• Tidak ada hasil yang ditemukan

Tinjauan Pustaka. Informasi Akuntansi

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "Tinjauan Pustaka. Informasi Akuntansi"

Copied!
5
0
0

Teks penuh

(1)

5 Tinjauan Pustaka

Informasi Akuntansi

Informasi secara umum diketahui sebagai fakta, data, persepsi, atau segala sesuatu yang dapat menambah pengetahuan, sehingga bermanfaat bagi pemakainya. Sedangkan akuntansi memiliki macam – macam pengertian yang jika dikaitkan dengan dunia bisnis, akuntansi merupakan sistem informasi yang dirancang oleh sebuah organisasi untuk mengidentifikasi (analisis, mencatat, meringkas) aktivitas – aktivitas yang mempengaruhi kondisi dan kinerja keuangan suatu perusahaan, kemudian mengkomunikasikan hasilnya pada para pengambil keputusan baik untuk kepentingan internal maupun eksternal suatu organisasi (Sadeli &

Siswanto). Hasil yang dimaksud adalah dapat berupa laporan keuangan dan informasi yang berguna bagi pihak internal dalam suatu usaha yang dimana didapat dari hasil pemrosesan data melalui setiap aktivitas keuangan atau segala transaksi yang saling terkait dalam suatu bisnis.

Dapat dilihat bahwa definisi akuntansi tersebut menjelaskan bahwa akuntansi pada dasarnya akan menghasilkan suatu informasi dari sistem akuntansi yang ada dalam sebuah entitas atau organisasi bisnis.

Informasi akuntansi merupakan fakta atau data keuangan yang dihasilkan dari sistem akuntansi selama kegiatan usaha dalam suatu entitas atau organisasi bisnis yang sedang berjalan.

(Sadeli & Siswanto) Informasi akuntansi pada umumnya dinyatakan dalam satuan uang, sebagai contoh; data persediaan bahan baku senilai Rp. 500.000, piutang dagang senilai Rp. 100.000.

Holmes & Nicholls (1988) dalam (Wibowo & Kurniawan, 2015) mengatakan bahwa informasi akuntansi pada dasarnya bersifat keuangan dan terutama digunakan untuk pengambilan keputusan, pengawasan, implementasi keputusan – keputusan perusahaan.

(Krismiaji & Aryani, 2011) Fokus informasi akuntansi terbagi menjadi dua bagian sesuai dengan penggunaannya yaitu akuntansi manajemen dan akuntansi keuangan. Dalam akuntansi keuangan, informasi akuntansi secara umum disediakan bagi para pemakai atau pengambil keputusan yang berada di luar organisasi dan informasi akuntansi keuangan juga harus berdasarkan Prinsip Akuntansi yang Berlaku Umum. Akuntansi manajemen ialah bidang yang menyediakan informasi akuntansi khusus bagi para pengambil keputusan (manajer) yang ada di dalam organisasi tersebut baik berupa informasi keuangan dan nonkeuangan. Informasi

(2)

6

akuntansi manajemen yang dihasilkan tidak harus berdasarkan Prinsip Akuntansi yang Berlaku Umum, akan tetapi dapat berdasarkan asumsi atau kebijakan dari internal organisasi guna mendukung proses pengambilan keputusan. (Krismiaji & Aryani, 2011) Tujuan dari akuntansi manajemen sendiri ialah; menyediakan informasi yang dapat digunakan untuk pembebanan biaya atas jasa, produk, dan objek lain yang menjadi perhatian manajemen, menyediakan informasi yang dapat digunakan untuk perencanaan, pengendalian, evaluasi, dan perbaikan berkelanjutan kemudian untuk menyediakan informasi yang tentunya dapat digunakan untuk pengambilan keputusan.

Informasi akuntansi yang akan difokuskan pada penelitian ini adalah informasi akuntansi manajemen. Informasi akuntansi manajemen dapat membantu pihak internal dalam lingkungan bisnis untuk melaksanakan tugasnya. Yang dimaksud pihak internal ialah pemilik, manajer, serta orang – orang yang terkait dalam bisnis tersebut. Karena informasi akuntansi manajemen disediakan tanpa aturan yang memikat, informasi yang didapatkan merupakan informasi yang hanya benar - benar dibutuhkan oleh manajer dalam melaksanakan tugas mereka. Sesuai dengan pambahasan sebelumnya bahwa dalam akuntansi manajemen sendiri, pelaporan kepada pihak – pihak eksternal bukanlah suatu hal yang merupakan kewajiban. Yang berarti bahwa tidak harus disediakan jika dianggap tidak diperlukan oleh pihak manajemen. Hal tersebut dikarenakan tidak ada satu lembaga pun yang mengatur ataupun mengharuskan sebuah organisasi bisnis untuk menyelenggarakan sebuah pelaporan atau penyediaan informasi yang sesuai dengan standar apapun, karena informasi yang disediakan hanya atas dasar manfaat informasi bagi manajemen (Krismiaji & Aryani, 2011).

Sebagian besar keputusan yang diambil oleh manajemen memerlukan informasi biaya.

Umumnya biaya dihubungkan dengan jenis – jenis organisasi, yaitu organisasi bisnis, organisasi nonbisnis, perusahaan manufaktur, perusahaan dagang, dan perusahaan jasa. Jenis biaya yang terjadi dan cara pengelompokannya, tergantung pada berbagai jenis organisasi. Karena penelitian ini berfokus pada perusahaan manufaktur, maka jenis biaya yang terkait ialah biaya manufaktur atau manufacturing cost. Istilah manufaktur disini pun memiliki pengertian berupa aktivitas mengubah input seperti bahan baku ke dalam bentuk yang memiliki nilai yang lebih besar bagi para konsumen. Organisasi bisnis yang bergerak dalam bidang manufaktur sendiri membagi

(3)

7

biaya manufaktur kedalam tiga jenis yaitu biaya bahan baku, biaya tenaga kerja, dan biaya overhead.

Biaya bahan baku merupakan biaya yang muncul saat menghasilkan produk jadi. Istilah bahan baku sendiri tidak sendiri tidak hanya merupakan bahan mentah saja namun secara umum, bahan baku yang merupakan semua bahan yang digunakan untuk menghasilkan produk jadi.

Bahan baku dibedakan menjadi 2, yaitu bahan baku langsung maupun bahan baku tidak langsung. Bahan baku langsung merupakan bagian penting dari sebuah produk jadi sedangkan bahan baku tidak langsung merupakan bahan penolong yang sering dibebankan kedalam biaya overhead. Biaya tenaga kerja merupakan biaya yang terkait dengan labor atau tenaga kerja karena hal tersebut berkaitan dengan penanganan secara langsung dengan produk jadi. Biaya overhead yaitu biaya yang mencakup ketiga elemen biaya manufaktur dan mencakup seluruh biaya produksi tidak langsung (Krismiaji & Aryani, 2011). Selain biaya – biaya bisanya pihak manajemen juga menggunakan informasi – informasi lainnya yang dibutuhkan sebagai pendukung untuk membantu manajemen melakukan pengambilan keputusan contohnya ialah laporan penjualan, laporan penerimaan kas, dll.

Kriteria Usaha Mikro, Kecil, Dan Menengah

Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah didefinisikan dan dikategorikan sebagai berikut;

Usaha Mikro, jenis usaha produktif yang dimiliki oleh orang perorangan atau badan usaha perorangan yang memenuhi kriteria usaha mikro sebagaimana diatur dalam undang – undang dengan jumlah kekayaan bersih paling banyak Rp. 50.000.000 dengan omzet mencapai Rp.

300.000.000. Usaha Kecil, jenis usaha ekonomi produktif yang berdiri sendiri, yang dilakukan oleh orang perorangan atau badan usaha yang bukan merupakan anak perusahaan atau bukan cabang perusahaan yang dimiliki, dikuasai, atau menjadi bagian baik langsung maupun tidak langsung dari Usaha Menengah atau Besar yang memenuhi kriteria Usaha Kecil sebagaimana dimaksud dalam undang – undang ini. Dengan jumlah kekayaan bersih Rp. 50.000.000 sampai Rp. 500.000.000 dengan jumlah omzet Rp. 50.000.000 sampai Rp. 500.000.000. Usaha Menengah, usaha ekonomi produktif yang berdiri sendiri, yang dilakukan oleh orang perorangan atau badan usaha yang bukan merupakan anak perusahaan atau cabang perusahaan yang dimiliki, dikuasai, atau menjadi bagian baik langsung maupun tidak langsung dengan Usaha Kecil atau

(4)

8

Besar dengan jumlah kekayaan bersih atau hasil penjualantahunan sebagaimana diatur dalam undang – undang. Dengan jumlah kekayaan bersih Rp. 500.000.000 sampai Rp.10.000.000.000 dengan omzet Rp. 2.500.000.000 sampai Rp. 50.000.000.000 (UU 20, 2008)

Penyediaan dan Penggunaan Informasi Akuntansi di Usaha Kecil

Penyediaan merupakan suatu proses untuk mengumpulkan dan menampilkan sesuatu.

Informasi akuntansi disediakan oleh suatu usaha dengan cara melakukan pengumpulan informasi seperti pengumpulan data – data yang berkaitan dengan kegiatan bisnis seperti biaya bahan baku, biaya tenaga kerja langsung, biaya overhead pabrik, informasi penjualan, informasi pembelian dan lain sebagainya yang juga terkait dengan kegiatan usaha. Penyediaan informasi akuntansi dapat dipahami sebagai proses atau cara pengumpulan data – data yang terjadi selama berjalannya proses bisnis suatu perusahaan atau selama aktivitas bisnis berlangsung. Dalam penyediaan informasi akuntansi manajemen pada dasarnya tidak didasari oleh prinsip – prinsip akuntansi yang berlaku umum seperti akuntansi keuangan. Dalam informasi akuntansi manajemen tidak memiliki pihak manapun yang mengatur bagaimana harusnya informasi akuntansi manajemen harus disajikan namun penyajiannya sendiri dapat di tentukan oleh entitas usaha atau organisasi itu sendiri. Untuk itu dengan penelitian ini ingin mengetahui bagaimana sebuah entitas usaha menyediakan informasi akuntansi mereka contohnya dengan menyediakan informasi mengenai biaya produksi, laporan penjualan, laporan pembelian, laporan kinerja, dan lain sebagainya. Proses - proses penyediaan tersebut tentunya dapat membantu suatu entitas bisnis untuk memprediksi kondisi usaha, dan potensi kemajuan usaha untuk masa yang akan datang dan juga dapat mengukur tingkat keberhasilan usaha yang sedang dijalankan.

Penggunaan dapat dipahami sebagai mengambil manfaat dari suatu hal. Penggunaan informasi akuntansi ialah dimana pelaku bisnis mengambil manfaat dari informasi atau data keuangan yaitu contohnya seperti biaya - biaya yang sudah dikumpulkan dan dikelola oleh pelaku bisnis tersebut. Informasi terkait kemudian diberikan kepada pihak yang berkepentingan seperti pihak internal, yaitu pihak manajemen dari entitas bisnis tersebut yang dimana berperan sebagai pemakai utama dimana dengan memperoleh informasi akuntansi dapat menjalankan fungsi – fungsi dasarnya seperti pembiayaan, investasi, operasi, produksi, pemasaran, pengelolaan SDM dan penyediaan informasi lainnya. Menurut (Pinasti, 2007) Penggunaan

(5)

9

informasi akuntansi adalah menggunakan, memakai, memanfaatkan informasi akuntansi yang disediakan kemudian informasi yang didapat tersebut dijadikan tolok ukur dalam evaluasi kinerja dan digunakan sebagai dasar dalam pengambilan keputusan dan penggunaan informasi akuntansi antara lain dengan melakukan pemanfaatan terhadap informasi – informasi akuntansi yang berasal dari catatan – catatan akuntansi dan digunakan untuk pengambilan keputusan bisnis.

Informasi akuntansi digunakan sebagai dasar evaluasi kinerja maupun sebagai dasar dalam pengambilan keputusan suatu usaha. Seperti yang sudah dibahas sebelumnya, dalam informasi akuntansi manajemen sendiri memiliki tujuan antara lain yaitu menyediakan informasi yang dapat digunakan untuk pembebanan biaya atas jasa atau produk dan objek lain yang menjadi perhatian manajemen, kemudian untuk menyediakan informasi yang dapat digunakan untuk perencanaan, pengendalian, evaluasi, dan perbaikan berkelanjutan. Lalu menyediakan informasi yang dapat digunakan untuk pengambilan keputusan (Krismiaji & Aryani, 2011).

(Pinasti, 2001;2007) menunjukan bahwa dalam pengelolaannya, para pedagang kecil di Kabupaten Banyumas banyak yang tidak menyelenggarakan dan menggunakan informasi akuntansi usahanya. Dan keputusan – keputusan yang dibuat hanya berdasarkan pengamatan situasi pasar.

Referensi

Dokumen terkait

Kegiatan pelatihan ini mendapat respon positif dari peserta pelatihan, adapun manfaat yang didapat oleh peserta pelatihan adalah menumbuhkan minat guru dalam

Usaha kecil adalah usaha ekonomi produktif yang berdiri sendiri, yang dilakukan oleh orang perorangan atau badan usaha yang bukan merupakan anak perusahaan atau bukan

Dalam menentukan kriteria kerjasama tim pada permainan sepak takraw (sesudah diberikan model pembelajaran kooperatif), didasarkan dari hasil kuesioner dimana semua

Pembinaan terhadap kursus ini diatur dalam Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Kepmendikbud) Nomor 0151/U/1977 tentang Pokok-pokok Pelaksanaan Pembinaan

Berdasarkan uraian latar belakang diatas yang menunjukkan bahwa hasil penelititian terdahulu yang tidak konsisten, maka penulis bermaksud untuk membuat sebuah tulisan dari

Usaha kecil adalah usaha ekonomi produktif yang berdiri sendiri, yang dilakukan oleh orang-perorangan atau badan usaha yang bukan merupakan anak perusahaan atau

Usaha Kecil adalah usaha ekonomi produktif yang berdiri sendiri, yang dilakukan oleh orang perorangan atau badan usaha yang bukan merupakan anak perusahaan atau

Usaha Kecil adalah usaha ekonomi produktif yang berdiri sendiri, yang dilakukan oleh orang perorangan atau badan usaha yang bukan merupakan anak perusahaan atau bukan