5
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Desain Komunikasi Visual
Istilah desain secara etimologi merupakan serapan dari beberapa Bahasa ang diambil dari Bahasa itali yaitu “designo”, kata desain bila diartikan secara gramatikal berarti gambar. Kata desain sendiri dapat digunakan dalam berbagai sifat, sebagai kata benda desain berarti proses dalam membuat sedangkan dalam kata kerja desain merupakan hasil dari proses kreatif (Anggraini & Nathalia, 2014, hlm. 7).
2.1.1. Prinsip Desain
Menurut Anggraini dan Nathalia (2014) prinsip desain merupakan prinsip kerja desain yang harus diperhatikan dan diterapkan, terdapat beberapa prinsip desain seperti berikut:
1. Keseimbangan
Gambar 2. 1 Keseimbangan (Megan Nocross, 2018)
Keseimbangan adalah pembagian secara visual maupun optic dengan berat yang sama. Tujuan dari prinsip desain keseimbangan adalah agar
6 memberikan rasa nyaman pada saat dilihat dan tidak membuat audiens gelisah. Keseimbangan sendiri dibagi menjadi 2 yakni keseimbangan simetris atau juga formal dan keseimbangan asimetris atau informal.
Keseimbangan simetris adalah dimana elemen visual memiliki berat yang sama kiri dan kanan, atas dan bawah secara simetris, sedangkan keseimbangan asimetris adalah dimana elemen visual antara kiri dan kanan atau atas dan bawah tidak sama namun masih memberikan kesan seimbang, hal ini dapat dibedakan dengan penggunaan warna, ukuran (hlm. 41-42).
2. Irama
Gambar 2. 2 Irama (Megan Nocross, 2018)
Irama dalam desain merupakan sebuah tindakan pengulangan gerak atau penyusunan elemen visual yang dilakukan secara berulang-ulang.
Penggunaan elemen yang sama secara berulang ataupun penggunaan elemen yang berbeda secara berulang dengan perbedaan bentuk, ukuran maupun posisi (hlm. 43).
7 3. Penekanan/Dominasi
Gambar 2. 3 Penekanan/Dominasi (Megan Nocross, 2018)
Dominasi merupakan prinsip dasar dalam desain yang wajib ada dalam sebuah karya desain maupun seni. Penekanan ataupun Dominasi juga disebut sebagai Focal Point, Point of Interest. Penggunaan penekanan atau dominasi pada desain bertujuan untuk menjadikan sebuah unsur sebagai pusat perhatian, terdapat beberapa cara guna menonjolkan elemen visual pada sebuah desain seperti penggunaan kontras yakni dengan menggunakan elemen yang berlawanan dengan elemen lainnya, ada juga isolasi objek dimana elemen visual dipisahkan dari objek lainnya, yang terakhir adalah penempatan objek, sebuah objek atau elemen visual yang ditempatkan ditengah dapat langsung menarik perhatian dari audiens (hlm.
43-45).
8 4. Kesatuan
Gambar 2. 4 Kesatuan (Megan Nocross, 2018)
Salah satu prinsip dasar pada desain yang tak kalah penting adalah kesatuan, jika elemen visual tidak memiliki kesatuan maka akan membuat karya tersebut terlihat berantakan dan kacau balau sehingga menghambat pesan yang ingin disampaikan (hlm. 45).
2.1.2. Elemen Desain
Dalam dunia desain elemen desain menjadi bagian yang penting karena menjadi komponen dalam sebuah karya desain, elemen desain terbagi menjadi:
1. Garis
Gambar 2. 5 Garis (Maryam Taheri, 2020)
Garis merupakan kumpulan titik yang saling menyambung disebut sebagai garis. Beberapa media atau alat dapat digunakan dalam proses
9 penggambaran garis seperti, pensil, stylus, software, dan lain-lain. Garis memiliki beragam bentuk seperti lurus, miring terdapat juga garis lengkung. Jenis ataupun kualitas dari garis juga terdapat beberapa macam seperti garis tebal, garis tipis, terdapat juga halus ataupun tegas, dan lain- lain (Landa, 2014).
2. Bentuk
Gambar 2. 6 bentuk (Maryam Taheri, 2020)
Bentuk merupakan sesuatu yang memiliki dimensi (Panjang dan lebar), pada dasarnya bentuk merupakan bidang datar atau bidang dua dimensi.
bentuk memiliki 3 bentuk dasar yakni, kotak, segitiga dan lingkaran (Landa, 2014).
10 3. Warna
Gambar 2. 7 Warna (Maryam Taheri, 2020)
Warna merupakan salah satu unsur penting dalam objek desain, warna menjadi elemen desain yang sangat kuat dan berpengaruh dalam desain.
(Landa, 2014). Anggraini dan Nathalia (2014) menjelaskan penggunaan warna digunakan dalam menampilkan identitas, citra atau pesan yang ingin disampaikan. Warna juga digunakan dalam menarik perhatian, menyampaikan mood dari objek desain.
4. Tekstur
Gambar 2. 8 Tekstur
(invisionapp.com/design-defined/elements-of-design/)
Tekstur sering digambarkan sebagai permukaan suatu benda atau juga tampilan permukaan atau juga corak dari benda yang secara nyata dapt dirasakan, diraba atau disentuh (Anggraini dan Nathalia, 2014).
11 5. Kontras
Gambar 2. 9 Kontras (Megan Nocross, 2018)
Kontras adalah warna yang memiliki perbedaan yang berlawanan antara satu dengan lainnya. Kontras biasanya digunakan guna untuk menonjolkan pesan dapat juga sebagai penambah kesan dramatis, kontras tidak hanya terdapat pada warna, pada hitam dan putih kontras dapat dinilai dari perbedaan terang dan gelap (Anggraini dan Nathalia, 2014).
6. Ukuran
Gambar 2. 10 Ukuran (Maryam Taheri, 2020)
Dalam desain ukuran juga merupakan hal yang perlu diperhatikan, ukuran sendiri diartikan sebagai perbedaan besar kecilnya suatu objek. Pembagian elemen visual juga dapat dilakukan dengan ukuran untuk menonjolkan elemen yang sangat penting, penting, atau kurang penting (Anggraini dan Nathalia, 2014).
12 2.1.3. Layout
Layout adalah letak tata baik ruang atau bidang, dalam buku Gavin Ambores &
Paul Harris, London 2005 layout merupakan susunan elemen desain yang berhubungan dalam satu atau sebuah bidang yang membentuk susunan artistik.
(Anggraini dan Nathalia, 2014).
2.1.4. Media
Ardhi (2013) mengatakan media merupakan salah satu hal yang penting dalam sebuah promosi, penggunaan media dalam promosi mempertimbangkan dari tujuan promosi, terdapat beberapa media dalam promosi seperti:
1. Media Sosial
Media sosial kini merupakan salah satu media dengan jangkauan atau cakupan yang luas dikarenakan dukungan fasilitas online, media sosial kini juga tidak lagi berfungsi untuk menjadi tempat atau alat berkomunikasi sebatas teman namun juga dapat dimanfaatkan menjadi salah satu media promosi
2. Poster
Poster merupakan media yang menjadi pilihan paling sering guna menyampaikn sebuah pesan baik berupa informasi maupun promosi.
3. Banner
Penggunaan banner sebagai media promosi efektif dikarenakan penempatan banner yang tidak memerlukan banyak ruang atau tempat serta proses pemasangan maupun pemindahan banner yang mudah.
13 2.1.5. Media Sosial (Instagram)
Media sosial Instagram merupakan salah satu platform media online yang saat ini dimiliki oleh Facebook. Instagram merupakan salah aplikasi media sosial yang memberikan izin untuk penggunannya membagikan foto juga video serta melakukan atau menambahkan ide kreasi melalui filter yang disediakan oleh Instagram (Coles, 2015).
Dikutip dari Napoleoncat (2020), bahwa Instagram tercatat sebagai salah satu media sosial online yang paling banyak digunakan oleh masyarakat Indonesia dengan jumlah 62.470.000 lebih pengguna serta terus mengalami peningkatan, tercatat terjadi peningkatan sebesar 0,2% dari tahun 2019.
Dikutip dari laman Instagram Advertising, terdapat beberapa fitur pilihan yang disuguhkan Instagram untuj mempromosikan atau mengiklankan produk maupun jasa:
1. Story Ads
Story Ads dapat berupa sebuah foto maupun video dengan durasi 15 detik, story ads bertujuan untuk menciptakan awareness serta call to action.
2. Photo Ads
Untuk photo ads, konten berupa postingan pada Instagram yang dapat berukuran kotak atau juga landscape.
3. Video Ads
Pada video ads konten berupa visual juga dapat menyertakan audio dengan batas waktu durasi maksimal satu menit.
14 4. Collection Ads
Dengan fitur collection ads dapat memudahkan konsumen saat ingin mencari dan menemukan produk maupun jasa yang ditawarkan dalam bentuk baik foto atau video.
2.1.6. Grid
Grid adalah sebuah alat digunakan untuk membantu atau menjadi petunjuk dalam peletakan atau penataan sebuah informasi maupun elemen viual agar memiliki sebuah kesatuan dan juga rapih sehingga informasi dapat disampaikan dengan baik (Tondreau, 2009), terdapat beberapa hal dalam grid seperti:
1. Elemen Grid
Grid sendiri dibagi menjadi 6 elemen yakni:
a. Kolom
Kolom adalah ruang vertikal yang nantinya digunakan untuk menempatkan baik copy atau juga elemen visual, jumlah dari
15 sebuah kolom baik tinggi dan lebarnya dapat bervariasi dengan didasarkan pada kebutuhan.
b. Margin
Pembatas antar ruang serta ruang dengan gutter, batas potong serta konten informasi merupakan margin. Margin juga berfungsi mengkotakan informasi baik copy maupun elemen visual agar terlihat rapih dan mudah dipahami.
c. Modul
Modul merupakan ruang individu yang memiliki ukuran tetap dan nantinya menghasilkan beberapa grid, penggabungan modul nantinya akan menjadi kolom juga baris.
d. Zona Spasial
Zona Spasial adalah hasil gabungan dari modul serta kolom yang juga digunakan sebagai tempat peletakkan informasi atau konten seperti copy ataupun elemen visual lainnya.
e. Marker
Marker befungsi sebagai alat bantu bagi pembaca atau target audiens bernaviasi dengan contoh seperti nomor halaman.
f. Flowline
Merupakan garis arah baca yang tidak terlihat dengan tujuan membantu serta menuntun pembaca atau target audiens membaca infromasi yang disampaikan.
16 2. Jenis-Jenis Grid
a. Single Column Grid
Grid dengan ciri khas berisikan informasi seperti copy pada kolom maupun bloknya. Penggunaan grid ini biasanya ditemukan pada buku, esai juga laporan.
b. Two Column Grid
Pada grid ini halaman dibagi menjadi dua bagian dengan tujuan untuk membagi informasi atau konten yang terlalu panjang menjadi dua bagian.
c. Multicolumn Grid
Untuk jenis grid ini halaman dibagi menjadi lebih dari dua bagian, grid ini umumnya ditemukan pada situs web atau sebuah majalah.
d. Modular Grid
Untuk grid ini halaman dibagi secara vertikal dan horizontal dan membuat modul-modul kecil yang nantinya akan menjadi petunujuk dalam peletakan konten atau copy, penggunaan modular grid biasa diapakai dalam koran, table, grafik.
e. Hierarchial Grid
Grid ini membagi halaman menjadi beberapa bagian secara horizontal sehingga membuat pembaca atau target audiens mudah dalam menangkap informai secara beruntun dan berurutan.
17 2.1.7. Fotografi
Fotografi merupakan sebuah teknik yang dilakukan untuk mengambilkan gambar dari proses pantulan cahaya (Black, 2013). Terdapat beberapa hal dalam fotografi seperti:
1. Aperture
Adalah lebarnya bukaan dengan tujuan untuk membiarkan cahaya mengenai sensor pada kamera, semakin besar besar lebar bukaan atau semakin besar aperture semakin bokeh terlihat pada gambar begitu juga sebaliknya.
2. Shutter Speed
Kecepatan kamera untuk menangkap gambar disebut shutter speed, untuk mendapat atau menangkap gambar yang bergerak dalam kecepatan tinggi digunakan shutter speed yang tinggi, jika menggunakan shutter speed yang rendah ditujukan untuk menangkap gambar tidak bergerak.
3. Exposure
Exposure adalah volume cahaya yang masuk atau ditangkap oleh kamera, hal ini ditentukan dari beberapa hal seperti shutter speed, aperture dan ISO.
4. Fokus
Fokus adalah ketajaman objek pada sebuah gambar, terdapat beberapa macam pengaturan fokus pada kamera yakni manual fokus dan auto fokus.
18 5. ISO
Merupakan penentu jumlah banyak sedikitnya cahaya yang masuk ke kamera, penggunaan iso rendah menghasilkan hasil gambar yang cenderung gelap, penggunaan iso tinggi membuat kamera menangkap cahaya lebih banyak namun dapat menghasilkan efek noise pada gambar.
Kusrianto (2007) mengatakan bahwa karya seni fotografi merupakan karya dengan fungsi seperti ilustrasi dengan tujuan menyampaikan pesan kepada audiens layaknya ilustrasi namun menggunakan foto. Terdapat beberapa teknik sudut pandang kamera dalam pengambilan sebuah foto (Dharisto, 2015):
1. Normal Angel
Normal Angel atau sudut pandang normal merupakan sudut pandang kamera yang paling sering digunakan, sudut pandang normal adalah dimana posisi kamera berada setara dengan eye level dalam proses pengambilan gambar.
2. High Angel
High Angel atau bird view merupakan posisi kamera dimana lebih tinggi dari objek dengan kamera mengarah ke objek, penggunaan high angel biasanya bertujuan untuk memberikan gambar atau sudut pandang orang atau audiens yang melihat objek lebih tinggi atau besar.
3. Low Angel
Untuk low angel merupakan posisi dimana kamera berada dibawah posisi objek dengan kamera mengarah ke objek, sudut pandang ini sering juga atau dikenal juga dengan frog view, penggunaan low Angel biasanya
19 bertujuan untuk memberikan kesan atau makna bahwa object lebih besar dari audiens.
2.1.8. Komposisi Fotografi
Komposisi merupakan susunan dari titik, garis, bidang, pola, tekstur, dan juga warna yang kemudian nantinya membentuk irama (Sadono, 2015), untuk mendapatkan foto yang lebih indah terdapat aturan komposisi sebagai berikut:
1. Dead center
Dead Center adalah peletakkan objek pada tengah frame dan menjadikannya objek utama.
2. Rule of third
Rule of third merupakan empat garis bantu pada frame yang terdiri dari dua garis horizontal dan dua garis vertikal dan objek diletakkan pada titik temu antar garis.
3. Positif – negative
Komposisi antara objek utama pada frame dengan objek pendukung ditujukkan untuk memberikan harmonis pada sebuah foto.
4. Ruang aktif
Ruang aktif adalah ruang kosong yang diletakkan pada objek yang bergerak, ruang kosong diberikan didepan arah benda atau objek bergerak.
5. Latar belakang
Latar belakang pada sebuah foto merupakan salah satu bagian yang penting dengan tujuan menonjolkan serta mendukung objek utama,
20 dikarenakan latar belakang berfungsi untuk membantu objek utama latar belakang dibuat untuk tidak terlalu menonjol.
6. Latar depan
Sama halnya dengan latar depan, berfungsi untuk memberikan kedalaman serta sebagai objek pendukung pada sebuah foto.
7. Framing
Framing bertujuan untuk membingkai objek utama dengan tujuan agar objek utama lebih menjadi titik utama pada sebuah foto.
2.2. Promosi
Promosi merujuk pada tindakan yang dilakukan oleh perusahaan, pengusaha, pedagang aataupun organisasi untuk membangun informasi dengan sifat persuasive guna meningkatkan nilai jual (Shimp, 2010).
2.2.1. Fungsi Promosi
Secara garis besar promosi dibagi menjadi 3, promosi sebagai cara untuk menarik konsumen atau target audiens, promosi untuk membuat atau menciptakan daya tarik, dan juga promosi yang berfungsi untuk mengembangkan ataupun meningkatkan keingintahuan dari target audiens terhadap produk yang ditawarkan (Ardhi, 2013).
2.2.2. Tujuan Promosi
Tujuan promosi dibagi menjadi 3 yakni menginformasikan, promosi bertujuan untuk menginformasikan segala sesuatu tentang produk yang ditawarkan, kemudian membujuk, tampilan dari iklan pada promosi seperti visual, suara maupun kata-kata verbal yang ditunjukkan pada target audiens diharapkan
21 merubah pandangan audiens terhadap produk tersebut, yang terakhir adalah mengingatkan, yakni promosi bertujuan agar produk bisa tetap diingat oleh audiens (Ardhi, 2013).
2.2.3. Jenis-jenis Promosi
Michael Ray mengatakan dalam buku Morrisan (2010) definisi dari promosi merupakan koordinasi dari seluruh tindakan yang diawali dari sisi penjual yang bertujuan untuk menciptakan saluran informasi yang bersifat mengajak atau persuasi guna meningkatkan maupun menjual sebuah produk barang ataupun jasa, dalam mencapai tujuan komunikasi perusahaan digunakan instrumen dasar yaitu bauran promosi.
2.3. Strategi Promosi
Strategi promosi dibagi menjadi beberapa tahap yakni segmenting, targeting, positioning.
2.3.1. Segmenting
Kotler & Armstrong (2018) mengatakan bahwa setiap orang atau target audiensi memiliki selera yang berbeda di tempat yang berbeda. Segmentasi berguna untuk mengelompokkan target audiens agar kegiatan promosi yang dilakukan berfungsi dengan baik dan efektif. Segmentasi target audiens dibagi menjadi beberapa:
1. Demografis
Segmentasi demografi adalah pembagian konsumen atau target audiens yang didasarkan pada hal kependudukan dari target audiens tersebut.
22 Contohnya seperti segmentasi berdasarkan usia, jenis kelamin, pendidikan, pekerjaan (Morrisan, 2010).
2. Geografis
Segmentasi geografi didasarkan pada letak geografis dari target audiens seperti negara, wilayah, kota dan kabupaten.
3. Psikografis
Segmentasi psikografi berguna untuk mengenal bagaimana target audiens memakai harta kekayaan, mengenal kenyamanan dan system kerja juga ketertarikan target audiens terhadap suatu hal (Moriarty, Mitchell & Wells, 2015).
4. Perilaku
Segmentasi perilaku adalah hal yang dilakukan untuk mengenal target audiens atau segmen pasar.
2.3.2. Targeting
Targeting adalah sebuah usaha yang dilakukan untuk menilai ketertarikan sebuah segmentasi target audiens atau pasar dan menentukan dari satu segmentasi atau juga dari beberapa segmen (Kotler & Armstrong, 2018).
2.3.3. Positioning
Positioning merupakan sebuah strategi dalam berkomunikasi yang berkaitan dengan opini atau pendapat dari target audiens mengenai suatu produk.
23 Pemahaman yang tepat serta perancangan strategi yang matang diperlukan agar informasi mudah diterima target audiens (Morrisan, 2010).
2.4. Iklan
Iklan merupakan segala jenis bentuk komunikasi yang nonpersonal yang berisikan informasi baik itu suatu organisasi, produk barang maupun jasa bisa juga ide yang nantinya dibiayai oleh satu sponsor yang diketahui. Kata “dibayar” dimaksudkan untuk menggarisbawahi fakta bahwa ruang dan waktu bagi suatu iklan secara luas atau umum harus dibeli, sedangkan konteks nonpersonal berguna untuk menunjukkan bahwa iklan menggunakan media massa guna untuk mengirim pesan kepada beberapa orang atau sebagian besar kelompok individu pada saat yang bersamaan. Iklan adalah satu bentuk cara atau alat untuk promosi yang paling dikenal oleh masyarakat (Morrisan, 2010).
2.4.1. Jenis-jenis Iklan
Iklan nasional adalah jenis iklan yang dipasang oleh perusahaan besar dan tersebar secara nasional. Iklan nasional sebagian besar ditayangkan pada saat jam tayang utama di sebuah stasiun televisi. Iklan nasional di pasang dengan tujuan menginformasikan atau juga mengingatkan para konsumen. Iklan lokal merpakan iklan yang di pasang para perusahaan pengecer atau bisa juga disebut sebagai perusahaan dagang tingkat lokal dengan tujuan guna mengajak konsumen untuk membeli produk atau jasa pada toko-toko tertentu. Iklan primer merupakan iklan yang bertujuan untuk meningkatkan minat serta juga permintaan terhadap sebuah produk barang maupun jasa (Morrisan, 2010).
24 2.4.2. Metode Perancangan Iklan
Menurut Landa (2010) setelah seseorang melakukan riset dan mengenali produk ataupun jasa yang nantinya akan diiklankan, dapat dilanjutkan ke tahap berikutnya yakni proses perancangan iklan.
1. Analisis
Dalam proses perancangan iklan dimulai dengan brief yang berisikian penjelasan ataupun informasi tentang strategi, tentang produk atau brand yang akan diiklankan bisa juga berisikan budget untuk proyek iklan. Brief dibuat oleh tim marketing klien namun juga dapat berkolaborasi dengan agensi itu sendiri.
2. Desain Konseptual
Tahap berikutnya adalah menentukan serta merancang konsep yang nantinya akan digunakan pada iklan, pada tahap ini agensi dituntut untuk menciptakan konsep yang dapat mendorong perilaku masyarakat atau target audiens untuk membeli produk yang diiklankan.
3. Pendekatan Generasi Konsep
Konsep iklan yang kreatif namun juga tetap orginal dan innovative menjadi nilai lebih dibanding dengan iklan yang tergolong biasa atau umum. Penggunaan kata-kata ataupun pertanyaan retorikal yang menarik dapat menjadi acuan dalam pembuatan iklan, penggunaan metafora, analogi maupun simbolisasi dapat menjadi nilai lebih dari suatu iklan.
25 4. Pengembangan Desain
Setiap iklan yang efektif berawal dari ide-ide kreatif yang nantinya menghasilkan iklan yang dapat menarik minat dari target audiens.
2.5. Pariwisata
Kata pariwisata di Indonesia berasal dari Bahasa Sansekerta, pariwisata sendiri berasal dari gabungan suku kata yakni pari dan wisata, kata pari sendiri memiliki arti banyak atau juga berulang, sedangkan wisata adalah bepergian, secara garis besar kata pariwisata berarti tindakan berpergian yang berulang. Berdasarkan UU Republik Indonesia no 10 tahun 2009 tentang Kepariwisataan:
1. Wisata
Wisata ialah sebuah tindakan atau kegiatan perjalanan yang dilakukan oleh baik seorang ataupun sekolompok orang dengan mendatangi tempat tertentu dengan tujuan untuk rekreasi.
2. Wisatawan
Wisatawan adalah orang ataupun sekolompok orang yang melakukan kegiatan wisata.
3. Pariwisata
Pariwisata merupakan sebuah atau berbagai kegiatan wisata yang didukung oleh berbagai fasilitas serta layanan yang disediakan baik masyarakat, perusahaan, instansi pemerintahan, dan pengusaha.
4. Daya Tarik Wisata
Segala sesuatu yang dinilai memiliki keindahan, keunikan, dan nilai-nilai keanekaragaman kekayaan alam, budaya, maupun sesuatu yang
26 merupakan hasil buatan manusia yang menjadi tujuan kunjungan dari para wisatawan.
2.5.1. Macam-macam Pariwisata
Menurut Muljadi dalam Afandy, Perancangan Media Informasi Pariwsata di Tanggerang (2019) wisata memiliki berbagai bentuk, seperti:
1. Wisata Alam
Wisata alam merupakan salah satu bentuk rekreasi dan parwisata yang menggunakan potensi alam, baik alami ataupun setelah diadakannya upaya seperti budidaya.
2. Wisata Kuliner
Merupakan jenis wisata yang menyediakan berbagai fasilitas dan juga aktifitas kuliner.
3. Wisata Budaya
Kegiatan wisata yang dilakukan oleh seorang atau bisa juga sekelompok orang atau wisatawan dengan mendatangi beberapa lokasi atau suatu lokasi tertentu yang menggunakan potensi budaya dari tempat sekitar atau tempat tersebut.
4. Wisata Rekreasi
Wisata rekreasi adalah suatu kegiatan yang dibutuhkan oleh setiap manusia dengan berpegian ke suatu tempat.
27 2.5.2. Menurut Usia
Menurut Suwena, I, K dalam Afandy, Perancangan Media Informasi Pariwsata di Tanggerang (2019) usia menjadi pembeda dalam pentingnya berwisata, oleh karena itu wisata menurut usia dibagi menjadi berikut:
1. Wisata Muda
Merupakan jenis pariwisata yang dikembangkan dan ditargetkan kepada kalangan anak muda hingga remaja dengan biaya atau harga yang relative lebih rendah.
2. Wisata Dewasa
Jenis pariwisata berikut ditargetkan bagi orang dewasa hingga lanjut usia.