11
Universitas Kristen Petra
3. METODE PENELITIAN
3.1 Tahap-tahap Penelitian
Tahap-tahap penelitian yang dilakukan selama kegiatan Magang pada bulan Januari hingga Mei 2014 dapat dilihat pada Gambar 3.1.
Start
Survei ke PT. E-T- A Indonesia
Define - Merumuskan
masalah - Menetapkan
Tujuan - Menentukan
karakteristik kualitas produk
Measure - Pengumpulan data kecacatan
Analyze - Pembuatan
pareto chart - Pembuatan fishbone diagram
Finish
A
A
Perencanaan Jadwal pelatihan dan pembelajaran
mengenai Fishbone Diagram
& 5 Why Analysis
Improve - Enhance Fishbone Diagram
& 5 Why Analysis - Penerapan proyek “Problem
Solving Documentationn”
Studi Literatur 7 Tools & 7 New
Tools
Control - Evaluasi hasil
implementasi - Monitoring - Standardisasi Observasi sistem
PT. E-T-A Indonesia
Pembentukan Tim PT. E-T-A Indonesia dari tiap
departemen
Gambar 3.1 Flowchart Metodologi Penelitian
12
Universitas Kristen Petra
Tahap awal sebelum memulai kegiatan magang adalah dengan melakukan survei ke PT. E-T-A Indonesia. Hal tersebut dilakukan untuk mengetahui kondisi dan permasalahan yang ada di PT. E-T-A sehingga dapat melakukan perencanaan dan pembenahan yang diperlukan. Tahap kedua yaitu define, dimana dibagi menjadi beberapa tahap yaitu sebagai berikut :
Merumuskan permasalahan yang ada di PT. E-T-A Indonesia yang saat ini menjadi kendala didalam peningkatan kualitas produk PT. E-T-A Indonesia.
Menetapkan tujuan dari perumusan masalah yang ada, yaitu penyelesaian dari rumusan-rumusan masalah yang ada saat ini pada PT. E-T-A Indonesia.
Pembelajaran mengenai karakteristik kualitas produk yang akan diamati di PT.
E-T-A Indonesia dan untuk mengenali potensi kecacatan yang akan terjadi.
Tahap ketiga adalah tahap measure, dimana pada tahap ini kegiatan dibagi menjadi beberapa bagian yaitu observasi dan pengumpulan data kecacatan produk. Observasi dilakukan terhadap sistem yang ada pada PT. ETA secara keseluruhan, terutama di lapangan produksi. Observasi dilakukan pada hal-hal yang spesifik yaitu gudang tempat bahan baku datang, gudang finished goods, lapangan produksi pada segmen tertentu, serta ruang uji. Observasi juga dilakukan pada sistem quality control yang ada pada PT. ETA dan pengamatan mengenai NCR ( Non-comformance report ). Pengumpulan data kecacatan dibutuhkan di dalam melakukan perhitungan kecacatan pada tiap produk PT. E-T-A Indonesia.
Pengumpulan data dilakukan dengan cara observasi dan rekap dari record yang sudah ada sebelumnya.
Tahap keempat adalah analisa, dimana pada tahap ini analisa dilakukan dengan menggunakan Bar chart, Pareto chart dan Fishbone diagram. Pembuatan Bar chart digunakan untuk melihat pengulangan kecacatan yang terjadi pada bulan Januari 2014 hingga Mei 2014. Pembuatan Pareto chart pada data-data kecacatan yang didapatkan melalui observasi dan record masa lalu dengan tujuan untuk mengetahui kecacatan terbanyak dengan prinsip 80:20 Pareto. Kecacatan dengan jumlah tertinggi yang masuk dalam 80% permasalahan merupakan permasalahan utama didalam masalah adanya produk-produk cacat pada PT. E-T- A Indonesia. Pembuatan Fishbone diagram digunakan untuk menganalisa akar-
13
Universitas Kristen Petra
akar permasalahan yang menyebabkan jenis kecacatan terbesar yang telah dianalisa menggunakan Pareto chart.
Tahap kelima adalah pengenalan tim yang dibentuk oleh perusahaan.
Tahap ini dilakukan untuk mengenal setiap anggota tim yang akan diberikan pelatihan di PT. E-T-A Indonesia.Tahap keenam yaitu melakukan studi literatur mengenai alat-alat sistem kualitas serta penerapannya disistem kualitas PT. E-T-A Indonesia. Studi mengenai pemahaman 7 tools & 7 new tools untuk diaplikasikan terhadap keadaan nyata pada PT. E-T-A, sehingga diharapkan dapat meningkatkan problem solving untuk menyelesaikan permasalahan pada PT. E-T- A Indonesia. Studi Literatur yang dilakukan khususnya berfokus pada pembelajaran Fishbone Diagram dan 5 Why Analysis.
Tahap ketujuh yaitu melakukan perencanaan jadwal pelatihan dan pembelajaran Fishbone Diagram & 5 Why Analysis untuk para karyawan di PT.
E-T-A Indonesia. Perencanaan jadwal pelatihan disesuaikan dengan waktu kerja setiap karyawan PT. E-T-A Indonesia yang terlibat. Perencanaan mengenai pembelajaran Fishbone Diagram & 5 Why Analysis disesuaikan dengan materi yang dibutuhkan untuk karyawan PT. E-T-A Indonesia. Contohnya, pembelajaran pembuatan Fishbone Diagram & 5 Why Analysis mengenai masalah yang sedang terjadi saat itu melalui meeting dan presentasi.
Tahap kedelapan yaitu tahap improve, dimana tahap ini merupakan tahap perbaikan dan peningkatan terhadap permasalahan yang telah dianalisa. Tahap improve dibagi menjadi dua tahap yaitu pembelajaran mengenai Fishbone Diagram & 5Why Analysis dan pembelajaran mengenai Problem Solving Documentation. Pembelajaran Fishbone Diagram & 5Why Analysis yang merupakan bagian dari 7 tools & 7 new tools terhadap para pekerja ditiap-tiap segmen dengan tujuan membekali mereka untuk dapat diaplikasikan terhadap problem solving yang dilakukan untuk penyelesaian masalah dengan cara mengadakan meeting. Pengimplementasian dari alat sistem kualitas yang sudah dikenalkan, sehingga dapat membantu peningkatan analisa terhadap akar masalah yang terjadi. Hal ini dilakukan dengan menerapkan Fishbone Diagram dan 5 Why Analysis pada bagian Problem Solving tiap segmen. Permasalahan yang terjadi
14
Universitas Kristen Petra
akan dianalisa secara diskusi maupun tertulis dibantu dengan Fishbone Diagram dan 5Why Analysis.
Tahap kedua dalam tahap improve yaitu pembelajaran Problem Solving Documentation. Pembelajaran mengenai Problem Solving Documentation dilakukan agar anggota dari setiap tim terdorong untuk melakukan analisa dengan menggunakan Fishbone Diagram & 5 Why Analysis serta melakukan dokumentasi dari setiap permasalahan dan solusi yang telah dibuat. Problem Solving Documentation juga bertujuan agar ada dokumentasi permasalahan dan solusi terbaik sehingga dapat dijadikan sebagai pedoman pada masa mendatang.
Dokumentasi yang dibuat yaitu mencakup 4 kategori yaitu sebagai berikut:
Problem Analysis
Kategori pertama yaitu Problem Analysis merupakan dokumentasi dari analisa- analisa masalah internal claim yang terjadi di PT. E-T-A Indonesia. Pembuatan Problem Analysis bertujuan untuk mencatat setiap permasalahan yang pernah terjadi history record dikemudian hari jika permasalahan tersebut terjadi lagi.
Process Analysis
Kategori kedua yaitu Process Analysis merupakan dokumentasi dari analisa setiap proses pada suatu produk dari awal hingga akhir. Hal ini dilakukan dengan tujuan mengetahui faktor-faktor dan potensi kecacatan yang akan terjadi dari tiap proses. Dokumentasi dari parameter setiap proses dapat menjadi history record untuk memaksimalkan kinerja dari tiap proses produksi yang telah dilakukan
Control Analysis
Kategori ketiga yaitu Control Analysis merupakan dokumentasi dari jumlah internal claim dan permasalahan yang terjadi setiap harinya. Tujuan dari Control Analysis adalah menjaga stabilitas dari perubahan-perubahan yang baru saja diterapkan, mulai dari perubahan parameter mesin, perubahan dari hasil trial yang dilakukan dan sebagainya. Perubahan pada jumlah kecacatan yang terjadi suatu waktu akan dianalisa dari dokumentasi ini untuk mencari penyebab serta solusi permasalahan baik jangka pendek dan jangka panjang.
Trial Analysis
15
Universitas Kristen Petra
Kategori keempat yaitu trial analysis merupakan dokumentasi dari trial yang dilakukan serta keuntungan dan kerugian dihasilkan dari trial tersebut. Tujuan dari trial report adalah mencari faktor-faktor yang mempengaruhi kualitas produk. Tujuan lainnya adalah mencari kombinasi terbaik dari tiap faktor yang mempengaruhi hasil output produksi dengan mempertimbangkan keuntungan dan kerugian yang didapat dari hasil analisa dokumentasi.
Tahap setelah dilakukan improve yaitu tahap pengendalian (control).
Tahap ini merupakan langkah untuk menjaga kestabilan dari perubahan yang dilakukan pada tahap sebelumnya yaitu improve. Pengendalian yang dilakukan dibagi menjadi beberapa kegiatan yaitu sebagai berikut :
Evaluasi dari hasil observasi setelah dilakukan implementasi sistem kualitas yang baru. Evaluasi yang dilakukan baik dampak positif yang dapat ditingkatkan, serta pengurangan dampak negatif yang muncul dari hal tersebut.
Sistem yang telah dievaluasi tersebut akan diterapkan sebagai peningkatan dari sistem sebelumnya hingga mencapai tahap control. Hal tersebut digunakan untuk membuat standard sistem yang dapat dikatakan sudah baik dengan bukti adanya penurunan internal claim dan diharapkan adanya continuous improvement dengan adanya standarisasi dari tiap perubahan tersebut.
Monitoring keadaan setelah perubahan dengan tujuan untuk melihat apakah hasil implementasi sistem yang baru berjalan dengan baik dan stabil dari waktu ke waktu. Monitoring juga dapat membantu untuk dilakukan analisa secara langsung jika terdapat masalah yang muncul.
Standarisasi sistem yang baru sehingga diharapkan adanya peningkatan standar yang lebih baik. Hal tersebut dilakukan guna meningkatkan kualitas produk serta diharapkan adanya perubahan untuk menjadi lebih baik lagi setelah dilakukannya standarisasi dimana dinamakan sebagai continuous improvement.
Data yang diperlukan untuk mencapai tujuan adalah data karyawan yang terbentuk dalam tim, data kecacatan, data jadwal maintenance, data trial, dan data dokumentasi permasalahan yang terjadi.
16
Universitas Kristen Petra
3.2 Cara Pengumpulan Data
Pengumpulan data dilakukan dengan beberapa cara, yaitu sebagai berikut:
Observasi Lapangan
Observasi lapangan dilakukan untuk mencari data-data baru yang belum didokumentasikan.
Rekap data dari perusahaan
Rekap data yang diberikan oleh perusahaan untuk mengetahui data-data yang telah terdokumentasi pada masa lalu.
3.3 Teknik Penyelesaian Masalah
Teknik yang digunakan untuk penyelesaian masalah pada PT. E-T-A Indonesia adalah sebagai berikut:
Melakukan pembelajaran dan pengenalan mengenai Fishbone Diagram & 5 Why Analysis melalui meeting.
Melakukan pre-test dan post-test saat mengevaluasi tim yang sudah dibekali dengan pembelajaran dan pengenalan mengenai Fishbone Diagram & 5 Why Analysis.
Melakukan penerapan proyek Problem Solving Documentation dengan tujuan membiasakan tim dari PT. E-T-A Indonesia untuk menggunakan Fishbone Diagram & 5 Why Analysis didalam menyelesaikan masalah.
3.4 Teknik penarikan kesimpulan
Kesimpulan yang diambil adalah keberhasilan pembelajaran mengenai Fishbone Diagram & 5 Why Analysis dan Problem Solving Documentation serta penerapannya didalam kegiatan produksi sehari-hari.