NEWS HEADLINES JAKARTA COMPOSITE INDEX CHART
Indeks akan menguji level fractal down yang berada 5169, jika break out dibawah level tersebut IHSG akan menguji support level di 5096.
Sebaliknya, jika IHSG bertahan di atas level tersebut IHSG akan menguji resistance level di 5193. Sementara itu, sinyal dari leading indikator terkonfirmasi negatif bagi IHSG.
JAKARTA INDICES STATISTICS
CLOSE CHANGE VOLUME (Mn) VALUE (Rp Bn)
IHSG 5152.094 +3.715 6,306.50 5,799.30
LQ-45 887.264 +0.921 1,280.93 4,020.97
MARKET REVIEW MARKET VIEW
IHSG menguat tipis sebesar 3,72 poin (0,072%) dari level 5.148,38 ke level 5.152,09 pada perdagangan hari Senin (19/1), didukung oleh penguatan sektor ragam industri sebesar 1,3%. Sebaliknya, sektor industri dasar mengalami pelemahan terdalam dengan koreksi sebesar 2,3%. Para pelaku pasar masih merespon pengumuman penurunan BBM dan harga jual semen produksi BUMN. Penurunan harga BBM dan semen diprediksi akan meredakan tekanan inflasi serta berdampak positif terhadap sektor ritel dan konsumen.
Sementara itu, produsen semen, baik BUMN maupun swasta, dianggap akan mengalami tekanan margin dari penurunan harga jual semen. Sentimen lain datang dari proposal perubahan asumsi makro dalam APBN diantaranya: asumsi tingkat pertumbuhan 2015 menjadi 5,8%, tingkat inflasi 5%, harga minyak mentah Indonesia (ICP) US$70 per barel, nilai tukar Rupiah Rp12.200 per Dolar AS, dan lifting minyak 849.000 per hari. Dari pasar global, sentimen datang dari meningkatnya kepercayaan rumah tangga AS ke level tertinggi dalam 11 tahun. Data awal yang dirilis oleh University of Michigan menunjukan bahwa indeks sentimen konsumen AS meningkat tajam ke level 98,2 di bulan Januari dari level 93,6 di bulan Desember didukung oleh meningkatnya lapangan kerja AS disertai dengan penurunan harga minyak. Hasil survei tersebut memicu spekulasi bahwa jatuhnya penjualan ritel AS di bulan Desember hanya akan bersifat sementara.
Positifnya data AS memperkuat kemungkinan akan kenaikkan suku bunga the Fed dalam waktu dekat. Dari pasar regional, indeks Nikkei 225 menguat sebesar 150,13 poin (0,88%) dari level 16.864,16 ke level 17.014,29 didukung oleh penguatan saham sektor energi yang dipengaruhi oleh rebound harga minyak dunia. Sementara itu, tingkat kepercayaan konsumen Jepang naik ke level 38,8 di bulan Desember dari level 37,7 bulan sebelumnya. Berkebalikan dengan bursa Jepang, pasar saham Tiongkok anjlok setelah regulator di Tiongkok melakukan pengetatan atas margin pinjaman dalam transaksi saham. Indeks Shanghai Composite turun tajam sebesar 260,15 poin (7,70%) dari 3.376,50 ke 3.116,35. Mengikuti pelemahan indeks Shanghai Composite, indeks Hang Seng ditutup melemah sebesar 365,03 poin (1,51%) dari level 24.103,52 ke level 23.738,49. Dari Eropa, bursa Eropa tentatif menguat tipis di tengah ekspektasi investor akan pengumuman Quantitative Easing oleh bank sentral Eropa pekan ini.
Penurunan harga minyak dunia tetap menjadi perhatian pelaku pasar global, karena berkenaan pengaruhnya pada harga saham sektor komoditas pertambangan yang pada akhirnya dapat mempengaruhi kinerja keuangan tahun ini. Harga minyak mentah di WTI di tutup di level US$ 47,38 per barel atau turun US$ 1,31 dibandingkan dengan harga sebelumnya. Penurunan harga minyak dunia membuat pemerintah telah melakukan penyesuaian harga minyak dalam negeri dengan melakukan penurunan harga BBM. Harga Premium turun menjadi Rp 6.600 per liter, Solar menjadi Rp 6.400 per liter, Elpiji 12 kilogram menjadi Rp 129.000.
Penurunan harga BBM yang dilakukan pemerintah diharapkan mampu mengendalikan harga kebutuhan pokok, karena sebelumnya pada Oktober 2014 lalu telah mengalami kenaikan seiring pemerintah menaikan BBM bersubsidi. Meski, sulit bagi pemerintah untuk menurunkan harga yang sudah naik. Di satu sisi, pemerintah meyakini bahwa penurunan harga di tingkat konsumen terkait turunnya harga BBM tidak akan terjadi dalam waktu singkat. Pasalnya, faktor distribusi yang erat kaitannya dengan angkutan darat, laut, dan udara masih menjadi persoalan. Jika penurunan harga BBM yang dilakukan pemerintah, tidak berhasil menurunkan harga kebutuhan pokok, maka kebijakan tersebut tidak berdampak besar bagi perekonomian terutama inflasi. Pemerintah berharap penurunan harga BBM dapat mengakibatkan penurunan pada inflasi, hal ini dapat terjadi apabila di ikuti terjadi penurunan pada harga kebutuhan pokok. Namun demikian, pemerintah optimistis bahwa penurunan harga BBM ini dapat menurunkan angka infalasi. Seperti yang di utarakan oleh Gubernur BI Agus Martowardojo bahwa inflasi pada bulan Januari 2015 masih cukup terkendali seiring dengan kebijakan pemerintah yang kembali menurunkan harga BBM. Menurutnya, penurunan inflasi bulan ini juga tidak terlepas dari neraca perdagangan yang diprediksi kembali positif pada bulan Desember 2014 setelah November 2014 lalu sempat defisit US$ 0,42 miliar. Sebelumnya, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Sofyan Djalil bahkan optimis bulan ini akan terjadi deflasi. Menurutnya, hal tersebut akan terjadi karena kebijakan pemerintah menurunkan harga BBM, disamping juga harga LPG dan Semen akan diikuti dengan penurunan harga-harga kebutuhan lainnya. Sentimen ekternal terbilang positif dan diharapkan dapat menjadi katalis bagi pasar saham domestik hari ini. Bursa saham Eropa ditutup menguat pada hari Senin serta bursa Asia di awali positif hari ini.
DAILY REPORT
20 Januari 2015
• WSKT berharap peroleh proyek mesjid Nabawi, Arab Saudi di 2015
• Kemeneg BUMN usul rights issue untuk BMRI, ADHI, ANTM, WSKT
• ANTM resmikan fasilitas TBRC
• ANTM akan peroleh pasokan anoda slime dari PT. Smelting Gresik
• Pendapatan BUMI 9M14 turun 17,7% YoY, defisiensi modal US$321 juta
• GZCO incar pendapatan Rp 500 miliar
• Emiten BUMN farmasi peroleh pendapatan Rp 6,2 triliun
• HMSP kaji tambah free float
• KRAS cari pinjaman US$80 juta
• Anak usaha KBLV akan dorong bisnis mobile broadband
• PANR bidik pengelolaan 20 hotel baru
• Pendapatan BULL per 9M14 turun 6,9% YoY
• SOCI tambah kapal baru
• BIRD alokasikan capex Rp2-Rp2,5 triliun
• Laba bersih BNGA per November 2014 turun 48,57% YoY
• BBRI akan fokus di domestik, targetkan pertumbuhan CASA 14%-16%
• BBCA proyeksi pertumbuhan KPR 8%
• Penjualan BSDE lampaui target
• BEST habiskan dana IPO
• Penjualan mobil ASII tahun 2014 turun 6,1%, motor naik 7,53%
• MMS, anak usaha ASII, rencana naikkan tarif tol pada Oktober 2015
• Penjualan mobil Indonesia bulan Desember turun 19,3% YoY
• Pemerintah akan tutup impor bibit ayam
• Kemen ESDM & Kemkeu kaji hapus PPN pembelian anoda slime
Support Level 5133/5113/5094 Resistance Level 5172/5191/5211
Major Trend Up
Minor Trend Down
20 January 2015
20 January 2015
Waskita Karya (WSKT) optimis mendapatkan proyek renovasi dan pelebaran Masjid Nabawi di Arab Saudi pada tahun 2015. Sambil menunggu kepastian proyek tersebut, perseroan terus menggarap perluasan Masjidil Haram dan jalan akses New Jeddah yang merupakan paket pekerjaan tahun 2014 dengan nilai kontrak Rp 500 miliar. Pekerjaan fisik Masjidil Haram merupakan paket tahunan, yang diharapkan dapat terus dilakukan oleh perseroan sebagai sub kontraktor dari kontraktor besar Arab Saudi Bin Laden Group. Ini proyek tahunan hingga 8 tahun. Jika tahun ini bisa memperoleh proyek lagi, maka berarti merupakan tahun ke tiga.
Kementerian BUMN mengusulkan Penyertaan Modal Negara (PMN) dengan pola menerbitkan saham baru (rights issue) kepada 4 perusahaan terbuka yaitu Bank Mandiri (BMRI), Adhi Karya (ADHI), Aneka Tambang (ANTM) dan Waskita Karya (WSKT) senilai total Rp 18,2 triliun. Rights issue keempat BUMN tersebut bagian dari PMN yang diberikan pemerintah kepada 35 BUMN senilai Rp 48,06 triliun pada tahun 2015. Rights issue Bank Mandiri senilai Rp 5,6 triliun, Aneka Tambang sebesar Rp 7,7 triliun, Waskita Karya Rp 3,5 triliun, dan Adhi Karya Rp 1,4 triliun. Rights issue tersebut didasari perubahan paradigma bahwa BUMN berperan dalam memberikan kontribusi terhadap perekonomian nasional. BUMN ini juga diharapkan melakukan 'leverage' sehingga kegiatan investasi lebih besar dari pada dana PMN tersebut. Dengan PMN Bank Mandiri tersebut maka akan mendorong ekspansi kredit yang lebih besar hingga mencapai Rp 164 triliun pada tahun 2020 menjadi sekitar Rp 1.516 triliun.
Pendapatan laba bersih Bank Mandiri pada tahun 2020 diperkirakan mencapai Rp 51,7 triliun, dari tahun 2015 yang diproyeksikan sebesar Rp 21,2 triliun. Sementara dana hasil rights issue ANTM senilai Rp 7,7 triliun akan digunakan untuk membangun proyek strategis meliputi CGA Tayan, proyek Fero Nikel Halmahera Timur, Smelter Grade Alumina Mempawah dan Anoda Slime. Dengan perolehan PMN tersebut, maka kapitalisasi pasar Antam akan melonjak hingga 100% menjadi USD 2 miliar dari sebelumnya sekitar USD 1 miliar. Perseroan memproyeksikan laba bersih menjadi Rp 1,54 triliun pada tahun 2018, tumbuh dari tahun 2015 yang mencatat rugi sebesar Rp 890,28 miliar.
Sedangkan PMN untuk Adhi Karya akan digunakan melanjutkan rencana proyek moda transportasi massal monorel tahap I ruas Cibubur-Cawang-Senayan dan tahap II ruas Bekasi Timur- Cawang. Dengan PMN, pendapatan Adhi Karya pada tahun 2018 akan mencapai sekitar Rp 19,9 triliun, naik dari tahun 2015 tanpa PMN sebesar Rp 12,26 triliun. Sementara Waskita Karya menggunakan dana PMN untuk tambahan modal dalam membangun jalan tol dan transmisi listrik.
Aneka Tambang (ANTM) meresmikan fasilitas Top Blown Rotary Converter (TBRC) yang dapat mengekstraksi logam emas dan logam-logam berharga lainnya, seperti selenium, paladium, platinum dan lain-lain dari produk anode slime. Melalui pengoperasian TBRC, Antam akan memberikan nilai tambah dari anode slime melalui pengolahan di dalam negeri. Pengoperasian TBRC juga merefleksikan strategi Antam dalam mengintensifkan pendapatan dari komoditas emas. Fasilitas TBRC dengan nilai proyek USD 500 ribu ini mampu mengolah 500 ton anode slime per tahun. Dengan asumsi rata-rata kandungan logam emas 1% di setiap ton anode slime, Antam akan mendapatkan tambahan 5 ton emas. Tambahan emas itu di luar produksi yang sudah ada saat ini yang berasal dari tambang emas Pongkor dan Cibaliung.
Produksi emas Antam pada tahun 2013 mencapai 2.562 kg, di mana 1.722 kg berasal dari tambang Pongkor dan 840 kg dari tambang Cibaliung. Di masa depan ANTAM berencana untuk meningkatkan kapasitas pengolahan menjadi 2.000 ton anode slime per tahun untuk meningkatkan volume ekstraksi emas.
Antam berharap adanya dukungan dari pemerintah terutama dalam hal pengenaan PPN mengingat proyek anode slime merupakan salah satu proyek strategis Antam sebagai salah satu katalisator industri nasional.
Aneka Tambang (ANTM) akan memperoleh pasokan anoda slime dari PT Smelting Gresik. Anoda Slime merupakan produk sampingan dari pengolahan dan pemurnian konsentrat tembaga.
Smelting mampu menghasilkan 2.000 anoda slime dari 1 juta ton konsentrat tembaga yang berasal dari PT Freeport Indonesia dan PT Newmont Nusa Tenggara. Apabila Freeport membangun smelter dengan kapasitas bahan baku 2 juta konsentrat, maka ada penambahan 4.000 anoda slime. Ada 6.000 anoda slime yang akan dihasilkan dari pengolahan dan pemurnian konsentrat tembaga.
Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) menyatakan penghapusan pengenaan pajak pertambahan nilai (PPN) pembelian anoda slime masih dibicarakan dengan Kementerian Keuangan (Kemkeu). Hal ini menanggapi permintaan Aneka Tambang (ANTM) yang membutuhkan dukungan pemerintah dalam optimalisasi fasilitas Top Blown Rotary Converter (TBRC). Fasilitas itu mampu mengolah anoda slime sehingga mengekstraksi logam emas dan logam-logam berharga lainnya seperti selenium, paladium, platinum.
Bumi Resources (BUMI) mengalami penurunan pendapatan per kuartal III 2014 sebesar 17,7% menjadi USD 2,18 miliar, dibanding kuartal III 2014 sebesar USD 2,65 miliar. Beban pokok penjualan turun 15,3% menjadi USD 1,77 miliar, dari perolehan USD 2,09 miliar per kuartal III 2013. Laba bruto turun menjadi USD 420,16 juta, dari perolehan sebelumnya USD 557,59 juta per kuartal III 2013. Total beban usaha perseroan menjadi USD 347,37 juta, dari perolehan sebelumnya sebesar USD 341,81 juta per kuartal III 2013. Perseroan meraih laba sebelum pajak mencapai USD 79,34 juta dari rugi sebelum pajak tahun sebelumnya yang mencapai USD 455,76 juta.
Defisiensi modal Bumi Resources (BUMI) sepanjang periode Januari-September 2014 meningkat menjadi US$320,93 juta dari posisi akhir 2013 sebesar US$302,95 juta. Defisiensi modal itu sebagian besar disebabkan turunnya nilai aset. Aset tetap BUMI berkurang 18,08% dari posisi Desember 2013 menjadi US$704,42 juta.
Gozco Plantation (GZCO) menargetkan kenaikan pendapatan menjadi Rp 500 miliar pada 2015, dibandingkan estimasi tahun lalu yang mencapai Rp 427 miliar. Kenaikan ini akan disumbangkan pengoperasian pabrik kelapa sawit baru (PKS) perseroan. Saat ini, GZCO sedang membangun PKS dengan kapasitas 45 ton per jam ditambah extendible sebanyak 90 ton per jam. PKS ini ditargetkan mulai beroperasi pada semester II tahun ini. Tahun ini, perseroan menyiapkan dana sebesar Rp 200 miliar untuk belanja modal. Dana ini akan digunakan untuk membiayai penanaman sawit baru, perawatan tanaman baru belum menghasilkan dan pembangunan fixed asset perusahaan.
Dua emiten BUMN farmasi, Kimia Farma (KAEF) dan Indofarma (INAF) membukukan total pendapatan sebesar Rp 6,2 triliun pada 2014 atau rata-rata naik 9,7% dibandingkan 2013 senilai Rp 5,65 triliun. Sepanjang tahun lalu, KAEF memperoleh pendapatan sekitar Rp 4,78 triliun atau tumbuh 10% dibandingkan 2013, sedangkan pendapatan INAF meningkat 6,3% menjadi Rp 1,42 triliun. Tahun ini, KAEF menyiapkan belanja modal sebesar Rp 590 miliar. Tahun ini, capex INAF mencapai Rp 100 miliar.
20 January 2015
20 January 2015
HM Sampoerna (HMSP) tengah mengkaji penambahan jumlah saham yang beredar di publik (free float) minimal sebesar 5,68%.
Hal itu untuk memenuhi ketentuan bursa soal batas minimal free float yang sebesar 7,5%. Saat ini, perseroan sedang menganalisa berbagai opsi yang dapat diambil.
Laba bersih Bank CIMB Niaga (BNGA) pada akhir November 2014 turun 48,57% YoY di Rp 1,98 triliun dibanding November 2013 yang mencapai Rp 3,85 triliun. Dana pihak ketiga (DPK) yang dihimpun Bank CIMB Niaga mencapai Rp 165,63 triliun atau tumbuh 7,54% yoy dibanding November 2013 yang mencapai Rp 154,01 triliun. Sementara kredit yang disalurkan Bank CIMB Niaga mencapai Rp 158,17 triliun atau tumbuh 10,82% yoy dibanding November 2013 yang mencapai Rp 142,72 triliun.
Bank Rakyat Indonesia (BBRI) belum terlalu agresif memperluas jaringan bisnis di kawasan regional pasca ditandatanganinya pedoman Asean Banking Integration Frameworks. Saat ini BBRI baru akan membuka kantor cabang offshore di Singapura yang ditargetkan selesai pada akhir triwulan I tahun ini. Untuk pembukaan kantor cabang di Singapura, dibutuhkan biaya sekitar Rp25 miliar. BBRI lebih memilih fokus untuk menggarap sektor usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) di dalam negeri.
Perseroan memandang bahwa sektor UMKM di tanah air masih memiliki peluang besar untuk digarap.
Bank Rakyat Indonesia (BBRI) menargetkan pertumbuhan current and savings accounts (CASA) pada 2015 mencapai 14%-16%.
Untuk mencapai target tersebut, perseroan akan memulai kegiatan operasional kantor cabang offshore di Singapura.
Bank Central Asia (BBCA) memproyeksi pertumbuhan kredit pemilikan rumah (KPR) akan berkisar 8% pada tahun ini. Pada tahun 2014 perseroan menerima cicilan (run off) berkisar Rp1,2 triliun setiap bulan. Perseroan memprediksi outstanding KPR BBCA akan mencapai Rp54 triliun pada akhir tahun lalu, atau tumbuh sekitar 2% atau senilai Rp1 tirliun dari tahun sebelumnya.
First Media (KBLV) melalui entitas usahanya, PT Mitra Mandiri Mantap (MMM), akan mendorong bisnis mobile broadband. Lini bisnis mobile broadband ini di bawah pengelolaan Internux, selaku anak usaha MMM. Internux merupakan pengelola merek layanan mobile broadband, Bolt, yang telah beroperasi di Jakarta dan sekitarnya. Kini layanan bisnis mobile broadband tersebut tengah berekspansi ke Medan. Penguatan bisnis itu guna meningkatkan pendapatan hingga Rp 2 triliun.
Panorama Sentrawisata (PANR) menargetkan pengelolaan sebanyak 20 hotel baru dalam 5 tahun mendatang. Ekspansi bisnis pengelolaan hotel juga dilakukan perseroan melalui kerja sama dengan perusahaan hotel internasional yakni Radisson Blu Carlton Hotel. Seluruh hotel yang dikelola perseroan nantinya bintang 3 dan 4. Selain membangun hotel baru, PANR membuka peluang untuk akuisisi hotel. Tahun ini, perseroan menyiapkan capex sebesar Rp 400 miliar.
Krakatau Steel (KRAS) tengah mengincar pinjaman senilai total US$80 juta setara dengan Rp1 triliun untuk membangun proyek pembangkit listrik. Saat ini KRAS tengah mengkaji upaya pendanaan dan perizinan internal perseroan. Proyek pembangkit listrik 2x80 megawatt tersebut akan dimulai paling cepat pada tahun ini dan diperkirakan akan selesai dalam waktu dua tahun.
Perseroan belum berminat untuk menerbitkan obligasi pada tahun ini sebagai opsi pendanaan.
Bekasi Fajar Industrial Estate (BEST) telah memanfaatkan seluruh dana yang diperoleh melalui hasil penawaran umum perdana perseroan pada April 2012. Saat itu BEST memperoleh dana segar Rp300 miliar yang disuntikan kepada anak usaha, Bekasi Matra Industrial Estate, senilai Rp213,16 miliar dan sisanya dimanfaatkan oleh perseroan.
Bumi Serpong Damai (BSDE) berhasil merealisasikan penjualan unit properti (marketing sales) sebesar Rp 6,5 triliun selama 2014, lebih tinggi 8,3% dibandingkan target yang mencapai Rp 6 triliun.
Penjualan rumah menyumbang porsi terbesar sebanyak Rp 3,1 triliun atau 48% dari total marketing sales. Jumlah ini diikuti penjualan lahan sebesar Rp 2 triliun (31%), rumah toko sebanyak Rp 664,3 miliar (10%), strata title senilai Rp 317,3 miliar (5%) dan industrial sebesar Rp 102,9 miliar (2%). Pada 2015, BSDE menargetkan pertumbuhan sebesar 10-15% dibanding tahun lalu.
Buana Listya Tama (BULL) mengalami penurunan pendapatan di kuartal III 2014 sebesar 6,9% menjadi USD 33,72 juta, dibanding sebelumnya sebesar USD 36,22 juta. Laba sebelum pajak perseroan turun menjadi USD 876.846 di kuartal III 2014, dibanding perolehan USD 11,78 juta di kuartal III 2013. Laba yang diatribusikan kepada pemilik turun menjadi USD 475.537, dibanding sebelumnya USD 11,36 juta. Kerugian yang dialami BULL akibat dari pelemahan mata uang asing sebesar USD 473.806 dan kerugian lain yang tercatat mencapai USD 270.898.
Soechi Lines (SOCI) berencana menambah tujuh kapal baru dan merambah bisnis perbaikan kapal pada tahun ini. Perseroan menganggarkan Rp320,38 miliar untuk membeli kapal. Dana tersebut berasal dari IPO senilai Rp582,5 miliar.
Blue Bird (BIRD) mengalokasikan dana Rp2-Rp2,5 triliun untuk belanja modal (capex) tahun ini, sedikit di bawah rencana awal yang sebesar Rp2,66 triliun dan lebih rendah dibandingkan dengan capex 2014 sekitar Rp2,87 triliun. Dana tersebut berasal dari hasil IPO, kas internal perusahaan, dan pinjaman bank.
Adapun dana belanja modal tersebut akan digunakan untuk pengembangan usaha seperti penambahan armada dan depot.
PT Marga Mandala Sakti (MMS), perusahaan jalan tol Tangerang- Merak grup Astra Internatonal (ASII), berencana menaikkan tarif tol pada tahun 2015. Perseroan masih memperhitungkan beberapa faktor. Perseroan memperkirakan kenaikan tarif tol pada sekitar Oktober 2015. Rencana kenaikan tersebut sesuai dengan regulasi kenaikan per dua tahun sekali.
Penjualan mobil Astra Internasional (ASII) sepanjang tahun 2014 mencapai 614.169 unit atau turun 6,1%, dibandingkan penjualan mobil sepanjang tahun 2013 yang sebanyak 654.573 unit.
Penjualan mobil bulan Desember 2014 mencapai 42.399 unit atau turun 18,87% dibandingkan penjualan Desember 2013 yang sebesar 52.264 unit. Sementara penjualan kendaraan roda dua Honda Astra Internasional sepanjang tahun 2014 mencapai 5.051.100 unit, atau naik 7,53% dari total penjualan sepeda motor Honda di 2013 yang sebesar 4.696.999 unit. Sementara penjualan kendaraan roda dua di bulan Desember 2014 mencapai 375.814 unit atau naik dari penjualan di Desember 2013 yang sebesar 342.836 unit.
Menurut Gaikindo, penjualan mobil Indonesia pada bulan Desember 2014 turun 19,3% dibandingkan penjualan pada periode Desember 2013, atau penurunan pada bulan keempat.
Alasan dari penurunan permintaan karena adanya kenaikan harga BBM pada November 2014. Sedangkan jika dibandingkan bulan
20 January 2015
20 January 2015
sebelumnya, penjualan mobil turun 13,7%, penurunan yang terjadi pada November mencapai 13,4% dibandingkan Oktober. Total penjualan sepanjang tahun 2014 mencapai 1,21 juta unit atau turun 1,8%, dibandingkan penjualan tahun 2013.
Pertumbuhan kredit Indonesia pada November 2014 melambat menjadi 11,9% dibandingkan November 2013, dan dibandingkan pertumbuhan 12,6% pada Oktober 2014. Bank Indonesia memperkirakan pertumbuhan kredit tahun 2014 mencapai 11%- 12%, namun pada tahun 2015 diperkirakan akan tumbuh 15%- 17% di tengah kondisi ekonomi yang lebih baik.
Pemerintah akan menutup impor bibit ayam (grand parent stock) diganti dengan telur tetas dari luar negeri guna menghindari risiko virus flu burung jenis baru atau H5N8. Dikatakan bahwa jenis virus baru tersebut berbeda dengan jenis virus H5N1 dan ditemui di negara produsen day old chiken (DOC) seperti AS. Belanda, Jerman dan Australia. Selama ini 92% impor bibit ayam berasal dari AS dan untuk ke depan impor tersebut akan ditutup diganti dengan telur tetas.
Kementerian BUMN memperkirakan realisasi total pendapatan 119 perusahaan milik negara pada tahun 2014 mencapai Rp 1.912 triliun, naik 6,7% dibandingkan realisasi pendapatan tahun 2013 sebesar Rp 1.792 triliun. Laba bersih diperkirakan mencapai Rp 154 triliun, naik 1,32% dibandingkan tahun 2013 sebesar Rp 152 triliun. Sedangkan total belanja modal (capex) BUMN selama tahun 2014 mencapai Rp 255 triliun, naik 20,28% dibandingkan capex tahun 2013 sebesar Rp 212 triliun. Kementerian BUMN mengusulkan target setoran dividen BUMN pada RAPBN-P 2015 sebesar Rp 34,95 triliun, turun dari semula Rp 44 triliun.
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Sofyan Djalil, optimis angka inflasi pada Januari 2015 akan lebih rendah dibandingkan Desember 2014. Hal itu mempertimbangkan Januari 2015 sudah musim panen, harga BBM turun, raskin bertambah, jumlah penduduk kelas menengah bertambah, dan berbagai faktor pendukung yang lain.
Bank Indonesia (BI) melihat nilai tukar rupiah tahun 2015 masih dalam periode melemah dan akan bergerak pada kisaran Rp 12.200-Rp 12.800 per USD. Gubernur BI Agus Martowardojo mengatakan pergerakan rupiah tahun ini masih akan dipengaruhi oleh pergerakan global terutama Amerika.
Bank Indonesia menetapkan asumsi nilai tukar rupiah terhadap US dollar pada kisaran Rp 12.200 – Rp 12.800 dalam proyeksi tahun anggaran 2015. Patokan ini lebih tinggi dari asumsi pemerintah di APBNP 2015 sebesar Rp 12.200 per dollar. Menurut Gubernur Bank Indonesia Agus DW Martowardojo, batas atas nilai tukar rupiah itu mempertimbangkan ekonomi dunia yang masih bergejolak. Gejolak ekonomi dunia akan berpengaruh pada ekonomi banyak negara, termasuk Indonesia.
20 January 2015
COMMODITIES DUAL LISTING
Description Price (USD) Change Description Price (USD) Price (IDR) Change
(IDR)
Crude Oil (US$)/Barrel 47,38 -1,31 TLKM (US) 46 14.451 315
Natural Gas (US$)/mmBtu 2,97 -0,16 ANTM (GR) 0,06 907 0
Gold (US$)/Ounce 1275,78 0,13
Nickel (US$)/MT 14475,00 -305,00
Tin (US$)/MT 19325,00 -50,00
Coal (NEWC) (US$)/MT* 61,80 --
Coal (RB) (US$)/MT* 61,00 --
CPO (ROTH) (US$)/MT 690,00 0,00
CPO (MYR)/MT 2320,00 -51,00
Rubber (MYR/Kg) 598,00 -0,50
Pulp (BHKP) (US$)/per ton 743,01 0,48
*weekly
GLOBAL INDICES VALUATION
Change PER (X) PBV (X)
Country Indices Price
%Day %YTD 2014E 2015F 2014E 2015F
Market Cap (USD Bn) USA DOW JONES INDUS. 17511,57 1,10 -1,75 15,68 14,14 2,82 2,64 4.950,8 USA NASDAQ COMPOSITE 4634,38 1,39 -2,15 19,68 16,82 3,30 2,98 7.395,3 ENGLAND FTSE 100 INDEX 6585,53 0,54 0,30 14,30 12,76 1,70 1,61 1.554,3 CHINA SHANGHAI SE A SH 3265,34 -7,72 -3,66 11,91 10,54 1,59 1,42 3.794,0 CHINA SHENZHEN SE A SH 1492,25 -3,39 0,93 20,87 16,54 2,67 2,33 1.955,8 HONG KONG HANG SENG INDEX 23738,49 -1,51 0,57 10,86 9,80 1,23 1,14 1.894,8 INDONESIA JAKARTA COMPOSITE 5152,09 0,07 -1,43 14,87 12,71 2,56 2,25 385,5 JAPAN NIKKEI 225 17114,36 0,57 -1,94 18,47 16,33 1,64 1,53 2.670,2
MALAYSIA KLCI 1753,31 0,56 -0,45 15,55 14,32 1,92 1,80 280,4
SINGAPORE STRAITS TIMES INDEX 3307,70 0,21 -1,71 13,52 12,29 1,24 1,17 407,5
FOREIGN EXCHANGE FOREIGN EXCHANGE
Description Rate (IDR) Change Description Rate (USD) Change
USD/IDR 12.618,00 28,00 1000 IDR/ USD 0,08 -0,0002
EUR/IDR 14.628,17 12,03 EUR / USD 1,16 -0,0013
JPY/IDR 107,13 -0,53 JPY / USD 0,01 0,0000
SGD/IDR 9.456,79 -21,57 SGD / USD 0,75 -0,0003
AUD/IDR 10.324,68 -29,37 AUD / USD 0,82 -0,0029
GBP/IDR 19.036,52 -87,20 GBP / USD 1,51 -0,0026
CNY/IDR 2.028,50 0,00 CNY / USD 0,16 -0,0003
MYR/IDR 3.527,54 -5,43 MYR / USD 0,28 -0,0004
KRW/IDR 11,68 -0,03 100 KRW / USD 0,09 -0,0002
CENTRAL BANK RATE INTERBANK LENDING RATE
Description Country Rate (%) Description Country Rate (%)
FED Rate (%) US 0.25 JIBOR (IDR) Indonesia 6.60
BI Rate (%) Indonesia 7.75 LIBOR (GBP) England 0.50
ECB Rate (%) Euro 0.05 SIBOR (USD) Singapore 0.17
BOJ Rate (%) Japan 0.10 D TIBOR (YEN) Japan 0.13
BOE Rate (%) England 0.50 Z TIBOR (YEN) Japan 0.13
PBOC Rate (%) China 5.60 SHIBOR (RENMINBI) China 5.65
20 January 2015
INDONESIAN ECONOMIC INDICATORS SBI
Description Dec’14 Nov’14 Description Rate (%)
Inflation YTD % 8.36 5.75 SBI (9M) 6,90219
Inflation YOY % 8.36 6.23 SBIS (9M) 6,90219
Inflation MOM % 2.46 1.50
Foreign Reserve (USD) 111.86 Mn 111.97 Mn GDP (IDR Bn) 2,619,869.70 2,619,869.70
BUSINESS & ECONOMIC CALENDAR
Date Agenda Expectation
21 Jan US Building Permits MoM Naik menjadi -3.7% dari -5.2%
21 Jan US Building Permits Naik menjadi 1052 ribu dari 1035 ribu 21 Jan US Housing Starts MoM Naik menjadi 1.2% dari -1.6%
21 Jan US Housing Starts Naik menjadi 1040 ribu dari 1028 ribu 22 Jan US Initial Jobless Claims Turun menjadi 300 ribu dari 316 ribu 22 Jan US Continuing Claims Turun menjadi 2400 ribu dari 2424 ribu 23 Jan US Leading Index Turun menjadi 0.4% dari 0.6%
23 Jan US Existing Home Sales Naik menjadi 5.08 juta dari 4.93 juta 23 Jan US Existing Home Sales MoM Naik menjadi 3.0% dari -6.1%
Ket: (*) US Time (^) Tentative
LEADING MOVERS LAGGING MOVERS
Stock Price Change (%) Index pt Stock Price Change (%) Index pt
EMTK IJ 7500 17.19 6.61 PGAS IJ 5200 -5.02 -7.10
ASII IJ 7425 1.71 5.39 SMGR IJ 14100 -6.00 -5.69
UNVR IJ 34000 1.49 4.07 INTP IJ 21825 -2.13 -1.86
ICBP IJ 13075 2.75 2.18 MAYA IJ 1200 -25.00 -1.65
BMTR IJ 1850 7.25 1.89 BIRD IJ 11525 -4.75 -1.53
BBCA IJ 13000 0.39 1.30 PNBN IJ 960 -4.95 -1.27
TLKM IJ 2855 0.35 1.07 SMCB IJ 1915 -6.59 -1.10
EXCL IJ 4690 2.51 1.05 PTBA IJ 10400 -3.03 -0.80
INCO IJ 3385 2.42 0.85 UNTR IJ 17050 -1.16 -0.80
PWON IJ 487 3.18 0.77 AALI IJ 24500 -0.91 -0.38
UPCOMING IPO'S
Company Business IPO Price
(IDR)
Issued
Shares (Mn) Offering Date Listing Underwriter PT Bank Yudha Bhakti Banking &
Finance
115.00 300.00 05 Jan-07 Jan’15 13 Jan 2015 Semesta Indovest Equator Securities
20 January 2015
20 January 2015
DIVIDEND
Stock DPS (IDR) Status CUM Date EX Date Recording Payment
BIPI 1.00 Cash Dividend
13 Jan-15 14 Jan-15 16 Jan-15 30 Jan-15
CMNP 3:1 Stock Bonus
20 Feb-15 23 Feb-15 25 Feb-15 --
CORPORATE ACTIONS
Stock Action Ratio EXC. Price (IDR) CUM Date EX Date Trading Period
WOMF Rights Issue 27:20 135.00 28-Jan-15 29-Jan-15
04 Feb – 11 Feb’15
AKKU Rights Issue 20:132 100.00 TBA TBA
TBA
BULL Reverse Stock 8:1 -- -- 09 Mar-15 --
SIPD Reverse Stock 10:1 -- -- 05 Feb-15 --
ACST Tender Offer -- 3250.00 -- -- --
CPGT Tender Offer -- 105.00 -- -- 3 Jan - 01 Feb’15
GENERAL MEETING
Emiten AGM/EGM Date Agenda
WOMF RUPSLB 21-Jan-15
JTPE RUPSLB 21-Jan-15
DAJK RUPSLB 21-Jan-15
BBNP RUPSLB 23-Jan-15
KARW RUPSLB 23-Jan-15
SMGR RUPSLB 23-Jan-15
MGNA RUPSLB 26-Jan-15
DVLA RUPSLB 26-Jan-15
ACST RUPSLB 28-Jan-15
AKSI RUPSLB 28-Jan-15
ISAT RUPSLB 28-Jan-15
SIPD RUPSLB 29-Jan-15
CMNP RUPSLB 30-Jan-15
ROTI RUPSLB 12-Feb-15
ITMA RUPSLB 16-Feb-15
DNET RUPSLB 17-Feb-15
AKKU RUPSLB 20-Feb-15
ASRI RUPSLB 25-Feb-15
20 January 2015
20 January 2015
ICBP TRADING BUY
S1 12825 R1 13225 Trend Grafik Major Up Minor Up
S2 12425 R2 13625
Closing
Price 13075
Ulasan
• MACD line dan signal line indikasi positif
• Stochastics fast line & slow indikasi positif
• Candle chart indikasi potensi sinyal positif
• RSI mendekati area overbought
• Harga berada dalam area upper band
Prediksi • Trading range Rp 12825-Rp 13625
• Entry Rp 13075, take Profit Rp 13625
Indikator Posisi Sinyal
Stochastics 38.46 Positif
MACD 10.07 Positif
True Strength Index (TSI) 10.36 Positif Bollinger Band (Mid) 12664 Positif
MA5 12805 Positif
10,200 10,800 11,400 12,000 12,600 13,200 13,800
Jul August September October November December 2015
ICBP Upward Sloping Channel
12,809.4 12,805 12,663.8 12,450 11,531.8
10,597.2 10,597.2 13,075 13,075 13,075 13,100 13,838
10.0 20.0 30.0 40.0 50.0 60.0 70.0 80.0 90.0 100.0 ICBP - Stochastic %D(6,3,3) = 51.66, Stochastic %K = 64.67, Overbought Level = 80.00, Oversold Level = 20.00
51.6581 51.6581 20 64.6667 64.6667 80
-150.0 -100.0 -50.0 0.0 50.0 0.0 ICBP - MACD (5,3) = -48.10, Signal() = -16.23
-48.1025 -16.2253
-40.0 -20.0 0.0 20.0 40.0 60.0 80.0 ICBP - TSI(3,5,3) = 10.36
0.00000 -0.104317 10.3568
-100.0 -80.0 -60.0 -40.0 -20.0 0.0 ICBP - William's % R(14) = -32.50, Volume() = 1,516,500.00
-32.5 1,516,500
Created with AmiBroker - advanced charting and technical analysis software. http://www.amibroker.com
ACES TRADING BUY
S1 685 R1 730 Trend Grafik Major Down Minor Down
S2 655 R2 760
Closing
Price 700
Ulasan
• MACD line dan signal line indikasi negatif
• Stochastics fast line & slow indikasi positif
• Candle chart indikasi potensi rebound
• RSI berada dalam area oversold
• Harga berada dalam area lower band
Prediksi • Trading range Rp 685-Rp 730
• Entry Rp 700, take Profit Rp 730
Indikator Posisi Sinyal
Stochastics 10.40 Positif
MACD -13.18 Negatif
True Strength Index (TSI) -73.52 Positif Bollinger Band (Mid) 762 Negatif
MA5 709 Negatif
600.0 660.0 720.0 780.0 840.0 900.0 960.0 1,020.0
Jul August September October November December 2015
ACES Broadening Wedge
736.25 709 700 700 700
570 570 760 761.5 813.179 815 822 822
0.0 10.0 20.0 30.0 40.0 50.0 60.0 70.0 80.0 90.0 ACES - Stochastic %D(6,3,3) = 8.76, Stochastic %K = 12.97, Overbought Level = 80.00, Oversold Level = 20.00
12.9697 8.76007 8.76007 12.9697 20 80
-6.0 0.0 6.0 12.0 18.0 0.0 ACES - MACD (5,3) = 11.05, Signal() = 12.97
11.0457 12.9679
-80.0 -60.0 -40.0 -20.0 0.0 20.0 40.0 60.0 80.0 ACES - TSI(3,5,3) = -73.52
-71.4972 -73.5228 0.00000
-100.0 -80.0 -60.0 -40.0 -20.0 0.0 ACES - William's % R(14) = -82.14, Volume() = 35,536,000.00
-82.1429 35,536,000
Created with AmiBroker - advanced charting and technical analysis software. http://www.amibroker.com
20 January 2015
20 January 2015
KRAH TRADING BUY
S1 870 R1 945 Trend Grafik Major Up Minor Up
S2 840 R2 975
Closing
Price 910
Ulasan
• MACD line dan signal line indikasi positif
• Stochastics fast line & slow indikasi positif
• Candle chart indikasi potensi rebound
• RSI berada dalam area oversold
• Harga berada dalam area netral
Prediksi • Trading range Rp 870-Rp 945
• Entry Rp 910, take Profit Rp 945
Indikator Posisi Sinyal
Stochastics 9.67 Positif
MACD -6.07 Positif
True Strength Index (TSI) 2.25 Positif Bollinger Band (Mid) 511 Positif
MA5 906 Positif
300 400 500 600 700 800 900 1,000
Jul August September October November December 2015
KRAH Upward Sloping Channel
910 910 908.75 906 852 805 677.44 910 962.414
962.414
10.0 20.0 30.0 40.0 50.0 60.0 70.0 80.0 90.0 100.0 KRAH - Stochastic %D(6,3,3) = 30.42, Stochastic %K = 17.39, Overbought Level = 80.00, Oversold Level = 20.00
20 17.3882 17.3882 30.4233 30.4233 80
-24.0 -18.0 -12.0 -6.0 0.0 6.0 0.0 KRAH - MACD (5,3) = -0.78, Signal() = -0.72
-0.776629 -0.719595
-80.0 -40.0 0.0 40.0 80.0 KRAH - TSI(3,5,3) = 2.25
2.24869 0.00000 12.5485
-100.0 -80.0 -60.0 -40.0 -20.0 0.0 KRAH - William's % R(14) = -38.24, Volume() = 1,647,400.00
-38.2353 1,647,400
Created with AmiBroker - advanced charting and technical analysis software. http://www.amibroker.com
PWON TRADING BUY
S1 480 R1 505 Trend Grafik Major Up Minor Down
S2 460 R2 525
Closing
Price 487
Ulasan
• MACD line dan signal line indikasi positif
• Stochastics fast line & slow indikasi positif
• Candle chart terdapat teknikal gap
• RSI berada dalam area oversold
• Harga berada dalam area lower band
Prediksi • Trading range Rp 480-Rp 505
• Entry Rp 487, take Profit Rp 505
Indikator Posisi Sinyal
Stochastics 9.67 Positif
MACD -6.07 Positif
True Strength Index (TSI) -45.22 Positif Bollinger Band (Mid) 511 Negatif
MA5 476.2 Positif
350.0 400.0 450.0 500.0 550.0
Jul August September October November December 2015
PWON Wedge
510.9 510 495.125 487 487 487 476.2 528.333 528.333 528.333 540 550.021
0.0 10.0 20.0 30.0 40.0 50.0 60.0 70.0 80.0 90.0 PWON - Stochastic %D(6,3,3) = 10.20, Stochastic %K = 19.31, Overbought Level = 80.00, Oversold Level = 20.00
19.3062 10.1996 10.1996 19.3062 20 80
-8.0 -4.0 0.0 4.0 8.0 12.0 0.0 PWON - MACD (5,3) = 3.07, Signal() = 5.50
3.07456 5.49627
-80.0 -60.0 -40.0 -20.0 0.0 20.0 40.0 60.0 80.0 PWON - TSI(3,5,3) = -45.22
-45.2227 -49.4715 0.00000
-100.0 -80.0 -60.0 -40.0 -20.0 0.0 PWON - William's % R(14) = -69.88, Volume() = 396,686,784.00
-69.8795 396,686,78
Created with AmiBroker - advanced charting and technical analysis software. http://www.amibroker.com
20 January 2015
20 January 2015
BMTR TRADING BUY
S1 1745 R1 1925 Trend Grafik Major Down Minor Up
S2 1655 R2 2015
Closing
Price 1850
Ulasan
• MACD line dan signal line indikasi negatif
• Stochastics fast line & slow indikasi positif
• Candle chart indikasi sinyal positif
• RSI berada dalam area netral
• Harga berada dalam area netral
Prediksi • Trading range Rp 1745-Rp 1925
• Entry Rp 1850, take Profit Rp 1925
Indikator Posisi Sinyal
Stochastics 75.39 Positif
MACD 43.06 Negatif
True Strength Index (TSI) 22.68 Positif Bollinger Band (Mid) 1560 Positif
MA5 1832 Positif
1,200 1,400 1,600 1,800 2,000 2,200 2,400
Jul August September October November December 2015
BMTR Upward Sloping Channel
1,832 1,752.5
1,560 1,428.87 1,400.38 1,400.38 1,390 1,850 1,850 1,850 2,015 2,132.65 2,132.65
0.0 20.0 40.0 60.0 80.0 100.0 BMTR - Stochastic %D(6,3,3) = 58.96, Stochastic %K = 50.34, Overbought Level = 80.00, Oversold Level = 20.00
50.3407 50.3407 20 58.9615 58.9615 80
-100.0 -80.0 -60.0 -40.0 -20.0 0.0 20.0 40.0 0.0 BMTR - MACD (5,3) = -22.76, Signal() = -26.36
-26.3609 -22.7563
-80.0 -60.0 -40.0 -20.0 0.0 20.0 40.0 60.0 80.0 100.0 BMTR - TSI(3,5,3) = 23.68
23.6758 0.00000 32.4125
-100.0 -80.0 -60.0 -40.0 -20.0 0.0 BMTR - William's % R(14) = -26.40, Volume() = 14,733,200.00
-26.4 14,733,200
Created with AmiBroker - advanced charting and technical analysis software. http://www.amibroker.com
MTFN TRADING BUY
S1 159 R1 172 Trend Grafik Major Up Minor Down
S2 144 R2 187
Closing
Price 167
Ulasan
• MACD line dan signal line indikasi positif
• Stochastics fast line & slow indikasi positif
• Candle chart indikasi potensi positif
• RSI berada dalam area oversold
• Harga berada dalam area lower band
Prediksi • Trading range Rp 159-Rp 172
• Entry Rp 167, take Profit Rp 172
Indikator Posisi Sinyal
Stochastics 3.75 Positif
MACD -1.41 Positif
True Strength Index (TSI) -23.01 Positif Bollinger Band (Mid) 174 Negatif
MA5 161.4 Positif
60.0 120.0 180.0 240.0 300.0
Jul August September October November December 2015
MTFN Wedge
161.875 161.4 159 158 153 153 153 167 167 167 173.6 183 338.75
0.0 20.0 40.0 60.0 80.0 100.0 MTFN - Stochastic %D(6,3,3) = 18.56, Stochastic %K = 41.33, Overbought Level = 80.00, Oversold Level = 20.00
20 18.5589 18.5589 41.3333 41.3333 80
-12.0 -10.0 -8.0 -6.0 -4.0 -2.0 0.0 2.0 4.0 0.0 MTFN - MACD (5,3) = -0.36, Signal() = 0.72
-0.355518 0.720589
-80.0 -60.0 -40.0 -20.0 0.0 20.0 40.0 60.0 80.0 MTFN - TSI(3,5,3) = -23.01
-23.0114 -38.6927 0.00000
-100.0 -80.0 -60.0 -40.0 -20.0 0.0 MTFN - William's % R(14) = -82.00, Volume() = 25,936,900.00
-82 25,936,900
Created with AmiBroker - advanced charting and technical analysis software. http://www.amibroker.com
20 January 2015
20 January 2015
THESE RECOMMENDATIONS ARE BASED ON TECHNICAL AND ONLY INTENDED FOR ONE DAY TRADING
Price Support Resistance Indicators 1 Month
Ticker Rec
19-01-15 Entry Exit S2 S1 R1 R2 MACD Stoc* MA5* High Low
Agriculture
AALI Trading Sell 24500 24500 24375 24025 24375 24725 25075 Negatif Negatif Negatif 26150 22350 LSIP Trading Sell 1895 1895 1880 1835 1880 1925 1970 Negatif Negatif Negatif 2070 1845 SGRO Trading Sell 1900 1900 1860 1770 1860 1950 2040 Negatif Positif Negatif 2270 1930 Mining
BUMI Trading Sell 107 107 104 97 104 111 118 Negatif Negatif Negatif 117 52 PTBA Trading Sell 10400 10400 10175 9525 10175 10825 11475 Negatif Negatif Negatif 13650 10725 ADRO Trading Buy 945 945 970 925 940 955 970 Positif Positif Negatif 1145 925 MEDC Trading Buy 2930 2930 2970 2820 2895 2970 3045 Positif Positif Negatif 3800 2880 INCO Trading Buy 3385 3385 3405 3295 3350 3405 3460 Positif Positif Positif 4145 3285 ANTM Trading Sell 1050 1050 1010 1010 1040 1070 1100 Negatif Negatif Negatif 1135 945 TINS Trading Buy 1195 1195 1230 1155 1180 1205 1230 Positif Positif Positif 1250 1145 Basic Industry and Chemicals
SMGR Trading Buy 14100 14100 14825 12525 13675 14825 15975 Positif Positif Negatif 16800 15000 INTP Trading Buy 21825 21825 21275 20100 21275 22450 23625 Positif Positif Negatif 25725 22300 SMCB Trading Sell 1915 1915 1860 1710 1860 2010 2160 Negatif Negatif Negatif 2355 2015 Miscellaneous Industry
ASII Trading Buy 7425 7425 7625 7175 7325 7475 7625 Positif Positif Positif 7475 6850 GJTL Trading Sell 1250 1250 1225 1175 1225 1275 1325 Negatif Negatif Negatif 1490 1245 Consumer Goods Industry
INDF Trading Sell 7325 7325 7275 7175 7275 7375 7475 Negatif Negatif Negatif 7500 6325 GGRM Trading Buy 59975 59975 60350 58900 59625 60350 61075 Positif Positif Positif 64000 57100 UNVR Trading Buy 34000 34000 34200 33000 33600 34200 34800 Positif Positif Positif 34000 30525 KLBF Trading Buy 1790 1790 1810 1740 1775 1810 1845 Positif Positif Negatif 1835 1715 Property, Real Estate and Building Construction
BSDE Trading Sell 2005 2005 1970 1880 1970 2060 2150 Negatif Negatif Positif 2010 1620 PTPP Trading Buy 3650 3650 3695 3535 3615 3695 3775 Positif Positif Negatif 3850 3100 WIKA Trading Buy 3585 3585 3615 3505 3560 3615 3670 Positif Positif Negatif 3895 3080 ADHI Trading Buy 3485 3485 3525 3395 3460 3525 3590 Positif Positif Negatif 3675 2810 Infrastructure, Utilities and Transportation
PGAS Trading Sell 5200 5200 4970 4490 4970 5450 5925 Negatif Positif Negatif 6075 5425 JSMR Trading Sell 6975 6975 6900 6900 6950 7000 7050 Negatif Negatif Negatif 7250 6675 ISAT Trading Buy 4400 4400 4440 4290 4365 4440 4515 Positif Positif Positif 4500 3810 TLKM Trading Buy 2855 2855 2870 2840 2850 2860 2870 Positif Positif Positif 2890 2725 CMNP Trading Sell 2850 2850 2775 2595 2775 2955 3135 Negatif Positif Negatif 3200 2950 Finance
BMRI Trading Buy 10725 10725 11125 10375 10625 10875 11125 Positif Positif Negatif 11225 10125 BBRI Trading Buy 11600 11600 11800 11425 11550 11675 11800 Positif Positif Negatif 12100 11000 BBNI Trading Sell 5975 5975 5825 5825 5925 6025 6125 Negatif Negatif Negatif 6300 5700 BBCA Trading Buy 13000 13000 13075 12925 12975 13025 13075 Positif Positif Positif 13425 12800 BBTN Trading Buy 1100 1100 1140 1065 1090 1115 1140 Positif Positif Negatif 1240 1095 Trade, Services and Investment
UNTR Trading Sell 17050 17050 16975 16775 16975 17175 17375 Negatif Negatif Negatif 18150 16425 MPPA Trading Buy 2930 2930 2980 2800 2890 2980 3070 Positif Positif Negatif 3665 2825