisik seorang kandidat. Menyingkapkan semua penyakit mereka di masa lalu dan membagikan sejarah keluarga Anda akan menolong mereka untuk membantu Anda.

Penghalang-penghalan fisik adalah riil dan kadang- kadang menghambat pelayanan misi – paling tidak di tempat yang telah Anda rencanakan untuk pergi. Oleh sebab itu, mempertimbangkan kesehatan Anda dan

(32)

kerasnya kehidupan di berbagai lokasi yang tersedia bagi Anda dapat menjadi satu lagi cara Allah mungkin menuntun Anda untuk mengenal dan melakukan kehendak-Nya.

Craig Storti menekankan bahwa isu-isu kejut budaya (culture shock) lebih lanjut dikomplikasi oleh “kejut negara” (country shock), hidup di lingkungan dengan suhu, ketinggian atau bentang-bentang daratan yang ekstrem yang sangat berbeda dari tempat asal kita.

Jika Anda berencana melayani di antara suku Aymara di ketinggian 14.000 kaki di atas permukaan laut di dataran tinggi Bolivia, dan sang dokter menemukan kondisi medis yang melarang kepindahan ini, Anda boleh memilih sebuah lokasi dengan ketinggian yang lebih rendah.

Bersambung……….

(33)

24 April 2022

MELACAK SUKACITA

Senin, 25 April 2022

Seorang penulis Kristen pernah berkata, “sukacita adalah urusan surgawi yang serius.” Kekristenan adalah sebuah agama sukacita. Karena sukacita sejati bukan merupakan tidak adanya kesedihan, tetapi mengenai keberadaan Allah Tritunggal di dalam segala hal. Maka dari itu, Tuhan peduli dengan sumber sukacita kita. Yesus mengajarkan untuk melacak sukacita kita kembali kepada karya Tuhan dalam hidup orang percaya.

Di dalam kitab Lukas, Yesus mengutus para murid untuk memberitakan Kerajaan Allah. Mereka diberi kuasa untuk mengusir setan dan melakukan banyak hal atas nama Yesus. Banyak hal luar biasa terjadi dan itu menyenangkan para murid. Namun Yesus mengingatkan mereka, “janganlah bersukacita karena roh-roh itu takluk kepadamu, tetapi bersukacitalah karena namamu ada terdaftar di sorga” (Lukas 10:20).

Yesus mempersiapkan hati para murid kepada sumber sukacita yang benar. Dia mau para murid lebih senang atas apa yang Tuhan lakukan, yaitu menulis nama mereka di sorga, dibanding dengan apa yang para murid lakukan untuk Tuhan. Dengan menaruh landasan sukacita di dalam karya Tuhan,

Bacaan: Lukas 10:20

F A M I L Y F E L L O W S H I P

(34)

maka kita dapat bersukacita senantiasa dalam segala kondisi. Seperti lirik sebuah himne, “Pandanglah pada Yesus… isi dunia menjadi suram dalam sinar kemuliaan-Nya.” (EW)

(35)

24 April 2022

BERSUKACITA DAN

MENJADI BERKAT BAGI ORANG LAIN

Selasa, 26 April 2022

Apa yang akan kita lakukan ketika kita mendapat hadiah tertentu dari produk yang barusan kita beli?

Mungkin kita akan bahagia, apalagi kalau hadiah tersebut sangat kita idam-idamkan, tetapi tentu saja kebahagiaan kita hanya sementara. Hal ini berbeda dengan sukacita. Di dalam penutup suratnya, Paulus berkata, “Bersukacitalah senantiasa dalam Tuhan!

Sekali lagi kukatakan: Bersukacitalah!” (Flp. 4:4) Perintah Paulus kepada jemaat Filipi untuk bersukacita telah disebutkan di pasal 3 ayat 1. Namun di pasal 4 ayat 4, Paulus bukan hanya menekankan bersukacita di dalam Tuhan, tapi bersukacitalah senantiasa atau selalu di dalam Tuhan. Ini berarti bersukacita bukan sekadar bersukacita, tapi bersukacita senantiasa.

Apa pun masalahnya, Paulus bilang agar jemaat Filipi harus tetap bersukacita. Meskipun menghadapi tantangan adanya perselisihan antar majelis (4:2-3), mereka harus tetap bersukacita. Mengapa? Karena sukacita tidak dipengaruhi oleh keadaan eksternal.

Meskipun Paulus harus berkorban demi Injil, ia tetap bersukacita (2:17). Keadaan apa yang kita hadapi

Bacaan: Filipi 4:4-5

F A M I L Y F E L L O W S H I P

(36)

saat ini? Paulus mengingatkan kita untuk selalu bersukacita. Bersukacita ini dilakukan di dalam Tuhan.

BIS menerjemahkan “di dalam Tuhan” di Filipi 4:4,

“kalian sudah hidup bersatu dengan Tuhan.” Ini berarti status dan identitas orang percaya yaitu dipersatukan di dalam Kristus seharusnya menjadi dasar sukacita kita. Mengapa? Karena kita telah, sedang, dan akan terus-menerus hidup bersama dengan Kristus yang telah menebus dosa kita, memahami pergumulan hidup kita yang terberat, bahkan menguatkan kita untuk terus bersukacita ketika kita menghadapi tantangan.

Tetapi sukacita kita seharusnya bukan hanya kita simpan untuk diri kita sendiri, tetapi kita salurkan kepada orang lain melalui kebaikan yang kita tunjukkan kepada mereka (ay. 5). Ketika ada saudara seiman kita atau bahkan tetangga kita mengalami kesusahan, berusahalah memahami pergumulan mereka, mendoakannya, dan tidak lupa membantu mereka semampu kita. Ketika kita menunjukkan kebaikan itu, kita sebenarnya berbagi sukacita sejati yang telah kita alami. Ketika orang lain menerima kebaikan kita, mereka akan mengalami sukacita tersebut dan jika Roh Kudus menghendaki, maka mereka akan bertobat dan percaya kepada Kristus.

Sudahkah kita bersukacita dan berbagi sukacita kepada orang lain agar mereka pun atas anugerah- Nya juga mengalami sukacita sejati dari Kristus?

(37)

24 April 2022

BERAKARLAH DENGAN KUAT

Rabu, 27 April 2022

Tidak sedikit orang yang bertanya kepada saya, bagaimana caranya menghadapi orang yang berulang kali sudah menghancurkan kepercayaan (orang yang sering mencuri, menipu, egois dll). Saya selalu berkata bahwa kita tidak pernah bisa mengubah seseorang.

Seseorang baru bisa mengalami transformasi ketika Allah sendiri bekerja di dalam diri-Nya. Nasehat- nasehat kita baru akan efektif, jika seseorang sudah mengenal Kristus secara pribadi. Tanpa Kristus nasehat-nasehat kita tidak akan menghasilkan apa- apa.

Di dalam teks kita, Paulus mengemukakan fakta yang sudah terjadi di masa lalu bahwa penerima surat Kolose adalah orang-orang yang telah menerima Kristus. Fakta tersebut adalah sebuah alasan terjadinya sebuah transformasi di dalam diri mereka. Mereka sudah memiliki modal dasar untuk perubahan selanjutnya, itu sebabnya Paulus meletakan dua perintah selanjutnya di atas dasar ini.

Perintah pertama adalah berakarlah dengan kuat di dalam Kristus (Having been firmly rooted , Col. 2:7 NAS) dan perintah yang kedua adalah dibangunlah di

Bacaan: Kolose 2: 6-7

F A M I L Y F E L L O W S H I P

(38)

dalam Dia (being built up in Him, Col. 2:7 NAS).

Di satu sisi ada banyak orang yang mengharapkan mengalami perubahan, namun belum menerima Kristus sebagai Tuhan dan Juru selamat. Yang paling dibutuhkan oleh orang yang demikian adalah, mereka perlu mengenal dan menerima Tuhan Yesus. Ini adalah dasar yang kuat terjadinya sebuah transformasi rohani. Di sisi lain ada banyak orang telah menerima Kristus, namun sayang sekali mereka tidak berakar dan bertambah kokoh di dalam Kristus.

Ini adalah kebodohan. Kita sudah mendapatkan dasar yang kuat untuk bertumbuh kuat dan menghasilkan buah, namun sayang kita tidak melakukannya.

Berakarlah yang kuat di dalam Yesus dan biarkan dia membuatmu kokoh di dalam imanmu. (NL)

(39)

24 April 2022

BERSUKACITA

DI DALAM TUHAN

Kamis, 28 April 2022

Kegagalan bukanlah sebuah hal yang disukai oleh semua orang. Ketika seseorang gagal dalam pekerjaan, gagal mendapatkan pacar yang diidamkan, gagal meraih sesuatu yang diimpikan tentu hati kita pasti hancur. Kita mungkin dipenuhi dengan rasa kekecewaan bahkan sulit untuk bersukacita ditengah situasi tersebut. Hal itu memanglah sebuah hal yang wajar karena kita manusia, mungkin saja ketika kita gagal kita merasa direndahkan sehingga menimbulkan kekecewaan. Namun ketika kita melihat renungan pada hari ini firman Tuhan berkata bahwa

“Bersukacitalah senantiasa.” Bagaimana mungkin kita bisa bersukacita ketika kita gagal atau ketika kita menghadapi situasi hidup yang menghancurkan hati.

Bagian yang kita baca merupakan sebuah surat dari Paulus kepada jemaat di Tesalonika. Saat itu jemaat Tesalonika sedang menghadapi penganiayaan dan kebingungan pengajaran gereja. Dalam situasi yang tidak mengenakan tersebut, Paulus memberikan nasehat dan dorongan untuk bersukacita. Hal ini dilakukan karena sebelumnya di ayat 9-10 Paulus mengatakan bahwa kita anak-anak terang yang

Bacaan: 1 Tesalonika 5:16

F A M I L Y F E L L O W S H I P

(40)

sudah diselamatkan. Dan marilah kita bersukacita karena status kita yang sudah diubahkan dari seorang tawanan dosa menjadi anak-anak terang. Biarlah sukacita kita di landaskan atas status kita yang adalah pendosa namun sudah diubahkan oleh Tuhan. Bukan karena situasi atau kondisi kita, namun karena Yesus yang telah mengubahkan kita dan bersama-sama dengan kita.

Situasi dan kondisi kita bisa naik dan turun, namun biarlah sukacita kita tetap hadir. Bukan karena kita meletakkan sukacita kita di atas kondisi dan situasi kita. Melainkan karena Kristus yang sudah mengalahkan ketakutan terbesar kita yaitu kematian mendorong dan memampukan kita untuk bersukacita. Marilah kita meminta pertolongan Roh Kudus untuk memampukan kita dalam melakukan firman-Nya. Amin. (EG)

(41)

24 April 2022

SIKAP HATI YANG MEMBAWA DAMAI

Jumat, 29 April 2022

Di tengah pergumulan hidup di dunia, hati kita bisa dengan mudah menjadi galau, ketakutan dan kehilangan damai. Kita perlu damai sejahtera Allah yang melampaui segala akal itu untuk memelihara hati dan pikiran kita di dalam Yesus. Tapi bagaimana kita bisa memiliki kedamaian ini? Jawabannya, dengan menata hati kita.

Pertama-tama, jika kita menginginkan agar damai sejahtera itu menjaga hati dan pikiran kita, maka kita harus memiliki hati yang bersukacita. Paulus berkata,

“Bersukacitalah senantiasa dalam Tuhan! Sekali lagi kukatakan: Bersukacitalah!” Kita melihat bahwa Paulus memberikan penekanan yang kuat atas perintah untuk bersukacita. Sukacita yang Paulus maksudkan disini bukanlah sukacita rekayasa – suatu upaya untuk menyembunyikan duka di balik canda dan tawa. Bukan pula hasil dari sikap mental yang positif atau optimisme belaka. Melainkan datang dari keyakinan iman di dalam Tuhan. Tuhanlah yang menjadi sumber sukacita kita. Pengenalan yang benar akan Dia dan hubungan yang intim dengan- Nya, yang kemudian membuat kita berakar di dalam

Bacaan: Filipi 4:4-7

F A M I L Y F E L L O W S H I P

(42)

Dia, inilah yang menjadi sumber sukacita kita.

Kedua, jika kita menginginkan agar damai sejahtera itu menjaga hati dan pikiran kita, maka kita harus memiliki hati yang lembut. Paulus berkata,

“Hendaklah kebaikan hatimu diketahui semua orang.

Tuhan sudah dekat!” Kata “kebaikan” berasal dari kata epieikeia. Kata ini sendiri bisa juga diterjemahkan dengan kesabaran, kelembutan, kesabaran pikiran, kesopanan, ketabahan, semangat ketabahan, atau kemurahan hati. Kata ini menggambarkan hati seseorang yang akan membiarkan Tuhan berperang dalam pertempurannya. Dia tahu bahwa pembalasan adalah milik-Ku, demikianlah firman Tuhan (Roma 12:19). Ini menggambarkan seseorang yang benar- benar bebas untuk melepaskan kecemasan-Nya dan semua hal yang menyebabkan dia stres, karena dia tahu bahwa Tuhan akan mengambil penyebabnya.

Ketika kita memiliki hati yang lembut, kita tidak akan berontak kepada Allah. Sebaliknya kita akan lebih banyak berserah.

Ini alasan mengapa sikap hati yang membawa damai sejahtera adalah hati yang berserah. Paulus berkata,

“Janganlah hendaknya kamu kuatir tentang apa pun juga, tetapi nyatakanlah dalam segala hal keinginanmu kepada Allah dalam doa dan permohonan dengan ucapan syukur.” Kita diperintahkan untuk tidak kuatir tentang APAPUN JUGA. Artinya, kita bisa menyerahkan seluruh aspek kehidupan kita kepada

(43)

24 April 2022

ke dalam arena yang hanya milik Tuhan. Itu membuat kita menjadi seorang kepala rumah tangga (padahal kita adalah anak-Nya) alih-alih menjadi seorang anak.

Kita diperintahkan untuk menyerahkan semuanya kepada Allah dan meminta secara langsung kepada- Nya.

Hati yang damai adalah hasil dari pengenalan yang benar dan dalam akan Dia; pengenalan yang mendatangkan sukacita, yang mendorong kita untuk berserah kepada-Nya dengan lembut, sebelum kita menyerahkan semua masalah dan pergumulan kita kepada Allah (BJL).

(44)

BERDOA

DALAM SYUKUR

Sabtu, 30 April 2022

Mesin penjual otomatis yang biasa ditemukan di tempat tempat umum, akan sangat membantu pada saat Anda sedang membutuhkan sesuatu yang tiba- tiba (misalnya minuman atau sekarang bahkan ada yang berupa makanan instan). Dengan uang tunai yang Anda miliki, mesin tersebut dapat memberi Anda makanan ringan atau minuman dengan cepat.

Namun demikian alat tersebut bukanlah alat yang sempurna. Terkadang mesin tidak mau menerima uang lama Anda yang sudah usang. Lebih buruk lagi, mesin tersebut mungkin tidak mengeluarkan produk yang Anda butuhkan setelah menelan uang Anda.

Yang terjadi adalah, beberapa pelanggan yang tidak beruntung menjadi sangat marah sehingga mereka memukul atau menggedor mesin tersebut ketika mencoba untuk membatalkan pembelian mereka.

Terkadang kita memiliki sikap yang sama saat kita berdoa kepada Tuhan. Kita mencoba memperlakukan Tuhan seperti mesin penjual otomatis surgawi.

Terkadang kita menuntut Tuhan memebuhi

Bacaan: Filipi 4:4-7

F E L L O W S H I P

(45)

24 April 2022

Mungkin ibaratnya seperti “perintah doa” yang kita sampaikan kepada Tuhan.

Ketika kita berdoa dengan cara itu, kita menjadi gelisah dan marah jika kita tidak mendapatkan hasil yang diinginkan. Keluh kesah kita dalam doa kepada Tuhan sebenarnya tidak menyakiti-Nya.

Tuhan mendengar setiap jeritan hati kita. Dan dalam kasihh-Nya, Tuhan pasti akan menolong kita tepat pada waktu-Nya. Namun terkadang kita menggerutu kepada Tuhan yang belum menggenapkan rencana- Nya. Justru gerutu dan keluhan itulah yang menyakiti hati kita.

Ayat hari ini mengajarkan tentang sikap berdoa. Doa yang benar didasari oleh relasi yang begitu kuat antara kita dan Allah Bapa. Doa yang benar juga terkait erat dengan relasi terhadap orang-orang di sekitar kita.

Tuhan sudah dekat. Jadi kita bisa dengan tulus bersukacita dalam kasih-Nya. Begitulah cara kegelisahan dihilangkan dari hati kita. Kitab Suci tidak mengatakan bahwa semua doa akan terkabul.

Namun Allah menjanjikan damai sejahtera bagi kita.

Damai sejahtera dalam genggaman Allah. (HK)

(46)

Agenda Minggu Ini

P E N G U M U M A N

Hari/Tgl Pukul Keterangan

Senin 25 Apr ‘22

05.00 Siaran rohani “Grace Alone”

Pdt. Yakub Tri Handoko, Th.M di Radio Bahtera Yudha , 96,4 FM

23.00 Siaran rohani “Grace Alone”

Pdt. Yakub Tri Handoko, Th.M di Radio Bahtera Yudha , 96,4 FM HUT: Anak Ben Yogantara Wardhana

HUT: Ibu Stephani Budihardja

27 Apr ‘22Rabu

Pembinaan Jemaat modul 2 “Gereja Yang Menggerakkan Jemaat”

Oleh: Ev. Heri Kristanto (ZOOM)

Kamis 28 Apr ‘22

Pembinaan Jemaat modul 2 “Gereja Yang Menggerakkan Jemaat”

Oleh: Pdt. Yohanes Dodik Iswanto (ZOOM)

HUT: Sdr. Edwin Prawira

Jumat 29 Apr ‘22

HUT: Ibu Suswati Kusumadjaja HUT: Sdr. Antonius Wijaya

HUT: Ibu Susana Herawati

(47)

24 April 2022

Agenda Minggu Ini

P E N G U M U M A N

Sabtu 30 Apr ‘22

05.30 Doa Pagi (ZOOM)

18.00 Persekutuan Pemuda REC Kutisari (ZOOM)

18.00 Persekutuan Pemuda REC MERR (ZOOM)

22.00 Siaran rohani “Grace Alone” Pdt. Yakub Tri Handoko, Th.M di Radio Mercury, 96 FM

HUT: Bp. Ruben Amadeo HUT: Ibu Jennie

Minggu 01 Mei ‘22

HUT: Ibu Jessica Nondolesmono

HUT: Ibu Vera Megawati

(48)

IBADAH MINGGU24 APRIL 2022

IBADAH MINGGU01 MEI 2022 t- a

Onsite & Online Pdt. Yakub Tri Handoko, Th.M Eksposisi Filipi REC NGINDENKU1 08.00

Pdt. Novidal Lassa, M. Th REC NGINDENKU2 10.00

Pdt. Yakub Tri Handoko, Th.M REC NGINDENKU3 17.00

Onsite & Online Ev. Edo Walla, M. Div REC DARMOKU1 07.00

Ev. Edo Walla, M. Div REC DARMOKU2 10.00

Onsite Streaming REC MERRKU1 10.00

Onsite & Online Pdt. Yakub Tri Handoko, Th.M REC KUTISARIKU1 10.00

Onsite Ev. RuTanuwijaS. Th REC BATKU1 10.00

t- a

Onsite & Online Pdt. Yakub Tri Handoko, Th.M Kebebasan dari kebebasan palsu (Galatia 5:13-15) REC NGINDENKU1 08.00

Pdt. Jimmy Lucas REC NGINDENKU2 10.00

Pdt. Yakub Tri Handoko, Th.M REC NGINDENKU3 17.00

Onsite & Online Ev. Denny Teguh Su-tandio REC DARMOKU1 07.00

Ev. Edo Walla, M. Div REC DARMOKU2 10.00

Onsite Pdt. Novida F. Lassa REC MERRKU1 10.00

Onsite & Online Pdt. Yakub Tri Handoko, Th.M REC KUTISARIKU1 10.00

Onsite Pak Agutinu REC BATKU1 10.00

(49)

24 April 2022

P A N D U A N I B A D A H PANDUAN IBADAH BERSAMA KELUARGA

Reformed Exodus Community (REC), 24 April 2022

(Bila ingin mengadakan ibadah langsung, bukan lewat live streaming)

Playlist Lagu 24 April 2022

https://youtube.com/playlist?list=PLm15E22EL3UlO- 8CzcTh6ljlobci_wp9sO

1. 15 menit sebelum ibadah, kepala keluarga (pemi- mpin ibadah) mengajak semua anggota keluarga untuk bersiap-siap. Tampilkan teks

Filipi 4:4-7 di TV (atau dicetak/lewat HP saja) sambil memutar lagu His Mercy is More (https://youtu.be/I1GiZL60c80)

2. 5 menit sebelum ibadah, pemimpin ibadah men- gajak yang lain untuk mengambil saat teduh 3. Ibadah dimulai. Pemimpin ibadah mengajak

semua anggota keluarga berdiri langsung diiku- ti dengan votum “Ibadah ini kita mulai dengan keyakinan bahwa satu-satunya jalan menuju takhta karunia Bapa sudah dibuka yaitu melalui pengurbanan Yesus Kristus yang sempurna di atas kayu salib dan yang telah diterapkan ke da- lam hati kita oleh Roh Kudus. Turunlah atas kita semua rahmat, berkat, dan anugerah dari Allah Tritunggal dalam ibadah ini. Amin.”

(50)

PA N D U A N I B A D A H

Jemaat dipersilakan duduk.

KasihNya Lampaui Dosa Chorus

Puji Tuhan

S’bab kasih-Nya sempurna Kasih-Nya baru tiap pagi

Berlimpah kasih-Nya lampaui dosa Verse 1

Kasih yang melupakan pelanggaran Walau Maha Tahu tak diingat-Nya Allah hapuskan s’gala kesalahan Berlimpah kasih-Nya lampaui dosa Chorus

Verse 2

Allah sabar saat kita tersesat

Lembut Sang Bapa panggil pulang kita Disambutlah yang lelah dan yang jahat Berlimpah kasih-Nya lampaui dosa Verse 3

Allah curahkan kasih tanpa batas Kita ditebuskan oleh darah-Nya Dulu berhutang s’karang kita bebas Berlimpah kasih-Nya lampaui dosa

(51)

24 April 2022

PA N D U A N I B A D A H

Pengakuan Dosa

Akan tetapi Allah menunjukkan kasih-Nya kepa- da kita, oleh karena Kristus telah mati untuk kita, ketika kita masih berdosa. – Roma 5:8

Chorus 2X Praise the Lord His mercy is more

Stronger than darkness, new every morn Our sins they are many, His mercy is more 4. Pengakuan Iman Rasuli

(jemaat dipersilahkan berdiri) Aku percaya kepada Allah, Bapa yang Mahakuasa, Khalik langit dan bumi.

Dan kepada Yesus Kristus,

Anak-Nya yang Tunggal, Tuhan kita.

Yang dikandung dari Roh Kudus, lahir dari anak dara Maria.

Yang menderita sengsara di bawah pemerintahan Pontius Pilatus, disalibkan, mati dan dikuburkan, turun ke dalam kerajaan maut.

Pada hari yang ketiga bangkit pula dari antara orang mati.

Naik ke surga, duduk di sebelah kanan Allah Bapa yang Mahakuasa.

Dan dari sana Ia akan datang

untuk menghakimi orang yang hidup dan yang

(52)

PA N D U A N I B A D A H

mati. Aku percaya kepada Roh Kudus, Gereja yang kudus dan am, persekutuan orang kudus, pengampunan dosa,

kebangkitan tubuh, dan hidup yang kekal. Amin.

(Jemaat dipersilakan duduk) 5. Petunjuk hidup baru

Lebih-lebih, karena kita sekarang telah dibenar- kan oleh darah-Nya, kita pasti akan diselamatkan dari murka Allah. – Roma 5:9

Nyanyian Jemaat For All You’ve Done Verse

My Saviour, Redeemer Lifted me from the miry clay Almighty forever

I will never be the same Bridge

‘Cause You came near from the everlasting To the world we live

The Father’s only Son Chorus

And You lived, You died You rose again on high You opened the way For the world to live again Hallelujah for all You’ve done

(53)

24 April 2022

PA N D U A N I B A D A H

Verse | Bridge | Chorus | Bridge | Chorus 6. Pujian Firman

Pribadi yang Agung Verse 1

Engkaulah Tuhanku, dan Rajaku Engkau terang dambaan jiwaku

Tiada yang seperti-Mu, di bumi dan di Surga Hanya Kau, Tuhan, yang ‘ku cinta

Chorus

O, Tuhan, s’lidikilah, jagalah hatiku Apakah aku masih setia kepada-Mu?

O, Tuhan, tolong hamba merindukanMu selalu MengasihiMu, Pribadi yang agung

Verse 2

Engkau Sahabatku, dan Kekasihku Tiada kata yang dapat ungkapkan

Selain ‘ku sembah Kau, dan memberi hatiku S’bagai persembahan yang hidup

Chorus 2X 7. Khotbah

Lampiran halaman 03.

8. Persembahan No. Rekening BCA REC ---

(54)

PA N D U A N I B A D A H

REC Pusat: 0882-8257-77 REC Nginden: 0882-8888-50 REC Merr: 0882-8888-09 REC Batam: 0887-8888-29 REC Kutisari: 0887-8888-61 REC Darmo: 0889-8888-75 Diakonia REC: 0889-8888-16 Misi REC: 0887-8888-96

*Semua Rekening Lokal REC atas nama:

GKRI Exodus

All My Ways are Known to You Verse

Dalam suka maupun duka Walau miskin maupun kaya Benarlah Tuhan firmanMu Sgala jalanku Kau tahu Verse 2

Engkau yang melindungiku TanganMu yang menuntunku Walau gelaplah jalanku Tetap jalanku Kau tahu Chorus

Oh damai tlah kutemukan Ku aman dalamMu Sgala jalanku Kau tahu Haleluya Kau tahu jalanku

(55)

24 April 2022

PA N D U A N I B A D A H

Verse 3

Kutak takut atas maut Allah yang pegang tanganku Bimbing dijalan yang kekal Sgala jalanku Kau tahu Chorus

Bridge 2X

Buka mataku tuk melihat RancanganMu dihidupku Buka mataku tuk melihat Kau berjalan bersamaku Chorus 2X

10. Doa syafaat

Lampiran halaman 12 11. Pengumuman 12. Doxology

Referensi

Dokumen terkait

Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT yang Mahakuasa dan Maha Penyayang, atas segala rahmat dan hidayah-Nya, sehingga tugas akhir ini dengan judul “ Prarancangan

bermain menulis kalimat sederhana menulis huruf tegak bersam- bung mendengarkan penjelasan benda benda menjelaskan kembali percakapan melakukan percakapan sederhana berbicara

Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT yang Mahakuasa dan Maha Penyayang, atas segala rahmat dan hidayah-Nya, sehingga tugas akhir ini dengan judul

Pada hari yang ketiga bangkit pula dari antara orang mati, naik ke sorga, duduk disebelah kanan Allah, Bapa yang Mahakuasa, dan dari sana Ia akan datang untuk

Puji syukur ke hadirat Allah Yang Mahakuasa, atas segala rahmat dan karunia-Nya penulis dapat menyelesaikan tugas akhir yang berjudul “Penerapan ‘Aplikasi Manajemen Surat’

Puji syukur yang teramat dalam saya haturkan kehadirat Allah Yang MahaKuasa, yang Maha segala atas percikan kasih,hidayat, dan taufiq-Nya sehingga skripsi

[HR.. Bagi-Nya kerajaan dan pujaan. Dia Mahakuasa atas segala sesuatu. Tidak ada daya dan kekuatan kecuali [dengan pertolongan] Allah. Tiada Tuhan [yang hak disembah]

vi PRAKATA Puji dan syukur kehadirat Allah Swt Yang Mahakuasa, atas segala rahmat dan hidayah-Nya telah dilimpahkan kepada penulis, akhirnya skripsi yang berjudul Pengaruh Kompensasi