• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH OPINI AUDIT, FINANCIAL DISTRESS, DAN PERTUMBUHAN PERUSAHAAN KLIEN TERHADAP AUDITOR SWITCHING

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "PENGARUH OPINI AUDIT, FINANCIAL DISTRESS, DAN PERTUMBUHAN PERUSAHAAN KLIEN TERHADAP AUDITOR SWITCHING"

Copied!
23
0
0

Teks penuh

(1)

PERUSAHAAN KLIEN TERHADAP AUDITOR SWITCHING

(Studi pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun 2016 - 2020)

SKRIPSI

Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Akuntansi

Oleh

VIVI DYAH SRIPENGANTI NPM. 21701082194

UNIVERSITAS ISLAM MALANG FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

MALANG 2021

(2)

Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Akuntansi

Oleh

VIVI DYAH SRIPENGANTI NPM. 21701082194

UNIVERSITAS ISLAM MALANG FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

MALANG 2021

(Studi Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Tahun 2016 - 2020)

SKRIPSI

(3)

iv

Laporan keuangan sangat penting untuk mengukur, mengevaluasi dan mendukung keberlanjuta kinerja perusahaan, terutama bagi perusahaan go public dalam proses pengambilan ketetapan. Oleh karena itu laporan keuangan perusahaan harus di periksa oleh lembaga yang berwajib yaitu Kantor Akuntan Publik untuk mendapatkan informasi yang akurat. Indonesia merupakan salah satu negara yang memberlakukan kewajiban pergantian KAP, oleh karena itu tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui faktor yang mempengaruhi adanya auditor switching dengan menggunakan variabel opini audit, financial distress dan pertumbuhan perusahaan klien. Metode analisis data yang digunakan yaitu analisis regeresi logistic, hasil dari analisis tersebut yaitu opini audit, financial distress dan pertumbuhan perusahaan klien secara bersama-sama berpengaruh terhadap auditor switching, opini audit tidak berpengaruh terhadap auditor switching, financial distress dan pertumbuhan perusahaan klien berpengaruh positif terhadap auditor switching.

Kata Kunci: Opini Audit, Financial Distress, Pertumbuhan Perusahaan Klien dan Auditor Switching

(4)

v

Financial reports are very important to measure, evaluate and support the sustainability of the company's performance, especially for companies that go public in the decision-making process. Therefore, the company's financial statements must be checked by the authorized institution, namely the Public Accounting Firm to obtain accurate information. Indonesia is one of the countries that imposes mandatory KAP turnover, therefore the purpose of this study is to determine the factors that influence the existence of auditor switching by using audit opinion variables, financial distress and client company growth. The data analysis method used is logistic regression analysis, the results of the analysis are audit opinion, financial distress and the growth of the client company together have an effect on auditor switching, audit opinion has no effect on auditor switching, financial distress and the growth of the client company have a positive effect on auditor switching.

Keywords: Audit Opinion, Financial Distress, Client Company Growth And Auditor Switching.

(5)

1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Laporan keuangan adalah salah satu alat penting yang digunakan untuk mengukur dan menilai kinerja perusahaan serta mendukung keberlangsungan manajemen perusahaan terutama pada perusahaan go public dalam pengambilan keputusan. Maka dari itu laporan keuangan perusahaan harus di audit oleh lembaga yang berwenang yaitu kantor akuntan publik, yang bertujuan untuk menghasilkan informasi secara akurat. Dalam Peraturan Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor 17/PMK.01/2008 Pasal 1 Ayat (3) menjelaskan bahwa “Kantor akuntan Publik yang selanjutnya disebut KAP adalah badan usaha yang telah mendapatkan izin dari Menteri sebagai wadah bagi akuntan publik dalam memberikan jasanya sedangkan akuntan publik adalah akuntan yang telah memperoleh izin dari menteri keuangan untuk memberikan jasa sebagaimana diatur dalam Peraturan Menteri Keuangan”.

Standar Profesional Akuntan Publik IAPI (2011) SA 200 (No.03) menyatakan bahwa ”Suatu tujuan audit adalah untuk meningkatkan tingkat keyakinan pengguna laporan keuangan yang dituju. Hal ini dicapai melalui pernyataan suatu opini oleh auditor tentang apakah laporan keuangan yang disusun dalam semua hal yang material sesuai dengan kerangka pelaporan keuangan yang

(6)

berlaku. Dalam hal kebanyakan kerangka bertujuan umum, opini tersebut adalah tentang apakah laporan keuangan disajikan secara wajar dalam semua hal yang material sesuai dengan kerangka pelaporan keuangan. Suatu audit yang dilaksanakan berdasarkan standar akuntansi dan ketentuan etika yang relevan memungkinkan auditor untuk merumuskan opini”

Dalam melakukan audit laporan keuangan, seorang auditor harus menerapkan lima konsep utama yang salah satunya adalah independensi.

Independensi merupakan suatu sikap yang netral, tidak memihak atau berpihak kepada yang lain dan bebas dari pengaruh lain. Menurut Badjuri (2011) menyatakan bahwa independensi berpengaruh terhadap kualitas audit. Sehingga semakin tinggi sikap independensi yang dimiliki auditor maka akan meningkatkan kualitas audit. Semakin auditor tersebut bertindak independen maka kualitas audit yang dihasilkannya semakin tinggi karena tidak terkontaminasi oleh kepentingan perusahaan dan kepentingan pribadi. Pada profesi seorang akuntan publik harus memiliki sikap tanggung jawab dalam melindungi kepentingan publik dan bukan hanya terbatas pada kepentingan klien. Giri (2010) menyatakan hubungan dalam waktu yang lama antara auditor dan klien akan menyebabkan kualitas dan kompetensi kerja auditor cenderung menurun dari waktu ke waktu. Hubungan yang semakin dekat dengan manajemen menyebabkan auditor lebih mengidentifikasikan dirinya dengan kepentingan manajemen daripada dengan kepentingan publik.

(7)

Indonesia termasuk negara yang memberlakukan adanya pergantian KAP secara wajib. Pemerintah telah mengatur kewajiban pergantian KAP tersebut dengan dikeluarkannya Keputusan Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor 359/KMK.06/2003 tentang “Jasa Akuntan Publik” (pasal 2) sebagai perubahan atas Keputusan Menteri Keuangan Nomor 423/KMK.06/2002. Peraturan ini membahas mengenai pemberian jasa audit umum atas laporan keuangan dari suatu entitas dapat dilakukan oleh Kantor Akuntan Publik paling lama 5(lima) tahun berturut-turut dan oleh seorang akuntan publik paling lama untuk 3 (tiga) tahun buku berturut-turut. Kemudian peraturan tersebut disempurnakan dengan dikeluarkannya Peraturan Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor 17/PMK.01/2008 tentang “Jasa Akuntan Publik”. Perubahan yang dilakukan adalah pertama, pemberian jasa audit umum atas laporan keuangan suatu entitas dapat dilakukan oleh Kantor Akuntan Publik (KAP) paling lama 6 (enam) tahun buku berturut-turut dan oleh seorang Akuntan Publik 3 (tiga) tahun buku bertutu- turut (pasal 3 ayat 1). Kedua, akuntan publik dan Kantor Akuntan Publik dapat menerima kembali penugasan audit umum untuk klien 1 (satu) tahun buku tidak memberikan jasa audit umum atas laporan keuangan klien yang sama (pasal 3 ayat 2 dan 3).

Menurut Febrianto (2009), pergantian auditor bisa terjadi secara voluntary (sukarela) atau secara mandatory (wajib). Jika pergantian auditor terjadi secara voluntary, maka faktor-faktor penyebabnya dapat berasal dari sisi klien (misalnya kesulitan keuangan, manajemen yang gagal, dan sebagainya) dan dari sisi auditor

(8)

(misalnya fee audit, kualitas audit, dan sebagainya). Sebaliknya jika pergantian terjadi secara mandatory, seperti yang terjadi di Indonesia hal itu terjadi karena adanya peraturan yang mewajibkan.

Voluntary auditor switching merupakan tindakan yang dilakukan perusahaan untuk mengganti auditornya ketika tidak ada peraturan yang mewajibkannya untuk mengganti auditor (Wawo et al, 2017). Tidak jarang voluntary auditor switching ini menimbulkan banyak pertanyaan bagi beberapa pihak terkait alasan perusahaan dalam mengganti auditor sebelum waktu jatuh tempo rotasi audit seharusnya dilaksanakan. Menurut Fitriani dan Zulaikha (2014) menyebutkan bahwa pergantian auditor secara tiba-tiba akan menimbulkan kecurigaan dari para pemakai informasi akuntansi, dan hal itu akan membuat para pemakai informasi mempertanyakan hal apa yang mendasari perusahaan melakukan voluntary auditor switching. Dengan tidak dikeluarkannya alasan pergantian auditor secara sukarela dalam laporan keuangan perusahaan menjadikan topik ini layak untuk diteliti.

Terdapat banyak faktor yang dapat mempengaruhi perusahaan melakukan auditor switching diantaranya seperti yang dilakukan dalam penelitian ini yaitu opini audit, financial distress, pertumbuhan perusahaan klien. Opini audit merupakan suatu pernyataan opini atau pendapat dari auditor atas suatu laporan keuangan perusahaan atas pemeriksaan kewajaran dari laporan keuangan perusahaan. Opini dari auditor menjadi informasi penting untuk dipertimbangkan oleh pengguna laporan keuangan maupun pihak eksternal. Menurut kamus standar

(9)

akuntansi (Ardiyos, 2007: 508), opini audit diberikan oleh CPA dalam menilai kewajaran laporan keuangan yang diberikan oleh seorang akuntan publik terdaftar sebagai hasil penilaiannya atas kewajaran laporan keuangan yang disajikan perusahaan. Sedangkan menurut Alvin et al (2008:60) menyatakan bahwa opini audit merupakan kesimpulan auditor berdasarkan hasil audit.

Dalam kondisi dimana perusahaan mengalami kondisi yang tidak sehat ataupun kesulitan keuangan disebut financial distress. Menurut Yasinta (2015) financial distress dimulai dari ketidakmampuan perusahaan dalam memenuhi kewajiban-kewajibannya, terutama kewajiban yang bersifat jangka pendek. Dalam penelitian yang dilakukan oleh Astrini & Muid (2013) menyatakan bahwa financial distress tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap auditor switching secara voluntary, disebabkan karena kesulitan keuangan justru tidak menjadi penyebab perusahaan melakukan voluntary auditor switching, senada dengan penelitian yang dilakuan oleh Yasinta (2015) yang menyatakan bahwa financial distress tidak berpengaruh terhadap auditor switching. Namun terdapat hasil yang berbeda diperoleh dari penelitian yang dilakukan oleh Wea dan Murdiawati (2015) yang menyatakan financial distress berpengaruh positif terhadap auditor switching secara voluntary, disebabkan karena perusahaan lebih memilih untuk beralih ke Kantor Akuntan Publik baru yang bisa memberikan pelayanan audit dengan biaya yang tidak terlalu tinggi sehingga masih bisa dijangkau oleh perusahaan.

(10)

Perusahaan go public dapat dikategorikan pada perusahaan besar atau perusahaan yang memiliki pertumbuhan semakin baik, sehingga pertumbuhan perusahaan dapat mempengaruhi nilai perusahaan. Pada umumnya perusahaan yang berukuran besar cenderung lebih mudah untuk mendapat kepercayaan dari investor daripada perusahaan yang berukuran kecil. Pertumbuhan perusahaan dapat mencerminkan bahwa suatu perusahaan akan berkembang atau tidak karena pertumbuhan perusahaan adalah suatu rasio yang memperlihatkan kemampuan perusahaan untuk menjaga posisi ekonominya ditengah pertumbuhan perekonomian dan sektor usahanya. Menurut Aprianti dan Hartaty (2016) pertumbuhan perusahaan merupakan ukuran seberapa baik perusahaan mempertahankan posisi ekonominya, baik dalam industrinya maupun dalam kegiatan ekonomi secara keseluruhan. Sedangkan teori dari Yasinta (2015) menyatakan bahwa laju pertumbuhan suatu perusahaan akan mempengaruhi kemampuan mempertahankan keuntungan dalam kejadian-kejadian pada masa yang akan datang. Berdasarkan hasil dari penelitian yang dilakukan oleh Aprianti dan Hartaty (2016) menyatakan bahwa tingkat pertumbuhan perusahaan tidak berpengaruh terhadap auditor switching, disebabkan karena pertimbangan manajemen untuk mempertahankan reputasi perusahaannya dengan tidak mengganti KAP yang mengaudit laporan keuangan perusahaan, senada dengan penelitian yang dilakukan oleh Maryani et al (2016) yang menyatakan bahwa tidak berpengaruhnya pertumbuhan perusahaan terhadap pergantian auditor.

(11)

Terdapat hasil yang berbeda dari penelitian sebelumnya yaitu diperoleh dari penelitian Faradila dan Yahya (2016) yang menyatakan bahwa pertumbuhan perusahaan berpengaruh positif terhadap auditor switching, disebabkan karena perusahaan mengalami pertumbuhan yang baik, sangat dimungkinkan perusahaan akan memilih KAP yang lebih berkualitas dari sebelumnya untuk meningkatkan reputasi perusahaan dimata masyarakat, dan khususnya di mata pemegang saham, sehingga para pemegang saham akan percaya bahwa kinerja perusahaan semakin baik dan akan terus berinvestasi pada perusahaan tersebut, senada dengan penelitian yang dilakukan oleh Fitriani dan Zulaikha (2014) dan Yasinta (2015) yang menyatakan pertumbuhan perusahaan berpengaruh positif terhadap auditor switching.

Adanya peraturan mengenai pergantian KAP secara wajib di Indonesia menjadi suatu hal yang menarik untuk diteliti dikarenakan banyaknya faktor yang mempengaruhi perusahaan-perusahaan di Indonesia melakukan auditor switching.

Maka dari itu, penelitian mengenai auditor switching masih sangat menarik untuk diteliti karena hasil empiris penelitian terdahulu berbeda-beda, misalnya:

penelitian yang dilakukan oleh Hudaibe dan Cooke (2005) berhasil membuktikan adanya pengaruh pergantian manajemen pergantian manajemen, financial distress, dan opini audit terhadap auditor switching. Sedangkan penelitian yang dilakukan oleh Nasser et all (2006) menunjukkan hasil bahwa variabel ukuran klien, ukuran KAP, dan financial distress mempengaruhi auditor switching. Disisi lain penelitian Damayanti dan Sudarma (2008) memberikan bukti empiris mengenai

(12)

adanya hubungan fee audit dan ukuran KAP terhadap keputusan perusahaan berpindah Kantor Akuntan Publik. Sedangkan menurut penelitian yang dilakukan oleh Andini (2020) menyatakan bahwa bahwa hanya variabel pergantian manajemen yang memiliki pengaruh terhadap auditor switching, sedangkan variabel lain yaitu, opini audit, ukuran perusahaan, dan persentase perubahan ROA menunjukkan tidak adanya pengaruh terhadap auditor switching selama lima tahun pengamatan.

Berdasarkan penjelasan dari latar belakang diatas dan faktor yang mendukung perusahaan dalam melakukan auditor switching (pergantian audit), maka peneliti ingin melakukan penelitian tentang “ Pengaruh Opini Audit , Financial Distress dan Pertumbuhan Perusahaan Klien Terhadap Auditor Switching (Studi Empiris Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Tahun 2016-2020)”.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan, maka dalam penelitian ini rumusan masalah yang dirumuskan sebagai berikut:

1. Apakah opini audit, financial distress, dan pertumbuhan perusahaan klien berpengaruh terhadap auditor switching pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2016-2020?

2. Apakah opini Audit berpengaruh terhadap auditor switching pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2016-2020?

(13)

3. Apakah financial distress berpengaruh terhadap auditor switching pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2016- 2020?

4. Apakah pertumbuhan perusahaan klien beperngaruh terhadap auditor switching pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di bursa efek indonesia tahun 2016-2020?

1.3 Tujuan dan Manfaat Penelitian Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah yang telah dipaparkan, maka tujuan dari penelitian ini yaitu:

1. Penelitian ini untuk mengetahui opini audit, financial distress, dan pertumbuhan perusahaan klien terhadap auditor switching pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2016-2020.

2. Penelitian ini untuk mengetahui pengaruh opini audit terhadap auditor switching pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2016-2020.

3. Penelitian ini untuk mengetahui pengaruh financial Distress terhadap auditor switching pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2016-2020.

(14)

4. Penelitian ini untuk mengetahui pengaruh pertumbuhan perusahaan klien terhadap auditor switching pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2016-2020.

Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapkan mampu memberikan banyak manfaat bagi banyak pihak, antara lain:

1. Manfaat Teoritis

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan wawasan dan pemikiran baru yang dapat mendukung teori yang ada mengenai masalah yang diteliti. Peneliti juga berharap hasil dari penelitian ini dapat menjadi referensi dan sumbangan konseptual bagi peneliti sejenis maupun civitas akademika lainnya dalam mengembangkan ilmu pengetahuan untuk perkembangan dan kemajuan dunia pendidikan khususnya dibidang pengauditan. Serta bagi pembaca dapat menjadi referensi tambahan untuk melakukan penelitian selanjutnya yang berguna untuk menambah pengetahuan tentang faktor-faktor yang mempengaruhi auditor switching.

2. Manfaat Praktis a. Bagi Perusahaan

Hasil penelitian ini diharapkan dapat membantu perusahaan tentang pentingnya mengetahui pengaruh opini audit, financial distress pertumbuhan perusahaan klien terhadap auditor switching.

(15)

Selain itu, penelitian ini dapat digunakan sebagai acuan bagi perusahaan untuk menjalankan perusahaan khususnya dalam laporan keuangan yang berhubungan dengan pergantian auditor.

b. Bagi Kantor Akuntan Publik (KAP)

Hasil penelitian ini dapat digunakan Kantor Akuntan Publik sebagai bahan informasi untuk mengetahui faktor apa saja yang menyebabkan perusahaan di Indonesia melakukan auditor switching dan sebagai bahan masukan agar Kantor Akuntan Publik selalu mempertahankan independensi karena hubungan antara pihak principal dan agen dapat mempengaruhi independensi auditor. Selain itu penelitian ini dapat menjadi sumber informasi bagi Kantor Akuntan Publik mengenai praktik auditor switching yang dilakukan perusahaan, sehingga dapat menjadi bahan masukan agar auditor selalu mempertahankan independensi serta meningkatkan objektivitas dan kompetensi.

c. Bagi Ikatan Akuntan Publik Indonesia (IAPI)

Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat menambah pengetahuan auditor mengenai faktor apa saja yang mempengaruhi auditor switching, sehingga dapat dijadikan sebagai acuan akan pentingnya pergantian auditor sesuai dengan peraturan mengenai pergantian KAP secara wajib di Indonesia.

(16)

51 5.1 Simpulan

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh opini audit, financial distress, dan pertumbuhan perusahaan klien terhadap auditor switching pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2016-2020.

Dalam penelitian ini untuk menguji pengaruh antara variabel independen dan variabel dependen yaitu menggunakan analisis regresi logistik.

Berdasarkan dari hasil uji analisis regresi logistik diatas dapat disimpulkan sebagai berikut :

1. Variabel opini audit, financial distress, pertumbuhan perusahaan klien secara simultan (bersama-sama) memiliki pengaruh yang signifikan terhadap auditor switching.

2. Variabel opini audit secara parsial tidak berpengaruh signifikan terhadap auditor switching.

3. Variabel financial distress, berpengaruh positif signifikan terhadap auditor switching.

4. Variabel pertumbuhan perusahaan klien secara parsial berpengaruh positif signifikan terhadap auditor switching.

(17)

5.2 Keterbatasan penelitian

Adapun keterbatasan dalam penelitian tentang auditor switching ini yaitu:

1. Penelitian ini hanya menganalisis menggunakan empat variabel yaitu opini audit, financial distress dan pertumbuhan perusahaan klien.

2. Perusahaan yang dianalisis yaitu perusahaan manufaktur yang terdiri dari 39 perusahaan yang konsisten dalam melakukan penyampaian laporan keuangan.

3. Periode amatan dalam penelitian ini yaitu hanya 5 tahun, sehingga ada keterbatasan dalam pengamatan auditor switching.

5.3 Saran

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan dalam penelitian ini masih memiliki keterbatasan, maka dari itu terdapat saran sebagai berikut :

1. Bagi peneliti selanjutnya diharapkan untuk menambah jenis variabel independen lainnya yang tidak terdapat dalam penelitian ini.

2. Bagi peneliti selanjutnya diharapkan untuk menambah atau mengubah jenis perusahaan seperti perusahaan LQ45, perusahaan sektor industri, perusahaan sektor pertambangan, perusahaan sektor perdagangan, perusahaan sektor finansial, perusahaan sektor Infrastruktur, utilitas dan transportasi.

3. Bagi peneliti selanjutnya diharapkan untuk menambah periode pengamatan lebih dari 5 tahun agar bisa mengetahui mengenai adanya penyebab perusahaan melakukan auditor switching.

(18)

53

Alvin A .Arens., Elder. R.J., Mark,S., Beasly. 2008. Auditing dan Jasa Assurance.

Jakarta: Erlangga.

Andini, S. (2020). ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI

AUDITOR SWITCHING PADA PERUSAHAAN

MANUFAKTUR. Jurnal Riset Manajemen dan Bisnis (JRMB) Fakultas Ekonomi UNIAT, 5(2), 221-13

Aprianti, Siska, dan Sri Hartaty. 2016. ―Pengaruh Ukuran KAP , Ukuran Perusahaan Klien , Dan Tingkat Pertumbuhan Perusahaan Klien , Terhadap Auditor Switching.‖ Jurnal Akuntansi Politeknik Sekayu IV (1):45–56

Ardiyos. 2007. Kamus Standar Akuntansi. Jakarta: Citra Harta Prima

Astrini, N. R., & Muid, D. (2013). Analisis faktor-faktor yang mempengaruhi perusahaan melakukan auditor switching secara voluntary. Diponegoro Journal of Accounting, 634-644.

Badjuri, Achmad. 2011. Faktor-Faktor yang Berpengaruh Terhadap Kualitas Hasil Pemeriksaan Auditor Sektor Publik. Prosiding Seminar Nasional Multi Disiplin Ilmu & Call For Papers Unisbank (Sendi_U).

Beaver H. William, Maria Correia, Maureen Mc Nichols. (2011). Financial Statement Analysis and the Prediction of Financial Distress. Hannover: Now Publishers Inc.

Budiono, E., & Simbolon, Y. C. (2015). Studi Pada Perusahaan Manufaktur Di Bei Tahun 2011-2013. EProceeding of Management 2 , 304– 312.

Carcello, J. V., & Neal, T. L. (2003). Audit committee characteristics and auditor dismissals following “new” going‐concern reports. The accounting review, 78(1), 95-117.

Dajan, Anto. 1986a. Pengantar Metode Statistik. 2nded. Jakarta: LP3ES.

Dajan, Anto. 1986b. Pengantar Metode Statistik. 1sted. Jakarta: LP3ES.

Damayanti S. & M. Sudarma. 2008. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Perusahaan Berpindah Kantor Akuntan Publik. Simposium Nasional Akuntansi 11, Pontianak.

(19)

Djamalileil, S. D. R. (2015). Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Perusahaan Berpindah Kantor Akuntan Publik (Studi Pada Perusahaan Manufaktur Yang Listing Di BEI Tahun 2010-2012). Jurnal Universitas Riau, 2(1), 1- 18.

Faradila, Y., & Yahya, M. R. (2016). Pengaruh opini audit, financial distress, dan pertumbuhan perusahaan klien terhadap auditor switching (studi pada perusahaan Manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2010- 2014). Jurnal Ilmiah Mahasiswa Ekonomi Akuntansi, 1(1), 81-100.

Fauziyyah, W., Sondakh, J. J., & Suwetja, I. G. (2019). Pengaruh Financial Distress, Ukuran Perusahaan, Opini Audit, Dan Reputasi Kap Terhadap Auditor Switching Secara Voluntary Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia. Jurnal EMBA: Jurnal Riset Ekonomi, Manajemen, Bisnis dan Akuntansi, 7(3).

Febrianto, R. (2009). Pergantian auditor dan kantor akuntan publik. Melalui http://febrianto, blogspot, com/2009/05/pergantian-auditor-dan-kantor- Akuntan. html. Diakses tanggal, 20.

Fitriani, dan Zulaikha. 2014. ―Analisis Faktor- Faktor Yang Mempengaruhi Voluntary Auditor Switching Di Perusahaan Manufaktur Indonesia.‖

Diponegoro Journal of Accounting.

Florentina Martha Delima BR. SIN.(2018).Faktor-faktor yang mempengaruhi perusahaan melakukan auditor switching.Faculty of Economics and Business Riau University, Pekanbaru, Indonesia. 1.1-15

Ghozali, Imam. (2018). Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program IBM SPSS 25.

Semarang. Badan Penerbit Universitas Dipenogoro.

Ghozali, Imam. 2009. Analisis Multivariate: Lanjutan Dengan Program SPSS.

Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro.

Gozali, I. (2016). Aplikasi Analisis Multivariet Dengan Program SPSS 23 (Edisi 8).

Semarang: Badan Peneliti Universitas Diponegoro.

Gunady, Filani, dan Yenni Mangoting. 2013. ―Faktor – Faktor Yang Mempengaruhi Keputusan Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di BEI Tahun 2008- 2012 Melakukan Pergantian Kantor Akuntan Publik.‖ Tax & Accounting Review 3 (2):1–13.

Hery. (2017). Kajian Riset Akuntansi: Mengulas Berbagai Hasil Penelitian Terkini Dalam Bidang Akuntansi Dan Keuangan. Grasindo. Jakarta.

(20)

Horne, James C. Van, dan John M. Wachowicz. 2016. Prinsip-Prinsip Manajemen Keuangan. 13thed. Jakarta: Salemba Empat

https://iapi.or.id/

Hudaibe, M dan T.E. Cooke. 2005. “The Impact of Managing Director Chang-es and Financial Distress on Audit Qualification and Auditor Switching”.

Journal of Business Finance & Accounting, Vol. 32, No. 9/10.

Kasmir. 2008. Analisis Laporan Keuangan. Jakarta: Rawawali Pers.

Keputusan Menteri Keuangan Nomor 359/KMK.06/2003 tentang Jasa Akuntan Publik. 2003. Jakarta

Liyani, A., P. Purnamasari, & M. Maemunah. 2015. Pengaruh CSR, Auditor Opinion dan Financial Distress terhadap Auditor Swicthing pada Perusahaan Sektor Keuangan. Prosiding Akuntansi.

Luthfiyati, B. (2016). Pengaruh Ukuran Perusahaan, Opini Audit, Pergantian Manajemen, Ukuran KAP, dan Audit Tenure Terhadap Auditor Switching. Journal Of Accounting, 2(2).

Mardiyah, A.A. 2002. “Pengaruh Faktor Klien dan faktor Auditor terhadap Auditor Changes: Sebuah Pendeka-tan dengan Model Kontijensi RPA (Recursive Model Algoritm)”. Sim-posium Nasional Akuntansi V.

Semarang.

Maryani, S., Respati, N. W.,& Safrida, L. (2016). Pengaruh financial distress, pertumbuhan perusahaan, rentabilitas, ukuran KAP, dan ukuran perusahaan terhadap pergantian auditor.Jurnal Reviu Akuntansi dan Keuangan, 6(2), 873-884.

Mawariani, S., & Desmiyawati, P. Rofika.(2015)" Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Perusahaan Melakukan Auditor Switching (Studi Empiris Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia).". Jurnal Online Mahasiswa (JOM) Bidang Ilmu Ekonomi, 1, 1-14.

Menteri Keuangan. 2008. Peraturan Menteri Keuangan Nomor: 17/PMK.01/2008 Tentang Jasa Akuntan Publik.

Mulyadi. (2002). Auditing. Edisi 6. Salemba Empat.

Nabila. 2011. “Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Auditor Switching (Studi Empiris pada Perusahaan Manufaktur di Bursa Efek Indonesia)”.

Skripsi.Fakultas Ekonomi Universitas Diponegoro: Semarang.

(21)

Nasser, A. T. A., E. A. Wahid, S. N. F. S. M. Nazri, & M. Hudaib. 2006. Auditor-Client Relationship: The Case of Audit Tenure and Auditor Switching in Malaysia. Managerial Auditing Journal 21(7). Pp. 724-737.

Nugraha, Jaka. 2016. Pengantar Analisis Data Kategorik. Yogyakarta: Deepublish.

Pawitri, Ni Made Puspa, dan Ketut Yadnyana. 2015. ―Pengaruh Audit Delay , Opini Audit , Reputasi Auditor dan Pergantian Manajemen pada Voluntary Auditor Switching.‖ E-Jurnal Akuntansi Universitas Udayana 1 (10):214–

228.

Peraturan Otoritas Jasa Keuangan POJK No.13/POJK.03/2017 Tentang Penggunaan Jasa Akuntan Publik Dan Kantor Akuntan Publik Dalam Kegiatan Jasa Keuangan

Peraturan Pemerintah Nomor 20 Tahun 2015 Tentang Praktik Akuntan Publik.

Tersedia Di www.jdih.kemenkeu.go.id

Publik, I. A. I. K. A. (2001). Standar Profesional Akuntan Publik. Jakarta: Salemba Empat.

Putra, I. G. B. B. P., & Suryanawa, I. K. (2016). Pengaruh Opini Audit dan Reputasi KAP pada Auditor Switching dengan Financial Distress Sebagai Variabel moderasi. E-Jurnal Akuntansi, 14(2), 1120-1149.

Putra, I. W. D. W. 2014. Pengaruh Financial Distress, Rentabilitas, Pertumbuhan Perusahaan Dan Opini Audit Pada Pergantian Auditor. E-Jurnal Akuntansi Universitas Udayana, 82: 308–323.

Putra, R. A., & Trisnawati, I. (2016). Faktor-faktor yang mempengaruhi pergantian auditor. Jurnal Bisnis dan Akuntansi, 18(1), 94-102.

Rahman Febrianto. (2009). “Pergantian Auditor dan Kantor Akuntan Publik”. Diambil dari http://rfebrianto.blogspot.co.id/2009/05/pergantian-auditor-dan kantorakuntan.html, pada tanggal 22 Desember 2015.

RI, K. K. Keputusan Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor: 359/Kmk.

06/2003. Tentang Perubahan Atas Keputusan Menteri Keuangan Nomor, 359.

Ross, Stephen A, Randolph W. Westerfield &Jeffrey Jeff. (2013). Corporate Finance Tenth Edition. New York: McGraw-Hill

Setiawan, I. M. A. & Aryani, N. K. L. 2014. Pengaruh Corporate Social Responsibility, Auditor Opinion, Financial Distress, Size Terhadap Auditor Switching. E- Jurnal Akuntansi Universitas Udayana, 2: 231–250.

(22)

Sjahrial,Dermawan.2014.Manajemen Keuangan Lanjutan.Edisi Revisi.Jakarta : Mitra Wacana Media.

Soraya, Ella, dan Musfiari Haridhi. 2017. ―Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Voluntary Auditor Switching( Studi Empiris Pada Perusahaan Non Financing Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Tahun 2011-2015 ).‖

Jurnal Ilmiah Mahasiswa Ekonomi Akuntansi 2 (1):48–62.

Subramanyam, K.R &. J. 2011. Analisis Laporan Keuangan (Edisi 10, Buku 2).

Jakarta: Salemba Empat.

Sudarno, Ariffandita Nuri Muttaqin. (2012). Analisis Pengaruh Rasio Keuangan dan Faktor Non Keuangan Terhadap Penerimaan Opini Audit Going Concern.

Diponegoro Journal Accounting. Vol. 1, No. 2, 2012. Hal. 2.

Sugiyono, Prof. Dr. 2007. Metode Penelitian Bisnis. Bandung: Penerbit Alfabeta.

Sugiyono. 2012. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&B. Bandung:

Alfabeta.

Sugiyono. 2014. Metode Penelitian Bisnis (Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif Dan R&D). Bandung: Alfabeta.

Sugiyono. 2017. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R & D. Bandung:

Alfabeta.

Supardi. 2005. Metodologi Penelitian Ekonomi Dab Bisnis. Yogyakarta: UII Press.

Utami, Mesisti. 2015. ―Pengaruh Aktivitas, Leverage , dan Pertumbuhan Perusahaan Dalam Memprediksi Financial Distress.‖ Artikel Universitas Negeri Padang, 1–27.

Wawo, Andi Basru, Emilia Nurdin, dan Selfy Dewita Yusran. 2017. ―Pengaruh Opini Audit Dan Reputasi Auditor Terhadap Voluntary Auditor Switching.‖

Jurnal Akuntansi Dan Keuangan II (2013):49–60.

Wea, Alexandros Ngala Solo, dan Dewi Murdiawati. 2015. ―Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Auditor Switching Secara Voluntary Pada Perusahaan Manuaktur.‖ Jurnal Bisnis Dan Ekonomi 22, No.2 (2):154 – 170.

https://doi.org/10.1007/s13398-014-0173-7.2.

Wea, Alexandros Ngala Solo, dan Dewi Murdiawati. 2015. ―Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Auditor Switching Secara Voluntary Pada Perusahaan Manuaktur.‖ Jurnal Bisnis Dan Ekonomi 22, No.2 (2):154 – 170.

https://doi.org/10.1007/s13398-014-0173-7.2

(23)

Wijaya, R. M., & Pangky, A. (2013). Faktor-faktor yang mempengaruhi pergantian auditor oleh klien. Jurnal Ilmiah Mahasiswa FEB, 1(1), 127-139.

Yanti, Matina Fajar, Abdul Halim, dan Retno Wulandari. 2014. ―Analisis Faktor- Faktor Yang Memengaruhi Publik (Studi Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar.‖ Jurnal Universitas Kanjuruhan Malang 20 (20):1–15.

Yasinta, C., & Budiono, E. (2015). Pengaruh Financial Distress, Pertumbuhan Perusahaan, Perubahan ROA, dan Ukuran Perusahaan Klien Terhadap Auditor Switching (Studi pada Perusahaan Manufaktur yang Tercatat di Bursa Efek Indonesia pada Tahun 2011-2013). E-Proceeding of Management, 2(1), 304-312.

Yendrawati, R. (2011). Pengaruh Pergantian Manajemen, Kesulitan Keuangan, Fee Audit, Opini Akuntan dan Ukuran KAP terhadap Audit Changes. UNISIA, 33(75), 275–284.

Yuanita, Ika. 2010. ―Prediksi Financial Distress Dalam Industri Textile Dan Garment (Bukti Empiris Di Bursa Efek Indonesia).‖ Jurnal Akuntansi Dan Manajemen Politeknik Negeri Padang 5 (1):101–119.

Referensi

Dokumen terkait

14 KEPUTUSAN KAPOLRI NO.POL.KEP/491/VIII/2012 PELIMPAHAN SEBAGIAN WEWENANG POLRI KEPADA ASSARPRAS KAPOLRI DAN PARA KAPOLDA UNTUK DAN ATAS NAMA KAPOLRI MENGUSULKAN DAN

Berdasarkan latar belakang diatas, penulis tertarik melakukan penelitian dengan judul “PENGARUH INDEPENDENSI, MOTIVASI AUDITOR, PENGALAMAN KERJA, OBJEKTIVITAS, DUE

Hasil penelitian menunjukkan penambahan maltodekstrin memberikan pengaruh nyata terhadap seluruh parameter sifat fisikokimia dan sifat organoleptik kesukaan warna

Salah satu hak asasi yang dimiliki setiap orang sebagaimana yang disebutkan dalam berbagai instrumen hukum nasional dan internasional mengenai hak asasi manusia

Hal ini juga berimplikasi positif dalam pengelolaan sumber daya, karena masyarakat Wakatobi mempunyai kepercayaan diri yang cukup kuat untuk mampu mengelola sumber daya

dipaparkan oleh narasumber (tim pelaksana PKM) dipaparkan secara berurutan dan berpe- doman pada tujuan pelatihan yaitu merancang media pembelajaran audio visual berbasis IT

Sedangkan responden strata III mayoritas berumur 20-30 tahun dan 41-50 tahun yaitu masing-masing 29,4%, berpendidikan SLTP dan SLTA yaitu masing-masing 38,2%, bekerja buruh

Dengan mengucap puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah-NYA sehingga penulis dapat menyelesaikan penulisan Skripsi dengan judul