19 BAB II
KONDISI OBJEKTIF DESA SADOMAS KECAMATAN RAJAGALUH KABUPATEN MAJALENGKA
A. Gambaran Umum 1. Letak Geografis
Secara geografis, Desa Sadomas terletak di Kecamatan Rajagaluh dan berada di Kabupaten Majalengka. Desa Sadomas cukup produktif dan memiliki potensi sumber daya alam yang belum banyak tergali terutama pertanian dan perkebunan. Secara administrasif Desa Sadomas dibagi menjadi 2 Dusun, 2 RW dan 7 RT yang mana batasan wilayahnya meliputi:25
Sebelah Utara : Desa Singawada Kecamatan Rajagaluh Sebelah Timur : Desa Babakan Kareo Kecamatan Rajagaluh Sebelah Selatan : Desa Sindangpano Kecamatan Rajagaluh Sebelah Barat :Desa Rajagaluh Kidul Kecamatan Rajagaluh
Untuk menjangkau ke Desa Sadomas tidak sulit, karena transportasi termasuk jalannya sangat baik. Luas keseluruhan Desa Sadomas menurut penggunaan adalah:
25Profil Desa Sadomas, 2015
20
Luas pemukiman 21, 441 ha/m2; Luas persawahan 39 ha/m2; Luas perkebunan 21 ha/m2; Luas kuburan 2, 64 ha/m2; Ladang 25,101 ha/m2;
Tanah Perkebunan rakyat 21 ha/m2; Lapangan 0, 007 ha/m2;
Perkantoran0, 007h5ha/m2; kas Desa 7, 409 sawah irigasi teknis 41 ha/m2.26
2. Jumlah Penduduk
Jumlah penduduk, Laju Pertumbuhan Penduduk dan kepadatan penduduk di Desa Sadomas 06 Desember 2015 dapat dilihat pada tabel berikut:
Tabel 1 Jumlah Penduduk27
No Indikator Jumlah
1 Jumlah penduduk 1.810 Orang
2 Jumlah laki – laki 907 Orang
3 Jumlah perempuan 903 Orang
4 Jumlah kepala keluarga 602 Orang
26 Profil Desa Sadomas, 2015
27Profil Desa Sadomas, 2015
21
Sedangkan penduduk berdasarkan usia adalah sebagai berikut:
Tabel 2
Penduduk Desa Sadomas menurut Usia28
NO Usia
Jumlah Penduduk
Jumlah
L P
1 0-12 bulan 30 20 50
2 > 1 – < 5 Tahun 40 41 81
3 ≥ 5 – < 7 Tahun 60 75 135
4 ≥ 7 – ≤ 15 Tahun 98 80 178
5 ≥ 15 – 56 Tahun 508 542 1050
6 > 56 Tahun 171 145 316
Jumlah 907 903 1810
Desa Sadomas berada pada dataran yang memiliki ketinggian ± 200 mdl di atas permukaan laut dengan curah hujan rata-rata sebanyak 150
28Profil Desa Sadomas, 2015
22
mm/bulan dan memiliki suhu rata-rata 250cdengan jumlah bulan hujan sebanyak 5bulan. Kondisi alam tersebut sangat mendukung kegiatan pertanian dan perkebunan, oleh karenanya masyarakat Desa Sadomas mayoritas bermata pencaharian sebagai petani dan buruh tani.29
3. Keadaan Pendidikan
Pendidikan merupakan salah satu sarana yang penting bagi manusia dalam mencapai kehidupan kesejahteraan potensi sumber daya manusia (SDM), jika tidak diimbangi dengan kualitas pendidikan yang memadai sudah tentu tidak ada artinya bagi pembangunan nasional. Tingkat pendidikan di Desa Sadomas masih bisa dibilang rendah, sehingga peningkatannya masih bisa diperlukan dukungan dari pemerintah, pihak swasta maupun dukungan dari masyarakat. Untuk itu pendidikan masyarakat Desa Sadomas perlu ditingkatkan lagi, karena keberhasilan dari suatu pembangunan sangat tergantung dari pendidikan penduduknya.
Peningkatan pendidikan penduduk merupakan salah satu indikator penting dalam penentuan pencapaian angka indeks pembangunan manusia (IPM) yang tinggi. Permasalahan dalam bidang pendidikan ini disebabkan oleh kualitas sumber daya manusia yang masih rendah karena tingkat pendidikan yang belum memadai. Namun dalam melaksanakan sistem pendidikan nasional dan pendidikan dasar sembilan tahun, untuk mencerdaskan kehidupan bangsa dalam rangka meningkatkan sumber
29 Profil Desa Sadomas, 2015
23
daya manusia (SDM) baik melalui pendidikan formal maupun pendidikan non formal.30
Pemerintah Desa Sadomas selalu mendukung kegiatan-kegiatan yang dilaksanakan oleh masyarakat, tokoh agama, melalui organisasi sosial masyarakat ataupun pendidikan swasta, sehingga tercermin dengan tersedianya sarana dan prasarana pendidikan, baik yang bersifat formal maupun non formal, sebagaimana tercantum pada tabel berikut:
Tabel 3
Sarana Pendidikan Formal31
No. Sarana Pendidikan Jumlah
1. Paud 1
2. Sekolah Dasar Negeri 1
30 Wawancara dengan Bapak Didi Kusnadi, Kepala Desa Sadomas, Selasa 8 Desember Pukul 16.00 WIB di rumah kediamannya.
31 Profil Desa Sadomas, 2015
24 Tabel 4
Sarana Pendidikan non formal32
No. Sarana Pendidikan Jumlah
1 Madrasah 1
Pendidikan dapat dijadikan ukuran bagi suatu bangsa apakah bangsa tersebut masih terbelakang, berkembang ataukah sudah maju.
Proses pendidikan hendaknya memperhatikan keseimbangan pendidikan jasmani dan rohani. Pendidikan jasmani akan menghasilkan tenaga-tenaga yang profesional terlatih dalam segala bidang, sedangkan pendidikan rohani akan melahirkan kepribadian manusia yang normatif. Berkenaan dengan pentingnya pendidikan tersebut proses pendidikan memerlukan suatu pola pembinaan, metode yang tepat dan terarahkan. Peningkatan pembangunan bidang pendidikan dilaksanakan dalam upaya pencapaian program wajib belajar 9 tahun melalui pendidikan formal maupun non-formal, serta terus mendorong dan meningkatkan kesadaran warga masyarakat untuk terus mendorong dan meningkatkan kesadaran warga
32 Profil Desa Sadomas, 2015
25
masyarakat untuk terus melanjutkan sekolah baik ke SLTA atau ke jenjang pendidikan yang lebih tinggi/perguruan tinggi.33
Pemerintah Desa Sadomas memberikan perhatian besar terhadap dunia pendidikan, kebijakan-kebijakan tentang pendidikan baik formal dan non formal diimplementasikan dengan dibentuknya Kelompok Kerja Penuntasan Wajib belajar 9 tahun dan wajib Madrasah Diniyah Takmiliyah Awaliyah (DTA), dan mendorong lembaga-lembaga pendidikan di Desa sadomas agar maju dan berkembang, hal tersebut dibuktikan oleh pemerintah Desa Sadomas dengan ikut berperan aktif mencari sumber pendanaan bagi pelaksanaan pendidikan dan pembangunan sarana-prasarana pendidikan, baik yang bersumber dari pemerintah maupun swasta bagi kelangsungan kegiatan belajar mengajar. Dengan demikian tingkat pendidikan dan angka penduduk yang berpendidikan semakin meningkat.34
33 Wawancara dengan Bapak Didi Kusnadi, Kepala Desa Sadomas, 8 Desember 2015 Pukul 16.00 WIB di rumah kediamannya.
34 Wawancara dengan Bapak Iwan, Sekertaris Desa Sadomas, Rabu 09 Desember 2015 pukul 14. 00 WIB di rumahnya
26
Tabel 5
Jumlah Penduduk Desa Sadomas
Menurut Tingkat Pendidikan Tahun 201535
NO. TINGKAT PENDIDIKAN JUMLAH
1 BUTA AKSARA DAN HURUF LATIN 150
2 TIDAK TAMAT SD (MELEK HURUF) 229
3 BELUM SEKOLAH 131
4 TK DAN PAUD 35
5 SEDANG MENEMPUH PEND. SD 178
6 TAMAT SD 531
7 SEDANG MENEMPUH PEND. SLTP 185
8 TAMAT SLTP 73
9 SEDANG MENEMPUH PEND. SLTA 63
10 TAMAT SLTA 196
11 SEDANG KULIAH 20
35Profil Desa Sadomas, 2015
27
12 TAMAT SARJANA (SI-S3) 19
JUMLAH TOTAL 1810
4. Ekonomi
Keadaan Ekonomi masyarakat Desa Sadomas banyak terdapat keluarga yang berpenghasilan menengah dikarenakan sebagian besar penduduk bekerja sebagai petani.36 Menurut profesinya, masyarakat Desa Sadomas termasuk bermata pencaharian beragam, namun mayoritas penduduknya adalah bertani. Ada yang membuat kerajinan tangan berupa pernik-pernik untuk souvenir atau cenderamata, sebagian kecil ada yang berdagang, ada juga yang memelihara ternak domba, ayam, itik atau memelihara ikan di kolam, dan berjualan kecil- kecilan didepan rumahnya atau berjualan keliling. Secara alamiah stratifikasi sosial masyarakat Desa Sadomas terbagi pada tiga tingkatan yaitu, tinggi, menengah, dan rendah. Masyarakat Desa Sadomas mayoritas tergolong pada mayoritas menengah. Hal ini terlihat dari bangunan fisik rumah dan alat-alat yang dipakai dalam kesehariannya.37
36 Wawancara dengan Bapak Nana Juhana, bagian Administrasi Desa Sadomas, Jum’at 11 Desember 2015, pukul 14.00 WIB di kediamannya
37 Wawancara dengan Bapak Nana Juhana, bagian administrasi Desa Sadomas, jum’at 11 Desember 2015, pukul 14.00 WIB di kediamannya
28
jumlah penduduk berdasarkan angkatan kerja adalah sebagai berikut:
Tabel 6
Tenaga Kerja38
NO TENAGA KERJA LAKI-LAKI PEREMPUAN
1 Penduduk usia 18-56 tahun 421 Orang 426 Orang 2 Penduduk usia 18-59 tahun yang
bekerja
320 Orang 306 Orang
3 Penduduk usia 18-56 tahun yang belum atau tidak bekerja
101 Orang 120 Orang
4 Penduduk usia 0-6 tahun 61 Orang 50 Orang
5 Penduduk usia masih sekolah 7-18 tahun
278 Orang 223 Orang
6 Penduduk usia 56 tahun ke atas 216Orang 136 Orang
38 Profil Desa Sadomas, 2015
29
B. Agama dan Kepercayaan di Desa Sadomas 1. Agama
Penduduk Desa Sadomas, mayoritas sebagai pemeluk dan pengamal agama Islam. Hal itu tercermin dalam kehidupan sehari-hari yang agamis dengan banyaknya kegiatan-kegiatan yang agamis seperti setiap malam jum’at diadakan acara rutin Marhabanan di Musola-musola, adanya pengajian setiap malam minggu di Masjid Sadomas, dan lain-lain.
Kehidupan agamis masyarakat bukan hanya tercermin dari kegiatan ibadah sholat lima waktu, pelaksanaan puasa dan ibadah zakat saja, akan tetapi tercermin dari sikap saling tolong menolong diantara warga masyarakat dan terciptanya kerukunan dalam kehidupan sebagai bentuk kesalehan sosial. Sebagai masyarakat Desa, pada umumnya bersifat kegotong royongan ini merupakan ciri khas yang ada pada masyarakat Desa Sadomas. Hal ini dapat dilihat mulai dari aparat Desa sampai masyarakat Desa yang paling rendah, mereka sering bekerjasama untuk melaksanakan kerjabakti sosial seperti dalam pembangunan rumah, jalan, jembatan, dan juga termasuk hajatan. Adapun hubungan interaksi individu berjalan sebagaimanalayaknya kehidupan Desa. Tidak membedakan etnis tertentu karena kehidupan didasari oleh naluri mereka yang merasa bersaudara dan bermasyarakat.39
39 Wawancara dengan Bapak Sanusi, Tokoh masyarakat Desa Sadomas, Selasa 08 Desember 2015 pukul 14.00 WIB di rumahnya
30
Tabel 7
Data Sarana Keagamaan40
NO Tempat Peribadatan Jumlah Keterangan
1. Masjid 1
2. Mushola 15
3. Madrasah 1
Jumlah 17
2. Kepercayaan
Sistem kepercayaan yang dianut masyarakat Desa Sadomas berkaitan dengan pantangan-pantangan/larangan yang biasa diistilahkan dengan kata pamali. Pamali merupakan larangan untuk mengucapkan dan berbuat sesuatu karena konon berpengaruh pada rejeki, jodoh, bahkan keselamatan orang yang melanggar. Pamali adalah wujud dari tradisi lisan yang diwariskan melalui perkataan secara turun-temurun dari leluhur kita dulu hingga saat ini, misalnya; ulah diuk na lawang panto,
40 Profil Desa Sadomas, 2015
31
pamali! bakal hese meunang jodo (jangan duduk di ambang pintu,
pamali! bakal susah dapat jodoh). Kalimat itu merupakan ungkapan yang kerap keluar dari mulut orang tua kita saat kita duduk di ambang pintu rumah.41
Masyarakat Desa Sadomas mempercayai bahwa hari-hari memiliki makna magis religius. Hal ini berkaitan dengan penetapan aktifitas kehidupannya, yang dipertimbangkan serta disesuaikan dengan hari baik atau hari yang dianggapnya cocok (palintangan) untuk melakukan sesuatu yang penting, misalnya perkawinan, pindah rumah, acara siraman tujuh bulanan, menyunat anak, dan lain-lain. Adapun perhitungannya didasarkan pada nama, hari lahir dan yang lainnya dari orang yang bersangkutan dengan pertimbangan tertentu yang mengacu pada rumus aksara jawa.42
3. Budaya
Penduduk Desa Sadomas termasuk diantara yang masih memegang adat istiadat. Hal ini tercermin dalam berbagai macam pelaksanaan upacara adat, seperti upacara perkawinan, khitanan, kematian, masa kehamilan, kelahiran dan masa bayi, dan lain-lain. Yang mana pada pelaksanaan upacara tersebut terlihat percampuran nilai-nilai
41 Obrolan dengan Ibu Henor, Sesepuh Desa Sadomas, Rabu 9 Desember 2015 pukul 15.30 WIB di Warung
42 Obrolan dengan Ibu Henor, Sesepuh Desa Sadomas, Rabu 9 Desember 2015 pukul 15.30 WIB di Warung
32
ajaran agama Islam dengan adat istiadat setempat, sehingga sulit diidentifikasi mana yang adat mana yang agama. Walaupun demikian pengaruh nilai baru mulai tampak terlihat dalam pemakaian alat-alat baru yang merupakan bagian dari kemajuan teknologi. Misalnya sepeda motor, mobil sebagai sarana transportasi sudah tidak asing lagi bagi mereka, radio, televisi dan yang lainnya. Di dalam bidang pertanian mereka menggunakan alat-alat baru seperti: traktor, alat penggilingan padi dan lain-Iain.43
Semua itu menunjukan bahwa masyarakat Desa Sadomas, bukan masyarakat tradisional sama sekali. Namun masyarakat yang telah mengenal dan menggunakan sarana-sarana modern sebagai bagian dari kehidupan, yang berarti pula masyarakat atau Desa Sadomas sudah mempunyai kebudayaan yang modern.
43 Wawancara dengan Bapak Sanusi, Tokoh masyarakat Desa Sadomas, Rabu 9 Dsember 2015 pukul 14.00 WIB di rumahnya