• Tidak ada hasil yang ditemukan

Tidak Berminat, Pengadaan Alat PCR Dibatalkan

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "Tidak Berminat, Pengadaan Alat PCR Dibatalkan"

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

Email Redaksi: [email protected]

@kabarmaduranews kabarmadura.id www.kabarmadura.id

Kabar Madura

www.kabarmadura.id

BERSAMBUNG KE HAL 7 BERSAMBUNG KE HAL 7

BERSAMBUNG KE HAL 7

KAMIS l4 Juni 2020

BERSAMBUNG KE HAL 7

BERSAMBUNG KE HAL 7

BERSAMBUNG KE HAL 7

LEGISLATOR RSUD Syamrabu Enggan Jadi Penanggung Jawabnya

BANGKALAN-Alat pengadaan poly- merase cain reaction (PCR) yang ren- cananya akan dibeli oleh Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bangkalan, gagal direalisasikan. Sebab, pi- hak Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Syamrabu Bangkalan eng- gan menjadi rumah sakit rujukan yang mampu melakukan swab atau PCR mandiri di Madura.

Padahal pengadaan alat tersebut telah diajukan oleh Dinas Kes- ehatan (Dinkes) Bangkalan ke Provinsi Jawa Timur.

Kepala Dinkes Bangkalan Sudiyo mengatakan, bahwa pengajuan pen- gadaan tersebut dibatalkan. Alasan- nya, pihak runah sakit takut seperti kejadian yang ada di rumah sakit Universitas Airlangga (Unair) Surabaya.

“Usulan pengadaan alat itu kami batalkan, rumah sakit tidak mau.

Katanya takut seperti kejadian yang

ada di Unair Surabaya, semua petugas labnya tertular Covid-19. Percuma nanti kami lakukan kalau tidak dipakai,” jelasnya, Rabu (3/6/2020).

Tidak Berminat, Pengadaan Alat

PCR Dibatalkan

an poly- ren- tah an,

ng R

n-

g

Sesalkan Pemangkasan Anggaran Pokir untuk Covid-19

SAMPANG-Pemangkasan anggaran pokok pikiran (pokir) para anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Sampang yang mencapai Rp9 miliar, dinilai tidak transparan dalam peman- faatannya. Akibatnya, anggaran pokir itu dipangkas dan dialihkan untuk penanganan wabah Covid-19.

Atas kondisi tersebut, salah satu Anggota Badan Anggaran (Banggar) DPRD Sampang Aulia Rah- man meradang. Dia sangat menyesalkan keputusan Pemkab Sampang dalam memangkas anggaran pokir para wakil rakyat itu.

Alasan Aulia, jatah anggaran untuk para wakil rakyat itu, adalah hasil aspirasi dari masyarakat yang berupa program dan juga peruntukannya, manfaat- nya dapat dirasakan oleh masyarakat.

Dari keterangan Aulia, setiap legislator awalnya dijatah rata-rata Rp1,4 miliar untuk pokir, tapi oleh Pemkab Sampang melalui Tim Anggaran Pemer- intah Daerah (TAPD) dipangkas rata-rata Rp200 juta. Sehingga total dana pemangkasan mencapai Rp9 miliar.

Pada waktu rapat Banggar dan TAPD itu, Aulia mengklaim, tidak dijelaskan peruntukannya secara rinci dan detail, sehingga dia sangat menyesalkan.

“Pokir ini permintaan masyarakat, kenapa kok masih dipangkas, toh manfaatnya juga dirasakan oleh masyarakat. Kami sangat menyesalkan adanya pemangkasan ini, bahkan saya pribadi tidak menan- datangi dan menyetujui atas pemangkasan ini, tapi tetap dipaksakan,” kesalnya.

ria yang saat ini menjabat sebagai kepala Desa Pa- bian Sumenep itu, lebih mengutamakan musyawarah mufakat dalam memimpin d e s a . S e h i n g g a , d a p a t mewujudkan manusia yang

bermartabat.

Pria kelahiran 12 Juni 1981 ini mampu menore-

hkan sejarah baru. Bah- kan, visi dan misi besar

yang ingin dicapai hingga saat ini sudah mulai dilakukan. Visinya, bersama masyarakat membagun Desa Pabian yang berdikari, se- dangkan misi yang dibangun, adalah selama memimpin salah satunya tidak pernah bergantung pada DD dan DD.

Kemandirian sudah dilakukan mulai saat ini. Yakni, terkadang mengambil uang pribadinya demi kepentingan rakyatnya.

“Saya sudah diamanahi untuk memimpin Desa Pabian, maka se- jatinya amanah tersebut akan dilak- sanakan dengan sebaik mungkin,”

kata pria yang tinggal di Jalan Dr.

Cipto Dusun Pangligur, Desa Pa- bian, Sumenep ini, Rabu (3/6/2020).

Sejak menjadi kepala Desa Pabian,

dirinya mempunyai keinginan besar untuk dicapai, meliputi bidang kepe- merintahan, pembangunan, pendidi- kan, perekonomian. Termasuk, dari segi keamanan dan kesehatan.

Dari bidang kepemerintahan, salah satunya melakukan identi- fi kasi dan inventarisasi pendataan potensi dan aset desa, yakni, aset bergerak maupun aset yang tidak bergerak. Dari bidang pembangu- nan salah satunya, membangun atau melakukan perbaikan rumah untuk warga miskin di desanya.

B i d a n g p e n d i d i k a n y a k n i , pengembangan pembangunan/

rehabilitasi gedung PAUD dan bantuan sarana buku serta berukan beasiswa bagi masyarakat yang tidak mampu.

PENDIDIKAN

SDN Pangarangan IV Sumenep 1987-1993 SMPN 1 Sumenep 1993-1996

SMUN 1 Sumenep 1996-1999 STIE Al-Anwar Mojokerto 2013-2017

PEKERJAAN

Staf admidnistrasi PT. Sukma Artha 2002-2005 Manager marketing PT. Sukma Artha 2005- 2009 Manager operasional PT. Sukma Artha 2009-2017 Direktur CV. Sukma Group 2010-2019

Direktur Utama PT. Sumenep Wiraraja Nusantara 2017 hingga 2019

KEPEMILUAN

Anggota PPS Desa Kolor di Pilgub Jatim 2013 PPS Desa Kolor di Pileg 2014

PPS Kolor pada Pilpres 2015 PPK Sumenep di Pilgub Jatim 2017

PPK Sumenep pada Pileg dan Pilpres 2018-2019 PENGHARGAAN

Sertifi kat pelatihan mekanik otomotif 2003, PPGT–VEDC Malang Piagam penghargaan dari KPU Jatim tahun 2013

Piagam penghargaan dari KPU RI tahun 2014 Piagam penghargaan dari KPU Jatim tahun 2018

Sertifi kat Relawan Anti Narkoba dari BNN Kabupaten Sumenep tahun 2017

Usia di Bawah 50 Tahun Tetap Rentan

BANGKALAN-Jumlah pasien terin- feksi Covid-19 di Bangkalan yang se- makin meningkat, juga dibarengi dengan bertambahnya pasien dalam pengawasan (PDP). Per Selasa, 2 Juni 2020, ada 11 pasien tambahan dan 3 PDP. Sehingga total pasien Covid-19 di Bangkalan se- banyak 53 orang dan 21 PDP.

Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Bangkalan Sudiyo menyampaikan, 11

pasien tersebut diduga didominasi dari jaring penularan Surabaya. Sebab, pasien tambahan ini belum berada di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Syarifah Ambami Rato Ebu (Syamrabu) Bangkalan.

“11 pasien tambahan ini macam-macam, rata-rata kluster Surabaya,” tuturnya.

Terlebih, RSUD Syamrabu saat ini penuh. Mengenai pelacakan, akan di- tuntaskan pada Rabu (3/6/2020). Dengan begitu, dia belum bisa menginformasi- kan lebih rinci.

“Sebagian saja yang di rumah sakit

(RSUD Syamrabu, red). Hasil tracking sudah kami lakukan. Hasilnya seperti apa saya belum lihat karena kesibukan hari ini,” tandasnya.

Sedangkan dari total 53 pasien terin- feksi Covid-19 di Bangkalan, 22 orang dari kluster anak buah kapal (ABK) dan sisanya beragam kluster atau jaring penularan. Jaring penularan itu antara lain dari Surabaya, Jakarta, pelatihan tenaga kesehatan haji Indonesia (TKHI) dan tim pembimbing ibadah haji Indone- sia (TPIHI) dan klaster pasar.

KM/ ALI WAFA

NAIK: Pasien terkonfi rmasi terinfeksi Covid-19 di Kabupaten Pamekasan terus bertambah.

Didominasi Penularan dari Surabaya

ria se bi mengut mufaka

d e s a me

be

Mengenal Sosok Kades Pabian Zulfi kar Ali Mustakim

Memimpin dengan Ditopang Pengalaman Berjibun

Seorang pemimpin yang tangguh adalah ke! ka mengayomi bawahannya yang dis-

ertai dengan penuh kesabaran, keikhla- san, serta penuh tanggung jawab yang

! nggi. Hal itu diyakini Zulfi kar Ali Musta- kim, harus terus diupayakan.

IMAM MAHDI, SUMENEP

ORGANISASI

Anggota Perhimpunan Hotel dan Restoran (BPC. PHRI) Sumenep 2010- 2014

Wakil Ketua Cakancah’99 Sumenep 2014-2019

PC GP Ansor 2016-2019

Badan Ansor Anti Narkoba (PC.

BAANAR) Deputi Bidang Pencegahan 2016-2019

Relawan Anti Narkoba BNNK Sumenep 2017-2019

Knowledge Team World Cleanup Day Indonesia (Core Team WCDI) Sumenep

2019

P

KM/IMAM MAHDI

ZULFIKAR ALI MUSTAKIM

Kepala Desa Pabian, Sumenep

SUMENEP-Mengantisipasi agar tidak diklaim lalai, RSUD dr. H. Moh. Anwar (MA) Sumenep kembali menyakinkan masyarakat dengan tambahan-tambahan fasilitas dalam memberikan layanan, terlebih di masa wabah Covid-19 ini.

Fasilitas yang dimaksud, mulai dari keterse- diaan 38 ruang isolasi yang representatif yang bertujuan memberikan tempat yang nyaman dalam masa karantina atau menjalani perawatan

di rumah sakit milik pemerintah daerah tersebut.

Direktur RSUD dr Moh Anwar Sumanep dr Erliyati mengatakan, termasuk yang menjadi perhatian utama pihaknya dalam penanganan pasien Covid-19 maupun pasien umum lain- nya, pihaknya selalu memberikan pelayanan ramah, hal itu sebagai bentuk terapi dari dalam guna memberikan ketenangan kepada pasien dan keluarga yang mendampinginya.

Berbenah, RSUD MA Terus Tambah Fasilitas

ag ja yang di rumah

Pernyataan Lutfi Holi yang men- gundang reaksi Suku Dayak di

Kabupaten Landak, Kaliman- tan Barat (Kalbar), membuat

pria kelahiran Sampang itu dilaporkan ke Kepolisian Daerah (Polda) Kalbar.

Setelah dikoordinasikan dengan Polda Jawa Timur (Jatim), Holi a k h i r n y a d i a -

m a n k a n d a n

kini ditetapkan sebagai tersangka.

Kepala Bidang (Kabid) Hubun- gan Masyarakat (Humas) Polda Jatim Kombes Polisi Trunoyudo Wisnu Andika menjelaskan, penyelidikan kasus Holi telah se- lesai dan selanjutnya ditetapkan sebagai tersangka dan ditahan oleh penyidik Polda Jatim.

KM/IST

HIKMAH: Kasus pernyataan Lutfi Holi yang memicu reaksi keras diminta Pendiri Komunitas Youtuber Madura Dedy Hariyadi untuk dijadikan pelajaran.

INSERT: Tersangka Lutfi Holi saat diamankan aparat Polda Jatim.

Jadi Tersangka,

Ambil Pelajaran Kasus Holi

dr Erliyati

Direktur RSUD dr H Moh Anwar Sumenep

(2)

Email Redaksi: [email protected] LAYOUTER: RAHMAN

2

KAMIS l4 Juni 2020

Bupati Siapkan Balai Diklat untuk Rawat Pasien

KOTA-Terus bertambahnya pasien Covid-19 dan pasien dalam pengawasan (PDP) di Bangkalan, membuat ruang perawatan untuk pasien overload. Akibatnya, pasien

tambahan belum bisa dirawat secara intensif di Rumah Sakit Umum Dae- rah (RSUD) Syamrabu Bangkalan.

Menurut Juru Bicara (Jubir) Gugus Tugas RSUD Syamrabu Bangkalan dr Catur Budi menjelaskan, saat ini sudah ada 4 ruangan yang terpakai untuk menangani pasien Covid-19.

Dia menyampaikan, ada 16 hingga 22 pasien yang dirawat dalam satu ruangan.

“Kami sebelumnya sudah menye- diakan 4 ruangan, semuanya sudah penuh oleh pasien Covid-19 dan PDP, baik pasien yang sudah reak- tif maupun PDP,” jelasnya, Rabu (3/6/2020).

Masih menurut dr Catur, pihaknya saat ini tengah mencarikan alternatif untuk mengatasi ruangan yang over- load tersebut. Katanya, pihaknya telah menyiapkan tambahan ruangan baru untuk menampung pasien dan

PDP.

“Kami sedang membuka ruang baru, ruangan baru yang kami siap- kan 1 ruangan saja dengan kapasitas 20 orang,” paparnya.

Menanggapi hal tersebut, Bupati Bangkalan Abdul Latif Amin Im- ron mengatakan, pihaknya telah melakukan koordinasi dengan Tim Gugus Tugas Penanganan Covid-19 Bangkalan.

Lelaki yang kerap disapa Ra Latif ini mengatakan, telah menyiapkan tempat sebagai alternatif untuk ruang isolasi dan karantina di balai diklat milik Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Aparatur (BPKSDA) Bangkalan.

“Kami akan fungsikan kembali balai diklat ini sebagai ruang isolasi dan karantina, karena ruangan di rumah sakit sudah penuh. Sebab ada 7 pasien covid-19 yang belum di isolasi,”

terangnya.

Lebih lanjut, dia memaparkan, mu- lai hari ini, Kamis (4/6/2020). Ruang balai diklat tersebut akan digunakan sebagai ruang isolasi dan karantina bagi pasien yang sudah terinfeksi dan PDP.

Secara teknis ungkap dia, pasien yang berada di balai diklat nantinya tetap akan dilakukan pemantauan dengan menempatkan tenaga medis yang disiagakan dib alai diklat.

“Nanti disini (balai diklat, red) akan ditempatkan 1 orang satu tem- pat tidur. Ada 25 kamar,” paparnya.

Terpisah, Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Bangkalan Sudiyo men- gatakan, teknis penanganan yang akan dilakukan di balai diklat kepada pasien Covid-19 dan PDP. Diung- kapkannya, ruang isolasi tersebut akan diperuntukkan kepada pasien yang terkonfi rmasi reaktif Covid-19

tetapi berkategori orang tanpa gejala (OTG).

“Atau nanti pasien yang sudah sembuh atau berstatus OTG terse- but, namun tinggal menunggu hasil swabnya,” ujarnya.

Lebih lanjut, lelaki yang kerap disapa Yoyok ini menyampaikan, teknis pelaksanaannya akan diberi- kan 1 dokter konsultan spesialis, 2 perawat dan 1 sopir ambulance.

Jika ada pasien yang statusnya OTG berubah menjadi PDP, akan diten- tukan penanganannya sesuai SOP Covid-19 dan dirujuk ke rumah sakit.

“Nanti akan ada tenaga kesehatan yang berjaga selama 24 jam. Yang ada di rumah sakit nanti akan kami kurangi, sehingga yang ada di Balai diklat jika statusnya berubah bisa langsung dirujuk,” pungkasnya.

(ina/pin)

Ruang Alternatif Isolasi Overload

KOTA-Nasib ratusan peserta seleksi calon pegawai negeri sipil (CPNS) 2019, di Kabupaten Bangkalan, belum jelas. Hal itu lantaran jadwal seleksi kompe- tensi bidang (SKB) dari Badan Kepegawaian Negara (BKN) maupun Panitia Seleksi Nasional (Panselnas), tidak kunjung ada kepastian.

Kepala Bidang (Kabid) Pen- gadaan, Pemberhentian dan In- formasi BKPSDA Bangkalan Novi mengatakan, ada seban- yak 570 peserta yang lolos tes SKD dan dijadwalkan mengikuti tes SKB. Tetapi, hingga Rabu (3/6/2020), belum ada pengumu-

man resmi kapan pelaksanaan tes SKD.

“Belum tahu, masih nunggu in- struksi dari pusat,” katanya, Rabu (3/6/2020).

Menurut Novi, kondisi wabah Covid-19 menjadi salah satu f a k t o r y a n g m e n g a k i b a t k a n p e l a k s a n a a n t e s S K B t i d a k kunjung ada kejelasan. Namun demikian, pihaknya berjanji, akan langsung menginforma- sikan jadwal pelaksanaan tes SKB jika surat resmi pemerintah pusat sudah turun.

“Lokasi pelaksanaannya nanti juga akan dilakukan di provinsi,

di Surabaya, bukan kami,” jelas- nya.

Untuk diketahui, pada rekrut- men CPNS 2019, Kabupaten Bangkalan memiliki 297 formasi.

Jumlah tersebut terdiri dari for- masi pendidikan, kesehatan dan umum. Rinciannya, 196 di bidang pendidikan, 36 bidang kesehatan dan sisanya bidang teknis.

Namun, ada formasi di mana peserta tes SKD tidak memenuhi passing grade. Setidaknya ada 35 formasi yang tidak memenuhi passing grade. Kemudian, ada 12 formasi yang tidak ada pela- marnya. (ina/pin)

Nasib 570 Peserta Lolos SKD Digantung

KM/ISTIMEWA

TINJAU: Bupati Bangkalan Abdul Latif Amin Imron memastikan ruang balai diklat untuk dijadikan ruang perawatan isolasi pasien Covid-19

E

lite Pro Academy (EPA) Madura United dari seg- ala kelompok usia masih diliburkan. Itu seiring dengan belum menurunnya wabah Covid-19. Mereka diliburkan mulai Maret kala Indonesia sudah menjadi zona merah.

Di libur latihan ini, Stoper Mad- ura United U18 Danny Iswara Kasih tetap berlatih mandiri di rumahnya, Surabaya. Dia tetap menjaga kondisi fi siknya, sembari berolahraga guna menjaga ketah- anan tubuhnya.

Diketahui, berdasarkan data Pemerintah Provinsi Jawa Timur (Pemprov Jatim), Kota Sura- baya sudah tidak sebatas warna merah, namun lebih mengarah ke warnah hitam, seiiring jum- lah pasien terinfeksi Covid-19 berjumlah 2.748 dengan rincian 300 pasien sembuh, 2.195 pasien dirawat, dan 253 pasien mening- gal dunia.

“Iya, tetap latihan sendiri di rumah. Soalnya agar fisik tidak menurun dan juga bisa menjaga ketahanan tubuh di tengah wabah Covid-19. Apalagi, saya berada di

Surabaya yang lihat di peta zona hitam, lebih dari merah,” cerit- anya kepada Kabar Madura, Rabu (3/6/2020) siang.

Talenta muda kelahiran Sura- baya, 21 September 2003 itu sebelumnya bermain untuk Madura United U16. Dua tim yang dibela di EPA Madura United, dia merasa senang sekaligus kian optimistis bisa menapaki jejak sang ayah Winedy Purwito yang menjadi pesepakbola profe- sional di eranya.

Saat ini, ayahnya se- dang menjabat Direktur Teknik (Dirtek) Madura United Football Academy (MUFA). Sebelumnya, Winedy pernah mengan- tarkan Persepam Madura United ke kasta tertinggi Liga 1 bersama Manajer tim Achsanul Qosasi. Lalu sejak 2016 hingga 2018, dia men- jadi asisten Pelatih Madura United.

“Saya sudah pernah di U16 dan U18. Ban- yak pengalaman yang

saya dapatkan di Madura United.

Ini yang membuat saya lebih op- timistis bisa meniru ayah saya yang dulu jadi pemain sepakbola profesional. Semoga ini awal yang bagus dengan pengalaman yang saya dapatkan. Amiin,”

pungkasnya. (idy/nam)

P

engalaman menarik akan selalu terkenang dalam perjalanan pesepakbola.

Hal itu yang dirasakan oleh gelandang asal Desa Jambrin- gin, kecamatan Proppo, Pamekasan Alvin Dani.

Menurutnya, kesempatan meniti karir di Elite Pro Academy (EPA)

Madura United memberikan kesan tersendiri dalam perjalanan menuju atlet sepak bola profesionalnya.

Tercatat, Alvin tengah berseragam Madura United U18. Sebelumnya, dia promosi dari Madura United U16 yang dibelanya sejak tahun 2018.

Tak ayal, banyak kenangan yang

diukirnya, mulai dari mengikuti Festival Filanesia EPA Liga 1 U16 di Sawangan, Depok, Jawa Barat hingga bermain di kompetisi domes- tik di usianya.

Diketahui, EPA Madura United ikut libur latihan seiiring mere- baknya wabah Covid-19. Begitu juga yang dilakukan oleh Tim Senior yang mengawali liburan skuadnya.

“Kalau dalam kondisi seperti ini, sangat rindu sekali bermain bola.

Tapi, mau bahaimana lagi. Bersama Madura United memang menjadi keberkahan tersendiri di perjalanan karir saya,” ceritanya kepada Kabar Madura, Selasa (2/6/2020) malam.

Di samping itu, talenta muda kela- hiran Pamekasan, 5 September 2002 ini juga menjelaskan, bermain untuk Madura United dapat membang- gakan kedua orang tuanya Safuro dan Junaida.

Dijelaskan, bermain untuk tim ber- juluk Laskar Sape Kerrab Ngodeh menjadi idaman bagi bibit muda Madura untuk meniti karir menuju pesepak bopa profesional.

“Orang tua saya bangga sekali.

Sebab, saya bisa bermain di Madura United. Tidak sedikit yang ingin seperti saya, tapi apa daya ini rezeki saya,” tandasnya. (idy/nam)

Segudang Pelajaran dari

Madura United Jejak Manis dalam Meniti Karir

L

aga sengit kerap kali terjadi kala Madura Unit- ed bentrok dengan Bali United FC. Salah satunya pertemuan pada 3 Juni, namun di musim 2018. Kala itu, kedua kesebe- lasan bertanding di Stadion Gelora Bangkalan (SGB).

Laskar Sape Kerrab-julukan Mad- ura United l, turun dengan skuad terbaiknya, seperti Fabiano Bel- trame, Fachrudin W Aryanto, Al- fath Fathier, Asep Berlian, Slamet Nurcahyo, Greg Nwokolo, Zah Rahn Krangar dan yang lainnya.

Begitu juga dengan Bali United FC yang memberikan sinyal awas dengan menurunkan Stefano Lili- paly serta trio lini tengah yang

menakutkan di musim 2018, yakni Fadil Sausu, M. Taufi q, dan Nick van Der Valden.

Tim tuan rumah membuka kran gol- nya lebih awal di menit 22. Slamet Nur Cahyo mampu mengonvensi si kulit bundar setelah menerima assis manja dari Zah Rahan.

Akan tetapi, Serdadu Tridatu- julukan Bali United FC itu mampu membalikkan kedudukan di awal babak kedua, melalui gol yang dice- ploskan Inyoman Sukarja di menit 55 dan tendangan bebas yang dieksekusi Stefano Lilipaly.

Tertinggal di depan publiknya sendiri, Karateker Pelatih Madura United Joko Susilo merespon dengan sejumlah pergantian. Dia

menarik Fullback Beny Wahyudi guna memasukkan Striker asal Brasil ALberto de Paula.

Langkah tersebut terbilang sukses, mengingat mantan penyerang muda Tim Nasional Brasil itu mampu menyelamatkan muka tim yang ber- basis di Pulau Garam. Pasalnya, dia mampu membukukan gol penyama kedudukan melalui umpan matang Bayu Gatra Sanggiawan.

Kata Slamet, laga tersebut sangat emosional. Hal itu tidak terlepas dari kondisi memimpin langsung berbalik tertinggal melalui dua gol cepat Bali United. Namun, dia tetap bersyukur, timnya tidak menelan pil pahit di markasnya sendiri.

“Memang seru kalau bertemu

dengan Bali United. Iya, hari ini (3/6/2020) di tahun 2018 jadi salah satu laga menarik yang mana perubahan psikologi kami dari menang tiba-tiba kalah di kandang sendiri. Tapi alhamdulilah, Beto ya waktu itu bisa menyamakan gol,”

ujarnya kepada Kabar Madura, Rabu (3/6/2020). (idy/nam)

Sengit, Saling Mengejar Kedudukan SPORT

KM/FA’IN NADOFATUL M.

SELEKSI:

Nasib peserta tes CPNS 2019 tidak jelas.

Pemerintah belum beri kepastikan pelaksanaan tes SKB.

KM/DOK

DUEL: Pemain Madura United berjibaku mengamankan bola dari skuad Bali United.

KM/SYAHID MUJTAHIDY

ONTONG ONGGHU: Orang tua Alvin Dani bangga melihat anaknya bermain di Madura United.

KM/SYAHID MUJTAHIDY

TALENTA MUDA: Stoper Madura United U18 Danny Iswara Kasih menyimpan impian meniru sang ayah Winedy Purwito.

(3)

3

KAMIS l4 Juni 2020

KESEHATAN

KELISTRIKAN

Tiadakan Pertemuan, Imunisasi Terpusat di Polindes/Puskesmas

KOTA-Di tengah wabah Covid-19, program imunisasi di Kabupaten Sampang mengalami perubahan sistem serta mengalami penurunan dari tahun sebelumnya.

Pasalnya, jika tahun sebelumnya petugas kesehatan datang ke desa untuk memberikan pelayanan terhadap masyarakat untuk menerapkan program imunisasi tersebut, namun pada saat ini masyarakat harus datang ke puskesmas atau polindes untuk imunisasi.

Sekretaris Dinkes Sampang Asrul Sani mengatakan, kondisi program Imunisasi di tengah wabah Covid-19 ini tetap jalan, namun tidak ada acara pertemuan. Jadi imu- nisasi tersebut dilakukan di puskesmas dan polindes. Jadi, masyarakat tersebut datang dengan sendirinya ke masing- masing puskesmas atau ke polindes yang ada di desa.

“Hanya pertemuan yang kita hentikan sementara, untuk melakukan imunisasi datang ke puskesmas dan polindes,”

ungkapnya, Rabu (3/6/2020).

Adapun untuk mendatangkan masyarakat ke puskesmas sudah terjadwal. Sebab sebelumnya pihaknya sudah me- nyampaikan pada masyarakat terkait dengan kondisi wabah Covid-19 ini. Hal itu untuk menghindari kontak langsung.

“Untuk melakukan imunisasi sudah terjadwal, jadi masyarakat tinggal datang ke puskesmas atau ke polindes,” imbuhnya.

Dijelaskan, untuk penerapan new normal pihaknya belum bisa menerapkan, sebab masih akan mengecek situasi dan kondisi sebaran Covid-19 di daerah-daerah Kabupaten Sampang.

“Kita masih melihat situasi penyebaran Covid-19, apalagi Jawa Timur termasuk Sampang, kasusnya sebaran virusnya tinggi. Jadi kita menunggu, kalau nanti kasus virusnya su- dah menurun dan masyarakat siap kita terapkan, kita satu komando,” tuturnya.

Kendati demikian, untuk capaian program imunisasi di tengah wabah Covid-19 ini dipastikan menurun, sebab masyarakat walaupun didatangi atau datang ke puskesmas tidak mudah keluar dengan kondisi seperti ini.

“Masyarakat diminta datang atau didatangi dengan kondisi seperti ini tidak mudah keluar, jadi jelas ada penurunan dari sebelumnya,” pungkasnya. (mal/pai)

Anggaran Dipangkas, Pemasangan PJU

Hanya 1 Titik

KOTA-Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Sampang Aji Waluyo melalui Amir Mahdi sebagai PPTK PJU mengatakan, untuk pemasangan PJU pada tahun anggaran 2020 sudah disepakati akan ditiadakan. Sebab, anggarannya direalokasikan untuk penanganan Covid-19.

Namun, berdasarkan instruksi dari Bupati Sampang akan ada satu lokasi yang tetap dilakukan pemasangan PJU TA 2020.

“Ada satu lokasi yang tetap dilakukan pemasangan PJU, tepatnya di Jl. Wahid Hasyim dan itu berdasarkan perintah bupati. Pemasangannya nanti kita alihkan ke tengah untuk menyamakan dengan PJU yang sudah ada, dan untuk pema- sangan PJU ini ada 7 tiang,” ungkapnya, Rabu (3/6/2020).

Adapun anggaran pengerjaan PJU di satu lokasi itu hanya Rp101 juta. Untuk pengerjaannya di triwulan keempat, jadi untuk saat ini hanya mengerjakan perencanaannya.

“Untuk PJU yang berdasarkan musrembang tidak ada yang dikerjakan sama sekali, jadi semuanya sudah paham,”

imbuhnya.

Adapun pemasangan PJU yang digagalkan berdasarkan anggaran direalokasikan ke penanganan Covid-19 tersebut sebanyak 322 titik dari 44 desa di 13 kecamatan.

“Dari pemangkasan dan pembayaran rekening listrik tersisa Rp1,1 miliar, jadi untuk mengerjakan 322 titik itu tidak memungkinkan. Kita minta kesepakatan dan akhirnya disepakati untuk tahun 2020 ini ditiadakan,” pungkasanya.

(mal/pai) KOTA-Sebanyak 528 Calon Pega-

wai Negeri Sipil (CPNS) di Kabupaten Sampang yang lolos tes seleksi kom- petensi dasar (SKD) bulan lalu sampai saat ini tidak bisa mengikuti tes seleksi kompetensi bidang (SKB).

Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Bidang (Kabid) Informasi dan Pembinaan Aparatur BKPSDM Sampang Hendro

Sugiarto mengatakan, dengan kondisi wabah Covid-19 ini tes SKB belum bisa dilaksanakan hingga kondisinya kembali normal.

“528 CPNS yang lolos tes SKD, dengan rincian bagian teknis 133, Guru 266, rumpun kesehatan 129, dan jumlah itu akan mengikuti tes SKB,”

imbuhnya, Rabu (3/6/2020).

Dijelaskan, untuk tes SKB ini pi- haknya masih menunggu jadwal dari pusat, bahkan di masa wabah Covid-19 petugas pusat tidak memberikan infor- masi yang pasti.

“Kita masih nunggu dari pusat, cuma katanya masih mau memformulakan tes SKB nya, jadi kami belum tahu pastinya,” imbuhnya.

Ia tidak menjamin, pada masa New Normal nantinya ujian akan dilak- sanakan karena masih menunggu dari pemerintah pusat.

“Untuk daerah tinggal menunggu jad- wal saja, cuma kalau semisal Covid-19 ini selesai bulan Juni, nanti kita bisa laksankan di bulan Juli,” pungkasnya.

(mal/pai)

KOTA-Dampak adanya wabah Co- vid-19, anggaran untuk pembangunan rumah tidak layak huni (RTLH) di Kabupaten Sampang dipangkas.

Sebelumnya, kuota RTLH di Kabu- paten Sampang pada tahun 2020 ini sebanyak 47 unit, namun setelah men- galami pemangkasan, pembangunan RTLH di Sampang menjadi 23 unit.

Adapun untuk realisasinya sampai saat ini tidak kunjung dilaksanakan, sebab masih menunggu kondisi normal dari wabah Covid-19.

Kepala Seksi (Kasi) Perumahan DPRKP Iwan Heri Susanto memas- tikan memang terdapat pengurangan kuota dari yang awalnya 47 unit rumah menjadi hanya 23 rumah dengan ang- garan masing-masing Rp30 juta.

“Kondisi wabah Covid-19 anggaran pembangunan 47 unit RTLH yang jelas mengalami pemangkasan kouta,”

ungkapnya, Rabu (3/6/2020).

Dari Rp30 juta itu Rp5,5 juta untuk upah, untuk bahannya Rp24,5 juta, dan pengerjaan fi siknya kalau pun aturan mainnya sama dengan tahun kemaren pihaknya akan MoU dengan TNI.

“Semuanya terserah kebijakan bapak bupati, karena dalam hal penentuan pengerjaan ini tidak ada di aturan. Jadi terserah kemauan kita atau kebijakan bupati,” imbuhnya.

Adapun untuk rencana pengerjaan fi siknya dengan kondisi Covid-19 ini belum bisa dipastikan, cuma rencana

sementara akan direalisasikan di tri- wulan ketiga.

Untuk lokasi pembangunan RTLH nantinya di Daerah Pasian, Jrenguan, Plampaan Camplong, Tamblengan dan daerah Kecamatan Torjun.

“Sisa dari pamangkasan tersebut, Daerah Darma Camplong, Pasian.

Sebab di sana ada yang tidak masuk kriteria, dan juga daerah Ketapang Timur. Adapun untuk jumlah keseluru- han yang mengajukan RTLH ini sekitar 80 unit rumah, cuma kita terbatas di anggaran,” tuturnya.

Kendati demikian, tidak ada kom- plain dari daerah yang mengalami pemangkasan bantuan. Sebab, masing- masing sudah memahami kondisi saat ini.

“Yang jelas kita sama-sama bisa menyadari dengan kondisi Covid-19, sebab pihak yang mengajukan RTLH sudah kita hubungi dan mereka sudah memahami dengan kondisi pemang- kasan ini,” pungkasnya. (mal/pai)

Tes SKB Terancam Tidak Terlaksana Tahun Ini

RTLH Dipangkas Menjadi 23 Unit

Tidak Berizin, Terancam Ditutup Paksa

KOTA-Terdapat sebanyak 18 titik lokasi penambangan galian C di wilayah Kabupaten Sampang dipas- tikan tidak mengantongi izin. Hal itu diketahui setelah Dinas Lingkungan

Hidup (DLH) setempat melakukan penyisiran, monitoring dan meman- tau di berbagai wilayah, hingga kini DLH sudah mengeluarkan belasan surat peringatan kepada penambang ilegal tersebut.

Plt Kepala DLH Sampang Faisol Ansori yang dikonfi rmasi melalui Kabid Penataan dan Pengelolaan Lingkungan (PPL) Zainullah beru-

jar, mayoritas galian C yang berop- erasi di daerah berjuluk Kota Bahari ini belum dilengkapi izin. Pihaknya sudah memberikan surat imbauan dan peringatan kepada para pelaku tambang tersebut untuk segera me- lengkapi izinnya.

Kata dia, manakala para pelaku tambang itu tetap tidak mengin- dahkan peringatan dari instansinya, maka langkah yang akan ditempuh oleh pemerintah adalah melakukan upaya penertiban, akan ditutup paksa dan pelakunya dapat dikena- kan sanksi dan hukuman kurungan sebagaimana diatur dalam Undang- undang (UU) pertambangan nomor 4 tahun 2009 pasal 158.

Dalam UU penambangan itu dise- butkan, setiap penambangan yang ti- dak memiliki izin sama sekali, maka dapat dikenakan ancaman hukuman kurungan hingga 10 tahun penjara dan denda mencapai Rp10 miliar.

“Untuk lokasi galian C yang

sudah diberikan surat peringatan ada sekitar 18 titik yang tersebar di Kecamatan Camplong 4 titik, Sampang 1, Torjun 1, Jrengik 2, Kedungdung 2, Omben 4, Soko- banah 1 dan Tambelangan 3. Kami sudah mewanti-wanti agar kawasan penambangan ini ditutup, dan segera melengkapi izinnya,” ucap Zainul- lah saat dikonfi rmasi Kabar Madura, Rabu (03/06/2020).

Lanjut dia, adapun izin yang harus dikantongi oleh para pelaku tam- bang galian C sekurang-kurangnya ada empat jenis izin, meliputi izin pemanfaatan ruang dari Pemk- ab Sampang, SIUP-IUP dan izin produksi atau operasional dari pemerintah provinsi, serta izin lingkungan yang dikeluarkan instan- sinya. Selama perizinan itu belum dilengkapi, lokasi tambang diminta tidak beroprasi dulu, dihentikan se- mentara hingga izinnya lengkap.

Untuk lokasi penambangan galian C yang sudah mendapatkan surat

peringatan dan menjadi atensi pemkab tersebut, ditandai dengan pemasangan papan informasi atau banner imbauan untuk menghen- tikan aktivitas penambangan di wilayah tersebut. Jika yang ber- sangkutan mengabaikan imbauan dan peringatan tersebut, itu sudah diklaim menjadi ranah dari pihak yang berwenang, yakni Satpol PP dan pihak aparat keamanan untuk mengambil tindakan tegas.

“Memang sampai saat ini, meski sudah diberi peringatan, sebagian pelaku tambang galian C tetap mokong beroprasi, kami sudah beri surat tembusan ke Satpol PP setempat dan Pemprov Jatim untuk dilakukan upaya penindakan sesuai amanat UU yang berlaku,” jelasnya.

Sementara itu, Anggota Komisi II DPRD Sampang Agus Husnul Ya- kin meminta pemkab lebih bijaksana dalam mengambil keputusan berupa penutupan kawasan penambangan yang belum berizin itu. Pasalnya,

keberadaan galian C itu sebagai sumber mata pencaharian sebagian masyarakat di wilayah itu. Di sisi lain, dengan semakin menjamurnya kawasan tambang ilegal itu juga menjadi ancaman bagi kelestarian lingkungan ke depannya.

Untuk itu, pihaknya menyarankan, sebelum mengambil langkah tegas, menutup kawasan penambangan ilegal itu, alangkah baiknya dapat melakukan pendekatan persuasif terlebih dahulu kepada yang ber- sangkutan, karena ini menyangkut keberlangsungan hidup warga yang kesehariannya menggantungkan hidup dari hasil menambang tersebut.

“Kami minta Pemkab melalui OPD terkait proaktif memberikan penyadaran kepada masyarakat, mendampingi dalam pengurusan izinnya. Jangan gegabah untuk me- nutup, harus lebih bijaksana dalam mengambil keputusan,” tandanya.

(sub/pai)

18 Lokasi Galian C Jadi Atensi Pemkab

KM/IST FOR KM

PELOTOTI: DLH Sampang mengaku sudah mengeluarkan surat peringatan kepada belasan penambangan galian C ilegal di wilayah itu.

KM/DOKUMEN

TES SKB: Dampak Covid-19 tes SKB tak kunjung terlaksana

KM/JAMALUDDIN

DIPANGKAS: 47 unit RTLH dipangkas jadi 23 unit RTLH tak kunjung terealisasi.

(4)

4

KAMIS l 4 Juni 2020

Legislatif Desak Pemerintah Tanggap Kawal Tata Niaga Tembakau

KOTA–Ketidakpastian serapan tembakau di Pamekasan, membuat Dinas Perindustrian dan Perdagan- gan (Disperindag) Pamekasan tidak berani menentukan target serapan di tahun ini. Bahkan, hampir memasuki musim tanam tembakau di tahun 2020, pabrikan juga belum mene- tapkan jumlah kebutuhan tembakau.

Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Pame- kasan Achmad Sjaifuddin Supra- pto mengatakan, pihaknya belum berani menentukan target serapan tembakau. Sebab, pabrikan belum

menentukan secara pasti rencana kebutuhan tembakau.

Terlebih, beberapa tahun terakhir, serapan tembakau tidak sesuai ren- cana. Kendati demikian, pihaknya menaksir, jika target serapan tem- bakau tahun ini tidak akan jauh berbeda dengan serapan musim lalu.

Namun demikian, untuk musim tanam tahun ini, Bupati Pamekasan Baddrut Tamam sudah menge- luarkan instruksi untuk kemudian menyiapkan pembelian tembakau petani semaksimal mungkin, supaya pengalaman buruk tahun kemarin tidak terjadi lagi.

“Di pertengahan Juni kami baru akan mengadakan diskusi den- gan para pemangku kebijakan guna merumuskan tata niaga tem-

bakau yang baik,” paparnya, Rabu (3/6/2020).

Disadarinya, supply dan demand dalam hukum jual beli sudah men- jadi barang tentu, semakin banyak barang maka akan semakin murah nilai jualnya, semakin sedikit barang maka akan semakin mahal.

Berkenaan dengan hal itu, pihaknya berjanji akan berupaya agar setiap produksi tembakau yang berasal dari petani bisa terserap dengan baik.

Namun demikian, pihaknya belum memastikan jumlah serapan secara pasti. Namun sejauh ini, pihaknya sudah berkirim surat kepada 9 pabri- kan yang ada di Pamekasan, untuk menindaklanjuti kesiapan pabrikan dalam melakukan pembelian tem- bakau musim ini.

“Kami akan mencari rumusan bersama bagaimana cara mencari jalan keluar yang terbaik, dis atu sisi pabrikan akan didorong untuk meningkatkan serapannya,” ujarnya.

Sementara itu, Anggota DPRD Pame- kasan Hamidi, mendesak Disperindag agar tidak lelet melakukan komunikasi dengan pihak pabrikan, supaya serapan dari tembakau pada tahun ini lebih maksimal dibandingkan tahun kemarin.

Diakuinya, Komisi II DPRD Pa- mekasan akan segera melakukan rapat kerja dengan dinas terkait dan pabrikan untuk memastikan keber- hasilan serapan tembakau musim tanam tahun ini.

“Kejadian tahun 2019 menjadi evalu- asi bagi kami agar tidak terulang di tahun ini,” pungkasnya. (rul/pin)

KM/KHOYRUL UMAM SYARIF

BELUM DITENTUKAN: Pemkab Pamekasan belum tentukan jumlah serapan tembakau di masing-masing pabrikan tahun ini.

Disperindag Takut Tentukan Target Serapan

KOTA–Berdasarkan data yang dihimpun dari Dinas Ketenagakerjaan dan Transmi- grasi (Disnakertrans) Pamekasan, tercatat ada 195 orang pekerja migran Indonesia (PMI) asal Pamekasan yang dipulangkan lantaran wabah Covid-19. Ironisnya, semua imigran tersebut tidak tercatat seb- agai klaster penerima bantuan sosial dari Pemkab Pamekasan.

Hal itu disampaikan oleh Pelaksana Tu- gas (Plt) Kepala Disnakertrans Pamekasan Supriyanto. Menurutnya, pihaknya tidak memiliki wewenang untuk mengusulkan PMI sebagai penerima Bansos.

Dia menyebutkan, dalam hal pendataan dan penyaluran bansos yang paling ber- wenang adalah Dinas Sosial (Dinsos) Pamekasan. Terlebih lanjut dia, banyak jenis bantuan sosial yang bersumber dari Dinsos.

“Kami tidak mempunyai kewenangan untuk mengajukan JPS, karena data penerima bansos ada di Dinsos,” ulasnya, Rabu (3/6/2020).

Di lain pihak, Pelaksana Tugas (Plt) Ke- pala (Dinsos) Pamekasan Moch. Tarsun mengatakan, kriteria penerima bansos

yaitu data sesuai DTKS dan atau memang tidak mampu dan diusulkan oleh desa.

Sementara lanjut dia, sejauh ini PMI tidak termasuk pada klaster penerima bantuan. Tetapi dia meyakini, jika memang para PMI tersebut masuk dalam kriteria penerima bansos, maka dipastikan mereka akan dapat bantuan, sebab akan didata oleh desa dan tentunya diajukan kepada pemkab untuk mendapatkan bansos.

“Kalau khusus PMI tidak ada, tapi bisa saja masuk dalam data yang diusulkan desa jika memang sesuai kriteria,” ujarnya. (ali/pin)

KM/ ALI WAFA

TERDAMPAK: Meski terdampak wabah Covid-19, pekerja migran Indonesia (PMI) asal Kabupaten Pamekasan tidak dapat bansos Covid-19.

PMI Tidak Masuk Data Penerima JPS

KOTA-Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Pamekasan, tidak memberikan keringanan atau potongan terhadap pembayaran pajak perhotelan dan restoran di tengah wabah Covid-19. Hal itu lantaran pembayaran pajak menggunakan sistem self assisment.

Penjabat (Pj) Kepala Badan Keuangan Daerah (BKD) Pamekasan Sahrul Munir mengatakan, pembayaran pajak perhotelan dan pajak restoran tidak ada pembebasan dan potongan, karena besaran pembayaran pajak disesuaikan dengan pendapatan yang diperoleh.

“Jadi yang dibayar sesuai dengan transaksi, otomatis jika tidak ada orang yang mengi- nap di hotel, tidak ada orang yang membeli, otomatis pajaknya tidak ada yang disetor,”

tuturnya. (3/6/2020).

Ditambahkannya, jika ada pengurangan pajak secara otomatis memberikan insentif kemudahan pajak yang berimplikasi terha-

dap murahnya transaksi yang ada, baik pajak perhotelan dan pajak restoran.

Dirinya berharap, para pengusaha restoran dan perhotelan supaya disiplin untuk mem- bayar pajak kepada pemerintah, sehingga bisa berkontirbusi terhadap pendapatan asli daerah (PAD).

“Kalau kami memberi insentif pajak, be- rarti kami menyarankan masyarakat untuk tinggal di hotel, padahal kami bertujuan untuk mencegah itu, karena covid-19 ini,”

ungkapnya.

Sementara itu, Ketua Fraksi Gerindra Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Pamekasan Rida’I, menyarankan agar hotel dan restoran yang tidak disiplin membayar pajak diberi teguran keras, supaya PAD kabupaten dari sektor pajak bisa optimal.

“Perlu ada penegasan dari dinas terkait untuk pengusaha yang tidak disiplin membayar pajak bisa diberi peringatan,” pungkasnya. (rul/pin)

KM/KHOYRUL UMAM SYARIF

TANPA KERINGANAN: Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Pamekasan tidak member keringanan pembayaran pajak hotel dan restoran di tengah Covid-19.

Pastikan Tidak Ada Keringanan Pajak Perhotelan

KOTA-Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil (Dispendukcapil) Pa- mekasan, mulai membatasi layanan pengurusan administrasi kependudukan (adminduk), utamanya untuk layanan perekaman kartu tanda penduduk ele- ktronik (KTP-e) dan kartu keluarga (KK).

Pelaksana tugas (plt) Kepala Dis- pendukcapil Pamekasan Ach. Faisol menyampaikan, sesuai intruksi Bupati Pamekasan, pihaknya sudah menerap- kan pembatasan pelayanan adminduk.

Saat ini, pihaknya hanya melayani per- ekaman secara langsung kepada warga yang membutuhkan untuk keperluan BPJS, perekaman untuk daftar TNI- Polri, dan perekaman khusus orang yang sakit.

“Pelayan dokumen itu tetap di keca- matan, tapi untuk perekaman yang BPJS, pendidikan daftar TNI-Polri dan keteran- gan untuk orang yang sakit,” ungkapnya, Rabu (3/5/2020).

Dijelaskannya, untuk layanan secara umum saat ini sudah dilakukan di 13 kecamatan, sehingga untuk prosesnya dari pihak kecamatan berjangka satu hari. Artinya kata dia, setiap orang yang ingin proses dokumen kependudukan

yang tidak terlalu urgent bisa diproses di kecamatan.

“Pelayanan dokumen melalui keca- matan, yang setiap hari kami proses terus, jadi kecamatan naruk hari ini, diambil besok,”tuturnya.

Ditambahkannya, jika nanti ada penera- pan new normal dalam layanan, ma- syarakat diminta untuk sadar diri akan pentingnya menjaga jarak, menggunakan masker pada saat memproses dokumen kependudukannya.

“Artinya dalam hal ini yang mempun- yai kewenangan membuat surat edaran Dirjen Pendukcapil,” tukasnya.

Sementara itu, Sekretaris Komisi I De- wan perwakilan rakyat daerah (DPRD) Pamekasan Juma’ah mengatakan, pelayanan adminduk yang diberikan kepada warga harus dilayani dengan baik, tentunya dengan menerapkan protokol Covid-19. Kendatipun belum diterapkan aturan new normal dalam layanannya.

“Pengurusan dokumen kependudukan jangan sampai terkesan bertele-tele, sehingga membuat masyarakat bingung untuk memproses keperluan kependudu-

kannya,” pungkasnya. (rul/pin) KM/KHOYRUL UMAM SYARIF

TERBATAS; Dispendukcapil Pamekasan mulai lakukan pembatasan layanan pengurusan adminduk.

Dispendukcapil Batasi

Layanan Adminduk

(5)

Email Redaksi: [email protected] LAYOUTER: RAHMAN

KAMISl4 Juni 2020

5

COVID-19

KM/RAZIN

STERILISASI: Suasana penyemprotan disinfektan para awal masa Covid-19.

Agendakan Penyemprotan Disinfektan Bulan Ini

KOTA- Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sumenep kurang serius dalam menangani Covid-19. Terbukti, hingga saat ini tidak dilakukan sterilisasi dengan pe- nyemprotan disinfektan terhadap zona merah yang ada di Kabupaten Sumenep. Padahal, Pemkab Sumenep telah menganggarkan Rp95,8 miliar untuk penanganan Covid-19.

Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sumenep Abd Rahman Riadi mengakui, peny- emprotan disinfektan belum dilakukan di daerah zona merah seperti di daerah Kota, Saronggi, dan Rubaru.

Padahal, sejauh ini bisa dikatakan sebagai sarang ma- syarakat reaktif Covid-19.

“Sejauh ini untuk detail masih belum dijadwalkan, tetapi untuk sekadar rencana sudah diagendakan untuk penyemprotan disinfektan seperti desa-desa yang ma- syakaratnya terpapar terutama di Kecamatan Kota dan beberapa daerah lainnya,” katanya, Rabu (3/6/2020).

Rahman menambahkan, selama ini di Sumenep sendiri masih melakukan penyemprotan disinfektan masih satu kali saja selama wabah Covid-19 ini. Untuk selanjutnya, pihaknya merencanakan penyemprotan disinfektan pada minggu ketiga bulan ini.

“Ya, nanti akan lebih diurai ke pelosok-pelosok. Tidak hanya di daerah yang sudah diklaim zona merah saja, tetapi memang sebentar lagi, paling satu minggu lagi sudah dilakukan. Karena kami untuk peralatannya sudah siap,” imbuhnya.

Kendati seperti itu, dia berharap masyarakat sendiri tidak mengabaikan upaya menjaga kebersihan mulai dari diri sendiri, sehingga dengan demikian meskipun belum dilaksanakan penyemprotan oleh pihaknya maka sudah ada upaya sendiri dari bawah atau masyarakat sendiri. (ara/pai)

Satpol PP: Belum Ada Laporan

KOTA-Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Sumenep mengaku tidak tahu tentang kembali beroperasinya tambak udang di Desa Pakandangan Barat Kecamatan Bluto, Sumenep.

Kepala Satpol PP Sumenep Purwo Edi Prasetia mengatakan, hingga saat ini masih belum ada laporan dari Dinas Penanaman Modal dan Pelay- anan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Sumenep tentang hal tersebut. Sebab, sifat satpol PP hanya menunggu laporan, tidak bisa bertindak tanpa ada laporan.

“Satpol PP tingkatannya eksekusi terakhir. Jika ada tembusan surat resmi dari tim perizinan. Jika melanggar akan ditindak lagi atau mau ditutup,”

katanya, Rabu (3/6/2020).

Dirinya mengaku kaget atas infor- masi yang didapat tersebut. Sebab, pihaknya mengaku sudah melakukan pengawasan setiap minggu.

“Saya tidak dengar. Baru dengar sekarang saya,” paparnya.

Nantinya, jika benar-benar beroperasi tanpa adanya izin yang jelas, maka akan ditutup kembali. Tetapi, harus ada surat resmi dari perizinan.

“Satpol PP tidak akan segan-segan untuk menutup tambak ilegal,” te- gasnya.

Tambak udang di Desa Pakan- dangan Barat Kecamatan Bluto, Sumenep, Jawa Timur kembali beroperasi setelah sempat berhenti pasca ditutup oleh Pemerintah Ka- bupaten (Pemkab) Sumenep lantaran tidak berizin.

Kepala Bidang (Kabid) Dinas

Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Sumenep Kukuh Agus Susyanto memastikan bahwa tambak udang di Desa Pakandangan Barat Kecamatan Bluto itu belum memiliki izin. Sebab, hingga saat ini belum pernah merasa mengeluarkan izin beroperasinya tambak tersebut. Pihaknya juga tidak mengetahui, kalau tambak tersebut beroperasi kembali.

“Tambak itu sempat mengajukan izin dan sampai sekarang masih dalam proses,” paparnya

Sebelumnya, Forum Komunikasi Mahasiswa Sumenep (FKMS) men- datangi tambak udang tersebut, lalu diketahui masih terjadi aktivitas di tempat reklamasi pantai secara besar- besaran tersebut.

“Kami mendatangi langsung kawasan tambak udang tersebut, ternyata benar

sudah beroperasi kembali karena tampak beberapa pekerja yang sedang beraktivitas,” ujarnya

Sementara itu, Anggota komisi II DPRD Sumenep Juhari mendesak Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) untuk menertibkan keberadaan tambak udang yang diduga tidak mengantongi izin alias ilegal. Sebab, tambak udang tersebut disinyalir meresahkan warga. Apalagi, ke- beradaanya menimbulkan limbah sehingga membuat masyarakat tidak nyaman. Sebagian warga meng- inginkan agar pemerintah bijak dan tegas dalam mengawal, mengawasi serta menertibkan tambak udang yang melanggar prosedur itu.

“ P e m k a b h a r u s t u r u n t a n g a n melakukan pengawasan dan men- ertibkan keberadaan tambak udang tersebut,”pungkasnya. (imd/pai)

KM/DOK

ILEGAL: Warga sedang melintasi Tambak udang di Desa Pakanadangan Kecamatan Bluto Sumenep.

Tambak Udang Ilegal Kembali Beroperasi

KOTA- Anggota Komisi l DPRD Sumenep Nurus Salam mendesak Pemer- intah Kabupaten (Pemkab) Sumenep agar segera mengisi Jabatan Pimpinan Tinggi (JPT) eselon II yang kosong. Ada tiga jabatan penting di Organisasi Perangkat Daerah (OPD) yang kosong yakni Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan Per- lindungan Anak dan Keluarga Berencana (DP3AKB), Asisten Pemerintahan dan Staf Ahli Bupati Sumenep.

Politisi Partai Gerindra tersebut men- gatakan, kosongnya pimpinan OPD dapat menghambat kinerja organisasi. Untuk itu, Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BKPSDM) harus segera melakukan kajian untuk mengisi OPD yang kosong tersebut.

Menurutnya, desakan pengisian JPT yang yang kosong bertujuan agar program kerja yang sudah dicanangkan bisa terlaksana dengan baik. Sebab, menurut pria yang akrab disapa Oyuk itu, jika tanpa pimpi- nan, maka kinerja tidak terarah di masing- masing bidang, karena memang dengan adanya Plt tidak cukup untuk mengambil kebijakan-kebijakan penting.

“Detailnya kurang bisa bertanggung- jawab kalau hanya Plt yang ditempatkan di situ. Karena dia tidak bisa menentukan kebijakan-kebijakan strategis, sehingga rencana kerja bukan hanya terhambat, karena proses sebelumnya perlu dikaji,”

imbuhnya.

Sehingga mestinya sebagai evaluasi untuk ke depannya dalam rangka proses

pengisian OPD untuk selanjutnya ada kriteria target yang harus diselesaikan dan menjadi komitmen kerjanya.

Menanggapi hal itu Kepala Bidang (Kabid) Mutasi dan Promosi BKPS- DM Sumenep Mohammad Suharjono mengakui bahwa sampai saat ini untuk pengembangan proses pengisian OPD yang kosong tersebut masih belum ada tahapan yang dilakukan. Pihaknya belum melakukan open bidding karena sedang menunggu penetapan peraturan daerah (perda) terkait perubahan struktur kelem- bagaan di lingkup OPD Sumenep.

“Memang tidak ada larangan diproses secepatnya, tapi kami masih menunggu rekomendasi dari pak bupati terkait kriteria yang diinginkan,” ujarnya. (ara/pai)

KM/RAZIN

DILANTIK: Proses pelantikan pimpinan OPD tahun kemarin.

Desak Pemkab

Segera Isi Kekosongan OPD

KOTA-Proyek renovasi kantor Dinas Perumahan Rakyat Kawasan Permukiman dan Cipta Karya (DPRKP dan CK) di Jalan Kamboja Nomor 27 B Kabupaten Sumenep sudah mulai dikerjakan. Pengerjaannya diter- get selesai pada bulan Oktober.

Kepala DPRKP dan CK Sumenep Moh.

Jakfar mengatakan, sesuai kontrak dengan rekanan, proyek tersebut ditarget 5 bulan sele- sai. Sehingga, saat ini sudah mulai dikerjakan sesuai prosedur yang ada.

“Pengerjaan semakin cepat semakin bagus, tentunya dengan kualitas yang sesuai peren- canaan,” katanya Rabu (3/6/2020).

Jakfar optimis pengerjaan sesuai target.

Sebab, Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) sudah meminta kepada konsultan pengawas agar melakukan monitor secara ketat proyek gedung Dinas DPRKP dan CK itu. Termasuk konsultan pengawas dimintai menghitung progresnya, juga menghitung kemungkinan apakah pelaksana pekerjaan masih bisa me- nyelesaikan sesuai jadwal.

Salah satu antisispasi juga untuk mengejar target yang ditentukan, dirinya meminta pada rekanan untuk mempekerjakan tenaga kerja

siang dan malam, bahkan pada shift malam juga dilakukan secara bergantian. “Itu antisi- pasi nantinya jika dalam waktu dekat dikha- watirkan tidak selesai,” paparnya.

Kepala Bidang (Kabid) Penataan Bangu- nan dan Lingkungan Hery Gushendrawan mengatakan, proyek Gedung DPRKP dan CK nantinya akan dibangun dua lantai.

Anggarannya senilai Rp3,7 miliar. Ang- garan tersebut bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD).

Tentu harapannya semua anggaran diharap- kan tidak sia-sia.

Sementara itu Sekretaris Komisi III DPRD Sumenep M. Ramzi mengatakan, pengerjaan harus selesai tepat waktu. Dengan demikian, gedung DPRKP dan CK nantinya bisa segera ditempati. Ia meminta agar tidak ada peker- jaan yang terpaksa putus kontrak seperti tahun-tahun sebelumnya.

Politisi Partai Hanura itu menegaskan, anggaran yang digunakan diharapkan te- pat sasaran. Sehingga, nantinya tidak ada kekurangan dalam pengerjaannya. «Jangan sampai pengerjaan gagal di pertengahan jalan,» pungkasnya. (imd/pai)

KM/IMAM MAHDI

DIKEBUT: Proses pengerjaan proyek gedung Dinas Perumahan Rakyat Kawasan Permukiman dan Cipta Karya (DPRKP dan CK).

Dikebut, Targetkan Selesai Oktober

(6)

Email Redaksi: [email protected] LAYOUTER: RAHMAN

KAMIS l4 Juni 2020

6

SAMPANG-Pertumbuhan data pasien terkonfi rmasi terinfeksi Co- vid-19 di Kabupaten Sampang men- galami lonjakan tinggi. Berdasarkan, rilis tim Gugus Tugas Covid-19 Provinsi Jawa Timur, kabupaten yang mencatatkan zona hijau terakhir kali itu, mengalami lonjakan pasien terinfeksi sebanyak 20 orang.

Setelah tidak mengalami penam- bahan pasien terkonfirmasi pada 1 Juni 2020 lalu, secara beruntun Kabupaten Sampang mengalami lonjakan jumlah pasien terkonfi rmasi selama dua hari. Tercatat, pada 2 hingga 3 Juni, wilayah berjuluk Kota Bahari ini mengalami penambahan 20 pasien.

Rinciannya, pada 2 Juni 2020 ter- catat penambahan kasus terinfi ksi sebanyak 9 orang. Kemudian pada 3 Juni mengalami tambahan 11 pasien terkonfi rmasi. Saat ini, dengan jum- lah 49 kasus kumulatif, Kabupaten Sampang, menjadi kabupaten kedua di Madura dengan kasus Covid-19 tertinggi setelah Kabupaten Bang-

kalan dengan 50 kasus terinfeksi Covid-19.

Juru Bicara Gugus Tugas Covid-19 Kabupaten Sampang Djuwardi men- gatakan, dari 20 tambahan kasus baru itu, ada dua pekerja medis perawat berinisial N yang bertugas di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) dr.

Mohammad Zyn Sampang, serta inisial F staf di salah satu klinik di Sampang.

N sebagaimana disampaikan Dju- wardi, merupakan warga Kecamatan Sampang. Sementara F merupakan warga Kecamatan Jrengik. Ked- uanya sempat melakukan isolasi

mandiri di rumah.

Tambahan 20 pasien baru itu, juga menambah klaster penyebaran wa- bah Covid-19 di Sampang. Selain klaster pasar, saat ini ada klaster rumah sakit, klinik, serta pekerja perusahaan minyak bumi dan gas (migas) PT. Santos. (pin/waw)

KOTA-Keseriusan Pemerintah Ka- bupaten (Pemkab) Sampang dalam menangani penyebaran wabah Corona Virus Disease (Covid-19), mulai di- ragukan. Bahkan sejumlah kalangan mulai menyorot langkah Pemkab dalam mengatasi wabah tersebut. Hal itu tidak terlepas dari kurva kasus Covid-19 di Kota Bahari yang terus meningkat tajam.

Ketua Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Cabang Sampang dr Indah Nur Susanti menyampaikan, dari perspektif kaca- mata petugas kesehatan, penanganan kasus wabah Covid-19 harus meng- gunakan pendekatan teori surveilan, dimana kasus tersebut terjadi karena adanya penularan dan yang tertular.

Dijelaskannya, seseorang yang terinfeksi Covid-19 akibat penularan dari orang lain, akan berpotensi menularkan kepada orang lain di sekitarnya. Dengan demikian, jika terdapat pasien yang banyak, hal itu mem-

butuhkan upaya aktif petugas kesehatan untuk mencari, menemukan dan memutus mata rantai penularannya.

“Jadi kenapa kasus ini banyak, berarti penyebarannya tidak terkontrol, karena sebelumnya manajemennya tidak di- lakukan dengan baik,” ucap dr Indah Nur Susanti kepada Kabar Madura, Rabu (3/6/2020).

Wanita yang akrab disapa Indah itu menjelaskan, posisi tenaga kesehatan ini adalah untuk menjaring, yakni men- cari sumber mata rantai penularannya, baik yang menulari dan yang ditulari, dan harus dilakukan pemisahan dengan baik.

“Jadi semakin banyak menemukan kasus, akan semakin mempercepat penghentian kasus ini, semisal ada satu orang ditemukan terinfeksi, maka harus ditangani secara tepat dan benar, jika tidak tertangani, maka potensi penu- larannya tidak terkontrol,” jelasnya.

Lanjut dia, jika upaya pelacakan kasus tidak dilakukan secara maksimal, maka tidak akan banyak ditemukan sumber penularannya. Atas kondisi tersebut, pihaknya berharap dengan meningkat- nya kasus Covid-19, merupakan bukti adanya pencarian, pelacakan kasus yang benar, sehingga dapat mempercepat selesainya masalah wabah Covid-19 di daerah yang berjuluk kota bahari ini.

Untuk itu, dirinya berharap semua komponen bekerja disiplin dengan komitmen tinggi pada tugasnya masing- masing. Sebab menurutnya, petugas medis hanya menangani pasien, sedan- gkan yang berkaitan dengan masyarakat harus dibenahi dengan benar dan lebih serius.

“Jadi semua komponen harus bahu- membahu dalam menghadapi wabah Covid-19, agar segera selesai,” tukas- nya. (sub/pin)

Bekerja sepenuh ha• , terus melayani dan berusaha semaksimal mungkin, meski diancam oleh risiko besar, hal itu cukup menggambarkan bagai perjuangan LH petugas puskesmas yang akhirnya dikon-

fi rmasi terinfeksi Covid-19.

ALI WAFA, PAMEKASAN LH merupakan warga Desa Bandaran, Keca- matan Tlanakan, Pamekasa. Sebagai petugas di salah satu puskesmas di Kabupaten Sampang, dia jadi orang yang sering bersentuhan dengan orang sakit. Hal itu juga membuatnya dihantui oleh ancaman besar saat merebaknya Corona- virus Disease 2019 atau Covid-19.

Kali ini LH harus menerima kenyataan bahwa yang menghantuinya kini itu benar-benar me- nimpanya, karena dikonfi rmasi sebagai orang yang terinfeksi Covid-19 dan harus menjalani masa isolasi untuk menerima perawatan in- tensif.

LH diduga kuat tertular oleh salah seorang pasien dalam pengawasan (PDP) yang sebelum- nya sempat dia rawat di puskesmas. Pada waktu itu dia mengaku kawatir untuk bersentuhan dengan pasien, tetapi karena itu merupakan tanggung jawabnya sebagai paramedis, dia memberanikan diri untuk memberikan per- awatan intensif pada pasien tersebut.

Rasa khawatirnya saat itu pecah di saat melihat pasien yang sedang dalam kesakitan.

Menurutnya, menyelamatkan nyawa pasien merupakan keharusan selain menjaga nyawa- nya sendiri. Setelah itu, ia mengaku, semua petugas medis yang menangani pasien tersebut diperiksa dan akhirnya hasil rapid test LH din- yatakan reaktif.

Kemudian, swab tenggorokan dilakukan kepada LH. Kemudian sampelnya dikirim ke laboratorium Provinsi Jawa Timur, dan hasilnya LH dikonfrmasi terinfeksi Covid-19.

Kabar tersebut pertama didapatkan dari pihak puskesmas.

.“Saya awalnya kaget, karena dari sekian banyak petugas di puskesmas hanya saya yang hasil rapid-nya reaktif, memang waktu itu saya sedang kurang enak badan,” ungkapnya.

Setelah itu, dia dan keluarganya langsung pan- ik, dan berharap semoga tidak terjadi apa-apa.

Suami beserta anaknya turut menjadi bagian keluarga yang sangat panik mendengar kabar tersebut. Tetapi apa boleh buat, LH hanya bisa bersedih dan selalu berdoa semoa ia baik-baik saja dan masih memiliki banyak waktu untuk keluarga dan orang-orang sekitar.

LH menceritakan, kondisi tubuhnya saat merawat seorang PDP di puskesmas tempatnya bekerja memang sedang kurang fi t, saat itu ia pusing dan kurang tidur, kondisi tubuhnya saat itu memang sedang tidak sehat sehingga sistem imun tubuhnya turun dan dapat dengan mudah diserang Covid-19.

Pada saat proses penjemputan dirinya oleh tim gugus tugas ke rumahnya, ia mengaku tidak butuh waktu lama, sebab ia mengerti bahwa semakin ia berlama-lama di rumahnya, maka semakin besar risiko menularkan virus tersebut kepada keluarganya, sehingga tidak menolak untuk diisolasi di rumah sakit.

Saat ini, wanita 29 tahun tersebut tengah dirawat isolasi di Rumah Sakit Umum Daerah dr. H. Slamet Martodirdjo Pamekasan. Bahkan ia sudah berada di ruang khususu itu lebih dari dua pekan.

Bersabar terkurung dalam suatu ruangan men- jadi penyebmangatnya setiap hari. Terlebih ti- dak ada seorang pun yang boleh menjenguknya kecuali petugas medis itu pun harus mengenal alat pelindung diri (APD) lengkap.

Yang paling membuatnya bosan berada di dalam ruang isolasi yaitu karena hanya send- irian dan tidak bisa dijenguk oleh siapa pun, sementara ia sangat merindukan keluarganya, terlebih anaknya yang masih kecil dan masih sangat butuh perhatiannya sebagai ibu.

Namun dia berkomitmen akan berusaha sabar hingga hasil laboratorium menyatakan ia bersih dari Covid-19.

Kendati demikian, saat ini kondisi tubuh LH sudah membaik, bahkan sudah tidak mengalami gejala apapun. Dia tampak sangat sehat dan energik, dan mengaku sudah siap pulang me- ninggalkan ruang isolasi yang sama sekali tidak memberikan rasa nyaman itu.

“Doakan saya semoga hasil laboratorium segera keluar dan hasilnya negatif, saya sudah sangat rindu anak saya, dan keluarga di rumah,”

harapnya. (waw)

Membidik nilai-nilai posi• f pada masa wabah Covid-19, menyeret manusia untuk kembali ke fi trahnya, untuk lebih bijaksana dalam memerankan diri dengan fasilitas teknologi yang semakin canggih.

MOH RAZIN, SUMENEP

D

emikian yang disampai- kan Ketua Pengurus Pondok Pesantren (Ponpes) Annuqa- yah KH Moh Naqib Hasan, wabah Covid-19 ini memaksa manusia melepaskan masa kenyamanan men- gabadikan dirinya dan mengekspos di media sosialnya.

“Nah itu sebuah pertanda bahwa

manusia sudah kehilangan jati dirinya, sumberdaya dirinya yang kian tergerus kemajuan teknologi, dan efek positif Covid-19 di negeri ini, kita dipaksa introspeksi diri untuk mengatur dari awal untuk menata jati diri,” katanya.

Karena sajian teknologi yang kian mentereng, manusia merasa kesulitan untuk menahan dirinya, terlebih ke- tika sudah terbuai dengan kebebasan bersosial media tanpa kontrol, malah sulit membendung ketika diterapkan untuk bertahan di rumah masing- masing.

Baginya, memang sudah menjadi fi trah manusia untuk lebih kreatif, me- mainkan diri untuk tidak lagi terbuai dengan sajian teknologi.

“Bisa dirasakan sendiri, sudah

beberapa bulan wabah Covid-19 melanda, maka malah keluh kesah dilampiaskan di berbagai media sos- ialnya,” urainya.

Jadi, imbuhnya, tidak bisa membay- angkan bagaimana stres yang dialami manusia yang sudah terlanjur tidak dapat mengontrol dirinya, ketika wabah Covid-19 ini berdampak atau lebih me- maksa untuk kembali ke masa minimal 25 tahun silam. Boro-boro jaringan 4G, listrik pun masih terbilang langka masuk ke daerah pelosok.

“Kita memang terlalu larut selama ini membiasakan diri untuk terbawa arus media sosial, media massa. Kita baru “ereksi” dari teknologi semua orang mau keluar untuk mengekspos dirinya, dengan berfoto-foto, dan lain

sebagainya,” imbuhnya.

Maka salah satu pengasuh Pondok Pesantren (Ponpes) Annuqayah Gu- luk-Guluk itu juga berharap, dengan adanya wabah Covid-19 ini, menjadi antivirus diri dalam menyongsong dan menata hidup lebih baik, bermanfaat, dan bermartabat.

“Update kembali diri kita. Nilai positif Covid-19 ini banyak yang bisa kita serap, terutama kontrol sebaik-baiknya diri kita, imbauan di rumah saja bukan berarti kita lumpuh, banyak yang bisa kita manfaatkan.

Terutama yang bisa mengambilkan kita kepada sumber daya kemampuan diri dan menyeimbangkan dengan kemajuan teknologi,” pungkasnya.

(waw)

Dua Hari Catatkan Peningkatan 20 Pasien

IDI: Semua Komponen Harus Bahu-membahu

KM/ ALI WAFA

LH: Petugas puskesmas yang dinyatakan terinfeksi Covid-19 saat menangani pasien.

Cerita Perawat Puskesmas LH Terinfeksi Covid-19

Rasa Sabar Jadi Teman Setia di Ruang Rawat Isolasi

Menyerap Nilai Posi• f Wabah Covid-19

Ada Ketergantungan Berlebih saat Berselancar di Internet

PASIEN

TERINFEKSI SE-MADURA 02-Jun 03-Jun

BANGKALAN 53 50

SAMPANG 38 49

PAMEKASAN 27 28

SUMENEP 12 12

JUMLAH 130 139

PASIEN

TERINFEKSI SEMBUH

BANGKALAN 11 11

SAMPANG 4 4

PAMEKASAN 9 9

SUMENEP 4 4

JUMLAH 28 28

PASIEN

TERINFEKSI MENINGGAL

BANGKALAN 3 3

SAMPANG 1 1

PAMEKASAN 4 5

SUMENEP 0

JUMLAH 8 9

PDP

SE-MADURA

Bangkalan 30 34

Sampang 14 16

Pamekasan 65 69

SUMENEP 8 10

JUMLAH 117 129

PDP

DALAM PENGAWASAN

BANGKALAN 6 6

SAMPANG 13 15

PAMEKASAN 40 44

SUMENEP 3 4

JUMLAH 62 69

PDP

SELESAI PENGAWASAN

BANGKALAN 3 3

SAMPANG 0 0

PAMEKASAN 13 13

SUMENEP 1 1

JUMLAH 17 17

PDP

MENINGGAL

BANGKALAN 21 25

SAMPANG 1 1

PAMEKASAN 12 12

SUMENEP 4 5

JUMLAH 38 43

DATA COVID19 SEMADURA

02-Jun 03-Jun

02-Jun 03-Jun

02-Jun 03-Jun

02-Jun 03-Jun 02-Jun 03-Jun

02-Jun 03-Junn

KM/WAW

ADIKTIF: Media sosial menjadi pelarian saat banyak aktivitas yang terbelenggu akibat wabah Covid-19.

Referensi

Dokumen terkait