• Tidak ada hasil yang ditemukan

LAPORAN PRAKTIKUM PRAKARYA KIMIA PEMBUATAN JAMU INSTAN (LEMPUYANG WANGI)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "LAPORAN PRAKTIKUM PRAKARYA KIMIA PEMBUATAN JAMU INSTAN (LEMPUYANG WANGI)"

Copied!
17
0
0

Teks penuh

(1)

LAPORAN PRAKTIKUM PRAKARYA KIMIA PEMBUATAN JAMU INSTAN

(LEMPUYANG WANGI)

Disusun oleh :

Helda Viniasari K3317036 Nanda Putri P. K3317052 Stya Rahma S. K3317068 Yuli Iswanti K3317076

PROGRAM STUDI KIMIA

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET

SURAKARTA 2020

(2)

Daftar Isi

Daftar Isi ...2

BAB I ...3

PENDAHULUAN ...3

A. Klasifikasi Lempuyang Wangi ...3

B. Uraian Tanaman Lempuyang Wangi ...3

C. Manfaat Lempuyang Wangi ...5

D. Kandungan Lempuyang Wangi ...6

BAB II ...8

ALAT DAN BAHAN ...8

A. ALAT...8

B. BAHAN ...9

BAB III CARA PEMBUATAN JAMU LEMPUYANG WANGI ... 10

A. Bagan Kerja... 10

B. Langkah-langkah Kerja ... 10

BAB IV ANALISIS USAHA ... 12

PEMBUATAN JAMU INSTAN ... 12

A. PEMASUKAN ... 12

B. PEMBELIAN ALAT ... 12

C. PENGELUARAN ... 12

D. KEUNTUNGAN ... 13

Daftar Pustaka ... 14

Lampiran ... 15

(3)

BAB I

PENDAHULUAN

A. Klasifikasi Lempuyang Wangi ( Zingiber aromaticum Val.) Kingdom : Plantae

Divisi : Magnoliophyta Kelas : Liliopsida Bangsa : Zingiberales Suku : Zingiberaceae Genus : Zingiber

Spesies : Zingiber aromaticum Val.

(Siswadi, 2006).

Nama lain dari lempuyang wangi adalah lempuyang rum. Dinamakan lempuyang wangi karena memang mempunyai bau yang lebih harum bila dibadingkan dengan jenis lempuyang lainnya. Lempuyang sendiri mempunyai tiga jenis berbeda, yakni lempuyang wangi (Zingiber aromaticum Val), lempuyang gajah (Zingiber zerumbet Linn), dan lempuyang emprit (Zingiber Americans Bl) (Kumalasari 2006).

B. Uraian Tanaman Lempuyang Wangi (Zingiber aromaticum Val.)

Perawakan: herba rendah sampai tinggi, perennial, batang asli berupa rimpang di bawah tanah, tinggi lebih dari 1 m. Batang: batang semu berupa kumpulan pelepah daun yang berseling, di atas tanah, beberapa batang berkoloni, hijau, rimpang; merayap, berdaging, gemuk, aromatik. Daun: tunggal, berpelepah, duduk berseling, pelepah; membentuk batang semu, helaian; bentuk lanset sempit, telebar di tengah atau di atas tengah, panjang 3-7 kali lebar, pangkal runcing atau tumpul, ujung sangat runcing atau meruncing, berambut di permukaan atas, tulang daun atau di pangkal, 14-40 x 3-8,5 cm, tangkai berambut, 45 mm. Lidah daun;

tegak, tumpul, seperti membran, berambut 1,5-3 cm. Bunga: susunan majemuk bulir, bentuk bulat telur, muncul di atas tanah, tegak, berambut halus, ramping tebal, 9-31 cm, 2-2,5 kali lebar, ujung runcing agak lebar, daun pelindung dengan

(4)

ujung datar, ukuran 1,54 x 1,54 cm., sisik tangkai bulir 4-6, lanset, tumpul, berambut, merah 3-6,5 cm. Daun pelindung sangat lebih besar dari kelopak, sama panjang dengan tabung mahkota. Ukuran bulir 3,5-10,5 x 1,75-5,5 cm. Kelopak:

13-17 mm. Mahkota: kuning terang, hijau gelap, atau. putih, tabung 2-3 cm, cuping bulat telur bulat memanjang, ujung meruncing atau runcing, daun mahkota posterior paling besar 1,5-2,5 x 1-2 cm, bibir bibiran bulat telur atau membulat, jingga .atau kuning lemon, 12 - 20 x 15 - 20 mm. Benang sari: kepala sari elip bulat memanjang, kuning terang, 8 - 10 mm, penghubung 7 mm. Putik: bakal buah 3 ruang, bakal biji banyak, posisi aksiler, tangkai putik bercabang dua bebas.

Buah: bulat telur terbalik, merah, 12 x 8 mm. Biji: bulat memanjang bola, rata rata 4 mm. Waktu berbunga : Januari - April. Daerah distribusi, Habitat dan Budidaya Tumbuhan ini terdapat di daerah Asia tropika. Di Jawa dapat tumbuh di daerah dengan ketinggian 1-1200 m dpl, banyak tumbuh sebagai tumbuhan liar di tempat-tempat yang basah di dataran rendah dan tinggi. Tumbuh baik di bawah hutan jati. Perbanyakan: pada umumnya dengan potongan rimpang yang bermata tunas atau anakan yang masih muda setidaknya dengan 1 tunas. Secara alami potongan potongan rimpang yang telah bertunas akan memperbanyak diri dengan biji. Tumbuhan ini akan dapat berkembang secara baik di hutan, kebun, pekarangan dengan intensitas matahari di bawah naungan kurang lebih 11-585 lux. Hama: ulat pemakan daun Kerana diocles dan Udapes; sering menimbulkan kerusakan (Anonim, 2005)

Lempuyang wangi memiliki daging rimpang berwarna keputihan dan berbau harum, dan berkhasiat sebagai pelangsing (Sastroamidjoyo, 2001).

Lempuyang banyak tumbuh di pekarangan dan tumbuh tersebar di berbagai wilayah Indonesia. Balai Penelitian Tanaman Rempah dan Obat (Balittro) memiliki koleksi plasma nutfah lempuyang yang belum diketahui potensi, sifat- sifatnya, dan kandungan zat aktif sebagai bahan pemuliaan tanaman untuk menghasilkan bahan tanaman unggul sebagai sumber bahan baku obat. Untuk mendukung pengembangan obat dan produk kesehatan berbahan herbal, perlu didukung oleh usaha budidaya yang menyeluruh mulai dari penyediaan bahan tanaman, teknik bercocok tanam sampai pascapanen. Hasil pengumpulan lempuyang dari berbagai daerah menunjukkan fenotipe berbeda dan diduga

(5)

memiliki keragaman pada hasil dan mutu rimpang, termasuk kadar bahan aktifnya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui karakteristik morfologi, potensi hasil dan mutu plasma nutfah tanaman lempuyang wangi sehingga didapat karakter potensial tanaman untuk pemanfaatan pemuliaan tanaman

Gambar 2 lempuyang wangi (Anonim, 2005) C. Manfaat Lempuyang Wangi (Zingiber aromaticum Val.)

Menurut Anonim (1978) dalam Alamsari (2000), Khasiat dari lempuyang wangi antara lain sebagai obat berak berlendir, anti masuk angin (karminatif), anti diare,

(6)

radang usus dan juga berguna untuk menambah nafsu makan (stomakik), serta obat malaria dan obat penambah darah. Minyak atsri yang terkandung dalam lempuyang wangi mempunyai daya anti bakteri terhadap Staphylococcus aureus.

Potensi daya antibakteri berturutturut adalah minyak atsiri, perasan, dan infusa.

Lempuyang wangi juga dapat digunakan untuk mengurangi rasa nyeri, pembersih darah, menurunkan kesuburan pada wanita, pencegah kehamilan, pereda kejang;

di samping itu sering digunakan juga untuk mengobati penyakit empedu, penyakit kuning, radang sendi, batuk rejan, kolera, anemia (Anonim 2009).

Menurut Anonim 2009, lempuyang wangi mempunyai banyak khasiat, diantaranya adalah

1. Menambah nafsu makan.

2. Mengobati batuk.

3. Mengobati sakit empedu.

4. Hepatitis.

5. Wasir.

6. Kurang darah.

7. Mengobati kaki bengkak setelah melahirkan.

Bagian tanaman yang dimanfaatkan sebagai bahan obat adalah rimpangnya. Pada tumbuhan ini, banyak kandungan kimia di dalamnya dan yang sudah diketahui diantarnya adalah minyak atsiri, resin, pati, dan gula. Dalam farmakologi Cina dan pengobatan tradisional lain disebutkan bahwa lempuyang wangi memiliki sifat rasa pahit, wangi, mengaktifkan kelenjarkelenjar, dan anti inflamasi. Budidaya atau perbanyakan tanaman ini sangat mudah. Tanaman ini diperbanyak menggunakan rimpangnya, berat per bibit adalah 15 gram dan memiliki jarak tanam 50 cm x 30 cm (Indriyanto et al. 1991). Seperti halnya tanaman lain, lempuyang juga membutuhkan air dalam jumlah yang cukup dengan cara penyiraman atau dengan menjaga kelembaban tanahnya. Lempuyang akan semakin tumbuh subur bila dipupuk, terutama menggunakan pupuk dasar berupa kompos atau pupuk organik. Lempuyang sama halnya dengan temulawak, mengendaki tempat yang cukup matahari atau sedikit terlindung.

D. Kandungan Lempuyang Wangi (Zingiber aromaticum Val.)

(7)

Rimpang lempuyang wangi memiliki komposisi : minyak atsiri yang tersusun dari a- kurkumen, bisabolen, zingiberen, kariofilen, seskuefelandren, kamfer, disamping itu zat pedas gingerol, sogaol, zingeron, paradol, heksahidrokurkumin, dihidrogingerol dan informasi lain menyebutkan mengandung tanin, damar, resin, pati, gula (Anonim, 2005)

(8)

BAB II

ALAT DAN BAHAN

A. ALAT

NO Nama Alat Jumlah Gambar

1 Timbangan 1

2 Pisau stainless steel

1

3 Parut 1

4 Gelas Ukur 1

5 Saringan 1

6 Baskom 1

7 Pengaduk 1

8 Wajan stainless steel

1

9. Kompor 1

10. Ulegan 1

11. Plastik/toples 1

(9)

B. BAHAN

No Nama Bahan Jumlah Gambar 1 Lempuyang

wangi

½ Kg

2 Air 1L

3 Gula Pasir 1Kg

4 Daun Pandan 1

5 Daun sereh 1

(10)

BAB III

CARA PEMBUATAN JAMU LEMPUYANG WANGI

A. Bagan Kerja

B. Langkah-langkah Kerja

No. Langkah kerja Gambar Hasil Pengamatan

1 Lempuyang wangi dicuci bersih, dikupas, kemudian diparut.

Lempuyang wangi menjadi bubur.

2 Hasil parutan diperas tanpa air menggunakan kain bersih. (Jika tidak ada perassecara manual hingga diperoleh sari lempuyang wangi maksimal).

Sari Lempuyang wangi berwarna orange

pekat.

3 Air hasil perasan lempuyang wangi dimasukkan ke dalam wajan. Kemudian dipanaskan dengan menggunakan kompor.

Warna berubah menjadi lebih pekat.

Lempuyang wangih dicuci bersih, dikupas, kemudian

diparut.

Hasil parutan diperas tanpa air menggunakan kain bersih.

Air hasil perasan lempuyang wangih dimasukkan ke dalam wajan. Kemudian dipanaskan

dengan menggunakan kompor.

Masukkan gula pasir 2 kali berat lempuyang wangih, 2 batang sereh dan 2 helai daun

pandan.

Aduk terus hingga mengkristal kembali.

Setelah mengkristal angkat wajan dan ayak hasil jamu yang mengkristal dan kemas

ke dalam wadah kemudian beri label.

(11)

4 Masukkan gula pasir 2 kali berat lempuyang wangi, 2 batang sereh dan 2 helai daun pandan.

Aroma menjadi lebih harum

5 Aduk terus hingga mengkristal kembali.

Lempuyang wangi dan gula

mengkristal

kembali dan lebih halus berwarna kuning terang.

6 Setelah mengkristal angkat wajan dan ayak hasil jamu yang mengkristal dan kemas ke dalam wadah kemudian beri label.

Hasil diayak untuk diambil lempuyang wangi yang halus kemudian

dimasukkan dalam wadah untuk diberi label.

(12)

BAB IV

ANALISIS USAHA

PEMBUATAN JAMU INSTAN

Setiap usaha memerlukan persiapan dan perencanaan kegiatan yang matang, terutama segi pemasarannya. Rencana usaha pembuatan buah rambutan dalam botol dapat kita ambil contoh sebagai berikut :

1. Nama produk : Jamu Seger Lempuyang Wangi 2. Jumlah produksi 100 wadah setiap hari

3. Harga jamu instan adalah Rp10.000,00 Per wadah 4. Periode produksi 1 bulan = 25 hari kerja

Dengan demikian, biaya produksi dan keuntungan dalam satu bulan dapat dihitung sebagai berikut :

A. PEMASUKAN

Hasil penjualan jamu instan per bulan:

25 hari X 100 wadah x Rp10.000,00 = Rp25.000.000 B. PEMBELIAN ALAT

1. Kompor : Rp130.000

2. Wajan : Rp50.000

3. Pengaduk : Rp3.000

4. Ulegan : Rp10.000

5. Gelas ukur :Rp8.000

6. Pisau :Rp3.000

7. Timbangan :Rp42.000

8. Baskom : Rp6.500

9. Parut :Rp7.000

10.Saringan :Rp5.500

Jumlah : Rp265.000

Catatan :Diperkirakan umur teknis peralatan satu tahun, sehingga nilai penyusutan tiap bulan adalah Rp265.000: 12 = Rp22.083,00

C. PENGELUARAN

1.Penyusutan Alat : Rp22.083,00

2. Lempuyang wangi

25x30 kgx Rp4.000 : Rp3.000.000,00

(13)

3.Daun sereh

25 x Rp4.000 : Rp100.000,00

4. Daun pandan

25 x Rp4.000 : Rp100.000,00

5. Gula pasir

25 x 20kg x Rp15.000 : Rp9.375.000,00

6.Air galon

25 x Rp20.000,00 :Rp500.000,00

7.Wadah

25x100 wadah x Rp2000 :Rp5.000.000,00

8.Gas Elpiji

4 x Rp18.000 :Rp72.000,00

9. Label

25 x 100 x Rp200,00 :Rp500.000,00

10. Tenaga kerja

25 x 2 orang x Rp30.000 :Rp1.500.000,00 Jumlah total pengeluaran :Rp20.169.083,00 D. KEUNTUNGAN

Pemasukan : Rp25.000.000,00

Pengeluaran : Rp20.169.083,00 Keuntungan per bulan : Rp4.830.917,00

(14)

Daftar Pustaka

Agung. (2010). Minyak Atsiri Rimpang Lempuyang Wangi (Zingiber Aromaticum Val). Surakarta: UNS Press

Alamsari, O. S. (2000). Pengaruh Larutan Lempuyang Wangi (Zingiber Aromaticum Val) terhadap Produksi Ookista Eimeria spp Pada Ayam.

Bogor: IPB

Ariani, S. R. D. (2018). Buku Pegangan Kuliah FKIP-FMIPA-Kimia Praktikum Prakarya Kimia. Surakarta: Laboratorium Kimia FKIP UNS

Kumalasari, L.O.R. (2006). Pemanfaatan Obat Tradisional dengan Pertimbangan Manfaat dan Keamanannya. Majalah Ilmu Kefarmasian

Sastroamidjojo, S. (2001). Obat Asli Indonesia Edisi 6. Jakarta: Dian Rakyat Siswandi. (2006). Budidaya Tanaman Obat. Jakarta: PT. Citra Aji Parama

(15)

Lampiran

Jawaban Pertanyaan

1. Khasiat dan manfaat jamu lempuyang wangi :

Bagian dari tanaman lempuyang wangi yang dapat berkhasiat bagi kesehatan tubuh adalah bagian rimpangnya. Rimpang tersebut biasanya digunakan dalam bentuk seduhan. Manfaat lempuyang wangi yaitu sebagai obat asma, merangsang nafsu makan, merangsang membran mukosa lambung, mengurangi rasa nyeri, pembersih darah, penambah nafsu makan, menurunkan kesuburan pada wanita, pencegah kehamilan, pereda kejang. Selain khasiat tersebut di atas, manfaat lempuyang wangi juga untuk mengobati penyakit empedu, penyakit kuning, radang sendi, batuk rejan, kolera, anemia, malaria, penyakit syaraf, nyeri perut, mengatasi cacingan dan masuk angin. Selain dimanfaatkan dalam bentuk seduhan, pada pemakaian luar, rimpang tersebut dapat langsung digunakan untuk mengurangi rasa nyeri.

2. Analisis kelayakan usaha

Pemasukan : 25 hari X 100 wadah x Rp10.000,00 = Rp25.000.000 Pembelian Alat : Rp265.000,00

Pengeluaran

1. Penyusutan Alat : Rp22.083,00

2. Lempuyang wangi

25x30 kgx Rp4.000 : Rp3.000.000,00 3.Daun sereh

25 x Rp4.000 : Rp100.000,00

4. Daun pandan

25 x Rp4.000 : Rp100.000,00

5. Gula pasir

25 x 20kg x Rp15.000 : Rp9.375.000,00

6.Air galon

25 x Rp20.000,00 :Rp500.000,00

7.Wadah

25x100 wadah x Rp2000 :Rp5.000.000,00

8.Gas Elpiji

4 x Rp18.000 :Rp72.000,00

(16)

9. Label

25 x 100 x Rp200,00 :Rp500.000,00

10. Tenaga kerja

25 x 2 orang x Rp30.000 :Rp1.500.000,00 Jumlah total pengeluaran :Rp20.169.083,00

Keuntungan per bulan : Rp4.830.917,00 Laba : Rp4.830.917,00

Rp20.169.083,00 𝑥 100% = 23,95%

3. Desain label dan sketsa produk terlampir

Desain Label

(17)

Sketsa Produk

Gambar

Gambar 2  lempuyang wangi (Anonim, 2005)  C. Manfaat Lempuyang Wangi (Zingiber aromaticum Val.)

Referensi

Dokumen terkait

Metode ini menghasilkan tata letak fasilitas usulan yang memiliki jarak perpindahan material yang lebih kecil dari tata letak fasilitas lantai produksi yang

Untuk memperoleh hasil yang seragam, lateks dari berbagai perkebunan dicampur dahulu dalam tangki-tangki besar sebelum dilakukan pengolahan lebih lanjut, kemudian dicampur dengan

P: Selama dadi janda, njenengan memenuhi kebutuhan ekonomi lan kebutuhan kagem keluarga njenengan pripun carane?. I: Caraku golek penghasilan sebagai tulang punggung yaiku

manajemen laba? 5). Apakah profitabilitas berpengaruh terhadap manajemen laba? 6). Apakah pertumbuhan penjualan berpengaruh terhadap manajemen laba ?. Berdasarkan

Makassar  sebagai  tempat  kedudukan  Pemerintahan  Kota  Makassar  (dahulu  Kotapraja  Makassar/Kotamadya  daerah  Tingkat  II  Ujung  pandang)dan  Makassar  sebagai 

Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui aktivitas fraksi n-heksan, etil asetat, dan air dari ekstrak etanolik kulit batang krangean sebagai antibakteri dan

Modifikasi dilakukan dengan menam- bahkan beberapa item yang diatur dalam Keputusan Ketua Bapepam dan LK Nomor: 431/BL/2012 tentang Penyampaian Laporan Tahunan