• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "BAB II TINJAUAN PUSTAKA"

Copied!
31
0
0

Teks penuh

(1)

13 BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Tinjauan Umum Tentang Perbankan

1. Pengertian Bank

Bank biasanya dikenal sebagai sebuah tempat yang didirikan untuk mengajak masyarakat menabung dan menyimpan dana baik perseorangan atau badan hukum, baik pihak swasta atau pihak pemerintah.1 Dikutip dari KBBI, pengertian Bank adalah sebuah badan usaha yang bertugas untuk mengumpulkan dan mengeluarkan uang masyarakat seperti pemberian kredit dan jasa dalam aktivias peredaran uang. Hal ini juga didasarkan pada Undang-Undang Perbankan Nomor 10 Tahun 1998, Bank bertugas untuk mengajak menabung dan menyalurkan dana dari masyarakat untuk masyarakat guna meningkatkan gerak roda perekonomian masyarakat.

Diketahui, tugas lainnya adalah sebagai tali penghubung untuk menyalurkan jasa penawaran dan permintaan kredit2. Kemudian, diketahui fungsi lain yang dimiliki bank adalah berikut :3

1 Hermansyah, S.H., M.Hum. 2005. Hukum Perbankan Nasional Indonesia. Edisi 3. Jakarta.

Kencana, Hal. 5.

2 Thomas Suyatno. 1994. Kelembagaan Bank. Jakarta. PT. Gramedia Pustaka. Hal. 23.

3 Iswardono. 1998. Fungsi Bank Dalam Pembangunan. Majalah Info Bank. Edisi Februari 1998.

Hal. 19..

(2)

14

a. Financial Investment, membeli sejumlah surat-surat berhagra atau mengalihkan sekumpulan dana yang sementara yang menganggur atau tidak digunakan untuk dipinjamkan pada pihak lain.

b. Memacu lalu lintas transaksi pembayaran uang menjadi efektif dan efisien.

c. Bertanggung jawab atas kepercayaan nasabah terutama dalam keamanan uang masyarakat yang dihimpun, seperti resiko hilang, kebakaran, dan bencana yang tidak terduga sebelumnya.

d. Menciptakan kredit (Created Money Deposit) yaitu merealisasikan deposito yang dalam suatu waktu dapat nasabah ambil dan diuangkan dari kelebihan cadangannya.

2. Fungsi Bank

Dilihat dari pengertian diatas, bank dinyatakan sebagai lembaga keuangan yang megampu tugas sebagai wadah untuk mengajak masyarakat menabung, menyimpan, dan menyalurkan dana di bank.

Selain kedua fungsi yang disebutkan dalam pengertian di atas, bank memiliki fungsi lain yaitu4 :

a. Fungsi Bank sebagai Agent Of Development

Bank bertugas mengajak masyarakat menabung, menyimpan, dan menyalurkannya kepada masyarakat tapi ternyata selain itu, surplus dana yang dihasilkan dari kegiatan menghimpun oleh

4 Irsyad Lubis. 2010. Bank & Lemaga Keuangan Lain. Medan. USU Press. Hal. 9-12.

(3)

15

bank diinvestasikan kepada pengusaha. Investasi ini tentu menghasilkan barang dan jasa yang dibutuhkan, kemudian dari kegiatan investasi ini dapat memperluas kegiatan perekonomian yang akhirnya akan mempengaruhi pertumbuhan ekonomi.

Eksistensi perbankan untuk pertumbuhan perekonomian dibutuhkan untuk mewujudkan fungsi bank sebagai perantara dalam melaksanakan pembangunan.

b. Fungsi Bank sebagai Agent Of Service

Bank semakin hari semakin berinovasi dengan menghadirkan produk-produk layanan baru yang membantu memperlancar aktivitas kehidupan sehari-hari. Produk layanan dan jasa dari bank yang semakin inovasi menunjukkan jika bank tidak hanya berputar-putar dengan menghimpun dan menyalurkan dana masyarakat tertentu, tetapi bank menciptakan inovasi-inovasi layanan dan jasa yang dapat digunakan oleh seluruh lapisan masyarakat baik pengusaha maupun perseorangan. Dengan produk inovasi yang dikeluarkan, menunjukkan jika bank berfungsi sebagai Agent of service dilihat dari dedikasi layanannya dalam menyelesaikan berbagai permasalahan dalam aktivitas perekonomian masyarakat.

c. Fungsi Bank sebagai Agent Of Trust

Dalam menjalankan tugas menghimpun dan menyalurkan dana, pihak bank harus berlandaskan dengan kepercayaan. Ketika

(4)

16

masyarakat memutuskan untuk menyimpan sejumlah dananya kepada bank, disitu terdapat sebuah kepercayaan masyarakat terhadap bank tersebut tanpa ada masalah, tanpa takut bank akan bangkrut atau akan kehilangan dananya secarea tina-tiba.

Kemudian bank dalam menyalurkan dan meminjamkan dana kepada nasabah, bank harus percaya dana yang diberikan layak atau sesuai dengan kebutuhan dari penerima dana dan bank percaya jika penerima dana akan mengembalikan dana yang dipinjam sesuai dengan kesepakatannya, karena jika penerima dana tidak mengembalikan dana sesuai dengan kesepakatan maka skor kepercayaan bank terhadap nasabah tersebut ajak rendah dan dianggap buruk. Contoh tersebuth menunjukkan fungsi bank sebagai agent of trust, karena dalam menjalankan aktivitas dan tugasnya bank selalu mengutamakan kepercayaan

3. Jenis-Jenis Bank

a. Sesuai Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1992 mengenai Perbankan sesudah diubah dengan Undang-Undang Nomor 10 Tahun 1998 bank klasifikasikan jenisnya menjadi :

1) Bank Umum, biasanya dapat disebut juga dengan bank komersi yaitu merupakan bank yang mana dalam melaksanakan kegiatan operasionalnya dapat menggunakan cara konvensional dan atau bisa juga dengan cara syariah

(5)

17

2) Bank Perkreditan Rakyat, salah satu bank yang tidak memiliki peran dalam lalu lintas pembayaran. Pasalnya, izin yang dimiliki oleh BPR sekadar mendapatkan deposito sebagai simpanan berjangka, tabungan dan bentuk lainnya yang mirip.

b. Bank Berdasarkan Kepemilikannya5

1) Bank dengan kepemilikan pemerintah, merupakan lembaga keuangan dengan pendapatan keseluruhan laba dikuasai oleh pemerintah karena bank tersebut adalah kepunyaan pemerintah. Dapat dikatakan sebagai kepunyaan pemerintah, sebab akta pendirian beserta modal pendiriannya dikuasai pemerintah. Dengan kesimpulannya, saham dari bank tersebut seluruh atau 51% bagiannya dikantongi pemerintah.

2) Bank dengan kepemilikan swasta nasional, memiliki arti sebagian atau seluruh sahamnya dikantongi pihak swasta nasional. Hal ini terjadi, karena modalnya berasal dari pihak swasta nasional dan dalam akte pendiriannya tertuang jika didirikan oleh pihak swasta. Berlaku juga bagi keuntungan labanya yang hanya diperuntukkan oleh pihak swasta.

5 Prima Andreas Siregar.(et.al). 2021. Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya.. Medan. Yayasan Kita Menulis. Hal. 15.

(6)

18

3) Bank milik koperasi, adalah bank yang dalam kegiatan operasionalnya berpedoman pada validitas dan fondasi koperasi. Hal ini dikarenakan kepemilikan sahamnya dikuasai oleh badan hukum koperasi.

4) Bank dengan kepemilikan pihak asing, sebab secara utuh sahamnya dikuasai oleh negara lain. Biasanya, bank tersebut merupakan cabang dari bank yang berpangkal di luar negeri.

5) Bank campuran, dikatakan sebagai bank campuran karena kepemilikan saham saat pendirian dikuasai oleh warga negara asing dan warga negara Indonesia. Namun, meski begitu biasanya kepemilikan saham bank milik campuran ini mayoritas dikuasai oleh pihak swasta nasional.

c. Bank Berdasarkan kegiatan devisa6

1) Bank Devisa, merupakan Lembaga bank yang menyediakan layanan transfer luar negeri, travel cek, inkaso, dan lain-lain yang berhubungan dengan valuta asing dan transaksi antar negara. Bank devisa ini biasanya berdiri atas ketentuan dari otoritas terkait seperti Bank Indonesia.

2) Bank Non Devisa, merupakan Lembaga bank yang hanya melakukan transasksi nasional saja sebab belum memiliki ijin untuk melaksanakan transaksasi antar negara atau skala

6 Hery S.E M.Si. Crp. 2019. Dasar-Dasar Perbankan. Jakarta. PT. Grasindo. Hal. 10

(7)

19

internasional. Akan tetapi, bank tersebut berkesempatan untuk merubah statusnya menjadi bank devis ajika sudah mampu memenuhi syarat-syarat yang sudah ditentukan.

d. Bank berdasarkan cara menentukan harga7

1) Bank Konvesional, adalah bank yang menggunakan prinsip-prinsip konvensional. Dalam menggali keuntungan, biasanya bank konvensional menerapkan suku bunga untuk semua produknya baik dalam produk menghimpun dana dari pihak ketiga seperti tabungan, giro, dan deposit.

Bahkan, dalam produk penyaluran dana seperti kredit juga dikenakan tingkat suku bunga.

2) Bank Syariah, merupakan Lembaga bank yang menggunakan prinsip syariah dalam kegiatan operasionalnya termasuk dalam penetapan harga. Jika dalam bank konvensional menetapkan suku bunga dalam meraup keuntungan, bank syariah menetapkan prinsip bagi hasil (mudharabah) karena bunga dalam ajaran agama Islam dianggap sebagai riba. Ada beberapa metode lain selain prinsip bagi hasil, seperti musharakah, murabahah, ijirah wa itiqna. Prinsip-prinsip syariah yang dilaksanakan

7 Dr. Alexander Thian, M.Si. 2021. Dasar-Dasar Perbankan. Yogyakarta. ANDI (Anggota IKAPI).

Hal. 22-23.

(8)

20

dalam bank syariah ini bersumber pada Alquran dan sunnah Rasul.

B. Tinjauan Umum Tentang Kredit

1. Pengertian Kredit

Kredit merupakan sebuah wadah jasa dalam menyediakan sejumlah dana berdasarkan kesepakatan yang tertuang dalam perjanjian antara kreditur dan debitur yang nantinya, pihak debitur memiliki kewajiban untuk membayar uang yang dipinjamkan sesuai dengan waktu yang telah ditetapkan.8

Credere yang menjadi kata asal dari kredit adalah bahasa Yunani

memiliki arti kepercayaan. Dalam hal ini berarti, Kreditur memiliki kepercayaan bila debitur memiliki tannggung jawab untuk membayar sejumlah dana yang sudah dipinjamkan bersama bunga sesuai dengan waktu yang sudah disepakati sebelumnya.9

Menurut pengertian diatas, selanjutnya dapat penulis simpulkan jika kredit adalah kemampuan debitur baik perseorangan atau badan hukum untuk melakukan perjanjian kredit dengan kreditur sebagai penyedia layanan kredit yang mana dalam perjanjian kredit tersebut

8 Thomas Suyatno.(et.al). 2007. Kelembagaan Perbankan. Edisi Ketiga. Jakarta. PT. Gramedia Pustaka Utama. Hal. 45.

9 Rachmadi Usman. 2001. Aspek-Aspek Hukum Perbankan di Indonesia. Jakarta. PT Gramedika Pustaka Utama. Hal. 236.

(9)

21

pihak debitur wajib melaksanakan keharusan untuk membayar uang yang telah dipinjam dalam jangka waktu yang sudah ditentukan.

Sedangkan menurut O.P. Simorangkir, kredit adalah pemberian prestasi (misalnya uang, barang) dengan balas prestasi (kontra prestasi) akan terjadi pada waktu prestasi uang, maka transaksi kredit menyangkut uang sebagai alat kredit yang menjadi pembahasan. Kredit berfungsi koperatif antara pemberi kredit dan penerima kredit atau antara kreditor dengan debitor. Mereka menarik keuntungan dan saling menanggung risiko. Singkatnya kredit dalam arti luas berdasarkan atas komponen-komponen kepercayaan, risiko dan pertukaran ekonomi dimasa mendatang.10

2. Fungsi Kredit

Bertujuan untuk meningkatkan taraf hidup orang banyak, tentu saja kredit memiliki fungsi lainnya. Yang mana, fungsi kredit itu pasti berkaitan dengan visi dan misi dari bank yang mebawahi layanan kredit tersebut.

Beberapa fungsi dari adanya kredit sebagai berikut11 :

a. Mengembangkan utility (daya guna) dari modal/uang, yang berarti pemberian layanan kredit dapat berfungsi sebagai

10 Johannes Ibrahim. 2004. Mengupas Tuntas Kredit Komersial dan Konsumtif dalam Perjanjian Kredit Bank ( Perspektif Hukum dan Ekonomi). Bandung. Mandar Maju. hlm. 10.

11 Thomas Suyatno.(et.al). 2007. Dasar-Dasar Perkreditan. Edisi Keempat. Jakarta. PT. Gramedia Pustaka Utama. Hal. 16.

(10)

22

pemberian suatu dana untuk menghasilkan suatu barang atau meningkatkan suatu usaha bagi debitur.

b. Mengembangkan sirkulasi beserta lalu-lintas uang, yang dimaksud adalah ketika dana atau uang dari pemberian kredit dapat menghasilkan barang atau jasa hal ini tentu meningkatkan peredaran uang dalam suatu wilayah. Kemudian dalam pemberian layanan kredit, terjadi sebuah transaksi yang mana uang berpindah dari rekening satu ke rekening atau bahkan tranksasi kredit dapat menggunakan cek, wessel, bilyet giro dan lainnya yang menunjukkan bahwa kredit meningkatkan perputaran uang kartal dan arus lalu-lintas keuangan.

c. Menambah keefektifan barang, subjek yang mengajukan kredit ke bank bisa dari perseorangan atau badan yang memiliki usaha dan mereka mengajukan kredit bertujuan untuk meningkatkan usahanya yakni dengan mengubah bahan baku pembuatan produknya dengan bahan baku yang berkualitas tinggi dengan dana dari kredit tersebut untuk menghasilkan produk berkualitas tinggi. Ketika produk yang dihasilkan berkualitas tinggi, tentu akan mengubah daya guna dari produk tersebut.

d. Sebagai alat stabilitas ekonomi, dalam suatu negara tentu pernah mengalami keadaan memburuknya perekonomian. Dan Langkah pemberian kredit diambil agar berguna untuk memenuhi

(11)

23

kebutuhan-kebutuhan pokok masyarakat, rehabilitasi sarana- prasarana, pengendali inflasi, dan peningkatan ekspor.

e. Untuk meningkatkan kegairahan usaha, yang dimaksud adalah kehadiran produk kredit adalah sebuah jalan pintas bagi pengusaha-pengusaha kecil yang memiliki modal minim untuk mengembangkan usahanya. Dan dengan pemberian kredit, pengusaha kecil akhirnya terpacu untuk meningkatkan usahanya agar lebih maju lagi dan mampu bersaing.

3. Unsur-Unsur Kredit

Selanjutnya, penulis akan menjabarkan unsur-unsur yang terkandung dalam pemberian kredit12 :

a. Kepercayaan, memiliki arti jika kredit terlaksana karena adanya unsur kepercayaan yang berarti bank sebagai pemberi kredit percaya jika nantinya sejumlah dana yang diberikan kepada penerima kredit akan dilunasi atau dikembalikan sesuai dengan kesepakatan dalam jangka waktu tertentu.

b. Jangka waktu berarti, rentang waktu antara pemberian kredit dan pemenuhan prestasi dari si penerima kredit. Biasanya, jangka waktu muncul dari kesepakatan antara kedua belah pihak pemberi dan penerima kredit. Terdapat nilai “agio” dalam unsur jangka waktu berarti uang yang akan diterima di masa depan (saat pemenuhan prestasi oleh penerima kredit sesuai jangka waktu)

12 Ibid. Hal. 14.

(12)

24

akan lebih tinggi nilainya akan dibandingkan uang yang diterima pada saat ini.

c. Risiko (degree of risk), dengan adanya jangka waktu dari pemberian kredit dan pengembalian kredit tentu menciptakan resiko yang tinggi bagi kedua belah pihak. Bertambahnya tenggang waktu yang disediakan maka besar juga tingkat resiko yang muncul. Kenapa demikian? Sebab sepandai-pandainya manusia memprediksi, tentu masih memiliki ketidakpastian tentang apa yang akan terjadi seperti kematian, bencana, dan kemungkinan lain yang membuat nasabah tidak sanggup memenuhi prestasinya atau melakukan pengembalian kredit.

Maka, dengan adanya resiko yang begitu besar terciptalah agunan atau jaminan dalam melakukan pemberian kredit.

d. Prestasi, apabila kredit telah terlaksana penerima kredit wajib memenuhi prestasinya sesuai dengan jangka waktu yang diberikan. Makna dari prestasi merupakan pengembalian dana, namun selain uang bisa juga dengan barang, bunga, atau imbalan jasa hal itu terserah dengan apa yang disepakati oleh pemberi dan penerima kredit.

4. Jenis-Jenis Kredit

Kredit adalah bentuk wujud perbankan dalam menjalankan tugasnya yakni menyalurkan dana masyarakat. Pada era yang berkembang sekarang ini, kredit ialah satu diantara banyak barang dan

(13)

25

jasa yang disediakan perbankan, dan ternyata memiliki banyak jenis kemudian bisa kita temui beda nama layanan kredit di masing-masing bank. Dan berikut ini merupakan jenis-jenis kredit beserta klasifikasinya :

a. Jenis Kredit Berdasarkan Agunan atau Jaminannya 13

Biasanya dalam kredit yang ditawarkan oleh bank, memiliki 2 macam jenis berupa pinjaman disertai jaminan (secured loan) kemudian pinjaman tanpa memberikan jaminan (unsecured loan).

Yang dimaksud pinjaman disertai jaminan (secured loan) adalah dana yang dipinjamkan kepada nasabah diikuti oleh penyerahan barang jaminan oleh nasabah tersebut. Barang jaminan bisa berupa saham, surat berharga, kendaraan bermotor, mesin, dan lainnya. Sedangkan yang dimaksud dengan kredit tanpa jaminan (unsecured loan) adalah peminjaman dana oleh bank kepada

nasabah yang hanya berlandaskan kepercayaan saja. Biasanya, kredit tanpa jaminan ini hanya memberikan pinjaman dengan jumlah yang kecil karena akan sangat resiko bagi pihak bank jika memberikan peminjaman dengan nominal besar tanpa ada barang jaminan.

b. Jenis Kredit Berdasarkan Jangka Waktunya14

13 Andrianto, S.E. M.Ak. 2020. MANAJEMEN KREDIT Teori dan Konsep Bagi Bank Umum.

Pasuruan. CV. Penerbit Qiara Media. Hal. 19

14 Ibid. Hal. 20

(14)

26

1) Kredit Dengan Rentang Waktu Panjang (long-term-loan), pinjaman yang dialokasikan kepada debitur, harus dilunasi selama tenggat waktu > 3 tahun. Kredit dengan jangka waktu lama ini biasanya diberikan untuk investasi, seperti pembangunan proyek, pengadaan alat, dan investasi pembelian Gedung kantor.

2) Kredit Dengan Rentang Waktu Menengah (mid-term-loan), biasanya pinjaman diberikan kepada nasabah dengan rentang waktu 1 sampai 3 tahun. Pinjaman dengan rentang waktu menengah tersebut biasanya diperuntukkan untuk dana pangkal kerja, investasi tidak begitu besar, dan memenuhi kebutuhan konsumtif masyarakat.

3) Kredit Dengan Rentang Waktu Pendek (short-term-loan), kurang dari < 1 tahun dan maksimal 1 tahun adalah jangka waktu yang diberikan bank kepada nasabahnya dalam melunasi kredit.

c. Jenis Kredit Berdasarkan Tujuan Penggunaanya15

1) Kredit Konsumtif, merupakan jasa pinjama yang dialokasikan oleh bank sebagai kreditur kepada debitur guna memenuhi perilaku konsumtif mereka seperti membeli kendaraan bermotor dan membeli rumah. Kenapa

15 Dr. A. Wangsawidjaja Z., S.H., M.H. 2020. KREDIT BANK UMUM - Menurut Teori dan Praktik Perbankan Indonesia. Yogyakarta. Lautan Pustaka. Hal. 65-69

(15)

27

dikatakan konsumtif? Karena pada dasarnya dana kredit yang diberikan untuk memenuhi kebutuhan pribadi nasabah dan bukan untuk keperluan usaha.

2) Kredit Modal Kerja, jasa pinjaman yang disediakan oleh kreditur kepada debitur perushaan guna kebutuhan mengkover dana pangkal kerja. Pinjaman dana untuk awal kerja biasanya digunakan untuk membeli bahan produksi perushaan, membayar upah pekerja perushaan, menutup utang dagang perushaan sebelumnya, dan lain-lain. Kredit modal kerja diberikan bertujuan agar perputaran roda ekonomi perusahaan dapat meningkat, sehingga produksi yang dihasilkan dapat menarik daya beli masyarakat sehingga perputaran uang di masyarakat terjadi pula.

3) Kredit Investasi, berupa jasa pinjaman yang disediakan kreditur untuk nasabah yang bermanfaat untuk mengembangkan usaha yang sudah ada atau bisa dengan mendanai pendirian perusahaan baru. Biasanya nasabah dari kredit investasi adalah perusahaan perorangan atau perusahaan yang sudah berbentuk badan hukum. Kredit investasi biasa digunakan untuk membiayai penambahan alat produksi perusahaan untuk meningkatkan kapasitas produksinya, bisa juga membiayai pembangunan gedung baru. Jangka waktu dari kredit investasi sendiri bisa sampai

(16)

28

15 tahun, dengan jaminan beserta klaim yang sudah mencapai kata mufakat dari kedua belah pihak.

d. Jenis Kredit Berdasarkan Cara Penarikannya16

1) Kredit Rekening Koran, berupa jasa pinjaman yang disediakan kreditur untuk debitur tetapi melalui proses pemindahbukuan. Jadi, bank bakal mengalihkan pinjaman tersebut ke dalam rekening giro punya nasabah, dan ketika nasabah ingin melakukan penarikan maka harus menggunakan cek, bilyet giro, dan surat pemindahbukuan lainnya. Kemudian, jika nasabah ingin membayar cicilan kredit tersebut, maka harus melakukan setor uang ke tabungan giro milik nasabah dan nanti bank akan lansgung melakukan pemotongan langsung pada rekening tabungan nasabah tersebut.

2) Kredit Bertahap, yakni jasa pinjaman dana yang disediakan oleh bank sebagai kreditur akan tetapi terhadap penarikannya harus bertahap, biasanya bisa 2-4 kali pencairan. Artinya, pencairan dana kredit yang telah disetujui dicairkan sesuai dengan dana yang dibutuhkan waktu itu. Contoh, perusahaan A mengunakan layanan kredit di bank B untuk membangun Gedung baru dengan

16 Drs. Ismail, MBA., Ak. 2018. Manajeman Perbankan Dari Teori Menuju Aplikasi. Jakarta.

Prenadamedia Group. Hal. 103-104

(17)

29

nominal 1.000.000.000, tapi bank B tahun ini hanya mencairkan 200.000.000 terlebih dahulu sesuai dengan kemajuan penyelesaian pembangunan Gedung. Dan untuk pengembaliannya, nasabah akan mengembalikan uang sesuai dengan berapa dana yang telah dicairkan.

3) Kredit Sekaligus, adalah kredit yang dicairkan sekaligus sepadan dengan klaim yang sudah ditetapkan oleh kedua aspek. Biasanya kredit sekaligus dilakukan dengan pemindahbukuan, yakni dana kredit akan dicairkan via rekening giro atau simpanan atas nama debitur jadi tidak dicairkan secara tunai.

e. Jenis Kredit Berdasarkan Sektor Usaha17

1) Sektor Industri (industry elektronik, industry tekstil, industri kimia, dan lainnya)

2) Sektor Perdagangan (pasar swalayan, agen besar, penyuplai, eksportir, kedai, dan lainnya)

3) Bidang Jasa (Pembelajaran, pelatihan, rumah sakit, transpor, dan layanan profesi lainnya)

4) Bidang Pertanian, Peternakan, dan Perkebunan 5) Sektro Perumahan.

17 Ibid. Hal. 105

(18)

30 5. Para Pihak Dalam Kredit18

a. Kreditur, merupakan pihak yang biasa disebut sebagai pemberi fasilitas kredit (pinjaman). Bank yang memberikan fasilitas kredit kepada nasabahnya disebut sebagai kreditur.

b. Debitur, merupakan pihak yang mengajukan fasilitas kredit atau menerima pinjaman dari bank. Debitur dapat berasal dari perseorangan atau badan hukum.

c. Hubungan Hukum Kreditur dan Debitur dalam kredit. Biasanya, hubungan hukum akan terbentuk Ketika perjanjian kredit telah disepakati dan ditandatangani, sebelum ada perjanjian kredit maka hubungan antara kreditur dan debitur adalah bank dan nasabah / calon nasabah. Di dalam konteks hukum perdata, hubungan yang timbul dari kesepakatan dua pihak untuk saling memberikan hak dan kewajiban adalah sebuah perikatan. Jadi, Ketika kreditur dan debitur saling sepakat dan menandatangani perjanjian kredit yang dibuat, pada waktu itu perikatan muncul antara pihak kreditur yang harus memberikan dana yang dipinjamkan dan debitur yang harus mengembalikan dana yang dipinjam sesuai dengan ketentuan yang telah disepakati. Sampai sini dipahami, jika dilihat dari perjanjian kredit menyatakan jika hubungan hukum kreditur dan debitur adalah hubungan

18 Dr. Trisadini P. Usanti dan Prof. Dr. Abd Shomad. 2016. Hukum Perbankan. Jakarta. Kencana.

Hal. 36-46

(19)

31

kontraktual, yakni hubungan yang lahir karena kontrak yang berisi ketentuan-ketentuan bakal mencakup hak dan keharusan tiap-tiap pihak agar saling menguntungkan. Dari perjanjian kredit, dapat melahirkan hak dan kewajiban atau prestasi yang harus terpenuhi merupakan wujud perjanjian dari perjanjian timbal-balik. Yang berarti, jika kedua belah pihak wajib memenuhi kewajibannya lalu bilamana satu dari tiap-tiap pihak tidak menepati perjanjian tertera, lalu pihak yang dirugikan bisa menuntut pertanggung jawaban. Hal ini didasari pasal 1338 KUHPer yang berbunyi kalau perjanjian yang telah disepakati menjadi undang-undang bagi mereka yang membuatnya.

6. Perjanjian Kredit.19

Menurut KBBI Perjanjian bermula dari suku kata janji yang bermakna sebuah pengesahan antara kedua belah sisi yang menerangkan kesudian guna menyanggupi ketentuan-ketentuan yang dibuat. Perjanjian adalah suatu perbuatan (dapat berupa lisan atau tertulis) dari salah satu pihak untuk mengikatkan dirinya dengan pihak yang lain. Dalam mengikatkan hubungan itu, terdapat ketentuan- ketentuan yang disepakati kedua belah pihak, dan ketentuan itu tercantum dalam sebuah perjanjian. Perjanjian kredit adalah peristiwa antara kreditur dan debitur yang sepakat untuk saling memenuhi dan

19 Dora Kusumastuti. 2019. Perjanjian Kredit Perbankan Dalam Perspektif Welfare State.

Yogyakarta. Deepublish. Hal. 1-9

(20)

32

menaati hak dan keharusan per individu sebanding dengan klaim yang tertuang dalam perjanjian tersebut (biasanya perjanjian kredit dibuat secara lisan). Perjanjian kredit juga dapat diartikan sebagai perjanjian pinjam-meminjam antara bank sebagai kreditur dengan pihak lain sebagai debitor yang mewajibkan debitur untuk melunasi utangnya setelah jangka waktu

tertentu dengan pemberian bunga Syarat sahnya suatu perjanjian :20 a. Sepakat

b. Cakap untuk membuat dan melaksanakan perikatan c. Sebuah keadaan sebagai objek perjanjian

d. Sebab yang dibenarkan dan tidak terlarang

Jadi dapat disimpulkan, jika dalam perjanjian kredit dapat dinyatakan sah jika subjek yang melakukan perjanjian cakap hukum, yakni orang yang telah dewasa dan tidak sedang dalam pengampuan.

Yang kemudian para subjek dalam perjanjian tersebut saling sepakat dan menyatakan kesanggupan untuk menjalani ketentuan-ketentuan dalam perjanjian agar saling memenuhi hak dan kewajiban. Kemudian, suatu hal yang objek perjanjian adalah jelas adanya dan bukan suatu hal yang dilarang. Dalam perjanjian kredit, objek dari perjanjiannya adalah kredit itu sendiri serta berbagai macam ketentuan yang disepakati guna

20 Subekti. 2002. Hukum Perjanjian, Cetakan kesembilanbelas. Jakarta. Intermassa. Hal. 17

(21)

33

mencukupi hak dan keharusan per individu. Namun dengan demikian pada dasarnya suatu perjanjian kredit harus memenuhi 6 (enam) syarat minimal, yaitu (1) jumlah hutang; (2) besarnya bunga; (3) waktu pelunasan; (4) cara-cara pembayaran; (5) klausula opeisbaarheid; dan (6) barang jaminan.

Berlandaskan Kitab Undang-Undang Hukum Perdata, kala perjanjian disepakati maka akan menghasilkan akibat, yaitu sebagai berikut :

a. Perjanjian yang dibikin dan disahkan berlaku seperti undang- undang bagi para pihak di dalamnya (Pasal 1338 KUHPerdata).

Berarti, perjanjian kredit yang disepakati adalah undang-undang bagi para pihak di dalamnya, yakni kreditur dan debitur yang terikat dalam perjanjian tersebut wajib mematuhi ketentuan- ketentuan yang tertuang dalam perjanjian kredit tersebut. Dan karena berlaku sebagai undang-undang bagi pembuatnya, maka jika melanggar ketentuan di dalam perjanjian tersebut dapat dituntut secara adil serupa undang-undang yang berlaku.

b. Perjanjian yang telah disahkan tidak bisa dibatalkan atau ditarik kembali, kecuali pembatalan perjanjian tersebut dilandasi oleh kesepakatan kedua belah pihak. Mengapa demikian? Karena, perjanjian harus disetujui dan dilakukan dengan itikad baik jadi jika terjadi pembatalan maka harus atas dasar kesepakatan dua

(22)

34

belah pihak tidak boleh dibatalkan secara sepihak saja. (Pasal 1338 KUHPerdata). Hal ini berlaku bertujuan untuk melindungi kepentingan pihak lain yang nanti akan dirugikan jika pembatalan secara sepihak terjadi.

c. Perjanjian wajib dilakukan dengan itikad baik. Maksudnya itikad baik adalah perilaku jujur dan bersih. Yakni, perjanjian dilakukan harus tulus tanpa kebohongan, tipu muslihat, dan tidak mengganggu atau merugikan pihak lain.

7. Kredit Bermasalah21

Menurut Gubernur Bank Indonesia, Burhanuddin Abdullah menyatakan jika penyebab kredit bermasalah bisa berasal dari bencana alam atau keadaan darurat, usaha debitur yang tidak berkembang, praktik KKN antara debitur dan pihak perbankan, serta wanprestasi atau debitur tidak memiliki tanggung jawab dalam menyelesaikan kewajibannya.

Berlandaskan Pasal 4 SK Dirut BI Nomor 30/267/KEP/DIR waktu 27 Febuari 1997, kredit memiliki beberapa kategori, yakni sebagai berikut :

a. Kredit lancar, biasanya identik dengan pembayaran angsuran yang konsisten dan tepat waktu;

21 Iswi Hariyani, S.H., M.H. 2010. Restrukturisasi & Penghapusan Kredit Macet. Jakarta. PT. Elex Media Komputindo. Hal. 35-37

(23)

35

b. Kredit dalam perhatian khusus, debitur memiliki tunggakan dalam membayar angsuran tapi tidak lebih dari 90 hari;

c. Kredit dalam kategori kurang lancar, terjadi bilamana debitur tidak membayar angsura sudah melampaui 90 hari. Kemudian, terjadi pelanggaran kontrak dan biasanya debitur mengalami masalah keuangan;

d. Kredit diragukan, terkandung tunggakan dalam membayar cicilan selama 180 hari oleh debitur. Kemudian, dinyatakan wanprestasi setelah 180 hari.

e. Kredit macet, debitur memiliki tunggakan angsuran selama 270 hari dan debitur sangat kesulitan untuk membayar.

Kredit bermasalah adalah suatu kategori pinjaman yang mengalami kesulitan dalam membayar atau bermasalah dalam melaksanakan pelunasan atas kredit yang telah diterima. Banyak faktor yang mempengaruhi terjadinya kredit bermsalah ini, baik faktor kesengajaan maupun faktor tidak sengaja yang terjadi di luar kendali debitur maupun kreditur.

Dalam kriteria kredit berdasarkan SK Direktur Bank Indonesia, yang termasuk dalam kredit bermasalah adalah kredit dalam perhatian khusus yakni hanya memiliki tunggakan >90 hari sampai debitur yang memiliki tunggakan lebih dari 270 hari atau kredit macet.

Untuk menyelesaikan permasalahan kredit macet, Bank harus bijaksana menghadapinya dengan melakukan identifikasi dari masalah

(24)

36

timbulnya kredit macet kemudian setelah diidentifikasi, bank harus melakukan analisis untuk menetapkan strategi yang tepat dalam mengatasi kredit macet sepadan apa yang tertian di peraturan BI, OJK, serta kebijakan internal dari tiap-tiap bank. Dalam menghadapi pinjaman yang problematik, Bank akan menawarkan beberapa cara sebagai upaya penyelesaian kredit bermasalah dari bank yaitu22 : a. Rescheduling, merupakan upaya penyelesaian dengan melakukan

perubahan yang hanya menyangkut jadwal pembayaran / jangka waktunya atau lebih tepatnya mengganti jadwal penunaian kewajiban debitur.

b. Reconditioning, yakni iktiar pengendalian melalui perubahan pada semua aspek ibarat kapitalisasi bunga, penangguhan penyetoran bunga dan pembebasan bunga asalkan tidak merubah besarnya kekurangan keharusan yang patut dinunaikan debitur ke bank.

c. Restructuring, berarti cara pengendalian serta penambahan modal debitur dengan pertimbangan jika debitur memiliki usaha yang layak. 23 Restrukturisasi merupakan perubahan syarat-syarat kredit dalam bidang jangka waktu (Rescheduling) atau konversi bunga dan tunggakan (Reconditioning) atau tidak keduanya.

22 Ibid. Hal. 39

23 Kasmir. 2015. Dasar-Dasar Perbankan. Jakarta. Rajawali Pers. Hal. 149

(25)

37

C. Tinjauan Umum Pandemi Corona Virues Desease-19

A. Kilas Balik Sejarah Munculnya COVID-1924

31 Desember 2019 pemerintah Wuhan, China mengutarakan bagi WHO (World Health Organization) tentang beberapa kasus pneumonia

yang terdeteksi namun, masih belum mengetahui virus penyebab dari pneumonia tersebut. Hingga, pada 1 Januari 2020 pemerintah China menutup pasar grosir makanan laut di distrik Huanan karena mencurigai jika virus penyebab pneumonia barangkali bermula dari hewan liar yang diperdagangkan di pasar lokal Wuhan. Kemudian, pada 7 Januari 2020 WHO menyatakan jika kasus pneumonia di Wuhan, China adalah virus corona baru dan selang 4 hari berikutnya muncul kematian pertama yang berasal dari virus yang sama. Dikatakan jika virus corona sama seperti flu biasa yang dapat menyerang saluran pernapasan. Virus corona memiliki gejala seperti batuk, pilek, sakit atau radang tenggorokan, pusing dan demam yang berlangsung selama beberapa hari. Dan, tanpa disadari virus mulai menyebar dimana pada 13 Januari 2020 pemerintah Thailand melaporkan virus corona dan pada tanggal 16 Januari 2020 pemerintah jepang mengkonfirmasi ada warga negaranya yang berpergian ke Wuhan dan terinfeksi virus corona.

Menyadari virus mulai menyebar, pemerintah China mulai menutup bandara dan menangguhkan perjalanan wisata sebab kematian akibat

24 Akbar Bhayu Tamtomo, Timeline Wabah Virus Corona, https://www.kompas.com/, diakses tanggal 22 Juni 2021

(26)

38

virus corona di Wuhan meningkat drastic. Status wabah di tetapkan oleh WHO dan menyatakan jika kondisi ini menjadi Darurat Kesehatan

Publik Internasional dan pada tanggal 11 Febuari 2020 WHO menetapkan jika penyakit akibat virus ini diberi nama COVID-19 . Mesir, Perancis, dan Amerika Serikat mengumumkan kematian pertama akibat COVID-19. Awal bulan Maret, pemerintah Indonesia mengumumkan kasus pertamanya yang menginfeksi 2 WNI setelah menghadiri sebuah acara pesta dansa yang ternyata dalam pesta tersebut dihadiri oleh turis Jepang yang ternyata positif virus corona dan pada 11 Maret 2020 kematian pertama di Indonesia akibat virus corona diikuti oleh penetapan status pandemi virus corona oleh WHO setelah beberapa negara seperti Turki, Honduras, Pantai Gading, dan Bolivia serentak mengumumkan kasus pertama di wilayahnya.

B. Penetapan Status Pandemi25

Sebuah penyakit yang menular dari orang ke orang kemudian menyebar dengan begitu luas dalam lingkup internasional adalah sebuah definisi dari pandemi. Dari definisi tersebut, terlihat jika fase penetapa status pandemi dilihat dari penyebaran kasus infeksi secara geografi dan kecepatan penularannya bukan berdasarkan tingkat keparahan atau jumlah dari kasus infeksi. Sebelum, menuju fase pandemi virus corona telah melewati fase wabah dan epidemi.

25 Masrul.(et.al). 2020. Pandemik COVID-19 : Persoalan dan Refleksi di Indonesia. Medan.

Yayasan Kita Menulis. Hal. 2-5

(27)

39

Pada awal munculnya beberapa kasus pneumonia di Wuhan, China ini sudah termasuk dalam faseh wabah karena peningkatan kasusnya yang terjadi secara signifikan pada periode waktu tertentu dan dalam suatu wilayah. Hingga pada pertengahan bulan Januari 2020 peningkatan kasus infeksi virus corona yang signifikan dan tingkat penularan sudah meliputi hampir seluruh wilayah Tiongkok. Dalam kondisi ini, wabah telah naik menjadi epidemi sebab kasus penyebaran virus corona telah mencakup seluruh wilayah tiongkok dan penyebarannya terjadi begitu cepat. Dan penetapan status pandemi dapat terjadi dengan epidemi yang menyebar ke beberapa negara lain, terhitung sebelum pernyataan WHO yang menetapkan virus corona sebagai pandemi setidaknya ada Jepang, Thailand, Iran, Mesir, Perancis, Amerika Serikat, Indonesia dan Filipina yang mewartakan kasus pertama jangkitan virus corona dalam ruang lingkup daerahnya hingga kemudian per tanggal 11 Maret 2020 ketika Turki, Honduras, Pantai Gading, dan Bolivia ikut mengumumkan kasus pertama infeksi di wilayahnya membuat WHO mau tak mau menyatakan jika kondisi saat ini adalah Pandemi yang dipicu virus corona yang kemudian disebut COVID-19.

Akibat dari pandemi adalah kematian akibat munculnya suatu virus, kemudian penularan yang terjadi secara cepat dan tidak terkendali. Virus corona menular begitu cepat dan tidak terkendali, bahkan dalam kurung waktu Desember 2019 – Januari 2020 pihak yang

(28)

40

berwenang masih belum mengetahui virus apa yang menyebabkan pneumonia di Wuhan, China. Dan terakhir, virus yang menyebar

bergitu luas, mulai menjangkit beberapa negara lainnya yakni setidaknya 210 negara terinfeksi sejak diidentifikasi pertama kali sebuah wabah dari virus corona ini.

D. Tinjauan Umum Relaksasi Kredit

Meledaknya, corona virues deaseas-19 atau COVID-19 cukup mengganggu perekonomian masyarakat dunia. Kebijakan lockdown dan pembatasan skala besar tentu membatasi gerak masyarakat untuk melakukan perputaran roda ekonomi. Pemberian kredit yang seharusnya memberikan dampak pembangunan ekonomi mau tidak mau ikut terkena dampaknya, pekerja yang seharusnya bekerja seperti biasa kini harus dibatasi dan terancam dirumahkan karena pandemi, perusahaan yang biasanya bergerak untuk memproduksi atau menyediakan layanan jasa terpaksa berhenti atau membatasi aktivitas produksinya karena kebijakan pandemi. Faktor-faktor tersebut membuat banyak nasabah bank yang menjadi debitur mengalami kesusahan untuk membayarkan cicilan atau angsuran pengembalian dana yang telah dipinjam. Karena faktor tersebut, presiden Joko Widodo, pemerintah dan otoritas jasa keuangan akhirnya berinisiatif untuk membantu kondisi perkreditan Indonesia dengan mengeluarkan kebijakan relaksasi kredit perbankan dan multifinance kepada masyarakat untuk mengurangi

(29)

41

beban dan tekanan masyarakat di masa pandemi.26 Pada, 24 Maret 2020, dalam siaran pers langsung Presiden Joko Widodo memastikan akan ada Relaksasi Kredit buat debitur UMKM terpenting bagi segmen nilai kredit di bawah Rp10 miliar realisasi ikhtiar memangkas dampak pandemi COVID-19.

Kebijakan ini yang kemudian diatur dalam Peraturan Otoritas Jasa Keuangan Nomor 11/POJK.03/2020 tentang Stimulus Perekonomian Nasional Sebagai Kebijakan Countercyclical Dampak Penyebaran Corona Virus Disease 2019 (selanjutnya disebut dengan POJK 11/2020).

Membahas relaksasi kredit tidak luput dari pengertiannya, yang berasal dari kata relaxation dalam Bahasa inggris yang memiliki arti kelonggaran, pengenduran, dan pemanjangan. Kebijakan relaksasi ini sering dijumpai ketika terjadi peristiwa kredit macet, atau kondisi dimana debitur mengalami kesulitan membayar cicilan atau angsuran pinjaman. Jadi, jika disimpulkan relaksasi kredit terlebih di masa pandemi ini adalah sebuah kebijakan kelonggaran dalam menanggulangi kesulitan debitur dalam membayar.27

Dalam peraturan tersebut, OJK memberikan relaksasi kredit terhadap pelaku usaha yang mengantongi pinjama senilai dibawah Rp. 10 miliar.

Berikut ini beberapa pilihan kelonggaran dalam kebijakan kredit dalam POJK 11/2020 :relaksasi

26 Satradinata, D. N., & Muljono, B. E. 2020. Analisis Hukum Relaksasi Kreadit Saat Pandemi Corona Dengan Kelonggaran Kredit Berdasarkan Peraturan Otoritas Jasa Keuangan Nomor 11/POJK. 03/2020. Jurnal Sains Sosio Humaniora 4(2), 613-620. LPPM Universitas Jambi. Hal.

617

27 Fedianty Augustinah. (et.al). (ed). 2020. Merdeka Berpikir Catatan Harian Pandemi COVID-19.

Surabaya. Unitomo Press. Hal. 87

(30)

42

1. Penurunan suku bunga, merupakan upaya menurunkan suku bunga kredit yang tadinya besar menjadi lebih kecil agar debitur dapa mensisihkan sebagian dananya untuk membayar pokok dan menjalankan usahanya.

2. Menambah fasilitas kredit, yang bertujuan agar usaha debitur dapat berjalan kembali dan menghasilkan dana untuk melanjutkan debitur membayar pinjamannya.

3. Modifikasi pinjaman menjelma pengikutan modal, biasanya perserikatan melakukan konversi pinjaman debitur menjelma sebuah saham pada perserikatan debitur.

4. Memperpanjang waktu pinjaman.

5. Pengunduran pokok kredit, umumnya penghapusan ini disusul sama penghilangan penalti dan bunga.

6. Meluaskan sarana pinjaman serta memangkas ketinggalan pembayaran bunga pinjaman.

Kemudian, untuk meningkatkan optimalisasi kinerja perbankan di masa pandemi dengan ditambah adanya dampak lanjutan akan meningkatkan resiko kredit karena pendemi yang tak kunjung usai maka diperlukan Langkah antisipasif dan lanjutan berupa perubahan dan penyesuaian terhadap POJK11/2020 tentang Stimulus Perekonomian Nasional sebagai Kebijakan Countercyclical Dampak Penyebaran Corona Virus Disease 2019 dengan mengeluarkan POJK Nomor 48/POJK.03/2020 tentang Perubahan Atas Peraturan Otoritas Jasa Keuangan Nomor 11/Pojk.03/2020 Tentang Stimulus

(31)

43

Perekonomian Nasional Sebagai Kebijakan Countercyclical Dampak Penyebaran Corona Virus Disease 2019.

Referensi

Dokumen terkait

Kalau sadja dia orang maoe bersendar sebagai dalam pertjajanja satoe anak kepada Allah, dan toedjoekan tjintanja dalam Isa, serta mengisap hidoep dari pada al-Maseh, po- hon

Bank syariah pada umunya telah menggunakan murabahah sebagai instrumen pembiayaan (financing) yang utama (Jannah, 2009)...

Pertama kali yang perlu anda perhatikan sebelum membeli lem untuk wallpaper adalah daya rekat pada lem tersebut, memang tidak membutuhkan banyak rekatan jika dinding yang

Penelitian ini dilakukan dengan metode kualitatif pendekatan deskriptif melalui wawancara mendalam terhadap 7 informan yang terdiri dari Kepala Puskesmas

1 Approval of the Company’s Annual Report and validation of the Company’s Consolidated Financial Statements, approval the Board of Commissioners’ Supervisory Actions Report and

Oleh karena itu perlu dilakukan penelitian ini untuk mengidentifikasi dan mengetahui populasi cacing tanah di sekitar lubang resapan biopori (LRB) yang diisi

Metode Hidden Markov Model berhasil diterapkan pada aplikasi penerjemah bahasa isyarat menjadi suara menggunakan sensor Kinect secara realtime dengan akurasi 90%.

Sesuai dengan ketentuan dalam Undang- Undang Nomor 19 Tahun 2008 tentang sukuk negara, penjualan atau penyewaan Barang Milik Negara sebagai underlying asset hanyalah