1 BAB 1 PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Gangguan saraf yang paling sering dijumpai di seluruh dunia salah satunya
adalah epilepsi. Penyakit ini dapat diderita oleh siapapun, tanpa memandang
umur, kelas sosial, suku bangsa, maupun batasan geografi. Epilepsi sendiri adalah
gangguan saraf kronik yang ditandai dengan serangan seizure berulang (Ganong and McPhee, 2006). Serangan seizure ini terjadi karena disfungsi otak akibat aktivitas bangkitan abnormal saraf serebral (Porter and Meldrum, 2002). Pada
dasarnya setiap orang dapat mengalami epilepsi namun tiap individu memiliki
otak dengan ambang seizure yang berbeda (Hantoro, 2013). Hasil studi yang dilakukan di negara maju maupun berkembang menunjukkan bahwa orang
dewasa dengan penyakit epilepsi kematiannya meningkat dua hingga tiga kali
lebih tinggi daripada orang dewasa normal (WHO, 2012).
Prevalensi epilepsi di seluruh dunia cukup besar, sekitar 1 % dari populasi
dunia saat ini yang merupakan suatu gangguan sistem saraf terbanyak kedua
setelah stroke (Porter and Meldrum, 2002). Adapun insiden epilepsi di negara maju adalah 50 per 100.000 dan di negara berkembang 100 per 100.000.
Pendataan secara global diperkirakan ada sekitar 3,5 juta kasus baru per tahun
diantaranya adalah 40% golongan anak, 40% golongan dewasa, dan 20%
golongan usia lanjut (Hantoro, 2013). Sedangkan di Indonesia belum ada data
pasti tentang prevalensi maupun insiden epilepsi namun dapat diperkirakan
jumlah orang dengan epilepsi yang masih mengalami seizure dan membutuhkan pengobatan yaitu berkisar hingga 1,8 juta orang dari 200 juta penduduk (Hawari,
2010).
Epilepsi dapat disebabkan oleh berbagai faktor. Banyak faktor yang dapat
mencederai sel-sel saraf otak atau lintasan komunikasi antar sel. Lebih kurang
65% dari seluruh kasus epilepsi tidak diketahui faktor penyebabnya. Namun
beberapa faktor penyebab maupun faktor resiko yang sudah diketahui yaitu
2
infeksi (ensefalitis, meningitis), dan infeksi parasit terutama cacing pita (Hantoro,
2013). Selain itu ada juga faktor tambahan yang cukup berarti yaitu faktor genetik
(Porter and Meldrum, 2002).
Terapi epilepsi meliputi terapi non-farmakologi dan farmakologi. Terapi
non-farmakologi pada pasien epilepsi meliputi diet katogenik, pembedahan dan
stimulasi nervus vagus (Vagal Nerve Stimulator, VNS). Sedangkan untuk terapi farmakologi pada pasien epilepsi tergantung dari jenis epilepsi, kondisi pasien,
serta pertimbangan efek samping dari obat antiepilepsi yang digunakan (Gidal and
Garnett, 2005). Pemilihan obat antiepilepsi dipengaruhi oleh berbagai hal di luar
diagnosis dan jenis seizure seperti umur, kehamilan, laktasi, depresi, retardasi mental, ketaatan minum obat, dan harga obat. Terapi epilepsi berupa penggunaan
obat dalam jangka waktu yang lama, bertahun-tahun, bahkan seumur hidup,
berbeda dengan terapi terhadap gejala dan penyakit lainnya sehingga perlu
perhatian khusus dalam penggunaannya (Hantoro, 2013).
Selama pertengahan abad ke 20, obat utama untuk epilepsi adalah
fenobarbital (1912) dan fenitoin (1938). Kemudian sejak tahun 1960 ditemukan
berbagai macam obat antiepilepsi baru. Penemuan tersebut didasarkan atas
pengetahuan yang maju tentang aktivitas elektrokimia di otak, terutama
neurotransmiter pemicu (excitatory) dan penghambat (inhibitory) (Hantoro, 2013). Tahun 1990, kurang lebih 16 obat antiepilepsi beredar, diantaranya yaitu
barbiturat, hidantoin, oksazoildinedion, suksinimid, asetilurea, karbamazepin,
asam valproat, benzodiazepin serta ada juga senyawa baru seperti vigabatrin,
okskarbazepin, lamotrigin, gabapentin, dan felbamat (Porter and Meldrum, 2002).
Di Indonesia telah beredar berbagai jenis obat antiepilepsi baik sebagai
first line drug maupun second line drug, baik yang generik maupun paten, baik harga murah hingga mahal (Hantoro, 2013). Asam valproat merupakan obat
antiepilepsi pilihan pertama karena efek samping dan efek yang merugikan
kognitif paling rendah, efek sedatif relatif kecil, serta memiliki indeks terapi yang
luas (Neal, 2005). Obat ini disintesis untuk petama kali pada tahun 1882. Asam
3
epilepsi pada anak dan kejang demam. Di Indonesia asam valproat mulai dikenal
dan digunakan di klinik pada tahun 2000 (Hantoro, 2013). Asam valproat tersedia
dalam multi dosis, memiliki indeks terapi yang luas yang bisa digunakan baik
monoterapi atau sebagai terapi tambahan bagi partial seizure (Gidal and Garnett, 2005).
Dari hasil penelitian Hu et al menyatakan bahwa asam valproat baik sebagai antiepilepsi yang bersifat first line drug dibandingkan dengan obat antiepilepsi golongan baru seperti topiramat. Meskipun topiramat memiliki
efektivitas yang lebih baik dari asam valproat namun obat antiepilepsi ini
memiliki indeks terapi yang luas sehingga cukup aman dalam penggunaan jangka
panjang (Hu et al., 2012). Selain itu, dari penelitian Glauser et al menyatakan bahwa asam valproat juga efektif sebagai obat antiepilepsi pengobatan pada anak
dengan epilepsi tipe absen. Namun asam valproat ini bisa menyebabkan gangguan
atensi yang lebih bermakna di bandingkan dengan obat etosuksimid dan
lamotrigin (Glauser et al., 2010).
Prevalensi epilepsi yang tinggi, banyak faktor yang menyebabkan epilepsi,
tidak semua obat antiepilepsi efektif untuk epilepsi, dan juga jarang dilakukan
Therapeutics Drug Monitoring (TDM), maka perlu dilakukan pengamatan pola penggunaan asam valproat meliputi kesesuaian pemilihan obat, dosis, aturan
pakai, cara penggunaan dan interaksi obat pada pasien epilepsi di Instalasi Rawat
Inap RSUD Dr. Saiful Anwar Malang.
1.2 Rumusan Masalah
Bagaimanakah pola penggunaan asam valproat pada pasien epilepsi di
Instalasi Rawat Inap RSUD Dr. Saiful Anwar Malang?
1.3 Tujuan Penelitian 1.3.1 Tujuan Umum
Mengetahui pola penggunaan asam valproat pada pasien epilepsi di
4
masukan bagi semua pihak yang memerlukan informasi tentang penggunaan asam
valproat.
1.3.2 Tujuan Khusus
(1) Mengetahui profil penggunaan asam valproat secara umum meliputi dosis,
aturan pakai dan cara penggunaan yang disesuaikan dengan pedoman
terapi yang berlaku di RSUD Dr. Saiful Anwar Malang.
(2) Mengkaji terapi asam valproat terkait data laboratorium dan data klinik.
1.4 Manfaat Penelitian
1.4.1 Manfaat Bagi RSUD Dr. Saiful Anwar Malang
Penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan informasi yang dapat
memberikan gambaran tentang pola penggunaan asam valproat pada pasien
epilepsi sehingga mampu memberikan informasi pada Instalasi Farmasi dalam hal
pengadaan obat di RSUD Dr. Saiful Anwar Malang.
1.4.2 Manfaat Bagi Ilmu Pengetahuan
Penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan informasi yang berguna
bagi pengembangan ilmu pengetahuan di bidang farmasi klinik, terutama dalam
SKRIPSI
NOORBANI
STUDI PENGGUNAAN ASAM VALPROAT
PADA PASIEN EPILEPSI
(Penelitian di Instalasi Rawat Inap RSUD
Dr. Saiful Anwar Malang)
PROGRAM STUDI FARMASI
FAKULTAS ILMU KESEHATAN
Lembar Pengesahan
STUDI PENGGUNAAN ASAM VALPROAT
PADA PASIEN EPILEPSI
(Penelitian di Instalasi Rawat Inap RSUD
Dr. Saiful Anwar Malang)
SKRIPSI
Dibuat Untuk Memenuhi Syarat Mencapai Gelar Sarjana Farmasi pada Program Studi Farmasi Fakultas Ilmu Kesehatan
Universitas Muhammadiyah Malang 2014
Oleh : NOORBANI 201010410311042
KATA PENGANTAR
Bismillahirrohmannirrohim
Assalamu’alaikum warrahmatullahi wabarrakatuh
Puji syukur tercurahkan kepada Allah SWT, Tuhan semesta alam karena
berkat rahmat dan ridhonya, penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul
STUDI PENGGUNAAN ASAM VALPROAT PADA PASIEN EPILEPSI (Penelitian di Instalasi Rawat Inap RSUD Dr. Saiful Anwar Malang).
Skripsi ini diajukan untuk memenuhi syarat mencapai gelar Sarjana
Farmasi pada Program Studi Farmasi Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas
Muhammadiyah Malang. Dalam penyusunan skripsi ini tidak terlepas dari peran
pembimbing dan bantuan dari seluruh pihak. Oleh karena itu, dengan segala
kerendahan hati penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada :
1. Allah SWT, tuhan semesta alam yang memberikan rahmat, nikmat dan
hidayahnya kepada umatnya, sehingga skripsi ini dapat terselesaikan.
2. Bapak Yoyok Bekti Prasetyo, M.Kep., Sp. Kom, selaku Dekan Fakultas
Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Malang yang telah
memberikan kesempatan penulis belajar di Fakultas Ilmu Kesehatan
Universitas Muhammadiyah Malang.
3. Dr. Budi Rahaju, MPH, selaku direktur RSUD Dr. Saiful Anwar Malang
beserta jajarannya yang telah memberikan kesempatan kepada penulis
untuk melakukan penelitian di RSUD Dr. Saiful Anwar Malang.
4. Staf pegawai RMK RSUD Dr. Saiful Anwar Malang yang banyak
membantu dalam proses pengambilan data skripsi.
5. Ibu Nailis Syifa, S.Farm., M.Sc., Apt., selaku Ketua Program Studi
Farmasi Universitas Muhammadiyah Malang yang telah memberikan
motivasi dan kesempatan penulis belajar di Program Studi Farmasi
Universitas Muhammadiyah Malang. Serta sebagai Dosen Penguji II yang
telah memberikan banyak saran dan masukan demi kesempurnaan skripsi
ini.
6. Bapak Drs. Didik Hasmono, M.S., Apt., selaku Dosen Pembimbing I, dan
II yang disela kesibukan beliau masih bisa meluangkan waktu untuk
membimbing dan memberi pengarahan serta dorongan moril sampai
terselesaikannya skripsi ini.
7. Ibu Dra. Lilik Yusetyani, Apt., Sp. FRS., selaku Dosen Penguji I yang
telah banyak memberikan saran dan masukan demi kesempurnaan skripsi
ini.
8. Bapak Ahmad Shobrun Jamil, S.Si, M.P., selaku Dosen Wali yang sudah
banyak memberikan arahan selama perkuliahan ini.
9. Untuk semua Dosen Program Studi Farmasi Fakultas Ilmu Kesehatan
Universitas Muhammadiyah Malang yang sudah memberikan waktunya
untuk mengajarkan ilmu-ilmu yang sangat bermanfaat.
10.Staf Tata Usaha Program Studi Farmasi Fakultas Ilmu Kesehatan
Universitas Muhammadiyah Malang yang telah banyak membantu dalam
hal administrasi.
11.Orang tua tercinta, Ayahanda Suddin dan Ibunda Salbiah, yang tiada henti
memberikan motivasi dalam segala hal, serta selalu sabar dalam
mendoakan kesuksesan dan keberhasilan putri keduanya. Terima kasih
banyak atas didikan dan kerja keras ayah dan ibu dalam membahagiakan
putrinya untuk mendapatkan ilmu yang bermanfaat.
12.Untuk kakak tercinta Mariani yang selalu memberikan semangat dan
motivasi dalam segala hal. Serta doa yang tiada putus dipanjatkan demi
kesuksesan adiknya.
13.Dwi Cahyo Wibowo, Amd., yang selalu mendukung setiap kegiatan.
Terima kasih atas nasihat dan dukungannya, serta semangat yang bikin
kuat buat ngerjain skripsi hingga larut malam.
14.Sahabat seperjuangan kuliah (Siti Zukhrah, Wiwin Yulianti Ningsih,
Alvina Prastika, Aulia Mulida Putri, Rian Saputro, serta keluarga besar
Farmasi kelas A 2010) terima kasih atas keceriaan, kebersamaan,
dukungan, bantuan, motivasi, serta semangat yang diberikan hingga
skripsi ini selesai dikerjakan.
15.Teman seperjuangan sidang (Ona, Indri, dan Randy), terima kasih buat
16.Teman-teman Farmasi 2010, terima kasih atas kebersamaanya selama
empat tahun ini, kalian selalu memberikan warna baru dalam kehidupan.
17.Untuk semua pihak yang belum disebutkan namanya, penulis mohon maaf
dan mengucapkan terima kasih banyak. Semua keberhasilan ini tidak luput
dari bantuan dan doa kalian semua.
Jasa dari semua pihak yang telah membantu dalam penelitian ini, penulis
tidak mampu membalas dengan apapun. Semoga amal baik semua pihak
mendapatkan imbalan dari Allah SWT. Penulis menyadari bahwa skripsi ini
masih belum sempurna. Oleh karena itu, penulis mengharapkan kritik dan saran
yang bersifat membangun dari pembaca demi kebaikan skripsi ini. Semoga
penulisan ini dapat berguna bagi penelitian berikutnya, amin.
Wassalamu’alaikum warohmatullohi wabarokatuh
Malang, 30 Juni 2014
Penyusun
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL………. i
LEMBAR PENGESAHAN………... ii
LEMBAR PENGUJIAN……… iii
KATA PENGANTAR………... iv
RINGKASAN……… vii
ABSTRAK………. ix
ABSTRACT………... x
DAFTAR ISI………. . xi
DAFTAR TABEL………. . xiv
DAFTAR GAMBAR………. xv
DAFTAR LAMPIRAN………. . xvi
DAFTAR SINGKATAN………... xvii
BAB I PENDAHULUAN……….. 1
1.1 Latar Belakang Masalah………... 1
1.2 Rumusan Masalah……… 3
1.3 Tujuan Penelitian………. 3
1.3.1 Tujuan Umum………. 3
1.3.2 Tujuan Khusus……… 4
1.4 Manfaat Penelitian………... 4
1.4.1 Manfaat Bagi RSUD Dr. Saiful Anwar Malang………. 4
1.4.2 Manfaat Bagi Ilmu Pengetahuan………. 4
BAB II TINJAUAN PUSTAKA………... 5
2.1 Tinjauan Tentang Sistem Saraf Pusat……….. 5
2.1.2 Mikroanatomi Otak………. 7
2.1.3 Sistem Neurotransmiter Pada Sistem Saraf Pusat………... 7
2.2 Tinjauan Tentang Epilepsi………...… 10
2.2.1 Definisi Epilepsi………..… 10
2.2.2 Epidemiologi Epilepsi………. 11
2.2.3 Klasifikasi Epilepsi……….… 11
2.2.4 Etiologi Epilepsi……….. 14
2.2.5 Patofisiologi Epilepsi……….. 14
2.3 Pemeriksaan Penderita Epilepsi………... 16
2.4 Prinsip Umum Terapi Pada Pasien Epilepsi………. 17
2.5 Terapi Pada Pasien Epilepsi………. 18
2.5.1 Terapi Non-Farmakologi………. 18
2.5.1.1 Pembedahan………... 18
2.5.1.2 Diet……….……… 18
2.5.1.3 Stimulasi Nervus Vagus..…..………. 19
2.5.2 Terapi Farmakologi………. 19
2.5.2.1 Fenitoin…….………. 20
2.5.2.2 Fenobarbital..……..………... 21
2.5.2.3 Primidon………….………... 21
2.5.2.4 Karbamazepin….…..………. 21
2.5.2.5 Etosuksimid..………….………... 22
2.5.2.6 Asam Valproat………... 22
2.5.2.6.1 Struktur Kimia Asam Valproat….……… 22
2.5.2.6.2 Mekanisme Kerja Asam Valproat……….. 23
2.5.2.6.3 Penggunaan Klinis Asam Valproat………... 24
2.5.2.6.5 Kadar Terapeutik dan Dosis Asam Valproat….………... 25
2.5.2.6.6 Interaksi Obat Asam Valproat….………. 26
2.5.2.6.7 Toksisitas Asam Valproat….……… 26
BAB III KERANGKA KONSEPTUAL………..……….. 29
3.1 Kerangka Konseptual Studi Penggunaan Obat Pada Pasien Epilepsi………….. 29
3.2 Kerangka Operasional Studi Penggunaan Obat Pada Pasien Epilepsi…………. 30
BAB IV METODE PENELITIAN……… 31
4.1 Rancangan Penelitian………... 31
4.2 Sampel Penelitian………. 31
4.3 Instrumen Penelitian……… 31
4.4 Tempat dan Waktu Penelitian……….. 32
4.5 Definisi Operasional Penelitian………... 32
4.6 Metode Pengumpulan Data……….. 33
4.7 Pengolahan dan Analisis Data………. 34
BAB V HASIL PENELITIAN…..……… 35
5.1 Data Demografi Pasien Epilepsi…….………. 36
5.1.1 Jenis Kelamin Pasien Epilepsi……… 36
5.1.2 Usia Pasien Epilepsi……… 36
5.1.3 Status Pasien Epilepsi………. 36
5.2 Keluhan Utama Pasien Epilepsi……….. 37
5.3 Faktor Resiko Pasien Epilepsi………. 37
5.4 Diagnosa Penyerta Pasien Epilepsi……….. 38
5.5 Distribusi dan Pola Terapi Pasien Epilepsi……….. 39
5.6 Terapi Asam Valproat Pasien Epilepsi………….………... 40
5.7 Dosis, Rute, dan Frekuensi Penggunaan Asam Valproat pada Pasien Epilepsi.. 47
5.9 Lama Masuk RS (MRS) Pasien Epilepsi………. 50
5.10 Kondisi Keluar RS (KRS) Pasien Epilepsi……… 50
BAB VI PEMBAHASAN………...……….. 51
BAB VII KESIMPULAN DAN SARAN.……… 62
7.1 Kesimpulan……….. 62
7.2 Saran……… 62
DAFTAR PUSTAKA……… 63
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran Halaman
1 Daftar Riwayat Hidup……….. 67
2 Surat Pernyataan….………. 68
3 Surat Izin Penelitian……….. 69
DAFTAR PUSTAKA
Anna, L.K., 2012. Mengapa Anak Lebih Rentan Epilepsi. KOMPAS.com Health. Rabu, 19 September 2012. http://health.kompas.com/ read/2012/09/19/14592613/Mengapa.Anak.Lebih.Rentan.Epilepsi.
Diakses tanggal 21 Mei 2014
Behrman., Kliegman., Arvin., 2000. Nelson : Ilmu Kesehatan Anak. Vol. 1., 15th ed., Jakarta : EGC, Hal 371, 2065-2085
Davies, T., and Craig, T.K.J., 2009. ABC Kesehatan Mental. Jakarta : EGC., Hal.158
Djojodibroto, D., 2009. Respirologi (Respiratory Medicine). Jakarta : EGC., Hal 140-141
Fuadi., Bahtera, T., Wijayahadi, N., 2010. Faktor Risiko Bangkitan Kejang Demam pada Anak. Sari Pediatri., Vol. 12 No. 3, Hal 144-146
Gamayani, U., 2002. Epilepsi pada Anak dengan Cerebral Palsy. Bandung : Laporan Penelitian Divisi Neuropediatri, Bag. I. P. Saraf, RS. Hasan Sadikin/ FK. UNPAD.
Ganong, W.F., and McPhee, S.J., 2006. Pathophysiology of Disease An Introduction to Clinical Medicine, 4th ed., Chapter 7, New York : McGrawHill Companies, Inc.
Gidal, B.E., and Garnett, W.R., 2005. Epilepsy. In : Dipiro, J.T., Talbert, R.L., Yee, G.C., Matzke, G.R., Wells, B.G., and Posey, L.M., Pharmacotherapy : A Pathophysiologic Approach, 6th ed., New York : McGrawHill Companies, Inc., pp 1025-1045
Ginsberg, L., 2005. Lecture Notes : Neurology. 8th ed., Blackwell Publishing, Ltd., pp 84
Glauser, T.A., Cnaan, A., Shinnar, S., Hirtz, D.G., Dlugos, D., Masur, D., Clark, P.O., Capparelli, E.V., Adamson, P.C., 2010. Ethosuximide, Valproic Acid, and Lamotrigine in Childhood Absence Epilepsy. NEJM.
Hantoro, R., 2013. Buku Pintar Keperawatan Epilepsi : Mengenal dan Penanganannya, Yogyakarta : Cakrawala Ilmu.
Holmes, D.S., 1991. Abnormal Psychology. New York : Harper Collins Publishers., pp 26
Hu, Y., Huang, X., Shen, D., Ding, M., Sun, H., Peng, B., Hu, X., Li, H., Zeng, K., Xi, Z., Zhang, Y., Cao, Q., Liu, J., Zhou, Y., Wu, M., Lu, Y., Chen, G., Wang, X., 2012. Outcomes of Sustained-Release Formulation of Valproate and Topiramate Monotherapy in Patients with Epilepsy: A Multi-Centre, Cohort Study. NCBI.
Husam., 2008. Perbedaan Usia dan Jenis Kelamin pada Jenid Epilepsidi RSUP Dr. Kariadi. http://eprints.undip.ac.id/24557/1/Husam.pdf. Diakses tanggal 20 Mei 2014.
Ikawati, Z., 2011. Farmakoterapi Penyakit Sistem Saraf Pusat. Yogyakarta : Bursa Ilmu Karangkajen., Hal. 85-102
IONI., 2000. Informularium Obat Nasional Indonesia 2000. Jakarta : Sagung Seto., Hal. 152-158
Kahle, W., Leonhardt, H., Werner, P., 2000. Atlas Berwarna dan Teks Anatomi : Sistem Saraf Pusat dan Alat-alat Sensoris. Jakarta : Hipokarates.
Kee, J.L., and Hayes, E.R., 1996. Farmakologi : Pendekatan Proses Keperawatan. Jakarta : EGC., Hal 233
Lowenstein, D.H., and Aminoff, M.J., 1996. Penyakit Neurologi. In : Skach, W., Daley, C.L., Formask, C.E., Penuntun Terapi Medis. Ed.XVIII. Jakarta : EGC., Hal 684-688
McNamara, J.O., 2003. Dasar Farmakologi Terapi. 10th ed Vol.I., Jakarta : EGC., Hal 504-530
Moore, K.L., Dalley, A.F., Agur, A.M.R., Moore, M.E., 2013. Anatomi Berorientasi Klinis, 5th ed., Jakarta : Penerbit Erlangga., pp 47
Mutschler, E., 1999. Dinamika Obat : Farmakologi dan Toksikologi, 5th ed., Bandung : Penerbit ITB., pp 115-118
Muzayyanah, N.L., Hapsara, S., Wibowo, T., 2013. Kejang Berulang dan Status Epileptikus pada Ensefalitis sebagai Faktor Risiko Epilepsi Pascaensefalitis. Sari Pediatri., Vol. 15 No. 3, Hal 150-153
Mycek, M.J., Harvey, R.A., Champe, P.C., 2001. Farmakologi : Ulasan Bergambar, Ed. 2., Jakarta : Widya Medika., Hal 144-150
Nurmalasari, S.A., Herini, E.,ES., Mulyani, N.S., 2013. Hubungan Antara Hepatotoksisitas dengan Usia, Status Gizi, dan Lama Pemberian Asam Valproat pada Anak Epilepsi. Sari Pediatri., Vol. 15, No. 3, Hal 188
Pearce, E.J., 2004. Anatomi dan Fisiologi untuk Paramedis. Jakarta : Gramedia Pustaka Utama., pp 286-291
Porter, R.J., Meldrum, B.S., 2002. Antiseizure Drug. In : Katzung, B.G., Basic and Clinical Pharmacology, 8th ed., New York : McGrawHill Companies, Inc., pp 83-125
Raharjo, T.B., 2007. Faktor-faktor Risiko Epilepsi pada Anak di Bawah Usia 6 Tahun. Semarang : Tesis Magister Ilmu Biomedik dan Program Pendidikan Dokter Spesialis 1 Ilmu Penyakit Saraf.
Redjeki, S., 2014. Kejang Demam. Public Hospital Blambangan. Senin, 17 Februari 2014. http://rsudbwi.banyuwangikab.go.id/artikel/detail/1220/ kejangdemam.html. Diakses tanggal 22 Mei 2014
Sacher, R.A., and McPherson, R.A., 2002. Tinjauan Klinis Hasil Pemeriksaan Laboratorium. Ed. 11., Jakarta : EGC., Hal 569
Santosa, L.W., 2014. Terapi Obat Bisa Kendalikan Epilepsi. ANTARANEWS.com Rabu, 19 Maret 2014. http://www.antaranews.com/ berita/424907/terapi-obat-bisa-kendalikan-epilepsi. Diakses tanggal 13 Juni 2014
Schwartz, M.W., 1995. Clinical Handbook of Pediatrics. USA : 428 East Preston Street., pp 660
Semiun, Y., 2006. Kesehatan Mental I. Yogyakarta : Kanisiun., Hal 205
Siniartha, I.G.L., 2008. Insidens Malnutrisi Rawat Inap pada Anak Balita di Rumah Sakit Umum Pusat Sanglah Denpasar. Sari Pediatri., Vol. 9, No. 6, Hal 381-384
Sloane, E., 2003. Anatomi dan Fisiologi Untuk Pemula. Jakarta : EGC., Hal 155-172
Snell, R.S., 2006. Neuroanatomi Klinik untuk Mahasiswa Kedokteran, Ed. 5., Jakarta : EGC., hal 3-37, 415-416, 425-432
Tjay, T.H., Rahardja, K., 2007. Obat-Obat Penting, 6th ed., Jakarta : Gramedia., Hal 415-426
Townsend, M.C., 2004. Buku Saku Pedoman Obat Dalam Keperawatan Psikiatri. 2nd ed., Jakarta : EGC, Hal 161
Utama, H., Ganiswarna, V.H.S., 2009. Farmakologi dan Terapi. Ed. 5., Jakarta : Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia., Hal 193
Vagnerova, K., Koerner, I.P., Hurn, P.D., 2008. Gender and the Injured Brain. NIH-PA. pp 8
WHO, 2006. Neurological disorder : public health challenges. World Health Organization. pp 59
WHO, 2012. Epilepsy. Ganeva : World Health Organization.
Wibowo, A.R., and Saputra, D.R., 2012. Prevalens dan Profil Klinis pada Anak Palsi Serebral Spastik dengan Epilepsi. Sari Pediatri., Vol. 14 No. 1, Hal 1